TERMODINAMIKA
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang kalor dan energi (usaha) serta
keterkaitannya.
12.1. Sistem , Lingkungan dan Proses
Untuk dapat memahami materi ini dengan mudah, terlebih dahulu pahamilah pengertian sistem,
lingkungan dan proses berikut ini:
1. Sistem
Sistem adalah sejumlah gas yang berada dalam ruang tertutup
2. Lingkungan
Lingkungan adalah benda-benda di luar sistem.
3. Proses
Proses adalah perubahan keadaan gas dari keadaan satu ke keadaan lainnya yang melibatkan
perubahan tekanan (P), volume (V) dan suhu (T). Misalnya suatu gas dalam silinder yang
dilengkapi dengan piston, untuk mengubahnya dari keadaan awal (p 1, V1 dan T1) menjadi
keadaan akhir (p2, V2 dan T2) diperlukan suatu proses.
Dalam termodinamika, ada 2 proses yang sangat mendasar, yaitu:
a. Proses reversibel yaitu proses yang dapat dikembalikan ke keadaan semula tanpa
mengubah lingkungannya.
b. Proses irreversibel yaitu proses yang tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula tanpa
mengubah lingkungannya.
12.2. Usaha pada Proses Termodinamika
12.2.1. Usaha Suatu Sistem
Kita akan menggunakan persamaan usaha secara umum untuk menentukan usaha pada proses
termodinamika yaitu:
W = F.s
Sebuah silinder yang dilengkapi dengan piston yang bebas bergerak berisi suatu gas.
Apabila gas tersebut dipanaskan pada tekanan tetap, volume gas akan
h bertambah sehingga akan mendorong piston ke atas sejauh h (lihat
gambar). Dengan demikian, sistem (gas) melakukan usaha sebesar:
W = F. h
h2 gas h1 W = F. (h2 – h1)
Karena F = p. A (tekanan x luas penampang)
Maka:
W = p. A. (h2 – h1)
W = p. (A. h2 – A. h1)
W = p. (V2 – V1)
Atau
W = p . V dengan:
W = usaha yang dilakukan sistem (J)
P = tekanan (Pa)
V = perubahan volume (m3)
Bila V > 0 maka W >0 berarti gas (sistem melakukan usaha)
Bila V < 0 maka W <0 berarti gas (sistem) menerima usaha dari lingkungannya.
Jika usaha yang dilakukan sistem dibuat dalam bentuk grafik hubungan tekanan (P) dengan volume
(V) maka usaha sama dengan luas daerah di bawah kurva.
p
p
Usaha =
luas daerah
di bawah kurva
V1 V2 V
V2
dV
W = n. R .T
V1
V
V2 p1
Diperoleh: W = n . R .T ln atau W = n . R .T ln
V1 p2
Grafik untuk proses isotermal tampak pada gambar berikut:
p
p1 1
p2 2
V
V1 V2
V1 V2 V
Contoh Soal 1:
Suatu gas berada di dalam suatu wadah bervolume 20 liter mempunyai tekanan 4 atm. Hitung
usaha yang dilakukan gas jika :
a. Gas memuai pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi 2 kali volume semula.
b. Gas dimampatkan pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi 1/3 volume semula.
Diket: V1 = 20 liter = 20.10-3 m3
P = 4 atm = 4.1,01. 105 Pa = 4,04. 105 Pa
Dit: W = ….? Jika a) V2 = 2. V1 b) V2 = 1/3 V1
Jawab:
a. W=p.(V2 – V1) = p . ( 2V1 – V1)
W = p. V1 = 4,04 . 105 . 20 . 10-3 = 80,8 . 102 J
b. W=p.(V2 – V1) = p . ( 1/3 V1 – V1)
W = p. (-2/3 V1) = - 4,04 . 105 .2/3 20 . 10-3 = -53, 86. 102 J
(usaha bernilai negatif artinya gas mendapat usaha dari lingkungan )
Contoh Soal 2:
Sejenis gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga keadaanya berubah dari A ke B seperti
ditunjukkan pada grafik berikut ini:
P (atm)
a. Hitunglah usaha yang dilakukan gas
tersebut.
2 A B b. Hitunglah luas segi empat ABCD dan
buktikan bahwa nilainya sama dengan
usaha yang dilakukan oleh gas.
C D V (liter)
0,3 0,8
Diket: pA = pB = 2 atm = 2 x 1,01 . 105 Pa = 2,02 . 105 Pa
VA = 0, 3 liter = 0,3 . 10-3 m3 dan V2 = 0,8. 10-3 m3
Fisika SMA kelas XI 3
Created by Mr. Cuk Zagaloka
Ditanya: W = …?
Jawab:
a. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah:
W = p. V = 2,02. 105. (0,8 . 10-3 – 0,3. 10-3 )
W = 2,02. 105.0,5 . 10-3 = 1,01. 10 2 J = 101 J
b. Luas segi empat ABCD = DC x DA
= 0,5 . 10-3 x 2,02.105
= 101 J
Contoh Soal 3:
2 mol gas Argon memuai secara isotermal pada suhu 27 0C dari volume awal 0,025 m3 menjadi
0,05 m3. Hitunglah usaha yang dilakukan gas Argon.
Diket: n = 2 mol , T = 27 0C = 300 K
V1 = 0,025 m3 , V2 = 0,05 m3
Dit: W =……?
Jawab:
Karena memuai secara isotermal maka usaha yang dilakukan gas adalah:
V
W = n .R .T ln 2
V1
0 ,05
W = 2.8,314.300.ln = 4985 ln 2
0,025
W = 4986.0,693= 3456J
Contoh Soal 4:
Suatu gas ideal mengalami proses adiabatik dengan tekanan dan volume mula-mula berturut-turut
1,2 atm dan 5 liter. Apabila setelah proses volume akhir menjadi 7,5 liter dan = 1,4, tentukan :
a. tekanan akhir gas
b. usaha yang dilakukan gas.
Diket: p1 = 1,2 atm Dit: a). p2 b). W
V1 = 5 liter
V2 = 7,5 liter
= 1,4
Jawab:
a. γ γ
p 1 .V 1 = p 2 .V 2
(1,2 atm) . 5 1,4 = p 2 .7,5 1,4
(1,2 atm) 9,5 = p 2 . 16,8
1,2 . 9,5
p2 = = 0,68 atm
16,8
b. Untuk menghitung usaha, semua besaran diubah ke dalam satuan MKS.
P1 = 1,2 atm = 1,2 x 1,01 . 105 Pa = 1,21 . 105 Pa
P1 = 0,68 atm = 0,68 x 1,01 . 105 Pa = 0,68 . 105 Pa
V1 = 5 liter = 5 x 10-3 m3
V2 = 7,5 liter = 7,5 . 10-3 m3
Usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
1 1
W= ( p 2 .V2 − p1 .V1 ) = ( 0,68.105.7 ,5.10− 3 −1,21.105.5.10− 3 )
1− 1−1,4
1
W= ( 5,1.102 − 6 ,05 .102 )
− 0,4
W = − 2,5 .( −0 ,9 .102 )
W = 2,375 .102 J = 237,5 J
A
1
V (m3)
1 2
3. Suhu 2 mol gas ideal adalah 373 K. Gas kemudian mengalami pemuaian secara isotermal
sehingga volumenya menjadi 4 kali dari volume semula. Hitunglah usaha yang dilakukan gas.
4. Suatu gas ideal dengan = 1,66 dimampatkan dari volume awal V menjadi 1/8 V. Tentukan
perbandingan suhu akhir gas dengan suhu awalnya. (T 2 : T1).
5. Suatu gas ideal mengalami proses adiabatik dengan tekanan awal 2 atm dan suhunya 300 K.
Gas mengalami pemampatan sehingga volumenya menjadi 1/16 kali volume semula. Hitunglah
( a). suhu dan tekanan akhir gas. ( = 1,67) , (b) usaha yang dilakukan gas.
Contoh Soal 6:
Tentukan perubahan energi dalam gas bila:
a. gas menyerap kalor 600 kalori dan melakukan usaha 400 J
b. gas menyerap kalor 300 kalori dan gas mendapat usaha 450 J
Penyelesaian:
a. Diket: Q = 600 kalori = 600 x 4,2 = 2520 J
W = 400 J
Dit: U = …………?
Jawab:
U = Q – W = 2520 – 400 = 2120 J
b. Diket: Q = 300 kalori = 300 x 4,2 = 1260 J
W = - 450 J
Jawab:
U = Q – W = 1260 – (-450) = 1710 J
SOAL LATIHAN 2
1. Hitunglah perubahan energi dalam gas jika:
a. gas menyerap kalor 700 kalori dan melakukan usaha 500 J
b. gas menyerap kalor 200 kalori dan lingkungan melakukan usaha 300 J pada gas.
c. kalor 1000 kalori dilepaskan gas pada volume konstan.
2. Suatu gas dalam ruang tertutup melakukan usaha sebesar 2100 J dan menyebabkan gas
mengalami kenaikan energi dalam sebesar 13 J. Hitunglah kalor yang diserap gas.
5
► Untuk gas diatomic berlaku: U = .n. R . T
2
5
.n.R .T
U 2 5
Sehingga: CV = = atau: C V = .n.R
T T 2
Contoh Soal 7:
Satu mol gas Nitrogen mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 741 J/K. Berapakah
kapasitas kalor gas nitrogen pada tekanan tetap (gas monoatomik).
Diket: CV = 741 K
Dit: CP = ....?
Jawab:
Karena gas nitrogen adalah gas monoatomik, maka:
CP
=1,67 atau CP =1,67 .CV =1,67 .741=1235 J / K
CV
Contoh Soal 8:
Sejumlah gas nitrogen dipanaskan dari 270 K hingga 310 K pada tekanan konstan dan memerlukan
kalor sebesar 2,33 J. Hitunglah: (a) kapasitas kalor gas nitrogen pada tekanan konstan, (b) kapasitas
kalor gas nitrogen pada volume konstan, (c) kalor yang diperlukan jika gas nitrogen dipanaskan
pada volume konstan. (anggap gas diatomik).
Diket: T = 310 – 270 = 40 K Dit: (a) CP , (b) CV dan (c) QV
QP = 2,33 kJ = 2330 J
SOAL LATIHAN 3:
1. Suatu gas mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 650 J/K. Berapakah kapasitas
kalor gas pada tekanan tetap jika gas tersebut adalah: (a) gas monoatomik, (b) gas diatomik.
2. Suatu gas monoatomik mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 0,0997 J/K. Jika
R = 8, 314 J/mol K, hitunglah jumlah mol gas tersebut.
3. Suatu gas menerima kalor sebesar 2. 105 J untuk menaikkan suhunya menjadi 300 K. Bila
kapasitas kalor gas pada tekanan tetap adalah 5. 104 J/K, hitunglah suhu awal gas tersebut.
Q1
T1
W
T2
Q2
V1 V4 V2 V3