Anda di halaman 1dari 10

JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN

KOMPOSIT - FLEKSIBEL SEBAGAI


LAPISAN PERMUKAAN

Kelompok 2
Quin aulia prameswari
Az Zahra Maulidya
Syah Tanaya Paradipta
Muh. Abduh Rahim Ilyas
Ahmad Dyhia
Rivando Vieri Rumetor
Andi Palaguna
PERKERASAN KOMPOSIT

Konstruksi perkerasan komposit (composit pavement), yaitu perkerasan kaku


yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur, dapat berupa perkerasan lentur
diatas perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.
PERKERASAN FLEKSIBEL

Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement), yaitu perkerasan yang


menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya
bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
Flexible pavement adalah perkerasan fleksibel dengan bahan terdiri atas bahan
ikat (berupa aspal, tanah liat), dan batu. Perkerasan ini umumnya terdiri atas 3
lapis atau lebih. Urut-urutan lapisan adalah lapis permukaan, lapis pondasi, lapis
pondasi bawah, dan sub grade
Apabila beban roda yang terjadi pada permukaan jalan berupa P ton, maka beban
ini akan diteruskan ke lapisan bawahnya dengan sistem penyebaran tekanan,
sehingga semakin ke bawah/dalam tekanan yang dirasakan semakin kecil
KOMPONEN PERKERASAN LENTUR

Lapis Permukaan
a. Memberikan suatu bagian permukaan yang rata,
b. Menahan beban geser dari beban roda,
c. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan,
d. Sebagai lapisan aus.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan
awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum
menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi,
hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya
sehubungan dengan persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI <
4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu
pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN
LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT)

 1. Retak memanjang dan melintang (Long & Trans Cracking)


Deskripsi Adalah retak individual atau tidak saling berhubungan satu sama lain
yang memanjang disepanjang perkerasan. Retak ini bisa nampak sebagai individu
maupun sekelompok retakan yang sejajar

Faktor penyebab kerusakan Beda penurunan pada tanah dasar. Kembang susut
lateral pada lapispermukaan akibat perbedaan temperatur. Sambungan
memanjang terlalu dekat dengan jalur lintasan Sambungan memanjang dan/ atau
melintang terlalu dangkal.
2. Retak kulit buaya (Alligator cracks)
Deskripsi Lebar celah retak > 3 mm dan saling berangkai membentuk
serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya atau kawat untuk
kandang ayam. Umumnya daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. Jika
daerah terjadi retak kulit buaya luas, hal ini disebabkan oleh repetisi beban
lalulintas yang melampaui beban yang tidak dapat dipikul oleh lapisan permukaan
tersebut.
4. Retak slip (Slippage Crack/retak bentuk bulan sabit (Crescent Shape Cracks)
Deskripsi Kerusakan ini sering disebut dengan parabolic cracks, shear cracks,
atau crescent shaped cracks. Bentuk retak lengkung menyerupai bulan sabit atau
berbentuk seperti jejak roda disertai dengan beberapa retak. Kadang-kadang
terjadi bersama denganterbentuknya sungkur (shoving).

Anda mungkin juga menyukai