Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JL.ALMAMATER NO.1 KAMPUS USU,MEDAN 20155
Telp:061-8210371,8211235,8213951,Fax:061-8215845
Jurusan Teknik Sipil: 061-77050264, Fax : 061-8219686

PENGUJIAN PENYERAPAN BERAT


JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

1. Tujuan
 Dapat menentukan nilai berat jenis dan penyerapan agregat kasar
mengelompokannya berdasarkan berat jenisnya;
 Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar dengan baik dan benar;
 Dapat mencatat, menghitung dan menganalisa data pengujian berat jenis
agregat kasar;
 Dapat membandingkan dan menyimpulkan besarnya nilai berat jenis dan
penyerapan agregat kasar yang diperoleh dengtan standard yang digunakan.

2. Referensi
 SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3)
 SNI 1969 : 2008

3. Teori Dasar
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan
yang kita uji.Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan
untuk menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang didapatpada agregat disebut
porositas.
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal
dengan agregat,campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti
dibandingkan dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan
banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JL.ALMAMATER NO.1 KAMPUS USU,MEDAN 20155
Telp:061-8210371,8211235,8213951,Fax:061-8215845
Jurusan Teknik Sipil: 061-77050264, Fax : 061-8219686

besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal yang banyak dan
sebaliknya.
Agregat dengan kadar pori besar akan membutuhkan jumlah aspal yang lebih
banyak karena banyak aspal yang terserap akan mengakibatkan aspal menjadi
lebih tipis.Penentuan banyak pori ditentukan berdasarkan air yang dapat
terarbsorbsi oleh agregat. Nilai penyerapan adalah perubahan berat agregat karena
penyerapan air oleh pori-pori dengan agregat pada kondisi kering.
Macam-macam berat jenis yaitu:
 Berat jenis curah (Bulk specific gravity)
Adalah berat jenis yang diperhitungkan terhadap seluruh volume yang ada
(Volume pori yang dapat diresapi aspal atau dapat dikatakan seluruh volume
pori yang dapat dilewati air dan volume partikel).
 Berat Jenis Kering Permukaan Jenis (SSD Specific Gravity)
Adalah berat jenis yang diperhitungkan terhadap seluruh volume yang ada
(volume pori yang dapat diresapi aspal atau dapat dikatakan seluruh volume
pori yang dapat dilewati air dan volume partikel).
 Berat Jenis Semu (apparent specific gravity)
Adalah berat jenis yang memperhitungkan volume partikel saja tanpa
memperhitungkan volume pori yang dapat dilewati air.Atau merupakan bagian
relative density dari bahan padat yang terbentuk dari campuran partikel
kecuali pori atau pori udara yang dapat menyerap air.
 Bearat Jenis Efektif
Merupakan nilai tengah dari berat jenis curah dan semu,terbentuk dari
campuran partikel kecuali pori-pori atau rongga udara yang dapat menyerap
air yang selanjutnya akan terus diperhitungkan dalam perencanaan campuran
agregat dengan aspal.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JL.ALMAMATER NO.1 KAMPUS USU,MEDAN 20155
Telp:061-8210371,8211235,8213951,Fax:061-8215845
Jurusan Teknik Sipil: 061-77050264, Fax : 061-8219686

4. Peralatan
 Keranjan kawat ukuran 3,35mm atau 2,36 mm
 Tempat air
 Timbangan dengan kketelitian 0,1%
 Saringan 19,5mm dan 4,75
 Kain lap
 Oven dengan suhu pemanas 110 ± 5ºC

5. Bahan percobaan
 Agregat kasar (CA) : Material lolos saringan 19 mm dantertahan 4.75 mm
 Agregat sedang (MA) : Material lolos saringan 12, mm dan tertahan4,75 mm

6. Prosedur Pelaksanaan
 Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
 Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau kotoran yang melekat pada
benda uji
 Setelah dicuci keringkan agregat dalam oven selama 24 jam
 Dinginkan agregat kemudian timbang (BK)
 Rendam agregat dala air selama 24 jam
 Setelah selesai direndam 24 jam keluarkan benda uji dari air dan lap dengan
menggunakan kain lap pada permukaannya, untuk mendapatkan agregat dalam
keadaan SSD
 Timbang agregat kering permukaan jenuh (BJ)
 Timbang agregat di dalam keranjang, goncangkan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba)
ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standard (25ºC)
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JL.ALMAMATER NO.1 KAMPUS USU,MEDAN 20155
Telp:061-8210371,8211235,8213951,Fax:061-8215845
Jurusan Teknik Sipil: 061-77050264, Fax : 061-8219686

.
 Lakukan pengolahan data untuk menentukan nilai Bj kering, Bj SSD, Bj
semu dan penyerapan berdasarkan rumus yang telah ditentukan.

Dokumentasi praktikan

 Agregat Kasar (CA)

Berat benda uji kering permukaan jenuh (BJ) Berat benda uji dalam air (BA)
Berat benda uji kering oven (BK)

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JL.ALMAMATER NO.1 KAMPUS USU,MEDAN 20155
Telp:061-8210371,8211235,8213951,Fax:061-8215845
Jurusan Teknik Sipil: 061-77050264, Fax : 061-8219686

 Agregat Sedang (MA)

Berat benda uji kering permukaan jenuh (BJ) Berat benda uji dalam air (BA)

Berat benda uji kering oven (BK)

Anda mungkin juga menyukai