Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

OLEH :

KELOMPOK 6
Maria A.A Sani (2106010033)
Patrisia Doru (2106010041)
Ewaldus Brenoldino Mamik (2106010066)
Hermen Alfghan Arlens Henuk (2106010070)
Johanes C. R. Tuames (2106010071)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2024
1. Identifikasi perbedaan konstruksi (gedung/jalan dan jembatan/bendungan) dengan
manufaktur
Jawaban :

KONSTRUKSI

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian konstruksi adalah proses
membangun atau renovasi struktur bangunan dan infrastruktur. Kegiatan konstruksi melibatkan
seluruh rangkaian proses, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian proyek.

Proses konstruksi dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan konstruksi yang
tepat hingga teknik dan metode konstruksi yang efektif. Namun, penting untuk diingat bahwa
konstruksi bukan hanya tentang membangun fisik saja, tetapi juga berkaitan dengan berbagai
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Adapun salah satu unsur penting pada istilah ‘konstruksi’ adalah pekerjaan konstruksi itu
sendiri. Pekerjaan konstruksi melibatkan berbagai pekerjaan yang dilakukan secara terpadu
untuk membangun dan memelihara infrastruktur dan bangunan. Tanpa pekerjaan konstruksi,
tidak mungkin sebuah proyek dapat berhasil secara efektif dan efisien.

Contoh Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi

Terdapat berbagai jenis pekerjaan konstruksi yang dilakukan dalam sebuah proyek, di
antaranya:

 Persiapan situs: mencakup pekerjaan penggalian, pembersihan, dan pemuatan


 Struktur: mencakup pekerjaan pondasi, beton, baja, dan kayu
 Bangunan: mencakup pekerjaan dinding, langit-langit, pintu, jendela, dan atap
 Finishing: mencakup pekerjaan pengecatan, pemasangan keramik, dan pemasangan
lantai
 Mekanik: mencakup pekerjaan instalasi pipa air, listrik, dan pendingin udara

Setiap jenis pekerjaan konstruksi memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan sebuah
proyek, dan setiap tahapan pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan hati-hati. Setiap
kesalahan atau kelalaian dalam satu tahapan pekerjaan dapat berdampak luas pada keseluruhan
proyek.

Pentingnya Pekerjaan Konstruksi

Sebagai elemen penting dalam proyek konstruksi, pekerjaan konstruksi memiliki beberapa
peran penting seperti:

 Menjamin keamanan dan keselamatan bangunan dan infrastruktur yang dibangun


 Memastikan kualitas konstruksi yang baik dan tahan lama
 Menjamin efisiensi dan efektivitas dalam penyelesaian proyek
 Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan yang berlaku
Jenis – jenis konstruksi antara lain :

Pada umumnya, konstruksi terbagi ke dalam beberapa jenis antara lain :

1. Residential Construction (Proyek Konstruksi Bangunan Perumahan)


Kategori proyek konstruksi perumahan melibatkan pembangunan tempat tinggal seperti rumah,
vila, perumahan, dan apartemen. Proyek-proyek konstruksi ini bisa dijalankan dengan dua
pendekatan, yaitu individu atau kelompok besar.

Pada umumnya, proyek perumahan lebih sering dilakukan secara kolektif dengan penyiapan
fasilitas pendukung seperti jalan, pasokan air, listrik, serta fasilitas lainnya.

Dalam menjalankan proyek konstruksi ini, perencanaan yang teliti memiliki peran yang sangat
krusial. Ini disebabkan oleh fakta bahwa jenis proyek konstruksi perumahan melibatkan fasilitas
dan jaringan infrastruktur kompleks, termasuk jalan, air bersih, listrik, dan berbagai fasilitas
lainnya.

Beberapa proyek konstruksi perumahan yang terkenal di Indonesia termasuk proyek Citra Raya
dan Grand Wisata.

2. Building Construction (Proyek Konstruksi Bangunan Gedung)


Kategori proyek konstruksi ini melibatkan pembangunan gedung-gedung. Konstruksi bangunan
adalah jenis pekerjaan atau proyek yang umumnya banyak dijalankan karena menekankan pada
aspek konstruksi yang cermat, teknologi yang efisien, dan peraturan bangunan setempat.

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi ini, perencanaan yang teliti sangatlah esensial guna
mencapai hasil yang optimal. Sebagai contoh, terdapat proyek building construction yang
dikenal di Indonesia seperti pembangunan gedung kantor BCA Tower dan Wisma 46.

3. Konstruksi Berat (Proyek Konstruksi Teknik Sipil)


Konstruksi teknik sipil mencakup pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang termasuk
pengembangan dan perbaikan jalur kereta api, jalan raya, serta sistem komunikasi. Biasanya,
jenis proyek konstruksi ini dilakukan untuk kepentingan publik dan dijalankan oleh pemerintah.

Sebagai contoh, terdapat pembangunan terowongan, sistem drainase, jaringan pipa, dan sistem
transportasi. Perencanaan yang matang sangat penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi ini
guna menjamin keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan.

4. Konstruksi Bangunan Industri


Proyek konstruksi ini mengharuskan keahlian khusus terutama dalam perencanaan, termasuk
desain dan konstruksi. Jenis konstruksi bangunan industri memiliki peran integral dalam
pengembangan sektor industri.

Umumnya, proyek ini dipesan oleh perusahaan besar seperti perusahaan minyak, farmasi, dan
kimia. Sejalan dengan perkembangan teknologi, konstruksi bangunan industri juga perlu
mengikuti tuntutan zaman.

5. Pembangunan Jalan Raya


Proyek pembangunan jalan raya umumnya dilakukan atas permintaan dari departemen
pekerjaan umum atau pemerintah. Tahapan pembangunan jalan melibatkan penggalian,
pengukuran, pembangunan, dan perkerasan. Selain itu, konstruksi jalan raya juga mencakup
sistem drainase dan pembangunan jembatan guna memastikan kualitas infrastruktur jalan yang
optimal.

Biasanya, kontraktor yang memiliki rekam jejak terpercaya di bidangnya dipilih untuk
mengelola proyek semacam ini.

6. Pembangunan Infrastruktur Air


Pembangunan bangunan air melibatkan proyek-proyek skala besar yang dikerjakan oleh
pemerintah demi kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan bendungan, waduk,
pemasangan pipa, dan sejenisnya.

Meskipun pendanaan proyek konstruksi ini umumnya ditanggung oleh pemerintah, terkadang
pihak swasta juga ikut berkontribusi jika memiliki kepentingan yang sama. Dalam proses
pembangunan bangunan air, faktor keselamatan dan keamanan sangat diperhatikan agar
hasilnya dapat digunakan dengan nyaman dan aman oleh masyarakat.

7. Pembangunan Jembatan
Proyek pembangunan jembatan adalah contoh dari jenis konstruksi teknik sipil atau konstruksi
berat yang memiliki dampak pada infrastruktur jalan. Pembangunan jembatan bertujuan untuk
menghubungkan dua jalur yang terpisah oleh sungai, saluran irigasi, lembah, waduk, dan
sejenisnya. Aspek keselamatan dan keamanan juga menjadi fokus utama dalam pembangunan
jembatan ini, sehingga jembatan dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat.

8. Pembangunan Fasilitas Pendidikan


Proyek pembangunan fasilitas pendidikan merupakan bagian dari jenis konstruksi bangunan
gedung atau building construction yang memiliki tujuan untuk menyediakan tempat belajar dan
mengembangkan potensi generasi muda.

Pembangunan sekolah umumnya didanai oleh pemerintah sebagai upaya utama dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun demikian, tidak jarang pula pihak swasta turut
berperan dengan membiayai pembangunan sekolah demi meningkatkan akses pendidikan bagi
seluruh masyarakat.

9. Proyek Pembangunan Bandara


Proyek pembangunan bandara termasuk dalam kategori konstruksi bangunan gedung atau
building construction, namun memiliki skala yang sangat besar. Pembangunan bandara
melibatkan berbagai aspek, seperti perencanaan, konstruksi landasan pacu dan terminal, sistem
navigasi, dan lainnya.

Pembangunan bandara bisa dilakukan oleh pemerintah atau sektor swasta, tergantung pada
kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah daerah. Contoh proyek pembangunan bandara
yang terkenal adalah Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

10. Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik


Proyek konstruksi pembangkit listrik umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang fokus pada
bidang energi. Jenis proyek ini tergolong dalam kategori konstruksi berat karena melibatkan
pemasangan peralatan dan mesin yang besar dan kompleks.

Tahapan pembangunan pembangkit listrik meliputi perencanaan, pengadaan bahan baku,


konstruksi gedung utama, hingga pengujian dan pemeliharaan. Pembangunan pembangkit
listrik dapat dilakukan oleh pemerintah maupun sektor swasta, tergantung pada kebutuhan dan
kebijakan energi nasional.

11. Proyek Pembangunan Infrastruktur Pipa


Proyek konstruksi pipa termasuk dalam kategori pembangunan infrastruktur. Proyek ini
mencakup pembuatan jalur pipa untuk mengalirkan berbagai zat seperti air, gas, minyak, dan
produk lainnya. Proses konstruksi pipa melibatkan langkah-langkah mulai dari perencanaan
jalur pipa, pengadaan bahan baku, pembangunan pipa, hingga pengujian dan pemeliharaan.

Umumnya, proyek ini dijalankan oleh perusahaan yang bergerak di sektor energi, minyak, dan
gas. Namun, ada pula proyek pipa yang bertujuan untuk mengalirkan air bersih, yang bisa
dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

12. Proyek Konstruksi Pembangunan Kapal


Umumnya, industri galangan kapal bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek pembangunan
kapal. Jenis proyek ini tergolong dalam kategori konstruksi berat karena melibatkan proses
pengelasan dan pemasangan material yang besar dan berat.

Proses pembangunan kapal melibatkan serangkaian tahapan, dimulai dari perencanaan,


pengadaan bahan baku, pembangunan bagian lambung dan dek, hingga pemasangan mesin dan
sistem navigasi.

MANUFAKTUR
Manufaktur adalah suatu proses dalam ekonomi modern untuk menciptakan produk
mulai dari bahan mentah yang menggunakan penggunaan alat, tenaga manusia, mesin, dan
pemrosesan kimia. Kegunaan manufaktur adalah berperan dalam menciptakan barang-barang
yang membentuk lingkungan sehari-hari kita.
Tanpa proses untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang lebih kompleks, barang-
barang seperti peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor atau perangkat elektronik
kemungkinan tidak ada di kehidupan kita.
Selain itu, manufaktur juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perkembangan
teknologi, dan inovasi yang terus berkelanjutan.

Jenis-Jenis Manufaktur

Ada tiga jenis teknik manufaktur yang bisa diterapkan dalam bisnis Anda, yaitu Make-To-Stock
(MTS), Make-To-Order (MTO), dan Make-To-Assemble (MTA).

1. Make-To-Stock (MTS)
Jenis manufaktur Make-To-Stock (MTS) adalah pabrik memproduksi barang dan
menyimpannya dalam persediaan di toko atau showroom. Teknik ini dalam membuat produk
berdasarkan estimasi permintaan. Jadi, Anda perlu perkiraan pasar konsumen sebelum
memproduksi barang.
Keunggulan teknik ini adalah dapat memanfaatkan skala ekonomi. Dengan menerapkan teknik
MTS dalam sebuah bisnis, Anda dapat menetapkan target tingkat produksi, menentukan jumlah
bahan baku dengan cermat, tenaga kerja, dan peralatan yang dibutuhkan dengan tepat. Namun,
kekurangannya adalah risiko kelebihan atau kekurangan stok, biaya tetap yang tidak terpakai,
dan adanya potensi ketidakcocokan produk dengan konsumen.
2. Make-To-Order (MTO)
Berbeda dengan MTS, Make-To-Order (MTO) adalah sebuah teknik produksi yang dimulai
setelah pesanan barang diterima. Jadi, proses produksi biasanya dimulai setelah Anda dan
konsumen sudah menandatangani kontrak kerja sama.
Keuntungan menggunakan teknik ini adalah dapat membebankan harga premium pada produk
yang mungkin sulit ditemukan di pasar.
Namun, kekurangan dari teknik ini adalah pendapatan hanya diperoleh setelah ada penjualan,
konsumen harus menunggu barang mereka diproduksi terlebih dahulu, dan sering terjadi
fluktuasi permintaan yang mengakibatkan periode bisnis melambat.

3. Make-To-Assemble (MTA)
Teknik manufaktur yang terakhir adalah Make-To-Assemble (MTA). MTA sering digunakan
oleh pabrik yang memproduksi komponen yang akan digunakan dalam perakitan.
Hal ini memungkinkan pabrik dapat memenuhi pesanan dengan cepat, tetapi risiko persediaan
komponen yang tidak diinginkan dapat timbul jika permintaan konsumen rendah.

Contoh-contoh Proses Manufaktur

Contoh proses tersebut adalah proses molding, forming, machining, joining, dan shearing.

 Proses molding
Salah satu contoh proses manufaktur adalah proses pembentukan atau molding.
Molding merupakan proses transformasi bahan mentah dalam bentuk cair menjadi bahan padat
dengan menggunakan cetakan.
Pada proses ini terdapat dua jenis tergantung pada jenis cetakan yang Anda gunakan, yaitu
cetakan permanen yang dapat Anda gunakan berulang kali (permanent mold casting), dan
cetakan sekali pakai (expendable mold casting).
Contoh proses ini melibatkan pengisian bahan mentah cair atau lentur ke dalam cetakan
atau mold. Setelah bahan mentah membeku, cetakan dapat dilepas.
Maka dari itu, molding umumnya dilakukan ketika industri menggunakan bahan mentah seperti
plastik dan logam yang dapat dicetak menjadi bentuk-bentuk tertentu.

 Proses forming
Proses forming merupakan teknik penting dalam rekayasa modern yang digunakan secara luas
dalam pembuatan produk untuk kehidupan sehari-hari dan dapat ditemukan dalam berbagai
industri seperti otomotif dan pertahanan.
Forming adalah proses pembentukan di mana material tidak mengalami perubahan dalam
massa atau volume. Umumnya proses ini digunakan pada bahan logam dan plastik.
Dengan kata lain, proses ini menggunakan metode kompresi atau tekanan, sehingga massa
benda tetap tidak berubah.
Forming biasanya dilakukan setelah proses molding, yang melibatkan pembentukan bahan
mentah yang telah mengeras.
Proses ini populer di seluruh dunia karena keuntungannya seperti efisiensi biaya, sifat mekanik
yang unggul, kekuatan yang tinggi, peningkatan produktivitas, dan penggunaan bahan yang
lebih efisien.

 Proses machining
Salah satu contoh dalam proses manufaktur, proses machining, yang juga terkenal sebagai
manufaktur subtraktif, merupakan suatu proses ketika material yang tidak Anda inginkan Anda
hilangkan dari bahan kerja yang lebih besar.
Proses ini juga sering digunakan untuk membuat prototipe sebelum produksi massal.
Machining melibatkan penghilangan beberapa bagian dari produk untuk membentuknya sesuai
dengan desain yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Untuk memudahkan proses ini, menggunakan mesin dan peralatan seperti mesin gergaji dan
sejenisnya secara konvensional merupakan hal yang penting.
Dengan demikian, proses machining merupakan bagian penting dalam operasi manufaktur
yang bertujuan untuk menghapus beberapa bagian dari hasil produk, yang melibatkan
penggunaan mesin dan bertujuan untuk membentuk produk yang telah terencanakan
sebelumnya.

 Proses joining
Contoh lainnya adalah proses penggabungan (joining).
Proses joining merupakan tahap di mana beberapa bagian yang terpisah digabungkan untuk
membentuk produk yang utuh dan siap untuk didistribusikan.
Jadi, setiap bagian tersebut telah melalui proses pengolahan sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
Tahap proses penggabungan ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang sempurna sebelum
disalurkan kepada pelanggan.

 Proses shearing
Proses shearing merupakan salah satu proses yang berguna untuk memotong dan
menghilangkan material yang tidak Anda inginkan dari lembaran logam.
Setelah proses shearing, langkah selanjutnya adalah memotong bahan menjadi bagian yang
lebih kecil agar dapat melanjutkan proses produksi selanjutnya.
Anda dapat melakukan shearing pada suhu dingin atau pada suhu kamar tanpa memerlukan
pemanasan material.
Keuntungan dari shearing ini adalah tidak menghasilkan limbah dalam bentuk serpihan
sehingga menjadi pilihan utama dalam industri manufaktur.
2. Sebutkan dan jelaskan istilah-istilah dalam proyek konstruksi (gedung/jalan dan
jembatan/bendungan!

Jawaban :

Dalam bidang konstruksi, kita mengenal beberapa istilah dalam berbagai bidang seperti berikut
ini :

A. Istilah Berkaitan Dengan Pelaku Proyek Konstruksi


1. Owner
Dalam Bahasa Indonesia, owner artinya adalah pemilik. Dalam bahasa Belanda kita
kenal dengan sebutan Bouwheer, artinya pemiliki bangunan. Owner dapat berupa
perorangan, badan/lembaga atau organisasi.

2. Konsultan
Konsultan adalah tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasehatan dalam
bidang tertentu.Konsultan dapat berupa perorangan atau badan/organisasi yang
mendapat tugas dari owner untuk melaksanakan perencanaan dan perancangan
bangunan.

3. MK
MK adalah singkatan dari Manajemen Konstruksi, yaitu badan/organisasi yang
mendapat wewenang dari owner untuk mengawal dan mengawasi proses pelaksanaan
proyek.

4. Maincont
Main Contractor yaitu penggunaan satu kontraktor utama yang melaksanakan suatu
pekerjaan proyek konstruksi.

5. Subcont
Subcont adalah singkatan dari Sub Contractor, yaitu kontraktor yang diberi tugas oleh
Maincont untuk melaksanakan sub pekerjaan tertentu, misalnya kontraktor spesialis
instalasi listrik, spesialis baja, dll.

6. Vendor
Vendor adalah pihak individu atau badan yang menjual barang atau jasa dengan harga
tertentu ke pelanggan. Vendor disebut juga Suplier, yaitu perorangan atau
badan/organisasi yang menjual (suply) bahan dan alat-alat bangunan.

7. PM
PM adalah singkatan dari Project Menejer. project manager dapat didefinisikan
sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dimulai dari
kegiatan yang paling awal hingga proyek selesai. Project manager bertanggung jawab
terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyek.

8. SM
SM adalah singkatan dari Site Manager. Site manager merupakan wakil dari pimpinan
proyek atau project manager, yang dituntut untuk bisa memahami dan menguasai
rencana kerja proyek secara keseluruhan dan mendetail.
9. SEM
SEM adalah singkatan dari Site Engineering Manager. Site Engineer merupakan
pembantu tugas manager proyek yang memiliki tugas dalam perencanaan teknis dan
material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan
konstruksi yang diperlukan, menentukan spesifikasi data teknis bahan dan volume
pekerjaan.

10. SOM
SOM adalah singkatan dari Site Operation Manager. Site Operations Manager
(SOM) bertanggung jawab untuk mengelola operasi fisik pelaksanaan proyek dan
meminimalkan risiko yang mungkin terjadi dalam proyek.

11. SAM
SAM adalah singkatan dari Site Administration Manager. Site Administration Manager
(SAM) merupakan bagian dari perusahaan yang mengelola keuangan proyek agar tidak
melebihi anggaran proyek.

12. Bas Borong


Bas borong merupakan orang/kelompok yang melakukan pekerjaan dalam suatu bidang
proyek proyek dengan sistem Borongan.

A. Istilah yang Berkaitan dengan Desain Bangunan


1. Gambar Rencana
Gambar Rancangan adalah Dokumen Gambar dan Kelengkapannya yang merupakan
hasil pekerjaan perencanaan dan perancangan yang terdiri dari tahapan pekerjaan
meliputi : konsep rancangan, perancangan, pengembangan rancangan dan gambar kerja,
penyiapan dokumen pelaksanaan dan proses pengadaan pelaksana konstruksi serta
pengawasan berkala.

2. TOR
TOR merupakan singkatan dari Term of Reference. TOR adalah penjelasan lengkap
yang berbentuk berkas ataupun dokumen tentang landasan, tujuan dan juga struktur
proyek yang akan segera dilakukan.

3. DED
Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design) yang selanjutnya disebut DED
adalah dokumen desain teknis bangunan yang terdiri dari gambar teknis, spesifikasi
teknis dan spesifikasi umum, volume serta biaya pekerjaan.

4. Shop Drawing
Shop Drawing atau gambar kerja merupakan lanjutan dari DED. Shop Drawing khusus
untuk satu sub pekerjaan, misalnya shop drawing untuk pekerjaan konstruksi baja.
Gambar berikut adalah contoh shop drawing konstruksi baja ,profil H-beam.

5. As Built Drawing
As build drawing artinya gambar sesuai realisasi sebuah bangunan yang telah selesai,
jadi As Built Drawing dapat kita buat setelah proyek konstruksi selesai kita kerjakan.
6. Gambar Forcont
Gambar for constraction (forcon) adalah gambar acuan pelaksanaan suatu proyek
dimana gambar ini sudah memperhitungkan kondisi lapangan dan sewaktu-waktu dapat
berubah berdasarkan perubahan denah dari Arsitek. Gambar Forcon ini Dibuat oleh
konsultan perencana sebelum proyek dibangun.

7. Gambar Bestek
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana dan gambar
detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari
uraian dan syarat-syarat (bestek) pekeljaan.

8. Site
Site artinya tapak (lapangan) atau lokasi proyek.

9. Site Plan
Site plan atau rencana tapak adalah gambar dua dimensi yang berisikan konsep
gambaran atau peta rencana pembagian bangunan atau kavling.

10. Lay Out


Lay out adalah gambar tampak atas keseluruhan bangunan yang ada pada Site.

B. Daftar Istilah Berkaitan Dengan Biaya Bangunan


1. RAB
Rencana Anggaran Biaya atau disingkat RAB adalah perkiraan perhitungan biaya yang
dibutuhkan saat ingin melakukan suatu proyek tertentu. Biasanya, rancangan anggaran
dana akan dibuat sebelum proyek atau suatu event dilaksanakan. Itulah mengapa, RAB
disebut dengan "rencana" atau perkiraan.

2. RAP
Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) adalah rencana anggaran biaya proyek
pembangunan yang dibuat kontraktor untuk memperkirakan berapa sebenarnya biaya
sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi yang
mencakup biaya langsung dan biaya tidak langsung proyek.

3. BOQ
BOQ merupakan singkatan dari Bill of Quantity. BOQ lebih mengacu pada sebuah
daftar/list terperinci yang berisi kuantitas kebutuhan produksi, proses produksi, design,
proses distribusi, dan pemasaran. RAB sendiri merupakan singkatan dari Rencana
Anggaran Biaya.

4. Volume
Volume adalah kubikasi dari suatu pekerjaan bangunan yang berisi perhitungan data
luasan yang meliputi Panjang, lebar serta tinggi dan ketebalan suatu bangunan.

5. Harga Satuan
Harga satuan pekerjaan merupakan nilai biaya material dan upah tenaga kerja untuk
menyelesaikan satu satuan pekerjaan tertentu.
6. Over Head
Biaya Over Head merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan atau disediakan
untuk menjalankan suatu proyek konstruksi.

7. OH
OH adalah singkatan dari Orang Hari, yaitu satuan untuk upah per hari tenaga kerja
proyek konstruksi.

8. Margin
Margin merupakan Profit atau keuntungan (laba) yang kita peroleh dari proyek
konstruksi.

9. Asumsi
Asumsi merupakan perhitungan yang dilakukan dengan cara mengira-ngira atau
menafsir.

C. Istilah Berkaitan Dengan Proses Tender/Lelang dalam Proyek konstruksi

1. Aanwijzing
Aanwijzing adalah rapat perdana yang hadir yaitu owner, konsultan dan para kontraktor
yang telah lolos seleksi untuk mengikuti tender. salah satu tahap dalam sebuah tender
dalam memberikan penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS (Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat), Gambar Tender, RAB dan TOR (Term of Reference).

2. Pemenang Tender
Pemenang tender adalah orang atau badan/organisasi yang telah melaui proses tender
dan mendapat kepercayaan dari owner untuk melaksanakan proyek konstruksi.

3. Tender Terbuka
Tender terbuka pada dasarnya adalah sebuah tender yang dilaksanakan secara terbuka,
dimana semua orang bisa mengikutinya.

4. Tender Tertutup
Tender tertutup bersifat eksklusif dan selektif, karena hanya peserta tender yang dipilih
yang dapat mengajukan penawaran. Tender tertutup biasanya dilakukan untuk
pengadaan barang atau jasa yang berskala kecil, sederhana, atau rahasia.

5. Negosiasi
Negosiasi adalah salah satu bentuk komunikasi yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari masyarakat. Negosiasi dilakukan dalam kegiatan politik, kegiatan
bisnis dan kegiatan kehidupan lainnya. Setiap orang pasti pernah melakukan negosiasi.
Baik negosiasi secara formal maupun negosiasi non formal. Negosiasi dilakukan untuk
mencapai sebuah tujuan, seperti untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi juga tidak
hanya dilakukan oleh dua pihak saja, di dalam negosiasi, bisa dilakukan oleh banyak
pihak.

6. Klarifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokkan sesuatu dengan proses membedakan dan
mendistribusikan jenis "hal" ke dalam kelompok yang berbeda. Hasil dari klasifikasi
bisa berupa kumpulan kelas. Misalnya, pengelompokan semua material berdasarkan
jenis material dapat memudahkan untuk memilih material yang akan digunakan.
D. Istilah yang Berkaitan Dengan Tata Cara Pembayaran Proyek Kontruksi
1. SKBDN
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau sering disebut LC lokal adalah
instrumen yang diterbitkan oleh Bank Penerbit, atas permintaan pembeli / pemohon
yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada penjual / penerima apabila
Bank Penerbit menerima dokumen yang sesuai dengan syarat SKBDN. SKBDN
dipergunakan untuk mendukung transaksi perdagangan di dalam negeri. Bank Jatim
dapat melayani kebutuhan Anda, baik dari sisi pemohon maupun penerima SKBDN.

2. Regular
reguler adalah teratur, mengikuti peraturan, tetap, biasa. Berdasarkan penjelasan
tersebut kata reguler memiliki beberapa makna tergantung dari konteks suatu
percakapan atau kalimat.
Istilah reguler biasanya digunakan untuk sesuatu yang dilakukan secara teratur atau
berkesinambungan. Seperti misalnya pemain sepak bola yang bermain secara reguler,
artinya pemain tersebut mendapatkan menit bermain secara teratur.

3. Down Payment
Uang muka atau Dp adalah uang muka yang merupakan bagian dari total harga. Ini juga
merupakan bagian dari harga pembelian dan tidak termasuk pinjaman apapun.
Meskipun tentu saja merupakan cicilan, uang muka bertindak sebagai semacam jaminan
kepada penjual bahwa kamu akan membayar sisa pembayaran. Sementara itu, uang
muka bagi pembeli berfungsi untuk mengamankan barang atau jasa yang dibeli agar
tidak diambil alih atau dibeli oleh orang lain.

4. BAP
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) merupakan salah satu dokumen persyaratan pengajuan
pembukaan pelaporan periode lampau khusus untuk Tipe 1 dan Pendataan mahasiswa
lampau.

5. Progress
Progres adalah bentuk perubahan sosial menuju ke arah kemajuan yang dapat
memberikan keuntungan atau perbaikan khusus untuk kehidupan masyarakat di
sekitarnya.
Dalam Cambridge Dictionary, progres adalah dijelaskan sebagai bagian dari
peningkatan atau perkembangan dalam kemampuan, ilmu, dan lain sebagainya. Istilah
progres juga dapat diartikan jika “sesuatu yang akhirnya selesai.”

6. Termin
Termin adalah pembayaran yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan selama transaksi
berlangsung, sementara uang muka adalah pembayaran yang dilakukan sebelum
memulai pengerjaan. Termin digunakan untuk mengatur pembayaran yang berkaitan
dengan kemajuan suatu transaksi.
7. Jaminan Pemeliharaan
Jaminan Pemeliharaan atau yang disebut juga Maintenance Bond diterbitkan oleh
Surety Company untuk menjamin Obligee bahwa principal akan sanggup untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai
sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak.

8. Opnam
Opname pada dunia proyek konstruksi adalah sebuah kegiatan pemeriksaan atau
pengukuran terhadap proyek yang sedang/telah dikerjakan untuk mengetahui capaian
kemajuan atau hasil dari sebuah pekerjaan.

9. CCO
Dunia konstruksi artinya pekerjaan yang kompleks, unik, dinamis, dan penuh
menggunakan risiko juga tajam. sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi
perubahan pekerjaan selama pekerjaan berlangsung, baik itu perubahan kecil ataupun
besar . Permintaan untuk melakukan perubahan ini dianggap sebagai Perintah
Perubahan Kontrak (CCO). CCO mampu terjadi kapanpun, mulai dari awal,
pertengahan, sampai akhir pekerjaan konstruksi.
Terjadinya changer order pada suatu proyek konstruksi, bisa menyampaikan hasil
positif maupun negatif secara eksklusif juga tidak pribadi kepada penyedia ataupun
pemilik pekerjaan. Perubahan pekerjaan yang signifikan dan berukuran besar bisa
sangat berpengaruh terhadap mutu atau kualitas asal pekerjaan, antara lain yaitu
pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan mengalami perubahan serta tidak sinkron lagi
menggunakan dokumen kontrak yang telah disepakati terlebih dahulu oleh ke 2 pihak,
yaitu pemilik serta penyedia jasa.

E. Istilah yang Berkaitan Dengan Serah Terima Proyek


1. BAST
BAST adalah dokumen legal yang dapat berfungsi sebagai bukti serah terima hasil
pekerjaan pengadaan barang dan jasa dari penyedia kepada proyek konstruksi. BAST
merupakan dokumen penting yang menjadi dasar pengajuan penagihan oleh mitra ke
satuan proyek konstruksi.

2. PHO
Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan adalah
suatu kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari
penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah diteliti terlebih dahulu.

3. FHO
Final Hand Over (FHO) atau Serah Terima Akhir Pekerjaan adalah suatu kegiatan serah
terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa kepada direksi
pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan semua kewajibannya selama masa
pemeliharan.
F. Istilah yang Berkaitan Dengan Kontrak & Sanksi Pelaksanaan Proyek Konstruksi
1. SPK
SPK adalah dokumen atau berkas yang memuat keterangan terkait pemberian
instruksi/perintah kepada pihak-pihak tertentu. Instruksi tersebut berhubungan dengan
pemberian tugas atau pengerjaan proyek khusus yang berkaitan dengan aktivitas di suatu
perusahaan.
2. JO
JO singaktan dari Joint Operation, dalam bahasa Indonesia terkenal dengan istilah KSO
(Kerja Sama Operasional). JO umumnya terbentuk untuk proyek-proyek berskala besar.

3. MOS
MOS singkatan dari Material on Site; artinya material (bahan) bangunan telah tiba
dilokasi proyek.

4. Finalty
Finalty artinya denda atau sanksi. Berupa hukuman denda sebelum terjadi Take Over.

5. Kontrak Unit Price


Kontrak unit price adalah kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur ulang untuk menentukan volume
pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.

6. Kontrak Payung
Kontrak Payung adalah kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk
Barang/Jasa yang belum dapat ditentukan volume, sumber dana, dan/atau waktu
pengiriman/waktu pelaksanaan pekerjaan pada saat Kontrak ditandatangani.

7. Kontrak Lump Sum


Kontrak lump sum yaitu perjanjian pengadaan barang/jasa dengan menetapkan jumlah
nilai borongan yang pasti dan tetap, dengan segala kemungkinan terjadi resikonya.

8. Time Schedulle
Time schedule berarti jadwal dan waktu. Dalam proyek konstruksi istilah ini
berhubungan erat dengan jadwal dan batasan waktu pelaksanaan pekerjaan.

9. Force Meojure
Force meojure/keadaan kahar suatu kejadian yang timbul diluar kemauan dan
kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak, tetapi tidak
mengatur batasan-batasan keadaan force majeur.

10. Addendum
Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan
klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya. Dalam proyek
konstruksi istilah ini menandakan adanya biaya, jadwal dan waktu pelaksanaan yang
berobah atau bertambah diluar kontrak.

11. Retensi
Retensi artinya masa pemeliharaan bangunan sebelum diserah-terimakan kepada owner,
yaitu sesuai masa yang yang telah ditetapkan dalam kontrak.
12. Take Over
Take over artinya mengambil alih pekerjaan, umumnya disebabkan karena kontraktor
Wanprestasi.

13. Wanprestasi
Wanprestasi artinya kontraktor lalai, melanggar perjanjian dan/atau tidak sanggup
memenuhi kewajiban untuk mengerjakan proyek sesuai kontrak.

G. Istilah yang Berkaitan Dengan Proses Pelaksanaan Proyek


1. Metode Kerja
Metode kerja merupakan tahapan kerja yang direncanakan secara terukur dan terjadwal.

2. RKS
RKS adalah rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang digunakan oleh
penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan atau tender tertentu.
Umumnya, dokumen berisikan penjelasan proyek secara rinci mulai dari jenis, besar,
dan lokasi yang menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.

3. Mock Up
Mock up adalah sampel interior kamar yang sudah jadi meskipun proyeknya belum jadi.

4. Sample
Sample adalah contoh bahan sesuai yang telah kita jelaskan dalam Spek-Tek dan
gambar.

5. Spec-Tek
Spec-tek singkatan dari Spesifikasi Teknis, berisi keterangan lengkap tentang bahan
bangunan.

6. Groundbreaking
Groundbreaking adalah momen penting dalam proses pembangunan properti di mana
konstruksi fisik dimulai. Ini adalah langkah pertama dalam mewujudkan proyek rumah
impian Anda.

7. Direksikeet
Direksi keet adalah istilah yang merujuk pada kantor lapangan yang digunakan oleh para
pekerja konstruksi dan infrastruktur selama proses pembangunan suatu proyek.

8. Brak kerja
Brak kerja adalah tempat tinggal/mess dan istirahat para pekerja proyek. Biasanya
dikenal dengan base camp pekerja.
TUGAS 2

1. Menetapkan Project Delivery Method (PDM) untuk proyek tersebut dengan alasan
mengapa metode tersebut dipilih

Penyelesaian :

Pada proyek konstruksi jembatan X ini menggunakan metode “manajemen konstruksi


(construction management /CM). . Metode penyampaian ini terdiri dari tiga fase berbeda:
fase desain, fase penawaran (tender), dan fase pelaksanaan konstruksi dan pembangunan.
Metode ini memecah setiap komponen menjadi langkah terpisah di mana pemilik proyek
mempekerjakan arsitek atau perancang dan kontraktor konstruksi secara terpisah. Dimulai
dengan kontrak desain, pemilik meminta tawaran dari firma arsitektur untuk desain proyek
(tetapi bisa ada banyak kontrak dengan arsitek bangunan, arsitek lanskap, insinyur
struktural/mekanikal/listrik, dan/atau desainer interior). Dalam proyek ini penyedia jasa
oleh PT. DEWANTO CIPTA PRATAMA, Konsultan pengawas oleh PT. BUANA
ARCHICON (KSO), PT. WAHANA MITRA AMERTA, PT. GAGAS ADI
BAGASKARA dan Kontraktor pelaksana Oleh PT. DEWANTO CIPTA PRATAMA.
Bersama-sama, pemilik proyek dan tim desain membuat dokumen konstruksi yang
kemudian digunakan untuk meminta tawaran dari kontraktor konstruksi yang akan
menentukan harga pekerjaan berdasarkan gambar. Seringkali, dengan metode ini, proyek
diberikan kepada penawar terendah di bawah kontraktor umum atau manajemen konstruksi
yang kemudian melakukan subkontrak kepada pedagang dan pemasok.

2. Membuat rancangan untuk setiap tahapan yang ada berdasarkan metode yang dipilih!

Penyelesaian :

1. Tahap Perencanaan
Sebagaimana proses pada umumnya, proses konstrusi dimulai dengan gagasan atau ide
dan direncakan berdasarkan kebutuhan. Pada tahap ini, umumnya yang terlibat
hanyalah pemilik proyek.

2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)


Pada tahap ini, Anda harus meyakinkan seorang pemilik proyek bahwa rancangan
konstruksi yang dibuat pada tahap perencanaan dapat dilaksanakan. Hal ini dilakukan
melalui studi kelayakan. Dalam tahap ini, beberapa hal yang dilakukan adalah:
 Menyusun rancangan proyek dan rancangan anggaran biaya kasar
 Menyusun daftar manfaat yang akan diperoleh
 Menyusun analisis kelayakan proyek
 Menganalisa dampak lingkungan dari pelaksanaan proyek

3. Tahap Penjelasan (Briefing)


Dalam tahap ini, seorang pemilik proyek akan memberikan fungsi serta biaya yang
akan Ia keluarkan sehingga konsultan perencana dapat memahami kebutuhan dan
kemampuan pemilik proyek. Dalam tahap ini, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, di antaranya:
 Membuat rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
 Menghitung kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, membuat
rancangan taksiran biaya, serta persyaratan mutu.
 Membuat ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan proyek.
 Membuat sketsa atau skema desain dalam ukuran tertentu.
Dalam tahap ini pihak-pihak yang teerlibat adalah pemilik proyek kdan konsultan
perencana.

4. Tahap Perancangan (Designing)


Dalam tahap ini, seluruh rancangan kasar akan dikembangkan lebih jauh dan detil
untuk dapat memenuhi kebutuhan pemilik proyek. Tahap ini akan menghasilkan
gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya, metode pelaksanaan, dan lain-
lain.Dalam tahap ini pihak-pihak yang terlibat antara lain adalah konsultan perencana,
konsultan manajemen konstruksi, konsultan rekayasa, dan terkadang konsultan
surveyor.

5. Tahap Pengadaan
Dalam tahap ini, pemilik proyek akan mencari kontraktor yang akan menjalankan
proyek yang telah sampai pada tahap desain beserta sub kontraktor yang akan
membantu.Di tahap ini, pemilik proyek akan membuat prakualifikasi dan membuat
dokumen kontrak.Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap ini adalah pemilik proyek,
pelaksana jasa konstruksi (kontraktor), dan konsultan manajemen konstruksi.

6. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini rencana proyek mulai diwujudkan atau mulai dibangun oleh kontraktor
dengan bantuan sub kontraktor yang telah ditunjuk. Proyek dilaksanakan sesuai dengan
tenggat waktu, rencana anggaran biaya, serta manajemen kualitas mutu yang telah
ditentukan sebelumnya.Dalam tahap ini, pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan
pengawas, konsultan manajemen konstruksi, kontraktor dan sub kontraktor, serta
supplier dan instansi terkait

Anda mungkin juga menyukai