Gerak partikel dapat dinyatakan dalam tiga persamaan, yaitu posisi sebagai fungsi waktu,
⃗ , kecepatan sebagai fungsi waktu, ⃗ , dan percepatan sebagai fungsi waktu, ⃗ .
Ketiganya memiliki kaitan erat, karena pada dasarnya menyatakan gerak partikel yang sama.
Salah satu bentuk persamaan partikel diketahui maka dua persamaan lainnya dapat
ditentukan. Jika gerak partikel dinyatakan dalam bentuk persamaan posisi sebagai fungsi
waktu, kecepatan dan percepatan partikel dapat ditentukan. Demikian pula, jika gerak
partikel dinyatakan dalam persamaan kecepatan sebagai fungsi waktu, posisi dan percepatan
dapat ditentukan.
Seperti yang telah dibahas pada Bab 3, posisi adalah letak atau kedudukan partikel terhadap
titik acuan. Dalam tinjauan dua dimensi, titik acuan adalah titik asal (0, 0) dalam koordinat
bidang-xy. Posisi partikel digambarkan oleh sebuah vektor yang berpangkal di titik (0, 0)
dan berujung di titik tempat partikel berada. Sebagai contoh, partikel A berada pada titik (x,
y). Posisi A digambarkan oleh sebuah vektor posisi, ⃗, bertitik pangkal di (0, 0) dan
berujung di (x, y), seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.1. Secara matematis, posisinya
dituliskan sebagai berikut.
⃗ ̂ ̂
dengan ̂ dan ̂ adalah vektor satuan, berturut-turut dalam arah x positif dan y positif.
Persamaan (4.1) dapat dimaknai sebagai berikut: posisi partikel A akan ditemukan jika kita
bergerak titik asal sejauh x searah ̂, lalu berbelok tegak lurus dan bergerak sejauh y searah
̂. Arah geraknya disesuaikan dengan vektor satuan.
𝐴 𝑥, 𝑦
𝑟⃗
t ( )
Contoh 4.1
Sebuah partikel terletak pada titik 6, −8 m pada koordinat bidang-xy. (a) Nyatakan
posisi partikel tersebut dalam vektor satuan! (b) Berapakah panjang vektor posisinya?
(c) Berapa sudut yang dibentuknya terhadap sumbu-x positif?
Penyelesaian 𝑦
6, −8 6
(a) Posisi partikel di titik diperlihatkan pada 𝑥
𝜃
gambar di samping maka
𝑟 √𝑥 𝑦 √6 −8 0m
𝑦 −8 0
𝜃 t ( ) t −5
𝑥 6
Catatan: Untuk menentukan sudutnya, perhatikan kuadran letak titik tersebut berada.
Pada contoh ini, titik 6, −8 berada di kuadran IV sehingga sudutnya ditarik dari
sumbu-x positif searah putaran jarum jam (negatif).
Jika posisi partikel berubah, partikel dikatakan berpindah. Perpindahan partikel juga
merupakan besaran vektor. Vektor perpindahan partikel digambarkan dengan anak panah
⃗ ̂ ̂ ⃗ ̂ ̂
Vektor perpindahannya
⃗ ⃗ −⃗ ̂ ̂ − ̂ ̂ − ̂ − ̂
atau
⃗ ̂ ̂
dengan − dan − .
𝑃 𝑥 ,𝑦
𝑟⃗ 𝑟⃗ 𝑄 𝑥 ,𝑦
Lintasan
𝑟⃗ partikel
𝑥
Besar dan arah perpindahannya dapat ditentukan dengan cara yang serupa dengan
penentuan besar dan arah perpindahan pada vektor posisi, yakni
√ 5
dan
t 6
Penyelesaian
𝑟⃗ 𝑥 𝑖̂ 𝑦 𝑗̂ −5𝑖̂ 5 𝑗̂
𝑟 √ 𝑥 𝑦 √ −5 5 5 m
(c) arahnya
𝑦 5
𝜃 t t 50
𝑥 −5
Catatan: Titik −5, 5 berada di kuadran II (sudutnya antara 90o dan 180o).
a. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan tiap satuan waktu. Jika partikel
berpindah sejauh ⃗ dalam selang waktu , kecepatan rata-rata partikel tersebut adalah
⃗
⃗ 7
⃗
⃗ ̂ ̂ ̅ ̂ ̅ ̂ 8
sumbu-x dan sumbu-y. Persamaan (4.8) menunjukkan bahwa gerak partikel pada bidang
dapat dipandang sebagai perpaduan antara gerak pada sumbu-x dan gerak pada sumbu-y.
b. Kecepatan Sesaat
⃗
⃗ 9
Dengan kata lain, kecepatan sesaat adalah turunan dari posisi terhadap waktu. Kecepatan
sesaat juga memiliki dua komponen, yakni kecepatan sesaat pada sumbu-x dan kecepatan
sesaat pada sumbu-y sehingga dapat ditulis
⃗
⃗ ̂ ̂ ̂ ̂ 0
Contoh 4.3
Sebuah partikel bergerak memenuhi persamaan posisi 𝑟⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂
(dalam SI). (a) Tentukan besar dan arah kecepatan rata-rata partikel dari t = 0 sampai
dengan t = 2 s. (b) Tentukan besar kecepatan awalnya. Berapa pula besar kecepatannya
pada t = 2 s?
Penyelesaian
Diketahui 𝑟⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂
𝑟⃗ 0 0 𝑖̂ ∙0 − ∙ 0 𝑗̂ 𝑖̂
𝑟⃗ 𝑖̂ ∙ − 𝑗̂ 7𝑖̂ 8𝑗̂
𝑟⃗ 7𝑖̂ 8𝑗̂ − 𝑖̂
𝑣⃗𝑟 𝑖̂ 𝑗̂
𝑡 −0
𝑣𝑟 √ 5 m/s
dan arahnya
𝑑𝑟⃗ 𝑑
𝑣⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂ 𝑡𝑖̂ 6𝑡 − 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑣⃗ 0 0 𝑖̂ 6 0 − 𝑗̂ − 𝑗̂ m/s
𝑣⃗ 𝑖̂ 6 − 𝑗̂ 𝑖̂ 8𝑗̂ m/s
dan besarnya,
𝑣 √ 8 5 m/s
a. Percepatan Rata-rata
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Jika
kecepatan partikel berubah ⃗ dalam selang waktu , percepatan rata-rata partikel tersebut
adalah
⃗
⃗
⃗ ̂ ̂ ̅ ̂ ̅ ̂
b. Percepatan Sesaat
⃗
⃗
Dengan kata lain, percepatan sesaat adalah turunan dari posisi terhadap waktu. Percepatan
sesaat memiliki dua komponen, yakni percepatan sesaat pada sumbu-x dan percepatan sesaat
pada sumbu-y sehingga dapat ditulis,
⃗ ⃗
⃗ ̂ ̂
Contoh 4.4
Posisi partikel berubah terhadap waktu menurut 𝑟⃗ 𝑡 𝑡3 𝑡 − 5 𝑖̂ 𝑡 − 7 𝑗̂
(dalam SI). Tentukan besar dan arah percepatan partikel pada 𝑡 s!
Penyelesaian
𝑑𝑟⃗ 𝑑
𝑣⃗ 𝑡 𝑡3 𝑡 − 5 𝑖̂ 𝑡 − 7 𝑗̂ 𝑡 𝑖̂ 8𝑡𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Percepatannya adalah
𝑑𝑣⃗ 𝑑
𝑎⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 8𝑡𝑗̂ 6𝑡𝑖̂ 8𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Besarnya adalah
𝑎 √6 8 0 m/s
8 0
𝜃 t 5
6
Seperti telah kita ketahui bahwa kebalikan dari turunan atau antiturunan adalah integral.
Oleh karena itu, kita bisa mendapatkan persamaan posisi dari persamaan kecepatan dan
persamaan kecepatan dari persamaan kecepatan masing-masing sebagai berikut.
⃗
⃗ ⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 5
0
dan
⃗
⃗ ⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 6
0
dengan ⃗ adalah posisi partikel pada saat t dan ⃗0 adalah posisi partikel pada saat 0
atau posisi awal partikel, ⃗ adalah kecepatan partikel pada saat t dan ⃗0 adalah kecepatan
partikel pada saat 0 atau kecepatan awal partikel.
Contoh 4.5
Kecepatan gerak sebuah partikel memenuhi persamaan 𝑣⃗ 𝑡 0𝑖̂ 𝑡 𝑗̂ dalam
satuan m/s. Semula partikel berada pada titik , 6 pada koordinat bidang-xy. Tentukan
(a) persamaan posisi partikel setiap saat, (b) perpindahan partikel dari 𝑡 0 sampai
dengan 𝑡 s, dan (c) kecepatan rata-rata partikel dari 𝑡 0 sampai dengan 𝑡 s!
1 𝑡
𝑖̂ 6𝑗̂ 0𝜏𝑖̂ 2
𝜏 𝜏 𝑗̂
0
1
0𝑡 𝑖̂ 2
𝑡 𝑡 6 𝑗̂
(b) Dengan menggunakan hasil pada (a) diperoleh
𝑟⃗ 0∙ 𝑖̂ ( ∙ ∙ 6) 𝑗̂ 𝑖̂ 0𝑗̂
B. Gerak Parabola
Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah sering melihat gerak partikel berbentuk parabola
(melengkung). Pada permainan sepak bola, misalnya, bola yang ditendang pemain sering
kali miring ke arah atas dan kemudian melengkung jatuh menuju tanah. Contoh lain pada
adegan jumping sebuah motor pada lomba motorcross, lintasan motor juga melengkung
selama di udara. Lintasan seperti itulah lintasan parabola. Gerak dengan lintasan berbentuk
parabola disebut gerak parabola.
Gerak parabola dapat dipandang sebagai perpaduan antara gerak vertikal dan horisontal.
Dengan kata lain, partikel dapat dipandang seolah-olah melakukan dua gerakan dalam arah
(sumbu) berbeda, misal sumbu-x dan sumbu-y, seperti diilustrasikan pada Gambar 4.3.
⃗ 0 0 os ̂ 7
dan
⃗ 0 0 si ̂ 8
y
𝑣⃗𝑥
𝑣⃗
𝑣⃗𝑥
𝑣⃗𝑦0 ymaks
𝑣⃗𝑦
𝑣⃗𝑥0 𝑣⃗⬚
x
⃗ ⃗ 0 0 os ̂ 9
Pada sumbu-y, partikel selalu mendapat gaya gravitasi sebesar mg yang arahnya ke bawah
sehingga memiliki percepatan ⃗ − .̂ Akibatnya, komponen kecepatan pada sumbu-y
berubah setiap saat. Karena percepatannya konstan, komponen kecepatan pada sumbu-y
memenuhi persamaan,
⃗ 0 − ̂ 0
⃗ ⃗ ⃗
⃗ 0 os ̂ 0 si − ̂
Contoh 4.6
Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi 30 o. Diketahui
g = 10 m/s2. (a) Tentukan besar dan arah kecepatannya 3 sekon kemudian! (b) Tentukan
waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi!
Penyelesaian
𝑣⃗ 𝑡 𝑣0 os 𝜃 𝑖̂ 𝑣0 si 𝜃 − 𝑔𝑡 𝑗̂
Pada 𝑡 s,
𝑣⃗ 0 os 00 𝑖̂ 0 si 00 − 0 ∙ 𝑗̂
0∙ 𝑖̂ ( 0 ∙ − 0 ∙ ) 𝑗̂ 0 𝑖̂ − 0 𝑗̂ m/s
𝑣 0 − 0 0 m/s
− 0
𝜃 t t (−6 )
0
𝑣0 si 𝜃 0 si 00 0∙
𝑡 s
𝑔 0 0
Posisi partikel sebagai fungsi waktu pada gerak parabola diperoleh dengan cara
mengintegralkan Persamaan (4.22) sebagai berikut. Misalnya, posisi awal partikel adalah
titik 0, 0 atau ⃗0 0 ̂ 0 ̂ maka
⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 0 ̂ 0 ̂ ∫ 0 os ̂ 0 si − ̂
0 0
Hasilnya adalah
⃗ 0 0 os ̂ ( 0 0 si − ) ̂
0 0 os
dan
0 0 si − 5
Contoh 4.7
Sebuah partikel dilempar dengan kecepatan awal 30 m/s dan sudut elevasi 37 o dari
ketinggian 35 m terhadap tanah. Tentukan (a) tinggi maksimum dan (b) jarak terjauh
yang dicapai partikel!
Penyelesaian
(a) Tinggi maksimum dapat ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung waktu
untuk mencapai titik tertinggi. Ingat, di titik tertinggi, 𝑣𝑦 0, maka waktu untuk
mencapai titik tertinggi adalah
𝑣0 si 𝜃 0 ∙ 35
𝑣𝑦 𝑣0 si 𝜃 − 𝑔𝑡 0 → 𝑡 ,8 s
𝑔 0
𝑦 𝑡 𝑦0 𝑣0 𝑡 si 𝜃 − 𝑔𝑡
3
𝑦 ,8 5 0 ∙ ,8 ∙ 5 − ∙ 0 ∙ ,8 5,8 m
(b) Jarak terjauh diperoleh dengan menentukan waktu untuk mencapai titik terjauh
terlebih dahulu. Ketika partikel tiba di titik terjauh (tanah), ambil y = 0, maka
𝑦 𝑡 𝑦0 𝑣0 𝑡 si 𝜃 − 𝑔𝑡
3
0 5 0∙𝑡∙5− ∙ 0∙𝑡
0 5 8𝑡 − 5𝑡 5−𝑡 7 5𝑡
7
𝑡 5 s atau 𝑡 − s ti
5
k meme uhi
𝑥 𝑡 𝑥0 𝑣0 𝑡 os 𝜃
4
𝑥 5 0 0∙5∙5 0m
Contoh 4.8
Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi tertentu sedemikian sehingga
posisinya sebagai fungsi waktu memenuhi persamaan 𝑟⃗ 𝑡 0𝑡 𝑖̂ 0 𝑡 − 5𝑡 𝑗̂
dalam SI. Tentukan (a) kecepatan awal dan sudut elevasi, (b) waktu untuk mencapai
titik tertinggi, (c) tinggi maksimum, (d) waktu untuk mencapai titik terjauh, dan (e)
jarak terjauhnya!
Penyelesaian
𝑣0 0 0 0 m/s
0
𝜃 t t 600
0
𝑣𝑦 0 𝑡 − 0𝑡 0 → 𝑡 s
𝑦 0 ∙ −5∙ 60 m
C. Kecepatan Relatif
Gerak suatu benda bersifat relatif. Menurut pengamat yang berada (diam) di pinggir jalan,
seorang sopir bergerak dengan kelajuan tertentu yang sama dengan kelajuan mobil. Tetapi,
menurut penumpang yang berada pada mobil yang sama, si sopir tersebut diam atau tidak
bergerak. Jadi, bergerak atau tidaknya suatu benda bergantung pada titik acuan yang
digunakan.
⃗ ⃗ −⃗ 6
dengan ⃗ dan ⃗ berturut-turut adalah kecepatan benda 1 dan benda 2 terhadap acuan yang
sama.
Contoh 4.9
Dua buah kereta api bergerak saling mendekati dengan kelajuan 80 km/jam relatif
terhadap tanah. Tentukan (a) kelajuan tiap kereta relatif terhadap pengamat yang berdiri
di samping rel, dan (b) kelajuan kereta api relatif terhadap penumpang yang duduk di
kereta api lainnya.
Penyelesaian
(a) Karena pengamat diam terhadap tanah, kelajuan kereta terhadap pengamat sama
dengan kelajuan kereta terhadap tanah, yaitu 80 km/jam.
Contoh 4.10
Dua buah mobil bergerak searah pada jalan yang sama. Kelajuan mobil pertama 90
km/jam dan mobil kedua 75 km/jam, keduanya relatif terhadap jalan. Tentukan
kecepatan relatif mobil pertama terhadap mobil kedua.
Penyelesaian
Penyelesaian
(a) Berdasarkan gambar tersebut, besar kecepatan perahu relatif terhadap tepi sungai
adalah (gunakan dalil Pythagoras),
𝑣⃗𝐴𝑇 0
𝜃 t t 5
𝑣⃗𝑃𝐴
(b) Waktu yang diperlukan untuk sampai de seberang (lebar sungai L = 120 m):
𝐿 0
𝑡 0s
𝑣𝑃𝐴
𝑆 𝑣𝑃𝑇 𝑡 5∙ 0 00 𝑚
𝑆 𝑣𝐴𝑇 𝑡 ∙ 0 60 𝑚
Penyelesaian
𝑣⃗𝑃𝐴
Persoalan tersebut diilustrasikan seperti pada
gambar. 𝑣⃗𝑃𝐴 = kecepatan pesawat relatif terhadap 𝑣⃗𝐴𝑇𝑥
x
udara/angin, 𝑣⃗𝐴𝑇 = kecepatan angin terhadap tanah,
𝑣⃗𝐴𝑇𝑥 dan 𝑣⃗𝐴𝑇𝑦 masing-masing adalah komponen 𝑣⃗𝐴𝑇𝑦
𝑣⃗𝐴𝑇
𝑣⃗𝐴𝑇 pada sumbu x dan y maka
sehingga
1. Sebuah partikel berada pada titik 5. Sebuah partikel berpindah dari titik
– , pada sistem koordinat bidang – , ke titik , 0 pada sistem
(dalam satuan meter). Nyatakan posisi koordinat bidang (dalam satuan meter).
partikel tersebut dalam ungkapan (a) Gambarkan vektor posisi partikel
vektor satuan! untuk kedua titik dan gambarkan pula
2. Sebuah perahu hendak digunakan vektor perpindahannya! (b) Tuliskan
untuk menyeberangi sungai selebar vektor-vektor tersebut (posisi dan
100 m. Perahu tersebut diarahkan perpindahan) dalam vektor satuan! (c)
tegak lurus arus air. Akibat arus air Tentukan besar dan arah masing-
tersebut, gerak perahu menyimpang masing vektor tersebut!
o
37 dari arah awal. Jika titik awal 6. Sebuah partikel bergerak melalui titik
gerak perahu dijadikan sebagai titik , 5 dan − , pada koordinat
acuan, vektor satuan yang searah arus bidang dalam satuan meter. Pada
air dinyatakan oleh ̂, dan vektor 0 partikel tepat berada di A dan
satuan dalam arah tegak lurus arus air pada s tepat di B. Tentukan
dinyatakan oleh ̂, tentukan vektor besar dan arah kecepatan rata-ratanya!
yang menyatakan posisi perahu saat 7. Posisi partikel setiap saat memenuhi
tiba di seberang sungai! persamaan
3. Posisi benda setiap saat memenuhi r (t ) (3t 2 1,5t )i (10t 2 10t ) j
persamaan:
dalam SI. (a) Tentukan besar dan arah
⃗ ,5 ̂ 0 − ̂
perpindahan partikel dalam selang
dalam SI. Berapakah besar
waktu t = 0 sampai dengan t = 2 s! (b)
perpindahan benda tersebut dari 0 Tentukan besar dan arah kecepatan
sampai dengan s? rata-rata partikel dalam selang waktu t
4. Seekor tupai melompat dari posisi = 0 sampai dengan t = 2 s! (c)
, −5 ke posisi 7, 7 pada Tentukan besar dan arah kecepatan
koordinat bidang dalam satuan meter. awal partikel! (d) Tentukan pula besar
Tupai berada di A pada 0 dan dan kecepatan partikel pada t = 2 s!
berada di B pada s. Tentukan 8. Sebuah partikel bermassa 2,0 kg
besar kecepatan rata-rata dalam selang bergerak dengan kecepatan memenuhi
waktu tersebut! Berapakah sudut arah persamaan
kecepatan terhadap sumbu-x positif? ⃗ ̂ 5 ̂