Pertemuan 6:
Pengembangan Metode Truss
Rahmat Riza, S.T., M.Sc.M.E.
Pemilihan Fungsi Perkiraan untuk Geseran
• Pertimbangan
• panduan sebelumnya, pemilihan fungsi geseran berhubungan
dengan elemen batang 1-D.
1. Fungsi perkiraan umum biasanya polynomial dimana bentuk paling
sederhana yang memberi variasi geseran linier sebagaimana pers. (5-5)
atau ekuivalen dengan pers. (5-7) dimana fungsi dinyatakan terhadap
fungsi bentuk (shape functions).
2. Fungsi perkiraan seharusnya kontinu sejalan dengan elemen batang.
Fungsi linier sederhana untuk dari pers. (5-5) secara pasti kontinu seiring
dengan elemen. Karena itu, fungsi linier nilai kontinu dari seiring elemen
dan mencegah pembukaan, overlap dan loncatan karena kontinuitas dan
variasi yang mulus pada .
3. Fungsi perkiraan seharusnya menyediakan kontinuitas antar elemen untuk
semua derajat kebebasan pada setiap simpul (node) untuk elemen garis
diskrit dan sepanjang batas garis umum dan permukaan untuk elemen dua
dan tiga dimensi. Untuk elemen batang, harus dipastikan node bersama
untuk 2 atau lebih elemen tetap milik bersama untuk elemen2 tersebut
meskipun pada saat deformasi. Hal ini mencegah terjadinya overlaps atau
pengabaian diantara elemen2 tsb.
Pemilihan Fungsi Perkiraan untuk Geseran
• Pertimbangan
• panduan sebelumnya, pemilihan fungsi geseran berhubungan
dengan elemen batang 1-D.
Contoh, 2 batang seperti Gbr. 6-1 berikut:
Fungsi linier untuk (pers. (5-6)) pada setiap elemen akan memastikan
bahwa elemen 1 dan 2 tetap terhubung; geseran pada node 2 untuk elemen 1
akan sama dengan geseran pada node yang sama pada elemen 2, maka:
=
aturan ini digambarkan oleh pers. (3-26).
Pemilihan Fungsi Perkiraan untuk Geseran
• Pertimbangan
• panduan sebelumnya, pemilihan fungsi geseran berhubungan
dengan elemen batang 1-D.
Fungsi linier disebut conforming, atau compatible function untuk
elemen karena fungsi ini memastikan keterpenuhan baik itu
kontinuitas antar elemen yang berdekatan maupun kontinuitas dalam
elemen.
Gbr. 6-2: Konvergensi ke solusi eksak untuk geseran dengan peningkatan jumlah
elemen dari solusi elemen hingga
(6-16)
(6-17)
• Memasukkan pers. (6-16) dan (6-17) ke pers.(6-15), maka:
(6-18)
• Dan dengan menggunakan pers.(6-14) dan (6-18) pada pers.(6-6), akan
didapat:
(6-19)
• Kombinasi koefisien dan pada pers.(6-19), maka:
(6-20)
dan
(6-21)
Transformasi Vektor di Dua Dimensi
• Bentuk
•
matriks dari pers. (6-12) diberikan pada pers. Berikut:
(6-22)
dimana dan .
atau: (6-27)
• Gbr. 5-1 Menunjukkan hubungan gaya elemen simpul global ke geseran
simpul elemen untuk elemen batang dengan orientasi berubah-ubah terhadap
sumbu global.
• Hubungan tersebut akan menghasilkan matriks kekakuan global elemen (
Matriks Kekakuan Global
• Matriks
•
mempunyai hubungan sbb:
(6-28)
(6-30)
(6-31)
(6-38
(6-42)
• dan bernilai nol baris yang bernilai nol sehubungan dengan dan
muncul pada .
Matriks Kekakuan Global
• Penggunaan
•
pers.(6-39) dan pers.(6-41) pada pers.(6-27), maka:
(6-43)
Pers.(6-43) merupakan bentuk ekspansi pers.(6-37).
• Jika kedua ruas pers.(6-43) dikalikan dengan , maka:
(6-44)
• Dimana merupakan inverse . Sedangkan:
(6-45)
untuk =transpose
• Sifat dari matriks persegi seperti pada pers. (6-45) mendefinisikan sebagai
matriks orthogonal.
Transpormasi matriks diantara kerangka koordinat persegi panjang
adalah orthogonal.
• Mensubstitusi pers.(6-45) ke pers.(6-44) akan didapat:
(6-46)
Matriks Kekakuan Global
• Mensubstitusi
• pers.(6-29) ke pers.(6-46), maka akan diperoleh matriks
kekakuan global untuk elemen sbb:
(6-47)
• Substirusi pers.(6-40) untuk dan bentuk ekspansi dari seperti yang diberikan
pers.(6-42) ke pers.(6-47), maka akan didapat dalam bentuk eksplisit:
= (6-48)
(6-50)
• menghubungkan gaya simpul global ke geseran simpul global untuk struktur
keselurun oleh:
(6-51)
Matriks Kekakuan Global
Contoh soal 6-2:
•
• Untuk elemen batang yang ditunjukkan pada Gbr. 6-7, evaluasi matriks
kekakuan global terhadap sistem koordinat . Jadikan luas penampang batang
2 in.2, panjang 60 in., dan modulus elastis psi. Sudut batang terhadap
sumbu- adalah 30o.
(6-52)
Matriks Kekakuan Global
Penyelesaian:
•
• Bentuk sederhana pers.(6-52), maka:
(6-53)
Komputasi Tegangan untuk Batang pada Bidang x-y
• Penentuan
•
•
tegangan pada elemen batang.
Untuk elemen batang, gaya-gaya lokal dihubungkan ke geseran-geseran lokal
dengan pers.(6-18) atau (6-23), atau ditulis ulang sbb:
(6-54)
• Definisi umum untuk tegangan Tarik aksial adalah gaya dibagi luas
permukaan, maka tegangan aksial adalah:
(6-55)
dimana karena gaya aksial menarik batang seperti pada Gbr. 6-8.
• Dari pers.(6-54), didapat:
(6-56)
• Menggabungkan pers.
Komputasi Tegangan untuk Batang pada Bidang x-y
•
dimana karena gaya aksial menarik batang seperti pada Gbr. 6-8.
• Dari pers.(6-54), didapat:
(6-56)
(6-60)
• Hasil perkalian matriks pada pers.(6-60), akan menghasilkan:
(6-61)
.
Komputasi Tegangan untuk Batang pada Bidang x-y
Contoh soal 6-3:
•
• Untuk batang yang diberikan Gbr. 6-9, tentukan tegangan aksial. Ambil , E =
210 Gpa, dan L = 2 m, dan jadikan sudut antara dan jadi 60o. Asumsikan
geseran global sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu: = 0,25 mm, dan = 0,0,
= 0,5 mm, dan = 0,75 mm.
(6-62)
• Dimana kita gunakan, C = cos 60o = ½; dan S = sin 60o = pada pers. (6-62).
• Nilai diberikan sbb:
(6-63)
Komputasi Tegangan untuk Batang pada Bidang x-y
Penyelesaian:
• Memasukkan hasil dari pers.(6-62) dan (6-53) ke pers.(6-59), maka:
Solusi untuk Plane Truss
• Plane truss is a structure composed of bar element that all lie in a common
plane and are connected by frictionless pins.
• Plane truss juga harus memiliki beban bekerja hanya pada bidang datar yang
umum dan beban-beban harus diaplikasikan pada node (simpul) atau joint
(sambungan).
Solusi untuk Plane Truss
Contoh soal 6-4:
•
• Untuk plane truss yang terdiri dari 3 elemen seperti pada Gbr. 6-10 menderita
gaya kebawah sebesar 10.000 lb bekerja pada node 1, tentukan geseran dan
pada node 1 dan tegangan-tengangan pada setiap elemen. Jadikan E = psi
dan A = 2 in.2 untuk semua elemen. Panjang elemen diberikan pada gambar.
(6-64)
• Elemen 2,
(6-65)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
•
• Untuk elemen 3:
(6-66)
(6-67)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
•
• Matriks global , pers. (6-67) menghubungkan gaya-gaya global ke geseran-
geseran global, maka persamaan kekakuan struktur total dengan
memperhitungkan gaya yang bekerja pada node 1 dan hambatan batas pada
node 2-4 dapat ditulis sbb:
(6-68)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
•
• Skema partisi bisa digunakan untuk mendapatkan persamaan yang
digunakan untuk menentukan geseran-geseran yang tidak diketahui ( dan ).
Partisi 2 persamaan pertama dari ketiga sampai ke-8 pada per. (6-68).
Cara alternatif, mengeliminasi baris-baris dan kolom-kolom pada matriks
kekakuan total yang bersesuaian dengan geseran bernilai nol.
baris-baris dan kolom-kolom 3-8 pada pers. (6-68) dieliminasi karena
baris-baris dan kolom-kolom ini bersesuaian dengan geseran nol.
• Maka didapat:
(6-69)
= (6-70)
Bentuk sederhananya:
= (6-71)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
•
• Dengan cara yang sama, maka akan didapat matriks global yang
menghubukan matriks gaya global dengan matriks geseran global sbb:
(6-72)
(6-73)
• Dengan memasukkan syarat batas geseran pada pers.(6-73) ke pers. (6-72)
dan memisahkan persamaan ke-2 pada pers.(6-72) tersebut serta dengan
memasukkan dan , maka didapat:
(6-74)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
•
• Pers.(6-74) dapat dibentuk sbb:
(6-75)
(6-76)
sehingga:
(6-77)
Solusi untuk Plane Truss
Penyelesaian:
• Elemen 2:
(6-78)
sehingga:
(6-79)
Solusi untuk Plane Truss
Contoh soal 6-4:
•
• Suatu struktur yang diberikan gambar bawah. Kedua batg mempunyaienkan
geseran pada arah-, dari node 1, dan gaya aksial pada setiap elemen. Gaya
P =1000kN diterapkan pada node 1 pada arah y-positif sedangkan node 1
tetap dengan nilai =50 mm pada arah-x. Ambil E =210 GPA dan untuk setiap
elemen. Panjang elemen diberikan pada gambar.