I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berat jenis kering, berat jenis ssd dan persentase
penyerapan pada agregat kasar. Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna
untuk pengujian-pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar
agregat pada suatu pembuatan benda uji.
Cawan
Tempat untuk
meletakkan dan
merendam
material
Gelas Ukur
b. Bahan:
relatif dari bahan padat yang membuat partikel pokok tidak termasuk ruang
pori di antara partikel tersebutdapat dimasuki oleh air.
Prosedur umum yang digambarkan dalam cara uji ini cocok untuk
digunakan dalam menentukan penyerapan agregat yang dikondisikan
dengan cara uji yang berbeda dengan perendaman selama (24+4) jam,
seperti penggunaan pompa hampa udara atau kondisi air.
V. ProsedurPelaksanaan
1. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan agregat.
2. Keringkan benda uji pada oven dengan suhu (110±5º)C sampai berat
tetap.
VI. Perhitungan
Tabel 3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK
501−488
×100 %
488
VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =
I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berat jenis kering, berat jenis ssd dan persentase
penyerapan pada agregat sedang. Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna
untuk pengujian-pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar
agregat pada suatu pembuatan benda uji.
Dengan
penampang
Penumbuk rata,berat
plastik (340±15) gram
diameter
permukaan
penumbuk (25±3)
mm
Saringan standar
Saringan4
mm Dapat diatur
dengan suhu
CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD 0(061930100877)
Oven 110 C±50C
pengering
LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id
a. Bahan:
I. Teori Dasar
Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh setelah
merendam agregat yang kering kedalam air selama (24+4) jam. Agregat
yang diambil dari bawah muka air tanah akan memiliki penyerapan yang
lebih besar apabila digunakan, bila tidak dibiarkan mengering. Sebaliknya,
beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja mengandung kadar
air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi terendam selama
(24+4) jam.
Untuk agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada
permukaan partikelnya, persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan
mengurangi penyerapan dari kadar air total yang ditentukan dengan cara uji
AASHTO T 255.
Perhatikan !
Perhatikan !
Proses untuk menghilangkan udara dalam piknometer dapat dipercepat
dengan menggunakan pompa hampa udara atau dengan merebus
piknometer.
VIII. Perhitungan
Tabel 3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Abu Batu
Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK
501−488
×100 %
488
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =
I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berat jenis kering dan berat jenis pada agregat halus
(pasir). Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna untuk pengujian-
pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar agregat pada
suatu pembuatan benda uji.
b. Bahan:
Untuk agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada
permukaan partikelnya, persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan
mengurangi penyerapan dari kadar air total yang ditentukan dengan cara uji
AASHTO T 255.
Perhatikan !
III. Perhitungan
Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK
501−488
×100 %
488
X. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =
100
= % AK % AS % AH % filler
+ + +
BJ efektifAK BJ efektif AS Bj efektif AH bj filler
100
= % AK % AS % AH % filler
+ + +
BJ bulk AK BJ bulk AS Bj bulk AH bjbulkfiller