Anda di halaman 1dari 11

BAB 12.

TERMODINAMIKA
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang kalor dan energi (usaha) serta
keterkaitannya.
12.1. Sistem , Lingkungan dan Proses
Untuk dapat memahami materi ini dengan mudah, terlebih dahulu pahamilah pengertian sistem,
lingkungan dan proses berikut ini:
1. Sistem
Sistem adalah sejumlah gas yang berada dalam ruang tertutup
2. Lingkungan
Lingkungan adalah benda-benda di luar sistem.
3. Proses
Proses adalah perubahan keadaan gas dari keadaan satu ke keadaan lainnya yang melibatkan
perubahan tekanan (P), volume (V) dan suhu (T). Misalnya suatu gas dalam silinder yang
dilengkapi dengan piston, untuk mengubahnya dari keadaan awal (p 1, V1 dan T1) menjadi
keadaan akhir (p2, V2 dan T2) diperlukan suatu proses.
Dalam termodinamika, ada 2 proses yang sangat mendasar, yaitu:
a. Proses reversibel yaitu proses yang dapat dikembalikan ke keadaan semula tanpa
mengubah lingkungannya.
b. Proses irreversibel yaitu proses yang tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula tanpa
mengubah lingkungannya.
12.2. Usaha pada Proses Termodinamika
12.2.1. Usaha Suatu Sistem
Kita akan menggunakan persamaan usaha secara umum untuk menentukan usaha pada proses
termodinamika yaitu:
W = F.s
Sebuah silinder yang dilengkapi dengan piston yang bebas bergerak berisi suatu gas.
Apabila gas tersebut dipanaskan pada tekanan tetap, volume gas akan
h bertambah sehingga akan mendorong piston ke atas sejauh h (lihat
gambar). Dengan demikian, sistem (gas) melakukan usaha sebesar:
W = F. h
h2 gas h1 W = F. (h2 – h1)
Karena F = p. A (tekanan x luas penampang)
Maka:
W = p. A. (h2 – h1)
W = p. (A. h2 – A. h1)
W = p. (V2 – V1)
Atau
W = p . V dengan:
W = usaha yang dilakukan sistem (J)
P = tekanan (Pa)
V = perubahan volume (m3)
Bila V > 0 maka W >0 berarti gas (sistem melakukan usaha)
Bila V < 0 maka W <0 berarti gas (sistem) menerima usaha dari lingkungannya.
Jika usaha yang dilakukan sistem dibuat dalam bentuk grafik hubungan tekanan (P) dengan volume
(V) maka usaha sama dengan luas daerah di bawah kurva.
p
p
Usaha =
luas daerah
di bawah kurva
V1 V2 V

Fisika SMA kelas XI 1


Created by Mr. Cuk Zagaloka
12.2.2. Usaha Pada Berbagai Proses Termodinamika
a. Usaha Pada Proses Isobarik (Tekanan Tetap)
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan tetap. Pada proses ini
berlaku persamaan yang menyatakan hubungan volume dan suhu sebagai berikut:
V1 V2 p
=
T1 T2 1 2
Usaha pada proses isobarik dinyatakan oleh persamaan:
p
W = p.V
W = p.(V2 − V1 )
Grafik untuk proses isobarik tampak pada gambar
di samping. V1 V2 V

b.Usaha Pada Proses Isokhorik (Volume Tetap)


Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap. Pada proses ini
tidak terjadi perubahan volume hanya tekanan dan suhu yang berubah, sehingga berlaku
persamaan:
p1 p 2 p
=
T1 T2
p2 2
Usaha pada proses isokhorik dinyatakan oleh persamaan:
W = p. V
W = p. 0
p1 1
W=0
V1 = V2 V
Grafik untuk proses isokhorik tampak pada gambar di samping.

c. Usaha Pada Proses Isotermal (Suhu Tetap)


Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap. Pada proses ini
berlaku persamaan Boyle:
p1 .V1 = p2 .V2
Usaha pada proses isotermal dapat ditentukan berikut ini:
n . R .T
Dari persamaan gas ideal : p. V = n. R. T atau p =
V
Berdasarkan persamaan tersebut, maka usaha dapat ditentukan sebagai berikut:
V2 V2
n. R . T
W=  p .dV = 
V1 V1
V
dV

V2
dV
W = n. R .T 
V1
V
V2 p1
Diperoleh: W = n . R .T ln atau W = n . R .T ln
V1 p2
Grafik untuk proses isotermal tampak pada gambar berikut:
p
p1 1

p2 2

V
V1 V2

Fisika SMA kelas XI 2


Created by Mr. Cuk Zagaloka
d. Proses adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya kalor yang keluar
masuk sistem (tidak terjadi pertukaran kalor dengan lingkungannya).
Pada proses adiabatik berlaku persamaan-persamaan berikut:
 
p1 .V1 = p2 .V2
 −1  −1
T1 .V1 = T2 .V2
dengan  merupakan perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap (Cp) dengan kalor jenis
gas pada volume tetap (Cv). Selanjutnya disebut sebagai tetapan Laplace.
Cp
Jadi: γ =
Cv
Usaha pada proses adiabatik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 1
W= ( p2 .V2 − p1 .V1 ) atau W = ( p1 .V1 − p2 .V2 )
1−γ γ −1
Grafik perubahan keadaan pada proses adiabatik tampak pada gambar berikut:
p
p1 1 Kalau diperhatikan grafik proses adiabatik hampir sama
dengan grafik proses isotermal tetapi ada bedanya.
Grafik proses adiabatik lebih curam dari grafik proses
p2 2 isotermal.

V1 V2 V
Contoh Soal 1:
Suatu gas berada di dalam suatu wadah bervolume 20 liter mempunyai tekanan 4 atm. Hitung
usaha yang dilakukan gas jika :
a. Gas memuai pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi 2 kali volume semula.
b. Gas dimampatkan pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi 1/3 volume semula.
Diket: V1 = 20 liter = 20.10-3 m3
P = 4 atm = 4.1,01. 105 Pa = 4,04. 105 Pa
Dit: W = ….? Jika a) V2 = 2. V1 b) V2 = 1/3 V1
Jawab:
a. W=p.(V2 – V1) = p . ( 2V1 – V1)
W = p. V1 = 4,04 . 105 . 20 . 10-3 = 80,8 . 102 J
b. W=p.(V2 – V1) = p . ( 1/3 V1 – V1)
W = p. (-2/3 V1) = - 4,04 . 105 .2/3 20 . 10-3 = -53, 86. 102 J
(usaha bernilai negatif artinya gas mendapat usaha dari lingkungan )

Contoh Soal 2:
Sejenis gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga keadaanya berubah dari A ke B seperti
ditunjukkan pada grafik berikut ini:
P (atm)
a. Hitunglah usaha yang dilakukan gas
tersebut.
2 A B b. Hitunglah luas segi empat ABCD dan
buktikan bahwa nilainya sama dengan
usaha yang dilakukan oleh gas.

C D V (liter)
0,3 0,8
Diket: pA = pB = 2 atm = 2 x 1,01 . 105 Pa = 2,02 . 105 Pa
VA = 0, 3 liter = 0,3 . 10-3 m3 dan V2 = 0,8. 10-3 m3
Fisika SMA kelas XI 3
Created by Mr. Cuk Zagaloka
Ditanya: W = …?
Jawab:
a. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah:
W = p. V = 2,02. 105. (0,8 . 10-3 – 0,3. 10-3 )
W = 2,02. 105.0,5 . 10-3 = 1,01. 10 2 J = 101 J
b. Luas segi empat ABCD = DC x DA
= 0,5 . 10-3 x 2,02.105
= 101 J

Contoh Soal 3:
2 mol gas Argon memuai secara isotermal pada suhu 27 0C dari volume awal 0,025 m3 menjadi
0,05 m3. Hitunglah usaha yang dilakukan gas Argon.
Diket: n = 2 mol , T = 27 0C = 300 K
V1 = 0,025 m3 , V2 = 0,05 m3
Dit: W =……?
Jawab:
Karena memuai secara isotermal maka usaha yang dilakukan gas adalah:
V
W = n .R .T ln 2
V1
0 ,05
W = 2.8,314.300.ln = 4985 ln 2
0,025
W = 4986.0,693= 3456J

Contoh Soal 4:
Suatu gas ideal mengalami proses adiabatik dengan tekanan dan volume mula-mula berturut-turut
1,2 atm dan 5 liter. Apabila setelah proses volume akhir menjadi 7,5 liter dan  = 1,4, tentukan :
a. tekanan akhir gas
b. usaha yang dilakukan gas.
Diket: p1 = 1,2 atm Dit: a). p2 b). W
V1 = 5 liter
V2 = 7,5 liter
 = 1,4
Jawab:
a. γ γ
p 1 .V 1 = p 2 .V 2
(1,2 atm) . 5 1,4 = p 2 .7,5 1,4
(1,2 atm) 9,5 = p 2 . 16,8
1,2 . 9,5
p2 = = 0,68 atm
16,8
b. Untuk menghitung usaha, semua besaran diubah ke dalam satuan MKS.
P1 = 1,2 atm = 1,2 x 1,01 . 105 Pa = 1,21 . 105 Pa
P1 = 0,68 atm = 0,68 x 1,01 . 105 Pa = 0,68 . 105 Pa
V1 = 5 liter = 5 x 10-3 m3
V2 = 7,5 liter = 7,5 . 10-3 m3
Usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
1 1
W= ( p 2 .V2 − p1 .V1 ) = ( 0,68.105.7 ,5.10− 3 −1,21.105.5.10− 3 )
1−  1−1,4
1
W= ( 5,1.102 − 6 ,05 .102 )
− 0,4
W = − 2,5 .( −0 ,9 .102 )
W = 2,375 .102 J = 237,5 J

Fisika SMA kelas XI 4


Created by Mr. Cuk Zagaloka
SOAL LATIHAN 1
1. Suatu gas memiliki tekanan 1 atm. Jika gas tersebut mengembang secara isobarik sehingga
mengalami perubahan volume dari 4 liter menjadi 6 liter, hitunglah usaha yang dilakukan oleh
gas.
2. Suatu gas mengalami perubahan keadaan dari A ke B seperti yang ditunjukkan grafik berikut
ini:
P (N/m2)
B
2

A
1

V (m3)
1 2

3. Suhu 2 mol gas ideal adalah 373 K. Gas kemudian mengalami pemuaian secara isotermal
sehingga volumenya menjadi 4 kali dari volume semula. Hitunglah usaha yang dilakukan gas.
4. Suatu gas ideal dengan  = 1,66 dimampatkan dari volume awal V menjadi 1/8 V. Tentukan
perbandingan suhu akhir gas dengan suhu awalnya. (T 2 : T1).
5. Suatu gas ideal mengalami proses adiabatik dengan tekanan awal 2 atm dan suhunya 300 K.
Gas mengalami pemampatan sehingga volumenya menjadi 1/16 kali volume semula. Hitunglah
( a). suhu dan tekanan akhir gas. ( = 1,67) , (b) usaha yang dilakukan gas.

12.3.Hukum Pertama Termodinamika dan Kapasitas Kalor Gas


12.3.1 Hukum Pertama Termodinamika
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa:”sejumlah kalor yang diterima oleh suatu gas
dapat digunakan untuk melakukan usaha dan untuk menambah energi dalamnya”.
Ini berarti jika gas mengalami perubahan keadaan dan selama proses berlangsung gas
menerima kalor sebesar Q dam melakukan usaha sebesar W, maka selisih kalor dan usaha yang
dilakukan oleh gas dipergunakan untuk menambah energi dalam gas (U). Secara matematis,
hukum I termodinamika dirumuskan:
Q=U + W atau U = Q – W
Dengan: Q = kalor yang diterima atau dilepaskan gas (J).
U = perubahan energi dalam gas (J)
W = usaha yang dilakukan gas.
Dalam menggunakan persamaan hukum I termodinamika, perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Q bernilai positif jika sistem (gas) menerima kalor
Q bernilai negatif jika sistem (gas) melepaskan kalor
W positif jika sistem (gas) melakukan usaha
W negatif jika sistem (gas) menerima usaha dari lingkungan.
U positif jika terjadi penambahan energi dalam gas.
U negatif jika terjadi penurunan energi dalam gas.
Besar perubahan energi dalam tidak bergantung pada lintasan proses yang dilalui tetapi
hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir saja yaitu suhu awal dan suhu akhirnya.
Sedangkan usaha sangat bergantung pada lintasan proses yang dilalui oleh gas meskipun keadaan
akhir yang dituju sama. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
P Perubahan energi dalam sistem dari keadan 1 ke 2
1 4 (U1-2) nilai sama untuk semua lintasan proses yang
dilalui sistem yaitu lintasan 1-4-3-2 , lintasan 1-3-2
atau lintasan 1-2. Tetapi usaha yang dilakukan gas
pada setiap lintasan berbeda nilainya.
2 3
V

Fisika SMA kelas XI 5


Created by Mr. Cuk Zagaloka
Contoh Soal 5:
Suatu gas dalam ruangan terutup dipanaskan sehingga memuai dan gas melakukan usaha sebesar
1500 J. Bila gas menyerap kalor sebesar 2000 J, tentukan kenaikan energi dalam gas tersebut.
Diket: W = + 1500 J (gas melakukan usaha)
Q = + 2000 J (menyerap kalor)
Dit: U =…………..?
Jawab:
U = Q – W
U = 2000 – 1500 = 500 J

Contoh Soal 6:
Tentukan perubahan energi dalam gas bila:
a. gas menyerap kalor 600 kalori dan melakukan usaha 400 J
b. gas menyerap kalor 300 kalori dan gas mendapat usaha 450 J
Penyelesaian:
a. Diket: Q = 600 kalori = 600 x 4,2 = 2520 J
W = 400 J
Dit: U = …………?
Jawab:
U = Q – W = 2520 – 400 = 2120 J
b. Diket: Q = 300 kalori = 300 x 4,2 = 1260 J
W = - 450 J
Jawab:
U = Q – W = 1260 – (-450) = 1710 J

SOAL LATIHAN 2
1. Hitunglah perubahan energi dalam gas jika:
a. gas menyerap kalor 700 kalori dan melakukan usaha 500 J
b. gas menyerap kalor 200 kalori dan lingkungan melakukan usaha 300 J pada gas.
c. kalor 1000 kalori dilepaskan gas pada volume konstan.
2. Suatu gas dalam ruang tertutup melakukan usaha sebesar 2100 J dan menyebabkan gas
mengalami kenaikan energi dalam sebesar 13 J. Hitunglah kalor yang diserap gas.

12.3.2. Kapasitas Kalor Gas


kapasitas kalor suatu gas adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu
zat sebesar 1 0C atau 1 K. Kapaistas kalor gas dirumuskan sebagai berikut:
Q
C= dengan: Q = kalor yang diserap (J)
T
C = kapsitas kalor gas (J./K)
T = kenaikan suhu (K)

a. Kapasitas Kalor Pada Volume Tetap


Karena usaha pada proses isokhorik (volume tetap) = 0, maka seluruh kalor yang diberikan
pada sistem semuanya digunakan untuk mengubah energi dalam.
Pada volume tetap:
Q
Q V = CV .T atau CV = V
T
U= Q – W
U = QV
U
U = CV . T atau CV =
T
3
► Untuk gas monoatomik berlaku: U = .n.R .T
2

Fisika SMA kelas XI 6


Created by Mr. Cuk Zagaloka
3
.n.R .T
U 2 3
Sehingga: CV = = atau: CV = .n.R
T T 2

5
► Untuk gas diatomic berlaku: U = .n. R . T
2
5
.n.R .T
U 2 5
Sehingga: CV = = atau: C V = .n.R
T T 2

b. Kapasitas Kalor Gas pada Tekanan Tetap


Pada tekanan tetap, kalor yang diberikan diginakan untuk mengubah energi dalam gas dan
untuk melakukan usaha.
QP
Q P = CP . T atau CP =
T
QP =U + W
CP . T = CV . T + p. V
Hubungan CP dan CV dapat dinyatakan
Karena p. V = n. R. T, maka: dalam persamaan:
CP . T = CV . T + n. R. T ► Pada gas monoatomik:
Atau: Cp = Cv + n . R 5 C 5
CP = .CV atau P =
► Untuk gas monoatomik: 3 CV 3
CP = CV + n .R CP
5 =1,67 →  =1,67
3 C P = . n. R CV
C P = .n. R + n. R  2
2 ► Pada Gas diatomik:
► Untuk gas diatomik: 7 C 7
CP = CV + n .R CP = .CV atau P =
5 CV 5
7
5 C P = . n. R CP
C P = .n. R + n. R  2 CV
=1,4 →  =1,4
2
 = tatapan laplace
CV = kapasitas kalor gas pada volume tetap (J/K)
CP = kapasitas kalor gas pada tekanan tetap (J/K)
n = mol
R = 8, 314 J/mol K

Contoh Soal 7:
Satu mol gas Nitrogen mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 741 J/K. Berapakah
kapasitas kalor gas nitrogen pada tekanan tetap (gas monoatomik).
Diket: CV = 741 K
Dit: CP = ....?
Jawab:
Karena gas nitrogen adalah gas monoatomik, maka:
CP
=1,67 atau CP =1,67 .CV =1,67 .741=1235 J / K
CV

Contoh Soal 8:
Sejumlah gas nitrogen dipanaskan dari 270 K hingga 310 K pada tekanan konstan dan memerlukan
kalor sebesar 2,33 J. Hitunglah: (a) kapasitas kalor gas nitrogen pada tekanan konstan, (b) kapasitas
kalor gas nitrogen pada volume konstan, (c) kalor yang diperlukan jika gas nitrogen dipanaskan
pada volume konstan. (anggap gas diatomik).
Diket: T = 310 – 270 = 40 K Dit: (a) CP , (b) CV dan (c) QV
QP = 2,33 kJ = 2330 J

Fisika SMA kelas XI 7


Created by Mr. Cuk Zagaloka
Jawab:
a. Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap:
Q 2330
CP = P = = 58,2 J / K
T 40
b. Kapasitas kalor gas pada volume tetap:
CP C 58,2
=1,4 atau CV = P = = 41,5 J / K
CV 1,4 1,4
c. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan gas pada volume tetap adalah:
QV = CV .T = 41,5 .40 =1660 J

SOAL LATIHAN 3:
1. Suatu gas mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 650 J/K. Berapakah kapasitas
kalor gas pada tekanan tetap jika gas tersebut adalah: (a) gas monoatomik, (b) gas diatomik.
2. Suatu gas monoatomik mempunyai kapasitas kalor pada volume tetap sebesar 0,0997 J/K. Jika
R = 8, 314 J/mol K, hitunglah jumlah mol gas tersebut.
3. Suatu gas menerima kalor sebesar 2. 105 J untuk menaikkan suhunya menjadi 300 K. Bila
kapasitas kalor gas pada tekanan tetap adalah 5. 104 J/K, hitunglah suhu awal gas tersebut.

12. 4. Siklus Termodinamika


12.4.1. Pengertian Siklus dan Usaha yang Dihasilkan
Siklus adalah serangkaian proses yang dimulai dari keadaan awal dan berakhir pada
keadaan awalnya. Misalnya suatu gas dalam ruangan tertutup yang dilengkapi piston yang dapat
bergerak bebas tanpa gesekan. Gas melakukan serangkain proses dengan urutan sebagai berikut:
P A ke B, gas diberi kalor sehingga gas mengembang
A pada suhu tetap (isotermal). Volumenya
P1 bertambah dari V1 menjadi V2 dan
tekanannnya berkurang dari p1 menjadi p2
B ke C, Suhu gas diturunkan pada tekanan tetap
P2 B sehingga menyusut. Volumenya berkurang
C dari V2 menjadi V1.
C ke A, gas ditekan pada volume konstan sehingga
V1 V2 V kembali ke keadaan semula.

Usaha total yang dilakukan gas pada siklus di atas adalah:


W =W AB + W BC + WCA
V2
W = n. R.T ln + p.(V1 −V2 ) + 0
V1
W = Luas ABCA

12.4.2. Siklus Carnot


Pada tahun 1824 seorang insinyur dari Perancis bernama Sadi Carnot, mempublikasikan
teori tentang mesin kalor ideal. Mesin kalor ideal Carnot bekerja diantara dua suhu dan tsecara
keseluruhan terdiri dari 4 proses sebagai berikut:

Q1

T1
W

T2
Q2

V1 V4 V2 V3

Fisika SMA kelas XI 8


Created by Mr. Cuk Zagaloka
a. Proses A ke B (proses ekspansi isotermal)
Pada proses ini sistem (gas) menyerap kalor dari reservoir panas bersuhu T 1 sebesar Q1. Suhu
gas pada saat ini adalah T1. Selama Q1 masuk, gas memuai secara isotermal (suhu tetap)
sehingga volumenya berubah dari V1 menjadi V2. Pada proses ini semua kalor yang masuk
diubah menjadi usaha karena tidak terjadi perubahan suhu.
b. Proses B ke C (proses akspansi adiabatik)
Pada proses ini, sistem diisolasi sehingga proses berlangsung secara adiabatik (tidak ada kalor
yang keluar-masuk sistem). Akibatnya suhu gas akan turun menjadi T 2 dan volumenya
bertambah dari V2 menjadi V3.
c. Proses C ke D (proses kompresi isotermal)
Dalam proses ini, gas dikontakkan dengan reservoir dingin bersuhu T 2. Seiring dengan itu
tekanan gas berkurang dan sebagai akibatnya kalor yang ada dalam gas akan terserap keluar
sebesar Q2 dan volume gas menurun dari V3 menjadi V4.
d. Proses D ke A (proses kompresi adiabatik)
Pada proses ini, sistem diisolasi sehingga proses berlangsung scara adiabatik. Pada proses ini,
tekanan diperbesar sehingga suhu gas berubah dari T 2 kembali ke T1 dan volumenya berubah
dari V4 menjadi V1.
Secara keseluruhan, usaha yang dihasilkan dari siklus Carnot adalah:
ΔU = Q − W
atau: W = Q1 − Q2
0 = (Q1 − Q 2 ) − W
dengan: Q1 = kalor yang diserap (J)
Q2 = kalor yang dilepaskan (J)
W = usaha yang dihasilkan (J)

12.4.3. Efisiensi Mesin


Efisiensi suatu mesin () adalah suatu besaran yang menunjukkan seberapa besar kalor
yang diserap suatu mesin dapat digunakan untuk melakukan usaha. Dengan kata lain efisiensi
adalah perbandingan usaha yang dihasilkan mesin (W) dengan kalor yang diserap (Q 1). Secara
matematis, dituliskan:
W
η= x 100%
Q1

a. Efisiensi Mesin Carnot


Efisiensi Mesin Carnot, dinyatakan oleh persamaan berikut:
W (Q − Q 2 )
η= x 100 %   = 1 x 100%
Q1 Q1
 Q 
atau:  = 1 − 2  x100%
 Q1 
Q 2 T2
Karena pada siklus Carnot berlaku hubungan: = , maka persamaan di atas dapat
Q1 T1
dinyatakan dalam bentuk:
 T 
 = 1 − 2  x100%
 T1 
dengan:  = efisiensi , T1 = suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu reservoir bersuhu rendah (K)
Contoh Soal 8:
Sebuah mesin menyerap kalor dari reservoir bersuhu tinggi sebesar 10000 J. Bila mesin melakukan
usaha sebesar 8000 J, hitung efisiensi mesin tersebut.
Diket: Q1 = 10000 J dan W = 8000 J w 8000
Dit:  = …? = x100% = x100%
Q1 10000
Jawab:
 = 80%

Fisika SMA kelas XI 9


Created by Mr. Cuk Zagaloka
Contoh Soal 9:
Sebuah mesin Carnot bekerja diantara suhu 1000 K dan 500 K. Tentukan efisiensinya.
Diket: T1 = 1000 K dan T2 = 500 K
Dit:  = ….?  T 
=  1− 2  x100%
Jawab:  T1 
 500 
 = 1 −  x100%
 1000 
 = 0 ,5 x 100% = 50 %
Contoh Soal 10:
Sebuah mesin Carnot bekerja diantara suhu 1120 K dasn 280 K. Jika mesin tersebut mesin tersebut
menyerap kalor sebesar 5600 J, hitung usaha dan kalor yang dilepas mesin Carnot tsb.
Diket: T1 = 1120 K dan T2 = 280 K
Q1 = 5600 J
Dit: W dan Q2 =….?
Jawab:
W T W 280
=1 − 2  =1 −
Q1 T1 5600 1120
W
=1− 0 ,25  W = 5600. 0 ,75 = 4200J
5600
Kalor yang dilepas mesin adalah : Q2 = Q1 – W = 5600 – 4200 = 1400 J

b. Efisiensi Mesin Pendingin (Refrigator)


Asas Black menyebutkan bahwa kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah secara alamiah tetapi tidak sebaliknya. Clausius menyatakan bahwa:
”tidaklah mungkin memindahkan kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu
tinggi tanpa dilakukan usaha”. Pernyataan Clausius ini berhubungan dengan prinsip kerja mesin
pendingin yaitu untuk memindahkan kalor dari dalam refrigator yang bersuhu rendah ke luar
refrigator bersuhu tinggi. Contoh mesin pendingin adalah kulkas dan pendingin ruangan (AC).
Ukuran kemampuan suatu mesin pendingin dinyatakan dengan koefesien daya guna (koefesien
performansi) yang diberi simbol KP dan secara matematis dirumuskan:
Q2 Q2 T2
KP = = =
W Q 1 − Q 2 T1 − T2
dengan: KP = koefesien daya guna
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir bersuhu tinggi (J)
Q2 = kalor yang diserap dari reservoir bersuhu rendah (J)
W = usaha yang diperlukan (J)
T1 = suhu reservoir suhu tinggi (K)
T2 = suhu reservoir suhu rendah (K)
Secara umum, kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefesien daya guna dalam jangkauan 2
sampai dengan 6. Semakin tinggi KP berarti semakin baik kemampuan mesin tersebut.
Contoh Soal 11:
Suhu di dalam sebuah lemari es adalah – 30C. Fluida kerja yang dimampatkan di dalamnya
mengembun pada suhu 270C. Tentukan koefesien daya guna lemari es tersebut.
Diket: T2 = -30C = - 3 + 273 = 270 K
T1 = 270C = 27 + 273 = 300 K
Dit: Kp = ...?
Jawab:
T2 270
Kp = =
T1 − T2 300 − 270
270
Kp = =9
30

Fisika SMA kelas XI 10


Created by Mr. Cuk Zagaloka
SOAL LATIHAN 4:
1. Sebuah mesin Carnot bekerja pada reservoir dengan suhu 300 K dan 750 K. Hitung
efisiensinya.
2. Sebuah mesin Carnot bekerja pada suhu 800 K dan 500 K. Jika mesin tersebut melakukan
usaha sebesar 1600 J, hitung kalor yang diserap mesin.
3. Suhu reservoir suhu tinggi sebuah mesin Carnot adalah 3270C. Jika efisiensinya 50%, hitunglah
suhu reservoir suhu rendahnya.
4. Sebuah mesin Carnot menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K mempunyai efisiensi 40%.
Agar efisiensinya naik menjadi 50%,menjadi berapakah suhu reservoir suhu tingginya harus
dinaikkan dengan menjaga suhu reservoir suhu rendahnya tetap.
5. Sebuah kulkas memiliki koefesien daya guna sebesar 6. Jika suhu ruang di luar kulkas adalah
280C, berapakah suhu terendah yang dapat dicapai di dalam kulkas.
6. Koefesien pendingin sebuah kulkas adalah 4,5. Hitunglah besar energi listrik yang diperlukan
untuk memindahkan 3600 J kalor dalam makanan dari dalam kulkas ke luar kulkas.

Fisika SMA kelas XI 11


Created by Mr. Cuk Zagaloka

Anda mungkin juga menyukai