b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat
menentukan berat jenis dan persentase berat air yang dapat diserap agregat
kasar dihitung terhadap berat kering.
2) Tujuan Khusus
Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat :
a) Menentukan berat jenis agregat kasar dalam keadaan kering oven
b) Menentukan berat jenis agregat kasar kering permukaan
c) Menentukan berat jenis agregat kasar dalam jenuh air kering permukaan
(SSD)
d) Menentukan kadar air agregat kasar dalam keadaan keadaan kering
permukaan jenuh air (SSD)
e) Menggunakan peralatan yang dipakai dengan benar
2. Acuan Normatif
a. American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO) T – 85 – 74
b. American Society for Testing and Materials (ASTM) C 127 – 68
c. Laporan Teknologi Beton (BPPB)
d. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan, Bandung
e. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik (1987) Teknologi Bahan 2
Bandung
3. Teori dasar
a. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah agregat yang butirannya memiliki ukuran lebih
besar dari 4,75 mm. Dalam campuran beton, agregat kasar mempunyai syarat-
syarat tertentu agar dapat digunakan sesuai dengan PBI-1971 yaitu :
1) Agregat kasar berupa kerikil yang berasal dari batu-batuan alami, atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu
2) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,
harus bersifat kekal yang artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca seperti terik matahari dan hujan
3) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering
4) Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat
yang reaktif alkali
b. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat dari satuan volume suatu
material terhadap berat air dengan volume yang sama pada temperatur
tertentu. Penentuan banyak pori ditentukan berdasarkan air yang dapat
terarbsorbsi oleh agregat. Nilai berat jenis agregat normal antara 2,5-2,7;
agregat berat >2,8; dan agregat ringan <2,5. Berat jenis agregat terbagi
beberapa macam, yaitu :
1) Berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada suhu 25°C
2) Berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadan jenuh pada suhu 25°C
3) Berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 5°C
c. Penyerapan Air
Penyerapan air adalah penambahan dari suatu agregat akibat air yang
meresap ke dalam pori-pori, tetapi termasuk air yang tertahan pada
permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya.
Agregat dikatakan kering ketika telah dijaga pada suatu temperatur
(110±5)°C dalam rentang waktu yang cukup untuk dapat menghilangkan
seluruh kandungan air dalam agregat (sampai beratnya tetap). Banyaknya
kandungan air dalam agregat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
1) Kadar air kering oven adalah kondisi dimana agregat benar-benar tidak
berair
2) Kadar air kering udara adalah dimana kondisi agregat yang permukaannya
kering tetapi sedikit mengandung air dalam porinya dan masih dapat
menyerap air.
3) Jenuh kering permukaan adalah keadaan dimana tidak ada air di
permukaan agregat, tapi agregat tersebut tidak mampu menyerap air. Pada
kondisi ini, air dalam agregat tidak akan menambah atau mengurangi air
pada campuran beton
4) Kondisi basah adalah kondisi dimana butir-butir agregat banyak
mengandung air, sehingga akan menyebabkan penambahan kadar air
campuran beton
Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya penyerapan pada
agregat kasar antara lain suhu yang tinggi, sehingga air yang mengisi pori-
pori pada agregat kasar menjadi tidak merata dan membuat pori-porinya
semakin mudah menyerap air. Kemudian jika terkena suhu yang tinggi, maka
air akan cepat menguap dan berat keringnya menjadi kecil dibandingkan berat
kering normal dari kondisi agregat yang jenuh (terisi air). Berarti agregat
kasar ini tidak cocok digunakan untuk bahan campuran beton. Namun apabila
agregat ini digunakan untuk campuran beton, maka akan banyak menyerap
air. Kekuatan beton menjadi tinggi, tetapi boros dalam pemakaiannya
sehingga penggunaannya menjadi tidak ekonomis.
b. Bahan
1) Agregat Kasar (Kerikil)
2) Air
5. Prosedur Pengujian
a. Timbang cawan kosong.