𝒏
𝒇=
𝒕
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
n =jumlah putaran
t =waktu (s)
2. Periode
Periode didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada
benda yang berputar pada poros tertentu, untuk menempuh satu kali putaran. Periode
dilambangkan dengan T, dengan satuan periode adalah sekon.
Secara matematis dirumuskan:
1 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 1
𝑇= 𝑥1 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 = 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑛
Hubungan antara frekuensi dan periode dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
𝟏 𝟏
𝑻= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒇 =
𝒇 𝑻
Keterangan:
T : Periode (s)
f : frekuensi (Hz)
3. Kecepatan linear
𝑩 𝒗𝑨 Misalkan sebuah partikel bergerak dari titik A. Selang waktu
𝒗𝑩 partikel untuk menempuh satu putaran adalah T. Sedangkan
dalam satu putaran partikel telah menempuh lintasan linear
𝑨 sepanjang satu keliling lingkaran, 2𝜋𝑟, dengan r adalah
𝝎
𝜽 jarak partikel dari pusat lingkaran O. Kecepatan linear (v)
𝑶 didefinisikan sebagai hasil bagi panjang lintasan linear yang
ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya. Secara
matematis dirumuskan sebagai:
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
2𝜋𝑟
𝑣=
𝑇
1
Karena 𝑓 = 𝑇, maka dapat ditulis juga:
𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓
4. Kecepatan sudut
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 putaran penuh adalah T. Sedangkan dalam
satu putaran, sudut yang ditempuh partikel adalah 3600 atau 2𝜋 𝑟𝑎𝑑. Kecepatan sudut (𝜔)
didefinisikan sebagai hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dengan selang waktu
tempuhnya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑚𝑢ℎ
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
2𝜋
𝜔=
𝑇
1
Karena 𝑇 = 𝑓, maka dapat ditulis juga:
𝜔 = 2𝜋𝑓
Dengan 𝜔 harus dinyatakan dalam satuan rad/ s atau rad. s-1.
Jika 𝜔 = 2𝜋𝑓 disubtitusi kedalam persamaan 𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓 , maka akan diperoleh hubungan
antara v dan 𝜔, yaitu:
𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓 = 𝑟(2𝜋𝑓)
𝒗 = 𝒓𝝎
Contoh soal:
Suatu benda bergerak melingkar beraturan dengan radius lintasannya 100 cm. Benda ini
berputar 5 kali dalam waktu 15 menit. Hitunglah:
a. Frekuensi
b. periode putaran benda
c. kecepatan sudut benda
d. kecepatan linear benda.
Penyelesaian:
Diketahui : r = 100 cm = 1 m
n=5
t = 15 menit = 900 s
Ditanya : a). T....? b). 𝜔...? c). v...?
Solusi:
5
a. 𝑓 = 900 = 0,005 𝐻𝑧
b.
900
c. 𝑇 = = 180 𝑠
5
2𝜋 2𝜋 𝜋
d. 𝜔 = 𝑇 = 180 𝑠 = 90 𝑟𝑎𝑑/𝑠
e. 𝑣 = 𝜔𝑟
𝜋 𝜋
𝑣 = ( ) (1 𝑚) = 𝑚/𝑠
90 90
𝑣2
𝑎𝑠 =
𝑟
Oleh karena 𝑣 = 𝑟𝜔, maka bentuk persamaan di atas dapat berubah menjadi:
(𝑟𝜔)2
𝑎𝑠 =
𝑟
𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
2. Gaya sentripetal
𝑣2
𝐹𝑠 = 𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹𝑆 = 𝑚𝜔2 𝑟
𝑟
Contoh soal:
Dengan bantuan benang yang panjangnya 1 m, sebuah benda yang massanya 200 gram diputar dengan
laju tetap 4 ms-1. Benang mampu menahan gaya 5 N sebelum putus. Tentukan:
a. percepatan sentripetal
b. tegangan tali
penyelesaian:
Diketahui:
r=1m
m= 200 gram = 0,2 kg
v= 4 ms-1
Ditinya:
a). as...? b). T....?
solusi:
𝑣2 (4 𝑚𝑠−1 )2
a. 𝑎𝑠 = = = 16 𝑚𝑠 −2
𝑟 1𝑚
b. T = Fs
𝑇 = 𝑚 𝑎𝑠 → 𝑇 = (0,2 𝑘𝑔)(16 𝑚𝑠 −2 )
𝑇 = 3,2 𝑁
𝑣1 𝑣2
𝜔1 = 𝜔2 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝑟1 𝑟2
𝑣1 = 𝑣2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2
𝑣1 = 𝑣2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2
Contoh soal:
Seorang siswa mengayuh sepeda sehingga roda gir depan dapat berputar dengan kecepatan anguler 10
rad s-1. Jika jari-jari gir depan, gir belakang, dan roda belakang sepeda masing-masing 10 cm, 5 cm
dan 40 cm, tentukan: a). kecepatan anguler gir belakang, b). kecepatan gerak sepeda.
Penyelesaian:
Diketahui:
𝜔1 = 10 rad. s-1
𝑟1 = 10 cm
𝑟2 = 5 cm
𝑟3 = 40 cm
Ditanya :
a). 𝜔2 = ....? b). vsepeda.....?
solusi:
a) Kedua roda dihubungkan dengan sabuk berlaku persamaan:
𝜔1 𝑟1 = 𝜔2 𝑟2