Anda di halaman 1dari 11

PPG Fisika

TEORI RELATIVITAS KHUSUS


PPG Fisika

KERANGKA ACUAN INERSIAL

Apabila membahas mengenai teori relativitas, maka kerangka acuan (frame of


reference) merupakan hal penting untuk dimengerti terlebih dahulu

Kerangka acuan inersial adalah kerangka acuan dimana objek yang diamati tidak
mengalami percepatan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya.

Istilah lainnya, kerangka acuan inersial adalah kerangka acuan dimana Hukum I
Newton berlaku.
PPG Fisika

Prinsip Relativitas Galileo:


“Hukum mekanika haruslah sama pada seluruh kerangka acuan inersial”

Seseorang melemparkan bola secara vertikal ke atas di atas sebuah mobil bak terbuka yang
bergerak dengan kelajuan konstan
Pada gambar (a), menurut pengamat di atas mobil bola bergerak secara vertikal ke atas
kemudian bola jatuh kembali ke tangannya
Pada gambar (b), menurut pengamat yang diam di tanah lintasan bola berupa parabola
PPG Fisika

RELATIVITAS GALILEO
Terdapat dua kerangka acuan inersial yaitu dan . Kerangka acuan S’ bergerak
dengan kelajuan relatif terhadap S

Persamaan transformasi ruang waktu Galileo:

𝑥′ =𝑥 −𝑣 𝑡
𝑦 ′ =𝑦
𝑧 ′ =𝑧
𝑡 ′ =𝑡
Transformasi kecepatan Galileo:
𝑢′𝑥 =𝑢 𝑥 − 𝑣
PPG Fisika

POSTULAT RELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN

Postulat Einstein yang pertama:

“Hukum-hukum fisika sama di semua kerangka acuan inersial”

Artinya hukum-hukum fisika kovarian pada setiap kerangka acuan inersial.

Einstein menyatakan bahwa semua hukum fisika: mekanika, elektromagnetika,


termodinamika, optika, dll, sama di seluruh kerangka acuan inersial

Apabila anda melakukan suatu eksperimen di kerangka acuan S (diam) hasilnya akan sama
andaikan anda melakukan eksperimen tersebut di kerangka acuan S’ (bergerak dengan
kelajuan konstan)
PPG Fisika

Postulat Einstein yang kedua:


“Kecepatan cahaya memiliki nilai yang sama pada setiap kerangka acuan
inersial”

Postulat kedua Einstein ini bertentangan “akal sehat”


Andaikan terdapat tiga pengamat: A, B, dan C
Pengamat B pada keadaan diam sedangkan A bergerak menjauhi B ke kiri dengan kelajuan
c/4 dan pengamat C bergerak menjauhi B ke kanan dengan kelajuan c/4. Kemudian B
menembakkan cahaya dengan kelajuan c ke arah A. Menggunakan relativitas Galileo, maka
kelajuan cahaya menurut A adalah 3/4c. Sedangkan kelajuan cahaya menurut C adalah 5/4c

Hal ini bertentangan dengan postulat kedua Einstein


PPG Fisika

DILATASI WAKTU

Gambar (a) Gambar (b)

Selang waktu yang diukur oleh orang pada kerangka acuan S:


Δ𝑡0
Δ𝑡=
√ 1 −𝑢2 / 𝑐 2
PPG Fisika

KONTRAKSI PANJANG

Gambar (a)
Gambar (b)

Panjang yang diamati oleh pengamat di kerangka acuan S

𝑙=𝑙0 √ 1 −𝑢 / 𝑐
2 2
PPG Fisika

TRANSFORMASI LORENTZ

Bentuk transformasi Lorentz:


¿
𝑦 ′ =𝑦
𝑧 ′ =𝑧
𝑡 ′=𝛾 ( 𝑡 −𝑢 𝑥 / 𝑐 2)

dengan adalah faktor Lorentz


𝛾 ≡ √ 1 −𝑢 /𝑐
2 2

Transformasi Kecepatan Lorentz


𝑣𝑥 − 𝑢
𝑣𝑥 ′ =
𝑢 𝑣𝑥
1−
𝑐2
PPG Fisika

MOMENTUM RELATIVISTIK

Momentum klasik: 𝑝=𝑚𝑣


Namun, bentuk dari momentum perlu diubah menjadi lebih umum
Hal ini dilakukan supaya momentum memiliki bentuk yang sama di semua kerangka acuan
inersial (sesuai postulat Einstein)

Momentum Relativistik: 𝑚0 𝑣⃗

𝑝= =𝛾 𝑚0 ⃗
𝑣
√ 1− 𝑣 2
/𝑐
2
PPG Fisika

ENERGI RELATIVISTIK
Energi Kinetik Relativistik:
𝑚0 𝑐 2 2 2
𝐾= − 𝑚0 𝑐 =( 𝛾 −1 ) 𝑚0 𝑐
√ 1− 𝑣 / 𝑐
2 2

Energi total:
𝐸=𝐾 + 𝐸 0 𝐸0 =𝑚0 𝑐 2
𝐸=𝛾 𝑚0 𝑐 2
Jika dinyatakan dalam momentum relativistik:
𝐸= √ (𝑚0 𝑐 )
2 2
+ ( 𝑝𝑐 )
2

Anda mungkin juga menyukai