Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROJECT OF PERSONAL SIMPLE WATER FILTER ON TAP


UPAYA PERSONAL - PREVENTIF PENGADAAN AIR BERSIH
KORBAN BANJIR
BIDANG KEGIATAN:
PKM GT
Diusulkan oleh:
I Gede Dana Santika

NIM. 1113021077

/TA: 2011

Anak Agung Gede Basudewa

NIM. 1113021064

/TA: 2011

Gde Parie Perdana

NIM. 1213021059

/TA: 2012

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2014

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS


1. Judul Kegiatan

: Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal


Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir

2. Bidang Kegiatan

: PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

: I Gede Dana Santika

b. NIM

: 1113021077

c. Jurusan/Fakultas

: Pendidikan Fisika/MIPA

d. Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

e. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp

: Jln. Pantai Indah, Gang 2 No 23,


Singaraja/083117557429

f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis

: mola.mola.manta@gmail.com
: 2 orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Prof. Dr. Ketut Suma, M. S.

b. NIDN

: 0001015913

c. Alamat Rumah dan No Tel./Hp

: Jln. Pulau Batam, Gang Murai I/3,


Banyuning Barat, Singaraja Bali/08156260229

Singaraja, 25 Januari 2014

ii

KATA PENGANTAR

Om Suastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya, Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis (PKM-GT) yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya
Personal Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam penulisan PKM-GT ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. A.A.I.A Rai Sudiatmika, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
2. Bapak Prof. Dr. Ketut Suma, M. S.

selaku dosen pendamping yang telah

membimbing penyusunan PKM-GT ini.


3. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan PKM-GT ini.
Semoga PKM-GT ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari bahwa karya
tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata penulis berharap
agar PKM-GT ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Om Santih, Santih, Santih, Om

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......i
LEMBAR PENGESAHAN........ii
KATA PENGANTAR...........iii
DAFTAR ISI......iv
DAFTAR GAMBAR......v
DAFTAR TABEL......vi
RINGKASAN...vii
PENDAHULUAN

Latar Belakang....1
Tujuan.....2
Manfaat.......2

GAGASAN

Banjir dan Dampaknya Terhadap Kesehatan......3

Solusi Kekinian Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir.....7

Air Bersih Korban Banjir........8

Permasalahan Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir....5

Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal Preventif Pengadaan

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengimplementasian Project of Personal Simple


Water Filter on Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban

Banjir.........11
Langkah-langkah Strategis Keberhasilan Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir..12

KESIMPULAN.............14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv

DAFTAR GAMBAR
Perbandingan Jumlah Bencana Per Jenis Bencana di Indonesia Tahun 1815
2013.....4
Peta Sebaran Bencana Banjir di Indonesia Tahun 1815 2013.....4
Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit Sejak Tanggal 28 Januari
2002 3 Maret 2002

.....5

Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep Hukum
Bernoulli..9
Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Kecil dengan Konsep Hukum
Pascal......9
Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep Tekanan
Hidrostatis.....10

DAFTAR TABEL

Pemberitaan Media Online terkait Kendala Penyediaan Air Bersih untuk Korban Banjir.6
Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir..12

vi

RINGKASAN

Frekuensi banjir di Indonesia beberapa tahun belakangan ini terus mengalami


peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia (BNPB, 2013), sejak tahun 1815 sampai dengan 2013 telah terjadi lebih dari 4.000
kasus banjir di Indonesia. Sejalan dengan peningkatan frekuensi banjir, jumlah korban jiwa
akibat banjir juga mengalami peningkatan. Selain diakibatkan faktor fisik seperti kematian
akibat benturan, tenggelam, dan terseret arus banjir, kematian korban banjir juga terjadi akibat
berbagai jenis penyakit yang timbul pasca banjir. Salah satu penyebab timbulnya masalah
kesehatan pasca banjir yaitu karena kurangnya pasokan makanan dan minuman bersih untuk
korban banjir.
Berbagai upaya preventif telah dilakukan pemerintah untuk mencegah kurangnya
pasokan air bersih korban banjir, seperti pembangunan tempat pengungsian dan posko
layanan kesehatan untuk korban banjir, pengadaan air bersih dari bantuan air minum dalam
kemasan, Perusahaan Air Minum Daerah (PAMD), dan mengerahkan mesin suling untuk
mengubah air banjir menjadi air bersih layak konsumsi. Namun, dalam pelaksanaannya masih
ditemui berbagai kendala, seperti masalah perijinan, sulitnya pendistribusian air bersih karena
akses jalan ke tempat korban banjir tergenang air, rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air
Minum Daerah (PAMD) akibat tergenang banjir, dan terbatasnya armada pengangkut air.
Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini yaitu menggagas sebuah solusi untuk
mengatasi timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan air bersih pasca
banjir dengan melaksanakan Project of Personal Simple Water Filter on Tap, proyek
pembuatan dan distribusi gratis alat suling air banjir sederhana oleh pemerintah untuk
masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Konsep pengadaan air bersih untuk korban
banjir yang dilakukan pemerintah selama ini masih bersifat public-service, sehingga dalam
pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala. Konsep personal-preventif kiranya
perlu dipertimbangkan sebagai upaya efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir.
Project of Personal Water Filter on Tap merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya
pasokan air bersih untuk korban banjir dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water
Filter on Tap oleh pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir.
Personal Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan alat penyaring air banjir
sederhana yang menerapkan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi
dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran dan menggunakan
karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter).
Teknik implementasi yang akan dilakukan untuk menyukseskan program ini
dikelompokkan ke dalam tiga tahapan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
yang melibatkan beberapa pihak, yaitu pemerintah, dinas kesehatan, perusahaan water filter,
dan masyarakat. Tahap perencanaan meliputi: (1) pemetaan pihak-pihak terkait, (2)
pengumpulan data fisik, (3) analisis disain, (4) penentuan mitra produksi, dan (5) perancangan
anggaran biaya. Tahap pelaksanaan meliputi: (1) produksi, (2) uji kelayakan alat, (3)
distribusi alat, dan (4) sosialisasi program. Tahap evaluasi meliputi: (1) monitoring dan (2)
evaluasi.
Perencanaan yang matang dan pelaksanaan program serta evaluasi yang baik dan
berkesinambungan akan menghasilkan manfaat yang maksimal. Dengan pelaksanaan Project
of Personal Water Filter on Tap, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir akan
masalah kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir. Sejalan dengan itu, berbagai
penyakit yang diakibatkan oleh faktor sanitasi, khususnya yang terkait dengan air bersih,
tentunya dapat diminimalisir, sehingga tingkat kematian akibat penyakit pasca banjir juga
dapat ditekan.

vii

1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Frekuensi banjir di Indonesia beberapa tahun belakangan ini sepertinya terus
mengalami peningkatan. Sejalan dengan peningkatan frekuensi banjir, jumlah korban jiwa,
baik yang terjadi karena faktor fisik ketika banjir berlangsung ataupun akibat penyakit pasca
banjir, juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana RI tahun 2013, banjir merupakan bencana yang memiliki frekuensi tertinggi dengan
jumlah korban terbanyak di Indonesia selama 197 tahun terakhir (BNPB, 2013).
Selain diakibatkan karena faktor fisik seperti kematian akibat benturan, tenggelam,
dan terseret air ketika banjir terjadi, kematian korban banjir juga terjadi akibat berbagai jenis
penyakit yang timbul pasca banjir. Hal ini sesuai dengan data yang ungkapkan oleh
Departemen Kesehatan RI bahwa dari 4.291 kasus banjir yang terjadi di Indonesia selama
tahun 2013, terdapat 609.007 orang yang mengalami gangguan kesehatan pasca banjir.
Gangguan kesehatan tersebut diantaranya diare, penyakit kulit, gastritis, pneumonia, dan
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan leptospirosis. Dimana dari sekian jumlah
masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, tercatat 36,9% merupakan penderita diare.
Bahkan ketika banjir melanda Jakarta di awal tahun 2002, terdapat 17 orang yang meninggal
akibat terkena penyakit leptospirosis (Bambang, 2002).
Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan pasca banjir adalah karena
kurangnya pasokan makanan dan minuman bersih untuk korban banjir. Hal ini semakin
memburuk ketika korban banjir menolak untuk dievakuasi dan memilih untuk tetap bertahan
di rumah yang tergenang banjir. Ini seperti dilansir www.megapolitan.kompas.com bahwa
ketika banjir melanda Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur pada bulan Januari 2013 lalu,
ratusan warga menolak untuk dievakuasi meskipun banjir setinggi 1,5 meter menggenangi
rumah mereka. Motifnya adalah karena warga telah merasa akrab dengan banjir dan takut
harta benda mereka dicuri ketika rumah ditinggalkan tanpa penghuni. Selama menunggu
banjir surut, korban banjir yang tetap bertahan kekurangan makanan dan minuman bersih,
sehingga cukup banyak diantara mereka yang menggunakan air banjir yang telah
terkontaminasi untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, minum, mandi, dan
sebagainya (Aditya, 2014).
Berbagai solusi preventif telah diupayakan pemerintah untuk mencegah kurangnya
pasokan air bersih yang berdampak pada timbulnya penyakit pasca banjir, seperti
pembangunan tempat pengungsian dan posko layanan kesehatan untuk korban banjir. Bahkan
untuk mencegah kurangnya pasokan air bersih korban banjir Jakarta tahun 2013,

2
pemerintahan DKI Jakarta telah mengerahkan mesin suling air banjir. Namun, upaya tersebut
belum mampu menyelesaikan permasalahan pasokan air bersih secara menyeluruh. Ini
diakibatkan karena beberapa hal diantaranya: (1) solusi preventif timbulnya penyakit pasca
banjir baru dilaksanakan beberapa hari setelah banjir terjadi, (2) kurangnya kesadaran korban
banjir untuk dievakuasi dan memilih untuk tetap bertahan, (3) pelayanan air bersih yang
bersifat public-service menimbulkan peluang terjadinya penularan penyakit, (4) akses jalan
untuk distribusi air bersih korban banjir tergenang air (Mirah, 2010).
Konsep pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama
ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai
kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya efektif
pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap merupakan
suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir dengan produksi
dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk masyarakat yang
tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan
alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum
Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai
ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter).
Dengan demikian, diharapkan ketika banjir terjadi dan belum ada bantuan air bersih dari
pemerintah ataupun pihak lain, korban banjir mampu memperoleh air bersih dengan cara
memfiltrasi air banjir yang terkontaminasi. Diharapkan juga permasalahan timbulnya penyakit
yang diakibatkan karena kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir dapat teratasi.
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah menggagas sebuah upaya
personal-preventif untuk mengatasi timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya
pasokan air bersih pasca banjir dengan melaksanakan Project of Personal Simple Water Filter
on Tap, proyek pembuatan dan distribusi gratis alat suling air banjir sederhana oleh
pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Dalam hal ini, Personal
Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang
mensinergiskan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) dan daur ulang (recycle)
limbah botol minuman plastik dengan penyaring karbon teraktivasi (activated carbon filter)
yang ramah lingkungan.
Manfaat
Karya tulis ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa.
Bagi pemerintah yaitu sebagai upaya personal-preventif minimalisasi timbulnya korban jiwa

3
karena penyakit yang diakibatkan kurangnya pasokan air bersih pasca banjir. Bagi masyarakat
yaitu dapat membantu masyarakat memperoleh air bersih dari air banjir yang terkontaminasi
sehingga dapat mengatasi permasalahan kurangnya pasokan air bersih dan timbunya penyakit
pasca banjir. Bagi mahasiswa yaitu dapat membuat suatu gagasan penerapan konsep Fisika
(Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) dan konsep daur ulang (recycle) sebagai wujud
implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
GAGASAN
Banjir dan Dampaknya terhadap Kesehatan
Beberapa tahun belakangan ini, jumlah kejadian banjir di Indonesia terhitung terus
mengalami peningkatan. Seiring dengan perubahan iklim global dan degradasi lingkungan,
diperkirakan tahun-tahun mendatang hampir mustahil intensitas bencana makin surut (Erman,
2011). Banjir didefinisikan sebagai suatu peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat (BNPB, 2013). Banjir dapat
menyebabkan bencana dengan berbagai tingkat resiko.
Banjir adakalanya terjadi dalam waktu yang cepat dengan waktu genangan yang
cepat pula dan ada juga yang terjadi dalam waktu yang lama dengan waktu genangan yang
lama pula. Penyebab banjir beranekaragam, diantaranya curah hujan yang tinggi, luapan dari
sungai, tanggul sungai yang jebol, luapan air laut pasang, tersumbatnya saluran drainase atau
bendungan yang runtuh (BNPB, 2013). Banjir berkembang menjadi bencana jika sudah
mengganggu kehidupan manusia dan bahkan mengancam keselamatannya.
Indonesia merupakan negara dengan frekuensi banjir terbanyak di asia tenggara. Jika
dihitung dari pertengahan tahun 2011, telah terjadi 129 kasus banjir di Indonesia dimana
sebagaian kasus juga diikuti oleh peristiwa longsor. Sementara pada kuartal pertama tahun
2012 telah terjadi 91 kasus banjir yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (BNPB, 2012).
Dan kasus banjir paling baru adalah banjir besar yang merendam hampir seluruh kota Jakarta
pada awal tahun 2013. Jumlahan tersebut merupakan sebagian kecil dari sekian banyak kasus
banjir yang pernah terjadi di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Repubik Indonesia
(BNPB, 2013), sejak tahun 1815 sampai dengan 2013 telah terjadi lebih dari 4.000 kasus
banjir di Indonesia. Jumlahan ini belum termasuk kasus yang tidak tercatat BNPB di masa
lalu. Hal ini sekaligus menjadikan banjir sebagai bencana dengan frekuensi terbanyak bagi
negara Indonesia. Informasi perbandingan jumlah bencana per jenis kejadian bencana di
Indonesia dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut.

4
PERBANDINGAN JUMLAH BENCANA PER JENIS BENCANA DI INDONESIA TAHUN 1815 -2013

Gambar 1. Perbandingan Jumlah Bencana Per Jenis Bencana di Indonesia Tahun 1815
2013 (Sumber Data: BNPB, 2013)
Banjir di Indonesia tidak terjadi hanya pada satu wilayah saja, namun tersebar di
seluruh wilayah dengan frekuensi dan intensitas yang berbeda-beda. Berdasarkan data sebaran
bencana banjir di Indonesia dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 yang disampaikan
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Jawa Tengah menduduki
peringkat pertama dengan jumlah banjir sebanyak 337 bencana. Sedangkan Provinsi Papua
Barat menduduki peringkat terakhir karena tidak pernah mengalami banjir. Sebaran bencana
banjir di Indonesia per provinsi dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
peta berikut.
PETA SEBARAN BENCANA BANJIR DI INDONESIA PER PROVINSI TAHUN 1815-2013

Gambar 2. Peta Sebaran Bencana Banjir di Indonesia Tahun 1815 2012 (Sumber: BNPB,
2013)
Selain menyebabkan berbagai kerugian,

banjir

juga menyisakan berbagai

permasalahan, baik masalah psikis maupun fisik yang dialami oleh masyarakat yang terkena
musibah. Masalah fisik ditandai dengan mulai berdatangannya penyakit kulit seperti gatalgatal dan masalah pencernaan seperti diare akibat kurangnya pasokan air bersih. Sedangkan

5
masalah psikis terjadi karena kehilangan dan kerugian secara materiil yang dirasakan oleh
masyarakat yang terkena musibah banjir.
Berbagai kasus penyakit yang menyerang korban banjir seperti infeksi saluran cerna,
infeksi mata, infeksi pernapasan, dan infeksi kulit, diakibatkan oleh air banjir yang
terkontaminasi, bahkan infeksi otak juga dapat ditularkan lewat air (Dinkes-DKI, 2013).
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ketika banjir merendam kota
Jakarta pada tahun 2002, terdapat 609.007 orang penderita penyakit pasca banjir yang
ditolong sejak 28 Januari sampai dengan 3 Maret 2002. Dari jumlahan tersebut, selain diare
dan ISPA, penyakit yang tampak menonjol dan muncul belakangan adalah deman berdarah
dan leptospirosis. Dari 70 orang penderita leptospirosis, 17 orang diantaranya meninggal
dunia. Penyakit leptospirosis disebarkan oleh tikus melalui air kencingnya (Bambang, 2002).
Besar kemungkinan air banjir yang telah terkontaminasi air kencing tikus secara sengaja atau
tidak terminum oleh korban banjir. Proporsi pasien rawat jalan korban banjir Jakarta menurut
jenis penyakit sejak tanggal 28 Januari 2002 sampai dengan 3 Maret 2002 dapat dilihat pada
bagan berikut.
Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit
Sejak Tanggal 28 Januari 2002 3 Maret 2002

Gambar 3. Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit Sejak
Tanggal 28 Januari 2002 3 Maret 2002 (Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2002)
Begitu juga pasca banjir yang melanda DKI Jakarta tahun 2007, berbagai penyakit
seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit juga tercatat menjangkiti
masyarakat Jakarta, terutama yang berada di pengungsian. Hal ini disebabkan karena keadaan
sanitasi dan cuaca yang buruk (Dinkes-DKI, 2012).
Permasalahan Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir
Banjir merupakan bencana alam yang terjadi secara mendadak, yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan pemukiman, perubahan kualitas lingkungan karena cemaran yang
ditimbulkan dan kerawanan masalah kesehatan pada masyarakat yang terkena (Rina, 2003).
Salah satu dari sekian banyak permasalahan yang timbul akibat banjir adalah kurangnya
pasokan air bersih untuk korban banjir akibat sumber-sumber air bersih masyarakat, seperti

6
sumur dan jetpam, telah terkontaminasi air banjir, sehingga pasokan air bersih menjadi barang
langka. Tak kunjung ditemui korban banjir yang terpaksa menggunakan air kotor untuk
dikonsumsi.
Kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir menimbulkan berbagai
permasalahan baru, terutama yang berhubungan dengan kesehatan korban banjir. Banyak
kasus penyakit pasca banjir yang terjadi sebagai akibat kurangnya pasokan air bersih untuk
korban banjir. Penyakit-penyakit tertentu seperti diare, infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA), leptospirosis, dan penyakit kulit merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena
korban banjir menkonsumsi air ataupun makanan yang telah terkontaminasi bakteri (Rina,
2003).
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah berusaha mencari solusi terhadap
permasalahan air bersih korban banjir. Berbagai usaha telah dilakukan, seperti penyediaan
posko konsumsi yang menyediakan makanan dan minuman untuk korban banjir, bahkan pada
saat banjir besar melanda kota Jakarta di awal tahun 2013 yang lalu, pemerintahan DKI
Jakarta telah mengerahkan beberapa unit mesin suling (Silvanus, 2014). Meskipun solusisolusi tersebut telah mampu menyelesaikan sekian persen permasalahan air bersih korban
banjir, namun masih ditemui berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat diketahui
dari pemberitaan beberapa media online sebagai berikut.
Tabel 1. Pemberitaan Media Online terkait Kendala Penyediaan Air Bersih untuk
Korban Banjir
No.
1

Pemberitaan

Sumber Berita

Kendala air bersih untuk pengungsi korban banjir www.jakarta.okezone.com


Jakarta dan sekitarnya, nampaknya belum bisa dipenuhi Sabtu, 19 Januari 2014.
oleh Komando Penanggulangan Bencana Nasional
karena masalah perijinan.

Beberapa

wilayah

di

DKI

Jakarta

mengalami www.waspada.co.id

kelangkaan dan kenaikan harga air minum dalam Minggu, 20 Januari 2014.
kemasan yang diakibatkan sulitnya pendistribusian air
minum karena akses jalan tergenang banjir.
3

PT

PAM

Lyonnaise

Jaya

(PALYJA),

operator www.merdeka.com

penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah Barat Sabtu, 19 Januari 2014.
DKI Jakarta mengumumkan bahwa pasokan air bersih
masih mengalami gangguan karena kurangnya pasokan
air baku dari Perum Jasa Titra II (PJT II) disamping

7
beberapa kantor pelayanan PALYJA maupun fasilitas
produksi dan distribusi PALYJA juga rusak akibat
dilanda banjir.
4

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi, www.antaranews.com


Jawa Barat, mengaku kewalahan memenuhi permintaan Minggu, 20 Januari 2014.
distribusi air bersih bagi korban banjir di wilayah
setempat karena terbatasnya armada pengangkut air.
Berdasarkan kutipan pemberitaan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa solusi

terhadap permasalahan air bersih untuk korban banjir masih terkendala oleh beberapa hal
seperti: (1) masalah perijinan; (2) sulitnya pendistribusian air bersih karena akses jalan ke
tempat korban banjir tergenang air; (3) rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air Minum
Daerah akibat tergenang banjir; dan (4) terbatasnya armada pengangkut air. Kendala-kendala
tersebut tentu akan mempengaruhi jangka waktu penyediaan air bersih untuk korban banjir,
sedangkan disisi lain penyediaan air bersih untuk korban banjir harus segera dilaksanakan.
Solusi Kekinian Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir
Pos Komando (Posko) Penanganan Banjir
Pos Komando (Posko) Penangan Banjir merupakan tempat pengungsian bagi korban
banjir dengan berbagai pelayanan umum seperti pelayanan kesehatan, konsumsi, air bersih,
dan sebagainya. Pendirian posko banjir merupakan solusi penanganan korban banjir pasca
banjir. Di posko ini, seluruh sumbangan untuk korban banjir diterima untuk kemudian
didistribusikan kepada korban bajir itu sendiri. Terkait dengan pengadaan air bersih untuk
korban banjir, ada beberapa cara yang dilakukan oleh posko penanganan banjir, seperti: (1)
menerima sumbangan dan bantuan air dalam kemasan baik itu dari pemerintah maupun dari
pihak lain; (2) menyediakan mesin suling untuk mennyuling air terkontaminasi menjadi air
layak minum.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, pengadaan Pos Komando (Posko) Penangan
Banjir ini memang sangat membantu korban banjir, namun dalam pelaksanaannya, masih
terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut adalah sebagai berikut.
1. Proses penerimaan sumbangan dan bantuan masih mengalami kendala secara teknis
dan kendala faktor alam. Kendala-kendala yang berhubungan dengan masalah teknis
ini terjadi akibat proses perijinan bantuan air bersih yang memakan waktu lama,
rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air Minum (PAM) terdekat akibat dilanda
banjir, dan kurangnya armada pengangkut air (jumlah armada tidak sebanding dengan

8
kebutuhan air bersih korban banjir per harinya). Sedangkan factor alam berkaitan
dengan proses pendistribusian air bersih untuk korban banjir. Kebanyakan
permasalahan yang timbul adalah akses jalan menuju tempat pengungsian korban
banjir tergenang air sehingga kendaraan tidak bisa lewat.
2. Kurangnya jumlah mesin suling untuk kasus-kasus banjir di daerah terpencil. Ide
pemerintah untuk menggunakan mesin suling sebagai alat pengadaan air bersih sangat
bagus. Namun, proses perealisasian ide ini baru dilaksanakan pada banjir yang
melanda Jakarta di awal tahun 2014 yang lalu. Maka dari itu, diperlukan lebih banyak
mesin suling air untuk daerah rawan banjir yang terpencil.
3. Kurangnya kesadaran korban banjir akan pentingnya proses evakuasi. Proses evakuasi
korban banjir pada beberapa kasus banjir di Indonesia mengalami kendala akibat
masyarakat yang menolak untuk dievakuasi dengan alasan takut harta benda mereka
dicuri jika rumah ditinggalkan tanpa penghuni. Hal ini justru berdampak terhadap
kesehatan korban banjir tersebut, pasalnya mereka akan kehabisan bahan makanan dan
air minum bersih jika mereka terus bertahan dirumah yang tergenang air. Disamping
itu peluang banjir susulan dan timbulnya berbagai penyakit juga akan meningkat.
Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan
Air Bersih Korban Banjir
Upaya pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama
ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi
beberapa kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya
efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap
merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir
dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk
masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap
merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum
Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman
plastik berbagai ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated
carbon filter). Dengan proyek ini, permasalahan kendala-kendala terkait dengan pengadaan
air bersih untuk korban banjir dapat teratasi.
Personal Simple Water Filter on Tap
Personal Simple Water Filter on Tap merupakan sebuah gagasan penerapan konsep
Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) pada alat penyaring air banjir yang terintegrasi
dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran dan menggunakan

9
karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter). Penerapan konsep hukum
fisika pada alat ini mengadopsi penerapan Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli pada pompa
air sumur, namun sumber energi yang digunakan pada alat ini berasal dari energi tekanan
ataupun remasan tangan (tap). Alat ini dirancang tidak menggunakan bantuan energi listrik
karena pertimbangan terjadinya pemadaman listrik pada sekian kasus banjir di Indonesia.
Disamping itu, alat ini juga dirancang dengan menggunakan konsep simply-economically
sehingga selain secara teknis mudah digunakan dan dibawa oleh masyarakat (korban banjir),
biaya produksi yang harus ditanggung pemerintah juga diharapkan tidak terlalu besar
mengingat penggunaan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran
sebagai salah satu bahan utama pembuatan alat ini.
Berikut merupakan beberapa jenis rancangan Personal Simple Water Filter on Tap
dengan deskripsi masing-masing bagiannya.
Pompa Tekan
Pipa Keran
Activated Carbon Filter
Sekrup Pengunci

Galon Plastik Penampung Air Banjir


Pipa Pompa

Gambar 4. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep
Hukum Bernoulli
Pipa Keran
Activated Carbon Filter + Sekrup Pengunci
Pipa Pompa
Botol Plastik Penampung Air Banjir

Gambar 5. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Kecil


dengan Konsep Hukum Pascal

10

Mulut Galon
Galon Penampung Air Banjir
Activated Carbon Filter
Galon Penampung Air Hasil Filtrasi
Pipa Keran
Dasar Penyangga
Gambar 6. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar
dengan Konsep Tekanan Hidrostatis
Personal Simple Water Filter on Tap yang terlihat pada gambar 4 merupakan
rancangan dengan ukuran besar (menggunakan botol galon plastik sebagai tempat
penampungan air banjir). Prinsip kerja rancangan Personal Simple Water Filter on Tap ini
berdasarkan pada konsep Hukum Bernoulli. Ketika pompa ditekan kebawah maka seluruh
udara yang ada dalam pipa pompa akan keluar dan berdesakan dengan air. Ketika pompa
tekan dilepaskan maka air kotor yang tertampung di dalam galon plastik akan tertekan masuk
ke dalam pipa pompa akibat tekanan dari udara yang ada di atas permukaan air (leher galon)
yang sengaja tidak penuh diisi air, kemudian air akan melewati penyaring karbon teraktivasi
(activated carbon filter).
Simple Water Filter on Tap yang terlihat pada gambar 5 merupakan rancangan
dengan ukuran kecil (menggunakan botol plastik ukuran tanggung sebagai tempat
penampungan air banjir). Prinsip kerja rancangan Simple Water Filter on Tap jenis ini
berbeda dengan rancangan pada gambar 4. Rancangan ini merupakan penerapan konsep
Hukum Pascal. Untuk mengalirkan air dari botol plastik menuju activated carbon filter maka
pemakai harus menekan (meremas) botol plastik ukuran tanggung. Berdasarkan Hukum
Pascal, tekanan akibat remasan akan diteruskan oleh air ke segala arah, termasuk ke ruang
kosong yang ada pada pipa pompa. Sehingga, pada aknirnya air akan mengalir melewati
activated carbon filter.
Berbeda dengan rancangan gambar 4 dan 5, Simple Water Filter on Tap yang terlihat
pada gambar 5 merupakan rancangan dengan menggunakan dua buah galon plastik yang
dihubungakan oleh activated carbon filter. Prinsip kerja penyaring jenis ini merupakan
aplikasi dari konsep tekanan hidrostatis. Air kotor yang tertampung pada gallon pertama akan
berinteraksi langsung dengan activated carbon filter. Kelebihan alat penyaring jenis ini adalah

11
memiliki interval waktu penyaringan lebih lama sehingga kualitas air bersih yang dihasilkan
akan lebih baik.
Setelah proses penyaringan selesai, air bersih hasil saringan dapat ditambahkan lemon
essential oil untuk memberikan rasa enak dan meningkatkan kadar antioksidan pada air bersih
tersebut. Simple Water Filter on Tap harus diperiksa kebersihannya secara berkala agar tidak
menimbulkan permasalahan kesehatan.
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengimplementasian Project of Personal Simple Water
Filter on Tap Konsep Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir
Berikut

merupakan

pihak-pihak

yang

dipertimbangkan

dapat

membantu

pengimplementasian Project of Personal Simple Water Filter on Tap.


Pemerintah
Peranan pemerintah dalam menyukseskan Project of Personal Simple Water Filter on
Tap ini diantaranya: (1) mendata jumlah warga di setiap daerah rawan banjir di seluruh
wilayah Indonesia. Dalam hal ini pemerintah pusat dapat bekerjasama dengan pemerintah
daerah provinsi untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan pemerintahan dibawahnya; (2)
menyediakan dana produksi dan distribusi Personal Simple Water Filter on Tap sesuai
dengan hasil pendataan jumlah warga di setiap daerah rawan banjir. Jenis Simple Water Filter
on Tap sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan warga; (3) bekerjasama dengan
perusahaan terkait yang secara kompeten mampu memproduksi Personal Simple Water Filter
on Tap yang berkualitas; (4) melakukan distribusi Personal Simple Water Filter on Tap dan
sosialisasi Project of Personal Simple Water Filter on Tap kepada masyarakat, terutama
terkait dengan fungsi dan cara penggunaaanya serta pemeriksaan kebersihan alat secara
berkala. Dalam pelaksanaannya, pemerintah pusat dapat bekerja sama dengan berbagai pihak;
dan (5) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Project of Personal Simple
Water Filter on Tap. Dalam hal monitoring, pemerintah pusat dapat berkoordinasi dan
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di
masing-masing daerah.
Dinas Kesehatan
Peranan Dinas Kesehatan dalam pengimplementasian Project of Personal Simple
Water Filter on Tap diantaranya: (1) memonitoring proses produksi Personal Simple Water
Filter on Tap; (2) melakukan uji kelayakan Simple Water Filter on Tap terutama yang
berkaitan dengan air hasil filtrasi. Dalam hal ini dinas kesehatan dapat bekerja sama dengan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); (3) melakukan pembaharuan dan inovasi

12
terhadap elemen Personal Simple Water Filter on Tap jika pada pelaksanaannya terdapat
elemen yang tidak berfungsi secara efektif (misalnya: activated carbon filter).
Perusahaan Water Filter
Perananan perusahaan water filter dalam hal ini adalah sebagai mitra produksi
Personal Simple Water Filter on Tap, mulai dari pengadaan bahan, proses produksi, hingga
proses revisi dan inovasi disain Personal Simple Water Filter on Tap.
Masyarakat
Peranan masyarakat dalam pengimplementasian Project of Personal Simple Water
Filter on Tap diantaranya: (1) mendukung program ini dengan cara menerima, menggunakan,
dan memelihara Personal Simple Water Filter on Tap yang diberikan secara gratis oleh
pemerintah sesuai dengan prosedur yang disampaikan pada saat sosialisasi; (2) menjadi agen
sosialisasi bagi keluarga ataupun tetangga yang kiranya kurang paham terhadap teknis
penggunaan dan pemeliharaan Personal Simple Water Filter on Tap; dan (3) melaporkan
kepada pihak terkait apabila terdapat permasalahan yang berhubungan dengan Project of
Personal Simple Water Filter on Tap.
Langkah-langkah Strategis Keberhasilan Project of Personal Simple Water Filter on Tap
Konsep Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir
Langkah-langkah strategis pengimplementasian Project of Personal Simple Water
Filter on Tap Upaya Preventif dan Efektif Pengadaan Air Bersih Masyarakat di Daerah
Rawan Banjir dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Project of Personal Simple
Water Filter on Tap Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir
Tahap
Pokok

Sub Tahap

Keterangan

Pemetaan

Pada tahap ini, pemerintahan pusat (melalui sub-bagian

Pihak-pihak

terkait) memetakan pihak-pihak yang terkait dengan

Terkait

pelaksanaan Project of Personal Simple Water Filter on


Tap ini lengkap dengan deskripsi kerja pihak-pihak
tersebut.

Perencanaan

Tujuannya

adalah

untuk

mempermudah

pelaksanaan program dan mempermudah proses analisis


jika suatu saat timbul permasalahan.
Pengumpulan

Pada tahap ini, pihak-pihak terkait melakukan pengumpulan

Data Fisik

data terkait dengan jumlah daerah rawan banjir di Indonesia

13
termasuk jumlah penduduk di masing-masing daerah.
Metode

pengumpulan

data

yang

dilakukan

dapat

disesuaikan dengan kondisi lapangan. Data yang terkumpul


selanjutnya akan dijadikan acuan dalam perancangan alat
serta perencanaan anggaran biaya.
Analisi Disain

Pada tahap ini, pihak-pihak terkait (yang berkompeten di


bidang ini) melakukan analisis disain Personal Simple
Water Filter on Tap untuk menentukan disain terbaik yang
kiranya sesuai dengan kondisi masyarakat, termasuk juga
analisis pemilihan komponen penyaring/pemurni air (jika
ditemukan filter lain yang kiranya memiliki kualitas yang
lebih baik dengan harga yang lebih murah dari activated
carbon filter.

Penentuan

Pada tahap ini, dilaksanakan penentuan mitra produksi yaitu

Mitra

perusahaan yang akan dipercaya memproduksi Personal

Produksi

Simple Water Filter on Tap. Dalam penentuan mitra


produksi,

diharapkan

pihak

yang

dipercayakan,

mempertimbangkan kualitas mitra produksi terkait dengan


bidang ini.
Rancangan

Pada tahap ini, pihak-pihak terkait melakukan rancangan

Anggaran

anggaran biaya (produksi, distribusi, dan evaluasi) dengan

Biaya

berdasarkan pada data fisik yang telah diperoleh pada tahap


sebelumnya serta perkiraan harga per unit Personal Simple
Water Filter on Tap.

Produksi

Pada tahap ini, dilaksanakan produksi Personal Simple


Water Filter on Tap sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Sebaiknya dibuat suatu agen
khusus untuk memonitoring proses produksi.

Pelaksanaan

Uji Kelayakan Setelah beberapa unit Personal Simple Water Filter on Tap
Alat

diproduksi, maka pihak-pihak terkait melakukan uji


kelayakan alat. Jika kiranya terdapat permasalahan, maka
dapat dicarikan alternatif solusi.

Distribusi

Setelah semua unit Personal Simple Water Filter on Tap

Alat

selesai diproduksi, maka dilakukan pendistribusian ke

14
setiap wilayah dengan jumlah alat sesuai dengan jumlah
penduduk pada data yang diperoleh sebelumnya.
Sosialisasi

Tahap sosialisasi akan lebih baik jika dilaksanakan


bersamaan dengan tahap pendistribusian alat. Pemerintah
daerah mengumpulkan masyarakat yang akan memperoleh
bantuan Personal Simple Water Filter on Tap kemudian
pada saat itu juga disosialisasikan hal-hal yang terkait
dengan fungsi, cara kerja, cara penggunaan, dan cara
pemeliharaan alat. Tidak menutup kemungkinan, pihak
masyarakat juga memiliki peran sebagai agen sosialisasi.

Evaluasi

Monitoring

Tahap monitoring dilakukan secara insidental ketika banjir


terjadi pada daerah tertentu. Pihak-pihak yang terkait dalam
hal ini melakukan monitoring terhadap keefektifan alat dan
teknis masyarakat dalam penggunaan dan pemeliharaan
alat.

Evaluasi

Tahap evaluasi dilaksanakan berdasarkan informasi yang


diperoleh pada tahap monitoring. Beberapa hal yang
kiranya kurang efektif ataupun mengalami permasalahan,
baik itu teknis penggunaan dan pemeliharaan alat oleh
masyarakat ataupun permasalahan dari alat itu sendiri.

KESIMPULAN
Upaya pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama
ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi
beberapa kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya
efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap
merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir
dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk
masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap
merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum
Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman
plastik berbagai ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated
carbon filter).

15
Teknik implementasi yang akan dilakukan dikelompokkan dalam tiga tahap pokok
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan terdiri dari lima sub-tahap,
diantaranya pemetaan pihak-pihak terkait, pengumpulan data fisik, analisis disain, penentuan
mitra produksi, dan rancangan anggaran biaya. Tahap pelaksanaan terdiri atas empat subtahap, diantaranya tahap produksi, uji kelayakan alat, distribusi, dan sosialisasi. Sedangkan
tahap evaluasi terdiri atas dua sub-tahap yaitu tahap monitoring dan tahap evaluasi.
Perencanaan yang matang dan pelaksanaan program serta evaluasi yang baik dan
berkesinambungan akan menghasilkan manfaat yang maksimal. Dengan pelaksanaan Project
of Personal Water Filter on Tap, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir akan
masalah kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir, terutama kurangnya pasokan air
bersih satu sampai dengan dua hari pasca banjir (bantuan air bersih dari pemerintah dan pihak
lain belum maksimal). Dengan terpenuhinya pasokan air bersih korban banjir, berbagai
penyakit yang diakibatkan oleh faktor sanitasi, khususnya yang terkait dengan air bersih,
tentunya dapat diminimalisir, sehingga tingkat kematian akibat penyakit pasca banjir juga
dapat ditekan.

DAFTAR PUSTAKA
Aditya R. 2014. Akrab dengan Banjir, Ratusan Warga Kampung Pulo Enggan Dievakuasi.
[online].
Tersedia
pada:
www.megapolitan.kompas.com
/read/2014/01/17/21482772/Akrab.dengan.Banjir.Ratusan.Warga.Kampung.Pulo.E
nggan.Dievakuasi. Diakses pada: 18 Januari 2014.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNSP) RI. 2013. Data Informasi Bencana
Indonesia Tahun 1815 Tahun 2013. [online]. Tersedia pada:
dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp?countrycode=id&continue=y&lang=ID.
Diakses pada: 23 Januari 2014.
Bambang H., dkk. 2002 Menanggulangi Masalah Kesehatan Akibat Banjir, Pengalaman
Menghadapi Bencana Banjir DKI Jakarta Awal Tahun 2002. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Catur N. Korban Banjir Butuh Pasokan Air Bersih. [online]. Tersedia pada:
http://jakarta.okezone.com/read/2013/01/18/500/748352/korban-banjir-butuhpasokan-air-bersih. Diakses pada: 20 Januari 2014.
Dinkes-DKI. 2012. Penyakit dan Gangguan Kesehatan Paska Banjir. [online]. Tersedia pada:
http://web.dinkes-dki.go.id/dinkesdki/index.php
option=com_content&view=article&id=50:bencana-penyakit-paska-bencana
banjir&catid=63:penyakit-dan-gangguan-kesehatan-lainnya&Itemid=151. Diakses
pada: 18 Januari 2014.
Erman M. dan Asep S. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pengurangan Resiko Bencana
Banjir. Surakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Kunto W. 2014. PDAM Bekasi Kewalahan Suplai Air Bersih Korban Banjir. [online].
Tersedia pada: http://www.antaranews.com/berita/354134/pdam-bekasi-kewalahansuplai-air-bersih-korban-banjir. Diakses pada: 21 Januari 2014.
Mirah S. 2010. Mengapa Jakarta Banjir? Pengendalian Banjir Pemerintah DKI Jakarta.
Jakarta: PT Mirah Sakethi.
Muhammad S. Banjir, Pasokan Air Bersih di Jakarta Terganggu. [online]. Tersedia pada:
http://www.merdeka.com/peristiwa/banjir-pasokan-air-bersih-di-jakarta-malahterganggu.html. Diakses pada 21 Januari 2014.
Rina K. 2003. Profil Penanganan Kesehatan Selama dan Sesudah Banjir di Jakarta. Jurnal
Kedokteran Trisakti, Vol. 22 No. 3, pp. 93 97. [online]. Tersedia pada:
www.univmed.org/wp-conten/.../Rina.pdf. Diakses pada: 23 Januari 2014.
Sastroy B. 2014. Pasokan Air Minum Kemasan Langka. [online]. Tersedia pada:
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=275899
&Itemid=. Diakses pada: 20 Januari 2014.
Silvanus A. 2014. Ada Mesin Suling, Pasokan Air Bersih Korban Banjir Aman. [online].
Tersedia pada: http://news.liputan6.com/read/491683/ada-mesin-suling-pasokanair-bersih-korban-banjir-aman. Diakses pada: 20 Januari 2014.

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul


A. Identitas Diri Ketua Pengusul
1
Nama Lengkap
I Gede Dana Santika
2
Jenis Kelamin
Laki-laki (L)
3
Program Studi
Pendidikan Fisika
4
NIM
1113021077
5
Tempat dan Tanggal Lahir Klumpu, 4 Maret 1993
6
E-mail
mola.mola.manta@gmail.com
7
Nomor Telepon/HP
085739441137
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 2 Klumpu
1999-2005

SMP
SMPN 2 Nusa Penida
2005-2008

SMA
SMAN 1 Nusa Penida
IPA
2008-2011

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

DIKTI

2012

DIKTI

2013

PKM-M Didanai Tahun 2012: Tabbing (Taman Belajar Bahasa


1

Inggris) sebagai Wahana Pembelajaran Bahasa Inggris


Berwawasan Pariwisata Lokal Bagi Remaja Putus Sekolah di Desa
Sakti Kecamatan Nusa Penida
PKM-K Didanai tahun 2013: Balkis Usaha Produksi dan Pemasaran
Baju Lukis sebagai Cinderamata Serta Media Promosi Pariwisata
dan Budaya Lokal Nusa Penida

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.
.
Singaraja, 25 Januari 2014
Pengusul,

(I Gede Dana Santika)

A. Identitas Diri Anggota 1


1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP

Anak Agung Gede Basudewa


Laki-laki (L)
Pendidikan Fisika
1113021064
Gianyar, 16 Oktober 1993
gungdwak@rocketmail.com
081936093572

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD N 4 Bitera
1999-2005

SMP
SMP N 1 Gianyar
2005-2008

SMA
SMA N 1 Ubud
IPA
2008-2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

Singaraja, 25 Januari 2014


Pengusul,

(Anak Agung Gede Basudewa)

A. Identitas Diri Anggota 2


1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP

Gede Parie Perdana


Laki-laki (L)
Pendidikan Fisika
1213021059
Bungkulan, 26 Maret 1994
edgparie@gmail.com
081916241906

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD N 1 Bungkulan
2000-2006

SMP
SMP N 3 Bungkulan
2006-2009

SMA
SMA N 1 Bungkulan
IPA
2009-2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

Singaraja, 25 Januari 2014


Pengusul,

(Gede Pari Permana)

Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri Dosen Pendamping
1
Nama Lengkap
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S
2
Jabatan Fungsional
Guru Besar
3
NIP
195901011984031003
4
Tempat dan Tanggal Lahir
Siangan, Gianyar 1 Januari 1959
Alamat Rumah
Jln. Pulau Batam Gang Murai I/3 Banyuning Barat
5
Singaraja Bali
6
Nomor Telpon
(0362) 24581
7
Nomor HP
08156260229
8
Alamat Kantor
Jln A Yani 67 Singaraja
9
Nomor Telepon/fax
0362.22570/0362.25735
10 Alamat e-mail
ketutsuma@yahoo.co.id
11 Lulusan yang telah dihasilkan
S1>200 orang
S2 = 3 orang
Mata Kuliah yang diampu
1. Fisika Matematika 1
2. Fisika Matematika 2
3. Fisika Dasar 3
4. Manajemen Pendidikan
12
5. Ilmu Alamiah Dasar
6. Filsafat Ilmu
7. Astronomi
8. Pengembangan Pembelajaran IPA SD
B. Riwayat Pendidikan
1. Program
S1
2. Nama PT
FKIP Universitas
Udayana (UNUD)
3. Bidang Ilmu
Fisika
4. Tahun Masuk
1979/1980
5. Tahun Lulus
1983
6. Judul
Analisis Pokok Uji
Skripsi/Tesis/Disertasi Tes Evaluasi Belajar
Tahap Akhir
Sekolah Menengah
Atas Negeri Gianyar
Pada Subbiidang
Studi Fisika tahun
ajaran 1982/1983.
7. Nama
Drs. I Wayan Sadia
Pembimbing/Promotor Drs. I Nyoman
Subratha

S2
Institut Teknologi
Bandung (ITB)
Fisika
1988
1990
Analisis Sifat-Sifat
Sel Surya a-Si:H p-in Lewat Pemodela
Lapisan Tipis

S3
Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI
IPA
1999
2003
Pembekalan
KemampuanKemampuan Fisika bagi
Calon Guru Melalui
Mata Kuliah Fisika
Dasar.

Prof. Dr. M.
Barmawi

Prof. Dr. H. A.
Hinduan. M.Sc.
Prof. The How Liong,
Ph.D.
Dr. Liliasari, M.Pd.

C. Pengalaman Penelitian
No

Tahun

2006

2007

2007

2008

2009

2009

2010

2011

2011

Judul Penelitian
Pengembangan model dan sistem asesmen
pembelajaran matematika-sains terpadu
berorientasi pemecahan masalah open-ended
argumentative untuk siswa Sekolah Menengah
(Ketua Penliti) Penelitian Tahun II
Pengembangan model dan sistem asesmen
pembelajaran matematika-sains terpadu
berorientasi pemecahan masalah open-ended
argumentative untuk siswa Sekolah Menengah
(Ketua Peneliti). Tahun III
Penerapan Pembelajaran Bilingual PreviewReview dalam Pembelajaran IPA (Biologi dan
Fisika).
(Ketua Peneliti).
Pengembangan model dan sistem asesmen
pembelajaran matematika-sains terpadu
berorientasi pemecahan masalah open-ended
argumentative untuk siswa Sekolah Menengah
Analisis Profil Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah di Provinsi Bali (Ketua Peneliti)
Studi Efektivitas Pembelajaran Berbasis
Inkuiri Terhadap Peningkatan Penguasaan
Konten dan Penalaran Ilmiah Mahasiswa
Calon Guru Fisika
(Ketua Peneliti)
Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual
Preview-Review Berbasis Inkuiri 5E
Berbantuan Teknlogi Informasi dan
Komunikasi (TIK) (penelitian tahun I)
(Ketua Peneliti)
Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual
Preview-Review Berbasis Inkuiri 5E
Berbantuan Teknlogi Informasi dan
Komunikasi (TIK) (penelitian tahun II)
(Ketua Peneliti)
Analisis Penguasaan Siswa Terhadap
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Yang diUnkan dan Alternatif Pemecahan Masalahnya
(Studi Pemetaan dan Pengembangan Mutu
Pendidikan di Kabupaten Gianyar dan Bangli)

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
Hibah
40.000.000,00
Bersaing

Hibah
Bersaing

Program IMHERE
Undiksha.

40.000.000,00

40.000.000,00

Hibah
Bersaing

45.000.000,00

STRANA
S
DIPA
Undiksha

100.000.000,00

Hibah
PGBI
FMIPA
Tahun
2010
Hibah
PGBI
FMIPA
Tahun
2011
DP2M
Dikti

10.000.000,00

24.500.000,00

25.000.000,00

100.000.00,00

10

2013

(Ketua Peneliti).
PengembanganTeks-Teks Sangkalan Untuk
Menanggulangi Miskonsepsi Siswa dalam
Bidang Mekanika (anggota).

DP2M
Dikti

46.350.000,00

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat


No

Tahun

Judul Pengabdian kepada Masyarakat

2007

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas GuruGuru SMP Negeri 1 Gianyar


Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi
Guru-Guru Sekolah Menengah Di Kecamatan
Nusa Penida Klungkung.
Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Berbasis Lingkungan dan Pembuatan
Lembar Kerja Siswa bagi Guru-Guru IPA SD
Kecamatan Sukasada 11-12 Agustus 2008
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Tentang Portofolio dan Penelitian Tindakan
Kelas untuk Menyongsong Sertifikasi Guru
bagi Guru-Guru SD dan SMP di Kecamatan
Buleleng. 4-5 September 2008

2007

2008

2008

2009

Sinergi Pemberdayaan Masyarakat di


Kecamatan Kubutambahan

2009

2010

2011

Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian


Tindakan Kelas Guru-Guru Sains SMP dan
SMA di Kabupaten Klungkung
Pelatihan Penyusunan RPJMDes bagi Para
Perbekel di Kecamatan Gerokgak
Ibw Munti Gunung dan Pedahan

2011

IbW Kecamatan Nusa Penida

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
DIPA
5.000.000,00
Undiksha
DIPA
5.000.000,00
Undiksha
DIPA
Undiksha

5.000.000,00

DIPA
Undiksha

5.000.000,00

DP2M
Dikti
Dan
pemkab
Buleleng
DIPA
Undiksha

200.000.000,00

DIPA
Undiksha
DP2M
Dikti dan
Pemkab
Karangase
m
DP2M
Dikti dan
Pemkab
Klungkun
g

5.000.000,00

6.000.000,00
155.000.000,00

160.000.000,00

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal


No Tahun
Judul Artikel Ilmiah
1
2004
Pengembangan dan implementasi model
pembelajaran fisika dasar untuk
meningkatkan kemampuan-kemampuan
fisika mahasiswa calon guru.
2
2005
Efektifitas kegiatan laboratorium
konstruktivis dalam meningkatkan
penguasaan konsep-konsep arus searah
mahasiswa calon guru.
3
2006
Pengaruh struktur kelompok dan tipe
masalah terhadap kinerja pemecahan
masalah.
4
2007
Pengembangan Keterampilan Berpikir
Divergen Melalui Pemecahan Masalah
Open-Ended Argumentatif.
5

2010

2011

Volume/Nomor
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Vol.38. No.3.
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Vol.38 No.2
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran Vol
40. No.4
Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Jurnal
dalam Meningkatkan Penguasaan Konten
Pendidikan dan
dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika
Pengajaran
Jilid 43, No 1,
April 2010.
Pengembangan Model Pembelajaran
Jilid 44. No. 1-3,
Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuiri April 2011

Nama Jurnal
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Jurnal
pendidikan dan
pengajaran
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran
Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran

Jurnal
Pendidikan dan
Pengajaran

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on
Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

Singaraja, 25 Januari 2014,

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

I Gede Dana
Santika
1113021077
(Ketua)

Pendidikan MIPA
Fisika

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
14 jam/1
minggu

Anak Agung
Gede
Basudewa
1113021064
(Anggota 1)
Gde Parie
Perdana
1213021059
(Anggota 2)

Pendidikan MIPA
Fisika

14 jam/1
minggu

Pendidikan MIPA
Fisika

14 jam/1
minggu

No

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Uraian Tugas
a. Bertanggungjawab
dalam berkoordinasi
dengan dosen
pembimbing.
b. Bertanggungjawab
dalam membuat outline
dan pengembangan ide
PKM GT.
a. Bertanggungjawab
dalam mengumpulkan
referensi yang terkait.

a. Bertanggungjawab
dalam packaging ide
(hardcopy dan
softcopy).
b. Bertanggungjawab
terhadap pembuatan
disain Simple Water
Filter on Tap.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Alamat: Jalan Udayana, Singaraja-Bali
Telp. (0362) 22570 Fax. (0362) 25735 Kode Pos 81116
Website: www.undiksha.ac.id
SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

: I Gede Dana Santika

NIM

: 1113021077

Program Studi

: Pendidikan Fisika

Fakultas

: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa usulan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan
Tertulis dengan judul Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir yang diusulkan untuk tahun anggaran
2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga ataupun sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengembalikan
seluruh biaya pelaksanaan yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Singaraja, 25 Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai