Jawab:
1.
Saat Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power supply akan
memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator sebagai pembangkit
frekuensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian kontrol yang kemudian akan
masuk ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan akan dikuatkan oleh pre amp
dan kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian power amp yang akan menghasilkan
frekuensi tinggi dan akan dikeluarkan melalui patient plate (elektroda pasif). Sedangkan
untuk arus dari supply yang masuk ke generator akan diisolasikan, sehingga
mengahasilkan frekuensi tinggi dengan pulsa yang berbeda untuk cutting, berbentuk
sinus yang terendam. Setelah itu rangkaian akan mengendalikan dalam penggunaannya,
bentuk dapat dipilih sesuai kebutuhan baik untuk cutting maupun untuk coagulasi. Output
dari generator akan dikeluarkan melalui elektroda aktif.
Gambar MP1
Ketika rangkain osilator mendapatkan tegangan dari power supply maka mp1 akan muncul sinyal dikarenakan
ada komponen pembangkit sinyal, resistor (R35) dan capasitor (R35), R36 ( Tripot potensio ) untuk menatur
keluaran sinyal
Berhubungan dengan rangkain control ketika cutting ditekan K1 akan bekerja karena mendapatkan ground lalu
menuju ke Modulator terus ke R4 potensio akan mengeluarkan sinyal menuju ke driver sebelum menuju ke
driver ada titik pengukuran MP2 dan akan muncul gelombang cut.
untuk coagulasi sama seperti cutting berhubungan dengan rangkain control ketika coagulasi mendapatkan
tegangan 30v dan tombol coagulasi ditekan K2 akan bekerja karena mendapatkan ground lalu menuju ke
Modulator terus ke R3 potensio akan mengeluarkan sinyal
Bekerja setelah mendapatkan inputan MP2 yang dimna rangkaian driver ini sebagai filter atau pengolah
gelombang/frekuensi
Ketika tombol cutting ditekan makan akan muncul sinya cutting diMP3
Titik pengeluaran dari MP3 yang menuju ke transistor yang outputnya dikaki kolektor lalu menuju ke trafo dikirm
ke rangkain intensitas karena mendapat tegangan 30v dari (V33) yang menuju ke R2, R2 bekerja memberi dosis
kemudian ke relay K2A dan menuju ke transistor keluar dengan kaki emitor. Pengukuran MP4 antara kaki
kolektor (V3) dan travo
MP5 untuk mengukur tegangan 30v dari intensitas ke travo tegangannya sama atau tidak dengan multi
Sebelum tombol coagulasi ditekan kita atur intensitas atau dosis yang akan diberikan seperti pada percobaan
diatas. Ketika tombol coagulase ditekan maka R2 bekerja karena mendapat tegangan 30v dari (v33) lalu
diteruskan ke relay dan relay mengkonekan ke K2A setelah itu masuk ke transistor lalu keluar kaki emitor
diteruskan ke travo output travo menuju ke pengukuran di titik MP6
Gambar MP6 (cutting 1,2,3)
Sebelum tombol cutting ditekan kita atur intensitas atau dosis yang akan diberikan seperti pada percobaan
diatas lalu tekan tombol cutting maka R1 bekerja karena mendapat tegangan 30v dari (V33) lalu diteruskan ke
relay dan relay mengkonekan ke K1A setelah itu masuk ke transistor lalu keluar kaki emitor diteruskan ke travo
output travo menuju ke pengukuran dititik MP6
MP10 dari power supply arus diubah dari AC ke DC diteruskan ke rangkain penyearah dioda menuju ke
pengukuran MP10 tegangannya 30v
2. Saat tombol cutting dan koagulasi ditekan secara bersamaan ,hanya koagulasi yang bekerja sedangkan
cutting tidak bekerja, karna saat ditekan bersamaan relay K1 dan K2 akan bekerja bersamaan akibatnya
ground pada rangkaan cutting tidak terhubung sehingga cutting tidak bekerja.