Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

Daftar Isi...........................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Identitas Mitra...................................................................................3
1.3. Luaran................................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA...........................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.............................................................5
3.1. Penetapan Baseline Kegiatan............................................................5
3.2. Langkah-langkah Pengukuran Permasalahan Mitra..........................6
3.3. Langkah-langkah Strategis Realisasi Kegiatan.................................7
3.4. Rancangan Indikator Capaian Kegiatan............................................8
3.5. Solusi Kegiatan yang Diusulkan.......................................................8
3.6. Pihak-pihak Terkait dalam Implementasi Kegiatan..........................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...............................................9
4.1. Anggaran Biaya.................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping.........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas.......24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan............................................26
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra......................27
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra............................................................28

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyandang tunanetra adalah salah satu kelompok berkebutuhan khusus
yang di artikan tidak dapat melihat alias buta. Mereka adalah orang-orang yang
mempunyai keterbatasan kemampuan secara fisik yang mana mereka tidak
bisa menggunakan penglihatannya secara sempurna untuk melakukan aktivitas
sehari-hari selayaknya orang normal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
(Aulia, 2020). Tuna Netra itu sendiri merupakan kondisi yang dialami
seseorang dengan hambatan ketidak fungsian alat penglihatanya yang
disebabkan oleh kerusakan organ penglihatan tersebut (Widdjajatin, A. dan
Hitipeuw, I., 1999). Keterbatasan dalam melihat juga menjadi hambatan dalam
berkomunikasi sehingga menghambat aktivitas dalam bekerja, atau
pengembangan diri.
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup tunanetra khususnya
disebabkan karena kondisi ketidakberdayaan untuk menjangkau fasilitas
umum, atau kelangkaan sistem sumber pelayanan khususnya bagi tunanetra
(Mardillah, 2019).Menurut data yang dirilis dari Kementrian Kesehatan RI,
jumlah penyandang disabilitas tunanetra di Indonesia mencapai 1,5% dari
keseluruhan penduduk Indonesia.
Pentingnya activity of daily living sebagai pembentukan kemandirian bagi
penyandang disabilitas tunanetra yang dapat digunakan sebagai community
survival skill, personal care skill,interpersonal competence skill, juga sebagai
pusat pelatihan dan keterampilan bagi pekerjaan(Mumpuniarti, 2014; Aulia,
2020). Apalagi dizaman yang sudah semakin berkembang sekarang. Menggali
potensi dan segala macam skill tidak hanya bisa disalurkan melalui kehidupan
dunia nyata saja, tetapi bisa juga melalui media digital marketing.
Digital marketing hadir sebagai suatu inovasi baru dalam dunia marketing.
Digital marketing merupakan proses pemasaran suatu produk atau jasa melalui
digital atau internet. Di Indonesia, digital marketing sudah sangat berkembang
mengingat pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat. Menurut
survey yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII)
menunjukkan bahwa penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia
yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Digital marketing ini tidak hanya bisa digunakan masyarakat umum, tetapi
juga oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus. Mereka yang memiliki
keterbatasan penglihatan atau yang sering disebut dengan tunanetra seharusnya
juga bisa menggunakan perkembangan teknologi informasi tersebut. Karena
dengan demikian produk atau jasa mereka dapat dipasarkan melalui internet.
Di wilayah Sumatera Utara sendiri khususnya Kota Medan, tunanetra
memiliki sebuah organisasi yang beranggotakan para penyandang tunanetra.
Organisasi yang Bernama Persatuan Tunanetra Indonesia Sumatera Utara
(PERTUNI SUMUT) yang bergerak dibidang layanan sosial masyarakat
2

terkhusus pelayanan disabilitas Tunanetra. Sebagai upaya untuk membantu


pemerintah dalam mengatasi masalah ketunanetraan. DPD Persatuan
Tunanetra Indonesia Sumatera Utara saat ini beranggotakan ±90 anggota para
tunanetra. Dengan sekretariat berada di jalan Sampul, Kelurahan Sei Putih
Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Setelah menganalisis keadaan penyandang disabilitas tunanetra dari sudut
pandang ekonomi, setiap tahunnya mengalami penurunan pendapatan
dikarenakan kurangnya kreativitas dalam memasarkan suatu barang atau jasa.
Apabila kita melihat data pekerjaan para penyandang disabilitas tunanetra
adalah wirausaha seperti panti pijat. Tunanetra memiliki kemampuan dan
keahlian memijat dan massage. Dan di PERTUNI sendiri , mereka memiliki
panti pijat yang menjadi sumber pendapatan tetap mereka. Tetapi sejak
mewabahnya Covid-19 ekonominya sangat menurun. Disebabkan karena
kurangnya APD,kebersihan pemijat itu sendiri dan lain sebagainya. Setelah
covid -19 melanda, hilang lah satu persatu pelanggan panti pijat dikarenakan
sosial distancing yang ada. Hingga menyebabkan anggota PERTUNI banyak
yang bersebaran dijalanan untuk mendapatkan sumber pendapatan ekonomi.
Seperti menyanyi di SPBU, rumah makan dan lain sebagainya.

Gambar 1.1 Assessment tim PKM dengan ketua DPD PERTUNI


SUMUT

Berdasarkan hasil obeservasi yang telah dilakukan tim, menimbang dengan


permasalahan yang ada, Pada program PKM kali ini, tim berkeinginan membentuk
suatu gagasan baru dikalangan masyarakat penyandang disabilitas Tunanetra,yaitu
dalam bidang digital marketing solusi untuk menjawab permasalahan yang terjadi
dengan judul PKM-PM JANITRA : Pengembangan digital marketing jasa
pijat Tunanetra dalam Upaya meningkatkan ekonomi mandiri di DPD
PERTUNI SUMUT. Upaya untuk mendapatkan perhatian dan mempertahankan
pelanggan adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan di tengah dunia
bisnis yang semakin kompetitif. Semua pelaku bisnis selalu berusaha untuk
meningkatkan
3
4

kepuasan pelanggan melalui pemenuhan atas harapan dan kebutuhan demi


mendapatkan penambahan profitabilitas usaha(Nayebzadeh, Jalaly, & Shamsi,
2013). Kepuasan pelanggan dipahami sebagai bentuk tanggapan pelanggan atas
atribut dan utilitas dari sebuah produk atau jasa. Ketika pelanggan merasa bahwa
harapan dan kebutuhannya terpenuhi ketika menggunakan sebuah produk atau
jasa, maka pelanggan akan merasa puas. Sebaliknya, ketika pelanggan
mendapatkan pengalaman bahwa manfaat yang diberikan sebuah produk atau jasa
tidak dapat memenuhi harapannya, maka pelanggan akan merasakan
ketidakpuasan (Irawan, 2002:3). Maka strategi digital marketing merupakan hal
yang mampu memenuhi ekspektasi dan harapan seorang pelanggan.

1.2. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Mitra


Berdasarkan hasil obeservasi yang telah dilakukan tim, menimbang dengan
permasalahan yang ada, Pada program PKM kali ini, tim berkeinginan
membentuk suatu gagasan baru dikalangan masyarakat penyandang disabilitas
Tunanetra,yaitu dalam bidang digital marketing solusi untuk menjawab
permasalahan yang terjadi dengan judul PKM-PM JANITRA : Pengembangan
digital marketing jasa pijat Tunanetra dalam Upaya meningkatkan
ekonomi mandiri di DPD PERTUNI SUMUT. Upaya untuk mendapatkan
perhatian dan mempertahankan pelanggan adalah salah satu hal yang penting
untuk dilakukan di tengah dunia bisnis yang semakin kompetitif. Semua pelaku
bisnis selalu berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui
pemenuhan atas harapan dan kebutuhan demi mendapatkan penambahan
profitabilitas usaha(Nayebzadeh, Jalaly, & Shamsi, 2013). Kepuasan pelanggan
dipahami sebagai bentuk tanggapan pelanggan atas atribut dan utilitas dari sebuah
produk atau jasa. Ketika pelanggan merasa bahwa harapan dan kebutuhannya
terpenuhi ketika menggunakan sebuah produk atau jasa, maka pelanggan akan
merasa puas. Sebaliknya, ketika pelanggan mendapatkan pengalaman bahwa
manfaat yang diberikan sebuah produk atau jasa tidak dapat memenuhi
harapannya, maka pelanggan akan merasakan ketidakpuasan (Irawan, 2002:3).
Maka strategi digital marketing merupakan halyang mampu memenuhi
ekspektasi dan harapan seorang pelangga.

1.3. Luaran
Luaran dalam kegiatan ini adalah:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir kegiatan
3. Buku pedoman mitra
4. Publikasi di media social
5

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


Persatuan tunanetra yang menjadi sasaran program pengabdian tim pada kali
ini adalah Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia Sumatera
Utara atau biasa disingkat DPD PERTUNI SUMUT. Berlokasi di Jalan Sampul
No.30, Sei Putih Barat di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Provinsi
Sumatera Utara. Lokasi mitra ini terletak ±4,8 km dari dari Kampus Utama
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Kapten
Muchtar Basri No.30, Glugur Darat II di Kecamatan Medan Timur Kota Medan.
Saat ini DPD PERTUNI SUMUT di ketuai oleh bapak Syaiful bakti Daulay S.H
yang mana beliau merupakan alumni Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum.
Pada saat ini kondisi keterbatasan yang dialami para penyandang tunanetra
yaitu kesulitan dalam mencari sumber pendapatan. Selain memiliki kesulitan
melakukan aktivitas dalam keseharian, mereka juga mengalami kesulitan dalam
hal ini. Terkhusus sejak tahun 2020 hingga sekarang ini. Selain itu sejalannya
dengan perkembangan teknologi ternyata para tunanetra disini sudah dapat
menggunakan smartphone, mereka belajar menggunakan smartphone melalui
teman sesama tunanetra.
Jika para penyandang tunanetra dapat menggunakan smartphone dengan
baik maka akan mudah untuk mendukung sebuah aplikasi media digital. Dengan
konsep dimana nantinya para penyandang disabilitas tunanetra ini dapat
melakukan perkembangan pemasaran jasa pijat melalui aplikasi media digital
sehingga akan menambah dan memperluas jangkauan jasa pijat tersebut.
Kemudian dilayanan aplikasi yang ditawarkan tim juga nantinya terdapat evaluasi
yang bisa di sampaikan pelanggan dari hasil pijat yng telah mereka rasakan
sehingga para penyandang tunanetra dapat terus mengevaluasi serta mngupgrade
untuk menuju ke perkembangan yang lebih baik lagi demi memajukan tingkat
pemasaran jasa pijat.
Tentunya dengan adanya smartphone dan didukung oleh aplikasi berbasis
media digital yang bisa menjadi jembatan untuk mengupgrade jasa panti pijat
dapat mengatasi masalah yang dialami oleh penyandang tunanetra dalam
menjalankan aktivitas sehari – hari terkhusus dalam hal mencari sumber
pendapatan.
6

Gambar 1.2 Panti Pijat DPD PERTUNI SUMUT

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Penetapan Base Line Kegiatan
Penetapan jadwal kegiatan dalam pelaksanaan program terlihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.1 Penetapan base line Kegiatan Program
NO Jenis Waktu Waktu Durasi Pihak
Kegiatan (Bulan) (Minggu) Terkait
Perencanaan Bulan Minggu 2x Pertemuan Tim dan
1. pertama pertama Dosen
dan Pendamping
minggu
kedua
Persiapan. Bulan Minggu 3x Pertemuan Tim dan
-Kesepakatan pertama pertama Mitra
Kerjasama dan
ketiga
2. - Penyusunan Bulan Minggu 2x Pertemuan Tim
Jadwal Bersama kedua pertama dan
Mitra kedua
- Penyedian Bulan Minggu 3x Pertemuan Tim
Fasilitas, Alat kedua ketiga dan
dan Barang keempat

Pelaksanaan. Bulan Minggu 3x Pertemuan Tim dan


- Edukasi Tim ketiga pertama dan Mitra
dan Program kedua
7

3. Pasca Bulan Minggu 3x Pertemuan Tim dan


pendampingan ketiga dan ketiga dan Mitra
(pembelajaran & keempat keempat di
praktik) bulan ketiga
dan minggu
Pertama dan
kedua di
bulan keempat
Monitoring dan Bulan Minggu 3x Pertemuan Tim dan
4. Evaluasi kelima kedua, Dosen
Program. ketiga, Pendamping
- Laporan Akhir keempat

3.2. Langkah-langkah pengukuran permasalahan Mitra


Untuk di Indonesia sendiri terkhusus sumatera utara banyak sekali
dijumpai penyandang tunanetra. Ide yang diangkat tim kali ini ini muncul
Ketika tim mendapati tugas harian mata kuliah. Tim melihat ada panti pijat
yang sudah tidak digunakan lagi padahal tempat dan beberapa alatnya maih
berfungsi dengan baik.
Tim langsung melakukan penggalian informasi dan assessment di DPD
PERTUNI SUMUT yang berlokasi di Jalan Sampul No.30, Sei Putih Barat di
Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, Bersama
ketua DPD PERTUNI SUMUT yang diketuai langsung oleh bapak Syaiful
bakti Daulay S.H. Beliau menjelaskan bahwa keluhan yang memang tidak bisa
di toleransi iyalah habis nya secara berangsur pelanggan jasa pijat dimulai
sejak maraknya kasus covid -19.
Banyaknya pasien atau pelanggan yang merisaukan APD yang yang
kurang lengkap yang digunakan penyandang tunanetra serta kebersihan Ketika
sedang memijat. Itu yang menjadi gagasan utama atau penyebab utama
hancurnya jasa pijat penyadang disabilitas tunanetra ini. Hal inilah yang
menyebabkan turunnya para penyandang tunanetra kejalan untuk mencari
sumber pendapatan ekonomi yang lain dengan cara menyanyi di SPBU, di
rumah makan bahkan tak jarang mereka dijumpai sedang mengemis di lampu
merah sekitar. Padahal dulunya mayarakat yang tergabung di dalam DPD
PERTUNI SUMUT tergolong cukup Makmur dengan pendapatan yang
diperoleh dari hasil memijat. Kemudian juga selama jasa panti pijat itu berdiri,
cara promosi yang di lakukan oleh penyandang tunanetra hanya melalui plang
besi yang bertuliskan jasa pijat yang di pasang di depan panti pijat. Jadi untuk
jangkauan pemasaran jasa pijat ini hanya sebatas orang – orang yang memang
mengetahui jasa pijat ini saja. Tak jarang hanya orang – orang sekitar yang
menjadi pelanggannya.
8

Dari permasalahan tersebut kami selaku tim berkeinginan memberikan


solusi berupa JANITRA: Pengembangan media digital jasa pijit tunanetra
dalam upaya meningkatkan Ekonomi Mandiri di DPD PERTUNI
SUMUT.

3.3. Langkah-langkah strategis realisasi kegiatan


Tim merancang Langkah-langkah strategis dalam merealisasikan kegiatan atau
program PKM-PM ini, agar dapat berjalan dengan lancar dan maksimal, Adapun
rancangan yang telah tim siapkan dimulai dari:
1. Pra Kegiatan
Dalam hal ini ada beberapa langkah yang tim rencanakan dalam kegiatan
yaitu:
- Kunjungan awal untuk melakukan perizinan pelaksanaan program . dalam
hal ini tim berkoordinasi dengan ketua DPD PERTUNI SUMUT dan para
penyandang tunanetra yang ada di DPD PERTUNI SUMUT.
- Melakukan penggalian informasi lebih dalam bersama para penyandang
tunanetra yang ada di DPD PERTUNI SUMUT untuk mengetahui fitur apa
saja yang akan dirancang oleh tim..
- Memperkenalkan kepada penyandang tunanetra yang terdapat di DPD
PERTUNI SUMUT bagaimana fungsi atau manfaat dari pengembangan
media digital jasa pijit tunanetra berbasis aplikasi digital. Pada tahapan ini
dilakukan secara luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
2. Pelaksanaan Program
Pada tahap pelaksanaan pembuatan aplikasi digital, tim melakukan
pembuatan fitur fitur aplikasi berdasarkan kesepakatan oleh mitra serta
membuat fitur apa saja yang perlu dibutuhkan oleh pelanggan jasa pijat
tunanetra agar aplikasi ini dapat memudahkan antara penyandang tunanetra
dengan pelanggan jasa pijat
3. Monitoring dan Pendampingan
Pada tahap ini tim melakukan pendampingan terhadap mitra. Dimulai dari
bagaimana cara mitra untuk mendapatkan aplikasi yang telah tim PKM buat
sampai dengan bagaimana cara mitra untuk menggunakan aplikasi tersebut.
4. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan akhir yang nantinya dilakukan tim.
Dengan tujuan ntuk melihat sejauh mana ketercapaian konsep aplikasi yang
telah dirancang, serta memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada di
dalam kegiatan tersebut.
9

3.4. Rancangan Indikator Capaian Kegiatan


Tabel 3.4 Rancangan Indikator Capaian Kegiatan
No. Tahap Indikator
1 Pra Kegiatan Tim mendapatkan informasi lebih dalam dari
penyandang tunanetra yang terdapat di DPD
PERTUNI SUMUT, serta penyandang tunanetra
dapat memahami konsep model program
2 Pelaksanaan Terkoneksinya Penyandang Tunanetra dengan
Program pelanggan jasa pijat melalui aplikasi berbasis
Media Digital. Dan penyandang tunanetra
dalam dalam pengembangan dan pengupgrade-
an panti
pijat yang ada di PERTUNI SUMUT.
3 Monitoring Para penyandang tunanetra di DPD PERTUNI
dan SUMUT dapat memanfaatkan atau menggunakan
Pendampin aplikasi berbasis media digital yang
Gan dikembangkan.
4 Evaluasi Menemukan data terukur terkait efektivitas
program pengembangan model program.

3.5. Solusi Kegiatan yang di Usulkan


Solusi yang diusulkan adalah Media Digital berbasis aplikasi yang dapat
digunakan para penyandang tunanetra untuk memperluas jangkauan
pelanggan. Dengan konsep dimana nantinya para penyandang disabilitas
tunanetra ini dapat melakukan perkembangan pemasaran jasa pijat melalui
aplikasi media digital sehingga akan menambah dan memperluas jangkauan
jasa pijat tersebut. Kemudian dilayanan aplikasi yang ditawarkan tim, nantinya
terdapat evaluasi yang bisa di sampaikan pelanggan dari hasil pijat yng telah
mereka rasakan sehingga para penyandang tunanetra dapat terus mengevaluasi
serta mngupgrade untuk menuju ke perkembangan yang lebih baik lagi demi
memajukan tingkat pemasaran jasa pijat.

3.6. Pihak pihak terkait dalam implementasi kegiatan


Pihak pihak yang akan terkait dan terlibat dalam implementasi kegiatan ini
adalah DPD PERTUNI (persatuan tunanetra indonesia), Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, dan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Republik Indonesia sehingga dapat
mengimplementasikan program dengan baik.
10

Tabel 3.6 Pihak terkait dan Kontribusi dalam Implementasi Kegiatan


No. Pihak terkait Kontribusi
1 DPD PERTUNI Sebagai salah satu mediator relawan dalam
SUMUT upaya membantu penyandang tunanetra
menjalankan aktivitasnya.
2 Universitas Pemberi dukungan fasilitas dan bantuan
Muhammadiyah dana tambahan dalam pengimplementasian
Sumatera Utara pragram di DPD PERTUNI SUMUT.
3 Kementerian Pemberi bantuan dana dalam
Pendidikan, pengimplementasian programdi DPD
Kebudayaan, PERTUNI SUMUT.
Riset dan
Teknologi
Republik
Indonesia
4 Dosen Memberikan saran dan masukan dalam
Pendamping pengimplementasian program dengan baik.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Bahan habis pakai Belmawa 4.500.000
1 Perguruan Tinggi 500.000
Instansi Lain (jika ada) 0
Sewa dan jasa Belmawa 1.300.000
2 Perguruan Tinggi 200.000
Instansi Lain (jika ada)
0
Transportasi lokal Belmawa 1.700.000
3 Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain (jika ada) 0
Lain-lain Belmawa 1.200.000
4 Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain (jika ada)
0
11

Jumlah
Belmawa 8.700.000
Perguruan Tinggi 1.300.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada) 0
Jumlah 10.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 Jawab
1 Peninjauan Lokasi Ikri Novika Zusy
2 Edukasi M.Fakhri Muhajir
Penyusunan Strategi Syahru Ramdhan
3
Pendampingan Daulay
M.Ridzuan Omar
4 Pembuatan Aplikasi
Satrya
M.Farhan
5 Pendampingan
Sofiandri
6 Evaluasi Ikri Novika Zusy
7. Laporan Akhir M.Fakhri Muhajir

DAFTAR PUSTAKA
Aulia, F. D., & Apsari, N. C. (2020). Peran Pekerja Sosial Dalam
Pembentukan Kemandirian Activity of Daily Living Penyandang
Disabilitas Netra. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 7(2), 377.
Irawan, H. (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Nayebzadeh, S., Jalaly, M., & Shamsi, H. M. (2013). The Relationship Between
Customer Satisfaction And Loyalty With The Bank Performance In Iran.
Widdjajatin, A. dan Hitipeuw, I., (1999). Ortopedagogik Tuna Netra I, Jakarta:
Depdikbud.
12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
13
14

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
15
16

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
17
18

Biodata Anggota 3
19
20

Biodata Anggota 4
21
22

Biodata Dosen Pendamping


23
24
25

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Belanja Bahan
a. Buku Catatan 1 Lusin 40.000 40.000
b. Pulpen Standart boldliner 2 Kotak 185.000 370.000
c. Database Aplikasi 1 Pcs 370.000 370.000
d. Spanduk 2 pcs 180.000 360.000
e. Masker Medis 5 Kotak 50.000 250.000
f. Matrai 10.000 4 Pcs 12.000 48.000
g. API Programmer 1x 700.000 700.000
h. Domain 1x 200.000 200.000
i. Server dan Hosting 1x 1000.000 1.000.000
j. Akun Google 1x 380.000 380.000
Play Console
k. Kertas A4 2 Rim 80.000 160.000
l. Google Maps API 1x 300.000 300.000
m. Hand sanitizer 1 liter 2 Pcs 75.000 150.000
n. Program emulator 1x 200.000 200.000
android SDK
o. Buku akutansi 1 Pcs 30.000 30.000
p. Tisu 4 Kotak 35.000 150.000
q. Box File 4 pcs 50.000 200.000
r. Stapler 2 pcs 25.000 50.000
s. Isi Stapler 2 kotak 21.000 42.000
SUB TOTAL 5.000.000
2 Belanja Sewa
a. Jasa developer 1x 500.000 500.000
b. Jasa Dokumentasi 2x 250.000 500.000
c. Jasa software engineer 1x 500.000 500.000
SUB TOTAL 1.500.000
3 Perjalanan lokal
a. Perjalanan PP 5 Bulan 200.000 1.000.000
b. Perjalanan pembelian 5 Bulan 200.000 1.000.000
alat dan bahan
SUB TOTAL 2.000.000
4 Lain-lain
a. Berlangganan aplikasi 5 Bulan 80.000 400.000
canva pro
b. Kuota Internet 45GB 5 bulan 100.000 500.000
c. Ads media sosial 5 Bulan 100.000 500.000
d. Berlangganan aplikasi 2 Bulan 50.000 100.000
kinemaster
26

SUB TOTAL 1.500.000


GRAND TOTAL 10.000.000
GRAND TOTAL (Sepuluh juta Rupiah)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Nama/ Program Bidang Alokasi Waktu


No Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu (jam/ minggu)
Mengkoordinasi
tim dalam
Ikri Kerjasama dengan
Ilmu Ilmu
Novika mitra sasaran,
1. Komunika Komun 6 jam/Minggu
Zusy/2003 serta mengarahkan
si ikasi
110134 jalannya program
dari awal hingga
akhir
Mengkoordinasi
pengadaan media
dan peralatan,
serta melakukan
Mhd Ilmu Ilmu perancangan
2. Fakhri Komunika Komun 6 jam/Minggu strategi
pendampingan
Muhajir si ikasi
penyandang
disabilitas
tunanetra dalam
aplikasi media
digital
Menyusun strategi
pendampingan
Syahru tunanetra dalam
Ilmu Ilmu
Ramadhan aplikasi media
3. Komunika Komun 6 jam/Minggu
Daulay/21 digital, serta
si ikasi
03110209 pemantauan
keefektivitasan
aplikasi
penanggung jawab
publikasi dan
M. Farhan
Akutan pengimplementasi
4. Sofiandri/2 Akutansi 6 jam/Minggu
si an penggunaan
005170185
aplikasi media
digital.
Ridzuan Penanggungjawab
Teknologi Teknol
5. Omar 6 jam/Minggu evaluasi kegiatan
Informasi ogi
Satrya dan pelaksanaan
27

Inform pendampingan
asi laporan akhir
28

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


29

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra


30

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra

Anda mungkin juga menyukai