C. WAKTU PENGIKATANSEMEN
1. Maksud dan tujuan
a. Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan pengikatan pada semen portland.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat
menentukan waktu pengikatan semen dengan menggunakan alat vicat.
2) Tujuan Khusus
Setelah melakukan pengujian ini diharapkan mahasiswa dapat :
a) Menentukan waktu pengikatan awal dari semen portland
b) Menentukan waktu pengikatan akhir dari semen portland
c) Terampil dalam menggunakan peralatan pemeriksaan waktu pengikatan
semen Portland
2. Acuan Normatif
a. ASTM C-191–92 :Setting Time of Hidraulic Cement Alternative.
b. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian BahanBandung
c. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik (1987) Teknologi Bahan 2
Bandung
d. SNI 03-6827-2002: Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland
dengan Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil
e. SNI 15-2049-2004 : Semen Portland
3. Teori Dasar
a. Semen
Semen berfungsi sebagai bahan pengikat adukan beton segar dan juga
sebagai bahan pengisi. Semen merupakan bahan pengikat hidrolis berupa
bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghasilkan klinker (bahan ini
terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis) dengan gips sebagai
bahan tambah. Ada dua macam semen, yaitu :
1) Semen hidrolis adalah semen yang akan mengeras jika bereaksi dengan
air, tahan terhadap air (water resistence) dan stabil di dalam air setelah
mengeras.
2) Semen non hidrolis adalah semen yang dapat mengeras tetapi tidak stabil
di dalam air, namun akan mengras di udara.
b. Air
Air merupakan matrial yang sangat penting dalam campuran beton
dan harganya paling murah. Dalam pembuatan beton, air yang digunakan
harus bersih dari campuran beton yang berbahaya seperti minyak, tumbuhan,
dan kandungan lainnya. Air mempunyai pengaruh penting terhadap kekutan
dan kemudahan dalam pelaksanaan beton karena kelebihan air dapat
menurunkan kekuatan beton dan dapat mengakibatkan beton menjadi
bleeding, yang mana air bersama semen akan bergerak keatas permukaan
aduka beton segar yang baru saja dituangkan. Perbandingan antara jumlah air
dengan semen harus dipertahankan karena kekuatan beton dipengaruhi oleh
dua hal, yaitu faktor air semen dan kepadatan.
c. Waktu Pengikatan
Waktu ikat (setting time)adalah waktu yang diperlukan semen untuk
mengeras, terhitung mulai bereaksi dengan air dan menjadi pasta semen
hingga pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan. Pengujian waktu
kurang dari 25 mm. Waktu ikat awal tersebut bukanlah waktu ikat awal yang
sebenarnya, tetapi waktu ikat awal palsu (false setting). Ini terjadi karena gips
alam yang terdapat dalam semen berubah menjadi gips hemidirat karena
panas, baik panas pada waktu dicampur dengan klinker maupun panas pada
saat penyimpanan, akibatnya gips alam yang asalnya stabil menjadi tidak
stabil sehingga cepat bereaksi dengan air.
b. Bahan
1) Semen 2) Air
5. Prosedur Pengujian
a. Timbang semen seberat 500 gr.
Menimbang Semen
b. Masukkan air sebanyak jumlah air yang digunkan untuk mencapai konsistensi
normal semenkedalam tromol pengadukan.