Anda di halaman 1dari 19

Koko Martono – FMIPA - ITB

053

Masalah laju terkait melibatkan dua peubah x dan y yang terikat secara
implisit, keduanya merupakan fungsi dari peubah ketiga t. Setelah persa-
maan yang mengaitkan x dan y diperoleh, jika diketahui laju perubahan
x terhadap t, maka dapat ditentukan laju perubahan y terhadap t.
Dalam menyelesaikan masalah laju terkait, lakukan langkah berikut.
h Buatlah sketsa gambar situasinya bilamana membantu.
h Identifikasi semua peubah yang relevan, termasuk laju perubahan yang
diketahui dan yang akan ditentukan.
h Tentukan suatu persamaan yang mengaitkan peubahnya dan tentukan
turunannya terhadap peubah ketiga secara implisit.
h Tentukan laju perubahan yang akan dicari.

Sebuah tangga panjangnya 5 m bersandar pada dinding yang tegak lurus lantai
horisontal. Jika saat ujung tangga 4 meter dari lantai laju meluncur ujung tangga
pada dinding 1 m/det, tentukan laju meluncur tangga pada lantai.

dinding Misalkan saat t jarak ujung tangga ke lantai adalah y m


dan jarak ujung tangga ke dinding adalah x m, yang ber-
ubah terhadap waktu. Karena panjang tangga 5 m, maka
dy x 2 + y 2 = 25
dt
dx dy
ym 2 x dt + 2 y dt = 0
dy
tangga Dengan data y = 4 m, x = 3 m, dan dt = -1 m/det diperoleh
xm dx dx dx 4
permukaan lantai dt 2 ◊ 3◊ dt + 2 ◊ 4 ◊ ( -1) = 0 , sehingga dt = 3 m/det.
APL TUR
054

Seseorang berdiri di atas bangunan tepi pantai mengawasi perahu motor yang
bergerak ke arah pantai tepat di bawahnya dengan sebuah teropong. Jika tinggi
teropong 25 m di atas permukaan laut dan perahu mendekat dengan laju 2 m/det,
tentukan laju perubahan sudut teropong saat perahu 25 m dari pantai.
Misalkan saat t jarak perahu ke pantai adalah x
teropong m dan sudut antara teropong dengan garis ver-
b
θ tikal adalah θ rad.
Akan ditentukan ddtq saat x = 25 m dan dx
dt
= −2
25 m
m/det (x berkurang seiring waktu)
pantai x diperoleh sec 2q dq = 1 dx .
Dari tan q = 25 dt 25 dt
xm
laut
dx Karena untuk x = 25 m diperoleh q = 14 p rad,
dt
maka sec2θ = 2.
Dengan data sec2q = 2 dan dx
dt
= −2 m/det diperoleh 2 ddtq = 25
1 ( -2) , sehingga

dq = - 1 = - 0,04 rad/det. (θ berkurang seiring waktu)


dt 25

Sebuah kerucut lingkaran tegak terbalik jari-jarinya 10 cm dan tingginya 20 cm


penuh berisi air. Jika puncaknya dilubangi sehingga air keluar dengan laju 5 cc/
det, tentukan laju turunnya permukaan air saat tinggi air 5 cm dari atas.
10 cm Misalkan saat t tinggi permukaan air pada kerucut
adalah h = h(t) cm dan jari-jarinya adalah r = r(t)
cm, maka volume airnya adalah V = 13p r 2 h cc.
Akan ditentukan dh
dt
untuk h = 15 cm dan dV
dt
= −5
20 cm cc/det (V berkurang seiring waktu).
h
Dari hr = 10
20 diperoleh r = 2 h , sehingga volume
1

( )
2
airnya adalah V = 13p 12 h h = 12
1 p h3 . Akibatnya
r
dV dV = 1 p ◊ 3h 2 dh = 1 p h 2 dh .
dt
= −5 cc/det dt 12 dt 4 dt

Dengan data h = 15 cm dan dV


dt
= −5 cc/det diperoleh
dh = 4 3 ◊ dV = p ◊225
4 ( -5) = - 4 = - 0,03 cc/det (h berkurang seiring waktu)
dt p h dt 45
APL TUR
055

Titik Kritis, Kemonotonan, dan Titik Ekstrim


Fungsi y = f (x) kontinu pada selang terbuka I
Tanda f ′(x) Nilai f (x) Fungsi f Contoh
monoton
positif (+) membesar
naik
monoton
negatif (−) mengecil
turun

maksimum maksimum
mutlak kurva f bukan lokal
maksimum ekstrim
lokal
bukan bukan
ekstrim titik kritis
minimum
lokal
minimum mutlak
c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 x

Titik Kritis Fungsi y = f (x) mencapai titik kritis di c pada selang terbu-
ka I jika f ′(c) = 0 (titik stasioner) atau f ′(c) tidak ada.
Ekstrim Lokal Fungsi y = f (x) yang daerah asalnya D mencapai
h maksimum lokal di c ∈ D jika terdapat selang terbuka I yang memuat
c sehingga f (x) ≤ f (c) ∀ x ∈ I;
h minimum lokal di c ∈ D jika terdapat selang terbuka I yang memuat c
sehingga f (x) ≥ f (c) ∀ x ∈ I.
Jika fungsi f mencapai ekstrim lokal di c dan f ′(c) ada, maka f ′(c) = 0.
Ekstrim Mutlak (Global) Fungsi y = f (x) yang daerah asalnya D
mencapai h maksimum mutlak di c ∈ D jika f (x) ≤ f (c) ∀ x ∈ D;
h minimum mutlak di c ∈ D jika f (x) ≥ f (c) ∀ x ∈ D.
Jika f kontinu pada [a,b], maka f mencapai ekstrim mutlak pada [a,b].
APL TUR
056

Fungsi Monoton Untuk fungsi y = f (x) yang kontinu pada selang I,


h f monoton naik pada I jika ∀u, v ∈ I berlaku u < v fi f (u) < f (v);
h f monoton tak turun pada I jika ∀u, v ∈ I berlaku u < v fi f (u) ≤ f (v);
h f monoton turun pada I jika ∀u, v ∈ I berlaku u < v fi f (u) > f (v);
h f monoton tak naik pada I jika ∀u, v ∈ I berlaku u < v fi f (u) ≥ f (v).

Ilustrasi Fungsi Monoton


y y y y

y = 2x
y = x3
y = −x
3
y = x + |x| y = x − |x|
0 x y=0 0 x 0 x y=0 0 x
y = −2x

f (x) = x3 monoton f (x) = x + | x | monoton f (x) = −x3 monoton f (x) = x − | x | monoton


naik pada \ tak turun pada \ turun pada \ tak naik pada \

Uji Turunan untuk Kemonotonan dan Titik Ekstrim

Uji Turunan Pertama untuk Kemonotonan


Untuk fungsi y = f (x) yang kontinu pada selang terbuka I,
h jika f ¢(x) > 0 pada I, maka fungsi f monoton naik pada I;
h jika f ¢(x) < 0 pada I, maka fungsi f monoton turun pada I.
Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal Untuk fungsi y = f (x)
yang kontinu pada selang terbuka I dan memuat titik kritis c,
h jika f ¢(x) > 0 untuk x < c dan f ¢(x) < 0 untuk x > c, maka fungsi f men-
capai maksimum lokal di c.
h jika f ¢(x) < 0 untuk x < c dan f ¢(x) > 0 untuk x > c, maka fungsi f men-
capai minimum lokal di c.
Uji Turunan Kedua untuk Ekstrim Lokal Untuk fungsi y = f (x)
yang terdiferensialkan pada selang terbuka I dan memuat titik stasioner c,
h jika f ¢¢(c) < 0 , maka fungsi f mencapai maksimum lokal di c.
h jika f ¢¢(c) > 0 , maka fungsi f mencapai minimum lokal di c.
APL TUR
057

Fungsi y = f (x) kontinu pada selang terbuka I


Tes Tanda Jenis Titik Kritis
f ′(x) +++ −−− Maksimum Lokal di Titik (c, f (c))
f naik c f turun x Tanda f ′(x) berubah dari (+) ke (−) di sekitar c

f ′(x) −−− +++ Minimum Lokal di Titik (c, f (c))


f turun c f naik x Tanda f ′(x) berubah dari (−) ke (+) di sekitar c

f ′(x) +++ +++ Titik (c, f (c)) Bukan Ekstrim Lokal


f naik c f naik x Tanda f ′(x) berubah dari (+) ke (+) di sekitar c

f ′(x) −−− −−− Titik (c, f (c)) Bukan Ekstrim Lokal


f turun c f turun x Tanda f ′(x) berubah dari (−) ke (−) di sekitar c

Tanda f ′(c) di Sekitar Titik Kritis


Garis singgung horisontal di titik stasioner: f ¢(c) = 0
y y y y
f trn f naik f trn
maks.lokal
f (c) f ¢(c) = 0 f ¢(c) = 0
f f ¢(c) = 0 f naik f (c) f (c)
f f ¢(c) = 0 bukan bukan f trn
f naik
f (c) min.lokal f naik eks.lokal eks.lokal
f trn
f ¢(x) + + +0− − − f ¢(x) − − −0+ + + f ¢(x) + + +0+ + + f ¢(x) − − −0− − −
0 c x 0 c x 0 c x 0 c x
Maksimum Lokal Minimum Lokal Titik (c, f (c)) Bukan Titik (c, f (c)) Bukan
di Titik (c, f (c)) di Titik (c, f (c)) Ekstrim Lokal Ekstrim Lokal

Garis singgung vertikal di titik kritis: f ¢(c) = ±•


y y y y
f naik f ¢(c) =±•
maks.lokal f trn f ¢(c) =±• f naik f trn
f (c) f ¢(c) =±• bukan
f naik f f (c) bukan f (c)
f ¢(c) =±• f eks.lokal eks. lokal
f f trn f (c)
min lokal f naik f trn f
f ¢(x) + + +↓− − − f ¢(x) − − −↓+ + + f ¢(x) + + +↓+ + + f ¢(x) − − −↓− − −
0 c x 0 c x 0 c x 0 c x
Maksimum Lokal Minimum Lokal Titik (c, f (c)) Bukan Titik (c, f (c)) Bukan
di Titik (c, f (c)) di Titik (c, f (c)) Ekstrim Lokal Ekstrim Lokal
APL TUR
058

Garis singgung di titik kritis tidak ada: f -¢ (c) π f +¢ (c)


y y y y
f naik f trn
f naik
maks.lokal f trn f ¢(c)†
bukan
f (c) f ¢(c)† f f eks.lokal
f naik f (c) bukan f (c)
f ¢(c)† f ¢(c)†
f f trn f (c) f eks.lokal f trn
min lokal f naik
f ¢(x) + + +↓− − − f ¢(x) + + +↓− − − f ¢(x) + + +↓+ + + f ¢(x) − − −↓− − −
0 c x 0 c x 0 c x 0 c x
Maksimum Lokal Minimum Lokal Titik (c, f (c)) bukan Titik (c, f (c)) bukan
di titik (c, f (c)) di titik (c, f (c)) Ekstrim Lokal Ekstrim Lokal

Contoh Masalah Ekstrim

Untuk fungsi f (x) = x3 − 3x, (1) tentukan semua titik stasionernya, (2) tentu-
kan selang kemonotonannya, (3) tentukan semua titik ekstrim lokal dan je-
nisnya, (4) gambarkan kurva f dan kurva turunannya.
(4) Kurva f dan f ′: (1) Turunan pertama dari fungsi f adalah
f ¢(x) = 3x 2 - 3 = 3( x + 1)( x - 1) f ¢(x) = 3 x 2 - 3 = 3( x + 1)( x - 1)
f ′(x)
Dari f ¢(x) = 0 diperoleh x = −1 dan x = 1, de-
y = f ′(x) ngan f (−1) = 2 dan f (1) = −2. Jadi titik stasio-
ner dari fungsi f adalah (−1,2) dan (1,−2).
(2) Selang kemonotonan fungsi f ditentukan dari
−1−1 0 1 1 x
tes tanda f ¢(x) berikut.
−3 (−∞,−1) (−1,1) (1,∞)
f ′(x) + + + + + 0 − − − − − 0 + + + + +
−1 1 x
f (x) f naik f turun f naik

y = f (x)
maksimum minimum (lokal)
Fungsi f monoton naik pada selang (−∞,−1)
2
dan selang (1,∞). Fungsi f monoton turun pa-
−1 0 1 x da selang (−1,1).
−2
(3) Fungsi f mencapai maksimum di −1 dan mi-
nimum di 1, dengan titik maksimum (−1,2)
f (x) = x3 - 3x dan titik minimum (1,−2).
APL TUR
059

Kecekungan dan Titik Belok


Fungsi y = f (x) terdiferensialkan pada selang terbuka I
Tanda f ″(x) Fungsi f ′ Fungsi f Contoh
monoton cekung
positif (+) naik ke atas

monoton cekung
negatif (−) turun ke bawah

KecekunganFungsi Untuk fungsi y = f (x) yang terdiferensialkan pada


selang I, h f cekung ke atas pada I jika fungsi f ′ monoton naik pada I;
h f cekung ke bawah pada I jika fungsi f ′ monoton turun pada I.
Ilustrasi Kecekungan Fungsi
y y y y
y = x1/3
y = x2 0 y = x3
x 0 x
0 x y = − x2 0 x

f (x) = x1/3 cekung ke


f (x) = x3 cekung ke atas bawah pada (0,∞) dan
f (x) = x2 cekung ke f (x) = −x2 cekung ke
pada (0,∞) dan cekung cekung ke atas pada
atas pada \ bawah pada \
ke bawah pada (−∞,0) (−∞,0)

h f (x) = x cekung ke atas pada \ karena f ′(x) = 2x monoton naik pada \ .


2

h f (x) = −x cekung ke bawah pada \ karena f ′(x) = −2x monoton turun pada \ .
2

h f (x) = x cekung ke atas pada (0,∞) dan cekung ke bawah pada (−∞,0) karena
3

f ′(x) = 3x2 monoton naik pada (0,∞) dan monoton turun pada (−∞,0).
h f (x) = x cekung ke bawah pada (0,∞) dan cekung ke atas pada (−∞,0) karena
1/3

f ′(x) = 13 x−2/3 monoton turun pada (0,∞) dan monoton naik pada (−∞,0).
APL TUR
060

Titik Belok Fungsi y = f (x) mencapai titik belok di c ∈ Df jika di seki-


tar c terjadi perubahan kecekungan dari f. Titik beloknya adalah (c, f (c)).
Kondisinya adalah fungsi y = f (x) terdiferensialkan pada selang terbuka I
yang memuat c, kecuali mungkin di c sendiri. ( f ¢(c) = ±• atau tak ada)
Ilustrasi Fungsi f (x) = x3 mencapai titik belok di 0 karena f cekung ke
atas untuk x > 0 dan f cekung ke bawah untuk x < 0.
Uji Turunan untuk Kecekungan dan Titik Belok
Uji Turunan Kedua untuk Kecekungan
Untuk fungsi y = f (x) yang terdiferensialkan pada selang terbuka I,
h jika f ¢¢(x) > 0 pada I, maka fungsi f cekung ke atas pada I;
h jika f ¢¢(x) < 0 pada I, maka fungsi f cekung ke bawah pada I.
Uji Turunan Kedua untuk Titik Belok
h Untuk fungsi y = f (x) yang terdiferensialkan pada selang terbuka I, jika
fungsi f mencapai titik belok di c ∈ I dan f ¢¢(c) ada, maka f ¢¢(c) = 0 .
h Untuk fungsi y = f (x) yang terdiferensialkan pada selang terbuka I, jika
f ¢¢(c) = 0 dan di sekitar c terjadi perubahan kecekungan dari fungsi f,
maka fungsi f mencapai titik belok di c.
Uji Turunan Ketiga untuk Titik Belok Untuk fungsi y = f (x) yang
mempunyai turunan kedua pada selang terbuka I yang memuat c, jika
f ¢¢(c) = 0 dan f ¢¢¢(c) π 0 , maka fungsi f mencapai titik belok di c.

Tentukan selang kecekungan dan semua titik belok dari fungsi f (x) = 2 x 2 .
1+ x

Turunan pertama dan kedua dari fungsi f adalah


2(1 - x2) 4 x (x + 3)( x - 3 )
f ¢(x) = dan f ¢¢(x) =
(1 + x )
2 2 (1+ x2)3
−−−−−−− 0 +++++++ 0−−−−− −−0 +++++++
f ckg ke bwh - 3 f ckg ke ats 0 f ckg ke bwh 3 f ckg ke ats

Fungsi f cekung ke bawah pada ( -•,- 3) dan (0, 3) , cekung ke atas pada
( - 3,0) dan ( 3,•), dengan titik belok ( - 3, - 12 3), (0,0), dan ( 3, 12 3).
APL TUR
061

Grafik fungsi kontinu digambarkan berdasarkan informasi selang kemono-


tonan, semua titik ekstrim lokal beserta jenisnya, selang kecekungan, semua
titik belok, semua asimtot, dan beberapa titik lain yang diperlukan.

Gambarkan grafik fungsi f (x) = 5x 2 / 3 - x5 / 3 .

Fungsi f kontinu pada \ (jelaskan mengapa!).


Turunan pertama dan kedua dari fungsi f adalah
f ¢(x) = 3 x -1/ 3 - 3 x 2 / 3 = - 3 x -1/ 3 ( x - 2), x π 0 ,
10 5 5

f ¢(0) =
f (x) - f (0)
lim x - 0
xÆ0
= lim
xÆ0
5 x 2 / 3 - x5/ 3
x
= lim
xÆ0 x
5
(
1/ 3 )
- x 2 / 3 = ±•

(limit kiri di 0 adalah −∞ dan limit kanan di 0 adalah ∞)


x -4 / 3 - x -1/ 3 = - x -4 / 3 ( x + 1), x π 0 ; f ¢¢(0) tidak ada.
10 10 10
f ¢¢(x) = - 9 9 9
Titik kritis dari fungsi f tercapai jika f ¢(x) = 0 atau f ¢(x) tidak ada, yang
menghasilkan x = 0 dengan f (0) = 0 dan x = 2 dengan f (2) = 3 3 4 ≈ 4,76.
Titik kritis dari fungsi f ′ tercapai jika f ¢¢(x) = 0 atau f ¢¢(x) tidak ada,
yang menghasilkan x = −1 dengan f (−1) = 6 dan x = 0 dengan f (0) = 0.
Tanda f ¢(x) : y
f
min lokal maks lokal

(−1,6) 6
−−−−−−−−−−− ++++++ 0 −−− (2,3 3 4)
f turun 0 f naik 2 f turun f
Tanda f ¢¢(x) :
titik belok bukan
titik belok
−2 −1 0 (0,0) 2 5 6 x
+++++++0−−− −−−−−−−−−−−
f ckg ke ats −1 f ckg 0 f ckg ke bwh
ke bwh
APL TUR
062

(x + 1)2
Gambarkan grafik fungsi f (x) = x .

Fungsi f kontinu pada \ - {0} . (jelaskan mengapa!).


(x + 1)2 x2 + 2 x + 1
Fungsi f dapat ditulis sebagai f (x) = x = x = x + 1x + 2 .
Turunan pertama dan kedua dari fungsi f adalah
x2 - 1 (x + 1)(x - 1) 2
f ¢(x) = 1 - 12 = 2 = dan f ¢¢(x) = , x ≠ 0.
x x 2
x x3
Titik kritis dari fungsi f tercapai jika f ¢(x) = 0 atau f ¢(x) tidak ada,
yang menghasilkan x = −1 dengan f (−1) = 0 dan x = 1 dengan f (1) = 4.
Tanda f ¢(x) : y
maks lokal min lokal 7
6 f
+++++0−−−−− −−−−−0+++++ 5
f naik −1 f turun 0 f turun 1 f naik 4
Tanda f ¢¢(x) : 3 as miring
−−−−−−−−−− ++++++++++ 2
f cekung ke bawah 0 f cekung ke atas 1
−4 −3 −2 −1
Asimtot Tegak Karena 0 1 2 3 4 x
( x + 1) 2
( x + 1) 2 f −1
lim- x
= -• dan lim+ x
=• −2
xÆ0 xÆ0
as tegak
maka sumbu y adalah asimtot tegak da-
ri kurva f.
Asimtot Miring Garis y = ax + b asimtot miring dari kurva f jika untuk
f (x)
x → ∞ atau x → −∞ berlaku f (x) → ax + b. Karena x Æ a + bx dengan
b Æ 0 untuk x → ±∞, maka a = lim f (x) (untuk a = 0 diperoleh asimtot
x x x Æ ±•
datar). Dari f (x) → ax + b dan a tertentu diperoleh b = lim ( f ( x) - ax ) .
x Æ ±•

Untuk contoh ini, a = lim


x Æ ±•
( x + 1)2
x (
= 1 dan b = lim 1x + 2 = 2 , sehingga
x Æ ±•
)
garis y = x + 2 adalah asimtot miring dari kurva f.
APL TUR
063

Teorema Turunan di titik ekstrim lokal


Jika fungsi f mencapai ekstrim lokal di c dan f ¢(c) ada, maka f ¢(c) = 0 .
Bukti Untuk kasus maksimum lokal: (untuk minimum lokal serupa)
Jika f mencapai maksimum lokal di c, maka f (x) ≤ f (c) di sekitar c.
f (x) - f (c)
f (x) - f (c) £ 0dan x - c < 0 fi f ¢(c) = f -¢(c) = lim- ≥ 0¸
xÆc x-c Ô
f (x) - f (c) ˝ fi f ¢(c) = 0 .„
f (x) - f (c) £ 0dan x - c > 0 fi f ¢(c) = f +¢(c) = lim+ x - c £ 0 Ô
xÆc ˛
y Teorema Rolle Jika fungsi f kontinu pada [a,b],
f ¢(c) = 0
terdiferensialkan pada (a,b), dan f (a) = f (b), maka
f terdapat c ∈ (a,b) sehingga f ¢(c) = 0 .
f (a)
f (b)
f kontinu pada [a, b]Ô̧
f ¢ ada pada (a, b) ˝ fi $ c Œ(a, b) 'f ¢(c) = 0 .
0 a c b x f (a ) = f (b) Ô˛
Bukti Jika fungsi f konstan pada [a,b], maka f ¢(x) = 0 pada [a,b], jadi ∃ c ∈ (a,b)
∋ f ¢(c) = 0 . Karena fungsi f kontinu pada [a,b], maka f mencapai ekstrim mutlak
pada [a,b]. Karena f (a) = f (b) dan f tidak konstan pada [a,b], maka maksimum
atau minimumnya tak tercapai di ujung selang. Jadi ∃ c ∈ (a,b) sehingga f men-
capai ekstrim di c. Karena f terdiferensialkan di c, maka f ¢(c) = 0 .„
y
Teorema Nilai Rata-rata (TNR) Jika fungsi f
f ¢(c)
kontinu pada [a,b], terdiferensialkan pada (a,b), ma-
f (b) - f (a)
f (b) f S(x) ka terdapat c ∈ (a,b) sehingga f ¢(c) = b-a
.
f (b) − f (a)
f (a)
0 a c
b−a
x b x
f kontinu pada [a, b]
f ¢ ada pada (a, b) } f (b) - f (a)
fi $ c Œ(a, b) 'f ¢(c) = b - a .

Bukti Definisikan S(x) = f (x) - ( f (b) - f (a)


b-a
( x - a ) + f (a) ) . Karena S kontinu pada
[a,b], terdiferensialkan pada (a,b), dan S(a) = S(b) = 0, maka ∃ c ∈ (a,b) sehingga
f (b) - f (a) f (b) - f (a)
S ¢(c) = f ¢(c) - b - a = 0 . (Teorema Rolle) Akibatnya f ¢(c) = b - a .„
APL TUR
064

Aplikasi Teorema Nilai Rata-rata

Jika f (x) = 1 - x 2 , tentukan nilai c yang memenuhi TNR pada selang [0,1].
y Karena f kontinu pada [0,1] dan terdiferensialkan pada
1 f¢ ( 12 2 ) = -1 f (1) - f (0)
1
2
(0,1), maka menurut TNR ∃ c ∈ (0,1) 'f ¢(c) = 1- 0 .
2
-c 0 -1
Dari sini diperoleh = 1 - 0 = -1 . Selesaikan per-
1- c2
samaan ini, diperoleh c = 1 - c 2 , sehingga c = 12 2 .
1
0 2
2 1 x

Buktikan untuk setiap bilangan real x dan y berlaku | sin x − sin y | ≤ | x − y |.

Untuk x = y sifat ini secara otomatis berlaku. Karena itu andaikan x ≠ y,


maka terdapat dua kemungkinan, yaitu x < y, atau x > y.
Buatlah selang [x,y] bila x < y dan selang [y,x] bila x > y. Pada setiap se-
lang ini buatlah fungsi f (x) = sin x, maka fungsi f memenuhi kondisi TNR
dan f ¢(x) = cos x . Akibatnya, ∃ c ∈ [x,y] (atau [y, x]) sehingga
f (x) - f ( y) sin x - sin y
f ¢(c) = x- y
= x- y
.
sin x - sin y
Dari sini diperoleh x- y
= | cos c | £ 1 , sehingga terbuktilah

| sin x − sin y | ≤ | x − y | ∀x, y ∈ \ .

Jika fungsi f terdiferensialkan pada selang I dan f ¢(x) > 0 " x Œ I , buktikan
f monoton naik pada I.

Akan dibuktikan f monoton naik pada I dengan menunjukkan ∀ u, v ∈ I


berlaku u < v fi f (u) < f (v).
Karena f kontinu pada selang [u,v] dan terdiferensialkan pada (u,v), ma-
f (v) - f (u)
ka menurut TNR ∃ c ∈ (u,v) ∋ f ¢(c) = v-u
.
Dari informasi pada masalah ini diketahui f ¢(c) > 0 dan v − u > 0. Akibat-
nya f (v) − f (u) > 0, sehingga terbuktilah f (u) < f (v). „
APL TUR
065

Dalam pemecahan soal cerita yang terkait dengan menentukan maksimum


atau minimum, cobalah beberapa langkah berikut ini.
Gambarkan masalahnya beserta peubah untuk besaran yang terlibat.
Tuliskan fungsi Q yang akan dicari maksimum/minimum mutlaknya.
Gunakan kondisi yang diberikan agar Q menjadi fungsi satu peubah.
Tentukan titik kritis dari Q dan tentukan maksimum atau minimumnya.
Dalam kasus ekstrimnya tunggal, maka ekstrim ini akan menjadi maksi-
mum atau minimum mutlak dari Q.
Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan alas per-
segi. Jika luas permukaan kotak ditetapkan 432 cm2, tentukan ukuran yang
mempunyai volume terbesar.
x Misalkan alas kotak adalah x cm dan tingginya y
y cm, maka volume kotak adalah
V = x2y cm2
y y
x Karena luas permukaan kotaknya 432 cm2, maka
x x2 + 4xy = 432
Untuk menentukan maksimum dari V, buatlah V menjadi fungsi satu pe-
108 x
ubah. Dari x2 + 4xy = 432 diperoleh 4xy = 432 − x2, sehingga y = x - 4 .

Gantikan hasil ini ke V = x2y, diperoleh V = x 2 ( 108


x
x
) 1
- 4 = 108 x - 4 x3 .
3 3
Turunan pertama dan kedua dari V adalah V ¢ =108 - 4 x 2 dan V ¢¢ = - 2 x .
3 3
Titik stasioner dari V: V ¢ = 108 - 4 x 2 = 0 fi 4
x 2 =108 fi x = 12, dengan
108 12
nilai y yang terkait adalah y = 12 - 4 = 6 .
Karena V ¢ (12) = 0 , V ¢¢(12) = -18 < 0 , dan ekstrimnya tunggal, maka V
mencapai maksimum mutlak di x = 12.
Kesimpulan Ukuran kotak: 12 × 12 × 6 cm dengan volume 864 cm3.
APL TUR
066

Tentukan jarak terdekat dari titik A(0,3) ke parabol P: x = y2.


y Misalkan titik Q(x,y) pada parabol P jaraknya
3 A terdekat ke titik A(0,3), maka
2 x = y2
j = AQ = x 2 + ( y - 3) 2 .
1 Q(x,y)
0 1 2 3 4 5 x
Karena x = y2, maka j dapat ditulis sebagai fung-
−1 si satu peubah,
−2
j( y) = y 4 + ( y - 3) 2 = y4 + y2 - 6 y + 9 .

Titik stasioner dari j: Dari


4 y3 + 2 y - 6 2 y3 + y - 3 ( y - 1)(2 y 2 + 2 y + 3)
j ¢( y ) = = = =0
2 y4 + y2 - 6 y + 9 y4 + y2 - 6 y + 9 y4 + y2 - 6 y + 9
diperoleh y = 1 karena (2y2 + 2y + 3) definit positif. Karena y < 1 fi j ¢< 0,
y > 1 fi j ¢ > 0 , dan ekstrimnya tunggal, maka j mencapai minimum mut-
lak di y = 1 dengan x yang terkait adalah x = 1.
Kesimpulan Jarak terdekat dari (0,3) ke P: x = y2 adalah j(1) = 5 .
tembok 20 m
tembok pagar
Sebuah kebun berbentuk persegi panjang akan di-
10 m pagari seperti pada gambar. Bagian pojok kebun
yang berupa tembok siku-siku sepanjang 20 meter
kebun dan 10 meter tak perlu dipagari. Jika tersedia 40
y meter pagar, tentukan luas minimum dan maksi-
mum kebun yang dapat dipagari.
x

Jika ukuran kebun adalah x × y meter, maka x + y + (x − 20) + (y − 10) = 40.


Akibatnya 2x + 2y = 70, sehingga y = 35 − x.
Dari x ≥ 20 dan y = 35 − x ≥ 10 diperoleh 20 ≤ x ≤ 25. Luas kebun adalah
L(x) = x(35 − x) = 35x − x2, 20 ≤ x ≤ 25.
Karena L ¢(x) = 35 - 2 x < 0 untuk 20 ≤ x ≤ 25, maka L monoton turun pa-
da selang [20,25], sehingga titik kritisnya adalah x = 20 dengan L = 300
dan x = 25 dengan L = 250. (Ekstrim mutlak pada selang tutup)
Jadi luas minimum kebun 250 m2 dan luas maksimum kebun 300 m2.
APL TUR
067

Metode Bagi Dua Metode Newton Metode Titik Tetap


y y y
y = f (x) y = f (x) y = f (x)
[a3,b3] (x1, f (x1)) y=x

r r
0 a1 m1 m2 b1 x 0 x4 x3 x2 x1 x 0 x2 x4 x3 x1 x
[a2,b2]
[a1,b1]

Metode Bagi Dua dan Metode Newton


Akan ditentukan x yang memenuhi f (x) = 0 dalam kasus fungsi f kontinu
pada selang I dan terdapat a1, b1 ∈ I sehingga f (a1) f (b1) < 0.
Teorema nilai antara untuk fungsi kontinu menjamin terdapat r ∈ (a1,b1)
sehingga f (r) = 0. Kedua metode ini dirancang untuk mencari r.
Metode Bagi Dua
Prinsip Algoritma
Hitunglah f (m1), m1 = 12 (a1 + b1). Pada [an,bn] tetapkan mn = 12 (an + bn),
Jika f (m1) = 0, proses selesai. panjang selangnya hn = 1
2 (bn − an).
Jika f (m1) dan f (a1) (atau f (b1)) ber- Hitunglah f (mn), jika f (mn) = 0, pro-
beda tanda, lihat selang [a1,m1] atau ses dihentikan.
[m1,b1]. Tetapkan hn+1 = 12 hn.
Jika f (m1) dan f (b1) berbeda tanda,
Jika f (mn) < 0, ambil mn+1 = mn + hn+1.
gantilah [m1,b1] dengan [a2,b2] dan
ulangi proses sebelumnya. Jika f (mn) > 0, ambil mn+1 = mn − hn+1.

Metode Newton
Mulai dengan x1 ∈ I dengan garis singgung di x1: y − f (x1) = f ′(x1)(x − x1).
Garis ini memotong sumbu x di x2. Dari 0 − f (x1) = f ′(x1)(x2 − x1) dipero-
f (x ) f (x )
leh x2 = x1 - f (x1 ) . Secara umum kita mempunyai xn +1 = xn - f (xn ) .
¢ 1 ¢ n
APL TUR
068

Metode Titik Tetap Akan ditentukan x yang memenuhi f (x) = 0 dengan


f (x) = x − g(x), sehingga solusinya r memenuhi g(r) = r. Untuk ini mulailah
dari x1, dilanjutkan x2 = g(x1), x3 = g(x2), ⋅⋅⋅ , xn+1 = g(xn), dengan harapan di-
peroleh xn yang mendekati r untuk n yang membesar tanpa batas.
Jika g kontinu pada [a,b] dan g(x) ∈ [a,b], maka g mempunyai paling se-
dikit satu titik tetap r pada [a,b].
Jika g terdiferensialkan dan ∃ M > 0 ∋ | g ¢(x)| £ M < 1 ∀ x ∈ [a,b], maka r
tunggal dan xn+1 = g(xn), x1 ∈ [a,b] menghasilkan xn → r untuk n→ ∞.
Tentukan akar persamaan f (x) = x3 - 3 x - 5 = 0 .
Metode bagi dua Karena f (2) = −3 dan f (3) = 14, maka 2 < r < 3. Gunakan
a1 = 2, b1 = 3, m1 = 2,5, h1 = 0,5, dan seterusnya, diperoleh r = 2,2790188.
n hn mn f (mn) n hn mn f (mn)
1 0,5 2,5 3,125 13 0,00001221 2,2789307 −0,00111
2 0,25 2,25 −0,359 14 0,00000611 2,2789918 −0,00034
3 0,125 2,375 1,271 15 0,00000306 2,2790224 0,00005
4 0,0625 2,3125 0,429 16 0,00000153 2,2790071 −0,00015
5 0,03125 2,28125 0,02811 17 0,00000077 2,2790148 −0,00005
6 0,015625 2,265625 −0,16729 18 0,00000039 2,2790187 −0,000001
7 0,0078125 2,2734375 −0,07011 19 0,00000020 2,2790207 0,000024
8 0,00039063 2,2773438 −0,02106 20 0,00000010 2,2790197 0,000011
9 0,00019532 2,2792969 0,00350 21 0,00000005 2,2790192 0,000005
10 0,00009766 2,2783203 −0,00878 22 0,00000003 2,2790189 0,0000014
11 0,00004883 2,2788086 −0,00264 23 0,00000002 2,2790187 −0,0000011
12 0,00002442 2,2790528 0,00043 24 0,00000001 2,2790188 0,0000001
xn3 - 3 xn - 5 2 xn3 + 5
Metode Newton Karena f ¢(x) = 3 x 2 -3 , maka xn +1 = xn - = .
3 xn2 - 3 3 xn2 - 3
Dari sini, x1 = 2,5; x2 = 2,3; x3 = 2,2793; x4 = 2,2790188, dan x5 = 2,2790188.
Tentukan akar persamaan f (x) = x 2 - 2 x + 1 = 0 .
n xn n xn
Metode titik tetap Akarnya di antara 1 dan 2. 1 2,0 7 1,8350896
Dari x 2 = 2 x + 1 diperoleh x = ±(2 x + 1)1/ 2, 2 1,8612097 8 1,8350871
3 1,8392994 9 1,8350868
sehingga xn +1 = (2 xn + 1)1/ 2 = 2( xn + 1)1/ 4 . 4 1,8257680 10 1,8350867
Mulai x1 = 2, diperoleh solusi ≈ 1,8350867. 5 1,8351969 11 1,8350867
6 1,8351045 12 1,8350867
SOAL LATIHAN MA 1201 – KALKULUS 1A 69
Pokok Bahasan: Aplikasi Turunan
Soal uji konsep dengan benar – salah, berikan argumentasi atas jawaban Anda.

No. Pernyataan Jawab


1. Fungsi f (x) = | x2 − 2x | mempunyai lebih dari satu titik kritis. B−S
2. Jika x = c adalah titik stasioner dari y = f (x), maka kurva f mencapai ekstrim di c. B−S
3. Jika kurva y = f (x) mencapai maksimum lokal di x = c, maka f ′(c) = 0. B−S
4. Jika fungsi y = f (x) kontinu pada selang [a,b], maka ∃ c ∈ [a,b] ∋ f (c) = maks f (x). B−S
a £ x £b

5. Jika f ′(c) tidak ada, maka kurva y = f (x) tidak mungkin mencapai ekstrim di x = c. B−S
6. Jika f ′(x) ada pada selang I yang memuat c dan f (x) > f (c) + f ′(c)(x − c) ∀x ∈ I, ma-
B−S
ka fungsi f cekung ke atas pada selang I.
7. Jika f ′(x) ada pada \ dan f ″(c) = 0, maka (c, f (c)) adalah titik belok kurva y = f (x). B−S
8. Pernyataan | sin x | ≤ | x | ∀x ∈ \ dapat dibuktikan dengan teorema nilai rata-rata. B−S
9. Jika n bilangan ganjil positif, maka kurva f (x) = xn mencapai titik belok di x = 0. B−S
10. Terdapat kurva y = f (x) yang mencapai titik belok di c ∈ Df tetapi f ′(c) tidak ada. B−S

Soal yang Terkait dengan Kemonotonan, Ekstrim, Kecekungan, dan Titik Belok

11.Jika turunan dari y = f (x) adalah f ′(x) = (x − 1)2(x − 2), tentukan (a) selang kemonotonan dan ti-
tik ekstrim dari kurva f beserta jenisnya dan (b) selang kecekungan dan titik belok dari kurva f.
2(x + 1)2
12.Tentukan semua titik ekstrim dan titik belok dari kurva f (x) = , x Œ\ .
x2 + 1
13.Jika fungsi f (x) = ax3 + bx2 mencapai titik belok di (1,2), tentukan konstanta a dan b.
14.Jika fungsi f (x) = a x + b mencapai titik belok di (1,4), tentukan konstanta a dan b.
x
15.Jika kurva f (x) = ax + bx + cx mencapai titik belok di (1,2) dan persamaan garis singgung di ti-
3 2

tik beloknya y = −2x + 4, tentukan konstanta a, b, dan c.


16.Jika kurva f (x) = ax3 + bx2 + cx + d mencapai ekstrim lokal di (0,3) dan titik belok di (1,−1), ten-
tukan konstanta a, b, c, dan d.
17.Tentukan selang di mana kurva f (x) = 3x2 + x | x | cekung ke atas.
Soal yang Terkait dengan Grafik Fungsi Kontinu

Untuk soal 18 sampai dengan 23, pada setiap fungsi f yang diberikan;
(a) daerah asalnya,
(b) selang kemonotonan dan semua titik ekstrim lokal beserta jenisnya,
(c) selang kecekungan dan semua titik beloknya,
(d) sketsa grafiknya setelah menentukan asimtotnya bilamana ada.
1 - x2
18. f (x) = 3x4 − 4x3 19. f (x) = 3x5 − 5x3 20. f (x) =
1 + x2
3
21. f (x) = x - x - 1 22. f (x) = sin x + cos x, 0 ≤ x ≤ 2π 23. f (x) = 22x
x -1
Soal yang Terkait dengan Masalah Ekstrim untuk Soal Cerita 70
24.Pada daerah D yang dibatasi kurva y = 27 − x2 dan sumbu x dibuat persegi panjang dengan alas
pada sumbu x dan dua titik sudut lain pada kurva, tentukan luas persegi panjang yang terbesar.
25.Talang air akan dibuat dari lembaran seng dengan lebar 30 cm dengan cara melipatnya menjadi
tiga bagian sama panjang. Jika θ adalah sudut antara dinding talang dengan bidang horisontal,
tentukan θ agar talang dapat menampung sebanyak mungkin air.
26.Sebuah kotak antik dengan alas persegi (bujur sangkar) dibuat agar volumnya 2 dm3. Jika biaya
pembuatan bidang alas dan atas kotak Rp 100 per cm2 serta biaya bidang sisinya Rp 50 per cm2,
tentukan ukuran kotak yang biaya pembuatannya paling murah dan biaya termurahnya.
27.Tentukan titik pada hiperbol x2 − y2 = 2 yang jaraknya terdekat ke titik (0,1).
28.Dalam sebuah kerucut lingkaran tegak berjari-jari R dan tinggi T dibuat tabung dengan lingkaran
bawah pada bidang alas kerucut dan lingkaran atas pada selimut kerucut. Tentukan tinggi tabung
yang volumnya paling besar.

Kunci Jawaban

1. B 2. S 3. S 4. B 5. S 6. B 7. S 8. B 9. S 10. B 11. (a) kurva f turun untuk x < 2, naik untuk x > 2,
( )
ttk min di x = 2 (b) ckg ke ats pada (−∞,1) dan pada 53 ,• , ke bwh pada 1, 53 , ttk blk di x = 1 dan 53 12. ttk ( )
min (−1,0) dan ttk maks (1,4), ttk blk (0,2), ( - 3, 2 - 3), dan ( 3, 2 + 3) 13. a = −1. b = 3 14. a = 3, b = 1
15. a = 4, b = −10, dan c = 10 16. a = 2, b = −6, c = 0, dan d = 3 17. (−∞,∞) 18. Df = (−∞,∞), f naik pada
(1,∞), f turun pada (−∞,0) dan pada (0,1), ttk min (1,−1); f ckg ke ats pada (−∞,0) dan pada 23 ,• , ke bwh ( )
( )
pada 0, 23 , ttk blk (0,0) dan 23,- 16
27 ( ) 19. Df = (−∞,∞), f naik pada (−∞,−1) dan pada (1,∞), f turun pada

(−1,0) dan pada (0,1), ttk min (1,−2) dan ttk maks (−1,2); f ckg ke ats pada - 22 ,0 dan pada 22 ,• , ke bwh ( ) ( )
( ) ( )
pada -•, - 22 dan pada 0, 22 , ttk blk - 22 , 7 82 dan (
) ( ,- ) 20. D = (−∞,∞), f naik pada (−∞,0),
2
2
7 2
8 f

f turun pada (0,∞), ttk maks (0,1); f ckg ke ats pada ( -•, - ) dan pada ( ,• ) , ke bwh pada ( - , ) , ttk
3
3
3
3
3 3
3 3

blk ( - , ) dan ( , ) , as datar y = −1 21. D = (1,∞), f naik pada ( ,• ) , f turun pada (1, ) , ttk min ( , ) ,
3 1
3 2
3 1
3 2 f
5
4
5
4
5 3
4 4

( ) ( )
f ckg ke ats pada Df 22. Df = (−∞,∞), f naik pada 0, p4 dan pada 54p , 2p , f turun pada p4 , 54p , ttk maks ( )
( p4 , 2 ) , ttk min ( 54p ,- 2 ) ; f ckg ke ats pada ( 34p , 74p ) , ke bwh pada (0, 34p ) dan pada ( 74p , 2p ) , ttk blk ( 34p ,0)
dan ( 74p ,0) 23. D = (−∞,∞) − {−1,1}, f naik pada ( -•, - 3 ) dan pada ( 3,• ) , f turun pada ( - 3, -1) ,
f

(−1,0), (0,1), dan (1, 3 ) ; ttk maks ( - 3, -3 3 ) , ttk min ( 3,3 3 ) ; f ckg ke ats pada (−1,0) dan pada (1,∞),
ke bwh pada (−∞,−1) dan (0,1), ttk blk (0,0); as tegak x = −1 dan x = 1, as miring y = 2x.
y y y y y y
(−1,2) (0,1)
(1,1)

−1 0 1 x 0 π/4 5π/4 2π x y = 2x
0 x −1 0 x
0 x −1 0 1 x
1 - x2
(1,−1) (1,−2) f (x) = f (x) = x - x - 1 f (x) = sin x + cos x
1 + x2
f (x) = 3x − 5x
5 3
f (x) = 3x − 4x
4 3 3
f (x) = 22x
x -1

24. 108 25. θ = 60° 26. 10 × 10 × 20 cm dan Rp 60 ribu 27. ± 32 , 12 ( ) 28. tinggi tabung = 13 T.

Anda mungkin juga menyukai