Anda di halaman 1dari 4

Bab 3 VEKTOR

1. DEFINISI

 Vektor adalah sebuah bentuk besaran dalam fisika yang memiliki besar dan arah.
Contohnya adalah gaya. Penyebutan gaya bisa diberi keterangan tentang arahnya,
misalnya sebuah benda ditarik dengan gaya 10 newton ke depan (ke kanan, ke atas, ke
utara, ke arah 600, dll). Karena itu gaya adalah besaran vektor. Contoh lainnya adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum, momen gaya, dll.

 Jika suatu besaran tidak memiliki arah, maka besaran itu disebut besaran skalar.
Contohnya adalah massa. Benda dengan massa 5 kg tidak bisa diberi keterangan tentang
arah (misalnya 5 kg ke barat!) karena massa tidak memiliki arah, Massa adalah besaran
skalar. Contoh lainnya adalah waktu, suhu, volume, energi, dll.

 Penjumlahan besaran vektorpun berbeda dengan penjumlahan besaran skalar karena


besaran vektor memiliki arah. Misalnya seseorang berjalan ke barat sejauh 6 m lalu
berjalan ke utara sejauh 8 m. Berapakah perpindahan orang tersebut dari titik awalnya?
Jawabannya bukanlah 6 + 8 = 14 m, tetapi karena memperhitungkan arah, maka
jawabannya adalah 10 m (gunakan prinsip Phytagoras).

2. NOTASI VEKTOR

 Penamaan Vektor (notasi vektor) :

Jika huruf yang dicetak maka memakai huruf tebal (bold), contoh : a (disebut : vektor
a), B (disebut : vektor B)

Jika dengan tulisan tangan maka memakai tanda ⎯ atau → diatas hurufnya, contoh:
⃗C atau D
̅

Khusus untuk vektor satuan (akan dibahas kemudian) maka memakai tanda ̂ di atas
huruf, contoh : 𝑖̂ atau 𝑗̂

 Menggambar vektor (notasi geometris) :

Besaran vektor bisa digambar, yaitu dengan menggunakan panah (ada pangkal panah,
panjang panah, ujung panah dan arah panah. Contoh :
̅
B c
a

panjang panah menyatakan besar vektor.


arah anak panah menyatakan arah vector
̅ = (−2, −4)
 Notasi Koordinat Cartesius, contoh : 𝐀 = (2,4), 𝐁
−4 1
 Notasi Matriks, contoh : ⃗F = ( ) , 𝐇 = ( )
3 2
̅ = 5𝑖̂ − 2𝑗̂
 Notasi Komponen Vektor, contoh : G

3. MENGGAMBAR VEKTOR DI KOORDINAT CARTESIUS

 Perhatikan Vektor A pada gambar di


samping. Vektor A bisa dideskripsikan
dengan beberapa cara, yaitu :
➔ Vektor A memiliki panjang vektor 5 satuan
dan sudut 530 terhadap sumbu x positif
➔ 𝐀 = (3,4)
➔A ⃗ = (3)
4
➔A ̅ = 3𝑖̂ + 4𝑗̂
 Perhatikan Vektor B pada gambar di
samping. Seluruh komponen pada vektor B
sama dengan vektor A, maka :
Vektor B = Vektor A
 Dengan kata lain : Vektor bisa digeser
(catatan : tidak boleh mengubah panjangnya
dan arahnya !)
 Sekarang perhatikan vektor pada koordinat kartesius seperti gambar di bawah ini.
 Pangkal vektor terletak di titik A(1,2)
dan ujung vektor terletak di titik B(7,4)
 Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
AB bisa dinyatakan sebagai ⃗⃗⃗⃗⃗AB =
(6,2)
 Angka-angka tersebut berasal dari :
Komponen pada arah sumbu x : 6 = 7 – 1,
dan
Komponen pada arah sumbu y: 3 = 4 – 2
 Atau secara umum dapat dirumuskan sbb.
:
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐀𝐁 = 𝐁 − 𝐀
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐀𝐁 = (𝟕, 𝟒) − (𝟏, 𝟐)

⃗⃗⃗⃗⃗
𝐀𝐁 = (𝟔, 𝟐)

LATIHAN

Deskripsikanlah Vektor F pada gambar di bawah ini dengan berbagai cara! Kemudian
gambarkan vektor G yang sama dengan vektor F di tempat yang lain pada gambar koordinat
yang sama
4. JENIS –JENIS VEKTOR KHUSUS

1) Vektor Posisi
 Adalah semua vektor yang pangkalnya terletak di pusat koordinat

 Vektor a, b, c, d dan e pada gambar di atas adalah vektor-vektor yang


sama (baik besar maupun arahnya), tetapi yang disebut vektor posisi
hanyalah vektor b !

2) Vektor Satuan
 Adalah vektor yang teletak tepat di sumbu koordinat dan panjangnya
adalah satu satuan.
 Vektor satuan diberi lambang topi ( ̂ )
 Untuk koordinat Cartesius, vektor ini ada tiga, yaitu :
- Vektor satuan yang berada pada sumbu x, panjangnya satu satuan dan
searah sumbu x positif yaitu 𝑖̂
- Vektor satuan yang berada pada sumbu y, panjangnya satu satuan dan
searah sumbu y positif yaitu 𝑗̂
- Vektor satuan yang berada pada sumbu z, panjangnya satu satuan dan
searah sumbu z positif yaitu 𝑘̂
 Semua vektor lain yang berada pada sumbu koordinat bisa diberi nama
sesuai dengan vektor satuannya

̅ = 5𝑖̂ − 2𝑗̂
Vektor H bisa dinyatakan sebagai : 𝐻

Anda mungkin juga menyukai