Anda di halaman 1dari 23

Selesai mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. menyatakan posisi, perpindahan, kecepatan, 6. memahami bahwa gerak horizontal adalah


dan percepatan dalam ungkapan vektor gerak translasi satu dimensi dengan
satuan sistem koordinat bidang; percepatan nol dan kecepatannya tetap;
2. menghitung besar dan arah kecepatan dari 7. memahami bahwa gerak vertikal adalah
gerak partikel jika persamaan posisinya gerak translasi satu dimensi dengan
diketahui; percepatan tetap;
3. menentukan persamaan posisi dari 8. menghitung posisi dan kecepatan masing-
persamaan kecepatan; masing gerak bila posisi awal, kecepatan
4. menentukan persamaan kecepatan dari awal, dan waktu diketahui,
persamaan percepatan; 9. memahami bahwa gerak benda bersifat
5. mengurai gerak parabola dalam gerak relatif,
horizontal dan vertikal; 10. menghitung kecepatan relatif suatu benda
terhadap benda lainnya.

Gerak dalam Bidang 65


A. Persamaan Gerak Translasi

Gerak partikel dapat dinyatakan dalam tiga persamaan, yaitu posisi sebagai fungsi waktu,
⃗ , kecepatan sebagai fungsi waktu, ⃗ , dan percepatan sebagai fungsi waktu, ⃗ .
Ketiganya memiliki kaitan erat, karena pada dasarnya menyatakan gerak partikel yang sama.
Salah satu bentuk persamaan partikel diketahui maka dua persamaan lainnya dapat
ditentukan. Jika gerak partikel dinyatakan dalam bentuk persamaan posisi sebagai fungsi
waktu, kecepatan dan percepatan partikel dapat ditentukan. Demikian pula, jika gerak
partikel dinyatakan dalam persamaan kecepatan sebagai fungsi waktu, posisi dan percepatan
dapat ditentukan.

1. Posisi dan Perpindahan

Seperti yang telah dibahas pada Bab 3, posisi adalah letak atau kedudukan partikel terhadap
titik acuan. Dalam tinjauan dua dimensi, titik acuan adalah titik asal (0, 0) dalam koordinat
bidang-xy. Posisi partikel digambarkan oleh sebuah vektor yang berpangkal di titik (0, 0)
dan berujung di titik tempat partikel berada. Sebagai contoh, partikel A berada pada titik (x,
y). Posisi A digambarkan oleh sebuah vektor posisi, ⃗, bertitik pangkal di (0, 0) dan
berujung di (x, y), seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.1. Secara matematis, posisinya
dituliskan sebagai berikut.

⃗ ̂ ̂

dengan ̂ dan ̂ adalah vektor satuan, berturut-turut dalam arah x positif dan y positif.
Persamaan (4.1) dapat dimaknai sebagai berikut: posisi partikel A akan ditemukan jika kita
bergerak titik asal sejauh x searah ̂, lalu berbelok tegak lurus dan bergerak sejauh y searah
̂. Arah geraknya disesuaikan dengan vektor satuan.

𝐴 𝑥, 𝑦
𝑟⃗

66 Gerak dalam Bidang


Gambar 4.1 Vektor posisi partikel, ⃗, yang berada di titik , .

Besar atau panjang ⃗, dapat ditentukan menggunakan bantuan teorema Pythagoras,


yakni

Sementara itu, arahnya terhadap sumbu x positif,

t ( )

Contoh 4.1

Sebuah partikel terletak pada titik 6, −8 m pada koordinat bidang-xy. (a) Nyatakan
posisi partikel tersebut dalam vektor satuan! (b) Berapakah panjang vektor posisinya?
(c) Berapa sudut yang dibentuknya terhadap sumbu-x positif?

Penyelesaian 𝑦

6, −8 6
(a) Posisi partikel di titik diperlihatkan pada 𝑥
𝜃
gambar di samping maka

𝑟⃗ 𝑥𝑖̂ 𝑦𝑗̂ 𝑟⃗ 6𝑖̂ − 8𝑗̂


−8
(b) Panjang vektor posisinya 6, −8

𝑟 √𝑥 𝑦 √6 −8 0m

(c) Sudut yang dibentuk terhadap sumbu-x positif (arahnya)

𝑦 −8 0
𝜃 t ( ) t −5
𝑥 6

Catatan: Untuk menentukan sudutnya, perhatikan kuadran letak titik tersebut berada.
Pada contoh ini, titik 6, −8 berada di kuadran IV sehingga sudutnya ditarik dari
sumbu-x positif searah putaran jarum jam (negatif).

Jika posisi partikel berubah, partikel dikatakan berpindah. Perpindahan partikel juga
merupakan besaran vektor. Vektor perpindahan partikel digambarkan dengan anak panah

Gerak dalam Bidang 67


yang berpangkal di posisi awal partikel dan berujung di posisi akhir partikel. Sebagai
contoh, partikel yang berpindah dari , ke titik , , vektor perpindahannya
digambarkan dengan menarik garis dari P ke Q dan diberi tanda panah di Q, seperti
diperlihatkan pada Gambar 4.2. Posisi P dan Q masing-masing dapat dinyatakan oleh

⃗ ̂ ̂ ⃗ ̂ ̂

Vektor perpindahannya

⃗ ⃗ −⃗ ̂ ̂ − ̂ ̂ − ̂ − ̂

atau

⃗ ̂ ̂

dengan − dan − .

𝑃 𝑥 ,𝑦

𝑟⃗ 𝑟⃗ 𝑄 𝑥 ,𝑦
Lintasan
𝑟⃗ partikel
𝑥

Gambar 4.2 Vektor perpindahan partikel, ⃗.

Besar dan arah perpindahannya dapat ditentukan dengan cara yang serupa dengan
penentuan besar dan arah perpindahan pada vektor posisi, yakni

√ 5

dan

t 6

68 Gerak dalam Bidang


Contoh 4.2

Sebuah partikel berpindah dari titik 𝐴 , ke titik 𝐵 − , 7 pada sistem koordinat


bidang dalam satuan SI. (a) Nyatakan perpindahannya dalam vektor satuan! (b) Berapa
besar perpindahannya? (c) Kemana arahnya?

Penyelesaian

Dari titik 𝐴 , diperoleh 𝑥 m dan 𝑦 m. Dari titik 𝐵 − , 7 diperoleh


𝑥 − m dan 𝑦 7 m maka 𝑥 𝑥 –𝑥 − – −5 m dan 𝑦
𝑦 –𝑦 7– 5 m.

(a) perpindahannya adalah

𝑟⃗ 𝑥 𝑖̂ 𝑦 𝑗̂ −5𝑖̂ 5 𝑗̂

(b) besar perpindahannya

𝑟 √ 𝑥 𝑦 √ −5 5 5 m

(c) arahnya

𝑦 5
𝜃 t t 50
𝑥 −5

Dengan kata lain, arah perpindahannya 1350 terhadap sumbu-x positif.

Catatan: Titik −5, 5 berada di kuadran II (sudutnya antara 90o dan 180o).

2. Kecepatan Rata-rata dan Kecepatan Sesaat

a. Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan tiap satuan waktu. Jika partikel
berpindah sejauh ⃗ dalam selang waktu , kecepatan rata-rata partikel tersebut adalah


⃗ 7

Jika kita masukkan Persamaan (4.4) ke Persamaan (4.7) diperoleh


⃗ ̂ ̂ ̅ ̂ ̅ ̂ 8

Gerak dalam Bidang 69


dengan ̅ dan ̅ berturut-turut menyatakan komponen kecepatan rata-rata dalam

sumbu-x dan sumbu-y. Persamaan (4.8) menunjukkan bahwa gerak partikel pada bidang
dapat dipandang sebagai perpaduan antara gerak pada sumbu-x dan gerak pada sumbu-y.

b. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai laju perpindahan. Secara matematis,


⃗ 9

Dengan kata lain, kecepatan sesaat adalah turunan dari posisi terhadap waktu. Kecepatan
sesaat juga memiliki dua komponen, yakni kecepatan sesaat pada sumbu-x dan kecepatan
sesaat pada sumbu-y sehingga dapat ditulis


⃗ ̂ ̂ ̂ ̂ 0

Contoh 4.3
Sebuah partikel bergerak memenuhi persamaan posisi 𝑟⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂
(dalam SI). (a) Tentukan besar dan arah kecepatan rata-rata partikel dari t = 0 sampai
dengan t = 2 s. (b) Tentukan besar kecepatan awalnya. Berapa pula besar kecepatannya
pada t = 2 s?

Penyelesaian

Diketahui 𝑟⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂

(a) Posisi partikel pada t = 0 dan t = 2 s berturut-turut adalah

𝑟⃗ 0 0 𝑖̂ ∙0 − ∙ 0 𝑗̂ 𝑖̂

𝑟⃗ 𝑖̂ ∙ − 𝑗̂ 7𝑖̂ 8𝑗̂

maka kecepatan rata-ratanya

𝑟⃗ 7𝑖̂ 8𝑗̂ − 𝑖̂
𝑣⃗𝑟 𝑖̂ 𝑗̂
𝑡 −0

70 Gerak dalam Bidang


Besarnya

𝑣𝑟 √ 5 m/s

dan arahnya

𝜃 t 6 ,50 terh p sumbu 𝑥 positif

(b) Kecepatan sesaatnya

𝑑𝑟⃗ 𝑑
𝑣⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 𝑡 − 𝑡 𝑗̂ 𝑡𝑖̂ 6𝑡 − 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡

maka kecepatan awalnya,

𝑣⃗ 0 0 𝑖̂ 6 0 − 𝑗̂ − 𝑗̂ m/s

dan besarnya adalah 4 m/s searah sumbu-y negatif.

Kecepatan pada saat 𝑡 s,

𝑣⃗ 𝑖̂ 6 − 𝑗̂ 𝑖̂ 8𝑗̂ m/s

dan besarnya,

𝑣 √ 8 5 m/s

3. Percepatan Rata-rata dan Percepatan Sesaat

a. Percepatan Rata-rata

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Jika
kecepatan partikel berubah ⃗ dalam selang waktu , percepatan rata-rata partikel tersebut
adalah


Dengan memasukkan Persamaan (4.10) ke Persamaan (4.11) diperoleh

⃗ ̂ ̂ ̅ ̂ ̅ ̂

Gerak dalam Bidang 71


dengan ̅ dan ̅ berturut-turut menyatakan komponen percepatan rata-rata

dalam sumbu-x dan sumbu-y.

b. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaaat adalah laju kecepatan terhadap waktu, yakni


Dengan kata lain, percepatan sesaat adalah turunan dari posisi terhadap waktu. Percepatan
sesaat memiliki dua komponen, yakni percepatan sesaat pada sumbu-x dan percepatan sesaat
pada sumbu-y sehingga dapat ditulis,

⃗ ⃗
⃗ ̂ ̂

Contoh 4.4
Posisi partikel berubah terhadap waktu menurut 𝑟⃗ 𝑡 𝑡3 𝑡 − 5 𝑖̂ 𝑡 − 7 𝑗̂
(dalam SI). Tentukan besar dan arah percepatan partikel pada 𝑡 s!

Penyelesaian

Diketahui 𝑟⃗ 𝑡 𝑡3 𝑡 − 5 𝑖̂ 𝑡 − 7 𝑗̂ maka kecepatannya

𝑑𝑟⃗ 𝑑
𝑣⃗ 𝑡 𝑡3 𝑡 − 5 𝑖̂ 𝑡 − 7 𝑗̂ 𝑡 𝑖̂ 8𝑡𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Percepatannya adalah

𝑑𝑣⃗ 𝑑
𝑎⃗ 𝑡 𝑡 𝑖̂ 8𝑡𝑗̂ 6𝑡𝑖̂ 8𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡

72 Gerak dalam Bidang


Pada 𝑡 s

𝑎⃗ 6 𝑖̂ 8𝑗̂ 6𝑖̂ 8𝑗̂ m/s

Besarnya adalah

𝑎 √6 8 0 m/s

dengan arah terhadap sumbu-x positif adalah

8 0
𝜃 t 5
6

4. Menentukan Posisi dari Kecepatan dan Menentukan Kecepatan dari Percepatan

Seperti telah kita ketahui bahwa kebalikan dari turunan atau antiturunan adalah integral.
Oleh karena itu, kita bisa mendapatkan persamaan posisi dari persamaan kecepatan dan
persamaan kecepatan dari persamaan kecepatan masing-masing sebagai berikut.


⃗ ⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 5
0

dan


⃗ ⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 6
0

dengan ⃗ adalah posisi partikel pada saat t dan ⃗0 adalah posisi partikel pada saat 0
atau posisi awal partikel, ⃗ adalah kecepatan partikel pada saat t dan ⃗0 adalah kecepatan
partikel pada saat 0 atau kecepatan awal partikel.

Contoh 4.5
Kecepatan gerak sebuah partikel memenuhi persamaan 𝑣⃗ 𝑡 0𝑖̂ 𝑡 𝑗̂ dalam
satuan m/s. Semula partikel berada pada titik , 6 pada koordinat bidang-xy. Tentukan
(a) persamaan posisi partikel setiap saat, (b) perpindahan partikel dari 𝑡 0 sampai
dengan 𝑡 s, dan (c) kecepatan rata-rata partikel dari 𝑡 0 sampai dengan 𝑡 s!

Gerak dalam Bidang 73


Penyelesaian

Diketahui 𝑣⃗ 𝑡 0𝑖̂ 𝑡 𝑗̂ dan 𝑟⃗ 0 ,6 𝑖̂ 6𝑗̂

(a) Persamaan posisi partikel setiap saat,


𝑡 𝑡
𝑟⃗ 𝑡 𝑟⃗0 ∫ 𝑣⃗ 𝜏 𝑑𝜏 𝑖̂ 6𝑗̂ ∫ 0𝑖̂ 𝜏 𝑗̂ 𝑑𝜏
0 0

1 𝑡
𝑖̂ 6𝑗̂ 0𝜏𝑖̂ 2
𝜏 𝜏 𝑗̂
0
1
0𝑡 𝑖̂ 2
𝑡 𝑡 6 𝑗̂
(b) Dengan menggunakan hasil pada (a) diperoleh

𝑟⃗ 0∙ 𝑖̂ ( ∙ ∙ 6) 𝑗̂ 𝑖̂ 0𝑗̂

maka perpindahan partikel dari 𝑡 0 sampai dengan 𝑡 s adalah


𝑟⃗ 𝑟⃗ − 𝑟⃗ 0 𝑖̂ 0𝑗̂ − 𝑖̂ 6𝑗̂ 0𝑖̂ 𝑗̂ m
(c) Kecepatan rata-rata antara 𝑡 0 dan 𝑡 s adalah
𝑟⃗ 0𝑖̂ 𝑗̂
𝑣⃗𝑟 0𝑖̂ 𝑗̂ m/s
𝑡 −0

B. Gerak Parabola

Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah sering melihat gerak partikel berbentuk parabola
(melengkung). Pada permainan sepak bola, misalnya, bola yang ditendang pemain sering
kali miring ke arah atas dan kemudian melengkung jatuh menuju tanah. Contoh lain pada
adegan jumping sebuah motor pada lomba motorcross, lintasan motor juga melengkung
selama di udara. Lintasan seperti itulah lintasan parabola. Gerak dengan lintasan berbentuk
parabola disebut gerak parabola.

1. Kecepatan Partikel pada Gerak Parabola

Gerak parabola dapat dipandang sebagai perpaduan antara gerak vertikal dan horisontal.
Dengan kata lain, partikel dapat dipandang seolah-olah melakukan dua gerakan dalam arah
(sumbu) berbeda, misal sumbu-x dan sumbu-y, seperti diilustrasikan pada Gambar 4.3.

74 Gerak dalam Bidang


Kecepatan partikel setiap saat dapat diturunkan sebagai berikut. Seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 4.3, kecepatan awal partikel, ⃗0 membentuk sudut  terhadap
sumbu-x positif. Komponen kecepatan awal pada sumbu-x dan sumbu-y masing-masing
sebagai berikut.

⃗ 0 0 os ̂ 7

dan

⃗ 0 0 si ̂ 8

y
𝑣⃗𝑥

𝑣⃗
𝑣⃗𝑥
𝑣⃗𝑦0 ymaks
𝑣⃗𝑦

𝑣⃗𝑥0 𝑣⃗⬚
 x

Gambar 4.3 Gerak parabola

Sekarang partikel dapat dipandang seolah-olah bergerak masing-masing pada sumbu-


x dan sumbu-y secara terpisah. Karena sepanjang sumbu horisontal (sumbu-x) tidak ada gaya
luar yang bekerja, kecepatan pada sumbu-x konstan, yakni

⃗ ⃗ 0 0 os ̂ 9

Pada sumbu-y, partikel selalu mendapat gaya gravitasi sebesar mg yang arahnya ke bawah
sehingga memiliki percepatan ⃗ − .̂ Akibatnya, komponen kecepatan pada sumbu-y
berubah setiap saat. Karena percepatannya konstan, komponen kecepatan pada sumbu-y
memenuhi persamaan,

⃗ 0 − ̂ 0

Selanjutnya, kecepatan partikel setiap saat memenuhi

⃗ ⃗ ⃗

Gerak dalam Bidang 75


atau, dengan memasukkan Persamaan (4.19) dan Persamaan (4.20) ke Persamaan (4.21),
kecepatan partikel setiap saat memenuhi

⃗ 0 os ̂ 0 si − ̂

Contoh 4.6
Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi 30 o. Diketahui
g = 10 m/s2. (a) Tentukan besar dan arah kecepatannya 3 sekon kemudian! (b) Tentukan
waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi!

Penyelesaian

Diketahui v0 = 40 m/s,  = 30o, g = 10 m/s2, dan t = 3 s.

(a) Kecepatan partikel,

𝑣⃗ 𝑡 𝑣0 os 𝜃 𝑖̂ 𝑣0 si 𝜃 − 𝑔𝑡 𝑗̂

Pada 𝑡 s,

𝑣⃗ 0 os 00 𝑖̂ 0 si 00 − 0 ∙ 𝑗̂

0∙ 𝑖̂ ( 0 ∙ − 0 ∙ ) 𝑗̂ 0 𝑖̂ − 0 𝑗̂ m/s

atau besar kecepatannya,

𝑣 0 − 0 0 m/s

dengan arah terhadap sumbu-x positif,

− 0
𝜃 t t (−6 )
0

(b) Ketika di titik tertinggi, 𝑣⃗𝑦 0 maka 𝑣0 si 𝜃 − 𝑔𝑡 𝑖̂ 0 sehingga

𝑣0 si 𝜃 0 si 00 0∙
𝑡 s
𝑔 0 0

Jadi, bola mencapai titik tertinggi 2 s setelah ditendang.

76 Gerak dalam Bidang


2. Posisi Partikel pada Gerak Parabola

Posisi partikel sebagai fungsi waktu pada gerak parabola diperoleh dengan cara
mengintegralkan Persamaan (4.22) sebagai berikut. Misalnya, posisi awal partikel adalah
titik 0, 0 atau ⃗0 0 ̂ 0 ̂ maka

⃗ ⃗0 ∫ ⃗ 0 ̂ 0 ̂ ∫ 0 os ̂ 0 si − ̂
0 0

Hasilnya adalah

⃗ 0 0 os ̂ ( 0 0 si − ) ̂

Dengan mengingat ⃗ ̂ ̂, besar posisi partikel pada sumbu-x dan sumbu-y


setiap saat masing-masing memenuhi

0 0 os

dan

0 0 si − 5

Contoh 4.7
Sebuah partikel dilempar dengan kecepatan awal 30 m/s dan sudut elevasi 37 o dari
ketinggian 35 m terhadap tanah. Tentukan (a) tinggi maksimum dan (b) jarak terjauh
yang dicapai partikel!

Penyelesaian

Diketahui 𝑣0 0 m/s, 70 , 𝑥0 0, dan 𝑦0 5 m.

(a) Tinggi maksimum dapat ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung waktu
untuk mencapai titik tertinggi. Ingat, di titik tertinggi, 𝑣𝑦 0, maka waktu untuk
mencapai titik tertinggi adalah

𝑣0 si 𝜃 0 ∙ 35
𝑣𝑦 𝑣0 si 𝜃 − 𝑔𝑡 0 → 𝑡 ,8 s
𝑔 0

Gerak dalam Bidang 77


Tinggi maksimumnya adalah (tinggi pada 𝑡 ,8 s)

𝑦 𝑡 𝑦0 𝑣0 𝑡 si 𝜃 − 𝑔𝑡

3
𝑦 ,8 5 0 ∙ ,8 ∙ 5 − ∙ 0 ∙ ,8 5,8 m

(b) Jarak terjauh diperoleh dengan menentukan waktu untuk mencapai titik terjauh
terlebih dahulu. Ketika partikel tiba di titik terjauh (tanah), ambil y = 0, maka
𝑦 𝑡 𝑦0 𝑣0 𝑡 si 𝜃 − 𝑔𝑡
3
0 5 0∙𝑡∙5− ∙ 0∙𝑡

0 5 8𝑡 − 5𝑡 5−𝑡 7 5𝑡
7
𝑡 5 s atau 𝑡 − s ti
5
k meme uhi

Jarak terjauh (jarak pada 𝑡 5 s):

𝑥 𝑡 𝑥0 𝑣0 𝑡 os 𝜃
4
𝑥 5 0 0∙5∙5 0m

Contoh 4.8
Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi tertentu sedemikian sehingga
posisinya sebagai fungsi waktu memenuhi persamaan 𝑟⃗ 𝑡 0𝑡 𝑖̂ 0 𝑡 − 5𝑡 𝑗̂
dalam SI. Tentukan (a) kecepatan awal dan sudut elevasi, (b) waktu untuk mencapai
titik tertinggi, (c) tinggi maksimum, (d) waktu untuk mencapai titik terjauh, dan (e)
jarak terjauhnya!

Penyelesaian

Diketahui 𝑟⃗ 𝑡 0𝑡 𝑖̂ 0 𝑡 − 5𝑡 𝑗̂. Dari sini diperoleh 𝑥 𝑡 0𝑡 dan


𝑥 𝑡 0 0 𝑡 − 5𝑡 .

(a) Kecepatan partikel setiap saat


𝑑𝑟⃗ 𝑡 𝑑
𝑣⃗ 𝑡 0𝑡 𝑖̂ 0 𝑡 − 5𝑡 𝑗̂ 0𝑖̂ 0 𝑡 − 0𝑡 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Jadi, kecepatan awal (kecepatan pada saat t = 0) adalah
𝑣⃗ 0 0𝑖̂ 0 𝑗̂

78 Gerak dalam Bidang


dengan demikian, besar kecepatan awalnya adalah

𝑣0 0 0 0 m/s

nan sudut elevasi (arah kecepatan awal) adalah

0
𝜃 t t 600
0

(b) Telah diperoleh 𝑣⃗ 𝑡 0𝑖̂ 0 𝑡 − 0𝑡 𝑗̂. Di titik tertinggi, 𝑣𝑦 0 maka

𝑣𝑦 0 𝑡 − 0𝑡 0 → 𝑡 s

Jadi, waktu untuk mencapai titik tertinggi adalah s.

(c) Tinggi maksimum, yakni tinggi pada saat 𝑡 s, adalah


𝑦 𝑡 0 𝑡 − 5𝑡

𝑦 0 ∙ −5∙ 60 m

(d) Waktu untuk mencapai titik terjauh, yakni ketika 𝑦 𝑡 0, adalah


𝑦 𝑡 0 𝑡 − 5𝑡 0 → 5𝑡 −𝑡 0

Diperoleh 𝑡 0 atau 𝑡 s. Karena pada 𝑡 0 peluru baru ditembakkan,


berarti peluru mencapai titik terjauh pada saat 𝑡 s.

(e) Jarak terjauh, yakni jarak pada 𝑡 s, adalah


𝑥 𝑡 0𝑡 → 𝑥 0∙ 80 m.

C. Kecepatan Relatif

Gerak suatu benda bersifat relatif. Menurut pengamat yang berada (diam) di pinggir jalan,
seorang sopir bergerak dengan kelajuan tertentu yang sama dengan kelajuan mobil. Tetapi,
menurut penumpang yang berada pada mobil yang sama, si sopir tersebut diam atau tidak
bergerak. Jadi, bergerak atau tidaknya suatu benda bergantung pada titik acuan yang
digunakan.

Gerak dalam Bidang 79


Secara matematis, kecepatan relatif benda 1 terhadap benda 2 dituliskan sebagai
berikut.

⃗ ⃗ −⃗ 6

dengan ⃗ dan ⃗ berturut-turut adalah kecepatan benda 1 dan benda 2 terhadap acuan yang
sama.

Contoh 4.9
Dua buah kereta api bergerak saling mendekati dengan kelajuan 80 km/jam relatif
terhadap tanah. Tentukan (a) kelajuan tiap kereta relatif terhadap pengamat yang berdiri
di samping rel, dan (b) kelajuan kereta api relatif terhadap penumpang yang duduk di
kereta api lainnya.

Penyelesaian

(a) Karena pengamat diam terhadap tanah, kelajuan kereta terhadap pengamat sama
dengan kelajuan kereta terhadap tanah, yaitu 80 km/jam.

(b) Karena geraknya berlawanan,


v1 v2
ambil nilai positif untuk gerak ke
kanan dan negatif untuk gerak ke kiri.

Berdasarkan hal tersebut, 𝑣⃗ 80 km/jam dan 𝑣⃗ −80 km/jam. Dengan demikian,

𝑣⃗ 𝑣⃗ − 𝑣⃗ 80 − −80 60 km/jam ke kanan.

Contoh 4.10
Dua buah mobil bergerak searah pada jalan yang sama. Kelajuan mobil pertama 90
km/jam dan mobil kedua 75 km/jam, keduanya relatif terhadap jalan. Tentukan
kecepatan relatif mobil pertama terhadap mobil kedua.

Penyelesaian

Karena searah, maka 𝑣⃗ 𝑣⃗ − 𝑣⃗ 90 − 75 5 km/jam.

80 Gerak dalam Bidang


Contoh 4.11
Sebuah perahu menyeberangi sungai dengan kelajuan 3 m/s relatif terhadap air. Lebar
sungai 120 m. Kelajuan arus air 4 m/s. (a) Berapa kecepatan (besar dan arah) perahu
relatif terhadap tepi sungai tempat ia berangkat? (b) Berapa lama waktu yang diperlukan
untuk melintasi sungai? (c) Berapa jarak yang ditempuh perahu hingga sampai di
seberang? (d) Berapa jauh perahu terbawa arus sungai hingga sampai di seberang?

Penyelesaian

Ambil titik awal pemberangkatan perahu (di tepi 𝑣⃗𝐴𝑇


sungai, T) sebagai acuan. Kecepatan perahu
terhadap T adalah 𝑣⃗𝑃𝑇 dan kecepatan air 𝑣⃗𝑃𝑇  𝑣⃗𝑃𝐴
terhadap T adalah 𝑣⃗𝐴𝑇 . Kecepatan perahu relatif
terhadap air adalah 𝑣⃗𝑃𝐴 𝑣⃗𝑃𝑇 − 𝑣⃗𝐴𝑇 . Secara T

grafis, ungkapan ini diperlihatkan pada gambar.

(a) Berdasarkan gambar tersebut, besar kecepatan perahu relatif terhadap tepi sungai
adalah (gunakan dalil Pythagoras),

𝑣𝑃𝑇 𝑣𝑃𝐴 𝑣𝐴𝑇 √ 5 m/s

dengan sudut yang dibentuknya terhadap garis tegaklurus tepi sungai

𝑣⃗𝐴𝑇 0
𝜃 t t 5
𝑣⃗𝑃𝐴

(b) Waktu yang diperlukan untuk sampai de seberang (lebar sungai L = 120 m):

𝐿 0
𝑡 0s
𝑣𝑃𝐴

(c) Jarak yang ditempuh perahu hingga sampai di seberang:

𝑆 𝑣𝑃𝑇 𝑡 5∙ 0 00 𝑚

(d) Perahu terbawa arus air sejauh:

𝑆 𝑣𝐴𝑇 𝑡 ∙ 0 60 𝑚

Gerak dalam Bidang 81


Contoh 4.12
Sebuah pesawat terbang dengan kelajuan 200 km/jam menuju utara. Tetapi angin
berhembus dengan kelajuan 100 km/jam menuju barat daya. Berapa kecepatan pesawat
relatif terhadap tanah?
y

Penyelesaian
𝑣⃗𝑃𝐴
Persoalan tersebut diilustrasikan seperti pada
gambar. 𝑣⃗𝑃𝐴 = kecepatan pesawat relatif terhadap 𝑣⃗𝐴𝑇𝑥
x
udara/angin, 𝑣⃗𝐴𝑇 = kecepatan angin terhadap tanah,
𝑣⃗𝐴𝑇𝑥 dan 𝑣⃗𝐴𝑇𝑦 masing-masing adalah komponen 𝑣⃗𝐴𝑇𝑦
𝑣⃗𝐴𝑇
𝑣⃗𝐴𝑇 pada sumbu x dan y maka

𝑣⃗𝐴𝑇𝑥 −𝑣𝐴𝑇 os 50 𝑖̂ − 00 ∙ 𝑖̂ −50 𝑖̂ km/j m

𝑣⃗𝐴𝑇𝑦 −𝑣𝐴𝑇 si 50 𝑗̂ − 00 ∙ 𝑖̂ −50 𝑗̂ km/j m

sehingga

𝑣⃗𝐴𝑇 𝑣⃗𝐴𝑇𝑥 𝑣⃗𝐴𝑇𝑦 −50 𝑖̂ − 50 𝑗̂ km/j m

Oleh karena kecepatan relatif pesawat terhadap angin

𝑣⃗𝑃𝐴 𝑣⃗𝑃𝑇 − 𝑣⃗𝐴𝑇

maka kecepatan pesawat terhadap tanah

𝑣⃗𝑃𝑇 𝑣⃗𝑃𝐴 𝑣⃗𝐴𝑇 00 𝑗̂ − 50 𝑖̂ − 50 𝑗̂ −50 𝑖̂ 50 𝑗̂ km/j m

82 Gerak dalam Bidang


Soal-Soal

1. Sebuah partikel berada pada titik 5. Sebuah partikel berpindah dari titik
– , pada sistem koordinat bidang – , ke titik , 0 pada sistem
(dalam satuan meter). Nyatakan posisi koordinat bidang (dalam satuan meter).
partikel tersebut dalam ungkapan (a) Gambarkan vektor posisi partikel
vektor satuan! untuk kedua titik dan gambarkan pula
2. Sebuah perahu hendak digunakan vektor perpindahannya! (b) Tuliskan
untuk menyeberangi sungai selebar vektor-vektor tersebut (posisi dan
100 m. Perahu tersebut diarahkan perpindahan) dalam vektor satuan! (c)
tegak lurus arus air. Akibat arus air Tentukan besar dan arah masing-
tersebut, gerak perahu menyimpang masing vektor tersebut!
o
37 dari arah awal. Jika titik awal 6. Sebuah partikel bergerak melalui titik
gerak perahu dijadikan sebagai titik , 5 dan − , pada koordinat
acuan, vektor satuan yang searah arus bidang dalam satuan meter. Pada
air dinyatakan oleh ̂, dan vektor 0 partikel tepat berada di A dan
satuan dalam arah tegak lurus arus air pada s tepat di B. Tentukan
dinyatakan oleh ̂, tentukan vektor besar dan arah kecepatan rata-ratanya!
yang menyatakan posisi perahu saat 7. Posisi partikel setiap saat memenuhi
tiba di seberang sungai! persamaan
  
3. Posisi benda setiap saat memenuhi r (t )  (3t 2  1,5t )i  (10t 2  10t ) j
persamaan:
dalam SI. (a) Tentukan besar dan arah
⃗ ,5 ̂ 0 − ̂
perpindahan partikel dalam selang
dalam SI. Berapakah besar
waktu t = 0 sampai dengan t = 2 s! (b)
perpindahan benda tersebut dari 0 Tentukan besar dan arah kecepatan
sampai dengan s? rata-rata partikel dalam selang waktu t
4. Seekor tupai melompat dari posisi = 0 sampai dengan t = 2 s! (c)
, −5 ke posisi 7, 7 pada Tentukan besar dan arah kecepatan
koordinat bidang dalam satuan meter. awal partikel! (d) Tentukan pula besar
Tupai berada di A pada 0 dan dan kecepatan partikel pada t = 2 s!
berada di B pada s. Tentukan 8. Sebuah partikel bermassa 2,0 kg
besar kecepatan rata-rata dalam selang bergerak dengan kecepatan memenuhi
waktu tersebut! Berapakah sudut arah persamaan
kecepatan terhadap sumbu-x positif? ⃗ ̂ 5 ̂

Gerak dalam Bidang 83


(dalam SI). Tentukan besar (a) 13. Sebuah bola ditendang sehingga
kecepatan awal partikel, (b) percepatan bergerak dengan kecepatan awal 15
rata-ratanya antara 0 sampai m/s dan sudut elevasi 53o. Berapakah
dengan sekon, (c) percepatan besar kecepatan bola saat berada di
benda setiap saat (d) gaya yang titik tertinggi?
bekerja pada partikel pada ,5 s. 14. Peluru ditembakan dengan kecepatan
(d) Tentukan besar dan arah 60 m/s dan sudut elevasi 45o. Tentukan
perpindahan partikel dari 0 sampai tinggi maksimum yang dicapai peluru
dengan s! relatif terhadap titik asalnya! (g = 10
9. Sebuah partikel bergerak memenuhi m/s2)
persamaan posisi: 15. Sebuah peluru ditembakkan sedemi-
⃗⃗ 6 5 ̂ −8 0 ̂ kian rupa sehingga perbandingan
(dalam SI). Berapakah besar kecepatan tinggi maksimum dan jarak jangkau
awal partikel? Tentukan pula arah horisontal maksimumnya adalah 1 : 3.
kecepatan awal terhadap sumbu-x Jika sudut elevasinya , berapakah
positif. nilai t ?
10. Sebuah benda yang dilemparkan 16. Pada suatu tendangan bebas dalam
vertikal ke atas dari sebuah menara permainan sepak bola, lintasan bola
memenuhi persamaan: mencapai titik tertinggi 45 m di atas
⃗ 0 0 −5 ̂ tanah. Berapa lama bola harus
Berapakah waktu yang diperlukan ditunggu sejak ia ditendang sampai
untuk tiba di dasar menara? tiba kembali di tanah?
11. Gerak sebuah benda dinyatakan oleh 17. Seekor harimau melompat dalam arah
⃗ 5 8 ̂ ̂ horizontal dari puncak sebuah batu
Tentukan besar kecepatan rata-rata besar menuju ke permukaan tanah.
benda dari t = 0 sampai dengan t = 2 s. Jika gesekan udara diabaikan, faktor-
12. Sebuah partikel bergerak mengikuti faktor apa saja yang memengaruhi
lintasan parabola. Posisi partikel itu besar-kecilnya jarak horizontal
setiap saat memenuhi persamaan: lompatan harimau itu?
⃗ 00 ̂ 80 00 − 5 ̂ 18. Sebuah pesawat tempur sedang
dalam SI. Tentukan (a) besar terbang mendatar dengan kecepatan
kecepatan awal partikel, (b) sudut 720 km/jam pada ketinggian 500 m di
elevasi, (c) tinggi maksimum, dan (d) atas permukaan tanah. Sebuah bom
jarak maksimum yang dicapai partikel. kemudian dilepaskan dari pesawat

84 Gerak dalam Bidang


tersebut dan menghantam sasaran. kecepatan rata-ratanya antara 0
Ambil percepatan gravitasi bumi 10 dan 5 s!
2
m/s . Tentukan jarak horizontal 22. Sebuah mobil bergerak dengan
sasaran, dihitung dari titik di tanah kecepatan tetap pada bidang datar
yang tepat di bawah pesawat saat bom seperti terlihat pada gambar. Jika
dilepaskan! mobil tiba di lantai dasar pada jarak 90
19. Sebuah bola dilemparkan dari puncak m dari tepi dinding, tentukan nilai v.
gedung yang tingginya 80 m dengan v
kecepatan awal 30 m/s dalam arah
mendatar. Tentukan sudut arah gerak 50 m
bola saat menyentuh tanah terhadap
garis mendatar!
90 m
20. Dari balon yang naik vertikal ke atas
dengan kecepatan 5 m/s ditembakkan 23. Sebuah pesawat tempur terbang
sebuah peluru dengan kecepatan 100 mendatar dengan kelajuan 720 km/jam
m/s dalam arah horizontal. Ketinggian pada ketinggian 160 m di atas tanah.
balon di atas tanah saat peluru Pada suatu saat, pilot memutuskan
ditembakkan adalah 100 m. (a) untuk menjatuhkan bom. Pada jarak
Berapakah waktu yang diperlukan berapakah sasaran yang akan dibom
peluru untuk tiba di tanah? (b) oleh pilot tersebut, dihitung dari titik
Berapakah jarak horizontal maksimum pada tanah tepat di bawah bom ketika
yang dicapainya? bom dilepas?
21. Pesawat terbang bergerak dengan 24. Sebuah bola ditendang dengan sudut
percepatan sebagai fungsi waktu elevasi 37o dan kecepatan awal 20 m/s.
memenuhi persamaan Hitung (a) tinggi maksimumnya, (b)
⃗ − ̂ ̂ m/s waktu yang diperlukan hingga tiba
Kecepatan awalnya 150 m/s. (a) kembali di tanah, (c) jarak mendatar
Tentukan kecepatannya sebagai fungsi yang ditempuh hingga tiba kembali di
waktu! (b) Berapakah kecepatan tanah, (d) besar kecepatannya di titik
pesawat pada 5 s? (c) Tentukan tertinggi, dan (e) percepatannya pada
persamaan posisinya jika semula titik tertinggi. Anggap bola ditendang
pesawat berada di titik asal! (c) ketika masih berada di tanah, yakni
Tentukan perpindahan pesawat antara posisi awal (0, 0).
0 dan 5 s! (d) Tentukan pula

Gerak dalam Bidang 85


25. Sebuah proyektil ditembakkan dari 28. Seekor harimau melompat mendatar
puncak sebuah gedung setinggi 120 m dari puncak sebuah batu dengan
dari dasar dengan kelajuan awal 100 kelajuan 4,5 m/s. Tinggi puncak batu
m/s dan sudut 30o terhadap horisontal. tersebut 7,5 m dari permukaan tanah.
Tentukan (a) waktu yang diperlukan Berapa jauh ia akan mendarat di tanah
proyektil sampai tiba di dasar, (b) jarak dihitung dari dasar batu?
mendatar yang ditempuh proyektil, (c) 29. Sebuah pesawat tempur terbang
komponen vertikal dan horisontal dari mendatar dengan kelajuan 160 km/jam
kecepatan ketika menumbuk tanah, pada ketinggian 160 m di atas tanah.
dan (d) besar dan arah kecepatan Pada suatu saat, pilot memutuskan
(sudut terhadap horisontal) ketika untuk menjatuhkan bom. Pada jarak
menumbuk tanah! berapakah sasaran yang akan dibom
26. Sebuah peluru ditembakkan dengan oleh pilot tersebut, dihitung dari titik
sudut elevasi tertentu sedemikian pada tanah tepat di bawah bom ketika
sehingga posisinya sebagai fungsi bom dilepas?
waktu memenuhi persamaan 30. Sebuah proyektil ditembakkan dari
⃗ 0 ̂ 00 0 −5 ̂ puncak sebuah tebing 125 m dari dasar
dalam SI. Tentukan (a) kecepatan awal dengan kelajuan awal 105 m/s dan
dan sudut elevasi, (b) waktu untuk sudut 37o terhadap horisontal.
mencapai titik tertinggi, (c) tinggi Tentukan (a) waktu yang diperlukan
maksimum, (d) waktu untuk mencapai proyektil sampai tiba di dasar, (b) jarak
titik terjauh, (e) jarak terjauhnya, dan mendatar yang ditempuh proyektil, (c)
(f) besar dan arah kecepatannya 4 komponen vertikal dan horisontal dari
sekon sejak peluru ditembakkan! kecepatan ketika menumbuk tanah, (d)
27. Sebuah proyektil ditembakkan dengan besar dan arah kecepatan (sudut
kecepatan awal 0 dan sudut elevasi θ. terhadap horisontal) ketika menumbuk
(a) Kapan sebuah proyektil memiliki tanah.
kecepatan terkecil? (b) Buktikan 31. Pada sebuah tendangan bebas, bola
bahwa waktu yang diperlukan hingga ditendang dengan kelajuan v0 dan
proyektil memiliki kecepatan terkecil sudut elevasi . Percepatan gravitasi di
memenuhi tempat itu adalah g. Ketinggian
0 si maksimum dan jarak mendatar
maksimum yang dicapai bola tersebut
dengan g = percepatan gravitasi. masing-masing H dan X. Turunkan

86 Gerak dalam Bidang


persamaan yang menyatakan hubungan 37. Seseorang menggunakan rakit untuk
H dan X masing-masing dengan v0, , menyeberangi sungai. Rakit tersebut
dan g. memiliki kecepatan 1 m/s relatif
32. Sebuah bola ditendang sehingga terhadap air dengan arah tegak lurus
bergerak dengan kecepatan awal 20 arus air. Arus air sendiri memiliki
0
m/s dan sudut elevasi 30 . Berapakah kecepatan 2,7 m/s relatif terhadap tepi
waktu yang diperlukan bola tersebut sungai. Tentukan besar kecepatan
sampai tiba kembali di tanah? relatif rakit terhadap titik asal dimana
33. Berapakah tinggi maksimum yang ia mulai bergerak dan sudut yang
dicapai peluru yang ditembakan dibentuknya terhadap arus air.
dengan kecepatan awal 50 m/s dan 38. Sebuah kapal bergerak dengan
o
sudut elevasi 37 ? kecepatan 1,50 m/s di atas permukaan
34. Sebuah roket ditembakkan dengan laut. Seorang penumpang menaiki
kecepatan awal 20 m/s dari ketinggian tangga pada kapal yang membentuk
400 m di atas tanah dan membentuk sudut 45,0o terhadap arah gerak kapal.
sudut 30o terhadap garis mendatar. Anggap arus laut dalam keadaan
Berapakah jarak terjauh yang dicapai tenang. Tentukan kecepatan relatif
roket? orang tersebut terhadap air laut.
35. Seseorang ingin menembak burung 39. Seorang perenang mampu berenang
yang bertengger pada pohon yang dengan kelajuan 1,00 m/s di air tenang.
berjarak 20 m dari penembak tersebut. (a) Jika ia melintasi sungai yang
Burung berada pada ketinggian 10 m lebarnya 150 m dengan kelajuan arus
dari tanah. Penembak mengarahkan air 0,80 m/s, berapa jauh ia akan
senapannya membentuk sudut 45o terseret arus air dan (b) berapa lama
terhadap horizontal. Agar burung waktu yang diperlukan hingga sampai
tersebut kena tembak, dengan di seberang?
kecepatan awal berapakah peluru itu 40. Sebuah pesawat bergerak mendatar
harus ditembakkan? dengan kelajuan 260 km/jam relatif
36. Ketika kita berada mobil yang sedang terhadap udara menuju ke selatan.
menyusul mobil lain, mobil lain Pada saat itu, angin bertiup ke tenggara
tersebut tampak bergerak lambat ke dengan kelajuan 150 km/jam ke
belakang kita. Mengapa demikian? tenggara. Berapa kecepatan relatif
pesawat terhadap tanah?

Gerak dalam Bidang 87

Anda mungkin juga menyukai