Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 06


Topik : Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Halaman : 1/5
400 KN (Cara British Standard / BS)

I. REFERENSI
BS 812 : PART 110 : 1990.

II. TUJUAN UMUM


Untuk mengetahui kekerasan/ kekuatan agregat kasar dengan cara memberi
tekanan pada benda uji dengan memakai aturan Standar British. Serta dapat
menentukan sifat agregat kasar berdasarkan kekerasannya dalam kaitan dan
penggunaannya untuk bahan campuran beton.

III. DASAR TEORI


Pada umumnya kekuatan dan elastisitas agregat tergantung dari jenis
batunya, susunan mineralnya, tekstur butirnya atau kristalnya. Kekuatan agregat
sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton, agregat yang lemah tidak akan
menghasilkan beton yang kuat dan untuk membuat beton kekuatan mutu tinggi
haruslah dipakai agregat yang tinggi pula kekuatannya. Kekuatan agregat diperoleh
dengan cara pengujian dengan menggunakan bejana tekan untuk agregat.
Pengujian ini dilakukan berdasarkan peraturan dalam British Standard
karena ayakan yang digunakan adalah ayakan standar ( 10 mm dan 14 mm ).
Pengujian ini meggunakan agregat kasar yang telah dicuci agar kadar lumpur yang
dikandungnya sedikit dan bersih dari kotoran, serta harus dioven untuk
mendapatkan berat tetap. Uji kekerasan ini menghasilkan data berupa jumlah
persentase berat butiran agregat yang lolos ayakan 2,36 mm setelah mengalami
tekanan 400 KN.
Bila jumlah agregat yang tertahan ayakan 2.36 mm adalah < 30%, maka
agregat tersebut dapat digunakan untuk beton tahan aus, sedangkan bila > 30%,
maka agregat tersebut hanya dapat digunakan untuk beton normal saja.
LABORATORIUM REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 06


Topik : Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Halaman : 2/5
400 KN (Cara British Standard / BS)

IV. PERALATAN DAN BAHAN


4.1 Peralatan
TABEL I

Timbangan Ayakan 14.0 mm


Cawan Oven
(Kafasitas Ayakan 10.0 mm
5000gr) Ayakan 2.36 mm

Mesin Tekan Bejana Selinder + Alat Perata


Ember (Alat Bantu)
Alas

Batang Pemadat
Sendok Agregat

4.2 Bahan
Agregat kasar (batu pecah) dalam keadaan kering oven ((110 ± 5) C˚)

V. LANGKAH KERJA
LABORATORIUM REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 06


Topik : Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Halaman : 3/5
400 KN (Cara British Standard / BS)

1. Sebelum pengujian terlebih dahulu mengeringkan agregat kasar dalam oven


dengan suhu (110 ± 5) C˚, sampai mencapai berat tetap.
2. Menyaring agregat kasar yang lolos ayakan 14 mm dan tertahan ayakan 10 mm.

3. Menimbang berat Bejana Silinder + landasannya (W1)

4. Memasukkan agregat kedalam bejana selinder dalam 3 lapisan tapi tidak terisi
penuh (beri jarak ±5cm untuk ruang alat perata), setiap lapisannya dipadatkan
sebanyak 25 kali menggunakan batang pemadat.

5. Meratakan agregat terhadap permukaan bejana dengan alat perata.

6. Menimbang Berat Agregat kasar + Bejana Silinder + landasan (W2)

7. Meletakkan stempel penekan pada bejana,lalu menekan stempel dengan mesin


penekan 400 KN ( dicapai dalam 10 menit )
LABORATORIUM REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 06


Topik : Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Halaman : 4/5
400 KN (Cara British Standard / BS)

8. Mengeluarkan benda uji, lalu menyaringnya dengan menggunakan ayakan 2,36


mm dan timbang agregat yang lolos ayakan tersebut ( W3 )

VI. DATA DAN ANALISA


6.1 DATA

Nomor Contoh I II III IV

Berat benda uji


W1 2599.4 2599.4 2696.1 2696.1
(gram)
Berat benda uji
tertahan ayakan
2,36 mm, setelah W2 2094.0 2094.0 2045.0 2045.0
ditekan 400 KN
(gram)
W1 - W 2 19.4 19.4 24.1 24.1
Kadar butir lolos
ayakan 2,36 mm X 100%
21.8
(%) W1

Catatan :
1. jika prosentase agregat tembus ayakan 2.36 mm < 30 % maka agregat bisa
digunakan untuk beton tahan aus.
2. jika prosentase agregat tembus ayakan 2.36 mm mencapai 30-40 % maka
agregat digunakan untuk beton biasa.

VII. KESIMPULAN
LABORATORIUM REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 06


Topik : Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Halaman : 5/5
400 KN (Cara British Standard / BS)

Berdasarkan hasil perhitungan data didapat persentase agregat sebesar 21.8 %


maka berdasarkan ketentuan umum dapat disimpulkan bahwa agregat bisa
digunakan untuk beton tahan aus.

Bandung, Desember 2007

Penanggung Jawab Dosen Pembimbing

Lingga Dwi R.H Rochaeti, ST


NIM 06101018 NIP 131 857 211

Anda mungkin juga menyukai