OLEH
NIM : 2006090015
PRODI ARSITEKTUR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan. sayai mengucapkan terima kasih bagi
seluruh pihak yang telah membantu sayai dalam pembuatan makalahl ini dan berbagai
sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, sayai mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga gagasan pada
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah
beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah
tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti
temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan,
mempengaruhi desain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada zaman
dahulu dalam membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim
yang ada guna mendapatkan desain rumah yang nyaman dan aman.
Arsitektur & Iklim Aritektur dan iklim dikenal salah satunya sebagai
pendekatan arsitektur bioklimatik. Bioklimatik menggambarkan suatu
pendekatan desain bangunan yang diinspirasikan keadaan alam dan
menggunakan logika yang berkelanjutan didalam setiap aspek suatu proyek,
memfokuskan pada optimasi dan penggunaan lingkungan.
Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi
perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas
keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari
maupun dari permukaan dalam yang panas. Cara lain untuk memperkecil panas
yang masuk antara lain yaitu :
2.Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi
dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk
permukaan atap.
Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan
temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi
antara lubang ventilasi. Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :
Radiasi Panas
Dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan
dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat
digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device). Pancaran panas dari suatu
permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika
beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan
bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap.
1.Komponen langit.
2. Lebar teritis
Rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai,
dengan catatan posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal pada
langit, lebar sekitar 1 meter, faktor refleksi cahaya rata-rata dari permukaan
dalam ruang sekitar 50% – 60% tidak ada penghalang dimuka lubang dan kaca
penutup adalah kaca bening. Victor Olgay dalam bukunya, “Desain dengan
Iklim”, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur iklim responsif dalam
empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah lingkungan tropis panas
lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan dimulai dengan situs dan
mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna.
d) Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk
antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
Integrasi antara di dalam dan di luar adalah tema kunci dan fungsi rumah tropis
ini di Sentosa Island, Singapura. Dirancang oleh Guz Architects, rumah ikan
merangkul iklim tropis Singapura dengan menciptakan sebuah ruang terbuka
yang memungkinkan interaksi antara laut, taman, kolam renang dan rumah.
Angin laut alam ventilates rumah tropis, sedangkan atap bergelombang
melengkung dengan panel surya menyediakan energi untuk rumah. rumah
modern ini mempromosikan hidup harmonis dengan lingkungan alam.
Geoffrey Bawa
Tropical Modernisme
Pekerjaan di awal topical modernisme;
Strathspey Estate Bungalow, Upcott 1959
Bishop College Classrooms, Colombo, 19591
Karya awal Bawa termasuk gedung perkantoran, pabrik dan sekolah-sekolah
dipengaruhi oleh 'Tropis Modernisme' dari Fry dan Drew dan akhirnya oleh karya
le Corbusier.Ciri khas proyek dari periode ini adalah remote Cairngorms Tea
Estate Bungalow di kaki puncak Adam, dan ekstensi kelas dari College Bishop di
Colombo.
Dalam blok kelas untuk Bishops College, interior dilindungi oleh panel dinding
berlubang eksternal yang didukung pada bingkai portal beton dan disisipkan di
antara balok-ujungnya yang memberikan kesan ringan ekstrim dan halus. Sebuah
tritisan berat horisontal balok digantung keluar untuk melindungi fasad dan untuk
menutupi atap bernada, sehingga menonjolkan horizontalitas dan kepercayaan
modernis desain.
Pekerjaan untuk rumah-rumah daerah tropis;
Carmen Gunesekera House, Colombo, 1958
UpaliWijewardene House, Colombo, 1959
Untuk lebih dari satu abad arsitektur Sri Lanka dalam negeri sudah sangat
dipengaruhi oleh selera British. Pemandangan khas Inggris 'bungalow' yaitu
sebuah paviliun di satu atau dua lantai, seluler dalam rencana, ekstrovert dalam
konsep dan terletak di tengah-tengah taman sebidang. Namun penduduk Sri
Lanka Colombo meledak dan dengan cepat berkembang dari berdaun Garden
City ke metropolis Asia modern. Ketika harga tanah naik, ukuran petak menyusut
dan bungalow Inggris tidak bisa lagi menjamin privasi atau memberikan ventilasi
yang memadai. Rumah pertama dibangun pada akhir 1950-an, untuk Carmen
Gunesekera (1958) Bawa mendekonstruksi bungalow kolonial dan mengulang
bagian-bagian penyusunnya sedemikian rupa untuk menciptakan ruang semi-
tertutup. Rangkaian kedua 'frame rumah', dirancang dengan Plesner dan
terinspirasi mungkin dengan model Skandinavia, menggunakan kerangka beton
untuk mendukung teras tertutup, lapangan taman dan kebun atap ditanam dan
ditandai oleh rumah-rumah yang dibangun untuk Upali Wijewardene (1959) dan
Aelian Kannangara (1959) THE A.S.H. DE SILVA HOUSE 1959 Tropical
Modernisme menyukai warna putih, bentuk-bentuk abstrak dan garis atap
horisontal, meskipun Bawa segera dipaksa untuk mengakui bahwa atap bernada
menjorok menawarkan perlindungan terbaik terhadap sinar matahari tropis dan
hujan. Esai pertamanya di 'atap arsitektur' adalah rumah bagi seorang dokter
bernama ASH de Silva yang ditugaskan untuk situs tebing di Galle. Di sini unsur-
unsur mendekonstruksi yang disusun kembali pada rencana kincir meledak dan
diselenggarakan bersama oleh atap pesawat yang menyapu tunggal .
Rencana tersebut dapat dibandingkan dengan proyek 1923 Mies van der Rohe
untuk rumah negara : keduanya berusaha untuk mengexplode terpisah villa
tradisional, keduanya membuat perbedaan antara 'wall' dan 'no-wall' dan
keduanya menggunakan dinding yang menghubungkan runag dalam dan ruang
luar dan untuk mendefinisikan ruang outdoor. Tapi Bawa mengeksploitasi situs
miring untuk menciptakan efek spasial tambahan dan menggunakan pesawat atap
untuk menyatukan unsur-unsur dan jangkar mereka ke situs. Ia juga mengganti
inti perapian padat dengan kekosongan: di sini untuk pertama kalinya halaman
terbuka - to-the - langit menempati jantung dari rencana.
Siapa yang berani meragukan karyk ikonik arsitek modern satu ini? Frank Gehry
disebut sebagai “sosok arsitek paling penting pada masa kini” karena
keberaniannya mengolah bentuk-bentuk desktruktif yang tak lazim yang
mengantarkan arsitek modern pada Pritzker Award tahun 1989. Beberapa karya
ikonik rancangannya seperti Walt Disney Concert Hall di Los Angeles, hingga
Guggenheim Museum di Bilbao masih bisa kita saksikan kemegahannya hingga
kini.
Frank Lloyd Wright, Sosok Arsitek Modern Terbaik Sepanjang Masa
Karya Fallingwater Residence rancangan Frank Lloyd Wright merupakan salah satu
karya arsitektur modern paling berpengaruh. Tak heran banyak yang mengelu-
elukan sosok arsitek modern satu ini sebagai arsitek modern terbaik sepanjang
masa. Pendekatan pada bentuk-bentuk natural dan organik hingga detail-detail
inovatif miliknya bahkan masih disebut sebagai salah satu konsep bangunan terbaik
meski telah 150 tahun lebih berlalu.
Sosok arsitek modern selanjutnya merupakan satu-satunya wanita yang masuk dalam
daftar ini, dan juga arsitek wanita pertama yang dianugerahi The Pritzker Award.
Arsitek modern kelahiran Irak ini memiliki pendekatan bentuk futuristik yang sangat
dikagumi dan ikonik. Beberapa karya Miliknya seperti Phaeno Science Center and
The Opera House di GuangZhou dan Bersigel Ski Jump di Innsbruck adalh contoh
betapa ikonik karya-karya miliknya.
Tom Wright
Tom Wright adalah sosok arsitek dibalik Burj Al Arab di Dubai, salah satu hotel
mewah dengan arsitektur menakjubkan di dunia. Meskipun ia dianggap mengguncang
dunia arsitektur hanya melalui sebuah desain bangunan, popularitas dan juga
kehebatan arsitektur dari Burj Al Arab cukup untuk menjadikannya sebagai sosok
arsitek modern dunia yang patut diperhitungkan.
Masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di Dunia versi majalah Time pada 2008
adalah bukti betapa sosok arsitek modern kelahiran Italia satu ini benar-benar
memberikan pengaruh kuat melalui karya-karya arsitekturnya. Hal ini bisa kamu lihat
langsung dari berbagai karya hebatnya seperti NEMO Science Center di Amsterdan,
The New York Times Building di New York, dan Bandara Internasional Kansai di
Osaka.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melihat pembahasan dari contoh diatas, jelas bahwa arsitektur tropis
dan masa kini menghembuskan kesegaran dengan menunjukkan eksistensinya
sebagai alternatif pemikiran lain .
Namun hal ini tidak berhenti sampai disini dan menganggap arsitek sebagai
puncak dari kesempurnaan dalam desain arsitektur sehingga tidak menutup
untuk munculnya langgam-langgam baru yang merupakan sanggahan ,
pembetulan, perkembangan
DAFTAR PUSTAKA
http://devidwierianti.blogspot.com/2016/11/mengetahui-tentang-tropis.html?m=1
http://hima-unmuha.blongspot.com/2012/09/latar-belakang-arsitektur-
modern.html?m=1
https://www.desainic.com/12-desain-rumah-tropis-modern-minimalis
http://www.arsindo.com//desain-arsitektur-tropis