DISUSUN OLEH :
agregat kasar, agregat halus, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan
usia 28 hari. Beton memliki daya kuat tekan yang baik oleh karena itu beton
tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik
yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan
pasir dan kerikil. Campuran tersebut setelah mengeras mempunyai sifat yang
halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi kualitas dari
mortar pada adukan beton tersebut akan mempengaruhi mutu dari beton
campuran semen yang sedikit (sampai 7%) disebut beton kurus (learn
kelompok, yaitu:
dibagi dalam mutu-mutu standar B1, K 125, K 175, dan K 225. Pada
a. Beton ringan
Beton ringan merupakan beton yang dibuat dengn bobot yang lebih
pembakaran shale, lempung, slates, residu slag, residu batu bara dan
b. Beton normal
c. Beton berat
Beton berat adalah beton yang dihasilkan dari agregat yang memiliki
berat isi lebih besar dari beton normal atau lebih dari 2400 kg/m3.
yang besar dan masif, misalnya untuk bendungan, kanal, pondasi, dan
jembatan.
a. Kelebihan
2. Termasuk bahan yang awet, tahan aus, tahan panas, tahan terhadap
tinggi sehingga dapat menjadi satu kesatuan struktur yang tahan tarik
dan tahan tekan, untuk itu struktur beton bertulang dapat diaplikasikan
b. Kekurangan
3. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga getas atau rapuh dan
2. Bahan untuk campuran coba harus mewakili bahan yang akan digunakan
bangunan irigasi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air ke
lahan sawah.
a. Air
1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari
2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama dan
hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang
dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus
kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum.
serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai
(ASTM1 C 109).
A. Semen
hidrasi sedang.
B. Agregat
Agregat merupakan material granular: pasir, krikil, batu pecah, dan kerak
untuk membentuk suatu beton atau adukan semen hidrolik (SNI 03-2847-
pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang
oleh pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan
kehalusan atau finess modulus (FM) yang berada di kisaran antara 1,5
s/d 3,8.
kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu
dan hujan.
kehalusan atau finess modulus (FM) yang berada di kisaran antara 6,0
s/d 7,1.
Agregat kasar yang baik untuk pengikatan dengan pasta dan mortar
E. PEMADATAN BETON
1. Alat pemadat tidak memadai baik dari segi jumlah ataupun kondisi;
F. PERAWATAN BETON
suhu beton, segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total
setting tercapai.
diharapkan dapat tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang
campuran beton.
Metoda dan lama pelaksanaan curing tergantung dari: - Jenis atau tipe
berpengaruh pada:
resistance);
supaya praktis).
beton).
selama perawatan).
compound).
mutu beton keras yang dihasilkan. Oleh karena itu contoh bahan
2. Cara Pengecoran
- Cara menempatkan adukan beton yang tidak benar dan tinggi jatuh
slump yang besar. Bila hal ini dilakukan, maka adukan beton akan
mengalami segregasi.
- Menempatkan adukan beton dalam satu tumpukan kemudian
mengalami segregasi.