OLEH :
KELOMPOK 6
A. Metode Pascakualifikasi
Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan
persyaratan terhadap perusahaan SETELAH pemasukan dokumen penawaran. Pada
umumnya, prinsip pelelangan menggunakan proses ini (Kecuali Jasa Konsultasi yang wajib
menggunakan Prakualifikasi). Bahkan untuk pelelangan umum untuk pengadaan barang/jasa
pemborongan/jasa lainnya, sifatnya adalah wajib (kecuali yang bernilai di atas 50M). kami
menggunakan metode ini karna proyek ini bernilai 5,4 M.
Penjelasan tahapan prakualifikasi sebagaimana disebutkan diatas jika dijelaskan lebih lanjut
maka penjelasannya sebagai berikut:
B. Pelaksanaan Pascakualifikasi
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi setelah pemasukan penawaran.
Pascakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai berikut:
Pengumuman Pascakualifikasi melalui aplikasi SPSE dapat ditambahkan dalam situs web
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, papan pengumuman resmi untuk masyarakat.
Kemudian Undangan Pascakualifikasi dilakukan melalui aplikasi SPSE yang ditujukan kepada
Pelaku Usaha yang dianggap mampu.
3. Pemberian Penjelasan
Pemberian penjelasan dilaksanakan secara online melalui aplikasi SPSE. Tujuan pemberian
penjelasan adalah untuk:
Jika diperlukan pokja dapat memberikan penjelasan lapangan misal untuk pekerjaan jasa
konstruksi atau pengadaan barang dengan spesifikasi berdasarkan sampel.
a. Dalam hal penawaran dengan metode 1 (satu) file, dokumen penawaran administrasi, teknis,
dan harga dimasukkan dalam 1 (satu) file.
b. Dalam hal penawaran dengan metode 2 (dua) file, dokumen penawaran file I terdiri dari
penawaran administrasi dan teknis serta file 2 berisi penawaran harga yang disampaikan dalam
waktu bersamaan.
c. Dalam hal penawaran dengan metode 2 (dua) tahap, dokumen penawaran file I terdiri dari
penawaran administrasi dan teknis serta file 2 berisi penawaran harga yang disampaikan secara
terpisah dalam dua tahap (waktu yang berbeda).
Masa pemasukan penawaran pascakualifikasi paling cepat selama 2 hari.
Pada batas akhir pemasukan penawaran, Pokja Pemilihan melakukan pengunduhan dan
membuka dokumen penawaran. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap kelengkapan
administrasi yang ditentukan dalam dokumen tender. Kemudian evaluasi teknis dilakukan
terhadap kelengkapan teknis yang ditentukan dalam dokumen tender. Sedangkan evaluasi harga
dilakukan terhadap kelengkapan harga yang ditentukan dalam dokumen tender. Evaluasi harga
dapat dilakukan dengan reverse auction (penawaran berulang). Preferensi harga dilakukan
untuk produk dalam negeri dengan kandungan TKDN dan BMP minimal 40%.
6. Pembuktian Pascakualifikasi
8. Sanggah
a. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik atas
penetapan pemenang kepada pokja pemilihan setelah pengumuman pemenang disertai bukti
terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
b. Sanggahan yang disampaikan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan dalam bidang Pengadaan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, contoh:
c. Khusus pekerjaan konstruksi, jika penyedia jasa konstruksi tidak puas atas jawaban pokja
pemilihan, maka dapat mengajukan sanggah banding ke KPA.
9. Sanggah Banding
Dalam hal peserta pemilihan Pekerjaan Konstruksi yang menyampaikan sanggah tidak puas
terhadap jawaban sanggah, dapat mengajukan Sanggah Banding kepada Kuasa Pengguna
Anggaran dengan jaminan Sanggah Banding sebesar 1% (satu persen) dari nilai total HPS atau
1% (satu persen) dari nilai Pagu Anggaran untuk Pekerjaan Konstruksi terintegrasi.
2. Peran Setiap Pihak Dalam Proyek Konstruksi
Pembahasan mengenai proyek konstruksi tidak dapat terpisahkan dengan pihak-pihak
yang terlibat didalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari rangkaian tahapan
proses konstruksi, tentunya akan melibatkan berbagai unsur yang bekerja secara bersama-sama
dengan tujuan yang sama sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Secara
umum pihak- pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi antara lain:
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut.
Terlibat dalam penyusunan suatu proyek konstruksi, terutama dalam menentukan lokasi
proyek, menetapkan desain, dan menyediakan modal. Sebagian pemilik proyek ikut
mengawasi berlangsungnya proses konstruksi dan mengoperasikan bangunan yang telah
selesai.
Wewenang dan tugas owner atau pemilik proyek sebagai berikut:
B. Konsultan (Consultant)
Merupakan pihak yang ditentukan oleh pemilik proyek untuk membantu didalam
merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan studi kelayakan, mengawasi
berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan mengatur pelaksanaan proyek konstruksi.
1) Konsultan Perencana
a) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja
dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
b) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor
tentang pelaksanaan pekerjaan.
c) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang
jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
d) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
e) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
2) Konsultan Pengawas
Pengertian dari konsultan pengawas atau manajemen konstruksi adalah semua perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal sampai selesainya proyek
untuk menjamin bahwa proyek dilaksanakan tepat waktu, biaya dan mutu (Ervianto, 2003).
Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu
dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai awal hingga berakhirnya
pekerjaan tersebut. Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
C. Kontraktor (Contractor)
Merupakan pihak yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk mengatur pelaksanaan
kegiatan konstruksi dan mengolah sumber daya berupa bahan, peralatan, tenaga kerja, metode
dan modal, sehingga menghasilkan produk akhir berupa konstruksi.
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah:
c) Supplier
Merupakan pihak terkait yang memberikan pelayanan kepada owner atau kontraktor untuk
memenuhi pengadaan material dan kebutuhan pada berbagai macam bahan konstruksi.
D. Pemerintah (Government)
Merupakan pihak sebagai pembuat kebijakan didalam mengatur perangkat peraturan yang
terkait dengan pelaksanaan konstruksi.
1) Institusi Keuangan
Merupakan institusi yang dapat menyediakan sumber keuangan atau sumber pinjaman yang
membantu pendanaan proyek.
2) Lembaga Pelayanan
Merupakan suatu pihak yang dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkandiluar hal teknis
yang berhubungan dengan konstruksi.
3) Masyarakat
Pihak yang menerima dampak secara langsung maupun tidak langsung akibat suatu proyek
konstruksi. Baik pada saat proyek sedang berlangsung ataupun pada saat proyek telah selesai.