Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM UJI BAHAN II

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

SUBJEK : 1. PENGUJIAN AGREGAT


TOPIK : 1.4 BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berat jenis kering, berat jenis ssd dan persentase
penyerapan pada agregat kasar. Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna
untuk pengujian-pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar
agregat pada suatu pembuatan benda uji.

II. Tujuan Khusus


Setelah akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat menentukan berat
jenis agregat kasar dalam keadaan kering oven, menentukan berat jenis
agregat kasar dalam jenuh air kering permukaan (SSD), menentukan kadar
air agregat kasar dalam keadaan kering permukaan jenuh air (SSD),
menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan
perhitungan perncangan susunan campuran aspal, menggunakan peralatan
yang dipakai.

III. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Nama alat Keterangan Gambar


 Timbangan  Timbangan
kapasitas 20000
gram dengan
ketelitian 0,1 gram

 Oven  Alat pengering suhu


dapat diatur
0
110±5 C

 Cawan
 Tempat untuk
meletakkan dan
merendam
material

 Gelas Ukur

b. Bahan:

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar 3.2.1 Agregat Kasar (2000 gr) + cawan 878,2 gr

Gambar 3.2.2 Air

IV. Teori Dasar


Cara uji penyerapan air agregat kasar ini dimaksudkan untuk memberi
tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di laboratorium dalam melakukan
pengujian air agregat kasar. Cara uji ini memuat ruang lingkup, peralatan,
pengambilan contoh dan persiapan contoh uji, langkah kerja, perhitungan,
laporan, ketelitian dan penyimpangan. Dalam pelaksanaannya berat jenis
curah adalah suatu sifat yang pada umumnya digunakan dalam menghitung
volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai campuran yang
mengandung agregat termasuk beton semen dan campuran lain yang
diproporsikan atau dianalisis berdasarkan volume absolut. Berat jenis curah
yang ditentukan dari kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila
agregat dalam keadaan basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah
terpenuhi. Sedangkan berat jenis curah yang ditentukan dari kondisi kering
oven digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam keadaan kering
atau diasumsikan kering. Berat jenis semu (apparent) adalah kepadatan

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

relatif dari bahan padat yang membuat partikel pokok tidak termasuk ruang
pori di antara partikel tersebutdapat dimasuki oleh air.

Angka penyerapan digunakan untuk menghitung perubahan berat dari


suatu agregat akibat air yang menyerap ke dalam pori di antara partikel
utama dibandingkan dengan pada saat kondisi kering, ketika agregat
tersebut dianggap telah cukup lama kontak dengan air sehingga air telah
menyerap penuh. Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh
setelah merendam agregat yang kering ke dalam air selama (24+4) jam.
Agregat yang diambil dari bawah muka air tanah akan memiliki penyerapan
yang lebih besar apabila digunakan, bila tidak dibiarkan mengering.
Sebaliknya, beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja
mengandung kadar air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi
terendam selama (24+4) jam. Untuk agregat yang telah kontak dengan air
dan terdapat air bebas pada permukaan partikelnya, persentase air bebasnya
dapat ditentukan dengan mengurangi penyerapan dari kadar air total yang
ditentukan dengan cara uji AASHTO T 255.

Prosedur umum yang digambarkan dalam cara uji ini cocok untuk
digunakan dalam menentukan penyerapan agregat yang dikondisikan
dengan cara uji yang berbeda dengan perendaman selama (24+4) jam,
seperti penggunaan pompa hampa udara atau kondisi air.

V. ProsedurPelaksanaan
1. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan agregat.

2. Keringkan benda uji pada oven dengan suhu (110±5º)C sampai berat
tetap.

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Dinginkan sebentar , kemudian timbang beratnya (Bk)


4. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24±4jam
5. Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan agregat hilang (agregat ini dinyatakan dalam
keadaan jenuh air kering permukaan atau SSD)
6. Timbang berat benda uji dalam keadaan jenuh air kering permukaan
(Bj)
7. Masukkan benda uji kedalam bejana gelas dan tambahkan air hingga
benda uji terendam dan permukaan air pada tanda batas (pada bejana
gelas diberi tanda batas)
8. Timbang berat bejana yang berisi benda uji + air (W1)
9. Bersihkan bejana dari benda uji dan masukkan lagi air sampai
permukaannya ada pada tanda batas (seperti pada nomor7)
10. Timbang beratnya (W2)

VI. Perhitungan
Tabel 3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

Pemeriksaan Agregat kasar ( gram )

Berat kering oven BK

Berat kering permukaan jenuh (SSD) BJ

(Berat piknometer + benda uji + air) W1

Berat piknometer yang di isi air W2

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Berat Jenis Kering (BJ bulk)  Berat Jenis Semu


BK BK
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 W 2+ BK −W 1

 Berat Jenis SSD  Berat Jenis Efektif


BJ BJ bulk +BJ semu
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 2

 Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK

501−488
×100 %
488

VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

VIII. Daftar Pustaka

 SNI 03-1969-1990 – Agregat kasar, Metode pengujian berat


jenis dan penyerapan air
 SNI 1969:2008 - Cara uji berat jenis penyerapan air agregat
kasar
 SNI 03-1971-1990 - Metode pengujian kadar air agregat
 RSNI3 1971:2010 - Cara uji kadar air total agregat dengan
pengeringan
SUBJEK : 1. PENGUJIAN AGREGAT
TOPIK : 1.5 BERAT JENIS DAN PENYERAPAN ABU BATU

I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berat jenis kering, berat jenis ssd dan persentase
penyerapan pada agregat sedang. Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna
untuk pengujian-pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar
agregat pada suatu pembuatan benda uji.

II. Tujuan Khusus


Setelah akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat menentukan berat
jenis agregat sedang dalam keadaan kering oven, menentukan berat jenis
agregat kasar dalam jenuh air kering permukaan (SSD), menentukan kadar
air agregat sedang dalam keadaan kering permukaan jenuh air (SSD),
menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan
perhitungan perncangan susunan campuran aspal, menggunakan peralatan
yang dipakai.

III. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


Nama alat Keterangan Gambar
 Timbang Kapasitas maks 20 kg
0,01 gr LABORATORIUM UJI BAHAN II
dengan ketelitian 0,1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
gr
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Piknometer Kapasitas 1000 ml


Kapasitas 500 ml

 Kerucut  Diameter diatas


terpancung (40±3)mm,
untuk Diameter bawah
menentukan (90±3)mm dan
keadaan tinggi (75±3) mm
SSD. dibuat dari logam
tebal minimum 0,8
mm.

 Dengan
penampang
 Penumbuk rata,berat
plastik (340±15) gram
diameter
permukaan
penumbuk (25±3)
mm

 Saringan standar
 Saringan4
mm  Dapat diatur
dengan suhu
CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD 0(061930100877)
 Oven 110 C±50C
pengering
LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

a. Bahan:

Gambar 3.2.1. Abu Batu (1000 gr)

I. Teori Dasar
Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh setelah
merendam agregat yang kering kedalam air selama (24+4) jam. Agregat
yang diambil dari bawah muka air tanah akan memiliki penyerapan yang
lebih besar apabila digunakan, bila tidak dibiarkan mengering. Sebaliknya,
beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja mengandung kadar
air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi terendam selama
(24+4) jam.

Untuk agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada
permukaan partikelnya, persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan
mengurangi penyerapan dari kadar air total yang ditentukan dengan cara uji
AASHTO T 255.

II. Prosedur Pelaksanaan


1) Penentuan SSD Agregat Halus
a. Masukkan benda uji kedalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan, yang
masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1 kali
penumbukkan untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan).

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan-lahan.


Perhatikan !
 Sebelum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan terlebih
dahulu dari butiran agregat yang berada diluar cetakan.
 Pengangkatan cetakan harus benar-benar vertikal
c. Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung
diangkat:
 Bentuk agregat umumnya ada 3, yang masing-masing menyatakan
keadaan kandungan air dari agregat tersebut, yaitu :

KERING SSD BASAH

Pasir dalam keadaan SSD

Perhatikan !

 Jika keadaan Agregat kering, maka agregat perlu ditambah air.

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Jika keadaan agregat basah, maka agregat perlu dikeringkan di


udara

1) Penentuan Berat Jenis dan Penyerapan Abu Batu


a. Timbang agregat dalam keadaan SSD tersebut seberat 500 gr dan
masukkan kedalam piknometer / gelas ukur.
b. Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer, putar sambil
diguncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya.

Perhatikan !
Proses untuk menghilangkan udara dalam piknometer dapat dipercepat
dengan menggunakan pompa hampa udara atau dengan merebus
piknometer.

c. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.

d. Timbang piknometer berisi air + benda uji (W1).

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

e. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110±5⁰)C


sampai berat tetap kemudian dinginkan benda uji dalam desikator, lalu
timbang beratnya (BK).
f. Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas, lalu timbang
beratnya (W2).

VIII. Perhitungan
Tabel 3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Abu Batu

Pemeriksaan Abu Batu gram )

Berat kering oven BK

Berat kering permukaan jenuh (SSD) BJ

(Berat piknometer + benda uji + air) W1

Berat piknometer yang di isi air W2

 Berat Jenis Kering (BJ bulk)  Berat Jenis Semu


BK BK
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 W 2+ BK −W 1

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Berat Jenis SSD  Berat Jenis Efektif


BJ BJ bulk +BJ semu
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 2

 Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK

501−488
×100 %
488

IX. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =

IV. Daftar Pustaka

 SNI 03-1969-1990 - Agregatkasar, Metode pengujian berat


jenis dan penyerapan air

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 SNI 1969:2008 - Cara uji berat jenis penyerapan air agregat


kasar
 SNI 03-1971-1990 - Metode pengujian kadar air agregat
 RSNI3 1971:2010 - Cara uji kadar air total agregat dengan
pengeringan

SUBJEK : 1. PENGUJIAN AGREGAT


TOPIK : 1.6 BERAT JENIS dan PENYERAPAN AGREGAT HALUS

I. Tujuan Umum

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Untuk mengetahui berat jenis kering dan berat jenis pada agregat halus
(pasir). Hasil dari pemeriksaan ini sangat berguna untuk pengujian-
pengujian lain. Berat jenis sangat menentukan kadar-kadar agregat pada
suatu pembuatan benda uji.

II. Tujuan Khusus


Setelah akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat menentukan berat
jenis agregat halus dalam keadaan kering oven, menentukan berat jenis
agregat halus kering permukaan, menentukan kadar air agregat halus kering
permukaan jenuh air (SSD), menerangkan kegunaan pmeriksaan ini dalam
kaitannya dengan perhitungan rancangan susunan campuran beton,
menggunakan peralatan yang dipakai.

I. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan
NAMA KETERANGAN GAMBAR
PERALATAN
 Timbang 0,01 gr Kapasitas maks 20 kg
dengan ketelitian 0,1 gr

 Piknometer Kapasitas 1000 ml


Kapasitas 500 ml

 Kerucut  Diameter diatas

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

terpancung untuk (40±3)mm,


menentukan Diameter bawah
keadaan SSD. (90±3)mm dan
tinggi (75±3) mm
dibuat dari logam
tebal minimum 0,8
mm.
 Penumbuk plastik  Dengan penampang
rata,berat (340±15)
gram diameter
permukaan
penumbuk (25±3)
mm

 Saringan4 mm  Saringan standar

 Oven pengering  Dapat diatur dengan


suhu 1100C±50C

 Cawan  Tempat untuk


material

b. Bahan:

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar 3.2.1. Agregat Halus (1000 gr)

II. Teori Dasar


Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh setelah
merendam agregat yang kering kedalam air selama (24+4) jam. Agregat
yang diambil dari bawah muka air tanah akan memiliki penyerapan yang
lebih besar apabila digunakan, bila tidak dibiarkan mengering. Sebaliknya,
beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja mengandung kadar
air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi terendam selama
(24+4) jam.

Untuk agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada
permukaan partikelnya, persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan
mengurangi penyerapan dari kadar air total yang ditentukan dengan cara uji
AASHTO T 255.

III. Prosedur Pelaksanaan


2) Penentuan SSD Agregat Halus
a. Masukkan benda uji kedalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan, yang
masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1 kali
penumbukkan untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan).

b. Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan-lahan


Perhatikan !

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Sebelum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan terlebih


dahulu dari butiran agregat yang berada diluar cetakan.
 Pengangkatan cetakan harus benar-benar vertikal
c. Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung
diangkat:
 Bentuk agregat umumnya ada 3, yang masing-masing menyatakan
keadaan kandungan air dari agregat tersebut, yaitu :

KERING SSD BASAH

Pasir dalam keadaan SSD

Perhatikan !

 Jika keadaan Agregat kering, maka agregat perlu ditambah air.


 Jika keadaan agregat basah, maka agregat perlu dikeringkan di
udara

2) Penentuan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


a. Timbang agregat dalam keadaan SSD tersebut seberat 500 gr dan
masukkan kedalam piknometer / gelas ukur.

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer, putar sambil


diguncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya.
Perhatikan !
Proses untuk menghilangkan udara dalam piknometer dapat dipercepat
dengan menggunakan pompa hampa udara atau dengan merebus
piknometer.
c. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.

d. Timbang piknometer berisi air + benda uji (W1)

e. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110±5⁰)C


sampai berat tetap kemudian dinginkan benda uji dalam desikator, lalu
timbang beratnya (BK).
f. Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas, lalu timbang
beratnya (W2).

III. Perhitungan

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Tabel 3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus

Pemeriksaan Ag Halus ( gram )

Berat kering oven BK

Berat kering permukaan jenuh (SSD) BJ

(Berat piknometer + benda uji + air) W1

Berat piknometer yang di isi air W2

 Berat Jenis Kering (BJ bulk)  Berat Jenis Semu


BK BK
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 W 2+ BK −W 1

 Berat Jenis SSD  Berat Jenis Efektif


BJ BJ bulk +BJ semu
BJ = BJ =
W 2+ BJ −W 1 2

 Penyerapan
BJ −BK
= ×100 %
BK

501−488
×100 %
488

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

X. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis agregat kasar di Laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
- BJ bulk =
- BJ jenis SSD =
- Penyerapan =
- BJ semu =
- BJ effektif =

IV. Daftar Pustaka

 SNI 1970:2008 - Cara uji berat jenis dan penyerapan air


agregat halus
 SNI 03-1970-1990 – Agregat halus, Metode pengujian berat
jenis dan penyerapan air
 SNI 03-1971-1990 - Metode pengujian kadar air agregat

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)


LABORATORIUM UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Email: Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BERAT JENIS AGREGAT GABUNGAN

 BJ Efektif Agregat Gabungan

100
= % AK % AS % AH % filler
+ + +
BJ efektifAK BJ efektif AS Bj efektif AH bj filler

 BJ bulk agregat gabungan

100
= % AK % AS % AH % filler
+ + +
BJ bulk AK BJ bulk AS Bj bulk AH bjbulkfiller

CINTHIA OKTAVIYANI 4 SD (061930100877)

Anda mungkin juga menyukai