STATIKA
DOSEN PEMBIMBING :
Putu Aryastana, ST.,M.ENG.,M.SI
METODE
KONSEP RANGKA CONTOH SOAL
PERHITUNGAN GAYA
BATANG RANGKA BATANG
BATANG
Metode
Kesetimbangan Metode Metode
Titik Simpul Cremona Potongan
(Method of ( Cara Grafis) (Method Of
joint) Section)
KONSEP RANGKA BATANG
Pengertian Rangka Batang
suatu rangkaian struktur terdiri dari beberapa batang yang menyatu dengan titik simpul dan berbentuk
segitiga, rangkaian segitiga itu digabung sehingga menghasilkan suatu sistem kontruksi yang kokoh dan stabil.
Keseimbangan Kontruksi Rangka
sebuah kontruksi rangka batang bisa bersifat statis tertentu atauBATANG
CONTOH :RANGKA statis
TERSUSUN tidak tentu, yang dapat ditentukan
m = 2j-3 Keterangan : M
M M M M
m = jumlah batang
J J
M J M J M
j = jumlah titik simpul
Catatan :
Gambar : Rangka batang tersusun
Jika, m > 2j-3 , maka rangka batang tersebut merupakan statis tidak tentu
m < atau = 2j-3 maka rangka batang tersebut merupakan statis tertentu
METODE PERHITUNGAN GAYA BATANG
Konsep terpenting dalam metode ini ialah : Prinsip dari metode ini adalah :
Perjanjian tanda : Kesetimbangan gaya-gaya batang di setiap titik simpul
Tanda negatif (-) Gaya batang tekan batang dapat dilakukan dengan cara analitis yaitu :
Tanda positif (+) Gaya batang tarik
∑V=0 ∑H=0
Apabila gaya dalam (normal) batang adalah tekan,
maka arah gaya tersebut akan menuju titik pertemuan
- (tekan)
3 4 5 6 7 8 9 4
A 11 B
RAH 10 F G 12 H 13
RAv RBv
3 3 3 3
12
m = 13 , j = 8 m = 2j-3
13 = 2(8)-3 RAH
A
10 F 11 G 12 H 13 B
3 3 3 3
12
KONTROL : ∑V = 0
RAV + RBV = P1 + P2 + P3
4,5 + 4,5 = 3 + 3 + 3
9 = 9 ( OK )
Hitung gaya batang
Catatan : maksimum hanya 2 batang yang belum diketahui pada satu titik simpul
SIMPUL A
Diketahui:
Sin ∝= 0,8
Cos ∝ = 0,6
∑V=0
S3 Sin
A 53 S10
RAH S3 Cos ∑H=0
RAH + S10 + (S3 Cos ∝ ) = 0
0+S10+(-5,6 . 0,6) =0
S10 – 3,4 =0
RAv S10 = 3,4 ton (Tarik)
Simpul F
Simpul F
∑V=0
S4 =0
S4
∑H =0
-S10 + S11 = 0
-3,4 + S11 = 0
S11 = 3,4 ton (Tarik)
S10 F S11
Simpul C ∑V=0
-P1-(S5 Sin ∝ ) − 𝑆4 − (𝑆3 𝑆𝑖𝑛 ∝) = 0
P1= 3 ton -3 – (S5 . 0,8) – 0 – (-5,6 . 0,8) =0
-3 – 0,8 S5 -0 + 4,48 =0
-0,8 S5 + 1,48 =0
−𝟏,𝟒𝟖
S5 =
C S1 −𝟎,𝟖
S3 Cos 53 53 S5 Cos S5 = 1,85 ton (Tarik)
∑H=0
S3 S4 S5 -(S3 Cos ∝ ) + S1 + (S5 Cos ∝) = 0
S5 Sin -(-5,6 . 0,6 ) + S1 + ( 1,85 . 0,6) = 0
3,36 + S1 + 1,11 =0
S3 Sin
S1 + 4,47 =0
S1 = -4,47 ton (tekan)
Simpul D
Simpul D
P2= 3 ton ∑V =0
-P2 –S6 =0
S1 D S2 -3 –S6 =0
S6 = -3ton(Tekan)
S6
∑H =0
-S1 + S2 =0
-(-4,47) + S2 = 0
S2 = -4,47 ton (Tekan)
3 3
Simpul GG
Simpul
∑V=0
S6 + (S5 Sin ∝) + 𝑆7 𝑆𝑖𝑛 ∝ =0
-3+ (1,85 . 0,8) + (S7 . 0,8) =0
S6 -3+ 1,48 + 0,8 S7 =0
-1,52 + 0,8 S7 =0
S5 S7 0,8 S7 = 1,52
S5 Sin
S7 Sin
𝟏,𝟓𝟐
S7 =
𝟎,𝟖
S7 = 1,85 ton (Tarik)
S7 S8 S9
∑H = 0
S9 Sin
S7 Sin
∑V=0
S8 =0
S8
∑H =0
-S12 + S13 =0
-3,4 + S13 =0
S13 = 3,4 ton (Tarik)
S12 H S13
3 3
Untuk mengontrol perhitungan di atas dilakukan pada simpul B
Simpul B
∑V =0
RBV + S9 Sin ∝ = 0
4,5 + (-5,6 . 0,8) = 0
4,5-4,5 =0
0 = 0 (OK)
S9 Sin
S8 S9
∑H =0
S9 Cos -S13 – S9 Cos ∝ = 0
53 -3,4 – (-5,6 . 0,6) = 0
B
S13 - 3,4 + 3,4 =0
0 = 0 (OK)
RBv
Dapat disimpulkan menggunakan Tabel Rangka Batang sebagai berikut :
NO NO BATANG TEKAN ( - ) TARIK ( + )
1 S1 - 4,47
2 S2 - 4,47
3 S3 - 5,6
4 S4 0 0
5 S5 1,85
6 S6 -3
7 S7 1,85
8 S8 0 0
9 S9 - 5,6
10 S10 3,4
11 S11 3,4
12 S12 3.4
13 S13 3,4
METODE CREMONA
Hal – hal yang harus diperhatikan saat melukis gaya batang yaitu :
1. Lukislah gaya batang dengan skala yang teliti
2. Pada setiap titik buhul maksimum hanya ada 2 gaya yang belum diketahui
3. Gaya yang meninggalkan titik buhul adalah batang tarik, sedangkan gaya yang
menuju titik buhul adalah batang tekan
4. Setiap lukisan pada titik buhul merupakan lukisan menutup
5. Arah putaran lukisan dapat searah atau berlawanan jarum jam, yang
terpenting harus konsisten
MENCARI GAYA – GAYA BATANG DENGAN METODE
CREMONA
3 4 5 6 7 8 9 4
A 11 B
RAH 10 F G 12 H 13
RAv RBv
3 3 3 3
12
PENYELESAIAN :
Reaksi perletakan :
P1= 3 ton P2= 3 ton P3= 3 ton
RAV = 4,5 Ton RBV = 4,5 Ton RAH C = 01 D 2 E
A RAV – 3 – 10
F 10 – 4 – 11 A 11 H B
RAH 10 F G 12 13
C 3 – P1 – 1 – 5 – 4
D 1 – P2 – 2 – 6 RAv RBv
G 11 – 5 – 6 – 7 – 12
H 12 – 8 – 13 3 3 3 3
12
E 2 – P3 – 9 – 8 – 7
B 13 – 9 - RBV Warna merah batang tekan ( mendekati titik simpul)
Warna biru batang tarik ( menjauhi titik simpul)
Warna hitam batang nol ( tidak terdapat gaya luar )
Lukis gaya batang pada masing-masing titik buhul
RAv
-3
-1 P1
+5
+10, +11,+12,+13
8,4
RBv
-6
+7
-2
P2
-9
SKALA 1 : 1 P3
Dari hasil pengukuran gaya batang dapat simpulkan berupa tabel sebagai berikut :
METODE RITTER ( POTONGAN)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode Ritter adalah sebagai berikut :
Gaya batang yang akan dipotong hendaknya jangan lebih dari tiga batang yang belum diketahui besar gaya
batangnya
Untuk memudahkan menentukan gaya tarik dan gaya tekan pada batang yang sebelum maupun sesudah
diketahui arahnya di misalkan meninggalkan titik buhul/simpul
Pilih titik pusat momen sedemikian sehingga hanya ada sebuah gaya yang belum diketahui bessarnya tidak
melewati pusat momen tersebut
Gaya batang tarik meninggalkan titik buhul
gaya batang tekan mendekati titik buhul
CONTOH METODE RITTER
Soal : Tentukan gaya batang dari batang 1 dan 4 di bawah !
II B
I
1 5 2
RAH A B
4 D 3
II
RAv I RBv
PENYELESAIAN : Penyelesaian :
menghitung gaya batang dengan cara Ritter dengan perhitungan yang
ditentukan berdsarkan analisis keseimbangan momen (∑M = 0)
C JAWAB :
Potongan I – I
I ∑MD=0
RAV . 3 + S1 Sin ∝.3 = 0
S1 Sin 4,5 . 3 + S1 . 0,8 . 3 = 0
1 5 4
13,5 + 2,4 S1 = 0
− 13,5
S1 =
2,4
S1 = - 5,6 Ton ( Tekan)
RAH A ∝ ∑MC = 0
4 D
RAV . 3 – S4 . 4 =0
3 4,5 . 3 – S4 . 4 =0
RAv I - 4 S4 = - 13,5
S4 = 3,4 ( Tarik)
Sin ∝ = 0,8
Cos ∝ = 0,6 RAV= 4,5 Ton
“OM SHANTI SHANTI SHANTI OM”