Anda di halaman 1dari 49

USAHA DAN

ENERGI
Indikator Pencapaian
 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
tentang usaha mekanik melalui pengamatan
dan diskusi kelas.
 Peserta didik dapat membedakan konsep
tentang energi kinetik dan energi potensial
melalui pengamatan dan diskusi kelas.
 Peserta didik dapat membedakan gaya
konservatif dan gaya non-konservatif
melalui diskusi kelas.
 Peserta didik dapat memahami hubungan
antara usaha mekanik dan energi mekanik
(energi kinetik dan energi potensial) melalui
pengamatan dan diskusi kelas.
Lanjutan . . .
 Peserta didik dapat memahami konsep
tentang hukum kekekalan energi mekanik
melalui diskusi kelas.
 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
daya melalui diskusi kelas.
Usaha Mekanik
•  
Lanjutan . . .
 Usaha mekanik oleh suatu gaya dikatakan
nol (tidak ada usaha), jika:
 gaya tersebut tidak menghasilkan
perpindahan, atau
 arah gaya tegak lurus dengan arah
perpindahan.
 Usaha mekanik (W) merupakan besaran
skalar dan besarnya bisa ditentukan dengan
rumusan: W  F x cos 
 
 
 : sudut apit antara gaya F dan perpindahan  x 

 Satuan usaha (mekanik): joule (J) atau N.m


Lanjutan . . .
W (Usaha Mekanik )
0o (Searah)
180o (Berlawanan
Arah)
90o (Tegak Lurus) Nol
Fx : besar gaya yang sejajar perpindahan

x  0  W  0
 Rumusan tersebut hanya berlaku untuk
besar gaya yang konstan.
 Untuk menentukan gaya yang sejajar
dengan perpindahan (searah atau
berlawanan arah) gunakan penguraian
vektor.
Lanjutan . . .

Atlet angkat besi melakukan usaha ketika


mengangkat beban ke atas, tetapi
usahanya menjadi nol ketika dia menahan
beban tersebut.
Lanjutan . . .

Ketika seseorang mendorong tembok tapi


tembok tersebut tidak bergerak, maka
orang tersebut dikatakan tidak melakukan
usaha terhadap tembok.
Lanjutan . . .
 


F

W  

x
W  
Lanjutan . . .
 Jika terdapat beberapa gaya (n buah
gaya) yang bekerja pada suatu benda,
maka usaha totalnya bisa ditentukan
dengan rumusan:
W  F x
tot R x

Wtot  W1  W2  ...  Wn

FR x : resultan gaya yang sejajar dengan perpindahan


W1 : usaha mekanik oleh gaya ke-1
W2 : usaha mekanik oleh gaya ke-2
Wn : usaha mekanik oleh gaya ke-n
Lanjutan . . .
r
r F
N

r r Lantai
f w kasar
 
Energi Mekanik
 Secara umum energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan
usaha.
 Salah satu bentuk energi yang dikenal
dalam fisika adalah energi kinetik dan
energi potensial. Jumlah dari kedua
bentuk energi tersebut disebut dengan
energi mekanik.
Energi Kinetik

 Energi kinetik (Ek) merupakan energi


yang dimiliki oleh benda yang sedang
bergerak. Besarnya bisa ditentukan
dengan rumusan:
1 m : massa benda (kg)
Ek  mv 2
2 v : besar kecepatan/kelajuan (m/s)
Energi Potensial
 Energi potensial (Ep) merupakan
merupakan energi yang terkait dengan
posisi atau letak suatu benda terhadap
“acuan” tertentu (Ep nol).
 Terdapat beberapa jenis energi potensial,
dua diantaranya adalah (1) energi
potensial gravitasi dan (2) energi
potensial elastis pegas.
(1
)
(2
)
Lanjutan . . .
 Besarnya energi potensial gravitasi yang
dimiliki benda pada ketinggian tertentu
di sekitar permukaan bumi ditentukan
dengan rumusan:
E p  mgh m Ep≠  Titik acuan Ep
0 gravitasi
m : massa benda (kg) “bisa” dipilih
secara
h : ketinggian benda (m) sembarang.
h  Ep gravitasi
menjadi
negatif jika
Permukaan benda berada
bumi “biasa” di bawah titik
dipilih sebagai m Ep= acuan.
titik acuan.
0
Lanjutan . . .
 Energi potensial (elastis) pegas muncul
ketika pegas mengalami perubahan
panjang (teregang atau terkompresi).
 Besarnya energi potensial elastis pegas
yang dimiliki benda yang terikat pada
pegas ketika pegas teregang atau
terkompresi ditentukan dengan rumusan:
1 k : konstanta pegas (N/m)
E p  k l 2
2 l : perubahan panjang pegas (m)

F F : gaya luar yang diberikan pada pegas


k
l sehingga pegas teregang atau terkompresi (N)
Lanjutan . . .
 Pada pegas horizontal, keadaan dimana
pegas tidak teregang atau terkompresi
(keadaan setimbang) selalu ditetapkan
sebagai titik acuan.
Pegas
Horizontal Terkompr
x esi
E p=
0

setimba
Terega
ng
ng
1 2 x
E p  kx
2
Lanjutan . . .
 Pada pegas vertikal, ada dua kemungkinan
titik acuan yang bisa digunakan. (1)
Keadaan dimana pegas belum teregang dan
(2) Keadaan dimana pegas sudah
mengalamai perubahan panjang/teregang
akibat digantungi benda (keadaan
setimbang).

(1
)
(2
)
Lanjutan . . .
Pegas
Vertik
al

(1
)
yo
1 2 (2 y
 1 E p  ky ) y'
2 Setimb
ang
1 2 1 2
 2  E p  ky  kyo E p Total  1
ky '
2
2 2 2
Gaya Konservatif dan
Non-Konservatif
 Dalam konsep usaha mekanik, gaya yang
bekerja pada benda dibagi menjadi dua
yaitu gaya konservatif dan gaya non-
konservatif. Gaya Non-
Gaya Konservatif
Konservatif
 Contoh: gaya gravitasi dan  Contoh: gaya gesek
gaya pegas. dan gaya
 Usaha yang dilakukan tidak tarikan/dorongan.
bergantung pada lintasan  Usaha yang
yang ditempuh benda, hanya dilakukan
bergantung pada posisi awal bergantung pada
dan akhir. lintasan yang
ditempuh benda.
Lanjutan . . .
Gaya Konservatif Gaya Non-Konservatif
 Usaha yang dilakukan  Usaha yang dilakukan
pada lintasan tertutup pada lintasan tertutup
sama dengan nol. tidak sama dengan nol.
 Usaha yang dilakukan  Usaha yang dilakukan
sama dengan akan mengubah energi
pengurangan energi mekanik.
potensial.
Lanjutan . . .
 Gaya pegas merupakan gaya reaksi yang
diberikan oleh pegas ketika pegas
diregangkan atau dikompresi. Gaya
pegas arahnya berlawanan dengan arah
regangan atau kompresi.

Pegas Fp
Horizontal Terkompr
l
esi


Fp
setimba
Terega
ng
ng
l
Hubungan antara
Usaha dan Energi
 Usaha mekanik yang dilakukan oleh
suatu gaya atau beberapa gaya (gaya
apapun itu) akan menyebabkan
perubahan energi kinetik benda. Secara
matematis hubungan tersebut dapat
dituliskan
W  E dalam rumusan:
k W  Wk  Wnk
W  Ek  2  Ek 1 1
Wk  Wnk  m  v2 2  v12 
1 2
W  m  v2 2  v12 
2
Lanjutan . . .
 Untuk gaya konservatif, usaha yang
dilakukan akan menyebabkan
pengurangan energi potensial benda.
Secara matematis hubungan tersebut
dapat
W  dituliskan
E dalam rumusan:
k p

Wk    E p  2  E p 1 

 Rumusan energi potensialnya bergantung


pada gaya konservatif yang bekerja pada
benda.
Lanjutan . . .
 Untuk gaya non-konservatif, usaha yang
dilakukan akan menyebabkan perubahan
energi mekanik benda. Secara matematis
hubungan tersebut dapat dituliskan
dalam
W  E rumusan:
k

Wk  Wnk  Ek
Wnk  Ek  Wk
Wnk  Ek  E p
Wnk  EM
Hukum Kekekalan
Energi Mekanik
 Energi mekanik suatu benda kekal berarti
tidak ada perubahan energi mekanik.
Perubahan gerak suatu benda bisa
menyebabkan perubahan energi kinetik
maupun energi potensial, tapi jumlah
keduanya selalu tetap. Secara matematis
hukum kekekalan energi mekanik dapat
EM 1  EM  2   E p  2  E p 1   Ek  2  Ek 1
dituliskan:
Ek 1  E p 1  E p  2  Ek  2 E p  Ek  EM  0
Lanjutan . . .
 Perhatikan animasi berikut ini:
energy
skate
park
 Hukum kekekalan energi mekanik hanya
berlaku jika gaya yang bekerja pada
benda hanyalah gaya konservatif. Jika
ada gaya lain selain gaya konservatif
(gaya non-konservatif) yang berpengaruh
pada benda maka hukum kekekalan
energi mekanik tidak berlaku.
Daya
 Daya merupakan usaha yang dilakukan
setiap satuan waktu. Dikenal dua jenis daya,
yaitu daya rata-rata dan daya sesaat.
 Secara matematis daya rata-rata bisa
ditentukan dengan membagi usaha yang
dilakukan dan lamanya usaha tersebut
dilakukan tanpa memperdulikan proses
selama usaha tersebut dilakukan.
W P : daya rata-rata [J/s; watt (W)]
P
t W : usaha (J)
t : waktu selama usaha dilakukan (s)
Lanjutan . . .
 Usaha mekanik yang dilakukan oleh suatu
gaya menyebabkan perubahan energi (baik
energi mekanik, kinetik maupun potensial).
 Dengan demikian daya juga bisa
didefinisikan sebagai laju perubahan energi
yang dialami suatu benda. Dengan
demikian, daya rata-rata bisa juga
ditentukan dengan membagi perubahan
energi dan lamanya perubahan energi
tersebut terjadi tanpa memperdulikan
E
P
proses selama perubahan energi tersebut
t
terjadi.
Lanjutan . . .
 Dengan meninjau proses secara spesifik,
daya yang terjadi bisa berbeda-beda. Daya
sesaat merupakan daya yang terjadi pada
 saat
Dayatertentu.
sesaat bisa ditentukan dengan
persamaan:
PFv t

P : daya sesaat [J/s; watt (W)]


F : gaya (N)
vt : besar kecepatan sesaat (m/s)

PFv
v : besar kecepatan rata-rata (m/s)
Lanjutan . . .

P  350 HP  257,3 kW
 1HP  0, 735kW 
Latihan
 Benar atau Salah pernyataan di bawah ini:
 Usaha seseorang yang mendorong tembok
sebuah gedung pencakar langit sama
dengan nol.
 Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi
bumi pada satelit yang mengorbit bumi
sama dengan nol.
 Pada ketinggian yang sama, energi
potensial gravitasi suatu benda di sekitar
permukaan bumi dan permukaan bulan
sama besar.
 Usaha oleh gaya konservatif akan
mengurangi energi potensial benda.
 Hukum kekekalan energi mekanik berlaku
jika terdapat gaya non-konservatif yang
Lanjutan . . .
 Sebuah benda yang bermassa 10 kg
bergerak pada bidang miring licin yang
memiliki sudut kemiringan 30o. Benda
meluncur sejauh 3 m sepanjang bidang
miring. Berapakah usaha yang dilakukan
oleh gaya berat?
 Sebuah benda bermassa 20 kg ditarik
dengan gaya tetap sebesar 200 N dengan
arah 37o terhadap bidang horizontal yang
kasar. Koefisien gesekan kinetis benda dan
lantai 0,1. Berapakah usaha total yang
dilakukan oleh gaya tarik dan gaya gesekan
kinetis jika benda berpindah 2 m?
Lanjutan . . .
 Sebuah benda
bermassa 10 kg
dipengaruhi oleh suatu
gaya yang berubah-
ubah. Grafik gaya yang
bekerja pada benda
terhadap posisi
digambarkan pada
grafik di samping.
Berapakah usaha yang
dilakukan oleh gaya
tersebut selama benda
bergerak dari posisi
awal sampai 8 m?
Lanjutan . . .
 Berapakah perbandingan energi kinetik dua
benda yang perbandingan massanya 2 : 1
dan perbandingan kelajuannya 1: 3?
 Sebuah benda bermassa 20 kg ditarik
dengan gaya tetap horizontal sebesar 50 N
pada bidang horizontal yang kasar. Benda
mula-mula diam. Jika koefisien gesekan
kinetis 0,1, berapakah kelajuan benda
setelah berpindah sejauh 2 m?
 Sebuah benda bermassa 5 kg dipindahkan
oleh seseorang ke atas meja yang tingginya
1 m. Berapakah usaha yang dilakukan oleh
orang tersebut?
Lanjutan . . .
 Sebuah pegas menggantung dalam keadaan
normal dengan panjang 20 cm. Jika pada
ujung pegas digantung benda bermassa 50 g
maka panjang pegas menjadi 25 cm ketika
berada dalam keadaan setimbang. Jika
kemudian benda ditarik 4 cm, tentukan
energi potensial pegas, gravitasi dan total
yang dimiliki benda tersebut terhadap acuan
keadaan setimbang.
 Massa 2 kg digantung pada pegas vertikal
dengan tetapan pegas 1000 N/m hingga
mencapai keadaan setimbang. Berapakah
usaha yang dilakukan untuk menarik benda
sejauh 5 cm dari posisi setimbang?
Lanjutan . . .
 Sebuah benda dengan massa 2 kg jatuh dari
ketinggian 5 m. Jika energi mekanik awal
benda adalah 500 J. Berapakah energi
mekanik benda ketika benda mencapai
ketinggian 2 m? Berapakah energi kinetik
benda ketika benda mencapai ketinggian 3
m?
 Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak
dari keadaan diam pada bidang miring licin
yang memiliki sudut kemiringan 30o.
Ketinggian bidang miring adalah 5 m.
Berapakah kelajuan benda setelah mencapai
dasar bidang miring? Berapakah kelajuan
benda tersebut jika bidang miring kasar
Lanjutan . . .
 Benda dengan massa 2 kg bergerak dengan
laju konstan 5 m/s pada suatu bidang
horizontal. Kemudian benda mengenai
pegas yang berada dalam keadaan bebas
sehingga pegas tertekan secara maksimum
sejauh 10 cm. Jika gesekan-gesekan
diabaikan, berapakah konstanta pegas
tersebut?
 Sebuah balok bermassa 3 kg dijatuhkan dari
ketinggian 1 m terhadap ujung suatu pegas
yang diletakkan vertikal. Benda kemudian
menekan pegas sehingga pegas tertekan
maksimum sejauh 40 cm. Berapakah
konstanta pegas tersebut?
Lanjutan . . .
 Sebuah peluru dengan massa 20 g
ditembakkan dari tanah dengan sudut
elevasi 30o dan besar kecepatan 40 m/s.
Berapakah energi potensial peluru di titik
tertinggi? Berapakah usaha yang dilakukan
gaya berat sampai benda kembali mencapai
tanah? Berapakah energi kinetik benda saat
kembali mencapai tanah?
 Sebuah benda yang bermassa 10 kg jatuh
bebas dari ketinggian 0,5 m. Benda jatuh di
atas hamparan pasir dan masuk ke dalam
pasir sejauh 10 cm. Berapakah kelajuan
benda saat mencapai ketinggian 0,2 m?
Berapakah gaya gesekan yang diberikan
Lanjutan . . .
 Sebuah mobil bergerak dari atas sebuah
bukit dengan besar kecepatan 10 m/s.
Ketika mencapai dasar bukit ternyata besar
kecepatannya 30 m/s. Jika tinggi bukit 50 m,
berapakah energi yang hilang setelah
mencapai dasar bukit?
 Sebuah elevator yang bermuatan memiliki
massa total sebesar 300 kg. Berapakah
daya rata-rata yang diperlukan oleh mesin
untuk menaikkan elevator tersebut setinggi
20 m selama 20 s?
Lanjutan . . .
 Sebuah balok bermassa 2 kg berada pada
keadaan diam di bawah bidang miring yang
membentuk sudut 37o terhadap bidang
horizontal. Balok ini kemudian mendapat
gaya sebesar 16 N searah bidang miring ke
atas. Berapakah kelajuan balok setelah
menempuh jarak 0,5 m sepanjang bidang
miring? Berapakah daya sesaat yang
diberikan oleh gaya tersebut setelah
menempuh jarak 0,5 m? Berapakah daya
rata-rata yang diberikan oleh gaya tersebut?
 Sebuah mobil bermassa m memiliki mesin
berdaya rata-rata P. Jika pengaruh gaya
gesekan diabaikan, berapakah waktu
Lanjutan . . .
 Sebuah balok bermassa 2 kg mula-mula diam
dilepaskan dari puncak bidang lengkung licin
yang berbentuk seperempat lingkaran dengan
jari-jari 1 m (A-B). Kemudian balok meluncur
pada bidang datar kasar dan berhenti pada
titik C. Jika koefisien gesekan kinetis antara
lintasan B-C dan balok 0,25, berapakah jarak
B-C?
Lanjutan . . .
 Sebuah roller coaster memiliki lintasan dengan
sebuah loop melingkar vertikal yang berjari-jari
R. Kereta meluncur dari keadaan diam pada
ketinggian h, lihat gambar di bawah. Berapakah
h minimum yang harus dibuat agar kereta tetap
berada pada lintasannya dan melewati loop
(anggap tidak ada gesekan)? (Nyatakan dalam
R)
Lanjutan . . .
Soal UN 2019
Lanjutan . . .
Soal UNTBK 2019 (SBMPTN 2019)
Lanjutan . . .
Soal UNTBK 2019 (SBMPTN 2019)
Refleksi
 Apakah saya sudah dapat menjelaskan
konsep tentang usaha mekanik?
 Apakah saya sudah dapat membedakan
konsep tentang energi kinetik dan energi
potensial?
 Apakah saya sudah dapat membedakan
gaya konservatif dan gaya non-konservatif?
 Apakah saya sudah dapat memahami
hubungan antara usaha mekanik dan energi
mekanik (energi kinetik dan energi
potensial)?
Lanjutan . . .
 Apakah saya sudah dapat memahami
konsep tentang hukum kekekalan energi
mekanik?
 Apakah saya sudah dapat menjelaskan
konsep daya.
Selesai..
.

Anda mungkin juga menyukai