*Catatan: Karena ini hanya materi singkat, silakan perdalam pemahaman dengan
membaca buku dan memperbanyak latihan soal. Referensi yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut.
• Handout Kinematics oleh Kalda (cukup banyak konsep kinematika yang bagus untuk
level olimpiade walau cukup susah untuk level pemula, solusi bisa didapatkan
dengan mudah di internet)
• Problems in General Physics oleh Irodov (buku latihan soal dasar untuk olimpiade
fisika, cukup bagus untuk memperkuat konsep dasar)
• SPE Aptitude Test Problems in Physics oleh Krotov (mirip dengan buku sebelumnya
tapi dengan level soal yang sedikit lebih tinggi)
Notes: Secara umum, jika fungsi salah satu besaran utama gerak diketahui (posisi,
kecepatan, atau percepatan), maka besaran gerak lainnya bisa diketahui.
Misal: kasus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dimana percepatan konstan.
Kecepatan dapat dhitung dengan integrasi
𝑑𝑣
=𝑎
𝑑𝑡
𝑣 𝑡
∫ 𝑑𝑣 = ∫ 𝑎 𝑑𝑡
𝑣0 0
𝑣 − 𝑣0 = 𝑎𝑡
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
Integrasi satu kali lagi akan didapatkan persamaan posisi.
𝑑𝑟
=𝑣
𝑑𝑡
𝑟 𝑡
∫ 𝑑𝑟 = ∫ (𝑣0 + 𝑎𝑡) 𝑑𝑡
𝑟0 0
1
𝑟 − 𝑟0 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Pada umumumnya, 𝑟 − 𝑟0 didefinisikan sebagai 𝑠 atau perpindahan. Selain itu, kita
bisa menggunakan aturan rantai pada percepatan untuk mendapatkan hubungan
𝑣, 𝑎, dan 𝑠.
𝑑𝑣
=𝑎
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑑𝑟
⋅ =𝑎
𝑑𝑟 𝑑𝑡
𝑑𝑣
⋅𝑣 = 𝑎
𝑑𝑟
𝑣 𝑟
∫ 𝑣 𝑑𝑣 = ∫ 𝑎 𝑑𝑟
𝑣0 𝑟0
1 2
(𝑣 − 𝑣02 ) = 𝑎(𝑟 − 𝑟0 )
2
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑠
Pada materi singkat ini hanya akan membahas gerak parabola akibat gravitasi umum.
Percepatan gravitasi ke arah −𝑦, maka gerak di arah 𝑦 adalah GLBB dan gerak di arah
𝑥 adalah GLB. Persamaan utama yang digunakan adalah
𝑥 = 𝑣0,𝑥 𝑡
1
𝑦 = 𝑣0,𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
Tanda negatif pada percepatan gravitasi menunjukkan bahwa kita mendefinisikan
arah 𝑦 ke atas dan arah percepatan gravitasi ke bawah. Sifat-sifat penting dari gerak
ini adalah:
• Untuk satu ketinggian ℎ tertentu di parabola, akan terdapat dua solusi 𝑥 dan 𝑡
karena persamaan di arah 𝑦 adalah fungsi kuadrat. Dua solusi ini berhubungan
dengan diskriminan dari persamaan kuadrat. Bahkan jika titik tersebut ada di
bawah titik pelemparan, kalian cukup menggunakan nilai negatif pada arah 𝑦
dan tetap mendapatkan 𝑡 yang dibutuhkan.
• Memiliki titik puncak yang terjadi saat 𝑣𝑦 = 0.
• Persamaan posisi dari gerak parabola bisa didapatkan dengan substitusi 𝑡 dari
persamaan arah 𝑥 ke arah 𝑦.
2
𝑥 1 𝑥
𝑦 = 𝑣0,𝑦 ( )− 𝑔( )
𝑣0,𝑥 2 𝑣0,𝑥
𝑣0,𝑦 1 𝑔
𝑦=( ) 𝑥 − ( ⋅ 2 ) 𝑥2
𝑣0,𝑥 2 𝑣0,𝑥
Dengan persamaan ini, kita dapat mencari 𝑦 tertentu saat 𝑥 tertentu.
E. Hubungan Gerak
Pada banyak kasus mekanika, pemahaman gerak bukan hanya tentang GLB, GLBB,
parabola saja. Tetapi juga pemahaman hubungan variabel gerak jika terdapat
beberapa benda yang terhubung oleh suatu mekanisme tertentu. Hubungan ini akan
menjadi penting di kasus dinamika dan bisa melengkapi persamaan gerak yang
dibutuhkan.
Konsep penting pada mencari hubungan gerak adalah perlu memahami fisis dari
mekanisme tertentu, misal:
• Panjang tali konstan (panjang awal dan akhir harus sama, turunan total panjang
talinya nol)
• Panjang batang konstan (panjang awal dan akhir harus sama, turunan total
panjang talinya nol, kecepatan di arah sejajar batang harus sama di setiap titik)
Teknik yang digunakan bebas selama fisisnya sudah benar, boleh menggunakan:
• Turunan terhadap waktu
• Gambar perpindahan kecil
• Kecepatan relatif
2. Sebuah kereta bergerak mendekati stasiun dengan laju kosntan. Masinis meniup
peluit selama 𝑡0 = 10 𝑠, tapi manajer stasiun yang menunggu kereta mendengar
suara peluit selama 𝑡1 = 9 𝑠. Jika laju rambat suara di udara adalah 𝑐 = 340 𝑚/𝑠, laju
kereta 𝑣 adalah .... 𝑚/𝑠
A. 30,60
B. 30,91
C. 34,00
D. 37,78
E. 42,50
3. Seorang penumpang berdiri pada peron stasiun tepat di samping sisi depan gerbong
ke-3 dari suatu kereta. Jika kereta mulai bergerak dengan percepatan konstan,
gerbong ke-3 melewati orang tersebut setelah Δ𝑡1 = 3 𝑠 sejak kereta mulai bergerak
dan ujung akhir kereta melewati orang tersebut setelah Δ𝑡2 = 6 𝑠 sejak kereta mulai
bergerak. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
i. Jumlah gerbong kereta adalah 6
ii. Jumlah gerbong kereta adalah 7
iii. Selang waktu selama gerbong terakhir melewati penumpang tersebut adalah 0,5 𝑠
iv. Selang waktu selama gerbong terakhir melewati penumpang tersebut adalah 0,8 𝑠
Pernyataan yang tepat adalah ....
A. (i) dan (iii)
B. (i) dan (iv)
C. (ii) dan (iii)
D. (ii) dan (iv)
E. (iv) saja
4. Dari suatu posisi di tanah yang berjarak 20 𝑚 dari dinding, sebuah peluru
ditembakkan dengan diarahkan pada posisi ketinggian 50 𝑚 di dinding. Salah satu
lokasi peluru selama melewati lintasan parabola ditunjukkan oleh titik pada gambar.
Peluru mencapai dinding pada ketinggian .... 𝑚
A. 15
B. 20
C. 25
D. 30
E. 35
5. Sebuah bola kecil ditembakkan dari dasar dinding dengan kecepatan minimum untuk
mencapai lampu di titik 𝐵 yang berada di tanah dengan jarak 𝐿 = 10 𝑚 dari dinding.
Gunakan 𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2 . Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
𝜋
i. Bola dilempar dengan sudut 𝜃 = 4 terhadap horizontal
ii. Bola dilempar dengan kecepatan awal 𝑣0 = 10 𝑚/𝑠
iii. Ketinggian bayangan saat bola mencapai titik tertinggi adalah 5 𝑚
iv. Laju perubahan posisi bayangan saat bola mencapai titik tertinggi adalah
14,14 𝑚/𝑠
7. Sebuah kereta melewati peron stasiun dengan kecepatan konstan. Seorang anak
berdiri di peron untuk menghitung panjang gerbong dan laju kereta. Untuk
melakukannya, dia mula-mula dari titik belakang salah satu gerbong lari dengan laju
konstan 𝑢 = 10 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 searah dengan arah kereta dan berhasil melewati satu
gerbong dalam 𝑛1 = 30 langkah. Kemudian dia berbalik arah dan lari dengan laju
konstan dan melewati gerbong sebelumnya dalam 𝑛2 = 20 langkah. Jika dia
menempuh jarak 𝑙 = 1.0 m setiap langkahnya. Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut.
i. Panjang gerbong kereta adalah 12 𝑚
ii. Panjang gerbong kereta adalah 24 𝑚
iii. Laju kereta adalah 2 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
iv. Laju kereta adalah 5 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
Pernyataan yang tepat adalah ....
A. (i) dan (iii)
B. (i) dan (iv)
C. (ii) dan (iii)
D. (ii) dan (iv)
E. (iv) saja
8. Dua permukaan licin berada pada bidang vertikal yang sama dan membentuk sudut
𝛼 terhadap horizontal. Pada saat yang sama (𝑡 = 0), dua bola kecil dilepas dari titik
𝐴 dan 𝐵 dan mulai meluncur turun. Bola dari titik 𝐴 membutuhkan waktu 𝑡1 = 5 𝑠
untuk mencapai tanah. Sedangkan bola dari titik 𝐵 membutuhkan waktu 𝑡2 = 3 𝑠
untuk mencapai tanah. Jika percepatan gravitasi adalah 𝑔, maka waktu yang
dibutuhkan ketika jarak antara bola minimum adalah .... 𝑠
A. √2
B. 2√2
C. 4√2
D. 2
E. 4
9. Terdapat bola 𝐴 di atas bidang miring dengan sudut 𝛼 = 60° dan memiliki panjang
sisi miring 𝐿 = 1 𝑚. Bola dihubungkan dengan tali dan melewati katrol kemudian
diikat ke dinding 𝐵. Mula-mula bola berada di titik terbawah bidang miring dan
bidang miring menyentuh dinding. Misal percepatan bidang miring konstan dengan
besar 𝑎 = 2 𝑚/𝑠 2 . Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
i. Percepatan bola terhadap tanah adalah 2√3 𝑚/𝑠 2
𝜋
ii. Arah percepatan bola terhadap tanah adalah 3 terhadap horizontal
iii. Percepatan bola terhadap bidang miring adalah 1 𝑚/𝑠 2
iv. Bola mencapai titik tertinggi bidang miring saat 𝑡 = 1 𝑠
A. −15,08
B. −2,4
C. 0
D. 2,4
E. 15,08