Anda di halaman 1dari 2

KODE ETIK KASUS PELANGGARAN SOLUSI

1. Guru memposisikan 1. Guru bersifat humanis-


diri sebagai penguasa demokratik menekankan
yang memberikan konformitas internalisasi
sanksi, mengancam dan bagi peserta
menghukum peserta didiknya.Pendidikan
apabila melanggar mendorong
aturan atau tidak berkembangnya
mengikuti kehendak kemampuan yang ada
guru. pada diri peserta didik.

2. Guru memberikan
Guru berbakti imbalan / hadiah 2. Situasi pendidikan
membimbing peserta semata-mata untuk mendorong dan
didik untuk membentuk membina kepatuhan menyerahkan
manusia Indonesia peserta didik kesempatan
seutuhnya yang berjiwa pengembangan
Pancasila. 3. Guru menciptakan kemandirian kepada
situasi pendidikan peserta didik sendiri.
otoriter yang
membentuk manusia
dengan pribadi pasrah, 3. Pengembangan
patuh, penurut, dan kebebasan disertai
takluk kepada penguasa dengan pertimbangan
(guru). Mengasingkan rasional, perasaan, nilai
orang-orang yang dan sikap, keterampilan
kreatif, berpendirian dan dan pengalaman diri
mandiri peserta didik

4. Guru tidak
4. Kejujuran adalah salah
menunjukkan kejujuran
satu keteladanan yang
sehingga tidak pantas
harus dijaga guru selain
untuk ditiru, misalnya:
prilaku lain seperti
Guru memiliki dan suka ingkar janji, pilih
mematuhi peraturan dan
melaksanakan kejujuran kasih, memanipulasi
moral, berdisiplin,
profesional nilai, mencuri waktu
bersusila dan beragama.
mengajar, dan lain
sebagainya.
5. Guru harus menjaga
5. Guru mengajar tidak
keteladanan agar dapat
sesuai dengan bidang
diterima dan bahkan
keilmuannya sehingga
sering melakukan ditiru oleh peserta didik.
kesalahan secara
keilmuan.
6. Guru tidak pernah
mengkomunikasikan 6. Guru harus bekerjasama
perkembangan anak dengan orangtua dan
kepada orangtuanya, juga lingkungan
sehingga orangtua tidak masyarakat dalam
mengetahui kemajuan pendidikan. Tanggung
belajarnya. jawab pembinaan
Menjaga hubungan baik terhadap peserta didik
dengan orangtua, murid 7. Guru tidak pernah ada pada sekolah,
dan masyarakat sekitar mengajak orangtua keluarga, dan
untuk membina peran untuk membicarakan masyarakat.
serta dan tanggung bersama yang 7. Hal yang menyangkut
jawab bersama terhadap menyangkut kepentingan si anak
pendidikan kepentingan anak dan seyogyanya guru
sekolah, melainkan (sekolah) mengajak
memutuskan secara orangtua dan bahkan
sepihak, misalnya: lingkungan masyarakat
pembelian buku anak, untuk bermusyawarah.
seragam sekolah,
kegiatan anak di luar
kurikuler, dan
sebagainya.
8. Etos kerja harus dijaga
dengan menciptakan
lingkungan kerja yang
8. Hubungan antar guru sehat, dinamis, serta
Seorang guru harus tidak harmonis menjaga hubungan baik
saling menghormati dan (misalnya: saling dengan saling
menghargai sesama menjelekkan dan saling menghormati dan
rekan seprofesi menjatuhkan bahkan menghargai dan mau
berkelahi) bekerjasama/ saling
menolong antar sesama
guru.

Anda mungkin juga menyukai