Anda di halaman 1dari 6

Gerak Melingkar Beraturan

A. Pengertian gerak melingkar


Gerak melingkar adalah gerak benda pada lintasan yang berbentuk lingkaran. Contohnya: Bulan
mengitari bumi , roda ban mobil / motor, planet mengitari matahari.
Gerak melingkar beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan berbentuk lingkaran dengan
kecepatan konstan. Dalam kasus gerak melingkar beraturan dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Besar kecepatan linear adalah tetap, tetapi vektor kecepatan linear setiap saat berubah
2. Vektor kecepatan sudut adalah tetap karena baik besar maupun arah dari kecepatan sudut
setiap saat tetap
3. Percepatan sudut maupun percepatan tangensial sama dengan nol.
B. Besaran dalam gerak melingkar beraturan
1. Frekuensi
Frekunsi didefinisikan sebagai banyaknya putaran yang dilakukan oleh suatu titik materi yang
berputar terhadap suatu poros tertentu dalam selang waktu satu sekon. Frekuenssi
dilambangkan dengan f , dengan satuan frekuensi adalah Hertz yang disingkat dengan Hz.
Secara matematis dirumuskan dengan persamaan:

𝒏
𝒇=
𝒕

Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
n =jumlah putaran
t =waktu (s)
2. Periode
Periode didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada
benda yang berputar pada poros tertentu, untuk menempuh satu kali putaran. Periode
dilambangkan dengan T, dengan satuan periode adalah sekon.
Secara matematis dirumuskan:
1 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 1
𝑇= 𝑥1 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 = 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑛
Hubungan antara frekuensi dan periode dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
𝟏 𝟏
𝑻= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒇 =
𝒇 𝑻

Keterangan:
T : Periode (s)
f : frekuensi (Hz)
3. Kecepatan linear
𝑩 𝒗𝑨 Misalkan sebuah partikel bergerak dari titik A. Selang waktu
𝒗𝑩 partikel untuk menempuh satu putaran adalah T. Sedangkan
dalam satu putaran partikel telah menempuh lintasan linear
𝑨 sepanjang satu keliling lingkaran, 2𝜋𝑟, dengan r adalah
𝝎
𝜽 jarak partikel dari pusat lingkaran O. Kecepatan linear (v)
𝑶 didefinisikan sebagai hasil bagi panjang lintasan linear yang
ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya. Secara
matematis dirumuskan sebagai:
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

2𝜋𝑟
𝑣=
𝑇
1
Karena 𝑓 = 𝑇, maka dapat ditulis juga:

𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓
4. Kecepatan sudut
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 putaran penuh adalah T. Sedangkan dalam
satu putaran, sudut yang ditempuh partikel adalah 3600 atau 2𝜋 𝑟𝑎𝑑. Kecepatan sudut (𝜔)
didefinisikan sebagai hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dengan selang waktu
tempuhnya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑚𝑢ℎ
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

2𝜋
𝜔=
𝑇
1
Karena 𝑇 = 𝑓, maka dapat ditulis juga:

𝜔 = 2𝜋𝑓
Dengan 𝜔 harus dinyatakan dalam satuan rad/ s atau rad. s-1.

Jika 𝜔 = 2𝜋𝑓 disubtitusi kedalam persamaan 𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓 , maka akan diperoleh hubungan
antara v dan 𝜔, yaitu:

𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓 = 𝑟(2𝜋𝑓)

𝒗 = 𝒓𝝎
Contoh soal:
Suatu benda bergerak melingkar beraturan dengan radius lintasannya 100 cm. Benda ini
berputar 5 kali dalam waktu 15 menit. Hitunglah:
a. Frekuensi
b. periode putaran benda
c. kecepatan sudut benda
d. kecepatan linear benda.
Penyelesaian:
Diketahui : r = 100 cm = 1 m
n=5
t = 15 menit = 900 s
Ditanya : a). T....? b). 𝜔...? c). v...?
Solusi:
5
a. 𝑓 = 900 = 0,005 𝐻𝑧
b.
900
c. 𝑇 = = 180 𝑠
5
2𝜋 2𝜋 𝜋
d. 𝜔 = 𝑇 = 180 𝑠 = 90 𝑟𝑎𝑑/𝑠
e. 𝑣 = 𝜔𝑟
𝜋 𝜋
𝑣 = ( ) (1 𝑚) = 𝑚/𝑠
90 90

Latihan soal mandiri:


1. Sebuah partikel memerlukan waktu 18 menit untuk berputar 90 kali mengitari suatu
lintasan melingkar. Berapakah periode dan frekuensi gerak partikel itu?
2. Sebuah roda dengan diameter 3 m berputar pada 120 rpm. Hitunglah: a). Frekuensi dan
periode, b). Kecepatan sudut, c). kecepatan linear pada pinggir roda.

C. Percepatan Sentripetal dan Gaya Sentripetal


1. Percepatan Sentripetal
Pada gerak melingkar beraturan, walaupun kelajuan liniernya tetap v1 = v2 tetapi
kecepatannya selalu berubah (𝑣⃗1 ≠ 𝑣⃗2 ). Dengan demikian pada gerak melingkar beraturan
terdapat percepatan yang disebut percepatan sentripetal dan diberi lambang as yaitu
percepatan yang arahnya selalu menuju titik pusat lingkaran.
P Besar percepatan sentripetal didefinisikan sesuai dengan persamaan
∆𝑣
vP Δv 𝑎 = ∆𝑡 . Bila selang waktu ∆𝑡 sama dengan periode T , (∆𝑡 = 𝑇),
Q maka jarak yang di tempuh benda sama dengan satu kali keliling
O v Q lingkaran (jari-jari= v). Dengan demikian:
∆𝑣 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 2𝜋𝑣. Jika nilai ∆𝑡 dan ∆𝑣 dimasukan
∆𝑣
dalam persamaan 𝑎 = ∆𝑡 , maka akan diperoleh persamaan sebagai
berikut:
2𝜋𝑣 2𝜋
𝑎𝑠 = = ( )𝑣
𝑇 𝑇
2𝜋 𝑣
Oleh karena 𝑇 = 𝜔 𝑑𝑎𝑛 𝜔 = 𝑟 , maka persamaan di atas menjadi:
𝑣
𝑎𝑠 = 𝜔𝑣 = ( )𝑣
𝑟

𝑣2
𝑎𝑠 =
𝑟
Oleh karena 𝑣 = 𝑟𝜔, maka bentuk persamaan di atas dapat berubah menjadi:
(𝑟𝜔)2
𝑎𝑠 =
𝑟

𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
2. Gaya sentripetal

v Jika massa partikel yang melakukan gerak melingkar = m,


v maka gaya yang menimbulkan percepatan sentripetal disebut
Fs gaya sentripetal yang diberi lambang (Fs) yaitu: gaya yang
Fs Fs arahnya selalu menuju titik pusat lingkaran. Berdasarkan
m Hukum II newton:
𝐹𝑠 = 𝑚. 𝑎𝑠
Fs

𝑣2
𝐹𝑠 = 𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹𝑆 = 𝑚𝜔2 𝑟
𝑟

Ingat : Gaya sentripetal (Fs) sama dengan tegangan tali (T).

Contoh soal:
Dengan bantuan benang yang panjangnya 1 m, sebuah benda yang massanya 200 gram diputar dengan
laju tetap 4 ms-1. Benang mampu menahan gaya 5 N sebelum putus. Tentukan:
a. percepatan sentripetal
b. tegangan tali
penyelesaian:
Diketahui:
r=1m
m= 200 gram = 0,2 kg
v= 4 ms-1
Ditinya:
a). as...? b). T....?
solusi:
𝑣2 (4 𝑚𝑠−1 )2
a. 𝑎𝑠 = = = 16 𝑚𝑠 −2
𝑟 1𝑚
b. T = Fs
𝑇 = 𝑚 𝑎𝑠 → 𝑇 = (0,2 𝑘𝑔)(16 𝑚𝑠 −2 )
𝑇 = 3,2 𝑁

Latihan soal mandiri:


1. Seorang pelari berlari dengan kecepatan 8 m/s mengitari sebuah belokan yang radiusnya 25m.
Berapa percepatan kearah pusat belokan yang dialami pelari tersebut?
2. Sebuah bola bermassa 0,6 kg diikat diujung seutas tali yang panjangnya 1,5 m. Bola berputar
dalam satu lingkaran horisontal. Jika tali dapat menahan tegangan maksimum sebesar 40 N,
berapa kelajuan maksimum bola sebelum tali putus?
D. Hubungan Roda-Roda
1. Roda seporos

 Arah putar kedua roda adalah searah.


 Kecepatan sudut kedua roda adalah sama

𝑣1 𝑣2
𝜔1 = 𝜔2 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝑟1 𝑟2

2. Roda saling bersingungan

 Arah putar kedua roda berlawanan


 Kelajuan linear kedua roda adalah sama

𝑣1 = 𝑣2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2

3. Roda dihubungkan dengan sabuk


 Arah putar kedua roda searah
 Kelajuan linear kedua roda adalah sama

𝑣1 = 𝑣2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2

Contoh soal:
Seorang siswa mengayuh sepeda sehingga roda gir depan dapat berputar dengan kecepatan anguler 10
rad s-1. Jika jari-jari gir depan, gir belakang, dan roda belakang sepeda masing-masing 10 cm, 5 cm
dan 40 cm, tentukan: a). kecepatan anguler gir belakang, b). kecepatan gerak sepeda.
Penyelesaian:
Diketahui:
𝜔1 = 10 rad. s-1
𝑟1 = 10 cm
𝑟2 = 5 cm
𝑟3 = 40 cm
Ditanya :
a). 𝜔2 = ....? b). vsepeda.....?
solusi:
a) Kedua roda dihubungkan dengan sabuk berlaku persamaan:
𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2

𝜔1 𝑟1 (10 𝑟𝑎𝑑. 𝑠 −1 )(10 𝑐𝑚)


𝜔2 = = = 20 𝑟𝑎𝑑. 𝑠 −1
𝑟2 5 𝑐𝑚

b) Gir belakang seporos dengan roda belakang


𝜔2 = 𝜔3
𝑣3 𝑣3
𝜔2 = → 20 𝑟𝑎𝑑. 𝑠 −1 =
𝑟3 40 𝑐𝑚
−1
𝑣3 = 800 𝑐𝑚. 𝑠

Latihan soal mandiri:


1. Sebuah motor listrik memutar roda A dengan jari-jari 4 cm. Roda ini dihubungkan dengan
tali karet pada roda B dengan jari-jari 20 cm. Jika motor memberikan kecepatan sudut 40
rad/s pada roda B. Berapa kecepatan sudut pada roda A?
2. Dua buah roda yang bersinggungan dengan jari-jari masing-masingnya sebesar 4 cm dan 10
cm. Apabila periode roda A = 0,5 sekon. Hitunglah frekuensi roda B?
3. Dua buah roda A dan B berhubungan seporos dengan jari-jari masing-masing 20 cm dan 40
cm. Jika kecepatan sudut roda A 40 rad/s, hitunglah kecepatan sudut pada roda B!

Anda mungkin juga menyukai