Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR LINGKUNGAN JALAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA


PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) PEMBANGUNAN
JALAN RAYA CIBATU– MAJALAYA

Disusun oleh:

Muhammad Septa Sofyan

2-TPJJ

201134020

Dosen Pengampu:

R. Desutama RBP, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat 40559

2021/2022
KATA PENGANTAR

Laporan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan


Hidup (UKL-UPL) merupakan konsep Dokumen UKL-UPL sebagai bagian dari hasil kegiatan
pembangunan jalan dari Jl. Raya Cibatu-Majalaya yang berada di Kabupaten Garut dan Kabupaten
Bandung.

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL) ini mengakomodasikan substansi-substansi tentang Pendahuluan (Profil Kegiatan);
Rencana usaha dan/atau kegiatan; Dampak lingkungan yang akan terjadi; Program pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup; dan lampiran-lampiran pendukung studi temasuk rona
lingkungan hidup; strip-map (Potensi Dampak & Teknik Mitigasi); dan rekomendasi teknik
mitigasi yang perlu di integrasikan dalam proses desain.

UKL-UPL merupakan Dokumen Lingkungan Hidup (DLH) yang akan dievaluasi oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) dan menjadi dasar pemberian rekomendasi kepada
walikota untuk menyetujui pemberian izin. Kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan dan penetapan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) ini diucapkan terima kasih. Kami sangat
mengharapkan adanya masukkan saran dan kritik untuk penyempurnaan dalam penyusunan
dokumen ini.

Bandung, 19 Maret 2022

Penyusun
1. IDENTITAS PEMRAKARSA
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL) merupakan dokumen lingkungan yang harus disusun oleh
pemrakarsa/penanggung jawab di dalam setiap rencana kegiatan dalam rangka memberi
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Identitas pemrakarsa/penanggung jawab
dokumen UKL-UPL rencana kegiatan pembangunan Jalan di Kabupaten Garut dan
Kabupaten Bandung ini adalah:
a. Nama Institusi : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
b. Nama Penanggung Jawab : Muhammad Septa Sofyan
c. Alamat Kantor : Jl. Otista 48, Garut, Jawa Barat.
d. No. Telepon/email : 081248885589/muhammadsep12@gmail.com

2. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Nama usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan adalah Pembangunan Jalan Raya
Cibatu-Majalaya yang berada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung dan
bertujuan sebagai jalur alternatif untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Jl.
Kadungora, Jl. Nagreg, dan Jl. Limbangan.

2.2 Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berada di Kabupaten Karawang yang
menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cibatu yang berada di Kabupaten
Garut dengan Kecamatan Majalaya yang berada di Kabupaten Bandung.
Adapun lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, yaitu:
Rencana pembangunan jalan dimulai dari:
a. Jalan : Ki Hajar Dewantara
b. Kecamatan : Cibatu
c. Kabupaten : Garut
d. Provinsi : Jawa Barat

Sampai dengan:
a. Jalan : Cicalengka - Majalaya
b. Kecamatan : Majalaya
c. Kabupaten : Bandung
d. Provinsi : Jawa Barat
Kesampaian lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat. Berikut merupakan gambaran lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan serta kondisi topografinya.

2.3 Kegiatan di Sekitar Lokasi


Berdasarkan hasil pengamatan melalui Google Earth, kegiatan di sepanjang proyek
pembangunan jalan Jl. Raya Cibatu – Majalaya yaitu persawahan, pemukiman, dan
banyak lahan kosong, terdapat pula perairan (Sungai Cimanuk).

3. KONDISI LINGKUNGAN DAN KARAKTERISRIK LOKASI KEGIATAN

Kondisi lingkungan dan karakteristik lokasi kegiatan, sebagai berikut:


• Elevasi Dari Trase Jalan
Titik awal merupakan daerah datar, hingga pada jarak 540 m elevasi menurun dikarenakan terdapat
sungai cimanuk.

Pada KM 12 elevasi naik hingga ketinggian 824 m dikarenakan melewati pegunungan

Pada KM 13 hingga 17,5 elevasi terus meningkat hingga pada ketinggian 1256 m karena melewati
kaki gunung Guntur
Pada KM 21,5 elevasi berada di titik tertinggi dengan ketinggian 1419m
• Pusat Traffic, Industry dan Produksi

4. DATA TRASE JALAN


Titik awal : Cibatu
Titik akhir : Majalaya
Panjang Trase : 32,4 Km
Lebar Jalan : 9 meter
Lebar Lajur : 4,5 meter
Pengaturan Arah : 2/2 TB
Klasifikasi Jalan : Kolektor Primer
Rencana Trase Jalan : Cibatu-Majalaya
Status Jalan : Provinsi
Fungsi Jalan : Arteri
5. URAIAN MENGENAI KOMPONEN RENCANA KEGIATAN YANG DAPAT
MENIMBULKAN DAMPAK LINGKUNGAN

A. ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP PEMBANGUNAN JALAN BARU CIBATU-MAJALAYA

1. PRA KONSTRUKSI
a. Kegiatan survey,pengukuran dan pembebasan lahan
• Keresahaan masyarakat
• Ketidak pastian uang ganti rugi
• Alotnya jual beli lahan
• Merubah fungsi eksositem sekitar
b. Perizinan kepada dinas terkait
• Merubah RTRW
c. Perataan lahan dari pemukiman
• Keresahaan masyarakat
• Penurunan kualitas udara
• Kerusakan Jalan
2. KONSTRUKSI
a. Mobilisasi alat berat dan material
• Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
• Kerusakan Jalan
• Gangguan lintas
b. Pengoperasian basecamp
• Penurunan kualitas air permukaan
c. Pembersihan lahan (land clearing)
• Penurunan populasi vegetasi
• Penurunan kualitas air permukaan
• Merubah fungsi eksositem sekitar
d. Pekerjaan tanah
• Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
• Gangguan lalu lintas
• Penurunan kualitas air permukaan
• Gangguan aliran air
• Stabilitas Lereng
• Merubah fungsi eksositem sekitar
e. Pekerjaan drainase jalan
• Penurunan kualitas air permukaan
• Gangguan lalu lintas
• Merubah fungsi eksositem sekitar
f. Pekerjaan konstruksi badan dan perkerasan jalan
• Gangguan lalu lintas
• Merubah fungsi eksositem sekitar
• Peningkatan tingkat kebisingan
• Penurunan kualitas udara
3. PASCA KONSTRUKSI
a. Pengoperasian jalan
• Penurunan kualitas udara
b. Pemeliharaan jalan
• Gangguan aksebilitas
6. TABEL MENGENAI KOMPONEN RENCANA KEGIATAN YANG DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP PEMBANGUNAN JALAN BARU CIBATU-MAJALAYA

PERKIRAAN DAMPAK
PENTINGNYA DAMPAK BESARNYA DAMPAK
SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK
Cukup
Kurang Penting Penting Lebih Penting Sangat Penting Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
Penting
PRA KONSTRUKSI
Keresahaan masyarakat

Kegiatan survey,pengukuran dan Ketidak pastian uang ganti rugi


pembebasan lahan Alotnya jual beli lahan

Merubah fungsi eksositem sekitar

Perizinan kepada dinas terkait Merubah RTRW

Keresahaan masyarakat

Perataan lahan dari pemukiman Penurunan kualitas udara

Kerusakan Jalan
KONSTRUKSI
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan
Mobilisasi alat berat dan material Kerusakan Jalan

Gangguan lintas

Pengoperasian basecamp Penurunan kualitas air permukaan

Penurunan populasi vegetasi

Pembersihan lahan (land clearing) Penurunan kualitas air permukaan

Merubah fungsi eksositem sekitar


Penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan
Gangguan lalu lintas

Penurunan kualitas air permukaan


Pekerjaan tanah
Gangguan aliran air

Stabilitas Lereng

Merubah fungsi eksositem sekitar

Penurunan kualitas air permukaan

Pekerjaan drainase jalan Gangguan lalu lintas

Merubah fungsi eksositem sekitar

Gangguan lalu lintas

Pekerjaan konstruksi badan dan Merubah fungsi eksositem sekitar


perkerasan jalan Peningkatan tingkat kebisingan

Penurunan kualitas udara


PASCA KONSTRUKSI
Pengoperasian jalan Penurunan kualitas udara

Pemeliharaan jalan Gangguan aksebilitas


Matriks UKL - UPL Pembangunan Jalan Baru Cibatu-Majalaya

Institusi
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pengelola
dan
Sumber Jenis Besaran
Pemantaua
Dampak Dampak Dampak Periode
Bentuk UKL Lokasi UKL Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL n
UKL Lingkunga
n Hidup
1 Tahapan Pra Konstruksi
1,1 Keresahan Masyarakat
Kegiatan Jenis dampak Ukuran Melakukan sosialisasi Pengelolaan Pengelolaan Melakukan Lokasi pemantauan Pemantauan
survey, termasuk besaran tentang informasi keresahan masyarakat lingkungan pengamatan, ini dilakukan kepada dilakukan 3 bulan
pengukuran dampak dampak yang rencana kegiatan ini dilakukan kepada dilakukan selama wawancara dan masyarakat yang sekali selama a. Instansi
dan negatif dan diperkirakan pembangunan jalan masyarakat yang berlangsungnya mendengarkan terkena dampak kegiatan operasional Pelaksana yaitu
pembebasan berpotensi terhadap baru terkena dampak kegiatan pra aspirasi masyarakat sepanjang jalan baru berlangsung Dinas Bina
lahan, menjadi keresahan sepanjang jalan baru konstruksi yang terkena Marga selaku
perataan besar masyarakat dampak dari pemrakarsa
lahan dari yang berada pembangunan b. Instansi
pemukiman di sekitar Pengawas yaitu
lokasi : DPKPLH
pembanguna Garut dan Kab.
n Bandung
Wilayah
Setempat
2 Tahapan Konstruksi
2,1 Kesempatan Kerja
Kegiatan Jenis dampak Ukuran Prioritas tenaga kerja Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan melalui Lokasi pemantauan Pemantauan a. Instansi
mobilisasi tergolong besaran lokal sesuai dengan pengelolaan lingkungan wawancara dengan lingkungan dilakukan dilakukan sekali pada pelaksana yaitu
tenaga kerja positif dampak bidang keahliannya kecemburuan sosial dilakukan selama menggunakan diwilayah ruas jalan saat kegiatan DPURP Garut
pada tahap karena dikorelasikan dan sesuai kebutuhan masyarakat ini akan berlangsungnya pedoman yang akan dibuat perekrutan tenaga selaku
konstruksi perekrutan dengan khususnya tenaga dilakukan pada kegiatan wawancara. kerja dilakukan pemrakarsa
dan tenaga kerja perekrutan kerja unskilled dan pemukiman sekitar konstruksi Selanjutnya data b. Instansi
mobilisasi untuk pekerja keamanan ruas jalan tersebut dibuat pengawas yaitu
tenaga kerja konstruksi tabulasi dan • DPKPLH
skill lokal direkrut dari dianalisis secara daerah
tenaga kerja deskriptif kualitatif. setempat
lokal • Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Pemerintah
• Wilayah
Kecamatan dan
Desa setempat
• LSM kab.
setempat
c. Instansi
penerima
Laporan yaitu
• DPKPLH
Kab. Setempat
• Dinas Tenaga
Kerja dan
transmigrasi
Kab. setempat
Penurunan Kualitas Udara
2,2
Kegiatan Dampak Berdasarkan • Pembukaan akses Pengelolaan dampak Pengelolaan • Sebaran serta dilakukan diwilayah Satu bulan sekali Satu bulan
pengangkuta penurunan asumsi jalan dilakukan penurunan kualitas lingkungan penutupan debu ruas jalan yang akan selama masa kegiatan sekali selama
n material, kualitas kendaraan dengan pengerasan udara dilakukan di dilakukan selama pada permukaan dibangun tahap konstruksi masa kegiatan
pekerjaan udara alat berat dan pemadatan tanah tapak proyek yang kegiatan bangunan dan dilakukan tahap
tanah dan tergolong sebagai sehingga tidak dilalui oleh angkutan konstruksi tanaman diamati konstruksi
pekerjaan dampak sumber meningkatkan debu mobilisasi alat berat berlangsung. secara visual dilakukan
perkerasan negatif dan dampak pada musim kemarau. dan material • Mengamati secara a. Instansi
berpotensi penurunan • Melakukan pendukung yang langsung ceceran pelaksana yaitu
menjadi kualitas penyiraman jalan yang dekat dengan tanah di jalan yang Dinas Bina
besar karena udara yang berdebu didekat pemukiman digunakan untuk Marga selaku
kegiatan bersifat pemukiman terutama masyarakat. mobilisasi pemrakarsa
berlangsung bergerak apabila kegiatan peralatan. b. Instansi
lama. Selain disekitar dilakukan pada musim • Pengamatan pengawas yaitu
itu sumber pemukiman kemarau lapangan/pengukur • DPKPLH
dampak masyarakat • Mengatur jumlah an langsung Kabupaten
melewati sehingga kendaraan agar tidak parameter debu Garut dan Kab.
jalur yang dampak beriringan, serta dengan Dust Bandung
dekat dengan penurunan mengatur kecepatan Collector meter c. Instansi
pemukiman kualitas kendaraan agar tidak penerima
udara perlu melebihi 30 km/jam laporan yaitu
dikelola khususnya pada saat • DPKPLH
melewati pemukiman Kabupaten
• Menutup bak Garut dan
kendaraan truk Kabupaten
pengangkut material Bandung
agar tidak tercecer di
jalan, sehingga tidak
menimbulkan debu.
• Melakukan
sosialisasi kepada
penduduk disekitar
kegiatan agar dapat
diketahui oleh
masyarakat.
• Melakukan
pemeliharaan mesin
kendaraan serta
saluran gas buang
(knalpot)

2,3 Kerusakan Jalan


Kegiatan Jenis dampak Dikorelasika • Penerapan Pengelolaan dampak Waktu Pemantauan Lokasi pemantauan Pemantauan a. Instansi
pengangkuta tergolong n dengan spesifikasi teknis kerusakan jalan pengelolaan dilakukan dengan lingkungan adalah dilakukan 1(satu) kali Pelaksana
n material dampak jumlah tentang transportasi dilakukan disepanjang dampak cara pengamatan rute mobilisasi alat dalam sebulan selama yaitu Dinas
pada tahap negative kendaraan meliputi : pembatasan jalan yang dilalui oleh kerusakan jalan visual dan berat dan anngkutan kegiatan tahap
Bina Marga
konstruksi. karena yang tonase, alat berat kendaraan adalah sejak dokumentasi material konstruksi
pengangkuta digunakan, perawatan/perbaikan protek untuk tahapan kegiatan lapangan terhadap selaku
n material rute yang dengan penyiraman menyangkut material mobilisasi alat kondisi jalan rute pemrakarsa,
dengan digunakan jalan berat dan material mobilisasi alat berat b. Instansi
menggunaka dan • dilaksanakan dan material Pengawas
n kendaraan frekuensi Penerapan/implementa sampai pada yaitu :
akan jumlah si prosedur tahap paska DPKPLH
menyebabka pengangkuta penanganan dampak konstruksi Kabupaten
n kerusakan n perhari kerusakan jalan
Garut dan
jalan akibat
seringnya Kab.
lintasan Bandung
kendaraan Wilayah
setiap hari Setempat, c.
Instansi
Penerima
Laporan yaitu
: DPKPLH
Kabupaten
Garut dan
Kabupaten
Bandung
2,4 Penuruanan Populasi Vegetassi
Kegiatan Jenis dampak Berdasarkan Melakukan Pengeolaan Dilakukan selama Pengumpulan data Areal lahan yang Pemantauan a. instansi
pembersihan tergolong dampak pembersihan lahan lingkungan hidup kegiatan dilakukan dengan telah dibersihkan dilakukan 1(satu) kali Pelaksana
lahan atau dampak terhadap hanya pada area yang dilakukan dilokasi pembersihan cara observasi di masing-masing yaitu Dinas
land cleaning negative dan penurunan masuk ruang milik pembersihan lahan lahan langsung lokasi pembersihan
Bina Marga
pada tepi memiliki vegetasi jalan yaitu sepanjang jalan berlangsung dilapangan yakni lahan selama tahap
jalan dengan potensi besar berupa 32411 m mengamati dan konstruksi selaku
rata-rata karena trase semak mengukur lebar pemrakarsa,
lebar 1meter jalan terletak belukar, yang bersihkan b. Instansi
ruas kanan dikawasan pepohonan Pengawas
dan 1meter pegunungan, dan yaitu :
ruas kiri pada kaki gunung perkebunan DPKPLH
tahap guntur dan akibat Kabupaten
konstruksi area kegiatan
Garut dan
perkebunan pembersihan
serta lahan/land Kab.
persawahan. cleaning Bandung
yaitu sekitar Wilayah
42 hektar Setempat, c.
Instansi
Penerima
Laporan yaitu
: DPKPLH
Kabupaten
Garut dan
Kab.
Bandung
2,5 Gangguan Lalu Lintas
Kegiatan Dampak Berdasarkan • Penerapan Pengelolaan Pengelolaan Pengamatan visual Dilakukan pada tapak Satu bulan sekali a. instansi
mobilisasi peningkatan kondisi awal pengaturan lalu lintas lingkungan dilakukan dilakukan pada dan dokumentasi protek areal selama masa kegiatan Pelaksana yaitu
peralatan dan gangguan pada lokasi berupa : pada areal kegiatan saat kegiatan lapangan terhadap mobilisasi alat berat tahap konstruksi Dinas Bina
material, lalu lintas rencana 1. Pemasangan rambu mobilisasi alat berat mobilisasi alat kondisi lalu lintas dan material, dilakukan Marga selaku
pekerjaan tergolong kegiatan 2. Pengalihan lalu dan material, dan material, pekerjaan tanah, pemrakarsa,
tanah (galian dampak yang masih lintas (detour) pekerjaan tanah, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase b. Instansi
dan negative dan sepi dari lalu 3. Pengandaan pekerjaan drainase pekerjaan jalan, pekerjaan Pengawas yaitu
timbunan), tidak lintas flagman jalan, pekerjaan drainase jalan, pengerasan jalan dan : DPKPLH
pekerjaan berpotensi kendaraan pengerasan jalan dan pekerjaan lokasi pemeliharaan, Kabupaten
drainase, menjadi sehingga lokasi pemeliharaan pengerasan jalan jalan pada sepanjang Garut dan Kab.
perkerasan besar karena kejadian jalan pada sepanjang dan lokasi jalan yang akan Bandung
jalan dan kegiatan gangguan jalan yang akan pemeliharaan dibuat Wilayah
pemeliharaan tidak lalu lintas dibuat jalan pada tahap Setempat,
jalan berlangsung berupa konstruksi dan c. Instansi
lama yaitu kemacetan pasca konstruksi Penerima
hanya potensinya Laporan yaitu :
sampai tahap sangat kecil DPKPLH
konstruksi. Kabupaten
Garut dan Kab.
Bandung
2,6 Penurunan Kualitas Air Permukaan
Pembersihan Penurunan Besaran • Aktivitas domestic Pengelolaan Dilakukan selama Pengumpulan data Lokasi sumber air dan Pemantauan a. Instansi
lahan, kualitas air dampak para karyawan lingkungan dilakukan kegiatan kegiatan dan pengamatan sungai yang dilalui dilakukan 6 bulan Pelaksana yaitu
pekerjaan permukaan menurunnya khususnya mck di area pada areal kegiatan konstruksi langsung jalur kegiatan sekali selama Dinas Bina
galian dan kualitas air basecamp dikelola mobilisasi alat berat berlangsung dilapangan dengan kegiatan operasional Marga selaku
timbunan, permukaan melalui drainase dan material, memantau kualitas berlangsung pemrakarsa,
serta sebagai kedap air dan unit pekerjaan tanah, air b. Instansi
pengoperasia akibat septic tank yang pekerjaan drainase permukaan/sungai Pengawas yaitu
n basecamp timbulnya dilengkapi bidang jalan, pekerjaan yang dilalui jalur : DPKPLH
limbah cair rembesan pengerasan jalan dan pembangunan jalan Kabupaten
domestic • Limbah minyak dan lokasi pemeliharaan hotmix. Data Garut dan Kab.
dari pelumas bekas yang jalan pada sepanjang dianalisis secara Bandung
karyawan bersumber dari alat jalur yang akan deskriptif kualitatif Wilayah
dan oli bekas berat ditampung dan dibuat. Setempat,
dari dikemas secara baik c. Instansi
perawatan • Pada kegiatan land Penerima
mesin alat- clearing dilakukan Laporan yaitu :
alat berat. secara bertahap sesuai DPKPLH
kebutuhan sehinggga Kabupaten
areal bukaan tidak Garut dan Kab.
terbuka secara Bandung
langsung, dan
membuat drainase di
jalur bukaan sehingga
aliran air menuju
drainase
• Pada saat land
clearing agar selalu
mempertimbangkan
kondisi hidrologi

2,7 Gangguan Aliran Air


Pekerjaan Gangguan Gangguan • Penjaminan Pengelolaan Dilakukan selama Pengumpulan data Lokasi sumber air dan Pemantauan a. Instansi
tanah (galian aliran air aliran air intergrasi lingkungan lingkungan dilakukan kegiatan kegiatan dan pengamatan sungai yang dilalui dilakukan 6 bulan Pelaksana yaitu
dan atau terjadi atau pada pekerjaan tanah pada areal kegiatan konstruksi langsung jalur kegiatan sekali selama Dinas Bina
timbunan genangan terjadinya dan pekerjaan drainase mobilisasi alat berat berlangsung dilapangan dengan kegiatan operasional Marga selaku
tanah) dan genangan di • Sumber limbah dan material, memantau, berlangsung pemrakarsa,
tersumbatnya daerah domestic para pekerjaan tanah gangguan aliran air b. Instansi
saluran sekitar karyawan khususnya pekerjaan drainase yang dilalui jalur, Pengawas yaitu
protek MCK di area jalan, pekerjaan pembangunan Jalan : DPKPLH
karena basecamp dikelola pengerasan jalan dan Hotmix. Data Kabupaten
tertutupnya melalui drainase lokasi pemeliharaan dianilisis secara Garut dan Kab.
berupa kedap air dan unit jalan pada sepanjang deskriptif kualitatif Bandung
saluran septic tank yang jalur yang akan dibuat Wilayah
samping dilangkapi bidang Setempat,
jalan rembesan c. Instansi
existing, hal • Monitoring Penerima
ini akan genangan air pada Laporan yaitu :
merupakan kegiatan land clearing DPKPLH
dampak dilakukan secara Kabupaten
besar bertahap sesuai Garut dan Kab.
terutama kebutuhan sehingga Bandung
pada musim areal bukaan tidak
hujan. terbuka secara
langsung, dan
membuat drainase
dijalur bukaan
sehingga aliran air
menuju drainase
• Pada saat land
clearing agar selalu
mempertimbangkan
kondisi hidrologi

2,8 Stabilitas Lereng


Kondisi Gangguan Besaran • Dibuatkan dinding Pengelolaan Dilakukan selama Pengumpulan data Lokasi lereng sekitar Pemantauan a. instansi
Tanah pada stabilitas dampak penahan longsoran lingkungan dilakukan kegiatan kegiatan dan pengamatan lokasi yang akan dilakukan 6 bulan Pelaksana yaitu
beberapa lereng/longso timbulnya tingginya pada areal, pekerjaan konstruksi dan langsung dibangun jalan sekali selama Dinas Bina
titik r di tebing gangguan menyesuaikan tinggi tanah, pekerjaan pasca konstruksi dilapangan dengan kegiatan operasional Marga selaku
sekitar ruas kestabilan bagian tebing yang drainase jalan, berlangsung memantau stabilitas berlangsung pemrakarsa,
jalan lereng atau longsor pekerjaan pengerasan lereng yang dilalui b. Instansi
longsoran • Dibuatkan selokan jalan ada sepanjang jalur pembangunan Pengawas yaitu
sebagai dikaki tebing guna jalur yang akan dibuat jalan hotmix. Data : DPKPLH
akibat dari mengalirkan rembesan dianalisis seccara Kabupaten
penggalian air yang keluar dari deskriptif kualitatif Garut dan Kab.
jalan dapat bagian tebing yang Bandung
dikatakan longsor demikian juga Wilayah
besar karena dengan hujan yang Setempat,
melewati jatuh pada tebing c. Instansi
daerah • Pemasangan rambu- Penerima
pegunungan rambu peringatan baik Laporan yaitu :
dan kaki pekerjaan penggalian DPKPLH
gunung tebing, longsor, Kabupaten
Guntur kurangi kecepatan Garut dan Kab.
kendaraan dan lain Bandung
sebagainya
• Melakukan
penyusunan rencana
Teknik rinci penahan
longsor dalam gambar
rencana untuk
retaining wall (tembok
Penahan) dan Slope
Protection(perlindung
an lereng)
• Pada kegiatan land
clearing dilakukan
stabilitas lereg jalan
pada kondisi
kemiringan lahan yang
curam
• Pada saat land
clearing agar selalu
mempertimbangkan
kondisi hidrologi

3 Pasca Konstruksi
3,1 Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan Pengoperasia Ukuran Memasang rambu lalu Pelaksanaan Waktu Sebaran serta dilakukan diwilayah Dua tahun sekali a. instansi
Pengoperasia n Jalan, Besaran lintas, dan melakukan pengelolaan dampak pengelolaan penutupan debu ruas jalan Cibatu- selama masa jalan Pelaksana
n Jalan dengan sifat dampak Sosialisasi penurunan kualitas adalah pada saat pada permukaan Majalaya dan digunakan yaitu Dinas
dampak terhadap Pemeliharaan mesin udara ini akan pengoperasian bangunan dan disekitanya
Bina Marga
negatif penurunan kendaraan serta dilakukan disepanjang jalan tanaman diamati
berupa emisi kualitas saluran gas buang secara visual. selaku
pemrakarsa
gas buang, udara terkait (knalpot) agar ruas jalan Cibatu- Pengamatan b. Instansi
berlangsung pengoperasia mengurangi emisi gas Majalaya lapangan/ Pengawas
selama masa n jalan buang dan pengukuran yaitu :
pengoperasia sepanjang meminimalkan langsung parameter
DPKPLH
n jalan, jalan yakni suaranya. Menutup debu dengan dust
dengan 32411 m bak kendaraan truk collector meter. Kabupaten
sebaran di pengangkut material Garut dan
sepanjang agar tidak tercecer Kab.
tapak proyek dijalan, sehingga tidak Bandung
menimbulkan debu. Wilayah
Setempat
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu
: DPKPLH
Kabupaten
Garut dan
Kab.
Bandung
3,2 Kegiatan Pemeliharaan Jalan
Kegiatan Jenis dampak Dampak ini Melakukan Pada lokasi tertentu Pengelolaan pengamatan visual dilakukan pada lokasi pemantauan gangguan a. Instansi
Pemeliharaan tergolong tergolong pemeliharaan secara yang membutuhkan lingkungan dan dokumentasi tertentu pada tempat aksesibilitas Pelaksana yaitu
Jalan kecil, yaitu kecil karena berkala sesuai dengan pemeliharaan/perbaik dilakukan pada lapangan terhadap melakukan masyarakat dilakukan Dinas Bina
adalanya hanya pada kondisi jalan yang ada an saat kegiatan aksesibilitas perbaikan/pemelihara setiap melakukan Marga selaku
gangguan lokasi pemeliharaan masyarakat an jalan perbaikan/pemelihara pemrakarsa
aksesibilitas tertentu yang jalan tahap pasca sepanjang koridor an jalan b. Instansi
saat adanya akan konstruksi proyek Pengawas yaitu
kegiatan diperbaiki : DPKPLH
pemeliharaan Kabupaten
jalan atau Garut dan Kab.
perbaikan Bandung
jalan yang Wilayah
rusak Setempat
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu :
DPKPLH
Kabupaten
Garut dan Kab.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai