ISSN 2089-8916
J.C. Heldiansyah
Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat
jcheldiansyah@rocketmail.com
Abstrak
Pondasi Kacapuri adalah tipe pondasi dangkal yang mengapung di atas tanah gambut. Pondasi
Kacapuri menggunakan Kayu Ulin sebagai tiang dan Kayu Galam yang menerus sebagai telapaknya.
Terbatasnya Kayu Ulin sebagai bahan baku utama memaksa mayarakat menggunakan beton dan
pengurugan sebagai solusi pembangunan di tanah gambut. Inovasi desain Pondasi Desain Pondasi
Kacapuri serta stabilitas tanah gambut merupakan alternatif jawaban bagi pengurugan di lahan
gambut. Dana penelitian ini merupakan Hibah Gubernur Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2013, bertujuan melakukan inovasi pondasi kacapuri yang kuat, aman, berdaya
dukung tinggi, ekologis serta relatif murah di daerah lahan basah .Penelitian ini berbasis kuantitatif
untuk mendapatkan rekomendasi desain sebagai tujuan penelitiannya (research for design). Produk
penelitiannya berupa desain pondasi kacapuri dan formulasi stabilisasi tanah gambut. Sampel
observasi adalah tanah gambut di Kota Banjarmasin. Manfaatnya adalah efisiensi penggunaan
material pondasi Kacapuri dan menjaga kelestarian lahan gambut.
Kata Kunci: pondasi Kacapuri, Stabilisasi Tanah Gambut.
Abstract
The Kacapuri foundation is a type of shallow foundation that floating on peat soil. This foundation
uses ironwood (Eusideroxylon zwageri) as the poles and galam (Melaleuca cajuputi Roxb) as the
base. Limited use of ironwood as the main material forces people to use concrete and landfilling as a
solution to build on peat soil. Design inovation of the kacapuri foundation and peat soil stability are the
alternative solution to peat land filling. This research uses a qualitative method to create design
recommendation (research for design). The result is the kacapuri foundation design and formulation
of peat soil stabilization.The sample of this observation is peat land in Banjarmasin. The benefit is to
preserve peat land.
Keywords: the Kacapuri foundation, Peat Soil Stabilization.
1
dapat menyebabkan masalah lingkungan KAYU ULIN 10/10
KAYU ULIN 10/10
KAYU ULIN
TINJAUAN PUSTAKA 5/7 atau 5/10 KAYU ULIN 5/7 atau 5/10
Min 30 cm
SLOOF
tersebut mempengaruhi substansi dan TAMPAK PERSPEKTIF KAYU ULIN 5/7 atau 5/10
galam yang digunakan dalam pondasi ini qu = daya dukung bataspondasi qa = daya dukung izin pondasi c = kohesi tanah
biasanya berdiameter minimal 15 cm untuk Φ = sudut geser dalam
qa = γ.D
tampuk ujung dan sekitar 20 cm untuk D = Kedalaman dasar telapak dari permukaan galian B = Ukuran terkecil telapak
tampuk tengahnya. Cara pemasangannya γ = berat volume Tanah
Nq, Nc, Nγ = Faktor Kapasitas Dukung untuk Pasir Sedangkan Lempung buruk : Nq’, Nc’, Nγ’
agak berbeda dengan cara batang besar
yang hanya satu lapis. Untuk pondasi
batang kecil ada dua lapis, bagian bawah
disebut Kacapuri dan lapisan atas disebut
kalang sunduk, yaitu untuk penahan sunduk
tiang atau sunduk tongkat. Ujung tiang atau Q B u
d g
Gambar 2. Analisis Formula Terzaghi
(Sumber : Diolah dari Iskandar 2000)
Tabel 1. Faktor Kapasitas Dukung Formula
ф° Nc Nq Ny Nc' Nq' Ny'
Terzaghi 0 5,71 1,00 0 3,81 1,00 0
5 7,32 1,64 0 4,48 1,39 0
10 9,64 2,70 1,20 5,34 1,49 0 gambut yang tidak memiliki kandungan silica
15 12,80 4,44 2,40 6,64 2,73 1,20
20 17,70 7,43 4,60 7,90 3,88 2,00 yang dibutuhkan kapur untuk membentuk
25 25,10 12,70 9,20 9,86 5,60 3,30
30 37,20 22,50 20,20 17,70 8,32 5,40
CaSiO3 dalam bentuk gel yang nantinya
35 57,80 41,40 44,00 16,80 12,80 9,60 perlahan akan mengkristal membentuk
40 95,60 18,20 144,00 23,20 20,50 19,10
45 172,00 173,00 320,00 34,10 35,10 27,00 Calcium Silicate Hydrates. Hal lain yang
masih menjadi masalah adalah lapisan yang
Tabel 2. Faktor Bentuk Pondasi distabilisasi umumnya hanya setebal 60 cm
di permukaan tanah gambut saja sehingga
Faktor Nc Ny Nq ф°
Bentuk Menerus Persegi Persegi Lingkaran bagian bawah masih belum cukup kuat
Panjang
α 1,0 1,3 1,0+0,3(B/L) 1,3
menerima beban yang ada di atasnya.
β 0,5 0,4 1,5-0,1(B/L) 0,3 Penggunaan kombinasi abu sekam
padi dan kapur telah banyak digunakan
Metode Perbaikan Tanah Gambut sebagai bahan tambahan pada dunia
Karena sifat tanah gambut yang ketekniksipilan. Pada stabilisasi tanah
sangat tidak menguntungkan bagi konstruksi lempung, penggunaan bahan kapur telah
bangunan sipil di atasnya, diperlukan suatu menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
perbaikan tanah gambut (peat soil Bowles (1997) menyatakan bahwa
improvement) untuk meningkatkan daya penambahan kapur sebesar 2% - 4% dari
dukungnya (bearing capacity) sebelum volume lempung yang akan distabilisasi
digunakan sebagai penopang bangunan sipil akan menurunkan indeks plastisitasnya.
di atasnya. Beberapa hal yang menjadi Namun penggunaan kapur untuk tanah
perhatian dalam memilih metode perbaikan gambut tidak dapat dilakukan karena
tanah gambut adalah : ketiadaan kandungan silica pada gambut.
1. Tebal lapisan gambut. Untuk memecahkan masalah ini maka
2. Jenis tanah gambut, apakah termasuk ditambahkan abu sekam padi (rice husk
gambut berserat atau tidak berserat. ash) yang memiliki kandungan silica yang
3. Besarnya pemampatan yang harus besar dan jumlahnya melimpah di Indonesia
ditanggulangi. serta masih kurang memiliki nilai ekonomis
Salah satu metode perbaikan tanah di masyarakat.
gambut adalah metode stabilisasi. Dalam hal stabilisasi tanah gambut,
Metode Stabilisasi Tanah Gambut penggunaan kombinasi abu sekam padi dan
Metode perbaikan tanah gambut selain kapur telah diteliti, Hasil penelitian
metode mekanis adalah metode stabilisasi. memberikan prosentase stabilisasi optimum
Stabilisasi adalah mencampurkan bahan lain campuran bahan stabilisasi 30% kapur dan
ke dalam tanah gambut untuk memperbaiki 70% abu sekam dengan kadar campuran
sifat – sifat tanah gambut tersebut. Pada bahan stabilisasi untuk tanah gambut
tanah lempung stabilisasi yang dilakukan sebesar 10%. Pada umur stabilisasi 30 hari
terutama dengan bahan kapur memberikan diperoleh total regangan yang terjadi
hasil yang memuaskan, namun penggunaan berkurang sampai dengan 27% dari total
kapur pada gambut kurang berhasil regangan tanah gambut sebelum
dibanding metode perbaikan tanah secara distabilisasi (Mochtar 2009). Untuk
mekanis yang teah dijelaskan sebelumnya. prosentase optimum bahan stabilisasi yang
Hal ini kemungkinan disebabkan tanah diperlukan oleh tanah gambut yang
mendapat pengaruh air sekitar telah diteliti,
dimana diperoleh prosentase bahan
stabilisasi yang dicampurkan sebesar 15%
berat basah (112,5% berat kering) untuk
umur stabilisasi minimum 30 hari dimana
total regangan yang terjadi berkurang Menentukan Sifat Fisik dan Teknis Tanah
hingga 55,86% dan daya dukungnya Gambut Stabilisasi
meningkat sampai dengan 28,44%. Dengan menggunakan campuran bahan
stabilisasi optimum 30% kapur dan 70% abu
PERMASALAHAN PENELITIAN
sekam padi (Mochtar, N.E., dkk 2009),
penelitian dilakukan dengan memberikan
Permasalahan utama yang ingin
prosentase bahan stabilisasi 15% (Ma’ruf,
dipecahkan dalam penelitian kali ini adalah
M.A., 2012) dengan masa peram 10 hari.
bagaimana bentuk alternatif desain pondasi
kacapuri untuk bangunan rumah bubungan - Tahap I :
tinggi / rumah panggung di atas tanah Urutan pekerjaan untuk Tahap I diberikan
gambut yang distabilisasi? Perumusan lebih pada Gambar 3 dengan uraian sebagai
rinci dari masalah penelitian ini adalah : berikut:
1. Bagaimana daya dukung tanah 1. Mempersiapkan sampel tanah gambut,
gambut yang distabilisasi dengan kotak peram, dan bahan lain yang
prosentase bahan stabilisasi diperlukan.
(campuran 30% kapur dan 70% abu 2. Mencampurkan bahan stabilisasi yang
sekam) sebesar 15% dari berat basah telah disiapkan pada langkah no. 1
tanah gambut. dengan dua tahap, yaitu dimulai dengan
2. Bagaimana bentuk alternatif konstruksi mencampurkan abu sekam padi terlebih
pondasi kacapuri yang dapat menahan dahulu pada tanah gambut yang akan
beban rumah panggung berdasarkan distabilisasi untuk memberi kandungan
daya dukung tanah gambut yang silika pada tanah gambut dan diperam
distabilisasi? selama 24 jam kemudian ditambahkan
kapur ke dalam campuran tersebut.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 3. Benda uji yang telah disiapkan diperam
Adapun tujuan penelitian ini adalah selama 10 hari untuk dilihat peningkatan
untuk memperoleh bentuk alternatif desain kekuatan tanah gambut yang telah
pondasi kacapuri untuk bangunan rumah distabilisasi.
bubungan tinggi / rumah panggung di atas 4. Mengambil sampel tanah gambut yang
tanah gambut yang distabilisasi Diharapkan telah disiapkan pada langkah 4 di bagian
pondasi alternatif ini nantinya dapat tepi dan tengah untuk dilakukan uji sifat
memberikan salah satu solusi dalam fisik dan teknis sampel yang
pembangunan rumah di atas tanah gambut bersangkutan.
pada aplikasi nyata.
Menentukan Desain Alternatif Pondasi
METODOLOGI Kacapuri
- Tahap II :
Ada 3 (tiga) tahapan penelitian yang 1. Menghitung daya dukung tanah
dilakukan dalam skala laboratorium dan gambut yang telah distabilisasi.
perhitungan analisis numerik. Tahap I Daya dukung terhadap pondasi
adalah kegiatan pengujian sifat teknis dan dihitung dengan menggunakan
sifat fisik tanah gambut setelah distabilisasi. rumus terzaghi.
Tahap II adalah perhitungan daya dukung 2. Menghitung kapasitas desain
tanah gambut dan kekuatan pondasi pondasi yang diperlukan
kacapuri alternatif yang diperlukan. Dan berdasarkan data daya dukung tanah
tahap III adalah pembuatan desain pondasi gambut pada poin 1 dan aturan
kacapuri alternatif tersebut. pembebanan bangunan rumah
panggung
- Tahap III : TIANG BETON 10/10
TAMPAK PERSPEKTIF
Dicoba membuat tiga variasi bentuk, yaitu KAYU ULIN 5/7 atau 5/10
MUKA AIR
Mulai Tahap II
KAYU ULIN 5/ KAYU ULIN 5/7 at au 5/10
SLOOF
Persiapan campuran
bahan stabilisasi optimum 30% kapur + 70% abu sekam padi
7 atau 5/10
Pencampuran bahan
stabilisasi dan tanah gambut SLOOF Galam(Menerus)
TELAPAK GALAM
(Menerus)
MUKA AIR
TELAPA K (GALAM)
/10
SLOOF Galam(Menerus)
TELAPAK GALAM
(Menerus)
Hasil
No. Parameter
Desainbeberapaalternatif Uji
bentuk pondasi kacapuri Sifat Fisik
1 Specific Gravity (Gs) - 1.51
511.26
Menghitung masing – masing 2 Kadar air (wc) % 9
pembebanan sesuai dengan variasi bentuk pondasi kacapuri alternatif.
Berat Volume Tanah
3 (γt) t/m3 0.981
Gambar 8. Kurva pemampatan tanah gambut Sifat Teknis Tanah Gambut Yang Telah
sebelum stabilisasi : vertical strain vs waktu Distabilisasi
(Sumber: Data Primer, 2013) Uji sifat teknis pada tanah gambut
yang telah distabilisasi adalah pemampatan
Sifat Fisik Tanah Gambut Yang Telah dengan uji konsolidasi dan kuat geser
Distabilisasi dengan uji direct shear.
Dari hasil uji lab ditemukan sifat fisik
tanah gambut yang telah distabilisasi seperti Kemampumampatan
terlihat pada tabel 4.
Sifat Fisik