Anda di halaman 1dari 7

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI (LANJUT)

“MASTER PLAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA”

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran
strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu pula, menumbuhkan kesadaran akan budaya bagi perwujudan
identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Oleh karena itu
pendidikan tinggi dapat menciptakan iklim kondusif serta harmonis, sehingga nilai-nilai
kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan
dengan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu pendidikan tinggi juga meningkatkan daya saing
bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan sumberdaya manusia profesional yang
berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, dan berani membela
kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Universitas Palangka Raya saat ini sedang berbenah diri untuk menjadi
universitas yang mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah
satu yang menjadi fokus dan tujuan pimpinan universitas adalah menata kembali sarana
dan prasarana di lingkungan Universitas.

1.2 Visi dan Misi


Visi
Universitas Palangka Raya menjadi perguruan tinggi terbaik dalam menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bermoral Pancasila dan berdaya saing
tinggi.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara efektif dan profesional;
Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesejahteraan masyarakat; Membina kehidupan
akademik yang demokratis dan dinamis dengan mendayagunakan sumberdaya secara
optimal, transparan, akuntabel, dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
berkelanjutan; Menyelenggarakan pengelolaan universitas berdasarkan paradigma baru
manajemen pendidikan tinggi yang berazal otonomi, evaluasi, akuntabilitas, akreditasi,
dan jaminan mutu yang bermuara pada peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

1.3 Permasalahan
“Bagaimana mendesain Master Plan Universitas Palangka Raya agar mampu
bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional yang selaras dengan visi dan misi
dengan tetap mempertahankan kondisi lingkungan sekitar ?”

1.4 Tujuan
“Mendesain Master Plan Universitas Palangka Raya yang mampu bersaing
ditingkat nasional maupun international selaras dengan visi dan misi dengan konsep
penataan lingkungan yang dapat mewadahi sarana dan prasarana sebagai wujud dari
pengembangan bentuk dan keadaan lingkungan yang sudah ada”
TEMA

“ARSITEKTUR MODERN TROPIS”

Abstrak :

Pemahaman Arsitektur & Iklim Aritektur dan iklim dikenal salah satunya sebagai
pendekatan arsitektur bioklimatik. Bioklimatik menggambarkan suatu pendekatan desain
bangunan yang diinspirasikan keadaan alam dan menggunakan logika yang berkelanjutan
didalam setiap aspek suatu proyek, memfokuskan pada optimasi dan penggunaan lingkungan.
Logika –logika tersebut meliputi kondisi peruntukan lahan, ekonomi, konstruksi, manajemen
bangunan, serta kesehatan dan kesejahteraan manusia melalui keadaan fisik bangunan

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS

1. Arsitektur Modern

Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan
gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam
ornamen. Karakter ini dosinyalir pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya
ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan
untuk beberapa dekade dalam abad ke-20 ini.

Sejak tahun 1920, selain sangat signifikan dalam gaya bangunan Arsitektur Modern, juga telah
menetapkan reputasi bagi arsiteknya. Tiga arsitek modern terbesar saat itu adalah Le Cobusier di
Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Jerman.

Arsitek Frank Llyod Wright adalah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur
modern di Eropa. Melalui karya-karya gedung tingginya yang tersebar, Wright merupakan salah
satu dari sekian banyaknya arsitek yang sangat berpengaruh dalam dunia perarsitekturan.
2. Arsitektur Tropis

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi
dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional.
Kondisi iklim seperti temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan,
mempengaruhi desain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada zaman dahulu dalam
membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guna mendapatkan
desain rumah yang nyaman dan aman.

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Arsitektur Modern Tropis

Pemahaman Arsitektur & Iklim Aritektur dan iklim dikenal salah satunya sebagai pendekatan
arsitektur bioklimatik. Bioklimatik menggambarkan suatu pendekatan desain bangunan yang
diinspirasikan keadaan alam dan menggunakan logika yang berkelanjutan didalam setiap aspek
suatu proyek, memfokuskan pada optimasi dan penggunaan lingkungan. Logika –logika
tersebut meliputi kondisi peruntukan lahan, ekonomi, konstruksi, manajemen bangunan, serta
kesehatan dan kesejahteraan manusia melalui keadaan fisik bangunan

Dalam persyratanya arsitektur tropis dapat di simpulkan sebagi berikut :

a) Pola rancangan beradaptasi penuh terhadap iklim Kaidah arsitektur tropis (tradisional)
secara cermat diikuti, secara bersamaan digunakan pula rancangan arsitektur modern hingga
detail elemen bangunan.

b) Pola rancangan beradaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat kenyamanan suhu kaidah
arsitektur tropis diikuti, namun dengan pertimbangan tertentu digunakan alat kenyamanan suhu.

c) Pola rancangan menggunakan sebagian kaidah adaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat
kenyamanan suhu kaidah arsitektur tropis pada beberapa elemen rancangan diterapkan, pada
bagian lain
d) Pola rancangan mengunakan bentuk tradisional tanpa memperhatikan kaidah iklim pola
rancangan tidak menggunakan kaidah adaptasi terhadap iklim (Agus, studi pustaka arsitektur
bioklimatik, skripsi A. 2008)

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi
dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap bentuk bangunan. Kondisi iklim seperti temperatur udara, radiasi matahari,
angin, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi desain dari bangunan-bangunan yang
berada pada iklim tropis. Masyarakat pada zaman dahulu dalam pembangunan berusaha untuk
menyesuaikan kondisi iklim yang ada guna mendapatkan desain bangunan yang nyaman dan
aman.

Konsep bangunan tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana
kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari
kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat
kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam
bangunan, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun
konsep bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi)
bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang
dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam
tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

B. Ciri-ciri Rumah Arsitektur Tropis

 Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah atap berguna
untuk meredam panas.
 Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari hujan
yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam
bangunan.
 Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam ruangan bisa
tetap nyaman.
 Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk antisipasi bencana
alam dan ancaman binatang buas.
 Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.

B. Tinjauan Arsitektur Modern Tropis di Kalimantan Tengah

Indonesia sebagai Negara dengan iklim tropis tidak selalu baik untuk menunjang
aktivitas-aktivitas manusia yang bervariasi sehingga memerlukan kondisi iklim sekitar tertentu
yang bervariasi pula. Untuk melangsungkan aktivitas kantor, misalnya, diperlukan ruang dengan
kondisi visual yang baik dengan intensitas cahaya yang cukup; kondisi termis yang mendukung
dengan suhu udara pada rentang-nyaman tertentu; dan kondisi audial dengan intensitas gangguan
bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan.

Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak dapat diselenggarakan akibat
ketidaksesuaian kondisi iklim luar, manusia membuat bangunan. Dengan bangunan, diharapkan
iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasi diubah menjadi iklim
dalam (bangunan) yang lebih sesuai.

Usaha manusia untuk mengubah kondisi iklim luar yang tidak sesuai menjadi iklim
dalam (bangunan) yang sesuai seringkali tidak seluruhnya tercapai. Dalam banyak kasus,
manusia di daerah tropis seringkali gagal menciptakan kondisi termis yang nyaman di dalam
bangunan. Ketika berada di dalam bangunan, pengguna bangunan justru seringkali merasakan
udara ruang yang panas, sehingga kerap mereka lebih memilih berada di luar bangunan.

Dengan pemahaman semacam ini, kemungkinan bentuk arsitektur tropis, sebagaimana


arsitektur sub-tropis, menjadi sangat terbuka. Ia dapat bercorak atau berwarna apa saja sepanjang
bangunan tersebut dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman, menjadi kondisi yang
nyaman bagi manusia yang berada di dalam bangunan itu. Dengan pemahaman semacam ini
pula, kriteria arsitektur tropis tidak perlu lagi hanya dilihat dari sekedar 'bentuk' atau estetika
bangunan beserta elemen-elemennya, namun lebih kepada kualitas fisik ruang yang ada di
dalamnya: suhu ruang rendah, kelembapan relatif tidak terlalu tinggi, pencahayaan alam cukup,
pergerakan udara (angin) memadai, terhindar dari hujan, dan terhindar dari terik matahari.
Penilaian terhadap baik atau buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus diukur secara
kuantitatif menurut kriteria-kriteria fluktuasi suhu ruang (dalam unit derajat Celcius); fluktuasi
kelembapan (dalam unit persen); intensitas cahaya (dalam unit lux); aliran atau kecepatan udara
(dalam unit meter per detik); adakah air hujan masuk bangunan; serta adakah terik matahari
mengganggu penghuni dalam bangunan. Dalam bangunan yang dirancang menurut kriteria
seperti ini, pengguna bangunan dapat merasakan kondisi yang lebih nyaman dibanding ketika
mereka berada di alam luar.

Pada saat arsitek melakukan tindakan untuk menanggulangi persoalan iklim dalam
bangunan yang dirancangnya, ia secara benar mengartikan bahwa bangunan adalah alat untuk
memodifikasi iklim. Iklim luar yang tidak sesuai dengan tuntutan penyelenggaraan aktivitas
manusia dicoba untuk diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang sesuai. Para arsitek yang
kebetulan hidup, belajar dan berprofesi di negara beriklim sub-tropis, secara sadar atau tidakatau
karena aturan membangun setempat kerap melakukan tindakan yang benar. Karya arsitektur
yang mereka rancang selalu didasari pertimbangan untuk memecahkan permasalahan iklim
setempat yang bersuhu rendah. Bangunan dibuat dengan dinding rangkap yang tebal, dengan
penambahan bahan isolasi panas di antara kedua lapisan dinding sehingga panas di dalam
bangunan tidak mudah dirambatkan ke udara luar. tropis masih memiliki peninggalan arsitektur
tradisional yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia. Sementara perkembangan arsitek modern di
Indonesia sangat dominan sesuai dengan jamannya, disisi lain membutuhkan identitas nasional.

III. KESIMPULAN

Di kota Palangka Raya sendiri khususnya di Universitas Palangka Raya sebagai suatu
tempat yang mewadahi proses belajar mengajar, masih memiliki suhu udara yang sangat tinggi
terutama saat musim kemarau. Dalam konsdisi iklim yang panas inilah muncul ide untuk
menyesuaikan dengan arsitektur bangunan gedung perkuliahan ataupun gedung administrasi dan
fasilitas lainnya yang dapat memberikan kenyaman bagi setiap aktivitas yang di wadahinya.

Anda mungkin juga menyukai