Anda di halaman 1dari 20

Selesai mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. memahami perbedaan antara besaran 5. menyatakan vektor dalam ungkapan


skalar dan vektor; vektor satuan;
2. menghitung penjumlahan vektor, 6. menghitung perkalian dua buah vektor,
pengurangan vektor, dan perkalian baik perkalian skalar maupun perkalian
scalar dengan vektor; silang;
3. mengurai vektor menjadi 7. menghitung besar sebuah vektor yang
komponennya; dinyatakan dalam ungkapan vektor
4. menghitung penjumlahan vektor dari satuan;
komponennya; 8. menghitung resultan vektor yang
dinyatakan dalam vektor-vektor satuan.

Vektor 21
A. Vektor dan Skalar

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dalam fisika, banyak besaran
yang termasuk vektor, di antaranya adalah perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan
momentum.

Selain besaran vektor, ada juga besaran yang hanya memiliki nilai. Besaran seperti ini
disebut besaran skalar. Yang termasuk besaran skalar di antaranya adalah massa, waktu,
kuat arus, tekanan, usaha, energi, dan suhu.

Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah mewakili
besar/nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor. Notasi atau simbol
sebuah vektor bisa menggunakan satu atau dua huruf dengan tanda panah di atasnya,

misalnya A atau AB . Gambar 2.1 menunjukkan gambar beberapa vektor dengan
notasinya. Titik A disebut titik pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor.

B A

A
B

Gambar 2.1 Beberapa contoh gambar dan notasi vektor.

Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya dengan memberi
tanda mutlak ( | | ) atau dicetak miring tanpa ditebalkan. Sebagai contoh, besar vektor ⃗
ditulis ⃗ atau A dan besar vektor ⃗⃗ ditulis ⃗⃗ atau B.

𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵
45o 90o 225o
x x x
𝐶⃗

Gambar 2.2 Arah vektor dinyatakan oleh sudut yang dibentuknya terhadap
sumbu-x positif.

22 Vektor
Arah sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu.
Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif.
Gambar 2.2 memperlihatkan tiga buah vektor, ⃗, ⃗⃗, dan ⃗ dengan arah masing-masing
membentuk sudut 45o, 90o, dan 225o terhadap sumbu-x positif.

B. Resultan Vektor

Penjumlahan vektor tidak sama dengan penjumlahan skalar. Ini karena, selain nilai, vektor
juga memiliki arah. Vektor hasil penjumlahan beberapa vektor disebut vektor resultan.

1. Resultan Dua Vektor Sejajar

Misalnya kita bepergian mengendarai sepeda motor. Mula-mula, kita bergerak lurus ke
timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah itu, kita bergerak lagi lurus ke timur
sejauh 30 km. Di lihat dari posisi awal, kita telah berpindah sejauh sejauh 50 km + 30 km =
80 km ke timur. Ini menunjukkan bahwa kita telah berpindah sejauh 80 km ke timur. Secara
grafis, perpindahan kita seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3.

80 km

x (km)
50 km 30 km
Timur
Gambar 2.3 Menjumlahkan dua vektor searah.

Sedikit berbeda dengan kasus tadi, misalnya, setelah menempuh jarak lurus 50 km ke
timur, kita kembali lagi ke arah barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik awal, perpindahan
kita menjadi 50 km – 30 km = 20 km ke timur. Secara grafis, perpindahan kita diperlihatkan
pada Gambar 2.4.

20 km 30 km

x
50 km

Gambar 2.4 Menjumlahkan dua vektor berlawanan arah.

Vektor 23
Dari kedua ilustrasi pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4, menjumlahkan dua buah
vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua
buah vektor sejajar, misal ⃗ dan ⃗⃗, dengan besar masing-masing A dan B, sebagai berikut.
Jika ⃗ dan ⃗⃗ searah, besar resultannya, , adalah

|⃗ ⃗⃗| (2.1)

dengan arah ⃗⃗ sama dengan arah ⃗ dan ⃗⃗. Sebaliknya, jika kedua vektor tersebut
berlawanan, besar resultannya adalah

|⃗ ⃗⃗| (2.2)

dengan arah ⃗⃗ sama dengan arah vektor terbesar dari ⃗ dan ⃗⃗. Perhatikan bahwa besar
vektor selalu positif.

2. Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus

Berbeda lagi dengan dua kasus sebelumnya. Misalnya misalnya kita memacu kendaraan
lurus ke timur sejauh 40 km dan kemudian berbelok tegak lurus menuju utara sejauh 30 km.
Secara grafis, perpindahan kita dapat diilustrasikan seperti padaa Gambar 2.5. Besar
resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan teorema Pythagoras sebagai berikut.

√ √

dan arahnya

( ) ( )

terhadap sumbu-x positif (atau 37o dari timur ke utara).

y (km)

r
y = 30

 x (km)
x = 40

Gambar 2.5 Menjumlahkan dua vektor yang saling tegak lurus.

24 Vektor
Dari contoh kasus tersebut, dua buah vektor, ⃗ dan ⃗⃗, yang saling tegak lurus akan
menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya

R  A2  B 2 (2.3)

dengan arah

B
  tan 1  
 A (2.4)

terhadap arah vektor A.

3. Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut θ

Sekarang tinjau dua buah vektor, ⃗ dan ⃗⃗, yang satu sama lain mengapit sudut θ seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 2.6(a). Gambar vektor resultannya dapat diperoleh dengan
cara menempatkan vektor menempatkan pangkal ⃗⃗ di ujung ⃗. Selanjutnya, tarik garis dari
titik pangkal ⃗ ke titik ujung ⃗⃗ dan buatkan panah tepat di ujung yang berimpit dengan
ujung ⃗⃗. Vektor inilah, ⃗⃗ , resultan dari keduanya. Hasilnya seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.6(b).

⃗⃗
𝐵 𝑅⃗⃗
⃗⃗
𝐵

𝐴⃗ 𝐴⃗
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Vektor ⃗ dan ⃗⃗ mengapit sudut θ. (b) Menggambarkan vektor
resultan dari ⃗ dan ⃗⃗.

Besar vektor resultan, R, dapat ditentukan secara analitis sebagai berikut. Perhatikan
Gambar 2.7. Vektor ⃗ dan ⃗⃗ diberikan sedemikian sebagai alat bantu sehingga ⃗ ⃗ tegak
lurus dan ketiganya membentuk resultan yang sama dengan resultan dari vektor A dan B,
yakni R . Dengan menggunakan dalil Phytagoras, besar resultan R adalah

Vektor 25
√ √

Oleh karena dan , diperoleh

√ (2.5)

𝑅⃗⃗
⃗⃗
𝐵 ⃗⃗
𝐷

𝐴⃗ 𝐶⃗

Gambar 2.7 Menentukan besar resultan dua buah vektor secara analitis.

4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut θ; Negatif dari Sebuah Vektor

Vektor ⃗ dan vektor ⃗, memiliki besar yang sama, yakni | ⃗| | ⃗| , tetapi arahnya
berlawanan seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8.

𝐴⃗
𝐴⃗

Gambar 2.8 Negatif dari sebuah vektor.

Selisih dari dua buah vektor, misalnya, ⃗ ⃗⃗ , secara grafis sama dengan jumlah antara
⃗ dan ⃗⃗, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.9. Secara matematis, vektor selisihnya

ditulis ⃗⃗ ⃗ ⃗⃗.

Secara analitis, besar vektor selisihnya dapat ditentukan dari persamaan (2.5) dengan
mengganti θ oleh 1800 - θ. Akan tetapi, sehingga diperoleh

√ (2.6)

26 Vektor
𝐴⃗
⃗⃗
𝐵
𝐴⃗
𝑅⃗⃗ ⃗⃗
𝐵
⃗⃗
𝐵

(a) (b)

Gambar 2.9 Selisih dua buah vektor.

5. Resultan Beberapa Vektor; Metode Poligon

Misal ada tiga buah vektor, ⃗, ⃗⃗, dan ⃗, yang besar dan arahnya berbeda seperti
diperlihatkan pada Gambar 2.10(a). Resultannya diperoleh dengan cara metode poligon
sebagai berikut.

(1) Letakkan titik tangkap ⃗⃗ pada ujung ⃗, lalu letakkan pula titik tangkap ⃗ pada ujung ⃗⃗.

(2) Gambarkan vektor ⃗⃗ dengan titik tangkap sama dengan titik tangkap ⃗ dan ujung
panahnya tepat di titik ujung ⃗. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 2.10(b).

𝐴⃗
𝐴⃗
⃗⃗
𝐵
⃗⃗
𝐵 𝐶⃗
𝑅⃗⃗
𝐶⃗
(a) (b)

Gambar 2.10 Menggambarkan resultan beberapa vektor dengan metode poligon.

Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 2.10 ditulis,

⃗⃗ ⃗ ⃗⃗ ⃗

Vektor 27
6. Vektor Nol

Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa vektor yang hasilnya nol. Sebagai
contoh, lima buah vektor, misalnya ⃗, ⃗⃗, ⃗, ⃗⃗, dan ⃗⃗ , menghasilkan resultan sama dengan
nol maka secara matematis ditulis,

⃗ ⃗⃗ ⃗ ⃗⃗ ⃗⃗

Dengan menggunakan metode poligon, vektor-vektor tersebut seperti diperlihatkan pada


Gambar 2.11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir ( ⃗⃗ ) bertemu kembali dengan titik
pangkal vektor pertama ( ⃗).

𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵

𝐸⃗⃗ 𝐶⃗
⃗⃗
𝐷

Gambar 2.11 Penjumlahan lima buah vektor yang menghasilkan vektor nol.

Contoh 2.1

Dapatkah resultan dua buah vektor bernilai nol? Apa syaratnya?

Penyelesaian

Misalnya kedua vektor itu adalah 𝐴⃗ dan 𝐵


⃗⃗. Resultan dua vektor itu secara matematis,

𝑅⃗⃗ 𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵

𝑅⃗⃗ maka 𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵 sehingga 𝐴⃗ ⃗⃗. Tanda minus menunjukkan bahwa 𝐴⃗
𝐵
⃗⃗. Selanjutnya, |𝐴⃗|
berlawanan arah dengan 𝐵 ⃗⃗
𝐵 sehingga 𝐴 𝐵. Dengan
demikian,

resultan dua buah vektor dapat bernilai nol jika kedua vektor besarnya sama dan
arahnya berlawanan.

28 Vektor
Contoh 2.2

Dua buah vektor, 𝐴⃗ dan 𝐵


⃗⃗, masing-masing besarnya 30 satuan dan 40 satuan. Tentukan
resultan kedua vektor (besar dan arah) tersebut jika (a) searah, (b) berlawanan arah, dan
(c) saling tegak lurus. Tentukan pula besar (d) resultan dan (e) selisihnya jika kedua
vektor tersebut mengapit sudut 30o.

Penyelesaian

Diketahui: A = 30 satuan dan B = 40 satuan

(a) 𝐴⃗ dan 𝐵
⃗⃗ searah maka resultannya akan searah keduanya. Besarnya,

satuan, searah 𝐴⃗ dan 𝐵


⃗⃗.

(b) 𝐴⃗ dan 𝐵
⃗⃗ berlawanan arah. B lebih besar dari A maka arah vektor resultannya akan
⃗⃗. Besarnya,
searah 𝐵

⃗⃗.
satuan, searah 𝐵

(c) 𝐴⃗ dan 𝐵
⃗⃗ saling tegak lurus maka

satuan.

Arahnya,

→  = 53o terhadap 𝐴⃗.

⃗⃗ mengapit sudut  = 60o maka besar resultannya


(d) 𝐴⃗ dan 𝐵

satuan.

⃗⃗ mengapit sudut  = 60o maka besar selisihnya


(e) 𝐴⃗ dan 𝐵

satuan.

Vektor 29
Contoh 2.3

Sebuah mobil bergerak menempuh jarak 150 km ke Barat dan kemudian 200 km ke
Selatan. Berapa perpindahan mobil dari titik asal (besar dan arahnya)?

Penyelesaian

Untuk memecahkan soal ini, mula-mula gambarkan vektor-vektor perpindahannya.


Misalnya, perpindahan ke arah Barat adalah 𝑟⃗ dan perpindahan ke arah Selatan adalah
𝑟⃗ . Gambarkan 𝑟⃗ , lalu simpan titik pangkal 𝑟⃗ di ujung panah 𝑟⃗ dan, selanjutnya,
gambarkan vektor dari titik pangkal 𝑟⃗ ke ujung panah 𝑟⃗ sehingga diperolehlah
resultannya, yakni 𝑟⃗. Hasilnya seperti diperlihatkan pada gambar.

Besar dan arah kedua vektor adalah 𝑟 km ke Barat, 𝑟 km ke Selatan.


Dengan demikian,

km

dan arahya

→  = 53o dari arah Barat ke Selatan.

C. Komponen Vektor; Meresultankan Vektor dengan Metode Uraian

Dalam banyak kasus, kita harus menjumlahkan beberapa vektor yang lebih dari dua buah.
Secara grafis, metode yang digunakan adalah metode poligon, seperti yang sudah
disinggung sebelumnya. Akan tetapi, bagaimanakah cara menentukan besar dan arah vektor
resultannya? Salah satu metode yang digunakan adalah metode uraian.

30 Vektor
1. Komponen Sebuah Vektor

Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus. Vektor-
vektor baru hasil uraian sebuah vektor disebut vektor-vektor komponennya. Ketika sebuah
vektor telah diuraikan menjadi vektor-vektor komponennya, vektor tersebut dianggap tidak
ada karena telah diwakili oleh vektor-vektor komponennya tadi.

Gambar 2.12 memperlihatkan sebuah vektor ⃗ yang diuraikan menjadi dua buah vektor
komponen, yakni ⃗ dan ⃗ , dengan ⃗ adalah komponen ⃗ pada sumbu x dan ⃗ adalah

komponen vektor ⃗ pada sumbu y. Berdasarakan definisi dan , besar setiap


komponen ⃗ sebagai berikut.

dan (2.6)

Sementara itu, dengan menggunakan dalil Pythagoras diperoleh hubungan

√ (2.7)

Selanjutnya, hubungan antara Ax dan Ay diberikan oleh

(2.8)

𝐴⃗𝑦 𝐴⃗

x
𝐴⃗𝑥

Gambar 2.12 Menguraikan sebuah vektor menjadi dua vektor komponen


yang saling tegak lurus.

2. Meresultankan Vektor Melalui Vektor-vektor Komponennya

Meresultankan sejumlah vektor dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menguraikan setiap
vektor menjadi komponen-komponennya ke sumbu-x dan sumbu-y pada koordinat kartesius.
Metode seperti ini disebut metode uraian. Tahapan-tahapan untuk mencari besar dan arah
vektor resultan dengan metode uraian sebagai berikut.

(1) Buat koordinat kartesius xy.

Vektor 31
(2) Letakkan titik tangkap semua vektor pada titik asal (0,0). Hati-hati, arah vektor
tidak boleh berubah.
(3) Uraikan setiap vektor, yang tidak berimpit dengan sumbu-x atau sumbu-y, menjadi
komponen-komponennya pada sumbu-x dan sumbu-y.
(4) Tentukan resultan vektor komponen pada setiap sumbu, misalnya Rx = resultan
vektor komponen pada sumbu-x dan Ry = resultan vektor komponen pada sumbu-y.
(5) Besar vektor resultannya
√ (2.9)

dan arahnya terhadap sumbu-x positif

(2.10)

Contoh 2.3

Sebuah gaya 𝐹⃗ besarnya 10 N dan arahnya membentuk sudut 60o terhadap sumbu-x.
Jika komponen gaya pada sumbu-x dan sumbu-y masing-masing Fx dan Fy, tentukan Fx
dan Fy.

Penyelesaian

Soal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Maka

𝐹𝑥 𝐹 6 ∙ 12√ √ N dan 𝐹𝑦 𝐹 6 ∙ 12 N

32 Vektor
Contoh 2.4

Pada sebuah persegi ABCD dengan panjang sisi 10 cm, titik P berada pada pertengahan
CD dan titik Q berada pada pertengahan BC. Jika r⃗ adalah vektor yang bertitik pangkal
di A dan berujung di P dan r⃗ adalah vektor yang bertitik pangkal di A dan berujung di
Q, tentukan resultan r⃗ dan r⃗ .

Penyelesaian

Vektor r⃗ dan r⃗ seperti pada gambar berikut.

𝑟⃗ dapat diuraikan menjadi vektor komponennya yaitu ⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐵 dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐷𝑃 . Sementara itu, 𝑟⃗

dapat diuraikan menjadi ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐷𝑃 . Perhatikan bahwa ⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐷 dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐵 searah ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐷𝑃 (horizontal) dan
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ searah 𝐵𝑄
𝐴𝐷 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ (vertikal) maka

𝑅𝑥 𝑟 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
|𝐴𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐷𝑃 | m
horizontal

𝑅𝑦 𝑟 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
|𝐴𝐷 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑄 | m
vertikal

sehingga resultannya,

𝑅 √𝑅𝑥 𝑅𝑦 √ √ m.

dengan arah

𝑅𝑦 5
𝜃 → 𝜃 terhadap ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 .
𝑅𝑥 5

Vektor 33
Contoh 2.5

Iffan berangkat dari rumah mengendarai mobil menuju kota berjarak 36 km di utara.
Sesampainya kota itu, ia kemudian melanjutkan ke kota lainnya yang berjarak 30 km,
membentuk sudut 37o dari arah timur ke selatan. Berapakah perpindahan Iffan?

Penyelesaian

Perpindahan Iffan diilustrasikan seperti pada gambar, dengan 𝑟 6 km dan 𝑟


km. Berdasarkan gambar (b):

𝑟𝑥 𝑟 ∙ , km

𝑟𝑦 𝑟 ∙ ,6 km

maka 𝑅𝑥 𝑟𝑥 km dan 𝑅𝑦 𝑟 𝑟𝑦 6 km sehingga

𝑅 𝑅𝑥 𝑅𝑦 √ km

dengan arah

8
𝜃 ( ) terhadap arah timur.
4

Jadi, perpindahan Iffan adalah 30 km membentuk sudut 37 0 terhadap arah timur.

34 Vektor
D. Perkalian Vektor

Selain dapat dijumlahkan dan diselisihkan, vektor juga dapat dikalikan. Berikut adalah
beberapa definisi berkaitan dengan perkalian vektor.

1. Perkalian Vektor Dengan Skalar

Sebuah vektor dapat dikalikan dengan sebuah skalar. Hasil perkalian ini adalah sebuah
vektor baru yang arahnya sama dengan vektor semula, tetapi besarnya berbeda, bergantung
pada faktor pengalinya. Jika ⃗⃗ ⃗, dengan c sebuah skalar, besar ⃗⃗ adalah c kali besar ⃗

dan arah ⃗⃗ sama dengan ⃗.

2. Perkalian Titik Antara Dua Vektor

Perkalian titik atau dot product antara dua vektor didefinisikan sebagai berikut.

⃗ ∙ ⃗⃗ (2.11)

dengan θ adalah sudut ⃗ dan ⃗⃗. Hasil perkalian titik antara dua buah vektor berupa besaran
skalar. Oleh karena itu, perkalian titik antara dua vektor sering disebut sebagai perkalian
skalar antara dua vektor.

3. Perkalian Silang Antara Dua Vektor

Berbeda dengan perkalian titik, hasil perkalian silang atau cross product antara dua vektor
adalah sebuah vektor baru. Jika vektor ⃗ adalah hasil perkalian silang antara ⃗ dan ⃗⃗ atau
⃗ ⃗ ⃗⃗, besar ⃗ adalah

|⃗ ⃗⃗| (2.13)

Perkalian silang antara dua vektor disebut juga perkalian vektor.

Arah ⃗ ditentukan menggunakan aturan putaran sekrup sebagai berikut. Putar ⃗ menuju
⃗⃗ melalui sudut apitnya. Anggap ini sebagai arah putaran sekrup maka arah majunya sekrup

sama dengan arah ⃗. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 2.15. Perhatikan bahwa
⃗ ⃗⃗ ⃗⃗ ⃗ tetapi ⃗ ⃗⃗ ⃗⃗ ⃗.

Vektor 35
𝐶⃗
⃗⃗
𝐵

𝐴⃗
⃗⃗
𝐵
𝐶⃗
𝐴⃗
(a) (b)

Gambar 2.15 Menentukan arah vektor: (a) ⃗ ⃗ ⃗⃗ ( ⃗ diputar ke ⃗⃗)

dan (b) ⃗ ⃗⃗ ⃗ ( ⃗⃗ diputar ke ⃗).

Contoh 2.5

Dua buah vektor gaya masing-masing besarnya 5 N dan 10 N dan mengapit sudut 60o.
Tentukan (a) perkalian skalar, dan (b) besar hasil perkalian vektor antara kedua vektor
tersebut.

Penyelesaian

(a) 𝐴⃗ ∙ 𝐵
⃗⃗ 𝐴𝐵 𝜃 = (5)(10)(0,5) = 25 N

(b) 𝐶 |𝐴⃗ ⃗⃗|


𝐵 𝐴𝐵 𝜃 5)(10)( ) = 25 N.

E. Vektor Satuan

1. Definisi Vektor Satuan

Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan. Vektor satuan dari sebuah vektor
sama dengan vektor tersebut dibagi oleh besarnya. Secara matematis, vektor satuan searah ⃗
ditulis,


̂ (2.14)

Dalam sistem koordinat Kartesius, vektor satuan dinyatakan oleh ,̂ ̂, ̂ , berturut-


turut dalam sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.17.
Koefisien dari vektor-vektor satuan tersebut menyatakan besar vektornya. Sebagai contoh,

36 Vektor
̂ adalah vektor yang besarnya 5 satuan searah sumbu-x positif dan, sebaliknya, ̂ adalah
vektor yang besarnya 5 satuan searah sumbu-x negatif.

𝑘̂
𝑗̂
𝑖̂ y

Gambar 2.17 Vektor-vektor satuan dalam sistem koordinat Kartesius.

Panjang dari sebuah vektor yang dinyatakan dalam vektor-vektor satuan ditentukan
sebagai berikut. Misalnya ⃗ adalah vektor yang bertitik tangkap di (0, 0, 0) dan berujung di
, , maka ⃗ ditulis ⃗ ̂ ̂ ̂ . Besarnya adalah

√ (2.14)

2. Perkalian Dua Vektor yang Melibatkan Vektor Satuan

Vektor-vektor ̂, ̂, ̂ satu sama lain membentuk sudut 90o. Dengan menggunakan


Persamaan (2.11) dan Persamaan (2.13) masing-masing diperoleh

̂∙ ̂ ̂∙ ̂ ̂∙̂ dan ̂∙ ̂ ̂∙ ̂ ̂∙ ̂ (2.15)

̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ dan ̂ ̂ ̂, ̂ ̂ ,̂ ̂ ̂ ̂ (2.16)

Contoh 2.6

Diketahui 𝐹⃗ 𝑖̂ 𝑗̂. Tentukan vektor satuan searah 𝐹⃗ .

Penyelesaian

𝐹⃗ 𝑖̂ 𝑗̂
𝑢̂ 𝐹 𝑖̂ 𝑗̂
𝐹 √

Vektor 37
Contoh 2.7

Dua buah vektor, 𝐴⃗ 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ dan 𝐵


⃗⃗ 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ . Tentukan resultan kedua
vektor tersebut. Berapakah besar resultannya?

Penyelesaian

Resultan kedua vektor,

𝑅⃗⃗ 𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ 𝑖̂ 6𝑗̂ 𝑘̂

dan besarnya,

𝑅 √ 6 √ satuan

Contoh 2.8

Dua buah vektor, 𝐴⃗ 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ dan 𝐵


⃗⃗ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂ . Tentukan (a) 𝐴⃗ ∙ 𝐵
⃗⃗ dan (b)

𝐴⃗ ⃗⃗ !
𝐵

Penyelesaian

(a) 𝐴⃗ ∙ 𝐵
⃗⃗ 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ ∙ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂ ∙ ∙ ∙6 9

(b) 𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵 𝑖̂ 𝑗̂ 𝑘̂ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂
𝑖̂ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂ 𝑗̂ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂ 𝑘̂ 𝑖̂ 𝑗̂ 6𝑘̂
𝑘̂ 𝑗 𝑘̂ 𝑖̂ 6𝑗̂ 6𝑖̂
𝑖̂ 6𝑗̂ 𝑘̂

Soal-Soal

1. Apa yang dimaksud dengan (a) 2. Dapatkah tiga buah vektor yang
besaran vektor, dan (b) besaran skalar? besarnya sama menghasilkan resultan
(c) Berikan contohnya, masing-masing sama dengan nol? Jika ya, berapa
5 buah. sudut yang dibentuk oleh salah satu
vektor dengan vektor lainnya?

38 Vektor
3. Sebuah mobil bergerak menempuh sumbu-x positif. Tentukan besar
jarak 150 km ke barat dan kemudian komponen ⃗⃗ masing-masing pada
200 km ke selatan. Berapa sumbu-x dan sumbu-y!
perpindahan mobil dari titik asal (besar
8. Perhatikan vektor-vektor yang besar
dan arahnya)? Sketsalah diagramnya.
dan arahnya terlukis pada kertas
4. Dua buah vektor, ⃗ dan ⃗⃗, masing- berpetak seperti gambar di bawah ini.
masing besarnya 30 N dan 40 N. Jika panjang satu petak adalah satu
Tentukan resultan kedua vektor newton (1 N),berapakah besar resultan
tersebut jika (a) searah, (b) berlawanan kedua vektor tersebut?
arah, dan (c) saling tegak lurus.
Tentukan pula (c) resultan dan (d)
selisihnya jika kedua vektor tersebut
mengapit sudut 30o.

5. Dua orang anak bermain sepeda. Anak


pertama memacu sepedanya dengan 9. Tentukan resultan ketiga vektor di
kecepatan 15 km/jam ke utara bawah ini!
sedangkan anak kedua memacu
y
sepedanya dengan kecepatan 15
50 N
km/jam ke timur. Apakah kecepatan
50 N
sepeda kedua anak tersebut sama?
Mengapa? 53o 37o x

6. Seseorang hendak menyeberangi


sungai menggunakan perahu. 60 N
Kecepatan arus air 4 m/s. Jika orang
itu memacu perahu dengan kecepatan
10. Seseorang mengendarai mobil lurus ke
3 m/s tegak lurus arus air, berapakah
timur menempuh jarak sejauh 60 km.
kecepatan perahu relatif terhadap tepi
Selanjutnya ia berbelok ke arah 37o
sungai? Berapa sudut yang dibentuk
antara timur dan selatan sampai
oleh lintasan perahu terhadap garis tepi
menempuh jarak sejauh 50 km.
sungai? Anggap sungainya lurus.
Kemudian ia berbelok lagi menuju ke
7. Sebuah vektor, ⃗⃗ , besarnya 50 satuan barat hingga menempuh jarak 70 km.
o
dan membentuk sudut 30 terhadap (a) Gambarkan vektor perpindahannya

Vektor 39
pada koordinat kartesius dengan 14. Seseorang hendak menyeberangi
sumbu-x positif menyatakan timur. (b) sungai menggunakan perahu.
Hitung resultan perpindahannya. Kecepatan arus air 4 m/s. Jika orang
itu akan memacu perahu dengan
11. Tiga buah vektor gaya masing-masing
kecepatan 2 m/s, kemana perahu itu
besarnya F1 = 10 N, F2 = 30 N, dan F3
diarahkan agar lintasannya tegak lurus
= 20 N. Arah ketiga vektor tersebut
arus air?
seperti ditunjukkan pada gambar.
Tentukan resultan ketiga vektor 15. Sebuah pesawat terbang melaju
tersebut (besar dan arahnya). dengan kecepatan 800 km/jam menuju
ke Utara. Tiba-tiba angin berhembus
y
dengan kecepatan 400 km/jam ke
F2
Barat. Semua kecepatan relatif
F1 terhadap tanah. (a) Berapakah besar
53o 37 o
kecepatan pesawat sekarang? (b)
x
Berapa besar sudut penyimpangannya
37o
dari arah semula?
F3
16. Titik A dan B masing-masing berada

12. Dua buah vektor masing-masing pada koordinat , dan ,

besarnya 4 satuan dan 7 satuan. pada koordinat Kartesius. ⃗ adalah


Tentukan hasil perkalian titik antara vektor yang bertitik pangkal di ,
kedua vektor tersebut jika keduanya dan berujung di titik A, sedangkan ⃗⃗
o o
mengapit sudut (a) 0 , (b) 45 , dan (c) adalah vektor yang bertitik pangkal di
90o. , dan berujung di titik B.

13. Tentukan luas jajaran genjang yang Tentukan (a) ⃗ dan ⃗⃗ dalam ungkapan
dibentuk oleh dua buah vektor yang vektor satuan, (b) resultan ⃗ dan ⃗⃗,
mengapit sudut 37o jika besar masing- (c) ⃗ ∙ ⃗⃗, dan (d) ⃗ ⃗⃗ !
masing vektor 6 satuan dan 8 satuan.

40 Vektor

Anda mungkin juga menyukai