Anda di halaman 1dari 10

1

Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis perubahan gas ideal dengan menerapkan Hukum
Termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika dan makna
fisisnya.
A. USAHA ( W ) PADA SISTEM GAS
Usaha oleh Sistem / Lingkungan
Perhatikan sejumlah gas pada suatu silinder dengan piston yang bebas bergerak seperti gambar
berikut:
Sistem gas berada pada suhu T dan volume V. Jika suhu gas bertambah, maka
V;T volume bertambah dengan cara sistem mendorong piston keluar untuk menjaga
agar tekanan gas tetap. Dalam keadaan demikian dikatakan sistem melakukan
usaha / kerja terhadap lingkungan.
Sebaliknya bila suhu sistem berkurang, maka volume menyusut dengan cara piston bergerak ke
dalam agar tekanan gas tetap. Dalam hal ini lingkungan melakukan kerja terhadap sistem.
Besarnya usaha yang dilakukan oleh sistem diberikan oleh persamaan :
W=P . ΔV → ΔV =V 2 − V 1
dimana :
W : kerja / usaha yang terjadi ( joule )
P : tekanan gas ( Pa atau Nm-2 )
V1 : volume gas mula-mula ( m3 )
V2 : volume gas akhir ( m3 )
V : perubahan volume gas ( m3 )
Perhatikan :
Jika V2 > V1 (volume sistem bertambah), nilai usaha W positif yang berarti sistem melakukan
usaha terhadap lingkungan, sebaliknya jika V2 < V1 (volume sistem berkurang), nilai usaha W negatif
yang berarti sistem dikenai usaha oleh lingkungan.
Contoh Soal :
Sejenis gas berada dalam wadah yang volumenya 4 liter dan tekanan 8 atm (anggap 1 atm = 10 5 Pa).
Tentukan usaha yang terjadi jika :
a. gas memuai pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi dua kali semula
b. gas dimampatkan pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi setengah kali semula
Penyelesaian :
P = 8 atm = 8 x 105 Pa dan V1 = 4 liter = 4. 10-3 m3
a. usaha yang terlibat untuk V2 = 2 V1 = 8 x 10-3 m3
W = P V = P (V2 – V1) = 8.105 (8.10-3 – 4.10-3) = 32.102 joule
Usaha bernilai positif yang berarti sistem melakukan kerja terhadap lingkungan.
b. usaha yang terlibat untuk V2 = ½V1 = 2 x 10-3 m3
W = P V = P (V2 – V1) = 8.105 (2.10-3 – 4.10-3) = - 16. 102 joule
Usaha bernilai negatif yang berarti sistem dikenai kerja oleh lingkungan.
Usaha ( W ) pada Grafik P-V
Bila keadaan tekanan dan volume sistem diketahui melalui grafik P-V, maka usaha yang terjadi
dapat dihitung dari luas daerah di bawah grafik.
P(Pa) Keadaan suatu sistem gas berubah dari a ke keadaan b, kemudian
a ke keadaan c, dan kembali ke keadaan a.
Usaha pada lintasan a-b :
volume gas bertambah yang berarti sistem melakukan kerja
c b terhadap lingkungan ( W positif ) yang besarnya = luas daerah
V(m )
3
trapesium abed.
d e
2

Usaha pada lintasan b-c : volume gas berkurang yang berarti sistem dikenai kerja oleh lingkungan
( W negatif ) yang besarnya = luas daerah segiempat bcde.
Usaha pada lintasan c-a :
volume gas tetap yang berarti V = 0 dan usaha W = 0 (tidak ada daerah di bawah grafik c-a).
Usaha total untuk satu siklus (a-b-c-a) : = Wab (positif) + Wbc (negatif) + Wca ( 0 )
= luas daerah segitiga abc
Dapat disimpulkan bahwa : Untuk grafik P-V terbuka  W = luas daerah di bawah grafik
Untuk grafik P-V tertutup  W = luas daerah yang dibatasi grafik
Contoh Soal : P(105 Pa)
Berikut adalah grafik P-V dari sejumlah gas ideal: a
Dari grafik tersebut tentukan : 5
a. usaha oleh sistem gas untuk lintasan ab
b. usaha oleh sistem gas untuk lintasan abca ( 1 siklus ) 3 c b
Penyelesaian :
a. Wab ( usaha dari a ke b ) 2 4 V(10-3 m3)
Grafik dari a ke b adalah terbuka, jadi usaha sama
dengan luas daerah di bawah grafik. Volume gas dari a ke b bertambah yang menunjukkan
bahwa sistem gas melakukan kerja terhadap lingkungan.
Wab = luas trapesium di bawah ab
Wab = ½ ( jumlah sisi sejajar x tinggi ) = ½ ( Pa + Pcb) x Vab
= ½ ( (5.105 + 3.105) x 2.10-3 ) = 800 joule
b. Wabca ( usaha satu siklus )
Grafik dari a ke b ke c ke a adalah grafik tertutup, jadi usaha sama dengan luas daerah yang
dibatasi grafik.
Wabca = luas segitiga abc = ½ ( alas x tinggi ) =1/2 (Vcb) x Pab =½ ( 2.10-3 x 2.105 ) = 200 j

Usaha pada Berbagai Proses Termodinamika


Ada empat proses termodinamika yang dapat dialami oleh sistem gas, yaitu proses isobarik
(tekanan tetap), proses isotermal (suhu tetap), proses isokhorik (volume tetap), dan proses adiabatik
(tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan).
No Nama Proses Arti Grafik P-V Usaha ( W )
1. Isobarik tekanan tetap P
W=P . ΔV
V
2. Isotermal suhu tetap
(V )
V2
P W = nRT ln
1

(P )
P2
W =−nRT ln
V 1

n : jumlah mol (mol), R :


tetapan umum gas (8,31
J/mol), T : suhu mutlak
gas (K)
3. Isokhorik volume tetap P
W= 0
V
3
4. Adiabatik tidak ada P W = 2 nR (T 1 −T 2 ) atau
pertukaran 1
kalor antara W= ( p V −p V )
γ −1 1 1 2 2
V
sistem dengan T1 : suhu mutlak gas mula-
lingkungan mula, T2 : suhu mutlak gas
keadaan akhir.
3

LATIHAN 1
(bila diperlukan gunakan 1 atm = 105 Pa)
1. Suatu sistem gas berada pada tekanan 4 atm dengan volume 1 liter. Kemudian gas melakukan kerja
sebesar 400 joule terhadap lingkungan pada tekanan tetap, hitung volume akhir sistem gas !
2. Sejumlah gas berada dalam silinder dilengkapi piston yang bebas bergerak sehingga menjamin
tekanan gas selalu konstan 3.105 Pa. Jika saat suhunya 27oC gas berada pada volume 0,25 m3,
berapa usaha yang dihasilkan oleh gas jika suhunya dinaikkan menjadi 327oC ?
3. Perubahan tekanan dan volume dari sejumlah gas ideal diberikan oleh grafik P-V berikut:
P (atm) Tentukan :
a. a b usaha dari a ke b b. usaha dari b ke c
5
b. usaha dari c ke d d. usaha dari d ke a
e. 3 d c usaha 1 siklus ( abca )
f. 2 6 V (Lt) jelaskan apakah sistem melakukan kerja atau dikenai kerja untuk
masing-masing jawaban di atas
4. Perhatikan grafik berikut :
P(105 Pa) Hitung :
b. WAB
C c. WBC
7
d. WCA
e. W ABCA (usaha untuk satu siklus)

3 A B
1 4 V (m3)

B. ENERGI DALAM DAN PERUBAHANNYA

Energi dalam ( U ) suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik translasi, rotasi,
____

dan vibrasi seluruh molekul gas. Bila terdapat N buah partikel dengan energi kinetik rata-rata EK ,
___
1 f f
U = N E K = N f ( 2 kT )= NkT = nRT
maka energi dalam (U) gas tersebut : 2 2

Energi dalam ( U ) dan perubahan energi dalam (ΔU) gas monoatomik adalah 
Persamaan
3 3
U = nRT ΔU = nR ΔT
2 dan 2
5
U = nRT
Energi dalam ( U ) dan perubahan energi dalam (ΔU) gas diatomik adalah  2
Persamaan
5
ΔU = nR ΔT
dan 2

C. KALOR DAN KAPASITAS KALOR


Kalor yang diserap oleh sistem dapat digunakan untuk menaikkan suhu sistem diberikan oleh
persamaan : Q = m c ΔT atau Q = n c* ΔT = C ΔT
4

Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sistem sebesar satu kelvin pada tekanan tetap
QP
C P=
disebut kapasitas kalor pada tekanan tetap Cp yang besarnya : ΔT yang berarti QP = CP T
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sistem sebesar satu kelvin pada volume tetap
QV
CV =
disebut kapasitas kalor pada volume tetap CV yang besarnya : ΔT yang berarti QV = CV T
dimana C : kapasitas kalor (J/K) , Q : kalor yang diperlukan (J), T : perubahan suhu (K)
Hubungan antara Cp dan CV suatu gas dinyatakan melalui persamaan Mayer : P V C −C =nR
dengan n : jumlah mol gas (mol) dan R : tetapan umum gas (8,314 J/mol K)
Nilai perbandingan antara CP dengan CV suatu gas dinamakan tetapan Laplace (  ) , yaitu :
CP
γ=
CV
5 7
Secara teoritis, nilai  = 3 (untuk gas monoatomik) , dan  = 3 (untuk gas diatomik)

Perubahan Energi dalam dan kalor pada Berbagai Proses Termodinamika


Nama Perubahan Energi
No Arti Grafik P-V Kalor ( Q )
Proses dalam (ΔU)
1. Isobarik tekanan tetap P 3 QP = CP T =
ΔU = nR ΔT
2 nc*p T
V 5 5
ΔU = nR ΔT Q = nR ΔT
2 2
7
Q = nR ΔT
2
2. Isotermal suhu tetap
(V )
V2
P W = nRT ln
0 Q= 1

3. Isokhorik volume tetap P 3 Qv = Cv T =


ΔU = nR ΔT
2 nc*vT
V 5 3
ΔU = nR ΔT Q = nR ΔT
2 2
5
Q = nR ΔT
2
4. Adiabatik tidak ada per- 3 0
tukaran kalor
P ΔU = nR ΔT
2
antara sistem 5
dengan V ΔU = nR ΔT
2
lingkungan

D. HUKUM I THERMODINAMIKA
Hukum I termodinamika merupakan aplikasi dari hukum kekekalan energi. Perubahan energi
dalam (U) dari suatu sistem ditentukan oleh jumlah kalor yang dipertukarkan (Q) antara sistem
dengan lingkungannya, dan kerja/usaha (W) yang dihasilkan antara sistem dengan lingkungan.
ΔU =Q−W → ΔU =U 2−U 1
dengan :
U : perubahan energi dalam ( J )
U positif / bertambah jika suhu sistem naik, dan
U negatif / berkurang jika suhu sistem turun
U2 : energi dalam keadaan akhir ( J )
5

U1 : energi dalam mula-mula ( J )


Energi dalam ( U ) sistem gas adalah energi yang dimiliki gas
3 3
karena suhunya. Untuk gas monoatomik U = 2 NkT= 2 nRT
Q : kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan lingkungan ( J )
Q positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan, dan
Q negatif jika sistem memberikan kalor kepada lingkungan
W : usaha yang dilakukan ( J )
W positif jika sistem melakukan kerja kepada lingkungan, dan
W negatif jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan

HUKUM I THERMODINAMIKA PADA PROSES-PROSES THERMODINAMIKA

Hukum I
No Nama Proses Nilai Khas Usaha ( W )
Termodinamika
1. Isobarik :
tekanan tetap - W=P . ΔV U = Q - W

2. Isotermal : suhu
tetap (T2 = T1) (V ) Q=W
V2
U = 0 W = nRT ln
1

3. Isokhorik,
volume tetap (V2 V = 0 W= 0 U = Q
= V1)
4. Adiabatik, tidak
3
ada pertukaran Q=0 W = 2 nR ( T 1 −T 2 ) U = -W
kalor Q

Contoh Soal :
Suatu sistem gas menyerap kalor sebanyak 500 joule sehingga energi dalamnya bertambah
sebanyak 300 joule. Berapa kerja yang terlibat pada kasus ini ? apakah sistem melakukan atau
dikenai kerja ?
Penyelesaian :
Q = 500 joule ( positif karena sistem menyerap kalor )
U = 300 joule ( positif karena energi dalam sistem bertambah )
Menghitung kerja W dengan persamaan hukum I termodinamika :
U = Q – W  W = Q - U  W = 500 – 300 = 200 joule
W bernilai positif yang berarti sistem melakukan kerja terhadap lingkungan.

LATIHAN 2

1. Dalam suatu proses adiabatik, sejumlah gas dikenai kerja 400 joule oleh lingkungan. Tentukan
berapa perubahan energi dalam sistem, naik / turunkah suhu sistem ?
2. Sejumlah gas melakukan kerja 300 joule terhadap lingkungan. Jika pada saat yang sama energi
dalamnya berkurang sebanyak 100 joule, tentukan:
a. kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan lingkungan
b. apakah sistem menyerap atau melepas kalor ?
3. Anggap volume ban kendaraan selalu tetap untuk variasi suhu yang kecil. Bila pada pagi hari
energi dalam gas dalam ban 80 joule dan siang harinya menjadi 90 joule, berapa banyak kalor
yang diserap oleh udara dalam ban ?

E. SIKLUS TERMODINAMIKA
6

Perhatikan kembali sejumlah sistem gas pada suatu silinder dengan piston yang bebas bergerak
seperti pada gambar berikut:
Agar piston mampu menggerakkan sistem mekanis yang dihubungkan
P ,V , T
dengan batang engsel secara terus-menerus, harus dipenuhi syarat bahwa
keadaan sistem gas dibuat sedemikian sehingga setelah gas dinaikkan
suhunya secara spontan sehingga mendorong piston keluar, pada tahap berikutnya piston harus
kembali ke posisi semula, tentunya dengan keadaan sistem gas persis seperti keadaan semula.
Setelah sistem gas kembali ke keadaan semula, maka proses dapat diulangi lagi berulang-ulang
sehingga batang engsel pada piston mampu menggerakkan sistem mekanis yang terhubung padanya
secara kontinu.
Perubahan sistem dari suatu keadaan ke keadaan lain, dan kembali berubah ke keadaan semula
disebut siklus. Prinsip inilah yang digunakan untuk mesin-mesin kalor, yaitu bahwa agar dapat
melakukan usaha secara terus-menerus, sistem harus bekerja dalam suatu siklus.

F. SIKLUS CARNOT

Sadi Carnot, seorang insinyur berkebangsaan Prancis pada tahun 1824 mengembangkan sebuah
model mesin ideal – selanjutnya disebut mesin Carnot -, yaitu mesin yang paling efisien. Siklus ini
terdiri dari empat proses yaitu:
1. proses A-B adalah pemuaian isotermal pada suhu T 1. Dalam proses P A Q1
ini gas menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T 1 dan B
melakukan usaha sebesar WAB. T1
W
2. Proses B-C adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini suhu gas
turun menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC. D C T2
3. Proses C-D adalah pemampatan isotermal pada suhu T2. Pada proses Q2
ini gas membuang kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2 dan V
menerima usaha sebesar WCD.
4. Proses D-A yaitu pemampatan adiabatik. Suhu gas naik kembali ke suhu T 1 sambil menerima
usaha sebesar WDA.
Usaha total yang dilakukan sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah yang diraster , yang
ekuivalen dengan selisih antara kalor yang diserap sistem (Q1) dari reservoir suhu tinggi T1 dengan
kalor yang dibuang sistem (Q2) pada reservoir suhu rendah T2. Karena suhu sistem selama melakukan
satu siklus tidak berubah (dari suhu T 1 berubah menjadi T2 dan kembali lagi bersuhu T 1), maka tidak
ada perubahan energi dalam sistem (U = 0) yang menunjukkan berlakunya hukum I termodinamika :
U = Q – W  U = 0  W = Q = Q1 – Q2

G. MESIN KALOR
Diagram Aliran Kalor
Prinsip kerja mesin kalor adalah menyerap kalor Q1 dari reservoir panas dan Reservoir
melepaskan kalor Q2 ke reservoir dingin. Kerja W yang dihasilkan sama panas T1

dengan selisish antara Q dengan Q . W =Q 1−Q2


1 2
Q1
Sebagai gambaran, reservoir panas pada mesin bensin adalah ruang mesin W
pembakaran campuran bensin dan udara. Kalor yang dihasilkan dari
Q2
pembakaran ini (Q1) diserap mesin untuk melakukan kerja W yaitu
Reservoir
menggerakkan piston yang terhubung dengan sistem mekanis mesin. Tetapi dingin T2
tidak semua kalor yang diserap diubah menjadi usaha, sebagian kalor dibuang
pada reservoir dingin (lingkungan) sebagai Q2.

Efisiensi Mesin (  )
7

Efisiensi real sebuah mesin adalah perbandingan antara kerja yang dihasilkan (W) dengan jumlah
W
η= x 100 %
kalor yang diserap (Q1) Q1

karena W = Q1 – Q2 maka efisiensi dapat ditulis dalam bentuk lain :


η=
Q 1 − Q2
Q1 ( )
x 100 % = 1−
Q2
Q1
x 100 %

Q2 T 2
=
Untuk siklus Carnot berlaku Q1 T 1 , sehingga untuk mesin ideal berlaku efisiensi teoritis :

( )
η= 1−
T2
T1
x 100 %

dimana:
 : efisiensi mesin ( % )
T2 : suhu reservoir dingin ( K )
T1 : suhu reservoir panas ( K )
Q2 : kalor yang dibuang mesin pada reservoir dingin (J)
Q1 : kalor yang diserap mesin dari reservoir panas (J)
W : usaha/kerja yang dihasilkan mesin ( J )

Contoh Soal
Sebuah mesin Carnot menggunakan reservoir panas 527oC ketika efisiensinya 40%. Agar
efisiensinya naik menjadi 60%, berapa suhu pada reservoir panas ?
Penyelesaian :
Keadaan 1 (mula-mula) : Keadaan 2 ( akhir ) :
T1 = 527 C = (527 + 273) K = 800 K ’ = 60% = 0,6
o

 = 40% = 0,4 T1’ = …..?


Menaikkan efisiensi mesin dapat dilakukan dengan menaikkan suhu reservoir tinggi. Suhu di
reservoir rendah sendiri adalah tetap.

Cari T2 (suhu reservoir rendah) : Cari T1’ (suhu reservoir tinggi kead
T2 T2 T2 akhir) :
η=1− ↔ 0,4=1− ↔ =0,6 T2
T1 800 800 η' =1− ↔ 0,6=1−
480

480
=0,4
T2 = 480 K T T ' T '
1' 1 1
T1 = 1200 K = 927oC

LATI
1. Sebuah mesin kalor bekerja diantara suhu 27oC dan 427 oC. Jika untuk kalor sebanyak 400
joule yang diserap dari tandon panas mesin mampu mengubahnya menjadi kerja 200 joule,

HAN
tentukan:
a. efisiensi ideal (efisiensi Carnot )
b. efisiensi real

3
2. Mesin Carnot menyerap kalor 1000 joule dari tandon panas pada suhu 800 K. Bila tandon
dingin bersuhu 360 K, tentukan:
a. efisiensi mesin
b. kalor yang dibuang mesin tiap siklus
3. Ketika reservoir tinggi pada suatu mesin ideal suhunya 540 K, mesin mempunyai efisiensi
25%. Berapa kenaikan suhu pada reservoir tinggi agar didapatkan efisiensi 40% ? (kenaikan
suhu = suhu akhir – suhu mula-mula)
4. Berikut adalah grafik P-V dari proses thermodinamika sekumpulan gas pada suatu mesin kalor:
Dari data-data dalam grafik, tentukan: P
a. efisiensi mesin Q1 = 600
b. kerja yang dilakukan mesin J 400 K
W 300 K

Q2
V
8

c. kalor yang dibuang mesin di reservoir dingin

H. HUKUM II TERMODINAMIKA
1. Hukum II termodinamika menurut Rudolf Clausius : “Kalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir pada arah kebalikannya.”
2. Hukum II termodinamika menurut Kelvin dan Planck : “tidak mungkin membuat suatu mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir
dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.” Dengan kata lain tidak mungkin membuat suatu
mesin kalor yang efisiensinya 100%, bahkan untuk mesin Carnot sekalipun.
3. Hukum II termodinamika dinyatakan dalam entropi : “total entropi jagad raya tidak berubah
ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi.”
Entropi ( S ) adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Perubahan entropi ( S ) untuk sistem yang mengalami proses reversibel dirumuskan sebagai
:
ΔS= ( QT )
reversibel
dimana :
S : perubahan entropi (JK-1)
Q : kalor yang diserap sistem (J)
T : suhu mutlak sistem (K)

I. MESIN PENDINGIN

Hukum II termodinamika membatasi arah aliran kalor yang secara alamiah hanya dapat mengalir
dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Agar kalor dapat Reservoir
dialirkan pada arah sebaliknya diperlukan usaha luar. Prinsip inilah yang panas T1
diaplikasikan pada mesin pendingin. Q1
Aliran kalor pada mesin pendingin merupakan kebalikan dari aliran kalor W (energi
pada mesin kalor. Usaha (W) yang berasal dari energi listrik digunakan untuk mesin
listrik)
menyerap kalor dari makanan yang tersimpan dalam reservoir dingin (Q2) Q2
untuk dibuang pada reservoir panas (Q1) yaitu udara disekitar mesin. Reservoir
W + Q2 =Q1 ⇔ W =Q 1−Q 2 dingin T2

Ukuran penampilan mesin pendingin ditentukan oleh perbandingan antara jumlah kalor yang dapat
dipindahkan mesin dari reservoir dingin (Q2) dengan usaha W yang dibutuhkan untuk memindah
kalor ini.
Hasil rasio ini disebut koefisien performansi ( Cp ) atau koefisien daya guna mesin :
Q2 Q2
K=n p = =
W Q1 −Q2
Q2 T 2
=
untuk mesin pendingin ideal berlaku : Q1 T 1 sehingga persamaan tersebut dapat ditulis sebagai:
Q T2
K=n p = 2 =
W T 1 −T 2
dimana :
Cp : koefisien performansi mesin
Q2 : kalor yang dipindah dari reservoir dingin (J)
W : usaha / energi listrik yang dibutuhkan (J)
T1 : suhu reservoir panas (K)
T2 : suhu reservoir dingin (K)
Contoh Soal :
9

Mesin pendingin ruangan menyerap kalor sebesar 5.800 joule dalam waktu satu sekon. Bila
suhu ruangan akan dipertahankan sebesar 17 oC, sedangkan suhu lingkungan tempat
pembuangan kalor adalah 28 oC, tentukan daya listrik yang diserap mesin !
Penyelesaian :
Q2 = 5.800 joule ; T1 = 28 + 273 = 301 K ; T2 = 17 + 273 = 290 K
Menghitung daya listrik W dengan persamaan koefisien performansi np :
Q2 T2 5 .800 290 5 . 800 x 11 W 220
= ↔ = ↔ W= =220 J → P= = =220 W
W T 1 −T 2 W 301−290 290 t 1

LATIHAN
1. Sebuah kulkas yang mengkonsumsi daya listrik 200 watt mampu menyerap kalor dari bahan
makanan dengan laju 1000 joule tiap detiknya. Jika kulkas tersebut bekerja diantara suhu –13
o
C dan 27 oC, tentukan:
a. koefisien daya guna maksimum b. koefisien daya guna sesungguhnya
2. Suhu di dalam ruangan mesin pendingin ideal adalah -3 oC dan di luarnya 27 oC. Jika setiap
detik jumlah kalor yang diserap dari ruang pendingin 1620 joule, tentukan daya listrik yang
diserap mesin !
3. Sebuah kulkas ideal menggunakan daya listrik 150 watt dan mampu melepas kalor ke luar
mesin dengan laju 750 joule per detik. Jika suhu di luar kulkas 27 oC, tentukan suhu di tempat
penyimpanan bahan makanan !

EVALUASI
PILIHLAN JAWABAN DARI PERTANYAAN DI YANG PALING TEPAT !
1. Persamaan yang tidak tepat untuk usaha dari proses di bawah ini adalah ….
a. W = 0 untuk proses isotermis
b. W = P (V1 – V2) untuk proses isobarik
c. W = nRT ln(V2/V1) untuk proses isotermis
1
d. W = ( P V −P2 V 2) untuk proses adiabatik
γ −1 1 1
e. W = 3/2 nR (T1 – T2) untuk proses adiabatik
2. Tidak ada kerja/usaha yang dilakukan oleh sistem ketika sejumlah sistem gas mengalami proses ….
a. adiabatik b. isobarik c. isokhorik
d. isotermis e. semuanya
3. Sejumlah gas memuai (bertambah volume) dan secara bersamaan suhunya naik, ini berarti sistem….
a. dikenai kerja b. usaha nol c. kalor nol
d. menyerap kalor e. melepas kalor
4. Perbandingan antara kapasitas kalor pada tekanan tetap terhadap kapasitas kalor pada volume tetap disebut
dengan ….
a. isothermal b. efesiensi c. tetapan laplace
d. tetapan Maryer e. koofeiensi performasi
5. Kapasitas kalor 4 mol gas ideal monoatomik pada tekanan konstan adalah ….J/K.
a. 3R b. 4R c. 6R d. 10R e. 14 R
6. Persamaan dari hukum I termodinamika yang tepat adalah ….

a. Q = W - U b. Q = W + U c. W = Q + U d. S = ( QT )❑
resesibel e. S = ( QT )❑
resesibel

7. Siklus Carnot adalah siklus dari proses ….


a. 2 proses isobarik dan 2 proses adiabatic d. 2 proses isobarik dan 2 proses isokhorik
b. 2 proses isobarik dan 2 proses isotermik e. 2 proses isotermal dan 2 proses isokhorik
c. 2 proses isotermal dan 2 proses adiabatik
10

8. Sebuah mesin pendingin menyerap kalor sebanyak 500 J dan di kerjakan usaha/kerja sebanyak 100 J maka besar
koofesien performasi adalah ….
a. 6 b. 5 c. 4 d. 1,2 e. 0,2
9. Sebuah mesin pendingin menyerap kalor pada reservoir bersuhu – 3 o C dan melepaskan pada suhu 51o C maka
besar koofesien performasi adalah ….
a. 1/16 b. 1/5 c. 5 d. 16 e. 18
10. Gas ideal pada proses isokhorik mempunyai energi dalam mula-mula 100 J dan menyerap kalor sebanyak
100 J maka besar usaha yang dilakukan … J
a. – 200 b. – 100 c. 0 d. 100 e. 200

JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JAWABAN URAIAN YANG JELAS


11. Berikut adalah grafik P-V dari sejumlah gas ideal , Hitung usaha dari A ke B, P(105
B ke C, C ke A dan usaha total ! Pa) C
7
12. Gas Helium bersuhu 27 C mempunyai volume 2 m jika gas dipanaskan secara
0 2

isobar pada tekanan 6 x 106 Pa sampai dengan suhu 670 C serta gas menyerap 3 A B V (m3)
kalor sebesar 100 J hitung usaha dan perubahan energy dalam yang dilakukan
1 3
oleh sistem !
13. Mesin Carnot menyerap kalor 1000 joule dari resevoir panas pada suhu 500 K. Bila resevoir
dingin bersuhu 360 K, hitung efesiensi mesin carnot usaha yang dilakukan mesin !
14. Suhu di dalam ruangan mesin pendingin ideal adalah - 23 oC dan di luarnya 27 oC. Jika jumlah
kalor yang diserap dari ruang pendingin 1200 joule, tentukan kalor yang dilepaskan!
15. Perhatikan gambar di samping ! Hitung Usaha A ke B, B ke C, C ke D dan usaha total yang
dilakukan gas ! P(105
16. Sekumpulan gas ideal pada suhu 27 C serta volume 2 liter berada pada tekanan 3Pa)
0

tetap 4 x 105 Nm-2 kemudian berekspansi sehingga suhunya 1270 C. Jika pada
saat yang bersamaan gas melepas kalor sebanyak 400 joule, tentukan: usaha 1 V (m3)
yang dilakukan gas dan perubahan energi dalam gas ! 1 4
17. Mesin Carnot menyerap kalor 1000 joule dari resevoir panas pada suhu 900 K
dan membuang kalor 400 J ke reservoir rendah maka hitung : suhu reservoir rendah dan
efesiensinya!
18. Kulkas ideal melakukan usaha 100 J dan mampu mengambil kalor dari ruang freezer sebanyak
500 joule. Jika suhu udara di luar mesin saat itu 47 oC, hitung kalor yang dilepaskan dan berapa
suhu dalam ruang freezer ?
19. Pada tekanan konstan 2 atm (1 atm = 10 5 Nm-2), gas ideal yang volumenya 2 m3 dari suhu 27oC
dipanaskan sehingga suhunya menjadi 177 oC.
20. Sebuah mesin Carnot menyerap kalor sebanyak 400 joule dan mampu menghasilkan kerja 100
joule tiap siklus. Suhu tandon panas untuk kondisi ini adalah 127 oC. Agar dengan input kalor
yang sama mesin mampu menghasilkan kerja sebesar 300 joule, berapa suhu pada tandon panas !
21. Jika reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K, maka efisiensi maksimum mesin 40%. Agar efisiensi
maksimumnya naik menjadi 50%, suhu reservoir tinggi harus menjadi ?
22. Salin tabel di bawah ini dan lengkapi tabel tersebut !
Proses Nilai Khas pada Hukum W U1 U2 ΔU Q (J)
I Termodinamika (J) (J) (J) (J)
A Isobarik - 100 90 200
B Isokhorik 100 - 50
C Isotermis 300 40
D Adiabatis 260 360

Anda mungkin juga menyukai