I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai berat jenis
tanah.
II. Pendahuluan
Berat jenis tanah : adalahperbandinganantaramassabutir-
butirdenganmassa air destilasi di udaradengan volume yang sama
dan pada temperature tertentu.
Berat jenis : adalah berat butiran tanah, tanpa kadar air dan rongga
udara, dengan dioven agar kadar air hilang hingga
tanahmenjadikeringkonstandandivacumdengandesikator agar
udaranyahilangatau didihkan agar udaranya menguap.
Persamaan Rumus:
Massa butiran MS
GS =
Massa air dengan volume yang sama MW
(W 2 W 1)
GS
(W 3 W 1) (W 4 W 2)
Keterangan :
GS = Berat jenis
W1 = Berat piknometer + tutup
W2 = Berat piknometer + tutup + contoh tanah kering
W3 = Berat piknometer + contoh tanah kering + air
W4 = Berat piknometer + air
III. AcuanNormatif
SNI 03-1967-1990, Metode pengujian batas cair dengan alat cassa
grande.
SNI 03-1969-1990, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan
air agregat kasar.
SNI 03-1975-1990, Metode mempersiapkan contoh tanah dan tanah
mengandung agregat.
SNI 03-3423-1994, Metode pengujian analisis
ukuranbutirtanahdenganalathidrometer.
SNI 03-6371-2000, Tata
carapengklasifikasiantanahdenganunifikasitanah.
SNI 03-6461-2000, Tata
carapemasangandanpemantauanpisometerkawatbervibrasi.
SNI 03-6797-2002, Tata
caraklasifikasitanahdancampurantanahagregatuntukkonstruksijala
n.
AASHTO T 100, Specific gravity of soils.
AASHTO M 231, Weighing devices used in the testing of
materials.
ASTM E 1, ASTM Designation : D 854-00, Specification for
ASTM Thermometers. Specific gravity of soils.
3. Oven
4. Cawan
5. Alat Vakum
V. Prosedur Pengujian
1. Piknometer dibersihkan luar dalam dan keringkan piknometer dan
penutupnya kemudian timbang beratnya. (M1)
6. Lalu piknometer yang berisi tanah dan air tadi divakumkan, guna
menghilangkan gelembung udara yang terangkap diantara butir-butir
tanah dalam piknometer tersebut.
9. Berat jenis dari tanah yang sama harus dilakukan untuk 2 contoh
tanah yang diisi. Bila perbedaan kedua harga berat jenis 0.003,
pengujian harus diiulangi.
Perhitungan:
(W 2 W 1)
G.S
(W 3 W 1) (W 4 W 2)
(60,50 50,50)
Cawan 1 → G.S1 2,625
(147,71 50,50) (153,90 60,50)
(60,95 50,95)
Cawan 2 → G.S 2 2,674
(149,18 50,95) (155,44 60,95)
G.S1 G.S 2 2,625 2,674
G.S Rata-rata → 2,649
2 2
VII. Pembahasan
Nilai berat jenis digunakan untuk mendapatkan berat tanah tanpa
adanya udara maupun air. Nilai rata-rata berat jenis didapatkan dengan
melakukan pengujian terhadap 2 benda uji. Ini dilakukan agar tingkat
ketelitiannya lebih baik dari pengujian terhadap 1 benda uji.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis tanah (G.S) di Laboratorium,
didapatkan selisih berat jenis (G.S) sebesar 0,049. Selisih tersebut
belummemenuhi standar nilai dibawah 0.03.