Anda di halaman 1dari 50

Semester Genap (II)

Tahun Pelajaran 2019/2020


 Peserta didik dapat menjelaskan konsep tentang usaha
mekanik melalui pengamatan dan diskusi kelas.
 Peserta didik dapat membedakan konsep tentang
energi kinetik dan energi potensial melalui pengamatan
dan diskusi kelas.
 Peserta didik dapat membedakan gaya konservatif dan
gaya non-konservatif melalui diskusi kelas.
 Peserta didik dapat memahami hubungan antara usaha
mekanik dan energi mekanik (energi kinetik dan energi
potensial) melalui pengamatan dan diskusi kelas.
 Peserta didik dapat memahami konsep tentang hukum
kekekalan energi mekanik melalui diskusi kelas.
 Peserta didik dapat menjelaskan konsep daya melalui
diskusi kelas.
 Usaha mekanik merupakan usaha yang dilakukan oleh
suatu gaya.
 Usaha mekanik dilakukan oleh gaya pada suatu benda
jika gaya tersebut menyebabkan benda berpindah
sepanjang garis kerja gaya tersebut. Dengan kata lain
arah gaya harus sejajar (searah atau berlawanan arah)
dengan arah perpindahan.
 Usaha dikatakan positif (+) jika arah gaya searah
dengan arah perpindahan dan negatif (−) jika arah
gaya berlawanan dengan arah perpindahan.
 Usaha mekanik oleh suatu gaya dikatakan nol (tidak
ada usaha), jika:
 gaya tersebut tidak menghasilkan perpindahan, atau
 arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan.

 Usaha mekanik (W) merupakan besaran skalar dan


besarnya bisa ditentukan dengan rumusan:
W  F x cos 
 
 
 : sudut apit antara gaya F dan perpindahan  x 

 Satuan usaha (mekanik): joule (J) atau N.m


(Sudut Apit) W (Usaha Mekanik )
0o (Searah) = ∥ ⃗

180o (Berlawanan Arah) =− ∥ ⃗

90o (Tegak Lurus) Nol

Fx : besar gaya yang sejajar perpindahan



x  0  W  0
 Rumusan tersebut hanya berlaku untuk besar gaya yang
konstan.
 Untuk menentukan gaya yang sejajar dengan
perpindahan (searah atau berlawanan arah) gunakan
penguraian vektor.
Atlet angkat besi melakukan usaha ketika mengangkat
beban ke atas, tetapi usahanya menjadi nol ketika dia
menahan beban tersebut.
Ketika seseorang mendorong tembok tapi tembok
tersebut tidak bergerak, maka orang tersebut
dikatakan tidak melakukan usaha terhadap tembok.
 Jika terdapat grafik gaya terhadap posisi [ ⃗ ⃗ ],
besarnya usaha dapat ditentukan dengan cara mencari
luas daerah yang dibatasi oleh kurva pada grafik
tersebut. 
F

W 

x
W 
 Jika terdapat beberapa gaya (n buah gaya) yang
bekerja pada suatu benda, maka usaha totalnya
bisa ditentukan dengan rumusan:
Wtot  FR x x
Wtot  W1  W2  ...  Wn

FR x : resultan gaya yang sejajar dengan perpindahan


W1 : usaha mekanik oleh gaya ke-1
W2 : usaha mekanik oleh gaya ke-2
Wn : usaha mekanik oleh gaya ke-n

 F
N

  Lantai kasar
f w
Jika balok berpindah ∆ ⃗ ke arah kanan, manakah gaya
yang menghasilkan usaha? Tentukan rumusan usaha total
pada balok tersebut!
 Secara umum energi didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha.
 Salah satu bentuk energi yang dikenal dalam fisika
adalah energi kinetik dan energi potensial. Jumlah
dari kedua bentuk energi tersebut disebut dengan
energi mekanik.
 Energi kinetik (Ek) merupakan energi yang dimiliki
oleh benda yang sedang bergerak. Besarnya bisa
ditentukan dengan rumusan:
1 2 m : massa benda (kg)
Ek  mv
2 v : besar kecepatan/kelajuan (m/s)
 Energi potensial (Ep) merupakan merupakan energi
yang terkait dengan posisi atau letak suatu benda
terhadap “acuan” tertentu.
 Terdapat beberapa jenis energi potensial, dua
diantaranya adalah (1) energi potensial gravitasi
dan (2) energi potensial elastis pegas.

(1)

(2)
 Besarnya energi potensial gravitasi yang dimiliki
benda pada ketinggian tertentu di sekitar
permukaan bumi ditentukan dengan rumusan:
E p  mgh m Ep≠ 0
 Titik acuan Ep
m : massa benda (kg) gravitasi “bisa”
h’ dipilih secara
h : ketinggian benda (m)
sembarang.
h  Ep gravitasi
Permukaan bumi telah menjadi negatif
ditetapkan sebagai Ep = 0. jika benda berada
di bawah titik
E p '  E p  E p o acuan.
m Ep= 0
E p '  mgh '
 Energi potensial (elastis) pegas muncul ketika pegas
mengalami perubahan panjang (teregang atau
terkompresi).
 Besarnya energi potensial elastis pegas yang
dimiliki benda yang terikat pada pegas ketika
pegas teregang atau terkompresi ditentukan
dengan rumusan:
1 k : konstanta pegas (N/m)
E p  k l 2
2 l : perubahan panjang pegas (m)

F F : gaya luar yang diberikan pada pegas


k
l sehingga pegas teregang atau terkompresi (N)
 Pada pegas horizontal, keadaan dimana pegas tidak
teregang atau terkompresi (keadaan setimbang) selalu
ditetapkan sebagai titik acuan.

Pegas
Horizontal Terkompresi
x
Ep= 0

setimbang
Teregang
1 2 x
E p  kx
2
 Pada pegas vertikal, ada dua kemungkinan titik acuan
yang “biasa” digunakan. (1) Keadaan dimana pegas
belum teregang dan (2) Keadaan dimana pegas sudah
mengalamai perubahan panjang/teregang akibat
digantungi benda (keadaan setimbang).

(1)

(2)
Pegas
Vertikal

(1) Ep= 0
yo
1 2 (2) y
1 E p  ky Setimbang
y'
2
1 2 1 2
 2  E p '  ky  kyo E p Total  1
ky '
2
2 2 2
 Dalam konsep usaha mekanik, gaya yang bekerja
pada benda dibagi menjadi dua yaitu gaya
konservatif dan gaya non-konservatif.
Gaya Konservatif Gaya Non-Konservatif
 Contoh: gaya gravitasi dan gaya  Contoh: gaya gesek dan
pegas. gaya tarikan/dorongan.
 Usaha yang dilakukan tidak  Usaha yang dilakukan
bergantung pada lintasan yang bergantung pada lintasan
ditempuh benda, hanya bergantung yang ditempuh benda.
pada posisi awal dan akhir.
Gaya Konservatif Gaya Non-Konservatif
 Usaha yang dilakukan pada  Usaha yang dilakukan pada
lintasan tertutup sama dengan lintasan tertutup tidak sama
nol. dengan nol.
 Usaha yang dilakukan sama  Usaha yang dilakukan akan
dengan pengurangan energi mengubah energi mekanik.
potensial.
 Gaya pegas merupakan gaya reaksi yang
diberikan oleh pegas ketika pegas diregangkan
atau dikompresi. Gaya pegas arahnya berlawanan
dengan arah regangan atau kompresi.


Pegas Fp
Horizontal Terkompresi
l


Fp
setimbang
Teregang

l
 Usaha mekanik yang dilakukan oleh suatu gaya
atau beberapa gaya (gaya apapun itu) akan
menyebabkan perubahan energi kinetik benda.
Secara matematis hubungan tersebut dapat
dituliskan dalam rumusan:
W  Ek W  Wk  Wnk
W  Ek  2  Ek 1 1
Wk  Wnk  m  v2 2  v12 
1 2
W  m  v2 2  v12 
2
 Untuk gaya konservatif, usaha yang dilakukan akan
menyebabkan pengurangan energi potensial benda.
Secara matematis hubungan tersebut dapat
dituliskan dalam rumusan:
Wk  E p
Wk    E p  2  E p 1 

 Rumusan energi potensialnya bergantung pada


gaya konservatif yang bekerja pada benda.
 Untuk gaya non-konservatif, usaha yang dilakukan
akan menyebabkan perubahan energi mekanik
benda. Secara matematis hubungan tersebut dapat
dituliskan dalam rumusan:
W  Ek
Wk  Wnk  Ek
Wnk  Ek  Wk
Wnk  Ek  E p
Wnk  EM
 Energi mekanik suatu benda kekal berarti tidak ada
perubahan energi mekanik. Perubahan gerak suatu
benda bisa menyebabkan perubahan energi kinetik
maupun energi potensial, tapi jumlah keduanya
selalu tetap. Secara matematis hukum kekekalan
energi mekanik dapat dituliskan:

EM 1  EM  2   E p  2  E p 1   Ek  2  Ek 1
Ek 1  E p 1  E p  2  Ek  2 E p  Ek  EM  0
 Perhatikan animasi berikut ini:
energy skate
park

 Hukum kekekalan energi mekanik hanya berlaku jika


gaya yang bekerja pada benda hanyalah gaya
konservatif. Jika ada gaya lain selain gaya
konservatif (gaya non-konservatif) yang
berpengaruh pada benda maka hukum kekekalan
energi mekanik tidak berlaku.
 Daya merupakan usaha yang dilakukan setiap satuan
waktu. Dikenal dua jenis daya, yaitu daya rata-rata dan
daya sesaat.
 Secara matematis daya rata-rata bisa ditentukan
dengan membagi usaha yang dilakukan dan lamanya
usaha tersebut dilakukan tanpa memperdulikan proses
selama usaha tersebut dilakukan.
W P : daya rata-rata [J/s; watt (W)]
P
t W : usaha (J)
t : waktu selama usaha dilakukan (s)
 Usaha mekanik yang dilakukan oleh suatu gaya
menyebabkan perubahan energi (baik energi mekanik,
kinetik maupun potensial).
 Dengan demikian daya juga bisa didefinisikan sebagai
laju perubahan energi yang dialami suatu benda.
Dengan demikian, daya rata-rata bisa juga ditentukan
dengan membagi perubahan energi dan lamanya
perubahan energi tersebut terjadi tanpa memperdulikan
proses selama perubahan energi tersebut terjadi.
E
P
t
 Dengan meninjau proses secara spesifik, daya yang
terjadi bisa berbeda-beda. Daya sesaat merupakan
daya yang terjadi pada saat tertentu.
 Daya sesaat bisa ditentukan dengan persamaan:
P  F vt
P : daya sesaat [J/s; watt (W)]
F : gaya (N)
vt : besar kecepatan sesaat (m/s)

PFv
v : besar kecepatan rata-rata (m/s)
P  350 HP  257,3 kW
1HP  0, 735kW 
 Benar atau Salah pernyataan di bawah ini:
 Usaha seseorang yang mendorong tembok sebuah
gedung pencakar langit sama dengan nol.
 Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi pada
satelit yang mengorbit bumi sama dengan nol.
 Pada ketinggian yang sama, energi potensial gravitasi
suatu benda di sekitar permukaan bumi dan
permukaan bulan sama besar.
 Usaha oleh gaya konservatif akan mengurangi energi
potensial benda.
 Hukum kekekalan energi mekanik berlaku jika
terdapat gaya non-konservatif yang bekerja pada
benda.
 Sebuah benda yang bermassa 10 kg meluncur pada
bidang miring licin yang memiliki sudut kemiringan 30o.
Benda meluncur sejauh 3 m sepanjang bidang miring.
Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya berat?
 Sebuah benda bermassa 20 kg ditarik dengan gaya
tetap sebesar 200 N dengan arah 37o terhadap
bidang horizontal yang kasar. Koefisien gesekan kinetis
benda dan lantai 0,1. Berapakah usaha total yang
dilakukan oleh gaya tarik dan gaya gesekan kinetis jika
benda berpindah 2 m?
 Sebuah benda bermassa 10
kg dipengaruhi oleh suatu
gaya yang berubah-ubah.
Grafik gaya yang bekerja
pada benda terhadap posisi
digambarkan pada grafik di
samping. Berapakah usaha
yang dilakukan oleh gaya
tersebut selama benda
bergerak dari posisi awal
sampai 8 m?
 Berapakah perbandingan energi kinetik dua benda
yang perbandingan massanya 2 : 1 dan perbandingan
kelajuannya 1: 3?
 Sebuah benda bermassa 20 kg ditarik dengan gaya
tetap horizontal sebesar 50 N pada bidang horizontal
yang kasar. Benda mula-mula diam. Jika koefisien
gesekan kinetis 0,1, berapakah kelajuan benda setelah
berpindah sejauh 2 m?
 Sebuah benda bermassa 5 kg dipindahkan oleh
seseorang ke atas meja yang tingginya 1 m. Berapakah
usaha yang dilakukan oleh orang tersebut?
 Sebuah pegas menggantung dalam keadaan normal
dengan panjang 20 cm. Jika pada ujung pegas
digantung benda bermassa 50 g maka panjang pegas
menjadi 25 cm ketika berada dalam keadaan setimbang.
Jika kemudian benda ditarik 4 cm, tentukan energi
potensial pegas, gravitasi dan total yang dimiliki benda
tersebut terhadap acuan keadaan setimbang.
 Massa 2 kg digantung pada pegas vertikal dengan
tetapan pegas 1000 N/m hingga mencapai keadaan
setimbang. Berapakah usaha yang dilakukan untuk
menarik benda sejauh 5 cm dari posisi setimbang?
 Sebuah benda dengan massa 2 kg jatuh dari ketinggian
5 m. Jika energi mekanik awal benda adalah 500 J.
Berapakah energi mekanik benda ketika benda
mencapai ketinggian 2 m? Berapakah energi kinetik
benda ketika benda mencapai ketinggian 3 m?
 Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak dari keadaan
diam pada bidang miring licin yang memiliki sudut
kemiringan 30o. Ketinggian bidang miring adalah 5 m.
Berapakah kelajuan benda setelah mencapai dasar
bidang miring? Berapakah kelajuan benda tersebut jika
bidang miring kasar dengan koefisien gesekan kinetis
adalah 0,2?
 Benda dengan massa 2 kg bergerak dengan laju
konstan 5 m/s pada suatu bidang horizontal. Kemudian
benda mengenai pegas yang berada dalam keadaan
bebas sehingga pegas tertekan secara maksimum sejauh
10 cm. Jika gesekan-gesekan diabaikan, berapakah
konstanta pegas tersebut?
 Sebuah balok bermassa 3 kg dijatuhkan dari ketinggian
1 m terhadap ujung suatu pegas yang diletakkan
vertikal. Benda kemudian menekan pegas sehingga
pegas tertekan maksimum sejauh 40 cm. Berapakah
konstanta pegas tersebut?
 Sebuah peluru dengan massa 20 g ditembakkan dari
tanah dengan sudut elevasi 30o dan besar kecepatan
40 m/s. Berapakah energi potensial peluru di titik
tertinggi? Berapakah usaha yang dilakukan gaya berat
sampai benda kembali mencapai tanah? Berapakah
energi kinetik benda saat kembali mencapai tanah?
 Sebuah benda yang bermassa 10 kg jatuh bebas dari
ketinggian 0,5 m. Benda jatuh di atas hamparan pasir
dan masuk ke dalam pasir sejauh 10 cm. Berapakah
kelajuan benda saat mencapai ketinggian 0,2 m?
Berapakah gaya gesekan yang diberikan oleh pasir
pada benda?
 Sebuah mobil bergerak dari atas sebuah bukit dengan
besar kecepatan 10 m/s. Ketika mencapai dasar bukit
ternyata besar kecepatannya 30 m/s. Jika tinggi bukit
50 m, berapakah energi yang hilang setelah mencapai
dasar bukit?
 Sebuah elevator yang bermuatan memiliki massa total
sebesar 300 kg. Berapakah daya rata-rata yang
diperlukan oleh mesin untuk menaikkan elevator tersebut
setinggi 20 m selama 20 s?
 Sebuah balok bermassa 2 kg berada pada keadaan
diam di bawah bidang miring yang membentuk sudut
37o terhadap bidang horizontal. Balok ini kemudian
mendapat gaya sebesar 16 N searah bidang miring ke
atas. Berapakah kelajuan balok setelah menempuh
jarak 0,5 m sepanjang bidang miring? Berapakah daya
sesaat yang diberikan oleh gaya tersebut setelah
menempuh jarak 0,5 m? Berapakah daya rata-rata
yang diberikan oleh gaya tersebut?
 Sebuah mobil bermassa m memiliki mesin berdaya rata-
rata P. Jika pengaruh gaya gesekan diabaikan,
berapakah waktu tercepat yang dibutuhkan mobil agar
mencapai kelajuan v dari keadaan diam?
 Sebuah balok bermassa 2 kg mula-mula diam dilepaskan
dari puncak bidang lengkung licin yang berbentuk
seperempat lingkaran dengan jari-jari 1 m (A-B).
Kemudian balok meluncur pada bidang datar kasar dan
berhenti pada titik C. Jika koefisien gesekan kinetis antara
lintasan B-C dan balok 0,25, berapakah jarak B-C?
 Sebuah roller coaster memiliki lintasan dengan sebuah loop
melingkar vertikal yang berjari-jari R. Kereta meluncur dari
keadaan diam pada ketinggian h, lihat gambar di bawah.
Berapakah h minimum yang harus dibuat agar kereta tetap
berada pada lintasannya dan melewati loop (anggap tidak
ada gesekan)? (Nyatakan dalam R)
Soal UN 2019
Soal UNTBK 2019 (SBMPTN 2019)
Soal UNTBK 2019 (SBMPTN 2019)
 Apakah saya sudah dapat menjelaskan konsep tentang
usaha mekanik?
 Apakah saya sudah dapat membedakan konsep
tentang energi kinetik dan energi potensial?
 Apakah saya sudah dapat membedakan gaya
konservatif dan gaya non-konservatif?
 Apakah saya sudah dapat memahami hubungan antara
usaha mekanik dan energi mekanik (energi kinetik dan
energi potensial)?
 Apakah saya sudah dapat memahami konsep tentang
hukum kekekalan energi mekanik?
 Apakah saya sudah dapat menjelaskan konsep daya.

Anda mungkin juga menyukai