Disusun oleh:
2-TPJJ
201134020
Dosen Pengampu:
Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat 40559
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL) ini mengakomodasikan substansi-substansi tentang Pendahuluan (Profil Kegiatan);
Rencana usaha dan/atau kegiatan; Dampak lingkungan yang akan terjadi; Program pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup; dan lampiran-lampiran pendukung studi temasuk rona
lingkungan hidup; strip-map (Potensi Dampak & Teknik Mitigasi); dan rekomendasi teknik
mitigasi yang perlu di integrasikan dalam proses desain.
UKL-UPL merupakan Dokumen Lingkungan Hidup (DLH) yang akan dievaluasi oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) dan menjadi dasar pemberian rekomendasi kepada
walikota untuk menyetujui pemberian izin. Kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan dan penetapan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) ini diucapkan terima kasih. Kami sangat
mengharapkan adanya masukkan saran dan kritik untuk penyempurnaan dalam penyusunan
dokumen ini.
Penyusun
1. IDENTITAS PEMRAKARSA
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL) merupakan dokumen lingkungan yang harus disusun oleh
pemrakarsa/penanggung jawab di dalam setiap rencana kegiatan dalam rangka memberi
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Identitas pemrakarsa/penanggung jawab
dokumen UKL-UPL rencana kegiatan pembangunan Jalan di Kabupaten Garut dan
Kabupaten Bandung ini adalah:
a. Nama Institusi : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
b. Nama Penanggung Jawab : Muhammad Septa Sofyan
c. Alamat Kantor : Jl. Otista 48, Garut, Jawa Barat.
d. No. Telepon/email : 081248885589/muhammadsep12@gmail.com
Sampai dengan:
a. Jalan : Cicalengka - Majalaya
b. Kecamatan : Majalaya
c. Kabupaten : Bandung
d. Provinsi : Jawa Barat
Kesampaian lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat. Berikut merupakan gambaran lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan serta kondisi topografinya.
Pada KM 13 hingga 17,5 elevasi terus meningkat hingga pada ketinggian 1256 m karena melewati
kaki gunung Guntur
Pada KM 21,5 elevasi berada di titik tertinggi dengan ketinggian 1419m
• Pusat Traffic, Industry dan Produksi
1. PRA KONSTRUKSI
a. Kegiatan survey,pengukuran dan pembebasan lahan
• Keresahaan masyarakat
• Ketidak pastian uang ganti rugi
• Alotnya jual beli lahan
• Merubah fungsi eksositem sekitar
b. Perizinan kepada dinas terkait
• Merubah RTRW
c. Perataan lahan dari pemukiman
• Keresahaan masyarakat
• Penurunan kualitas udara
• Kerusakan Jalan
2. KONSTRUKSI
a. Mobilisasi alat berat dan material
• Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
• Kerusakan Jalan
• Gangguan lintas
b. Pengoperasian basecamp
• Penurunan kualitas air permukaan
c. Pembersihan lahan (land clearing)
• Penurunan populasi vegetasi
• Penurunan kualitas air permukaan
• Merubah fungsi eksositem sekitar
d. Pekerjaan tanah
• Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
• Gangguan lalu lintas
• Penurunan kualitas air permukaan
• Gangguan aliran air
• Stabilitas Lereng
• Merubah fungsi eksositem sekitar
e. Pekerjaan drainase jalan
• Penurunan kualitas air permukaan
• Gangguan lalu lintas
• Merubah fungsi eksositem sekitar
f. Pekerjaan konstruksi badan dan perkerasan jalan
• Gangguan lalu lintas
• Merubah fungsi eksositem sekitar
• Peningkatan tingkat kebisingan
• Penurunan kualitas udara
3. PASCA KONSTRUKSI
a. Pengoperasian jalan
• Penurunan kualitas udara
b. Pemeliharaan jalan
• Gangguan aksebilitas
6. TABEL MENGENAI KOMPONEN RENCANA KEGIATAN YANG DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK LINGKUNGAN
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP PEMBANGUNAN JALAN BARU CIBATU-MAJALAYA
PERKIRAAN DAMPAK
PENTINGNYA DAMPAK BESARNYA DAMPAK
SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK
Cukup
Kurang Penting Penting Lebih Penting Sangat Penting Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar
Penting
PRA KONSTRUKSI
Keresahaan masyarakat
Keresahaan masyarakat
Kerusakan Jalan
KONSTRUKSI
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan
Mobilisasi alat berat dan material Kerusakan Jalan
Gangguan lintas
Stabilitas Lereng
Institusi
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pengelola
dan
Sumber Jenis Besaran
Pemantaua
Dampak Dampak Dampak Periode
Bentuk UKL Lokasi UKL Bentuk UPL Lokasi UPL Periode UPL n
UKL Lingkunga
n Hidup
1 Tahapan Pra Konstruksi
1,1 Keresahan Masyarakat
Kegiatan Jenis dampak Ukuran Melakukan sosialisasi Pengelolaan Pengelolaan Melakukan Lokasi pemantauan Pemantauan
survey, termasuk besaran tentang informasi keresahan masyarakat lingkungan pengamatan, ini dilakukan kepada dilakukan 3 bulan
pengukuran dampak dampak yang rencana kegiatan ini dilakukan kepada dilakukan selama wawancara dan masyarakat yang sekali selama a. Instansi
dan negatif dan diperkirakan pembangunan jalan masyarakat yang berlangsungnya mendengarkan terkena dampak kegiatan operasional Pelaksana yaitu
pembebasan berpotensi terhadap baru terkena dampak kegiatan pra aspirasi masyarakat sepanjang jalan baru berlangsung Dinas Bina
lahan, menjadi keresahan sepanjang jalan baru konstruksi yang terkena Marga selaku
perataan besar masyarakat dampak dari pemrakarsa
lahan dari yang berada pembangunan b. Instansi
pemukiman di sekitar Pengawas yaitu
lokasi : DPKPLH
pembanguna Garut dan Kab.
n Bandung
Wilayah
Setempat
2 Tahapan Konstruksi
2,1 Kesempatan Kerja
Kegiatan Jenis dampak Ukuran Prioritas tenaga kerja Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan melalui Lokasi pemantauan Pemantauan a. Instansi
mobilisasi tergolong besaran lokal sesuai dengan pengelolaan lingkungan wawancara dengan lingkungan dilakukan dilakukan sekali pada pelaksana yaitu
tenaga kerja positif dampak bidang keahliannya kecemburuan sosial dilakukan selama menggunakan diwilayah ruas jalan saat kegiatan DPURP Garut
pada tahap karena dikorelasikan dan sesuai kebutuhan masyarakat ini akan berlangsungnya pedoman yang akan dibuat perekrutan tenaga selaku
konstruksi perekrutan dengan khususnya tenaga dilakukan pada kegiatan wawancara. kerja dilakukan pemrakarsa
dan tenaga kerja perekrutan kerja unskilled dan pemukiman sekitar konstruksi Selanjutnya data b. Instansi
mobilisasi untuk pekerja keamanan ruas jalan tersebut dibuat pengawas yaitu
tenaga kerja konstruksi tabulasi dan • DPKPLH
skill lokal direkrut dari dianalisis secara daerah
tenaga kerja deskriptif kualitatif. setempat
lokal • Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Pemerintah
• Wilayah
Kecamatan dan
Desa setempat
• LSM kab.
setempat
c. Instansi
penerima
Laporan yaitu
• DPKPLH
Kab. Setempat
• Dinas Tenaga
Kerja dan
transmigrasi
Kab. setempat
Penurunan Kualitas Udara
2,2
Kegiatan Dampak Berdasarkan • Pembukaan akses Pengelolaan dampak Pengelolaan • Sebaran serta dilakukan diwilayah Satu bulan sekali Satu bulan
pengangkuta penurunan asumsi jalan dilakukan penurunan kualitas lingkungan penutupan debu ruas jalan yang akan selama masa kegiatan sekali selama
n material, kualitas kendaraan dengan pengerasan udara dilakukan di dilakukan selama pada permukaan dibangun tahap konstruksi masa kegiatan
pekerjaan udara alat berat dan pemadatan tanah tapak proyek yang kegiatan bangunan dan dilakukan tahap
tanah dan tergolong sebagai sehingga tidak dilalui oleh angkutan konstruksi tanaman diamati konstruksi
pekerjaan dampak sumber meningkatkan debu mobilisasi alat berat berlangsung. secara visual dilakukan
perkerasan negatif dan dampak pada musim kemarau. dan material • Mengamati secara a. Instansi
berpotensi penurunan • Melakukan pendukung yang langsung ceceran pelaksana yaitu
menjadi kualitas penyiraman jalan yang dekat dengan tanah di jalan yang Dinas Bina
besar karena udara yang berdebu didekat pemukiman digunakan untuk Marga selaku
kegiatan bersifat pemukiman terutama masyarakat. mobilisasi pemrakarsa
berlangsung bergerak apabila kegiatan peralatan. b. Instansi
lama. Selain disekitar dilakukan pada musim • Pengamatan pengawas yaitu
itu sumber pemukiman kemarau lapangan/pengukur • DPKPLH
dampak masyarakat • Mengatur jumlah an langsung Kabupaten
melewati sehingga kendaraan agar tidak parameter debu Garut dan Kab.
jalur yang dampak beriringan, serta dengan Dust Bandung
dekat dengan penurunan mengatur kecepatan Collector meter c. Instansi
pemukiman kualitas kendaraan agar tidak penerima
udara perlu melebihi 30 km/jam laporan yaitu
dikelola khususnya pada saat • DPKPLH
melewati pemukiman Kabupaten
• Menutup bak Garut dan
kendaraan truk Kabupaten
pengangkut material Bandung
agar tidak tercecer di
jalan, sehingga tidak
menimbulkan debu.
• Melakukan
sosialisasi kepada
penduduk disekitar
kegiatan agar dapat
diketahui oleh
masyarakat.
• Melakukan
pemeliharaan mesin
kendaraan serta
saluran gas buang
(knalpot)
3 Pasca Konstruksi
3,1 Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan Pengoperasia Ukuran Memasang rambu lalu Pelaksanaan Waktu Sebaran serta dilakukan diwilayah Dua tahun sekali a. instansi
Pengoperasia n Jalan, Besaran lintas, dan melakukan pengelolaan dampak pengelolaan penutupan debu ruas jalan Cibatu- selama masa jalan Pelaksana
n Jalan dengan sifat dampak Sosialisasi penurunan kualitas adalah pada saat pada permukaan Majalaya dan digunakan yaitu Dinas
dampak terhadap Pemeliharaan mesin udara ini akan pengoperasian bangunan dan disekitanya
Bina Marga
negatif penurunan kendaraan serta dilakukan disepanjang jalan tanaman diamati
berupa emisi kualitas saluran gas buang secara visual. selaku
pemrakarsa
gas buang, udara terkait (knalpot) agar ruas jalan Cibatu- Pengamatan b. Instansi
berlangsung pengoperasia mengurangi emisi gas Majalaya lapangan/ Pengawas
selama masa n jalan buang dan pengukuran yaitu :
pengoperasia sepanjang meminimalkan langsung parameter
DPKPLH
n jalan, jalan yakni suaranya. Menutup debu dengan dust
dengan 32411 m bak kendaraan truk collector meter. Kabupaten
sebaran di pengangkut material Garut dan
sepanjang agar tidak tercecer Kab.
tapak proyek dijalan, sehingga tidak Bandung
menimbulkan debu. Wilayah
Setempat
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu
: DPKPLH
Kabupaten
Garut dan
Kab.
Bandung
3,2 Kegiatan Pemeliharaan Jalan
Kegiatan Jenis dampak Dampak ini Melakukan Pada lokasi tertentu Pengelolaan pengamatan visual dilakukan pada lokasi pemantauan gangguan a. Instansi
Pemeliharaan tergolong tergolong pemeliharaan secara yang membutuhkan lingkungan dan dokumentasi tertentu pada tempat aksesibilitas Pelaksana yaitu
Jalan kecil, yaitu kecil karena berkala sesuai dengan pemeliharaan/perbaik dilakukan pada lapangan terhadap melakukan masyarakat dilakukan Dinas Bina
adalanya hanya pada kondisi jalan yang ada an saat kegiatan aksesibilitas perbaikan/pemelihara setiap melakukan Marga selaku
gangguan lokasi pemeliharaan masyarakat an jalan perbaikan/pemelihara pemrakarsa
aksesibilitas tertentu yang jalan tahap pasca sepanjang koridor an jalan b. Instansi
saat adanya akan konstruksi proyek Pengawas yaitu
kegiatan diperbaiki : DPKPLH
pemeliharaan Kabupaten
jalan atau Garut dan Kab.
perbaikan Bandung
jalan yang Wilayah
rusak Setempat
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu :
DPKPLH
Kabupaten
Garut dan Kab.
Bandung