Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1. Tinjauan Umum


Pelaksanaan Proyek Preservasi Pelebaran Jalan Bts. Banyumas/Brebes-
Ajibarang-Wangon meliputi beberapa rangkaian kegiatan yang dilalui untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana dan tujuan pemeliharaan jalan
tersebut. Setiap tahapan kegiatan harus dikerjakan secara baik dan benar karena
hasil dari setiap tahapan akan mempengaruhi keberlangungan kegiatan tahapan
berikutnya.
Tahapan pemeliharaan meliputi :
1. Pemeliharaan rutin jalan sepanjang 38,07 Km.
2. Pelebaran jalan menuju standar sepanjang 8,53 Km.
3. Pemeliharaan rutin jembatan total panjang 544,2 m.
4. Pemeliharaan berkala jembatan total panjang 28,6 m
Tahapan pemeliharaan rutin jalan meliputi pekerjaan pembersihan lahan,
rekondisional dan pengaspalan ulang. Untuk tahapan pelebaran jalan meliputi
pekerjaan galian, pekerjaan lapisan pondasi bawah, pekerjaan lapisan pondasi atas,
pekerjaan pemasangan bekisting lc, pengecoran lantai kerja (lc), pekerjaan
pemasangan bekisting fs dan pemasangan tulangan dowel, terakhir pengecoran fs.
Kemudian untuk tahapan pemeliharaan rutin jembatan yaitu meliputi pembersihan
lahan dan optrade.

2.2. Survei Lokasi


2.2.1 Survei lapangan (site investigation)
Survei lapangan merupakan tahapan penyelidikan terhadap semua hal
atau benda yang terdapat di atas permukaan tanah dengan maksud untuk
memperoleh data-data yang dapat menggambarkan kondisi asli lokasi proyek
sebelum proyek tersebut dilaksanakan. Perolehan dari pelaksanaan survei
lapangan tersebut antara lain :
6

1. Layout existing atau site plan


2. Kontur permukaan tanah tidak asli. (ditandai dengan adanya
timbunan)
3. Letak posisi pekerjaan
4. Batas-batas pembangunan jalan. KM.BMS 34+500 (Wangon) S/d
KM.BMS 45+300 (BTS.BANYUMAS UTARA)

2.3. Perancangan Proyek


Tahap perancangan adalah suatu proses yang mencoba mewujudkan gagasan
menjadi rancangan dan spesifikasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan
sesuai dengan konsep dan tujuan dengan memperhatikan aturan-aturan keamanan
dan keselamatan termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya.
Perancangan memberikan pedoman bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya
dan material untuk melaksanakan kegiatan. Secara garis besar perancangan
berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek yaitu penjadwalan, anggaran dan
mutu yang diperlukan untuk memungkinkan pelaksana melakukan pekerjaan sesuai
dengan kontrak kerja. Pelaksanaan proyek ini didasarkan pada data yang diperoleh
dari perencanaan.
Perancangan sebuah jalan dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan
struktural dan perancangan arsitektural.

2.3.1 Perancangan Struktural


Perancangan struktural merupakan tahap perancangan yang dilakukan
setelah perancangan arsitektural selesai. Perancangan struktural adalah tahapan
proses penentuan dan perhitungan bagian-bagian struktur suatu jalan dengan
berdasarkan pada beban-beban yang akan melewati jalan tersebut termasuk
penggambaran detail-detail struktur yang akan digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan. Hasil perancangan struktur ini sangat menentukan
harga dari kontruksi bangunan.
7

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perencana struktur


mengenai konstruksi bangunan, yaitu bahwa bangunan yang dirancang harus
memenuhi persyaratan kekuatan, kekakuan, kestabilan serta mencakup nilai
ekonomis. Untuk menghasilkan suatu rancangan bangunan yang memenuhi
kriteria tersebut, maka perencana struktur harus dapat menentukan struktur yang
tepat untuk konstruksi bangunan tersebut.
Adapun penentuan struktur dari suatu bangunan yang dilakukan oleh perencana
dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya adalah :
1. Kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Kesesuaian dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku.
3. Kesesuaian dengan fungsi bangunan.
4. Kondisi lapangan.
Semua hasil perancangan yang dilakukan oleh perencana meliputi
spesifikasi teknis dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

2.3.2 Perancangan Arsitektural


Perancangan Arsitektural merupakan penuangan gagasan atau ide ke
dalam bentuk dokumen-dokumen yang diperlukan pelaksana atau kontraktor
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kontrak kerja. Perancangan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran bangunan jalan secara jelas dan
lengkap yang antara lain meliputi penampakan bangunan jalan, tata guna jalan,
tata ruang jalan, lokasi bangunan dan sebagainya.
Proyek Preservasi Pelebaran Jalan Bts. Banyumas/Brebes-Ajibarang-
Wangon merupakan upaya dalam memenuhi sarana dan prasarana serta fasilitas
yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan akan jasa pelayanan masyarakat
dalam bidang transportasi di daerah Ajibarang, maupun dalam lingkup luas
Kabupaten Banyumas.
8

2.4. Data-data Proyek


2.4.1 Data umum proyek
1. Nama Proyek : Preservasi Pelebaran Jalan Bts. Banyumas/Brebes-
Ajibarang-wangon.
2. Pemilik proyek : PPK. Pelaksana Jalan Nasional Pejagan-Prupuk-
Tegal-Ajibarang-Wangon.
3. Perencana Proyek : PT. Adhiyasa Desicon
4. Pengawas Proyek : PT. Wahana Mitra Amerta.
5. Pelaksana Proyek : PT. Panca Karya Sentosa.
6. Lokasi Proyek : Jalan Bts. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon
7. Ruang Lingkup :
a. Panitia Pengadaan : PPK. Pelaksana Jalan nasional Pejagan-
Prupuk-Tegal-Ajibarang-Wangon.
b. Alamat Panitia : Jl. Muhammad besar No. 1, Purwokerto
c. Nama paket pekerjaan : Preservasi Pelebaran Jalan Bts. Banyumas/
Brebes-Ajibarang-Wangon.
d. Uraian singkat pekerjaan struktur :
1) Pemeliharaan rutin jalan
2) Pelebaran jalan menuju standar
3) Pemeliharaan rutin jembatan
4) Pemeliharaan berkala jembatan
8. Jangka waktu pekerjaan : 510 hari kalender
9. Waktu pemeliharaan : 360 hari kalender
10. Sumber Dana : APBN (SBSN) Tahun Anggaran 2018 -2019
11. Nilai Kontrak : Rp. 79.245.981.000,-
2.4.2 Data teknis proyek Preservasi pelebaran jalan
Data-data teknis ini meliputi :
1. Panjang Rigid Pavement : 8530 m’
2. Struktur Beton :
9

1) Lantai Kerja ( lc )
Dimensi Lantai kerja :
a) Tebal = 15 cm
b) Lebar = 808,2 cm
c) Panjang = 8,53 km = 8530 m
2) Beton Lapis Atas ( Rigid pavement )
Dimensi Rigid Pavement :
a) Tebal = 30 cm
b) Lebar = 800 cm
c) Panjang = 8,53 km = 8530 m
3) lantai kerja beton menggunakan tebal 15 cm dengan K-125.
4) Mutu Beton pada rigid pavement fc’ 45 Mpa.
3. Bekisting dan Penulangan Beton :
1) Bekisting pada lantai kerja 15 cm dan pada rigid pavement 30 cm.
2) Penulangan :
a) Dowel :- ukuran 36 mm
- Jumlah 13 buah pada tiap lajur.
b) Tibar : ukuran D13 mm
c) Chair : ukuran 10 mm

2.5. Manajemen Proyek dan Hubungan Kerja


2.5.1. Proses
Manajemen suatu proyek adalah kegiatan merencanakan, mengelola,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Manajemen proyek menggunakan
pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal
(Dipohusodo, 1996).
Secara umum, yang dimaksud dengan mengelola suatu proyek adalah
mengatur unsur-unsur sumber daya perusahaan yang terdiri atas tenaga kerja,
tenaga ahli, material, dana dan lain-lain dalam satu gerak langkah yang sinkron
10

untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sarana untuk mencapai
maksud tersebut adalah organisasi.
Dasar-dasar pedoman dan petunjuk kegiatan, jalur pelaporan, pembagian
tugas dan tanggung jawab masing-masing kelompok dan pimpinan disusun dan
diletakan dalam organisasi. Susunan organisasi berbeda-beda sesuai dengan
tujuan perusahaan. Hal ini berarti bahwa tidak satu pun struktur organisasi yang
dapat digunakan untuk segala macam kegiatan dan situasi dengan hasil yang
sama.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan, maka sumber-sumber dasar yang tersedia harus mengalami
proses manajemen. Proses manajemen terdiri atas perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan
(controlling), dan (operation) agar proses berjalan efektif dan efisien dengan
hasil yang optimal (Dipohusodo, 1996). Keempat fungsi manajemen tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut.

2.5.1.1. Perencanaan (planning)


Perencanaan (planning) adalah kegiatan pertama yang dilakukan
dalam administrasi. Perencanaan berarti menetapkan tujuan berdasarkan
perkiraan apa yang akan terjadi dalam waktu yang akan datang, dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan dan masalah pada
waktu tersebut.
Dalam perencanaan umumnya sangat memperhatikan hal-hal berikut :
a. Apa yang akan terjadi.
b. Mengapa hal itu dilakukan.
c. Bagaimana akan dilaksanakan.
d. Siapa yang akan melaksanakan.
e. Mengadakan penelitian.
f. Kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan dan perubahan rencana (hasil planning).
11

2.5.1.2. Pengorganisasian (organizing)


Pengorganisasian (organizing) adalah penentuan,
pengelompokkan dan peraturan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan. Kegiatan ini meliputi penugasan kepada orang-orang dalam kegiatan
serta penunjukan hubungan kewenangan yang dilimpahkan kepada setiap
orang yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan.

2.5.1.3. Pelaksanaan (actuating)


Pelaksanaan (actuating) adalah kegiatan pelaksanaan, merupakan
tindakan agar semua anggota kelompok dengan kesadaran berusaha untuk
mencapai tujuan atau sasaran dengan berpedoman pada perencanaan
organisasi.

2.5.1.4. Pengawasan (controlling)


Pengawasan (controlling) adalah kegiatan mengawasi aktivitas-
aktivitas pekerjaan, agar sesuai dengan sasaran. Setelah selesai disiapkan
rancangannya, maka penting sekali untuk segera mengecek pekerjaan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana semula. Apabila terjadi
penyimpangan, maka perlu peringatan supaya segera mengambil tindakan
perbaikan. Sistem pengawasan yang dilaksanakan adalah pengawasan mutu
bahan, serta mutu produksi, dimensi struktur dan peralatan permesinan yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan yang ada.

2.5.1.5. Operation
Operation adalah kegiatan pengoperasian bangunan dan
pemeliharaan bangunan tersebut. Setelah seluruh pekerjaan selesai dan
bangunan tersebut diserahterimakan, maka ada jangka waktu pemeliharaan
yang telah ditentukan dan tercantum pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat
12

(RKS), yang dimana jika pada waktu pemeliharaan tersebut ada kegagalan
konstruksi maka masih menjadi tanggungjawab pelaksana (kontraktor).

2.5.2. Unsur Pengelola Proyek


Dalam proses pelaksanaan pembangunan yang berupa bangunan sipil,
bangunan instansi maupun bangunan jalan akan melibatkan orang atau badan
yang melaksanakan pekerjaan bangunan tersebut. Orang atau badan yang
melaksanakan proses pembangunan tersebut disebut unsur-unsur pengelola
proyek. Unsur-unsur pengelola proyek ini saling berkaitan satu dengan yang
lainnya dan berhubungan mengikuti pola hubungan kerja yang telah ditetapkan.
Setiap unsur pengelola proyek mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab
dan wewenang sesuai dengan kedudukan dan kegiatan yang dilakukan. Bagan
struktur hubungan antar pengelola proyek pada Proyek Preservasi Pelebaran
Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon seperti pada gambar 2.1.
13

Pemilik Proyek

PPK. Pelaksana Jalan Nasional


Pejagan-Prupuk-Tegal-Ajibarang-
Wangon

Kontrak

Perencana Pengawas

PT. Adhiyasa Desicon PT. Wahana Mitra Amerta

P
T Kontrak
.
W
a Kontraktor
t
PT. Panca Karya Sentosa
u
m
a
Keterangan :
t
Garis Komando
r
Garis Koordinasi
a
Gambar 2.1. Skema hubungan pengelola proyek.
K
e
n
c
a
n
a
I
n
14

2.5.2.1. Pemberi tugas (owner)


Pemberi tugas (owner) adalah orang atau badan yang
memberikan pekerjaan bangunan dan membiayai pekerjaan tersebut.
Pemberi tugas ini dapat berupa perorangan, badan atau instansi baik swasta
maupun pemerintah.
Pemberi tugas dalam hal ini dapat meminta bantuan kepada seseorang atau
badan yang ahli dalam bidang bangunan dengan membuat surat perjanjian
dan memberi honor kepada ahli tersebut atas jasa yang diberikannya sesuai
dengan peraturan yang telah disepakati bersama dalam Proyek Preservasi
Pelebaran Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon. Tugas dan
wewenang pemberi tugas adalah :
a. Memberi ide, gagasan dan nasihat serta instruksi kepada
pelaksana proyek melalui pengawas proyek serta menerima
laporan kemajuan proyek dari pengawas.
b. Membentuk panitia kegiatan serta panitia lelang bila diadakan
lelang pekerjaan dan mempunyai wewenang untuk
menentukan dan mengangkat perencana, manajer konstruksi,
dan kontraktor. Dalam proses tender menentukan pihak
pelaksana, panitia lelang harus menerima dokumen penawaran
dari pihak kontraktor yang mendaftar, berkewajiban untuk
menyediakan tempat dan menyediakan dana yang diperlukan
untuk terwujudnya suatu pekerjaan bangunan.
c. Bersama-sama pengawas ikut mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan berhak memberi instruksi kepada kontraktor,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
d. Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga
berhak menerima atau menolak suatu pekerjaan, apabila sudah
15

sesuai rencana kerja maka tidak berkeberatan untuk


menyetujui.
e. Berhak menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar
rencana.
f. Mengesahkan terjadinya pekerjaan dan membuat Surat
Perintah Kerja kepada pelaksana serta menandatangani berita
acara pemeriksaan.
g. Memberikan fasilitas yang kiranya perlu untuk menghindari
terjadinya keterlambatan pekerjaan.

Dalam Proyek Preservasi Pelebaran Jalan BTS.


Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon yang bertindak sebagai owner adalah
PPK. Pelaksana Jalan Nasional Pejagan-Prupuk-Tegal-Ajibarang-Wangon.

2.5.2.2. Konsultan perencana (designer)


Perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan
lengkap dari pekerjaan suatu bangunan. Perencana dapat berupa perorangan
atau kelompok yang berbadan hukum yang bergerak di bidang perencanaan
pekerjaan bangunan.
Tugas, kewajiban dan wewenang perencana adalah :
a. Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar, rencana
kerja dan syarat-syarat hitungan struktur beserta perencanaan
anggaran dan biaya yang harus mendapat persetujuan pemilik
proyek.
b. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi
tugas tentang perencanaan pekerjaan dan membantu segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses pelelangan.
c. Merencanakan bahan dan alat yang digunakan sesuai peraturan
dan syarat yang ada serta memberikan metode yang harus
ditetapkan dalam pelaksanaan.
16

d. Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada


pengawas dan kontraktor apabila terjadi permasalahan-
permasalahan di lapangan dalam bidang arsitektur, struktur
konstruksi dan mekanik/elektrik.
e. Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek.
f. Berhak melakukan pengujian suatu pekerjaan secara khusus
untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan dokumen
kontrak melalui konsultan pengawas.

Pada Proyek Preservasi Pelebaran Jalan BTS. Banyumas/Brebes-


Ajibarang-Wangon yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah PT.
Adhiyasa Desicon.

2.5.2.3. Konsultan pengawas


Konsultan pengawas adalah suatu badan atau perorangan yang
ditunjuk khusus untuk mewakili pemberi tugas dalam mengawasi jalannya
pelaksanaan pekerjaan supaya hasil pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan isi dokumen kontrak yang telah disepakati. Adapun tugas dan
kewajiban konsultan pengawas adalah :
a. Membimbing dan mengadakan pengawasan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengatur, meneliti dan menerima pembayaran angsuran biaya
pelaksanaan pekerjaan.
c. Membuat gambar-gambar tambahan atau revisi jika perlu dan
memeriksa dan memperbaiki gambar-gambar kerja yang
dibuat kontraktor.
d. Menyusun laporan pekerjaan untuk disampaikan kepada
pemberi tugas yang berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan.
e. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan
tambah kurang.
17

f. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu material yang akan


digunakan dalam proyek.
g. Menolak pelaksanaan pekerjaan apabila bahan yang dipakai
dan cara pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi syarat.
h. Menyusun berita acara rapat yang telah dikoordinasikan pada
saat rapat koordinasi antar unsur pengelola proyek.
i. Memberikan saran-saran yang menyangkut masalah yang
timbul dalam pelaksanaan dan memonitor waktu pelaksanaan
agar sesuai dengan yang telah direncanakan.

Yang bertindak sebagai konsultan pengawas pada Proyek


Preservasi Pelebaran Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon
adalah PT. Wahana Mitra Amerta.

2.5.2.4. Pelaksana (kontraktor)


Pelaksana adalah orang atau badan yang menerima dan
menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia
dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-
gambar rencana yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, pihak
pelaksana atau kontraktor dapat menunjuk sub kontraktor untuk
membantunya dalam melaksanakan pekerjaan dengan sepengetahuan
pemberi tugas (owner) dan unsur pengelola proyek lainya. Tugas, kewajiban
dan wewenang tim pelaksana adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar
rencana, risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.
b. Membuat request (as built drawing) dan gambar kerja (shop
drawing) sebelum memulai pekerjaan untuk memudahkan
pelaksanaan.
c. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
d. Membuat laporan kemajuan pekerjaan (laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan) yang harus disetujui oleh
18

pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test


laboratorium.
e. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang
timbul dilapangan kepada perencana dan pengawas.
f. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
g. Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.
h. Membuat jadwal kerja.
i. Menyerahkan pekerjaan kepada pemilik proyek apabila
pekerjaan telah sesuai secara keseluruhan.
j. Menjamin pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak.

Pada Proyek Preservasi Pelebaran Jalan BTS. Banyumas/Brebes-


Ajibarang-Wangon bertindak sebagai pelaksana atau kontraktor adalah PT.
Panca Karya Sentosa. Dalam pelaksanaan proyek kontraktor membentuk
bagan struktur jabatan, tugas dan wewenang agar pelaksanaan menjadi
mudah dan terkoordinir.
Bagan struktur pelaksana (kontraktor) pada Proyek Preservasi
Pelebaran Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon seperti pada
gambar 2.2.
19

Susanti
Direktur Utama

Agus Priyanto, ST.


General Superintendent

Danang Adhi Setyawan, ST SODIKIN


Administrasi Teknik K3

Ir. Pingit Broto Atmadi


Quality Control Manager (QCM)

RATUM Ir. Sukaedi


Pelaksana Pekerjaan Jalan Pelaksana Pekerjaan
Pemeliharaan Rutin Jalan
Logistik
Logistik
Sarwo Suryo Atmojo, ST. Nurdjito, ST.
Pelaksana Pekerjaan Jembatan Pelaksana Pekerjaan
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Logistik
Logistik

MA‘RUF KASWO SUROTO JASMAN

PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA

Gambar 2.2. Bagan struktur organisasi penyedia jasa.


20

Dari gambar bagan struktur organisasi pengguna jasa tersebut


dapat dijabarkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan kedudukannya
sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap masalah di lapangan (tugas
dan wewenang) yang diterapkannya.
b. Mewakili perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pihak luar (Direksi Lapangan, Konsultan,
dan pemilik Proyek).
c. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan proyek pihak yang berwenang /
pemerintah.
d. Melakukan pengawasan mutu dan keselamatan kerja.
2. General Superintendent
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari
awal sampai selesai.
c. Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
d. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan
ketentuan dan sesuai dengan tugasnya masing - masing.
3. Administrasi Teknik
Tugas dan tanggung jawab :
a. Melakukan seleksi / merekrut tenaga kerja di proyek
sebagai pegawai harian lepas proyek.
b. Menyimpan arsip kebutuhan training yang dibuat KUP
maupun Kepala Proyek.
c. Membuat laporan keuangan / laporan kas bank proyek.
21

d. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang


akan dibayar.
e. Melayani tamu-tamu dari intern maupun extern, dan tugas
umum.
f. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, Asuransi
Tenaga Kerja (ASTEK), kepersonaliaan, dan lain-lain.
g. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat
proyek.
h. Mengadakan opname kas setiap akhir pekan atas kuasa
Kepala Proyek.
i. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.
j. Membuat Laporan Akuntansi Proyek setiap akhir bulan
dibantu oleh petugas khusus.
k. Menyiapkan data dan menyelesaikan perpajakan / retribusi.
l. Mengurus tagihan, koordinasi dengan urusan teknik dan
selalu melaporkan perkembangan proses tagihan / termyn
ke Kepala Bagian Administrasi atau Kepala Seksi
Keuangan.
m. Membantu Kepala Proyek dalam bidangnya, terutama
menyangkut sumber daya manusia dan keuangan.
n. Melaporkan ke Pemerintah Daerah / lurah / kepolisian /
koramil setempat atas keberadan proyek dan karyawan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
o. Mencatat aktiva perusahaan di proyek (inventaris
kendaraan, alat, dan lain-lain).
4. Quality Control Manager (QCM)
Tugas dan tanggung jawab :
a. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
b. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan
tersebut sesuai dengan dokumen.
22

c. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam


pelaksanaan pekerjaan.
5. Pelaksana
Tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan intruksi atau program kerja yang bersifat
teknis dan bertanggung jawab mengawasi dan mengatur
kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan
agar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
b. Melaporkan kepada Site Manager apabila terjadi kesalahan
atau kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
c. Melaporkan hasil kerja harian, mingguan maupun bulanan.
d. Dalam pekerjaannya pelaksana didampingi oleh asisten
pelaksana yang dalam proyek kali ini terbagi menjadi empat
yaitu : Pelaksana Pekerjaan Jalan, Pelaksana Pekerjaan
Jembatan, Pelaksana Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan,
Pelaksana Pekerja Pemeliharaan Rutin Jembatan.
6. K3
Tugas dan tanggung jawab :
a. Merencanakan K3 untuk proyek tersebut (safety plan).
b. Pengawasan pelaksanaan K3.
c. Pelaporan dan penanganan kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai