Anda di halaman 1dari 42

Tugas

Mata Kuliah : Perancangan Perumahan dan Permukiman


Dosen : Sutriani S.T.,M.T

TIPE-TIPE RUMAH

OLEH:

Indra Maryam
60100115064
V/C

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017/2018
PENGARUH IKLIM DALAM

PERANCANGAN ARSITEKTUR

Irfandi

Jurusan Teknik Arsitektur

akultas

eknik

Un

iversitas S

yiah

Kuala

ABSTRAK

Bangunan sebagai hasil perancangan arsitektur dimaksudkan untuk

memberikan kenyamanan dan mendukung aktifitas manusia


yang berada di dalam bangunan.

Kondisi ruangan yang baik dapat membuat manusia sebagai


pemakai bangunan beraktifitas dengan baik sesuai dengan
kehendaknya.
Kondisi ini menuntut ruangan sebagai wadah aktifitas manusia
untuk dapat memenuhi persyaratan kenyamanan yang meliputi
kenyamanan terhadap suara (acoustics), pencahayaan (lighting),
dan kenya anan termal (thermal comfort).

Oleh karena itu dalam perancangan arsitektur harus


memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta
lingkungan dan bangunan yang memberikan kenyamanan,
kenikmatan, dan keselamatan terhadap pemakainya.

Kata kunci

: Iklim, Pengaruh Iklim, dan Perancangan Arsitektur

PENDAHULUAN

Pada proses perancangan arsitektur, disamping faktor manusia


dan kebutuhan akan material bangunan, faktor iklim juga
memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu perancangan
bangunan.

Keadaan iklim yang bervariasi di bumi ini menghadirkan gaya,


langgam, sifat dan bentuk arsitektur yang
berbeda/beragam.

Di Negara Timur Tengah yang iklimnya panas dan kering


menghadirkan

bangunan yang bersifat tertutup dan berorientasi ke dalam,


dengan bukaan-bukaan yang kecil agar suhu udara luar tidak
mengganggu kenyamanan ruang dalam. Demikian pula dengan
Amerika dan Eropa yang mempunyai 4 musim setiap tahunnya,
Kutub Utara dengan kondisi iklim yang sangat dingin serta
wilayah lainnya yang memiliki karakter iklim yang spesifik.

Sinar matahari, curah hujan, arah angin dan suhu udara


menentukan corak dan sifat arsitekturnya.
Bangunan merupakan hasil perancangan arsitekturyang
merupakan wadah untuk manusia menjalankan aktifitas.

Faktor kenyamanan merupakan hal yang penting dalam


mendukung aktifitas tersebut. Tetapi kenyataan selama ini
umumnya bangunan belum mampu menghadirkan kenyamanan
seperti yang diharapkan oleh pemakanya. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya aktifitas-aktifitas yang selalu stress dan tak betah
berada dalam suatu bangunan. Hal ini salah satunya disebabkan
oleh ketidaknyamanan pada bangunan tersebut.

Faktor iklim memiliki peranan dalam membentuk kenyamanan yang


diharapkan.

Tujuan

mengetahui sejauh mana pengaruh iklim dalam perancangan


arsitektur adalahuntukdapat menghasilkan rancangan bangunan
yang dapat memberikan kenyamanan. Dengan mengetahui dasar
iklim yang baik maka inovasi dapat dilakukan dengan kaedah
arsitektur yang menghasilkan karya arsitektur yang

optimal.

TELAAH PUSTAKA

DEFINISI IKLIM

Menurut buku Arsitektur Tropis Lembab, iklim adalah kondisi


fisik lingkungan atmosferik yang merupakan karakteristik
lokasi, geografi yang dipengaruhi oleh unsur-unsur suhu udara,
kelembaban, angin, curah hujan, dan radiasi matahari yang saling
ketergantungan satu sama lainnya

.Dalam buku Climate and Architecture disebutkan bahwa iklim


adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah
dipermukaan bumi yang berlangsung dalam waktu yang relative
panjang.
PEMBAGIAN IKLIM

Pembagian iklim dalam arsitektur sangat berkaitan dengan


faktor kenyamanan (comfort) dalam kaitan interaksi pemakai dan
bangunan. Dalam hal ini iklim dapat dibagi menjadi 4 katagori
utama, yaitu:

a.Iklim Dingin (sejuk)

Iklim ini ditandai oleh rendahnya panas dari radiasi matahari


akibat sudut matahari yang rendah. Suhu udara rata-rata 15 0C
dibawah nol (-60 0 s/d -70 0F) dan sering dibarengi dengan
sejumlah besar hujan. Kelembaban relatif tinggi selama musim
dingin.

b.Iklim Moderat (sedang)

Iklim ini ditandai dengan variasi panas yang berlebihan dan dingin
yang berlebihan pula, namun tak begitu kontras. Suhu rata-rata
pada musim dingin 15 0C dibawah nol dan suhu terpanas sekitar
250C.

c.Iklim Panas Lembab

Iklimini ditandai denganvariasi panas yang berlebihan serta banyak


uap air. Suhu rata-rata diatas 20 0C dengan kelembaban relatif
sekitar 80% -90%.

d.Iklim Panas Kering

Iklim ini ditandai dengan panas yang berlebihan, kurangnya uap air
dan udara kering. Suhu udara rata-rata 25 0C, suhu terpanas dapat
mencapai 45 0C, sedangkan suhu terdingin dapat mencapai
10 0C disertai dengan kelembaban relatif yang sangat rendah.

PENGARUH IKLIM TERHADAP MANUSIA

Iklim dan Kenyamanan


Iklim lingkungan diubah (modified) oleh bangunan menjadi
lingkungan dalam yang mempengaruhi langsung kenyamanan
manusia sebagai pemakai bangunan. Iklim didalam ruangan
yang baik dapat membuat manusia beraktifitas dengan baik
sesuai dengan kehendaknya. Oleh karena itu ada 2 persyaratan
utama dari iklim dalam ruangan, yaitu :

1.Tidak menyebabkan tekanan (stress) yangmungkin dapat


merusak sistem ekologi manusia.

2.Memberikan rasa aman pada manusia dan lingkungan


yang berhubungan dengan aktifitasnya.

PENGARUH IKLIM TERHADAP ARSITEKTUR

Fungsi utama dari arsitektur adalah harus mampu menciptakan


lingkungan hidup yang lebih baik dengan cara menentang dan
menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada. Guna mencapai
kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur sulit sekali
untuk diketengahkan, sebab dalam hal ini banyak sekali

cabang ilmu yang terkait.

Keadaan ini telah dikemukakan oleh Richard Neutra dalam


bukunya Survival Through Design, Oxford University 1955:

................... Untuk perencanaan di masa mendatang selain art dan


sains masih banyak lagi hal-hal yang diperlukan guna
menyatukan semua hal yang membentuk lingkungan manusia
tidak akan mungkin berhasil dengan baik tanpa menggunakan sains
yang ada.............

Dalam proses perancangan arsitektur pengaruh iklim dipusatkan


pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan
dimana aktifitasnyaterlaksana.

Aspek-aspek tersebut adalah :

1.Radiasi matahari
2.Pergerakan udara

3.Kelembaban udara

4.Curah hujan

5.Suhu udara rata-rata

Iklim Dalam Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur untuk manusia adalah sebuah


pendekatan yang melibatkan pemakai bangunan dalam proses
perancangan. Hal ini hanya dapat diketahui melalui pengetahuan
hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik sekitarnya.
Oleh karena itu sebenarnya arsitektur bukan sekedar penciptaan
bentuk fisik bangunan saja, namun lebih dari itu, Menciptakan
tempat atau setting untuk manusia dengan semuakonteksnya.
Konteks ini merupakan pengalaman manusia yang melahirkan
dan membentuk persepsi.Kebutuhan akan hubungan antara
manusia dengan lingkungannya dapat diungkapkan dengan
sains agar tolak ukurnya lebih pasti. Apabila dapat
terungkap secara pasti, maka tindakan rancangan bangunan yang
berdasarkan perkiraan/asumsi dapat dihilangkan atau paling
tidak dikurangi sebanyak mungkin. Guna mengetahui lebih dalam
tentang iklim terhadap arsitektur, maka analisis dapat dilakukan
dan hal ini meliputi :

1.Analisis site,meliputi adaptasi terhadap lingkungan.

2.Analisis orientasi,dicari arah yang baik agar diperoleh


lingkungan yang sesuai dengan yang disyaratkan.

3.Analisis bentuk,desain bangunan secara tunggal berpengaruh


pada terbentuknya suatu lingkungan dalam bangunan yang
merupakan modifikasi lingkungan luar yang dibentuk oleh
kelompok bangunan.
Bentuk kelompok bangunan ini mempunyai pengaruh pada
lingkungan luar yang terjadi dan kepadatan bangunan
mempengaruhi pada pembentukan iklim lingkungan luar.

4.Analisis sistem konstruksi dan material bangunan, sistem


konstruksi berpengaruh pada proses modifikasi iklim
lingkungan luar menjadi lingkungan dalam yang terhuni dengan
baik, begitu juga dengan material bangunan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pada perancangan arsitektur


ditinjau dari iklim antara lain;

1.Orientasi bangunan terhadap lintasan matahari, angin, dan


sistem jalur jalan.

2.Karakteristik material bangunan terhadap iklim.

3.Penerangan sekeliling bangunan.

4.Letak, luas permukaan pada sisi bangunan.

5.Tinggi bangunan.

6.Prosentasi luasan penghijauan.

7.Kepadatan bangunan.

Dari faktor-faktor di atas, pengaruh iklimyang dominan

dalam perancangan arsitektur meliputi panas dan cahaya yang


melibatkan sistem penghawaan dan sistem penerangan.

Sistem Penghawaan

Ada 2 prinsip utama dalam penghawaan bangunan guna


mencapai lingkungan yang sesuai untuk penghuninya, yaitu
penghawaan alam dan buatan.

Penghawaan alam pada dasarnya memanfaatkan aliran angin


guna pergantian udara pada ruang dalam bangunan. Aliran angin
dapat terjadi melalui dua proses, yaitu :
1.Perbedaan tekanan pada dua tempat

2.Perbedaan suhu udara pada dua tempat

Penghawaan alam pada dasarnya tergantung pada tenaga angin,


maka perancangan penghawaan alam untuk suatu ruangan
dalam merupakan usaha untuk merancang:

1.Sistem pembukaan

2.Luas pembukaan

3.Letak pembukaan

Sedangkan aliran udara di luar sebelum masuk ke dalam ruangan


sangat dipengaruhi oleh :

1.Sistem lay out kelompok bangunan

2.Sistemorientasi utama bangunan

3.Elemen lansekap

a.Penghawaan Silang

Penghawaan silangialah penghawaan dalam ruangan melalui


dua lubang penghawaan yang saling berhadapan. Lubang
pertama untuk masuknya udara sedangkan kedua untuk
udara keluar.

Penggunaan ventilasi silang tidak sepenuhnya tergantung pada


jumlah pergantian udara di dalam ruangan, namun lebih
tergantung pada kecepatan angin.

Kriteria untuk kondisi ventilasi yang baik ditentukan oleh tipe


pemakaian ruang dan iklim setempat. Untuk mencapai distribusi
aliran udara yang baik, maka sebaiknya sudut angin datang
ialah 45 060 0terhadap bidang dinding muka. Elemen
penangkap angin, misalnya sirip vertical dapat membantu
mempercepat aliran angin ke dalam ruangan. Hal ini
disebabkan adanya benturan angin yang secara aerodinamika
dapat menghasilkan kecepatan tambahan.

b.Bentuk Bangunan dan Orientasi

Orientasi bangunan terhadap arah aliran angin perlu sekali


mendapat perhatian, termasuk untuk bangunan tinggi. Hal ini
disebabkan karena pada permukaan yang semakin tinggi
kecepatan angin semakin tinggi pula dan elemen-elemen
penghambat angin seperti pohon sudah tak berfungsi lagi.

Angin bergerak pada umumnya akan mengikuti kontur


permukaan yang melengkung, sudut tajam atau permukaan
yang kasar akan menyebabkan angin menjadi terpisah. Untuk
kecepatan angin yang cukup tinggi/kencang, maka bentuk yang
dinamis dan orientasi yang benar perlu sekali dalam
perancangan arsitektur.

c.Pembayangan Matahari

Pada perancangan bangunan yang berkaitan dengan panas


yang ditimbulkan oleh matahari, perancang sering
memanfaatkan pembayangan sinar untuk mengurangi panas
yang diterima oleh bangunan.

Pemanfaatan pembayangan merupakan cara yang efisien untuk


mengurangi beban panas, walaupun hambatan panas dapat
dikontrol dengan perancangan luas permukaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan

pembayangan sinar matahari adalah:

1.Mampu mengontrol hantaran panas

2.Jumlah sinar masuk yang diperlukan untuk penerangan malam

3.Kesilauan yang terjadi


Sudut pembayangan sinar matahari berubah pada setiap saat,
tergantung pada posisi matahari. Oleh karena itu ada juga nacam
pembayangan, yaitu :

1.Pembayangan vertical

2.Pembayangan horizontal

3.Kombinasi pembayangan vertical dan horizontal

Untuk mendapatkan suatu hasil perancangan arsitektur yang


maksimal terhadap pembayangan sinar matahari, maka
faktor-faktor yang harus diperhatikanadalah:

1.Pembayangan akan lebih efisien apabila berada disebelah luar


dari bangunan dibandingkan dengan sebelah dalam.

2.Pembayangan luar efisien apabila

mempunyai warna gelap.

3.Pembayangan dalam efisien apabila mempunyai warna terang.

4.Pemakaian pembayangan dalam bangunan akan


menyebabkan penambahan panas apabila mempunyai warna gelap.

5.Pembayangan matahari sebaiknya dari material yang


mempunyai kapasitas thermis yang rendah, agar cepat dingin
setelah matahari terbenam sehingga tidak memberikan
rambatan panas ke dalam bangunan.

6.Pembayangan matahari tidak saja berfungsi menghalangi


masuknya radiasi matahari ke dalam bangunan juga dapat
berfungsiuntuk nilai-nilai estetika.

7.Pembayangan matahari tidak selalu sirip vertical dan


horizontal atau keduanya bersama, namun ide self shading juga
merupakan suatu potensi rancangan arsitektur, sehingga bentuk
bangunan lebih dapat memberikan arti.
d.Pengaruh Atap

Atap adalah komponen bangunan yang langsung berhubungan


dengan semua elemen iklim yang ada. Misalnya solar radiasi
yang langsung jatuh pada permukaan atap, hujan, salju. Semua ini
mempengaruhi atap melebihi pengaruhnya pada komponen
bangunan yang lain.

Untuk daerah tropis, pengaruh atap pada suhu udara di dalam


bangunan tergantung pada bahan atap karena atap merupakan
generator pana potensial.

Di daerah yang dingin, atap mempengaruhi suhu udara di dalam


bangunan dari satu sisi saja, yaitu hilangnya panas lewat luasan
yang bersangkutan dan besarnya tergantung pada resistensi panas
bahan atap.

Suhu permukaan terluar atap mempunyai fluktuasi paliar atap


mempunyai fluktuasi keadaan ini tergantung dari jenis atau tipe
semua warna luar.

Dengan keadaan ini maka tipe atap dapat menjadi dua bagian
utama, yaitu:

1.Atap dengan konstruksi berat

Umumnya terdiri dari konstruksi beton dengan kapasitas panas


yang cukup tinggi. Prose pemindahan panas dari kulit terluar hingg
ke langit-langit sangat tergantung pada laju panas konduksi
lewat atap dan kemungkinan adanya lapisan udara antara atap
dan langit-langit. Dari keadaan ini dapat diketahui bahwa faktor
yang menentukan besarnya karakteristik panas atap adalah warna
kulit luarnya, resistensi panas dan kapasistas panas.

2.Atap dengan konstruksi ringan


Konstruksi atap ringan biasanya memakai satu atau dua
lapisan, yaitu penutup atapnya sendiri dan langit-langit yang
terpisah oleh lapisan udara.

Panas yang jatuh ke atap sebagian akan hilang ke lingkungan


sekitar melalui proses konveksi, serta sebagian ditransmisikan ke
langit-langit terutama dengan proses radiasi.

Faktor yang mempengaruhi panaspada konstruksi ringan adalah:

-Jenis material dan warna penutup atap

-Kondisi sistem ventilasi ruang atap

-Resistensi panasdari kedua lapisan penutup atap, langit

-langit dan

udara diantar keduanya.

KESIMPULAN

Iklim merupakan suatu kondisi dan gejala alam yang sangat


besar pengaruhnya terhadap perencanaan dan perancangan
suatu bangunan.

Iklim dapat membentuk corak, sifat, gaya dan langgam


arsitektur tersendiri sesuai dengan kondisi iklim setempat pada
suatu daerah-daerah tertentu di permukaanbumi.

Kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan manusia sebagai


pemakai bangunan dapat dicapai dengan melakukan
pencegahan, perlindungan dan penyesuaian terhadap bangunan
dari pengaruh-pengaruh iklim, yaitu sinar matahari, curah hujan
dan angin.

DAFTAR PUSTAKA

1.Unsyiah, Pedoman Penulisan Makalah dan Laporan Penelitian


2.Djelantik, Bahan Kuliah, Iklim dan Arsitektur, Surabaya
Reproduksi Arsitektur ITS

3.Jeffrey Ellis, Anonim (19530, Climate and Architecture, New


York, Reinhold Publishing Corporation

4.Setyo Soetiadji Soepadi (1997), Anatomi Utilitas, Djambatan,


Jakarta

manan termal (thermal comfort).

Oleh karena itu dalam perancangan arsitektur harus


memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta
lingkungan dan bangunan yang memberikan kenyamanan,
kenikmatan, dan keselamatan terhadap pemakainya.

Kata kunci

: Iklim, Pengaruh Iklim, dan Perancangan Arsitektur

PENDAHULUAN

Pada proses perancangan arsitektur, disamping faktor manusia


dan kebutuhan akan material bangunan, faktor iklim juga
memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu perancangan
bangunan.

Keadaan iklim yang bervariasi di bumi ini menghadirkan gaya,


langgam, sifat dan bentuk arsitektur yang
berbeda/beragam.

Di Negara Timur Tengah yang iklimnya panas dan kering


menghadirkan

bangunan yang bersifat tertutup dan berorientasi ke dalam,


dengan bukaan-bukaan yang kecil agar suhu udara luar tidak
mengganggu kenyamanan ruang dalam. Demikian pula dengan
Amerika dan Eropa yang mempunyai 4 musim setiap tahunnya,
Kutub Utara dengan kondisi iklim yang sangat dingin serta
wilayah lainnya yang memiliki karakter iklim yang spesifik.

Sinar matahari, curah hujan, arah angin dan suhu udara


menentukan corak dan sifat arsitekturnya.

Bangunan merupakan hasil perancangan arsitekturyang


merupakan wadah untuk manusia menjalankan aktifitas.

Faktor kenyamanan merupakan hal yang penting dalam


mendukung aktifitas tersebut. Tetapi kenyataan selama ini
umumnya bangunan belum mampu menghadirkan kenyamanan
seperti yang diharapkan oleh pemakanya. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya aktifitas-aktifitas yang selalu stress dan tak betah
berada dalam suatu bangunan. Hal ini salah satunya disebabkan
oleh ketidaknyamanan pada bangunan tersebut.

Faktor iklim memiliki peranan dalam membentuk kenyamanan yang


diharapkan.

Tujuan

mengetahui sejauh mana pengaruh iklim dalam perancangan


arsitektur adalahuntukdapat menghasilkan rancangan bangunan
yang dapat memberikan kenyamanan. Dengan mengetahui dasar
iklim yang baik maka inovasi dapat dilakukan dengan kaedah
arsitektur yang menghasilkan karya arsitektur yang

optimal.

TELAAH PUSTAKA
DEFINISI IKLIM

Menurut buku Arsitektur Tropis Lembab, iklim adalah


kondisi fisik lingkungan atmosferik yang merupakan karakteristik
lokasi, geografi yang dipengaruhi oleh unsur-unsur suhu udara,
kelembaban, angin, curah hujan, dan radiasi matahari yang saling
ketergantungan satu sama lainnya.

Dalam buku Climate and Architecture disebutkan bahwa


iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah
dipermukaan bumi yang berlangsung dalam waktu yang relative
panjang.

PEMBAGIAN IKLIM

Pembagian iklim dalam arsitektur sangat berkaitan dengan


faktor kenyamanan (comfort) dalam kaitan interaksi pemakai dan
bangunan. Dalam hal ini iklim dapat dibagi menjadi 4 kategori utama,
yaitu:

a.Iklim Dingin (sejuk)


Iklim ini ditandai oleh rendahnya panas dari radiasi matahari
akibat sudut matahari yang rendah. Suhu udara rata-rata 15C
dibawah nol (-60 0 s/d -70 F) dan sering dibarengi dengan sejumlah
besar hujan. Kelembaban relatif tinggi selama musim dingin.

b.Iklim Moderat (sedang)

Iklim ini ditandai dengan variasi panas yang berlebihan dan dingin
yang berlebihan pula, namun tak begitu kontras. Suhu rata-rata
pada musim dingin 15 C dibawah nol dan suhu terpanas sekitar
250C.

c.Iklim Panas Lembab

Iklimini ditandai denganvariasi panas yang berlebihan serta banyak


uap air. Suhu rata-rata diatas 20 C dengan kelembaban relatif
sekitar 80% -90%.

d.Iklim Panas Kering

Iklim ini ditandai dengan panas yang berlebihan, kurangnya uap air
dan udara kering. Suhu udara rata-rata 25 C, suhu terpanas dapat
mencapai 45 C, sedangkan suhu terdingin dapat mencapai 10 C
disertai dengan kelembaban relatif yang sangat rendah.

PENGARUH IKLIM TERHADAP MANUSIA

Iklim dan Kenyamanan

Iklim lingkungan diubah (modified) oleh bangunan menjadi


lingkungan dalam yang mempengaruhi langsung kenyamanan
manusia sebagai pemakai bangunan. Iklim didalam ruangan
yang baik dapat membuat manusia beraktifitas dengan baik sesuai
dengan kehendaknya. Oleh karena itu ada 2 persyaratan utama dari
iklim dalam ruangan, yaitu :
1.Tidak menyebabkan tekanan (stress) yangmungkin dapat
merusak sistem ekologi manusia.

2.Memberikan rasa aman pada manusia dan lingkungan


yang berhubungan dengan aktifitasnya.

PENGARUH IKLIM TERHADAP ARSITEKTUR

Fungsi utama dari arsitektur adalah harus mampu menciptakan


lingkungan hidup yang lebih baik dengan cara menentang dan
menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada. Guna mencapai
kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur sulit sekali untuk
diketengahkan, sebab dalam hal ini banyak sekali cabang ilmu
yang terkait.

Keadaan ini telah dikemukakan oleh Richard Neutra dalam


bukunya Survival Through Design, Oxford University 1955:

................... Untuk perencanaan di masa mendatang selain art dan


sains masih banyak lagi hal-hal yang diperlukan guna menyatukan
semua hal yang membentuk lingkungan manusia tidak akan
mungkin berhasil dengan baik tanpa menggunakan sains yang
ada.............

Dalam proses perancangan arsitektur pengaruh iklim dipusatkan


pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan dimana
aktifitasnya terlaksana.

Aspek-aspek tersebut adalah :

1.Radiasi matahari

2.Pergerakan udara

3.Kelembaban udara

4.Curah hujan

5.Suhu udara rata-rata


Iklim Dalam Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur untuk manusia adalah sebuah


pendekatan yang melibatkan pemakai bangunan dalam proses
perancangan. Hal ini hanya dapat diketahui melalui pengetahuan
hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik sekitarnya. Oleh
karena itu sebenarnya arsitektur bukan sekedar penciptaan bentuk
fisik bangunan saja, namun lebih dari itu, Menciptakan tempat
atau setting untuk manusia dengan semua konteksnya. Konteks
ini merupakan pengalaman manusia yang melahirkan dan
membentuk persepsi. Kebutuhan akan hubungan antara manusia
dengan lingkungannya dapat diungkapkan dengan sains agar
tolak ukurnya lebih pasti. Apabila dapat terungkap secara pasti,
maka tindakan rancangan bangunan yang berdasarkan
perkiraan/asumsi dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi
sebanyak mungkin. Guna mengetahui lebih dalam tentang iklim
terhadap arsitektur, maka analisis dapat dilakukan dan hal ini
meliputi :

1.Analisis site,meliputi adaptasi terhadap lingkungan.

2.Analisis orientasi,dicari arah yang baik agar diperoleh lingkungan


yang sesuai dengan yang disyaratkan.

3.Analisis bentuk,desain bangunan secara tunggal berpengaruh


pada terbentuknya suatu lingkungan dalam bangunan yang
merupakan modifikasi lingkungan luar yang dibentuk oleh
kelompok bangunan.

Bentuk kelompok bangunan ini mempunyai pengaruh pada


lingkungan luar yang terjadi dan kepadatan bangunan
mempengaruhi pada pembentukan iklim lingkungan luar.

4.Analisis sistem konstruksi dan material bangunan, sistem


konstruksi berpengaruh pada proses modifikasi iklim
lingkungan luar menjadi lingkungan dalam yang terhuni dengan
baik, begitu juga dengan material bangunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pada perancangan arsitektur
ditinjau dari iklim antara lain;

1.Orientasi bangunan terhadap lintasan matahari, angin, dan


sistem jalur jalan.

2.Karakteristik material bangunan terhadap iklim.

3.Penerangan sekeliling bangunan.

4.Letak, luas permukaan pada sisi bangunan.

5.Tinggi bangunan.

6.Prosentasi luasan penghijauan.

7.Kepadatan bangunan.

Dari faktor-faktor di atas, pengaruh iklim yang dominan dalam


perancangan arsitektur meliputi panas dan cahaya yang
melibatkan sistem penghawaan dan sistem penerangan.

Strategi Perancangan bangunan pada iklim tropis kering dan


lembab

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis kering yaitu :

Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar


panas yang diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan di
malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak
langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi,
dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.

Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar


langsung dan angin atau debu kering masuk sehingga
mempertahankan kelembaban.

Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-


atap datar dan rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain saling
membayangi, jalan-jalan sempit selalu terbayang. Atap datar juga
untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan rendah.

Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang


dibawa angin sejuk.

Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk


memotong arus angin

Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis lembab yaitu


:

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam


perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada
beberapa factor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus
pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi,
bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika
bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang
ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya

KESIMPULAN

Iklim merupakan suatu kondisi dan gejala alam yang sangat


besar pengaruhnya terhadap perencanaan dan perancangan suatu
bangunan.

Iklim dapat membentuk corak, sifat, gaya dan langgam arsitektur


tersendiri sesuai dengan kondisi iklim setempat pada suatu daerah-
daerah tertentu di permukaanbumi.

Kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan manusia sebagai


pemakai bangunan dapat dicapai dengan melakukan pencegahan,
perlindungan dan penyesuaian terhadap bangunan dari
pengaruh-pengaruh iklim, yaitu sinar matahari, curah hujan dan
angin.

DAFTAR PUSTAKA

1.Unsyiah, Pedoman Penulisan Makalah dan Laporan Penelitian

2.Djelantik, Bahan Kuliah, Iklim dan Arsitektur, Surabaya Reproduksi


Arsitektur ITS

3.Jeffrey Ellis, Anonim (19530, Climate and Architecture, New York,


Reinhold Publishing Corporation

4.Setyo Soetiadji Soepadi (1997), Anatomi Utilitas, Djambatan,


Jakarta
Sistem Penghawaan

Ada 2 prinsip utama dalam penghawaan bangunan guna


mencapai lingkungan yang sesuai untuk penghuninya, yaitu
penghawaan alam dan buatan.

Penghawaan alam pada dasarnya memanfaatkan aliran angin


guna pergantian udara pada ruang dalam bangunan. Aliran angin
dapat terjadi melalui dua proses, yaitu :

1.Perbedaan tekanan pada dua tempat

2.Perbedaan suhu udara pada dua tempat

Penghawaan alam pada dasarnya tergantung pada tenaga angin,


maka perancangan penghawaan alam untuk suatu ruangan dalam
merupakan usaha untuk merancang:

1.Sistem pembukaan

2.Luas pembukaan

3.Letak pembukaan

Sedangkan aliran udara di luar sebelum masuk ke dalam ruangan


sangat dipengaruhi oleh :

1.Sistem lay out kelompok bangunan

2.Sistemorientasi utama bangunan

3.Elemen lansekap
a.Penghawaan Silang

Penghawaan silangialah penghawaan dalam ruangan melalui dua


lubang penghawaan yang saling berhadapan. Lubang pertama
untuk masuknya udara sedangkan kedua untuk udara keluar.

Penggunaan ventilasi silang tidak sepenuhnya tergantung pada


jumlah pergantian udara di dalam ruangan, namun lebih
tergantung pada kecepatan angin.

Kriteria untuk kondisi ventilasi yang baik ditentukan oleh tipe


pemakaian ruang dan iklim setempat. Untuk mencapai distribusi
aliran udara yang baik, maka sebaiknya sudut angin datang ialah
45 060 0terhadap bidang dinding muka. Elemen penangkap
angin, misalnya sirip vertical dapat membantu mempercepat aliran
angin ke dalam ruangan. Hal ini disebabkan adanya benturan
angin yang secara aerodinamika dapat menghasilkan kecepatan
tambahan.

b.Bentuk Bangunan dan Orientasi

Orientasi bangunan terhadap arah aliran angin perlu sekali


mendapat perhatian, termasuk untuk bangunan tinggi. Hal ini
disebabkan karena pada permukaan yang semakin tinggi kecepatan
angin semakin tinggi pula dan elemen-elemen penghambat angin
seperti pohon sudah tak berfungsi lagi.

Angin bergerak pada umumnya akan mengikuti kontur


permukaan yang melengkung, sudut tajam atau permukaan yang
kasar akan menyebabkan angin menjadi terpisah. Untuk
kecepatan angin yang cukup tinggi/kencang, maka bentuk yang
dinamis dan orientasi yang benar perlu sekali dalam perancangan
arsitektur.

c.Pembayangan Matahari

Pada perancangan bangunan yang berkaitan dengan panas


yang ditimbulkan oleh matahari, perancang sering memanfaatkan
pembayangan sinar untuk mengurangi panas yang diterima oleh
bangunan.

Pemanfaatan pembayangan merupakan cara yang efisien untuk


mengurangi beban panas, walaupun hambatan panas dapat
dikontrol dengan perancangan luas permukaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan

pembayangan sinar matahari adalah:

1.Mampu mengontrol hantaran panas

2.Jumlah sinar masuk yang diperlukan untuk penerangan malam

3.Kesilauan yang terjadi

Sudut pembayangan sinar matahari berubah pada setiap saat,


tergantung pada posisi matahari. Oleh karena itu ada juga nacam
pembayangan, yaitu :

1.Pembayangan vertical

2.Pembayangan horizontal

3.Kombinasi pembayangan vertical dan horizontal

Untuk mendapatkan suatu hasil perancangan arsitektur yang


maksimal terhadap pembayangan sinar matahari, maka faktor-
faktor yang harus diperhatikanadalah:

1.Pembayangan akan lebih efisien apabila berada disebelah luar


dari bangunan dibandingkan dengan sebelah dalam.

2.Pembayangan luar efisien apabila

mempunyai warna gelap.

3.Pembayangan dalam efisien apabila mempunyai warna terang.

4.Pemakaian pembayangan dalam bangunan akan


menyebabkan penambahan panas apabila mempunyai warna gelap.
5.Pembayangan matahari sebaiknya dari material yang
mempunyai kapasitas thermis yang rendah, agar cepat dingin
setelah matahari terbenam sehingga tidak memberikan
rambatan panas ke dalam bangunan.

6.Pembayangan matahari tidak saja berfungsi menghalangi


masuknya radiasi matahari ke dalam bangunan juga dapat
berfungsiuntuk nilai-nilai estetika.

7.Pembayangan matahari tidak selalu sirip vertical dan horizontal


atau keduanya bersama, namun ide self shading juga merupakan
suatu potensi rancangan arsitektur, sehingga bentuk bangunan
lebih dapat memberikan arti.

d.Pengaruh Atap

Atap adalah komponen bangunan yang langsung berhubungan


dengan semua elemen iklim yang ada. Misalnya solar radiasi yang
langsung jatuh pada permukaan atap, hujan, salju. Semua ini
mempengaruhi atap melebihi pengaruhnya pada komponen
bangunan yang lain.

Untuk daerah tropis, pengaruh atap pada suhu udara di dalam


bangunan tergantung pada bahan atap karena atap merupakan
generator pana potensial.

Di daerah yang dingin, atap mempengaruhi suhu udara di dalam


bangunan dari satu sisi saja, yaitu hilangnya panas lewat luasan
yang bersangkutan dan besarnya tergantung pada resistensi panas
bahan atap.

Suhu permukaan terluar atap mempunyai fluktuasi paliar atap


mempunyai fluktuasi keadaan ini tergantung dari jenis atau tipe
semua warna luar.

Dengan keadaan ini maka tipe atap dapat menjadi dua bagian utama,
yaitu:
1.Atap dengan konstruksi berat

Umumnya terdiri dari konstruksi beton dengan kapasitas panas


yang cukup tinggi. Prose pemindahan panas dari kulit terluar hingg ke
langit-langit sangat tergantung pada laju panas konduksi lewat
atap dan kemungkinan adanya lapisan udara antara atap dan
langit-langit. Dari keadaan ini dapat diketahui bahwa faktor yang
menentukan besarnya karakteristik panas atap adalah warna kulit
luarnya, resistensi panas dan kapasistas panas.

2.Atap dengan konstruksi ringan

Konstruksi atap ringan biasanya memakai satu atau dua lapisan,


yaitu penutup atapnya sendiri dan langit-langit yang terpisah oleh
lapisan udara.

Panas yang jatuh ke atap sebagian akan hilang ke lingkungan


sekitar melalui proses konveksi, serta sebagian ditransmisikan ke
langit-langit terutama dengan proses radiasi.

Faktor yang mempengaruhi panaspada konstruksi ringan adalah:

-Jenis material dan warna penutup atap

-Kondisi sistem ventilasi ruang atap

-Resistensi panasdari kedua lapisan penutup atap, langit

-langit dan

udara diantar keduanya.

KESIMPULAN

Iklim merupakan suatu kondisi dan gejala alam yang sangat


besar pengaruhnya terhadap perencanaan dan perancangan suatu
bangunan.
Iklim dapat membentuk corak, sifat, gaya dan langgam arsitektur
tersendiri sesuai dengan kondisi iklim setempat pada suatu daerah-
daerah tertentu di permukaanbumi.

Kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan manusia sebagai


pemakai bangunan dapat dicapai dengan melakukan pencegahan,
perlindungan dan penyesuaian terhadap bangunan dari
pengaruh-pengaruh iklim, yaitu sinar matahari, curah hujan dan
angin.

DAFTAR PUSTAKA

1.Unsyiah, Pedoman Penulisan Makalah dan Laporan Penelitian

2.Djelantik, Bahan Kuliah, Iklim dan Arsitektur, Surabaya Reproduksi


Arsitektur ITS

3.Jeffrey Ellis, Anonim (19530, Climate and Architecture, New York,


Reinhold Publishing Corporation

4.Setyo Soetiadji Soepadi (1997), Anatomi Utilitas, Djambatan,


Jakarta

IKLIM

Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah


yang dominan yang pada hampir keseluruhan waktu dalam satu
tahun bangunan bertugas mendinginkan pemakai, dari pada
menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C
(Koenigsberger. 1975:3). Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia
mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-
kadang mencapai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-
rata suhu tahunan umumnya berkisar 230C dan dapat naik sampai
380C pada musim panas. Pada iklim ini terjadi sedikit sekali
perubahan musim dalam satu tahun, satu-satunya tanda terjadi
pergantian musim adalah banyak atau sedikitnya hujan, dan
terjadinya angin besar. Karakteristik warm humid climate (iklim panas
lembab) adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :

Landscape, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir


pantai dan dataran rendah daerah ekuator.
Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang
tertutup rumput.
Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat
sepanjang tahun.Tumbuhan tumbuh dengan cepat karena
pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang panas.
Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan panas
kondisi panas dan lembab sampai basah. Pada belahan utara,
bulan dingin terjadi pada Desember-Januari, bulanpanas
terjadi pada Mei sampai Agustus. Pada belahan selatan bulan
dingin terjadi pada April sampai Juli, bulan panas terjadi
pada Oktober sampai Februari.
Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan langit
berawan. Lingkungan awan berkisar 60%-
90%. Luminance (lumansi) maksimal bisa mencapai 7000
cd/m2 sedangkan luminasi minimal 850cd/m2.
Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi
matahari dikategorikan tinggi. Sebagian dipantulkan dan
sebagian disebarkan oleh selimut awan,meskipun demikian
sebagian radiasi yang mencapai permukaan bumi mempunyai
dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.
Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur
harian dan tahunan.Rata-rata temperatur maksimum tahunan
adalah 30,50C. temperatur rata-rata tahunan untuk malam hari
adalah 25C tetapi umumnya berkisar antara 21-27C. sedangkan
selama siang hari berkisar 27-32c. kadang-kadang lebih dari
32C.
Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya
menjadi sangat tinggi dalam beberapa tahun tertentu. Tinggi
curah hujan tahunan berkisar antara 2000-5000 mm, pada
musim hujan dapat bertambah. Sampai 500 mm dalam
sebulan. Bahkan pada saat badai bisa mencapai 100 mm per
jam.
Kelembaban, dikenal sebagai RH (Relative
humidity), umumnya rata-rata tingkat kelembaban adalah
sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya adalah 55% sampai
hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.
Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi
angin kencang dapat terjadi selama musim hujan. Arah angin
biasanya hanya satu atau dua.
Karakteristik khusus, tingginya kelembaban mempercepat
pertumbuhan alga dan lumut, bahan bangunan organik
membusuk dengan cepat dan banyaknya serangga. Evaporasi
tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya kelembaban
dan kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata badai
adalah 120-140 kali dalam satu tahun.

Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah


dengan iklim tropis kering, sebagai contoh adalah di negara-negara
Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta daerah dengan iklim
tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di
Asia, termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah di
Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah
pada kondisi tropis kering. Berikut ciri-ciri dari iklim tropis kering dan
iklim tropis lembab :

Ciri-ciri iklim tropis kering:

1. Kelembaban rendah
2. Curah hujan rendah
3. Radiasi panas langsung tinggi
4. Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah
(45o dan -10oCelcius)
5. Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
6. Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi
cepat berlangsung (cepat dingin bila dibandingkan tanah
basah/lembab).
7. Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena
radiasi balik sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi
dan akumulasi radiasi tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi
badai angin pasir karena dataran yang luas.
8. Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-
batuan karena perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.
9. Di daerah benua atau daratan yang cukup luas, banyak
terdapat gurun pasir karena di tempat itu jarang terjadi hujan,
bahkan dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali, karena angin
yang melaluinya sangat kering, tidak mengandung uap air. Uap
air yang terkandung di udara sudah habis dalam perjalanan
menuju ke pedalaman benua itu, atau juga karena terhalang
oleh daratan tinggi atau gunung, sehingga daerah itu menjadi
sangat panas dan tidak ada filter pada tanah dari sengatan
sinar matahari, yang mengakibatkan bebatuan hancur menjadi
pasir. Suhu di padang pasir dapat mencapai 50o C hingga 60o C
di siang hari, dan di malam hari dapat mencapai -1o C.

Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:


DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim
tropis lembab sebagaimana yang ada di Indonesia adalah
kelembaban udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif
panas sepanjang tahun. Kelembaban udara rata-rata adalah sekitar
80% akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 dengan minimum
sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir sama untuk dataran
rendah maupun dataran tinggi.Daerah pantai dan dataran rendah
temperatur maksimum rata-rata 320C.makin tinggi letak suatu
tempat dari muka laut, maka semakin berkurang temperatur
udaranya. Yaitu berkurang rata-rata 0,60C untuk setiap kenaikan 100
m.
Ciri lainnya adalah curah hujan yang tinggi dengan rata-rata
sekitar 1500- 2500 mm setahun. Radiasi matahari global horisontak
rata-rata harian adalah sekitar 400 watt/m2 dan tidak banyak
berbeda sepanjang tahun, keadaan langit pada umumnya selalu
berawan. Pada keadaan awan tipis menutupi langit, luminasi langit
dapat mencapai 15.00 kandela/m2.Tinggi penerangan rata-rata yang
dihasilkan menurut pengukuran yang pernah dilakukan di Bandung
untuk tingkat penerangan global horizontal dapat mencapai 60.000
lux.
Sedangkan tingkat penerangan dari cahaya langit saja, tanpa
cahaya matahari langsung dapat mencapai 20.000 lux dan tingkat
penerangan minimum antara 08.00 16.00 adalah 10.000 lux. Iklim
tropis lembab dilandasi dengan perbedaan suhu udara yang kecil
antara siang hari dan malam hari, kelembaban udara yang tinggi pada
waktu tengah malam serta cukup rendah pada waktu tengah hari.
Kecepatan angin ratarata pada waktu siang hari dapat digambarkan
sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det. Pada
waktu musim hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas
akan memberikan gambaran tersendiri mengenai upaya pencapaian
pendinginan pasif bangunan. Sekalipun terdapat kondisi yang luar
batas kenyamanan thermal manusia, sebenarnya terdapat potensi
iklim natural yang dapat mewujudkan terciptanya kenyamanan
dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai dengan interaksi
antar fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan
teknologi.

Nah, inilah yang mesti diperhatikan dalam perancangan


pembangunan pada iklim tropis. Kita perlu memperhatikan
bagaimana kondisi suhu maupun cuaca dalam melakukan
perancangan bangunan. Berikut ini strategi yang harus diperhatikan
saat perancangan pembangunan.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis kering


,yaitu :

Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar


panas yang diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan
di malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak
langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi,
dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar
langsung dan angin atau debu kering masuk sehingga
mempertahankan kelembaban.
Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-
atap datar dan rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain
saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu terbayang. Atap
datar juga untuk menghindari angin kencang, karena curah
hujan rendah.
Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang
dibawa angin sejuk.
Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk
memotong arus angin
Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis lembab


,yaitu :

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam


perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada
beberapa factor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus
pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi,
bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika
bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang
ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya

(https://duniaarsitektur.wordpress.com/2013/12/23/strategi-
perancangan-bangunan-pada-iklim-tropis/)
Strategi Perancangan Bangunan Pada Iklim Tropis

IKLIM TROPIS

Iklim Tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang


dominan yang pada hampir keseluruhan waktu dalam satu tahun
bangunan bertugasmendinginkan pemakai, dari pada
menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C
(Koenigsberger. 1975:3).

Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai


kelembaban relatif. RH yang sangat tinggi (kadang-kadang
mencapai 90%) curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu
tahunan umumnya berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada
musim panas. Pada iklim ini terjadi sedikit sekali
perubahanmusim dalam satu tahun, satu-satunya tanda terjadi
pergantian musim adalah banyak atau sedikitnya hujan dan
terjadinya angin besar. Karakteristik Warm Humid Climate (iklim
panas lembab) adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28):

Landscape, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir


pantai dan dataran rendah daerah ekuator. Kondisi tanah,
merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.
Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat
sepanjang tahun. Tumbuhan tumbuh dengan cepat karena
pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang panas.

Musim, Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan panas


kondisi panas dan lembab sampai basah. Pada belahan utara, bulan
dingin terjadi pada Desember Januari, bulan panas terjadi
pada Mei sampai Agustus. Pada belahan selatan bulan dingin
terjadi pada April sampai Juli, bulan panas terjadi pada Oktober
sampai Februari. Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan
langit berawan. Lingkungan awan berkisar 60% - 90%. Luminance
(lumansi- maksimal bisa mencapai ) 7000 cd/m2 sedangkan
luminasi minimal 850 cd/m2. Radiasi dan panas matahari, pada
daerah tropis radiasi matahari dikategorikan tinggi. Sebagian
dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh selimut awan,meskipun
demikian sebagian radiasi yang mencapai permukaan bumi
mempunyai dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.
Temperatur udara terjadi fluktuasi perbedaan temperatur harian
dan tahunan, Rata-rata temperatur maksimum tahunan adalah
30,50C temperatur rata!rata tahunanuntuk malam hari adalah 250C
tetapi umumnya berkisar antara 21-270C sedangkan selama siang
hari berkisar 27-320C kadang-kadang lebih dari 320C.

Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi


sangat tinggi dalam beberapa tahun tertentu. Tinggi curah hujan
tahunan berkisar antara 2000-5000 mm, pada musim hujan dapat
bertambah. Sampai 500 mm dalam sebulan. Bahkan pada saat
badai bisa mencapai 100 mm per jam. Kelembaban, dikenal sebagai
RH (Relative humidity), umumnya rata-rata tingkat kelembaban
adalah sekitar 75% tetapi kisaran kelembabannya adalah 55%
sampai hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.

Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin


kencang dapat terjadi selama musim hujan. Arah angin biasanya
hanya satu atau dua. Karakteristik khusus, tingginya kelembaban
mempercepat pertumbuhan alga dan lumut, bahan bangunan
organik membusuk dengan cepat dan banyaknya serangga.
Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya
kelembaban dan kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata
badai adalah 120-140 kali dalam satu tahun. Daerah dengan iklim
tropis didunia terdiri " 2enis yaitu daerah dengan iklim
tropiskering sebagai 0ontoh adalah di negara!negara Timur
Tengah Meksiko dansekitarnya serta daerah dengan iklim
tropis lembab yang terdapat pada sebagianbesar negara!negara di
8sia termasuk Indonesia walaupun untuk beberapa daerahdi
Indonesia misalnya beberapa bagian pulau @usa Tenggara
mengarah padakondisi tropis kering& =erikut 0iri!0iri dari iklim
tropis kering dan iklim tropis lembab +

Ciri-ciri iklim tropis kering

Kelembaban rendah

$urah hu2an rendah

Radiasi panas langsung tinggi

Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah %?*

dan!'#

$el0ius-

7umlah radiasi maksimal karena tidak ada awan&

Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi 0epat
berlangsung%0epat dingin bila dibandingkan tanah basah;lembab-
&

Men2elang pagi udara dan tanah benar!benar dingin karena radiasi


baliksudah habis& Pada siang hari radiasi panas tinggi dan
akumulasi radiasitertinggi pukul '*&##& Sering ter2adi badai angin
pasir karena dataran yangluas&

Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu!batuan


karenaperubahan suhu yang tiba!tiba drastis&

6i daerah benua atau daratan yang 0ukup luas banyak terdapat


gurun pasirkarena di tempat itu 2arang ter2adi hu2an bahkan
dapat dikatakan tidakter2adi sama sekali karena angin yang
melaluinya sangat kering tidakmengandung uap air& Aap air yang
terkandung di udara sudah habis dalamper2alanan menu2u ke
pedalaman benua itu atau 2uga karena terhalang olehdaratan
tinggi atau gunung sehingga daerah itu men2adi sangat panas
dantidak ada Blter pada tanah dari sengatan sinar matahari
yangmengakibatkan bebatuan han0ur men2adi pasir& Suhu di
padang pasir dapatmen0apai *#

$ hingga :#

$ di siang hari dan di malam hari dapat men0apai!'

$&

Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:

6R& Ir& RM& Sugiyanto mengatakan bahwa 0iri!0iri dari iklim


tropis lembabsebagaimana yang ada di Indonesia adalah
kelembaban udara yang tinggi dantemperatur udara yang relati.
panas sepan2ang tahun& Kelembaban udara rata!rataadalah
sekitar 3#1 akan men0apai maksimum sekitar pukul #:&##
denganminimum sekitar pukul '?&##& Kelembaban ini hampir sama
untuk dataran rendahmaupun dataran tinggi&6aerah pantai dan
dataran rendah temperatur maksimum rata!rata ,"#$&makintinggi
letak suatu tempat dari muka laut maka semakin berkurang
temperaturudaranya& Caitu berkurang rata!rata # :#$ untuk
setiap kenaikan '## m& 0iri lainnyaadalah 0urah hu2an yang tinggi
dengan rata!rata sekitar '*##! "*## mm setahun&Radiasi matahari
global horisontak rata!rata harian adalah sekitar ?## watt;m"
dantidak banyak berbeda sepan2ang tahun keadaan langit pada
umumnya selaluberawan& Pada keadaan awan tipis menutupi
langit luminasi langit dapat men0apai '*&##kandela;m"&Tinggi
penerangan rata!rata yang dihasilkan menurut pengukuran
yangpernah dilakukan di =andung untuk tingkat penerangan global
hori4ontal dapatmen0apai :#&### luD& Sedangkantingkat
penerangan dari 0ahaya langit sa2a tanpa0ahaya matahari
langsung dapat men0apai "#&### luD dan tingkat
peneranganminimum antara #3&## E ':&## adalah '#&### luD&
Iklim tropis lembab dilandasidengan perbedaan suhu udara yang
ke0il antara siang hari dan malam hari kelembaban udara yang
tinggi pada waktu tengah malam serta 0ukup rendah padawaktu
tengah hari& Ke0epatan angin ratarata pada waktu siang hari
dapatdigambarkan sebagai memadai untuk kenyamanan yaitu
sekitar '&# m;det& Pada waktu musim hu2an yaitu sekitar "&#
m;det& Pada waktu musim panas akanmemberikan gambaran
tersendiri mengenai upaya pen0apaian pendinginan pasi.
bangunan& Sekalipun terdapat kondisi yang luar batas kenyamanan
thermalmanusia sebenarnya terdapat potensi iklim natural yang
dapat mewu2udkanter0iptanya kenyamanan dengan strategi lain&
Kenyamanan tersebut ter0apaidengan interaksi antar .ungsi iklim
dengan lingkungan maupun denganpeman.aatan teknologi&@ah
inilah yang mesti diperhatikan dalam peran0angan pembangunan
pada iklimtropis& Kita perlu memperhatikan bagaimana kondisi
suhu maupun 0ua0a dalammelakukan peran0angan bangunan&
=erikut ini strategi yang harus diperhatikansaat peran0angan
pembangunan&Antuk strategi peran0angan bangunan pada iklim
tropis kering yaitu +

Mempergunakan bahan!bahan dengan time lag tinggi agar panas


yangditerima siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam
hari&Kondukti5itas rendah agar panas siang hari tidak langsung
masuk ke dalambangunan& =erat 2enis bahan tinggi dimensi
tebal agar kapasitas menyimpanpanas tinggi&

=ukaan!bukaan dinding ke0il untuk men0egah radiasi sinar


langsung danangin atau debu kering masuk sehingga
mempertahankan kelembaban&

Memperke0il bidang tangkapan sinar matahari dengan atap!atap


datar danrumah!rumah ke0il berdekatan satu sama lain saling
membayangi 2alan!2alansempit selalu terbayang& 8tap datar
2uga untuk menghindari angin ken0ang karena 0urah hu2an
rendah&

Menambah kelembaban ruang dalam dengan air man0ur yang


dibawa anginse2uk&

Pola pemukiman rapat dan 2alan yang berbelok untuk memotong


arus angin

=angunan eBsien bila rendah masi. dan padat&Antuk strategi


peran0angan bangunan pada iklim tropis lembab yaitu +Kondisi
iklim tropis lembab memerlukan syarat!syarat khusus
dalamperan0angan bangunan dan lingkungan binaan mengingat
ada beberapa .a0tor!.aktor spesiBk yang hanya di2umpai se0ara
khusus pada iklim tersebut sehinggateori!teori arsitektur
komposisi bentuk .ungsi bangunan 0itra bangunan dan
nilai!nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda
dengan kondisi yangada di wilayah lain yang berbeda kondisi
iklimnya

Anda mungkin juga menyukai