Daftar Isi...........................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Identitas Mitra...................................................................................3
1.3. Luaran................................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA...........................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.............................................................5
3.1. Penetapan Baseline Kegiatan............................................................5
3.2. Langkah-langkah Pengukuran Permasalahan Mitra..........................6
3.3. Langkah-langkah Strategis Realisasi Kegiatan.................................7
3.4. Rancangan Indikator Capaian Kegiatan............................................8
3.5. Solusi Kegiatan yang Diusulkan.......................................................8
3.6. Pihak-pihak Terkait dalam Implementasi Kegiatan..........................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...............................................9
4.1. Anggaran Biaya.................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping.........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas.......24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan............................................26
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra......................27
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra............................................................28
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyandang tunanetra adalah salah satu kelompok berkebutuhan khusus
yang di artikan tidak dapat melihat alias buta. Mereka adalah orang-orang yang
mempunyai keterbatasan kemampuan secara fisik yang mana mereka tidak
bisa menggunakan penglihatannya secara sempurna untuk melakukan aktivitas
sehari-hari selayaknya orang normal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
(Aulia, 2020). Tuna Netra itu sendiri merupakan kondisi yang dialami
seseorang dengan hambatan ketidak fungsian alat penglihatanya yang
disebabkan oleh kerusakan organ penglihatan tersebut (Widdjajatin, A. dan
Hitipeuw, I., 1999). Keterbatasan dalam melihat juga menjadi hambatan dalam
berkomunikasi sehingga menghambat aktivitas dalam bekerja, atau
pengembangan diri.
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup tunanetra khususnya
disebabkan karena kondisi ketidakberdayaan untuk menjangkau fasilitas
umum, atau kelangkaan sistem sumber pelayanan khususnya bagi tunanetra
(Mardillah, 2019).Menurut data yang dirilis dari Kementrian Kesehatan RI,
jumlah penyandang disabilitas tunanetra di Indonesia mencapai 1,5% dari
keseluruhan penduduk Indonesia.
Pentingnya activity of daily living sebagai pembentukan kemandirian bagi
penyandang disabilitas tunanetra yang dapat digunakan sebagai community
survival skill, personal care skill,interpersonal competence skill, juga sebagai
pusat pelatihan dan keterampilan bagi pekerjaan(Mumpuniarti, 2014; Aulia,
2020). Apalagi dizaman yang sudah semakin berkembang sekarang. Menggali
potensi dan segala macam skill tidak hanya bisa disalurkan melalui kehidupan
dunia nyata saja, tetapi bisa juga melalui media digital marketing.
Digital marketing hadir sebagai suatu inovasi baru dalam dunia marketing.
Digital marketing merupakan proses pemasaran suatu produk atau jasa melalui
digital atau internet. Di Indonesia, digital marketing sudah sangat berkembang
mengingat pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat. Menurut
survey yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII)
menunjukkan bahwa penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia
yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Digital marketing ini tidak hanya bisa digunakan masyarakat umum, tetapi
juga oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus. Mereka yang memiliki
keterbatasan penglihatan atau yang sering disebut dengan tunanetra seharusnya
juga bisa menggunakan perkembangan teknologi informasi tersebut. Karena
dengan demikian produk atau jasa mereka dapat dipasarkan melalui internet.
Di wilayah Sumatera Utara sendiri khususnya Kota Medan, tunanetra
memiliki sebuah organisasi yang beranggotakan para penyandang tunanetra.
Organisasi yang Bernama Persatuan Tunanetra Indonesia Sumatera Utara
(PERTUNI SUMUT) yang bergerak dibidang layanan sosial masyarakat
2
1.3. Luaran
Luaran dalam kegiatan ini adalah:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir kegiatan
3. Buku pedoman mitra
4. Publikasi di media social
5
Jumlah
Belmawa 8.700.000
Perguruan Tinggi 1.300.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada) 0
Jumlah 10.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, F. D., & Apsari, N. C. (2020). Peran Pekerja Sosial Dalam
Pembentukan Kemandirian Activity of Daily Living Penyandang
Disabilitas Netra. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 7(2), 377.
Irawan, H. (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Nayebzadeh, S., Jalaly, M., & Shamsi, H. M. (2013). The Relationship Between
Customer Satisfaction And Loyalty With The Bank Performance In Iran.
Widdjajatin, A. dan Hitipeuw, I., (1999). Ortopedagogik Tuna Netra I, Jakarta:
Depdikbud.
12
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
15
16
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
17
18
Biodata Anggota 3
19
20
Biodata Anggota 4
21
22
Inform pendampingan
asi laporan akhir
28