Anda di halaman 1dari 7

JOINT VENTURE PEMASARAN ONLINE DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN PRODUK UMKM DI INDONESIA

Oleh:
Alfian Syakal1, Pinan Tri Pintoko2,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Jl. A. Yani Tromol Pos Pabelan Kartasura, Sukoharjo,
1b100150375@student.ums.ac.id

Abstrak: Tujuan dari penulisan paper ini untuk mengetahui peran joint venture
terhadap pemasaran online produk UMKM di Indonesia. Dengan adanya joint
venture secara online maka dapat membantu UMKM dalam mempromosikan
produk serta dapat meningkatkan image perusahaan sehingga berpotensi dalam
peningkatan volume penjualan. Joint Venture juga memiliki keuntungan bagi
produsen untuk memudahkan produknya dikenali oleh masyarakat luas dan
memperoleh input hasil yang optimal.

Kata kunci: joint venture, pemasaran online, UMKM

A. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia ekonomi semakin pesat, banyak bermunculnya
UMKM (Unit Mikro Kecil Menengah) di kalangan masyarakat. Kegiatan ini
menjadikan peluang tersendiri bagi produsen untuk dapat menyalurkan produk
yang dihasilkan, guna agar dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya untuk
masyarakat luas. UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang
penting dan strategis. Didalam UMKM itu sendiri tak lepas dari campur tangan
ide-ide kreatif generasi muda (masyarakat) yang dijadikan sebagai peluang
usaha dalam kegiatan sehari-hari. Eksistensi UMKM cukup dominan dalam
perekonomian Indonesia, dengan alasan jumlah industri yang besar dan
terdapat dalam sector ekonomi: potensi yang besar dalam penyerapan tenaga
kerja, dan kontribusi UMKM dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) sangat dominan (Sofyan, 2017).
Dalam berkembangnya UMKM dimasyarakat, perlu adanya kontribusi
yang dilakukan masyarakat itu sendiri dalam memasarkan produknya agar
dapat dikenali dan dinikmati oleh konsumen. Dalam hal ini terkadang, tidak
kita sadari begitu lemahnya upaya marketing yang kita lakukan untuk
menyampaikan produk ke konsumen. Hal ini masih bisa dibilang cukup kurang
untuk menarik minat beli konsumen. Namun dibalik maraknya UMKM yang
bermunculan, banyak dari mereka yang masih minim perihal pemahaman
marketing yang diharapkan konsumen, baik langsung maupun melalui media.
Seperti contoh, banyak UMKM yang memiliki produk yang sangat berpotensi,
kualitas unggul dan terjamin namun karena kurang pemahaman tentang
bagaimana cara memasarkannya, maka produk tersebut akhirnya tertelan
dengan produk baru yang mampu dipasarkan secara baik, sehingga masyarakat
lebih memilih dan percaya dengan produk baru walaupun produk awal tersebut
memiliki kualitas mumpuni diatas produk baru.
Di era generasi sekarang ini, banyak mereka yang mahir dalam dunia
digital. Tentunya generasi muda yang tidak ketinggalan kemajuan ipteknya,
sehingga tidak heran bahwa kebanyakan wirausaha-wirausaha sukses tercipta
dari jiwa generasi muda millenials saat ini. Mereka mampu menguasai dunia
digital dengan mudah didasari kemampuan dan latar pendidikan yang tinggi.
Karena perkembangan teknologi yang pesat, membuat mereka menjadi
generasi yang sangat luar biasa. Perkembangan ini berdampak pada pola pikir
mereka dalam dunia ekonomi. Contohnya seperti penjualan produk dengan
strategi digital marketing. Disini mereka mungkin mampu memasarkan suatu
produk baru dengan berbagai media sosial yang sekarang ini mereka punya
terlebih sekarang adanya kegiatan paid promote dalam media sosial instagram
yang membuat produk tersebut dapat dipromosikan secara meluas dengan
bantuan-bantuan orang yang memiliki suatu peran dan berpengaruh. Namun,
sayangnya di era yang berkembang saat ini, banyak UMKM yang masih belum
paham akan pentingnya memasarkan produk mereka dengan strategi Digital
Marketing.
Dengan adanya masalah tersebut, sekarang banyak perusahaan yang saling
bekerja sama dalam memasarkan produk mereka. Bahkan tidak jarang dari
mereka, terjun dalam bidang yang sama. Kenapa mereka memilih bekerja
sama? Kerja sama antara dua perusahaan ini, disebut Joint Venture. Menurut
Cholifah and Suhadak (2017) Joint Venture merupakan kerjasama yang
dilakukan oleh dua atau lebih, baik individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama, yang memiliki tujuan mencari suntikan dana dan
perkembangan produk. Tentunya hal ini memiliki keuntungan yang optimal
bagi masing-masing individu. UMKM yang bekerjasama dengan perusahaan
lain diharapkan mampu memberikan mereka peluang dalam pemasaran produk
secara online dan mampu memberikan keuntungan yang lebih besar dari
keuntungan yang mereka dapatkan sebelum menggunakan strategi digital
marketing.
Berdasarkan uraian diatas, maka tulisan ini akan memaparkan peran Joint
Venture pemasaran Online dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.
Sehingga membantu dan memudahkan masyarakat serta mampu meningkatkan
kesejahterahan masyarakat Indonesia dengan hasil yang didapat optimal serta
dengan terciptanya wirausaha-wirausaha UMKM yang unggul dan sukses dan
meningkatkan PDB negara Indonesia

B. KAJIAN PUSTAKA
Joint Venture
Menurut Marzuki dan Lumeno (2011), joint venture merupakan suatu tipe
aliansi strategis khusus yang memberikan peluang khusus pula untuk
mengkombinasikan kompetensi tertentu serta sumber daya perusahaan-
perusahaan yang berpartisipasi. Suatu Joint Venture melibatkan sedikitnya dua
organisasi yang mengkontribusikan ekuitas dan sumberdayanya bagi suatu
entitas hukum terpisah yang bersifat semiotonom. We define a joint venture as
an agreement through which two or more independent firms decide to create a
new firm, which will be a legal entity in its own right, and it will possess social
capital. Furthermore, it will be assigned the necessary resources in order to
function properly, and, in return, shall receive the results generated by the
activity of said firm, while being subject to the competitive strategies of the
parent companies (del Mar Benavides-Espinosa and Ribeiro-Soriano, 2014).
Joint venture dibentuk hanya untuk satu pekerjaan dan dibubarkan setelah
pekerjaan tersebut selesai. Menurut Yeniyurt and Carnovale (2017) Joint
Venture are common as they can decrease the cost of arms-leght market
transaction and increase control. Joint venture juga sebagai suatu tipe aliansi
khusus dapat memberikan peluang khusus untuk mengkombinasikan
kompetensi tertentu serta sumber daya perusahaan-perusahaan yang
berpartisipai (Marzuki and Lumeno, 2011). Partisipan joint venture ini
bergabung seringkali melalui kontrak perjanjian, untuk memberikan kontribusi
sumber daya keterampilan,pengalaman, pembiayaan atau sumber daya fisik
(Lumeno and Siswanto, 2012). Menurut literature-literatur dari negara maju
dan negara berkembang lainnya kecuali Indonesia pada prinsipnya joint
venture untuk mengerjakan satu proyek yang bersifat sementara dan setelah
proyek selesai kerja sama juga berakhir. Namun,berbeda yang berlaku di
Indonesia menuru Lumeno (2011) bahwa pengertian joint venture adalah untuk
mengerjakan bisa lebih dari satu proyek yang bersifat jangka panjang dan
membentuk satu badan usaha baru oleh dua atau lebih badan usaha/kontraktor.
Sementara untuk mengerjakan satu proyek yang sifatnya sementara adalah
bentuk joint operation seperti penerapan di negara luar Indonesiayang dikenal
dengan istilah joint venture. Joint operation adalah usaha gabungan yang
bersifat sementara antara satu atau beberapa badan usaha baik nasional dengan
nasional maupun nasional dengan asing yang dinyatakan dalam operasi
kerjasama operasi (Joint Operation Agreement) yang menetapkan hak dan
kewajiban masing-masing.

UMKM
Menurut Asian Development Bank (ADB) yang diperoleh dari
www.adbtasme.or.id menetapkan batasan Usaha Kecil Menengah berdasarkan
jumlah tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. Usaha Kecil: jumlah
tenaga kerja antara 5 sampai dengan 19 orang. b. Usaha Menengah: jumlah
tenaga kerja antara 20 sampai dengan 99 orang.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang
sangat besar dan dekat dengan rakyat kecil. Statistik pekerja Indonesia
menunjukan bahwa 99,5 % tenaga kerja Indonesia bekerja di bidang UKM
(Jauhari, 2014). Hal ini sepenuhnya disadari oleh pemerintah, sehingga UKM
termasuk dalam salah satu fokus program pembangunan yang dicanangkan
oleh pemerintah Indonesia. Kebijakan pemerintah terhadap UKM dituangkan
dalam sejumlah Undang-undang dan peraturan pemerintah.
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) dapat berbentuk perusahaan
perorangan, persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan
terbatas. UMKM dapat dikategorikan menjadi 3 terutama berdasar jumlah asset
dan omzet sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No. 70 tahun 2008
tentang UMKM (Purwanti, 2013). Usaha Menengah usaha ekonomi produkif
yang berdiri sendiri , yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki
, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
usaha kecil atau usaha besar.

Digital Marketing
Andriyanto dan Haryanto (2010) mengatakan bahwa diigital marketing
adalah sarana untuk memasarkan produk/jasa melalui internet. Digital
marketing juga merupakan aplikasi dari internet dan teknologi-teknologi digital
terkait untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran, teknologi-teknologi itu seperti
media internet, kabelkabel, satelit, perangkat keras, perangkat lunak yang
diperlukan untuk keperluan digital marketing tersebut.
Hal ini mencakup aspek perencanaan, penetapan harga, promosi, dan
distribusi. Internet marketing juga menggabungkan aspek-aspek teknik dan
kreatif dari internet itu sendiri, yang di dalamnya termasuk desain,
pengembangan, periklanan, dan penjualan (Ayesha, 2016).
Internet marketing adalah proses kegiatan pemasaran yang dilakukan
melalui medium internet dimana dunia dijadikan seakan-akan tidak mempunyai
batas secara ruang dan waktu. Internet memungkinkan untuk terjadinya sebuah
proses komunikasi yang lebih interaktif yang sebelumnya tidak dimungkinkan
untuk dilakukan oleh media yang tradisional.
Menurut Andriyanto dan Haryanto (2010) terdapat tiga karakteristik
khusus yang dimiliki oleh internet membawa dampak besar terhadap jika
digunakan pada pemasaran, yaitu : (1) Internet secara dramatis mengurangi
biayabiaya informasi (2) Internet mengijinkan terjadinya komunikasi dua arah
dan interaktifitas (3) Internet mengatasi rintangan-rintangan keterbatasan-
keterbatasan ruang dan waktu.
Sedangkan menurut Kotler dalam Andriyanto dan Haryanto (2010)
internet marketing memiliki lima keuntungan besar bagi perusahaan yang
menggunakannya. Pertama, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar
dapat melakukannya. Kedua, tidak terdapat batas nyata dalam ruang beriklan
jika dibandingkan dengan media cetak dan media penyiaran. Ketiga, akses dan
pencarian keterangan sangat cepat jika dibandingkan dengan surat kilat atau
bahkan fax. Keempat, situsnya dapat dikunjungi oleh siapapun, dimanapun
didalam dunia ini, kapanpun. Kelima, belanja dapat dilakukan secara lebih
cepat dan sendirian.

C. DISKUSI DAN PEMBAHASAN


Potensi Pemasaran Online
Pemasaran online merupakan teknik pemasaran yang cukup digemari
dewasa ini, karena murah dan mudah memasarkan suatu produk, dimana iklan
adalah salah satu bentuk promosi yang sering dilakukan. Semakin banyak
kegiatan periklanan yang dilaksanakan maka informasi yang diberikan kepada
konsumen akan semakin baik dan mudah di ingat (Mujiyana dan Elissa, 2013)
Semakin baik dan mudah di ingat suatu produk akan membuat konsumen
semakin loyal dan sering melakukan pembelian. Kegiatan periklanan adalah
hal yang penting dilakukan dalam proses pemasaran dan biasanya memakan
biaya yang cukup besar jika dilakukan sendiri atau menggunakan media cetak,
karena itu banyak individu atau sebuah badan usaha yang menggunakan
internet dalam memasarkan produknya, karena lebih murah. Namun ada yang
tidak memiliki atau hanya ingin mengeluarkan biaya yang sangat minim
biasanya memilih beriklan melalui media sosial.
Laporan tahunan (“Digital in 2017: Global Overview - We Are Social,”
n.d.) menunjukkan bahwa pengguna internet dunia hingga Januari 2017
sebanyak 3773 milyar, jumlah ini meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Dari
pengguna internet dunia, Indonesia menyumbangkan 132.7 juta pengguna
internet, jumlah ini meningkat 51% dari tahun sebelumnya. Besarnya peluang
pasar digital di dunia maupun di Indonesia membuat banyak perusahaan
melakukan penyesuaian terhadap perusahaannya dengan mendaftarkan diri
kedalamnya. Berbagi video, blogging, bookmark sosial, jejaring sosial,
mengeksploitasi dan memperkuat aspek sosial OBC melalui beberapa koneksi
virtual di antara konsumen, yang mana mereka dapat membangun hubungan
dan dengan mudah berbagi konten dan minat. dalam kaitannya dengan
konsumsi merek (Brogi, 2014). Perusahaan dapat menggunakan pemasaran
online tidak hanya untuk beriklan atau menyampaikan promosi yang terkait
dengan produk, namun juga meningkatkan image perusahaan dimata pelanggan
Laporan tahunan (“Digital in 2017,” n.d.) menunjukkan bahwa pengguna
media sosial hingga Januari 2017 sebanyak 106 juta dari total pengguna
internet 132.7 di Indonesia. Hal ini tentu saja mengindikasi bahwa penggunaan
media sosial di indonesia berkembang pesat. Namun seiring dengan
berkembangnya iklan dan promosi melalui media sosial tidak dibarengi dengan
kemampuan untuk mengiklankan produk dengan baik, terutama pada produk
UMKM di Indonesia.

Pemasaran Online UMKM dengan Joint Venture


Kemampuan yang berbeda dari setiap individu atau perusahaan membuat
kerjasama dalam hal membangun bisnis menjadi cukup penting untuk
dilakukan. Sebuah artikel Stewart dan Maughn (2011) mengatakan dalam
kutipannya tingkat pengembalian dari usaha patungan bisa sangat tinggi dan
karena itu menarik minat calon mitra.
Dalam Joint Venture terdapat perjanjian antar perusahaan dimana
keduanya tidak ada yang membawahi. Kerjasama menjadi penting ketika dua
agen terlibat dalam suatu kegiatan bersama untuk mencapai suatu hasil.
Penting dicatat bahwa dalam model kerjasama, salah satu aktor tidak berada di
bawah kendali lain (Hasanah, 2014)
Dalam perjanjian ini salah satu perusahaan akan berperan dalam
memasarkan produk UMKM menggunakan teknik digital marketing. Joint
Venture digunakan untuk menutupi kekurangan dari satu perusahaan yang
memiliki produk potensial namun kurang baik dalam memasarkan usahanya.
Dengan individu atau perusahaan yang mampu memasarkan produk dengan
lebih baik, dalam konteks ini UMKM.

D. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk
mendirikan satu badan usaha bersama dengan modal bersama pula dengan
tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
UMKM merupakan salah satu bidang yang memberikan kontribusi yang
segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Digital marketing adalah suatu usaha untuk memprromosikan sebuah
merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen
secara tepat waktu, pribadi, dan relevan.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya joint venture secara
online maka dapat membantu UMKM dalam mempromosikan produk serta
dapat meningkatkan image perusahaan. Joint Venture juga digunakan untuk
menutupi kekurangan dari satu perusahaan yang memiliki produk potensial
namun kurang baik dalam memasarkan usahanya.

Saran
Untuk UMKM yang memiliki produk berkualitas tetapi belum cukup
dikenal di masyarakat sebaiknya melakukan joint venture dengan perusahaan
yang dapat memasarkan produk meraka secara online sehingga mudah dikenal
dan dapat menarik minat konsumen, dengan demikian penjualan dan
pendapatan perusahaan akan mengalami peningkat yang lebih baik.

E. KEPUSTAKAAN
Andriyanto, R.D., Haryanto, J.O., 2010. Analisis pengaruh internet marketing
terhadap pembentukan word of mouth dan brand awareness untuk
memunculkan intention to buy. J. Manaj. Teknol. 9, 20–34.

Ayesha, G., 2016. STRATEGI INTERNET MARKETING BAND INDIE


PEKANBARU DALAM MEMPROMOSIKAN KARYA MUSIK
MELALUI REVERBNATION. COM By.

Brogi, S., 2014. Online brand communities: a literature review. Procedia-Soc.


Behav. Sci. 109, 385–389.

Cholifah, A.N., Suhadak, S., 2017. ANALISA KINERJA KEUANGAN


PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH TERBENTUKNYA
JOINT VENTURE (Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode
Tahun 2014–Tahun 2016). J. Adm. Bisnis 42, 115–124.

del Mar Benavides-Espinosa, M., Ribeiro-Soriano, D., 2014. Cooperative learning


in creating and managing joint ventures. J. Bus. Res. 67, 648–655.

Digital in 2017: Global Overview - We Are Social [WWW Document], n.d. URL
https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global-overview
(accessed 11.20.17).

Digital in 2017: Global Overview [WWW Document], n.d. . We Are Soc. URL
https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global-overview
(accessed 11.20.17).
Hasanah, S.N., 2014. Kemenangan Shell dalam Kompetisi Pasar Industri Energi
Global melalui Strategi Internasionalisasi Joint Venture dengan
Kompetitor.

Jauhari, J., 2014. Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM)
dengan memanfaatkan e-commerce. J. Sist. Inf. 2.

Lumeno, S.S., 2011. MASALAH BUDAYA DALAM PROYEK


INTERNATIONAL JOINT VENTURE. J. Ilm. MEDIA Eng. 1.

Lumeno, S.S., Siswanto, J., 2012. SISTEM INFORMASI PERENCANAAN


SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KERJA SAMA
INTERNATIONAL JOINT OPERATION (IJO) PADA PROYEK
INFRASTRUKTUR.

Marzuki, P.F., Lumeno, S.S., 2011. Persepsi Risiko Terhadap Penyediaan dan
Pengelolaan Tenaga Kerja dalam International Joint Venture pada Proyek
Infrastruktur. J. Teor. Dan Terap. Bid. Rekayasa Sipil 11–29.

Mujiyana, M., Elissa, I., 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Keputusan Pembelian Via Internet pada Toko Online. J TI UNDIP J.
Tek. Ind. 8, 143–152.

Purwanti, E., 2013. Pengaruh karakteristik wirausaha, modal usaha, strategi


pemasaran terhadap perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan
Kalilondo Salatiga. J. Ilm. Makarti 5.

Sofyan, S., 2017. PERAN UMKM (USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH) DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. BILANCIA
11, 33–64.

Stewart, M.R., Maughn, R.D., 2011. International joint ventures, a practical


approach. Davis Wright Tremaine LLP Seattle.

Yeniyurt, S., Carnovale, S., 2017. Global supply network embeddedness and
power: An analysis of international joint venture formations. Int. Bus.
Rev. 26, 203–213.

Anda mungkin juga menyukai