I. REFERENSI
• SNI 03-4142-1996, Metoda Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm).
• SNI 03-6819-2002, Spesifikasi Agregat Halus untuk Campuran Beraspal.
• ASTM D.75-2001, Practice for Sampling Aggregate.
• SNI 03-6889-2002, Tata cara pengambilan contoh Agregat.
• ASTM C.33-2001, Spec for Concrete Aggregate.
• SK SNI S-04-2417-1989-F, Spesifikasi Agregat sebagai bahan bangunan.
• Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Litbang Trans PU, Aprlil
2005.
II. TUJUAN
Nilai Bahan Lolos no.200 dari Agregat adalah prosentase berat bahan yang lolos
no.200 dari suatu agregat (benda uji) setelah melalui pencucian sampai jernih yang
diperbandingkan dengan berat bahan total.
1. Peralatan
Nama Gambar
No. Keterangan
Peralatan
1. Ayakan Ukuran
Standar Lubang
ayakan: 1,18
mm (no.16)
dan 0,075
mm (no.200).
5. Cawan, Sesuai
kuas, dan dengan
alat Bantu spesifikasi
lainnya
2. Bahan
a) Benda Uji
Agregat hasil sampling dan kering oven, dengan berat minimum seperti
tabel berikut:
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Timbang benda uji, dengan berat sesuai dengan ketentuan seperti table di
atas (W1 gram).
3. Isikan air ke dalam ember, sehingga benda uji terendam, kemudian aduk
benda uji dalam ember, sehingga menghasilkan pemisahan yang sempurna
antara butir kasar dengan butir lolos no.200. (gunakan bahan pembersih
untuk memudahkan pemisahan).
4. Tuangkan air pencuci dengan segera ke atas susunan saringan no.16 dan
no.200. (lakukan dengan hati-hati dan yang dituangkan hanya air pencucinya
saja/ suspensi).
5. Lakukan pekerjan pada langkah (3) dan (4), sehingga tuangan air pencuci
terlihat jernih.
6. Tuangkan semua benda uji yang tertahan di ayakan no.16 dan no.200 serta
yang ada dalam ember ke dalam cawan. (pastikan seluruh butiran tidak
tertinggal dan tercecer).
7. Keringkan cawan yang berisi benda uji di oven pada suhu 1105 0C sampai
berat tetap, kemudian dinginkan pada suhu ruang dan timbang beratnya (W2
gram).
8. Hitung Nilai Bahan lolos no.200 {(W1-W2)/W1} x 100%, sampai satu angka
di belakang koma.
VI. CATATAN
Nilai Bahan Lolos no.200 dari Agregat dilaporkan sebagai hasil rata-rata minimal
dua kali pengujian yang dinyatakan dalam bilangan satu angka dibelakang koma
dengan satuan prosen
VI. PERHITUNGAN
W1 − W 2
Nilai Bahan Lolos no.200 = x100%
W1
Dimana :
• W1 = Berat Benda Uji Sebelum dicuci kering oven (Gr)
• W2 = Berat Benda Uji Tertahan no.200 Setelah di cuci Kering Oven (Gr)
Contoh Perhitungan
Jika :
• W1 = 1002.2 Gram
• W2 = 999.7 Gram
Maka :
1002.2−99.7
Nilai Bahan Lolos no.200 = 𝑥100% = 0.25%
1002.2
Catatan:
1. KETENTUAN BERAT MINIMUM BENDA UJI
BERAT MINIMUM
UKURAN MAKSIMUM
BENDA UJI KERING
AGREGAT
OVEN
Ukuran
MM GRAM
Saringan
No.8 2.36 100
No.4 4.75 500
3/8 9.50 1000
3/4 19.00 2500
≥ 1 1/2 ≥ 38,10 5000
2. Pemeriksaan Kadar Bahan Lolos no.200 (0,075 mm) Agregat dilakukan minimal dalam 2 kali
percobaan, sedangkan nilai Akhir adalah prosentase rata-rata dari benda uji sejenis.
Diperiksa, Dikerjakan,
VII. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data berdasarkan Uji Kadar Bahan Lolos No.200 diperoleh nilai
bahan lolos No.200 sebesar 1.2% , maka agregat tidak memenuhi spek umum
bidang jalan dan jembatan, Litbang Trans PU untuk agregat kasar. Namun agregat
memenuhi spek agregat halus dalam (SNI 03-6819-2002) Spesifikasi Agregat
Halus untuk Campuran Beraspal.
VIII. LAIN-LAIN
Praktikum dilaksanakan secara daring, sehingga data diperoleh dari lampiran yang
tersedia.
IX. LAMPIRAN
Dr. Atmy Verani Rouly Sihombing, S.T., M.T. Anya Athalia Rahmizain Wardana
NIP. 198407242012122001 NIM. 201134002