Anda di halaman 1dari 25

Selesai mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. memahami perbedaan antara posisi dan 7. menerapkan konsep gerak lurus berubah
perpindahan; beraturan pada persoalan gerak vertikal,
2. memahami perbedaan antara kecepatan termasuk gerak jatuh bebas;
rata-rata dan kecepatan sesaat; 8. menggambar grafik posisi terhadap waktu,
3. memahami perbedaan antara kecepatan dan kecepatan terhadap waktu, dan percepatan
laju; terhadap waktu;
4. memahami perbedaan antara percepatan 9. menghitung kecepatan dari grafik posisi
rata-rata dan percepatan sesaat; terhadap waktu;
5. memahami bahwa gerak benda dapat 10. menghitung perpindahan dari grafik
diungkapkan dalam posisi atau kecepatan kecepatan terhadap waktu;
atau percepatan sebagai fungsi waktu; 11. menghitung percepatan dari grafik
6. memahami gerak lurus beraturan dan gerak kecepatan sebagai fungsi waktu
lurus berubah beraturan; 12. menghitung kecepatan dari grafik
percepatan terhadap waktu;

Gerak Lurus 41
Dalam fisika, ilmu yang berkaitan dengan gerak disebut mekanika. Mekanika dibagi
menjadi dua cabang ilmu, yakni kinematika dan dinamika. Kinematika adalah ilmu yang
mempelajari gerak tanpa memerhatikan penyebabnya. Di lain pihak, dinamika adalah ilmu
yang mempelajari gerak dengan memerhatikan penyebabnya.

Pada bab ini, kita akan mempelajari gerak lurus, yakni gerak dalam lintasan lurus.
Besaran-besaran gerak dipelajari di sini, seperti konsep benda titik; posisi, perpindahan dan
jarak; kelajuan dan kecepatan; dan percepatan. Selain itu, dipelajari pula konsep persamaan
gerak, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, analisis grafik pada gerak lurus,
gerak vertikal, dan gerak jatuh bebas.

A. Besaran-besaran Gerak

Dalam pokok bahasan di sini, yang dimaksud dengan benda adalah benda titik. Benda titik
adalah benda yang hanya dapat bergerak translasi (bergeser). Semua benda yang hanya
bergerak translasi, atau efek rotasinya diabaikan, dapat dianggap sebagai benda titik.

1. Posisi, Perpindahan, dan Jarak

Posisi adalah kedudukan atau letak benda terhadap titik acuan. Posisi suatu titik terhadap
titik acuan merupakan vektor yang bertitik tangkap di titik acuan dan berujung di titik yang
dimaksud. Dalam kinematika satu dimensi, titik acuan adalah titik asal dalam garis
bilangan.

Ketika posisi benda berubah terhadap titik acuan, benda dikatakan berpindah. Dengan
kata lain, perpindahan adalah perubahan posisi. Dalam hal ini, perpindahan tidak sama
dengan jarak yang ditempuh. Perpindahan adalah vektor yang bertitik tangkap di titik awal
dan berujung di titik akhir. Sementara itu, jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh.
Jarak hanya memiliki nilai, tidak memiliki arah.

42 Gerak Lurus
Contoh 3.1

Seorang atlet berlari mengelilingi lapangan sebanyak 5 putaran. Jika panjang satu
keliling adalah 500 m, berapa perpindahan atlet tersebut? Berapa jarak yang ditempuh
atlet itu?

Penyelesaian

Penyelesaian

Satu putaran adalah suatu lintasan sedemikian sehingga posisi akhir tepat sama dengan
posisi awal. Dengan demikian, meskipun atlet itu telah menempuh lima putaran,
perpindahannya sama dengan nol. Dengan kata lain, ia tidak berpindah, karena
posisinya tetap sama. Sementara itu, jarak yang ditempuh atlet adalah 5 × 500 m =
2.500 m = 2,5 km.

Contoh 3.2

Sebuah mobil bergerak dari kota A ke kota C melalui kota B seperti terlihat pada
gambar. Tentukan perpindahan dan jarak yang ditempuh partikel tersebut!

Penyelesaian
Posisi A, B, dan C terhadap titik asal 0 masing-masing adalah

𝑟𝐴 = 𝑖, 𝑟𝐵 = 5𝑖, 𝑟𝐶 = −𝑖

Perpindahan mobil dari A ke C adalah


∆𝑟 = 𝑟𝐶 − 𝑟𝐴 = −𝑖 − 𝑖 = −2𝑖 m (2 m ke kiri)
Sementara itu, jarak tempuh mobil sama dengan panjang lintasan yang ditempuh mobil
dari A ke B ke C, yakni jarak AB + jarak BC = 3 + 5 = 8 m.

Gerak Lurus 43
Contoh 3.3

Seseorang berlari lurus ke utara sejauh 6 km. Kemudian ia melanjutkannya ke barat


sejauh 8 km. (a) Tentukan besar dan arah perpindahan orang tersebut. (b) Berapa jarak
yang telah ditempuh orang tersebut?

Penyelesaian
𝑟2 = −8𝑖 km B
C
Lintasan orang tersebut y (utara)
diilustrasikan pada
gambar. Titik A adalah 𝑟1 = 6𝑗 km
𝑟⬚
titik asal dan titik C
A x (timur)
adalah titik akhir.
(a) Vektor perpindahan dari A ke C, 𝑟, adalah vektor yang ditarik dari titik A ke titik C
dengan arah dari A ke C. Dari gambar diperoleh,
𝑟 = 𝑟1 + 𝑟2 = −8𝑖 + 6𝑗
Besar perpindahannya,

𝑟= −8 2 + 62 = km
dan arahnya terhadap sumbu-x positif,
6
𝜃 = tan−1 = 4 0
−8
(b) Jarak tempuhnya adalah panjang AB + panjang BC, yakni 6 km + 8 km = 14 km.

2. Kecepatan Rata-rata, Kecepatan Sesaat, dan Kelajuan

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan tiap satuan waktu. Ketika sebuah
benda bergerak lurus sejauh 20 km ke timur dengan waktu tempuh 2 jam, dikatakan bahwa
kecepatan rata-rata benda tersebut adalah 20 km/2 jam = 10 km/jam ke timur. Secara umum,
jika dalam selang waktu t, benda berpindah sejauh x, kecepatan rata-ratanya adalah


̅=

dengan v (dibaca: v bar) menyatakan kecepatan rata-rata, dinyatakan dalam satuan meter
per sekon (m/s). Kecepatan rata-rata termasuk besaran vektor, memiliki nilai dan arah.

44 Gerak Lurus
Secara umum, besar kecepatan berubah-ubah setiap saat. Kecepatan pada suatu saat
tertentu disebut kecepatan sesaat. Pada Persamaan (3.1), jika t mendekati nol, kecepatan
rata-rata akan mendekati kecepatan sesaatnya. Secara matematis, kecepatan sesaat ditulis


= lm = 2
∆ 0∆

dengan (baca: ) adalah turunan dari terhadap t.

Selain kecepatan, besaran yang menyatakan seberapa cepat benda melaju adalah
kelajuan. Kelajuan menyatakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis,

dengan v adalah kelajuan (m/s), S adalah jarak (panjang lintasan) yang ditempuh (m), dan t
adalah waktu yang diperlukan (s)

Berbeda dengan kecepatan yang memiliki nilai dan arah (vektor), kelajuan hanya
memiliki nilai, tidak memiliki arah (skalar). Secara umum, kelajuan memiliki nilai lebih
besar dari nilai kecepatan. Nilai kecepatan sama dengan nilai kelajuan hanya terjadi ketika
benda bergerak dalam lintasan lurus dengan kecepatan tetap.

Contoh 3.4

Sebuah partikel bergerak dalam sumbu-x dengan persamaan posisi setiap saat
memenuhi: 𝑥 𝑡 = 𝑡 2 − 𝑡 + , dengan 𝑥 dalam meter dan 𝑡 dalam sekon. Tentukan
(a) kecepatan rata-rata partikel dari 𝑡 = sampai dengan 𝑡 = 2 s dan (b) kecepatan
partikel pada saat 𝑡 = 2s!

Penyelesaian

(a) Dengan memasukkan pada persamaan 𝑥 𝑡 = 𝑡 2 − 𝑡 + , posisi partikel pada


𝑡= dan 𝑡 = 2 s masing-masing adalah
2
𝑥 = − + = m dan 𝑥 2 = 22 − 2 + =8m
Dengan demikian, kecepatan rata-ratanya adalah
∆𝑥 8 −
𝑣̅ = = = −2 m/s
∆𝑡 2−
Tanda negatif menyatakan bahwa arahnya ke sumbu-x negatif, besarnya 2 m/s.

Gerak Lurus 45
(b) Kecepatan sesaat,
𝑑𝑥 𝑑 2
𝑣 𝑡 = = 𝑡 − 𝑡+ = 2𝑡 −
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Pada 𝑡 = 2 s, kecepatannya adalah

𝑣 2 =2∙2− = m/s

Contoh 3.5

Sebuah mobil mainan bergerak lurus ke utara sejauh 80 m selama 2,0 s dan kemudian
lurus ke barat sejauh 60 m dalam waktu 3,0 s. Tentukan besar kecepatan rata-rata dan
laju rata-rata mobil tersebut.

Penyelesaian

Lintasan mobil mainan


𝑟2 = −8 𝑖 m B
dapat diilustrasikan seperti C
y (utara)
pada gambar. Waktu yang
𝑟1 = 6 𝑗 m
diperlukan dari A ke C 𝑟⬚
adalah t = 2 s + 3 s = 5 s. A x (timur)

Besar perpindahan dari A ke C,

𝑟 = 𝐴𝐶 = −8 2 +6 2 = m

sehingga diperoleh besar kecepatan rata-rata

𝑟
𝑣̅ = = = 2 m/s
∆𝑡 5

Di lain pihak, jarak yang ditempuh dari A ke B ke C sama dengan panjang AB +


panjang BC = 80 m + 60 m = 140 m. Dengan demikian, laju rata-ratanya adalah

𝑆 4
𝑣= = = 28 m/s
𝑡 5

46 Gerak Lurus
3. Percepatan Rata-rata dan Percepatan Sesaat

Secara umum, kecepatan gerak benda berubah-ubah. Ketika kecepatan benda berubah setiap
saat, dikatakan benda itu memiliki percepatan. Percepatan didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan dibagi selang waktu perubahan tersebut. Jika dalam selang waktu ∆ , kecepatan
benda berubah sebesar ∆ , percepatan rata-ratanya dinyatakan oleh


̅= 4

dengan ̅ adalah percepatan rata-rata (m/s2).

Jika selang waktu berubahnya kecepatan sangat kecil atau mendekati nol, t  0,
perubahan kecepatan juga mendekati nol, v  0. Akan tetapi, meskipun demikian, v/t
pasti memiliki nilai tertentu. Sebagai contoh, misalnya t = 0,000001 s dan v = 0,000020
maka v/t = 0,000020/0,000001 = 20 m/s. Ketika t sangat kecil, t2  t1 dan v2  v1.
Dikatakan bahwa nilai v/t ketika t sangat kecil merupakan percepatan sesaat. Secara
matematis, percepatan sesaat ditulis sebagai


= lm = 5
∆ 0 ∆

dengan (baca: ) adalah turunan dari terhadap t.

Contoh 3.6

Sebuah mobil bergerak dipercepat dari keadaan diam hingga 72 km/jam dalam waktu
5,0 s pada jalan lurus. Tentukan percepatan rata-ratanya!

Penyelesaian

Diketahui v1 = 0 (diam), v2 = 72 km/jam m/s, dan t = 5,0 s maka

percepatan rata-rata

m/s2.

Gerak Lurus 47
4. Persamaan Gerak Satu Dimensi

Gerak sebuah benda dapat diungkapkan dalam tiga cara (persaman), yaitu (1) posisi sebagai
fungsi waktu, , (2) kecepatan sebagai fungsi waktu, , atau (3) percepatan sebagai
fungsi waktu, . Ketiga persamaan tersebut berkaitan satu sama lain sebagai berikut.

= = + ∫0 (3.6)

= = + ∫0 (3.7)

dengan dan masing-masing adalah posisi awal dan kecepatan awal.

Contoh 3.7

Sebuah partikel bergerak lurus memenuhi persamaan posisi: 𝑥 𝑡 = 𝑡 4 − 4𝑡 2 + 5𝑡 +


8, dengan 𝑥 dalam meter dan 𝑡 dalam sekon. Tentukan (a) kecepatan dan (b) percepatan
partikel pada 𝑡 = s!

Penyelesaian

Diketahui 𝑥 𝑡 = 𝑡 4 − 4𝑡 2 + 5𝑡 + 8.
𝑑𝑥 𝑑
(a) 𝑣 𝑡 = = 𝑡 4 − 4𝑡 2 + 5𝑡 + 8 = 2𝑡 3 − 8𝑡 + 5
𝑑𝑡 𝑑𝑡
3
𝑡= 𝑠 maka 𝑣 = 2 −8 + 5 = 9 m/s.
𝑑𝑣 𝑑
(b) 𝑎 𝑡 = = 2𝑡 3 − 8𝑡 + 5 = 6𝑡 2 − 8
𝑑𝑡 𝑑𝑡
2
𝑡= s maka 𝑎 = 6 − 8 = 28 m/s2.

Contoh 3.8

Sebuah partikel bergerak lurus memenuhi persamaan percepatan: 𝑎 𝑡 = 𝑡 + 5,


dengan 𝑎 dalam m/s2 dan 𝑡 dalam sekon. Jika posisi dan kecepatan awal benda masing-
masing 2 m dan 10 m/s, tentukan (a) kecepatan dan (b) posisi partikel pada 𝑡 = 2 s!

Penyelesaian

Diketahui 𝑥 = 2 m, 𝑣 = m/s, dan 𝑎 𝑡 = 𝑡 + 5.

48 Gerak Lurus
𝑡 𝑡
(a) 𝑣 𝑡 = 𝑣 + ∫0 𝑎 𝑡 𝑑𝑡 = + ∫0 𝑡 + 5 𝑑𝑡 = 32𝑡 2 + 5𝑡 +
𝑡 = 2 𝑠 maka 𝑣 2 = 32 22 + 5 2 + = 2 m/s.
𝑡 𝑡
(b) 𝑥 𝑡 = 𝑥 + ∫0 𝑣 𝑡 𝑑𝑡 = 2 + ∫0 32𝑡 2 + 5𝑡 + 𝑑𝑡 = 12𝑡 3 + 52𝑡 2 + 𝑡+2
𝑡 = 2 s maka 𝑥 2 = 1
2
23 + 22 +
5
2
2 + 2 = 6 m.

B. Gerak Lurus Beraturan dan Berubah Beraturan

1. Gerak Lurus Beraturan

Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika kecepatannya konstan. Benda yang
bergerak lurus dengan kecepatan konstan, dalam selang waktu yang sama selalu menempuh
jarak yang sama. Pada gerak seperti ini, besar kecepatan sesaat dan kecepatan rata-ratanya
sama. Selain itu, besar kecepatan dan kelajuannya pun sama. Oleh karena itu, penggunaan
kata kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus dengan kecepatan tetap sering kali bertukaran
karena besarnya selalu sama.

Sekarang tinjau sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan konstan di sepanjang
sumbu-x. Misalnya pada saat t1 = 0, benda berada pada posisi x0, dan pada saat t2 = t, benda
berada pada posisi x maka dalam selang waktu t = t2 – t1 = t, benda telah berpindah sejauh
x = x – x0 sehingga, sesuai dengan Persamaan (3.1), kecepatannya memenuhi persamaan

= (3.8)

Selanjutnya, dari Persamaan (3.8), posisi benda pada suatu saat memenuhi persamaan
= 0 + (3.9)
dengan x adalah posisi benda pada saat t, xo adalah posisi awal, v adalah kelajuan benda, dan
t adalah waktu.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan
tetap. Benda dikatakan bergerak dengan percepatan tetap jika dalam selang waktu yang
sama kecepatannya berubah dengan nilai yang sama. Pada benda yang bergerak dengan
percepatan tetap, percepatan rata-rata dan sesaatnya sama.

Gerak Lurus 49
Kecepatan benda setiap saat untuk benda yang bergerak dengan percepatan tetap

sebagai berikut. Dari Persamaan (3.4), untuk t1 = 0, t2 = t, v1 = vo, dan v2 = v, =

sehingga diperoleh

= 0 + (3.10)

dengan v adalah kelajuan benda pada saat t (m/s), vo adalah kelajuan awal benda (m/s), a
adalah percepatan benda (m/s2), dan t adalah waktu (s).

Selanjutnya, posisi benda setiap saat dapat ditentukan sebagai berikut. Misalnya,
kecepatan awal benda adalah 0 dan kecepatan benda pada saat adalah . Kecepatan rata-
ratanya adalah ̅ = . Perpindahannya dalam selang waktu adalah
2

0 +
− 0 = ̅ =
2

Oleh karena = 0 + ,

0 + 0 + 2
− 0 = = +2
2

sehingga diperoleh

2
= 0 + 0 + 12 (3.11)


Selain itu, dengan mengganti = pada Persamaan (2.11), berlaku juga persamaan

yang mengaitkan antara v, vo, a, x, dan xo sebagai berikut.


2 2
= 0 +2 ∆ (3.12)

Contoh 3.9

Sebuah benda bergerak lurus pada sumbu-x dengan kecepatan tetap 10 m/s. Jika posisi
awal benda 𝑥0 = 2 m, tentukan posisi benda pada saat 𝑡 = 2 s.

Penyelesaian

Diketahui 𝑣0 = m/s, 𝑥0 = 2 m maka

𝑥 = 𝑥0 + 𝑣𝑡 = 2 + 2 = 22 m

50 Gerak Lurus
Contoh 3.10

Seorang mengendarai mobil dengan kecepatan 90 km/jam, tiba-tiba melihat anak kecil
melintasi jalan. Jika mobil direm dengan perlambatan maksimum 1,25 m/s 2, berapakah
waktu yang diperlukan mobil sejak direm hingga berhenti? Berapa pula jarak
tempuhnya?

Penyelesaian

Diketahui 𝑣0 = 9 km/jam = 25 m/s, 𝑎 = − ,25 m/s 2 (perlambatan), 𝑣 =


(berhenti) maka

𝑣 − 𝑣0 − 25
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 𝑡= = =2 s
𝑎 − ,25

dan jarak tempuhnya (dalam hal ini, jarak tempuhnya sama dengan besar
perpindahannya, karena lintasannya lurus dan tidak berrbalik arah)
1 1
∆𝑥 = 𝑥 − 𝑥0 = 𝑣0 𝑡 + 2𝑎𝑡 2 = 25 2 + 2 − ,25 2 2
= 25 m

Catatan: jarak tempuhnya dapat pula dicari dengan cara berikut.

𝑣 2 − 𝑣02 − 252
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎∆𝑥 ∆𝑥 = = = 25 m
2𝑎 2 − ,25

C. Analisis Grafik pada Gerak Lurus

Seperti telah disinggung pada subbab sebelumnya, gerak suatu benda dapat diungkapkan
dalam persamaan posisi sebagai fungsi waktu, kecepatan sebagai fungsi waktu, atau
percepatan sebagai fungsi waktu. Persamaan gerak benda tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk grafik. Dengan mengetahui grafik gerak benda, kita dapat menentukan besaran-
besaran gerak seperti posisi atau perpindahan, jarak, kecepatan, dan percepatan.

1. Grafik pada Gerak Lurus Beraturan

Benda yang bergerak lurus beraturan memiliki kecepatan konstan, yakni kecepatannya
selalu sama setiap saat. Sementara itu, posisinya berubah secara teratur. Contoh grafik gerak
lurus beraturan diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Gerak Lurus 51
v x

v x2
x1
xo
t t
0 t1 t2 0 t1 t2
(a) (b)

Gambar 3.1 Contoh grafik gerak lurus beraturan: (a) kecepatan terhadap
waktu dan (b) posisi terhadap waktu.

Dengan menggunakan Persamaan (3.4), perpindahan benda dari = 1 sampai dengan


= 2 adalah

∆ = ∆ = 1 2 − 1

Pada Gambar 3.1, 1 dan 2 − 1 sama dengan panjang sisi dari sebuah segiempat, yang
luasnya sama dengan 1 2 − 1 . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, dari grafik
kecepatan terhadap waktu,

perpindahan benda sama dengan luas daerah yang dibatasi oleh grafik
= , garis = 1, garis = 2, dan sumbu-t.

Selanjutnya, persamaan posisi untuk gerak lurus beraturan, yaitu = 0 + , dapat


diungkapkan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 3.2. Dengan mengingat persamaan
garis pada matematika, tidak lain adalah gradien garis = 0 + . Jadi, dari grafik posisi
terhadap waktu pada gerak lurus beraturan,

2− 1
= = a n a s =
2− 1

2. Grafik pada Gerak Lurus Berubah Beraturan

Pada gerak lurus berubah beraturan, percepatannta konstan atau dengan kata lain, kecepatan
benda berubah secara teratur (linear) terhadap waktu. Contoh grafik gerak lurus berubah
beraturan diperlihatkan pada Gambar 3.2.

52 Gerak Lurus
a v x

a v2
v1
vo xo
t t t
0 t1 t2 0 t1 t2 0
(a) (b) (c)

Gambar 3.2 Contoh grafik GLBB: (a) percepatan terhadap waktu, (b)
kecepatan terhadap waktu, dan (c) posisi terhadap waktu.

Serupa dengan analisis gerak lurus beraturan, dari grafik percepatan terhadap waktu,

perubahan kecepatan ∆ = − 0 sama dengan luas daerah yang dibatasi grafik


= , garis = 1, garis = 2, dan sumbu-t.

Dari grafik kecepatan terhadap waktu,

perpindahan benda sama dengan luas daerah yang dibatasi oleh grafik
= , garis = 1, garis = 2, dan sumbu-t.

dan

percepatan benda sama dengan gradien garis = , yakni

2− 1
=
2− 1

Contoh 3.11

Sebuah benda bergerak lurus menyusuri sumbu-x. x (m)


Posisi benda setiap saat ditunjukkan pada grafik 10
berikut. (a) Apakah benda bergerak lurus
beraturan? Jika ya, berapakah kecepatannya? (b)
Berapakah posisi benda pada saat 𝑡 = 2 s? t (s)
0 5

Gerak Lurus 53
Penyelesaian
(a) Pada gambar, grafik x terhadap t berupa garis lurus (linear). Garis lurus memiliki
gradien konstan. Ini berarti, kecepatan benda juga konstan atau, dengan kata lain,
benda bergerak lurus beraturan. Kecepatan atau gradien garis dapat dicari dengan
menggunakan dua titik, yaitu , dan 5, , sebagai berikut.

𝑥1 − 𝑥0 −
𝑣= a n a s= = = −2 m/s
𝑡1 − 𝑡0 5−

Tanda negatif menunjukkan bahwa benda bergerak ke arah x negatif.


(b) Karena benda bergerak lurus beraturan, posisi benda pada saat 𝑡 = 2 s adalah
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣𝑡 = + −2 2 = 6 m

Contoh 3.12

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam. Tiba-tiba mobil tersebut direm dan
berhenti dalam jarak 50 m dari saat direm. Tentukan (a) percepatan mobil dan (b) waktu
yang diperlukan hingga mobil berhenti sejak direm! Anggap percepatannya konstan.

Penyelesaian

Diketahui v0 = 72 km/jam = 20 m/s, ∆𝑥 = 50 m. Mobil berhenti, v = 0.

(a) Dari Persamaan (3.12) diperoleh percepatan mobil

𝑣 2 − 𝑣02 −2 2
𝑎= = = −4 m/s 2
2∆𝑥 2∙5

Tanda negatif menunjukkan bahwa percepatan berlawanan dengan kecepatan (arah


gerak) benda.

(b) Dari Persamaan (3.9) diperoleh waktu yang diperlukan sampai berhenti

𝑣 − 𝑣0 −2
𝑡= = =5s
𝑎 −4

54 Gerak Lurus
Cara Grafik v (m/s)
Persoalan tersebut dapat juga dipecahkan dengan 20
analisis grafik sebagai berikut. Dengan
menggunakan data pada soal, grafik kecepatan
terhadap waktu dari gerak benda tersebut seperti t (s)
pada gambar di samping. 0 t

Dari grafik, luas segitiga adalah perpindahan mobil sejak direm hingga berhenti (50 m):
1
2
×𝑡×2 =5 𝑡 =5s

Sementara itu, percepatannya adalah gradien garis, yakni

𝑣 − 𝑣0 −2
𝑎= = = −4 m/s
𝑡 5

Contoh 3.13

Grafik di berikut menyatakan kecepatan gerak dua buah benda, A dan B, terhadap
waktu. A dan B berangkat dari posisi yang sama. (a) Berapa lama waktu yang
diperlukan benda B untuk menyusul A? (b) Berapa jarak yang ditempuh kedua benda
saat B menyusul A?

Penyelesaian

Grafik A menunjukkan benda bergerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan


sebesar vA = 10 m/s. Di lain pihak, grafik B menunjukkan benda bergerak lurus berubah
beraturan. Kecepatan awal (pada t = 0) benda B adalah v0 = 0. Percepatan benda B sama
dengan gradien garis B, yakni

∆𝑣 −
𝑎𝐵 = = = 2 m/s
∆𝑡 5−

Gerak Lurus 55
(a) Waktu yang diperlukan B untuk menyusul A

Misal B menyusul A pada saat t. Pada saat tersebut posisi B sama dengan posisi A.
Karena A dan B berangkat dari tempat yang sama, ini berarti juga bahwa
perpindahan yang ditempuh B sama dengan A.

Perpindahan A (GLB) : ∆𝑥𝐴 = 𝑣𝐴 𝑡 = 𝑡

1
Perpindahan B (GLBB): ∆𝑥𝐵 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝐵 𝑡 2 = + 12 ∙ 2 ∙ 𝑡 2 = 𝑡 2
2

Karena perpindahan B sama dengan A, ∆𝑥𝐵 = ∆𝑥𝐴 ,

𝑡2 = 𝑡 𝑡 𝑡− =

sehingga diperoleh 𝑡 = atau 𝑡 = s. Akan tetapi, karena pada t = 0 kedua benda


baru berangkat, berarti B menyusul A pada saat t = 10 s.

(b) Jarak yang ditempuh benda saat B menyusul A

B menyusul A pada t = 10 s. Dari jawaban (a) diperoleh maka jarak yang


ditempuh B adalah

m.

Jarak ini juga dapat dicari dengan meninjau benda A. Dari jawaban (a) diperoleh
, maka jarak yang ditempuh A

m.

Jadi, jarak yang ditempuh kedua benda saat B menyusul A adalah 100 m.

D. Gerak Vertikal

Gerak vertikal adalah gerak dalam lintasan vertikal. Contoh gerak vertikal diilustrasikan
pada Gambar 3.3. Ditinjau dari arah awal geraknya, gerak vertikal dibedakan menjadi gerak
vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah. Gerak vertikal yang awal geraknya berarah ke
atas disebut gerak vertikal ke atas. Sebaliknya, gerak vertikal yang awal geraknya berarah ke
bawah disebut gerak vertikal ke bawah. Gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal
disebut gerak jatuh bebas.

56 Gerak Lurus
P

v0
A

y0
B

Gambar 3.3 Gerak vertikal.

Baik gerak vertikal ke atas maupun gerak vertikal ke bawah merupakan hal khusus dari
gerak lurus berubah beraturan. Persamaan-persamaan yang berlaku pada gerak vertikal sama
dengan persamaan-persamaan pada gerak lurus berubah beraturan. Dalam hal ini, x diganti
oleh y dan a diganti oleh − , yaitu percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2, kecuali
disebutkan lain) ), yakni

v  vo  gt (3.13)

y  yo  vo t  12 gt 2 (3.14)

v 2  v02  2 g ( y  y0 ) (3.15)

dengan v adalah kecepatan partikel saat t sekon, vo adalah kecepatan awal, y adalah posisi
partikel saat t sekon, yo adalah posisi awal partikel, dan g adalah percepatan gravitasi.

Pada gerak vertikal, kecepatan benda saat di titik tertinggi adalah nol ( = ). Dalam
hal ini, konvensi atau perjanjian tandanya sebagai berikut: arah ke atas adalah positif dan,
sebaliknya, ke bawah adalah negatif. Acuan yang digunakan adalah lantai atau tanah,
dengan kata lain, = adalah posisi ketika benda berada di dasar/lantai/tanah.

Gerak Lurus 57
Contoh 3.14

Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan 20 m/s dari puncak sebuah
menara yang tingginya 25 m. Hitung (a) waktu yang diperlukan untuk sampai di titik
tertinggi, (b) waktu yang diperlukan untuk tiba di tanah, dan (c) kelajuan bola sesaat
sebelum menumbuk tanah.

Penyelesaian

(a) Di titik tertinggi, v = 0 maka sehingga waktu yang diperlukan

untuk mencapai titik tertinggi

s.

(b) Ketika tiba di tanah, y = 0 maka

Persamaan di atas dapat ditulis (setelah dibagi 5 dan disusun kembali)

Akar-akar persamaan kuadrat di atas adalah t = 5 s dan t = 1 (tidak memenuhi


syarat). Dengan demikian, waktu yang diperlukan bola tiba di tanah adalah 5 s.

(c) Kecepatan benda ketika tiba di tanah

m/s.

Hasil di atas menunjukkan bahwa besar kecepatannya adalah 30 m/s dengan arah
ke bawah (negatif).

58 Gerak Lurus
Contoh 3.15

Sebuah bola jatuh tanpa kecepatan awal dari tepi sebuah jembatan dan tiba di
permukaan air 1,0 sekon kemudian. Tentukan ketinggian jembatan dari permukaan air!

Penyelesaian

Diketahui t = 1,0 s. Ambil permukaan air sebagai acuan y = 0 maka tinggi jembatan dari
permukaan air adalah posisi awal benda, yakni y0. Dari Persamaan (2.14), dengan
𝑣0 = , diperoleh

Jadi, ketinggian jembatan dari permukaan air adalah 5,0 m.

Gerak Lurus 59
Soal-Soal

1. Sebuah benda bergerak menempuh 6. Ali mengendarai mobil dari kota A ke


busur setengah lingkaran berjari-jari kota B yang jaraknya 40 km dengan
2,0 m. Tentukan besar perpindahan waktu tempuh 4 jam. Kemudian
dan jarak tempuh benda! perjalanan dilanjutkan ke kota C yang
jaraknya 30 km dari kota B dengan
2. Berapa kelajuan rata-rata yang
waktu tempuh 6 jam. Kota B tepat di
diperlukan mobil untuk menempuh
Utara kota A dan kota C tepat di Timur
jarak 240 km dalam waktu 3 jam?
kota B. Anggap jalan antara kota A
3. Seorang atlet berlari mengitari lintasan
dan B dan antara kota B dan C adalah
di pinggir lapangan sepak bola
lurus. Tentukan (a) kelajuan rata-rata
sebanyak 1 kali. Jika panjang lintasan
dan (b) kecepatan rata-rata (besar dan
tersebut 400 m dan atlet tersebut
arah) mobil yang dikendarai Ali!
memerlukan waktu 50 detik, (a) berapa
7. Seorang anak mengendarai sepeda
besar kecepatan dan (b) laju rata-rata
motor lurus menuju ke utara dengan
atlet tersebut?
kecepatan 36 km/jam selama 1 jam.
4. Sebuah pesawat terbang dengan
Kemudian anak itu menuju ke timur
kecepatan 800 km/jam menuju ke utara
dengan kecepatan 54 km/jam selama
selama 30 menit. Pesawat tersebut
1,5 jam. Berapakah kelajuan dan
kemudian berbelok menuju ke barat
kecepatan rata-rata sepeda motor yang
dengan kecepatan 600 km/jam selama
dipacu anak itu?
30 menit. Tentukan (a) kelajuan rata-
8. Sebuah partikel bergerak sepanjang
rata dan (b) kecepatan rata-rata
sumbu-x dengan posisi sebagai fungsi
pesawat selama waktu tersebut.
waktu memenuhi persamaan =
5. Sebuah partikel bergerak menyusuri 2
− 2 + 8, dengan x dalam meter
sumbu-x. Posisi partikel pada t = 0, t =
dan t dalam sekon. (a) Tentukan besar
2 s, dan t = 5 s berturut-turut adalah x
kecepatan rata-rata partikel antara t = 2
= −14 m, x = 16 m, dan x = 5 m.
s dan t = 3 s. (b) Berapakah besar
Tentukan besar (a) kecepatan rata-rata
kecepatannya pada saat t = 2 s dan t =
dan (b) kelajuan rata-rata partikel dari t
3 s masing-masing?
= 0 sampai dengan t = 5 s.

60 Gerak Lurus
9. Sebuah mobil balap bergerak lurus 14. Sebuah benda bergerak dengan
dipercepat dari keadaan diam hingga kecepatan 10 m/s. Dalam waktu 5 s,
mencapai kecepatan 90 km/jam dalam kecepatan benda berubah menjadi 15
waktu 5 s. Berapa percepatan rata-rata m/s berlawanan arah dengan gerak
2
mobil tersebut dalam m/s ? semula. (a) Tentukan percepatan
benda! (b) Kapan benda berbalik arah?
10. Sebuah sepeda motor dipercepat dari
(c) Berapa besar perpindahan dan (d)
12 m/s menjadi 24 m/s dalam waktu
jarak tempuh benda dalam selang
6,0 s. (a) Berapa percepatannya? (b)
waktu tersebut?
Berapa jarak yang ditempuhnya dalam
selang waktu tersebut? Anggap 15. Seseorang gadis mengendarai mobil
percepatannya konstan. dengan kelajuan 54 km/jam menuju
perempatan ketika lampu lalulintas
11. Sebuah mobil bergerak dengan
menyala kuning. Ia tahu bahwa nyala
kecepatan 36 km/jam diperlambat 0,50
lampu kuning hanya 2 s sebelum
m/s2 dengan cara melepaskan injakan
akhirnya berganti merah dan ia berada
pada pedal gas. Hitung (a) waktu yang
pada jarak 25 m dari perempatan.
diperlukan dan (b) jarak yang
Perempatan jalan memiliki lebar 15 m.
ditempuh mobil sampai berhenti.
Perlambatan maksimum mobil 5 m/s2,
12. Besar kecepatan suatu partikel yang
dan sebaliknya mobil dapat dipercepat
mengalami perlambatan konstan
dari 54 km/jam menjadi 72 km/jam
ternyata berubah dari 30 m/s menjadi
dalam waktu 5 s. Apa yang harus
15 m/s setelah menempuh jarak sejauh
dilakukan gadis itu, mencoba
75 m. (a) Butuh waktu berapa lama
menghentikan mobil atau
lagi partikel akan berhenti? (b) Berapa
mempercepatnya?
jarak total yang ditempuh partikel
16. Mobil A berada 16 m di depan mobil
sampai berhenti?
B. Kedua buah mobil bergerak searah
13. Sebuah mobil mainan yang
dengan kecepatan awal masing-masing
dikendalikan jarak jauh bergerak
10 m/s. Selama geraknya, mobil A
dalam lintasan lurus dengan
mengalami percepatan 2 m/s2
2
percepatan = 2 − m/s . Jika sedangkan mobil B 4 m/s2. Jika mobil
kecepatan awalnya 2 m/s, (a) tentukan berangkat pada saat yang sama,
kecepatannya pada t = 3 s! (b) Apakah tentukan waktu yang diperlukan mobil
mobil sempat berhenti? Kapan? B untuk menyusul mobil A.

Gerak Lurus 61
17. Sebuah partikel bergerak dengan posisi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh
3
setiap saat memenuhi: =4 − 75 m. (a) Butuh waktu berapa lama
2
+ + , dengan x dalam m dan t lagi partikel akan berhenti? (b) Berapa
dalam s. (a) Tentukan kecepatan jarak total yang ditempuh partikel
partikel sebagai fungsi waktu. (b) sampai berhenti?
Berapakah kecepatan awal partikel?
21. Grafik posisi benda terhadap waktu
(c) Berapakah kecepatan rata-rata
ditampilkan pada gambar berikut.
partikel dari t = 0 sampai dengan t = 4
Tentukan kecepatan rata-rata benda
s? (d) Gambarkan grafik percepatan
antara: (a) t = 0 dan t = 2 s, (b) t = 2 s
partikel sebagai fungsi waktu.
dan t = 4 s, dan (c) t = 4 s dan t = 5 s!
18. Sebuah partikel bergerak di sepanjang (d) Berapakah kecepatan benda pada
sumbu-x dengan percepatan sebagai saat t = 1 s?
2
fungsi waktu: = − ,
2
x (m)
dengan a dalam m/s dan t dalam s.
25
Pada awalnya partikel berada di titik
asal O dan kecepatannya 10 m/s. (a) 10
Berapakah kecepatan partikel pada t = t (s)
0 1 2 3 4 5
2 s? (b) Nyatakan posisi benda tersebut
sebagai fungsi waktu. (c) Tentukan
22. Grafik kecepatan sebuah mobil sebagai
posisi benda ketika percepatannya –2
fungsi waktu ditunjukkan pada gambar
m/s2.
di samping. (a) Tentukan percepatan
19. Sebuah mobil mula-mula diam.
antara t = 0 dan t = 4 s; antara t = 4 s
Kemudian dihidupkan dan mobil
dan t = 10 s; dan antara t = 10 s dan t =
bergerak dengan percepatan tetap 2
12 s. (b) Tentukan jarak total yang
m/s2. Setelah bergerak selama 10 s
ditempuh mobil dari t = 0 sampai
mesinnya dimatikan, mobil mengalami
dengan t = 12 s.
perlambatan tetap dan mobil berhenti
10 s kemudian. Berapa jarak yang v (m/s)
ditempuh mobil mulai dari saat mesin
20
dimatikan sampai berhenti?

20. Besar kecepatan suatu partikel yang


t (s)
mengalami perlambatan konstan 0 4 10 12
ternyata berubah dari 30 m/s menjadi

62 Gerak Lurus
23. Gambar berikut menunjukkan grafik 25. Kecepatan benda selama 8 s memenuhi
kecepatan terhadap waktu dari sepeda persamaan berikut.
motor yang bergerak sepanjang jalan
 10, 0  t  2s
lurus antara dua lampu lalu lintas. (a) 18  4t , 2 s  t  5 s

v(t )  
  2, 5s  t  6s
Bagaimana gerak sepeda motor yang
dinyatakan oleh grafik OA dan BC? 2t  14, 6 s  t  8 s
(b) Berapa jarak antara dua lampu lalu
(a) Gambarkan grafik kecepatan benda
lintas? (c) Berapakah lama sepeda
tersebut.
motor bergerak dengan kelajuan
(b) Gambarkan pula grafik percepatan
konstan? (d) Gambarkan grafik
benda tersebut.
percepatan terhadap waktu dari gerak
(c) Tentukan posisi benda pada saat
sepeda motor tersebut.
= 6 s. Anggap posisi awalnya:
v (m/s) = .
A B (d) Berapakah jarak yang ditempuh
12
benda selama waktu tersebut?

26. Sebuah kapal motor yang mula-mula


bergerak dengan kecepatan 36 km/jam,
C
t (s) tiba-tiba mesinnya mati sehingga
0 5 10 15 20 25
mengalami perlambatan a seperti pada
gambar. Tentukan (a) kecepatan benda
24. Seorang pengendara sepeda motor pada t = 5 s, (b) jarak yang telah
melintas dengan kelajuan 108 km/jam ditempuh benda pada t = 5 s, (c) waktu
di depan kantor polisi. Seorang polisi yang diperlukan sampai kapal berhenti,
yang berada dalam mobil di pinggir dan (d) jarak tempuh kapal hingga
jalan segera mengejarnya. Polisi berhenti.
memulai pengejaran tepat ketika motor
a (m/s2)
itu melintas di sampingnya. Jika polisi
itu memacu kendaraannya dengan
1
percepatan 10 m/s2, berapa lama waktu
yang diperlukan polisi untuk menyusul
t (s)
pengendara sepeda motor? Anggap
lintasannya lurus dan motor bergerak
dengan kelajuan konstan.

Gerak Lurus 63
27. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke kecepatan awal dari ketinggian 50 m di
atas dengan kecepatan 10,0 m/s dari atas A. (a) Kapan kedua bola bertemu?
puncak sebuah menara yang tingginya (b) Berapa besar kecepatan bola A saat
40 m. Tentukan (a) tinggi maksimum bertemu dan kemana arahnya? (c)
yang dicapai bola dihitung dari tanah, Berapa ketinggian kedua bola saat
(b) selang waktu untuk sampai di bertemu relatif terhadap posisi A
tanah, dan (c) kecepatannya ketika semula?
menumbuk tanah.
32. Sebuah benda dilemparkan dari
28. Sebuah batu jatuh bebas dari puncak puncak sebuah menara dengan
sebuah menara yang tingginya 60 m. kelajuan awal 20 m/s ke atas. Benda
Tentukan (a) jarak yang ditempuh batu tersebut tiba di tanah 5 sekon
dan (b) ketinggiannya dari tanah 3 kemudian. Jika percepatan gravitasi
sekon kemudian. bumi 10 m/s2, tentukan tinggi menara.

29. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke 33. Sebuah helikopter bergerak vertikal ke
atas dengan kelajuan 20 m/s. Pada saat atas dengan kecepatan konstan 15 m/s
yang sama, bola lain, yang berada pada sambil membawa beban di bawahnya.
ketinggian 60 m di tepat di atas bola Pada ketinggian 20 m di atas tanah,
pertama, dilepaskan tanpa kecepatan beban dilepaskan. Berapa waktu yang
awal. Hitung (a) waktu yang diperlukan beban sampai di tanah?
diperlukan hingga kedua bola bertemu
34. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke
dan (b) ketinggian kedua bola saat
atas dengan kecepatan 10,0 m/s dari
bertemu dihitung dari posisi awal
puncak sebuah menara yang tingginya
benda pertama!
40 m. Tentukan (a) tinggi maksimum
30. Sebuah batu dijatuhkan tanpa yang dicapai bola dihitung dari tanah,
kecepatan awal dari ketinggian 20 m di (b) selang waktu untuk sampai di
atas tanah. Tentukan (a) kecepatan tanah, dan (c) kecepatannya ketika
batu 3 detik kemudian, (b) waktu yang menumbuk tanah.
diperlukan untuk tiba di tanah, dan (c)
35. Sebuah batu dijatuhkan tanpa
kecepatannya saat tiba di tanah.
kecepatan awal dari ketinggian 20 m di
31. Bola A dilempar vertikal ke atas atas tanah. Tentukan (a) kecepatan
dengan kecepatan 20 m/s. Pada saat batu 3 detik kemudian, (b) waktu yang
yang sama, bola B dijatuhkan tanpa

64 Gerak Lurus
diperlukan untuk tiba di tanah, dan (c) 40,0 m. Tentukan (a) ketinggian
kecepatannya saat tiba di tanah. maksimum yang dicapai bola dihitung
dari tanah, (b) waktu yang diperlukan
36. Seorang polisi melepaskan tembakan
hingga bola tiba di tanah, dan (c)
peringatan dengan arah ke atas. Peluru
kecepatan bola ketika menumbuk
melesat dari moncong pistol dengan
tanah?
kecepatan 20 m/s. Percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2. (a) Berapa lama waktu 39. Sebuah batu jatuh bebas dari puncak
yang diperlukan peluru untuk sebuah menara. Batu tiba di dasar
mencapai titik tertinggi? (b) Berapa menara dalam waktu 10,0 s. Tentukan
tinggi maksimum yang dicapai peluru? tinggi menara tersebut.
(c) Berapa besar kecepatan peluru saat
40. Dua buah bola dilemparkan vertikal ke
tiba kembali di posisi awal?
atas masing-masing dengan kecepatan
37. Bola A dilemparkan vertikal ke atas 10,0 m/s dan 20,0 m/s. Tentukan
dengan kelajuan awal 40 m/s. Pada perbedaan tinggi kedua bola saat bola
saat yang sama, bola B dijatuhkan pertama mencapai titik tertinggi.
tanpa kecepatan awal dari ketinggian
41. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke
80 m di atas bola A. (a) Berapa lama
atas dengan kelajuan 15,0 m/s. Pada
waktu yang diperlukan kedua benda
saat yang sama, bola lain, yang berada
sampai mereka bertemu? (b) Di mana
pada ketinggian 60,0 m di tepat di atas
posisi A bola saat bola B tiba di posisi
bola pertama, dilepaskan tanpa
awal bola A? Ambil percepatan
kecepatan awal. Hitung (a) waktu yang
gravitasi bumi 10 m/s2.
diperlukan hingga kedua bola bertemu
38. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke dan (b) ketinggian kedua bola saat
atas dengan kecepatan 10,0 m/s dari bertemu dihitung dari posisi awal
puncak sebuah menara yang tingginya benda pertama.

Gerak Lurus 65

Anda mungkin juga menyukai