Anda di halaman 1dari 8

Page |1

Termodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang memusatkan perhatian pada
energi (terutama energi panas) dan transformasinya. Transformasi energi pada termodinamika
berlandaskan pada dua hukum, yaitu hukum pertama termodinamika yang merupakan pernyataan lain
dari hukum kekekalan energi dan hukum kedua termodinamika yang memberi batasan apakah suatu
proses dapat berlangsung atau tidak.
Sebelum menggunakan hukum-hukum termodinamika Anda perlu mendefinisikan terlebih
dahulu sistem dan lingkungan. Sistem adalah suatu benda atau keadaan yang menjadi pusat perhatian.
Sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu di luar sistem yang dapat memengaruhi keadaan
sistem secara langsung. Apabila antara sistem dan lingkungan memungkinkan terjadinya pertukaran
materi dan energi, maka sistemnya disebut sistem terbuka.

A.
Usaha Dan Proses Termodinamika
Page |2

d
v
P
=
F/
A
Gambar 9.1 Percobaan kalor dan usaha.

Gambar 9. 1 memperlihatkan penampang gas silinder yang didalamnya terdapat piston (penghisap).
Piston ini dapat bergerak bebas naik turun. Jika luas piston A dan tekanan gas p, maka gas akan
mendorong piston dengan gaya F = p × A. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan gas adalah sebagai
berikut.
W = p × ΔV atau W = p (V2 – V1)
Keterangan:
W : usaha (J)
p : tekanan tetap (N/m2)
V1 : volume awal (m3)
V2: volume akhir (m3)
Gas dalam ruang tertutup dapat mengalami beberapa proses yaitu proses isobarik, proses isotermal,
proses isokori, dan proses adiabatik.
Pada proses isobarik, isotermal, dan isokorik dipengaruhi oleh lingkungan yaitu menerima atau
melepaskan kalor sedangkan Proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem
(gas) ke lingkungan ( ΔQ = 0)

1. Proses Isobarik
Proses yang berlangsung pada tekanan tetap dinamakan proses isobarik. Bila volume gas
bertambah, berarti gas melakukan usaha atau usaha gas positif (proses ekspansi). Jika volume gas
berkurang, berarti pada gas dilakukan usaha atau usaha gas negatif (proses kompresi). Usaha yang
dilakukan oleh gas pada proses isobarik besarnya sebagai berikut
W = p × ΔV atau W = p (V2 – V1)
Page |3

V
W
Δ
V
P
P
0
Gambar 9.2 Proses Isobarik
Usaha yang dilakukan gas terhadap lingkungannya atau kebalikannya sama dengan luas daerah
bawah grafik tekanan terhadap volume (grafik p – V). Perhatikan Gambar 9.2!
Contoh soal 9.1
Suatu gas ideal dalam suatu silinder dalam suatu piston volume mula-mula 1,5 liter mengalami
perubahan secara isobarik pada tekanan 105 Nm-2 Sehingga volumenya menjadi 2 liter. Berapakah
besarnya usaha yang dilakukan gas tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui :
V1 : 1,5 liter = 1,5.10-3 m3
V2 : 2,0 liter = 2,0.10-3 m3
P : 1,5 N/m2
Ditanyakan : W =…….
Jawab : W = P.ΔV
= 1,5.105. 0.5
= 7,5.104 joule

2. Proses Isotermal
Proses isotermal adalah proses yang dialami gas pada suhu tetap.

P1

P2
0
V1 V2 V
Gambar 9.3 Proses Isotermal
Usaha yang dilakukan gas pada proses ini dapat dihitung dengan persamaan;
Page |4

V2
W=nRT ln atau
V1
P
W=nRT ln 2
P1
Contoh soal 9.2
Lima mol suatu gas ideal suhunya 27 oC memuai secara isothermal dari 0,5 m 3 menjadi 1 m 3.
Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas jika menggunakan tetapan gas umum R = 8,31
J/mol K
Diketahui : a. n = 5 mol
b.T = 27 + 273 = 300K
c. V1 = 0,5 m3
d. V2 = 1 m3
Ditanyakan : W =..?
Jawab :

W=nRT ln
( )
V2
V1
1
W=5×8 , 31×300×ln
0,5
W=5184 J

3. Proses Isokhorik
V0
P

Gambar 9.4 Proses Isokorik


Proses isokorik adalah proses yang dialami oleh gas di mana gas tidak mengalami perubahan
volume atau volume tetap(ΔV=0). Oleh karena itu, usaha yang dilakukan gas pada proses isokorik
adalah nol (W =P x ΔV=0)
4. Proses Adiabatik
Page |5

Proses adiabatik merupakan proses yang tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (gas)
ke lingkungan (ΔQ = 0). Hal ini dapat terjadi apabila terdapat sekat yang tidak menghantarkan
kalor atau prosesnya berlangsung cepat.

P1

P2
0 V
V1 V2
Gambar 9.5 Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik berlaku rumus Poison.
P .V1 = P .V 
1 2 2

T .V1-1 = T .V -1
1 2 2

Dengan γ merupakan perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap (Cp) dan kalor jenis gas
pada volum tetap (CV). Selanjutnya, perbandingan ini dinamakan tetapan Laplace.
Cp
γ=
Cv
Berdasarkan teori kinetik gas kita dapat menghitung panas jenis gas ideal,sebagai berikut:
a. Untuk gas beratom tunggal ( monoatomik ) diperoleh bahwa :

c
c 5
c 3 g= P
=1 , 67
P=2 R V= 2 R c V

b. Untuk gas beratom dua ( diatomik ) diperoleh bahwa :

c
c 7
c 5 g= P
=1,4
P=2 R V= 2 R c V

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik adalah :


P1 . V 1

W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W = 1− g ( V2
-1
- V1
-1
) atau
Page |6

W = 1− γ ( p2V2 – p1V1 )

Contoh soal 9.3

Hitunglah usaha yang dilakukan 2 mol gas ideal monoatomik pada gas ideal jika volume
akhirnya menjadi 1 2 volume semula, dan suhu akhir menjadi 600 K! (Tetapan Laplace
γ= 1,2)
Diketahui : a. T2 = 600 K
b. n = 2 mol
c. R = 8,31 J/mol k
d. V2 = 0,5 V1
e.γ = 1,2

Ditanyakan :W=...?
Jawab :
T 1 dicari dengan persamaan persamaan Poisson T V1 γ- 1 = TV2 γ-1

( )
γ−1
V2
T 1 =T 2
V1

( )
( 1,2)−1
1/2V 1
T 1 =600
V1
T 1 =522 , 3 K
Usaha pada proses adiabatik untuk gas ideal monoatomik
W=3/2 nR(T1 – T2)
W=3/2(2)(8,31)(600 – 522,3)
W=1936J

B. Hukum Pertama Termodinamika


Hukum pertama termodinamika merupakan salah satu contoh hukum kekekalan energi.
Artinya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah
dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Hukum I termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap
proses apabila kalor (Q) diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
(W), maka akan terjadi perubahan energi dalam (U). Pernyataan ini dapat dituliskan secara
matematis sebagai berikut.

ΔU = Q – W atau Q = ΔU + W

Untuk memahami persamaan tersebut, perhatikan tanda positif dan negatif pada Gambar 9.1
berikut!

Sistem
Q (-)

Lingkungan
Q (+)
W (-)

Page |7
W (+)

Gambar 9.1 Hukum Pertama Termodinamika

Peraturan tanda positif dan negatif adalah sebagai berikut:


1. Q dianggap positif (+) apabila kalor memasuki sistem.
2. W dianggap positif (+) apabila usaha dilakukan oleh sistem.
3. U dianggap positif (+) apabila energy dalam sistem bertambah.
4. Q dianggap negatif (–) apabila kalor keluar dari sistem.
5. W dianggap negatif (–) apabila lingkungan melakukan usaha pada sistem.
6. ΔU dianggap negatif (–) apabila energi dalam sistem berkurang.
Berdasarkan teori kinetik gas energi dalam (U) merupakan energi total molekul-molekul gas yang
besarnya tergantung pada jumlah molekul (N) dan suhu mutlak gas (T)

Tabel 9.1 Proses Termodinamika

Contoh Soal
Dua mol gas ideal monoatomik suhunya dinaikkan dari 27oC menjadi 127oC pada tekanan tetap. Jika
konstanta gas umum R = 8,31 J/molK, maka hitunglah perubahan energi dalam, usaha yang dilakukan
oleh gas, dan kalor yang diperlukan!
Diketahui : n = 2 mol
Page |8

T1 = 27 + 273 = 300 K
T2 = 127 + 273 = 400 K
R = 8,31 J/mol k
Ditanyakan : U = ...?
W = ...?
Q = ..?
Jawab :
a. Perubahan energi dalam
ΔU =3/2 nR( T1 – T2)
ΔU =3/2 (2)(8,31)(400 300)
ΔU = 2.493 J
b. Usaha yang dilakukan oleh gas
W = p V = p (V2 – V1)= n R (T2 – T1)
W = 2 × 8,31 × (400 –300)
W = 1.662 J
c.Kalor yang diperlukan oleh gas
Q = ΔU + U W
Q = 2.493 + 1.662
Q = 4.155J

Anda mungkin juga menyukai