BAB 3
KONVERTER SIGNAL INSTRUMENTASI
Pendahuluan
Pada bab3 ini mencakup bahasan materi tentang converter dalam
mengubah signal sensor atau besaran fisis ke nilai besaran lainnya.
Menjelaskan prisip kerja converter dan nilai input dan output yang
dihasilkan. Bermacam jenis converter yang fungsinya berbeda-beda
dalam mengubah besaran fisis, dan cara mengubah sinyal tersebut
diantaranya mekanik ke pneumatic, mekanik ke listrik, listrik ke pneumatic,
pneumatic ke listrik, converter jembatan wheatstone, tegangan ke arus,
arus ke tegangan, tegangan ke frekuensi, frekuensi ke tegangan. Berikut
akan dijelaskan model converter tersebut dalam mengubah signal input ke
signal output yang berbeda sesuai fungsinya.
Tujuan Khusus:
Setelah mempelajari masalah komponen sistem instrumentasi ini,
diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan standar sinyal pada sistem instrumentasi.
2. Menjelaskan converter sinyal dari sensor ke sinyal besaran listrik.
3. Menjelaskan prinsip kerjakonvertermengubah signal input ke
output.
0% 4 3
25% 8 6
50% 12 9
75% 16 12
100% 20 15
100% 15 20
Contoh
Sebuah converter P/I dengan signal input 0 sampai 6 bar, tentukan nilai signal
listrik kondisi diberikan tekanan udara sebesar 3 bar.
Jawab,
𝑥 3
20−4
= 6−0
= 8 𝑚𝐴
Transistor tipe NPN dengan sinyal minimum yaitu tegangan output minimum = 0
volt, maka Arus kolektor sebesar,
𝑉𝑐𝑐 24
𝐼𝑐 = 𝑅
= 4,7𝑘
= 5, 1 𝑚𝐴
Besar nilai IC tergantung besar I base yang diberikan oleh rangkaian sensor ke Tr
Berdasarkan sifat – sifat dasar keluaran transduser dan sensor converter
jembatan wheatstone dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni:
Cara kerjanya :
- Gaya diberikan pada diafragma yang berfungsi sebagai salah satu pelat
kapasitor,mengubah jarak antara diafragma dengan pelat yang diam.
- Perubahan kapasitansi yang dihasilkan ini dapat diukur dengan jembatan ac
atau sebuahrangkaian osilator.
- Transducer sebagai bagian dari rangkaian osilator menyebabkan perubahan
frekuensiosilator. Perubahan frekuensi ini merupakan ukuran dari besarnya
gaya yang dipasang.
Memanfaatkan perubahan kapasitansi:
⮚ Akibat perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keping
40
⮚ Akibat pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang
berhadapan langsung
⮚ Akibat penambahan jarak antara kedua keeping Nilai kapasitansi
berbanding lurus dengan area dan berbanding terbaik dengan jarak
⮚ Cukup sensitif tetapi linieritas buruk
⮚ Rangkaian jembatan seperti pada sensor induktif dapat digunakan dengan
kapasitor dihubungkan paralel dengan resistansi (tinggi) untuk memberi
jalur DC untuk input op amp
⮚ Alternatif kedua mengubah perubahan kapasitansi menjadi perubahan
frekuensi osilator.
…………………………(3.2)
𝑉𝑖𝑛−𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑖= 𝑅𝑖𝑛+𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛−𝑉2 𝑉2−𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑖= 𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛 𝑉2 𝑉2 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑖= 𝑅𝑖𝑛
− 𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑓
− 𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛 𝑉2 𝑉2 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑖𝑛
+ 𝑅𝑓
− 𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛−0 0−𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑖= 𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛
=− 𝑅𝑖𝑛
.. ……. ……………………. (3. 4)
43
V1 = Vin
𝑅2
𝑉𝑖𝑛 = 𝑅2+𝑅𝑓
×𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅2+𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅2
×𝑉𝑖𝑛
𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + 𝑅2
)×𝑉𝑖𝑛…. ……….. ………….. (3. 5)
Rangkaian penjumlah
𝑉1 𝑉2 𝑉3
𝐼1 = 𝑅𝑖𝑛
; 𝐼2 = 𝑅𝑖𝑛
; 𝐼3 = 𝑅𝑖𝑛
𝐼𝑓 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
Vx = 0
Maka
𝑉1 𝑉2 𝑉3 −𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅𝑖𝑛
+ 𝑅𝑖𝑛
+ 𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑓
𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
− 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅𝑖𝑛
𝑉1 + 𝑅𝑖𝑛
𝑉2 + 𝑅𝑖𝑛
𝑉3 ……. …….. …………(3. 6)
Rangkaian integrator
𝑑𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑄 1 𝑑𝑄
− 𝑑𝑡
= 𝐶𝑑𝑡
= 𝐶 𝑑𝑡
𝑉𝑖𝑛−0 𝑉𝑖𝑛
𝐼𝑖𝑛 = 𝑅𝑖𝑛
= 𝑅𝑖𝑛
𝑑𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑄 𝑑𝑄 𝑑𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐶
𝐼𝑓 = 𝐶 𝑑𝑡
= 𝐶 𝐶𝑑𝑡
= 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡
𝑉𝑖𝑛 𝑑𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐶
𝐼𝑖𝑛 = 𝐼𝑓 = 𝑅𝑖𝑛
= 𝑑𝑡
𝑉𝑚 𝑑𝑡
𝑉𝑜𝑢𝑡
× 𝑅𝑖𝑛 𝐶
= 1
45
𝑡 𝑡
1 𝑑𝑡
𝑉𝑜𝑢𝑡 =− 𝑅𝑖𝑛 𝐶
∫ 𝑉𝑖𝑛 𝑑𝑡 =− ∫ 𝑉𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛.𝐶
0 0
𝑡
𝑉𝑜𝑢𝑡 =− 𝑅𝐶
𝑉𝑖𝑛
Atau
1
𝑉𝑜𝑢𝑡 =− ω𝑅𝐶
𝑉𝑖𝑛…………………………. ……….. (3. 7)
Contoh,
Gunakan sebuah integrator untuk menghasilkan tegangan ramp linier yang naik
10 volt per ms seperti pada Gambar 3.16.
Penyelesaian
saat tegangan input adalah konstan. Jika kita buat RC = 1 ms dan Vin = -10 V, maka
kita mempunyai
Rangkaian defrensiator
46
𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐼𝑖𝑛 = 𝐼𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝐼𝑓 =− 𝑅𝑓
𝑄 = 𝐶×𝑉𝑖𝑛
𝑑𝑄 𝑑𝑉𝑖𝑛
𝑑𝑡
= 𝐶 𝑑𝑡
𝑑𝑉𝑖𝑛
𝐼𝑖𝑛 = 𝐶 𝑑𝑡
= 𝐼𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑉𝑖𝑛
− 𝑅𝑓
= 𝐶 𝑑𝑡
𝑑𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 =− 𝑅𝑓𝐶 𝑑𝑡
…….. ……………. …………. (3. 8)
Rangkaian komperator
𝑉𝑎 = 𝑉𝑏
47
𝑅4
𝑉𝑏 = 𝑉2 𝑅2+𝑅4
𝑅3
𝑉2 = 0; 𝑉𝑜𝑢𝑡𝑎 =− 𝑉1 𝑅1
𝑅4 𝑅1+𝑅3
𝑉1 = 0; 𝑉𝑜𝑢𝑡𝑏 = 𝑉2 𝑅2+𝑅4
× 𝑅1
𝑅3 𝑅4 𝑅1+𝑅3
𝑉𝑜𝑢𝑡 =− 𝑉1 𝑅1
+ 𝑉2 𝑅2+𝑅4
× 𝑅1
Contoh
Rancangkah sebuah amplifier impedansi tinggi dengan gain tegangan 42.
Penyelasaian
Kita gunakan rangkaian noninverting dengan resistor dipilih dari
Vout =
42 =
R2 = 41R1
sehingga kita dapt memilih R1 = 1 kΩ, yang memerlukan R2 = 41 kΩ R2 = 41R1
sehingga kita dapt memilih R1 = 1 kΩ, yang memerlukan R2 = 41 kΩ
arus dan tegangan diberikan olehbesaran tegangan kedalam besaran arus dengan
memanfaatkan op-amp LM-741 dapat dilaihat pada Gambar 3.19. Pada rangkaian tersebut
hanya menggunakan potensiometer 1 K dan tahanan R 1K, dengan mengatur
potensiometer.
𝑉𝑖𝑛
𝐼= 𝑅𝑝
…………………………………………………(3. 10)
Proses konversi teganga ke frekuensi pada rangkaian diatas dimulai pada saat
tegangan C1 mencapai 2/3 Vcc sehingga membuat transistor discharge didalam IC
555 ON dan mengosongkan muatan kapasitor C1 hingga 1/3 Vcc dan proses
pengisian muatan C1 berjalanlagi hingga 2/3 Vcc dan proses ini berulang terus
sehingga multivibrator akan memberikan output dalam bentuk pulsa dengan
frekuensi sesuai kecepatan proses pengisisan dan pengosongan kapasitor C1.
Karena nilai kapasitas C1 dan resistansi input (P1 dan R1) tetap sehingga
kecepatan proses pengisian kapasitor ditentukan oleh level tegangan input
rangkaian. Fungsi P1 pada rangkaian converter tegangan ke frekuensi diatas
adalah sebagai kalibrator frekuensi output terhadap level tegangan input sehingga
dapat mengkonversikan secara linier tegangan input 0 – 10 volt menjadi frekuensi
52
Contoh soal
1. Tentukan nilai tegangan keluaran VO jika diberikan nilai arus IIN sebesar 0
mA, -0.2 mA, - 0.4 mA, - 0.6 mA, - 0.8 mA, dan -1 mA.
2. Tentukan nilai arus dengan memberikan tegangan input sebesar 0, 1, 2, 3,
4 dan 5 volts
3. Jelaskan pengertian-pengertian dibawah ini :
a. Komparator
b. Feed back
c. Input
d. Output proporsional
e. Histerisis
4. Sebutkan nama alat ukur untuk pengukuran suhu yang bekerja
berdasarkan “ Jembatan Wheatstone” dan dengan menggunakan gambar
skematik, jelaskan prinsip kerja alat tersebut.
5. Sinyal standar I/P dengan input arus 10 mA tentukan nilai tekanan
pneumatic dalam Psi
6. Sinyal standar P/I dengan input arus 10 Psi tentukan nilai arus listrik dalam
mA
Rangkuman
Converter adalah suatu peralatan instrumentyang berfungsi merubah besaran
sinyal tertentu menjadi besaran sinyal lain. Converter ini diperlukan bila suatu
instrumenthanya menerima sinyal dengan besaran yang sudah tentu.
Transduser sekunder yaitu peralatan yang bekerja mengikuti standar sinyal.
● Listrik 4 sampai 20 mA
● Pneumatic 0,2-1,0 bar atau 3 – 15 Psi
● standar Digital
53