Anda di halaman 1dari 4

2.

4 Bangunan dan Penggunaan Energi

 Pengertian Bangunan

Ada beberapa pengertian dari berbagai sumber tentang pengertian bangunan, sebagai
berikut ;

a. Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura, Bangunan yang baik


haruslah memiliki keindahan atau estetika (Venustas), kekuatan (Firmitas), dan
kegunaan atau fungsi (Utilitas).
b. Menurut pernyataan dari kampus Wartawarga Gunadarma, Bangunan biasanya
dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau
infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnya jembatan dan 15 konstruksinya serta
rancangannya, jalan, dan sarana telekomunikasi.
c. Menurut situs blog “Perbedaan Bangunan dan Arsitektur”, Bangunan adalah
suatu susunan elemen-elemen yang membentuk fungsi untuk mewadahi
aktivitas manusia dengan segala komponen yang dibutuhkan dalam
aktivitasnya. Ia memiliki bentuk dan dimensi yang dapat menaungi dengan
memiliki kekakuan dan kekokohan yang dapat melindungi manusia dan segala
aktivitas di dalamnya dari segala gangguan. Karena bangunan berfungsi untuk
mewadahi aktivitas manusia maka ia harus mempunyai keadaan yang
dibutuhkan oleh manusia yaitu kenyamanan, keamanan, dan efisiensi, serta
kebutuhan-kebutuhan manusia yang lain. (http://mengerjakantugas.blogspot.com,
2009).
d. Menurut Dian Ariestadi dalam bukunya Teknik Struktur Bangunan, Bangunan adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik
yang di atas atau di bawah tanah dan menyatu dengan tempat kedudukan di air
(Ariestadi, 2008: 1).

Dapat disimpulkan, bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada tanah dan/atau perairan.

 Jenis bangunan

Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:

a. Bangunan kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, Gedung-gedung. monumen,


pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.

b. Bangunan basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermaga
pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

Bangunan juga dapat dibedakan menjadi; bangunan permanen, dan tidak permanen.
 Fungsi Bangunan

Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah agar setiap bangunan kuat, dan tidak
mudah rusak, sehat untuk ditempati, di samping biayanya relatif murah. Untuk mendapatkan
bangunan kuat dan murah tidak perlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian tidak
sesuai dengan tujuan dan merupakan pemborosan. Konstruksi bangunan harus
diperhitungkan secara teliti berdasarkan syarat-syarat bangunan termasuk perhitungan yang
menunjang misalnya mekanika teknik. Keawetan suatu bangunan juga tergantung bahan
bangunan yang digunakan, pelaksanaan dalam pembuatan dan juga perawatannya. Di
samping hal tersebut di atas faktor lain yang berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian
adalah air tanah, gempa bumi, angin dan sebagainya.

Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat
berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan
tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya
sebagai sarana pemberi rasa aman, dan nyaman.

 Bagian Bangunan

Menurut susunannya pembagian bangunan gedung dibagi menjadi:

a. Bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai yang ada dalam
tanah.

b. Bagian atas yaitu bagian-bagian yang ada di atasnya seperti tembok, kolom, jendela, ring
balok dan rangka atap.

Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan berat
bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri. Untuk itu bangunan harus kuat,
tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil. Sedang yang termasuk bangunan atas
adalah bagian-bagian yang terletak di atas bangunan bawah, sehingga seluruh beratnya
diteruskan kepada bangunan bawah sampai ke tanah dasar.
 Energi

Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi
fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dalam bidang fisika energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika). Energi
adalah daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan.

Definisi energi yang paling umum adalah suatu kerja yang dapat dilakukan oleh gaya
tertentu (gravitasi, elektromagnetik, dan lain-lain).

 Penggunaan Energi pada Bangunan

Hasil perhitungan konsumsi energi di dunia ternyata menyebutkan bahwa bangunan


memerlukan konsumsi energi sekitar 40% dari total konsumsi energi. Sisanya dibagi hampir
sama untuk industri dan transportasi. Hal ini yang menyebabkan perhatian serius untuk
segera direduksi penggunaan energi pada bangunan.

Energi-energi tersebut digunakan untuk menyalakan berbagai alat elektronik rumah tangga
seperi AC dan kulkas serta penerangan.

 Meminimaliskan Penggunaan Energi Pada Bangunan

Agar hemat energi, ada beberapa hal yang bis akita perhatikan;

1. Orientasi bangunan. Teknik utama adalah memanipulasi orientasi bangunan yaitu


memposisikan bangunan sesuai jalur matahari yaitu mengarah dari timur ke barat.
2. Pencahayaan alami. Desain jendela menjadi kunci pemanfaatan cahaya alami.
Prinsip umumnya adalah sebuah jendela akan menyalurkan cahaya alami secara
efektif ke dalam ruangan hingga jarak dua kali lebih panjang dari tinggi jendela.
Penggunaan atap yang lebih tinggi dan jendela dapat menjadi solusi efektif untuk
menyediakan cahaya alami yang cukup baik.
3. Ventilasi alami. Bentuk paling efektif dari ventilasi alami adalah ventilasi silang,
dimana udara dapat melalui bangunan dari satu sis ke sisi lain. Ventilasi silang
membutuhkan bukaan celah lebih dari satu sisi dalam bangunan gedung, sehingga
angin akan menghasilkan tekanan-tekanan berbeda diantara celah celah tersebut
dan mengangkat aliran udara yang kuat melalui ruang internal. Ventilasi aliran silang
menciptakan tingkat perubahan udara yang lebih tinggi dan dapat memberikan
ventilasi ke tapak lantai yang lebih dalam.
2.4.1 Perubahan Iklim

 Pengertian Perubahan Iklim

Perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara dan curah hujan
mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya
konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek
gas rumah kaca.

 Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi
tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim
yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia.
Beberapa contoh dampak negative perubahan iklim adalah gagal panen, cuaca ekstrim,

1. Menurunya Kuantitas air


2. Menurunya kualitas air
3. Perubahan habitat
4. Punahnya spesies
5. Menurunya kualitas hutan
6. Menurunya kuantitas hutan
7. Efek gas rumah kaca
8. Meningkatnya wabah penyakit
9. Berkurangnya lahan dan produktivitas pertanian
10. Tenggelamnya Sebagian pesisir dan pulau2 kecil

Anda mungkin juga menyukai