Anda di halaman 1dari 25

ANDAL

( Analisis Dampak Lingkungan)


Kelompok 2 :
• M Iqbal S (112018021)
• Syifa Agustina (112018013)
• Tia Prastia (112018024)
• Yogi Ghurimpal (112018026)
Pengertian ANDAL

Fungsi ANDAL

Tata Cara Membuat ANDAL

PENDEKATAN PENILAIAN ANDAL

Analisis Dokumen ANDAL “Pembanguan Jalan Jalur Utara


Palabuhanratu – Cisolok “
Pengertian ANDAL Fungsi ANDAL

Analisis Dampak Lingkungan Hidup Untuk memberikan pertimbangan guna


(ANDAL) adalah telaahan secara pengambilan keputusan kelayakan
cermar dan mendalam tentang atau ketidak layakan dari rencana
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
rencana usaha dan/atau kegiatan diusulkan.
(PP. Nomor 27 Tahun 1991 Pasal 1)
Tata Cara Membuat ANDAL
1. Usulan sebuah proyek datang dari “ pemerkarsa”
2. Penyaringan yang dilaksanakn dengan Penyajian Lingkungan Hidup “PIL”
3. Dalam hal ini jika pemerakarsa sejak mulai berpendapat bahwa usulan proyeknya kan membuat
dampak yang penting maka pemerakarsa beserta instansi yang bertanggung jawab dapat membuat
ANDAL dengan membuat Kerangka Acuan terlebih dahulu.
4. Pemerkarsa membuat ANDAL sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan setelah itu diajukan
kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dikaji dan memperoleh keputusan.
Ada 3 kemungkinan hasil dari penilaian :
1. ANDAL disetujui setelah itu pemerakarsa melanjutkan membuat RKL dan RPL
2. ANDAL ditolak karena dianggap kurang sempurna atau lengkap
3. ANDAL ditolak karena diprediksi dampak negative tang tidak bias ditanggulangi oleh ilmu dan
teknologi, yang ada lebh besar dari dampak positifnya.
Muatan Dokumen ANDAL

• Pendahuluan
• Dekskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta alternatifnya
• Deskripsis rinci rona lingkungan awal
• Hasil pelibatan masyarakat
• Hasil penentuan dampak penting hipodetik (DPH) yang dikaji batas wilayah studi
dan batas waktu kajian
• Hasil perakiraan dampak penting
• Hasil evaluasi secara holistic terhadap dampak lingkungan
• Daftar pustaka
• Lampiran
Analisis Dokumen ANDAL “Pembanguan Jalan
Jalur Utara Palabuhanratu – Cisolok “
• Rencana kegiatan
“Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Pembanguan Jalan Jalur Utara Palabuhanratu
– Cisolok “. DI Desa Cimanggu, Desa Cibodas (Kecamatan Palabuhanratu), Desa Sukamaju, Desa
Cikakak, Desa Cimaja (Kecamatan Cikakak), dan Desa Karangapak (Kecamatan Cisolok)
Kabupaten Sukabumi.
• Secara ringkas data teknis pembangunan jalan jalur utara Palabuhanratu – Cisolok adalah sebagai
berikut:
➢Panjang Jalan : ±17 Km
➢ROW : 12 meter
➢Lebar Badan Jalan : 6 meter
➢Tipe Perkerasan : Aspal Hotmix
➢Perlintasan Sungai : Sungai Cimaja, Sungai Cihaur, Sungai Sukawayana, Sungai Citepus
Ruang Lingkup Proses Analisis
• Identifikasi dampak potensial
• Tahap Pra Kontruksi
• Evaluasi dampak potensial • Tahap Kontruksi
• Dampak penting hipotetik • Tahap Operasi
• Batas wilayah studi
Pra Kontruksi Kontruksi Operasi
• Pengurusan Perizinan dan • Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi • Pengoperasian Jalan
Pengadaan Lahan • Mobilisasi Alat Berat dan Material • Pemeliharaan Jalan
• Sosialisasi Kegiatan Bahan
• Dampak Pra Kontruksi : Keresahan • Penyiapan Lahan dan Pematangan
Masyarakat Lahan
• Pekerjaan Struktur Jalan
• Pekerjaan Pembangunan Jembatan
• Pekerjaan Fasilitas Pendukung
• Pekerjaan Perapihan Lokasi
Kegiatan
• Dampak Tahap Kontruksi :
- Peningkatan Kebisingan
- Gangguan Lalu Lintas
- Polusi Udara
- Terciptanya Lapangan Kerja
- Terciptanya Peluang Usaha
- Peningkatan Air Larian
- Gangguan Kesehatan
Masyarakat
P
R
A
Pengurusan Perizinan dan Pengadaan Lahan
K Lahan yang akan digunakan sebagian merupakan jalan eksisting dan dilakukan status peningkatan jalan dan
O sebagian dibutuhkan pembebasan lahan. Berikut status lahan yang akan digunakan untuk jalur pembangunan :
N • Ruas jalan Cimanggu-Cibodas jalan eksisting sudah ada lebar badan jalan + 3 meter status peningkatan
T jalan.
R • Ruas jalan Cibodas-Sukamaju eksisting jalan batu sebagian dan sebagian lagi pembuatan jalan baru dan
U jembatan Citepus.
K • Ruas jalan di desa Sukamaju berupa peningkatan jalan desa lebar eksisting + 2.5 meter kemudian masuk ke
S jalan kabupaten lebar badan jalan + 5 meter, masuk ke jalan perkebunan eksistingf perkerasan batu lebar 2.5
I meter, setelah itu sampai ke wilayah desa Cikakak telah ada pembukaan jalan sebelumnya serta pembuatan
jembatan sukawayana dan jembatan cihaur.
• Dari jembatan cihaur sampai akhir trase di Desa Karangpapak kecamatan Cisolok berupa pembuatan jalan
baru dan jembatan Cimaja, dominasi lahan milik masyarakat.
P
R
A
Sosialisasi Kegiatan
K
O Sosialisasi tersebut berupa diskusi guna mendapat kesepakatan bersama
N dari masyarakat sekitar lokasi kegiatan di Desa Cimanggu, Desa Cibodas
T (Kec. Palabuhanratu), Desa Sukamaju, Desa Cikakak, Desa Cimaja (Kec.
R Cikakak), Desa Karangpapak (Kec. Cisolok) Kabupaten Sukabumi.
U Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2018.
K
S
I
P
R
Dampak Pra Kontruksi : Keresahan Masyarakat
A

K
O Pengurusan perizinan dan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan jalur utara
N Palabuhanratu-Cisolok ,dikarenakan lahan merupakan hal yang sangat penting karena
T sebagian besar penduduk di wilayah studi berkecimpung dibidang pertanian.
R Data rona awal hasil wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa 51,91%
U responden menyatakan sangat setuju terhadap rencana kegiatan, 46,56% responden
K menyatakan setuju dan 1,53% reponden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan kondisi rona
S lingkungan awal termasuk kategori kualitas lingkungan yang sangat baik karena responden
I yang tidak setuju hanya 1,53% responden.
Berdasarkan sifat dan kepentingan dampak timbulnya keresahan masyarakat terhadap
kegiatan pengurusan perizinan dan pengadaan lahan ini tergolong negatif tidak penting (-
TP).
K
O
N Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
T
R
U Tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap konstruksi ini diperkirakan sebanyak
K ± 180 orang terdiri dari tenaga kerja berkeahlian dan tidak berkeahlian.
S
I
K
O
N Penyiapan Lahan dan Pematangan Lahan
T
R
U
• Pembersihan Lahan dan Pengupasan Pengelolaan lingkungan yang direncanakan
Top Soil diantaranya:
K
S Kegiatan penyiapan lahan akan • Tenaga kerja yang terlibat pada tahap
I
berpotensi menimbulkan dampak seperti pematangan lahan akan dilengkapi dengan
peningkatan kebisingan, gangguan masker penutup mulut untuk menghindari
terhadap flora dan fauna, dan keresahan sebaran debu dan dilengkapi alat safety.
masyarakat. • Pekerjaan pematangan lahan tidak
dilaksanakan pada malam hari
• Menjaga kondisi mesin kendaraan proyek
• Pekerjaan Tanah agar selalu baik
Kegiatan ini akan berpotensi • Membanguan sedimen trap untuk padatan
menimbulkan dampak seperti penurunan tersuspensi/lumpur seperti kolam
kualitas udara dan peningkatan pengendapan lumpur yang memadai untuk
kebisingan. mengendapkan lumpur sebelum dialirkan ke
sungai.
K Pekerjaan Struktur Jalan
O
N Pekerjaan struktur jalan dibagi 2 metode perkerasan, perkerasan berbutir dan
T perkerasan beton semen
R
U
K
S Pekerjaan Pembangunan Jembatan
I
Ruas jalan jalur utara Palabuhanratu – Cisolok diperkirakan akan melewati beberapa
sungai yaitu sungai Cimaja, sungai Cihaur, sungai Sukawayan dan sungai Citepus.
Dalam perencanaanya akan dibangun 4 jembatan yang melewati sungai-sungai
tersebut, dengan panjang rata-rata ± 85

Pekerjaan Fasilitas Pendukung


Selain dari pekerjaan struktur jalan, dilaksanakan pula pekerjaan fasilitas pendukung,
seperti pembangunan drainase, pekerjaan kelengkapan sarana jalan seperti pengecatan
marka jalan, lampu penerangan jalan umum dan rambu-rambu
K
O
N Pekerjaan Perapihan Lokasi Kegiatan
T
R
U Kegiatan perapihan jalan dilakukan setelah semua kegiatan konstruksi selesai.
K Pekerjaan perapihan jalan yaitu membersihkan sisa-sisa material untuk
S diangkut ke tempat lain. Selain itu dilakukan pemeriksaan kembali kondisi jalan
I
yang dihasilkan termasuk kesesuaian hasil dengan rencana.
K
O Dampak Tahap Kontruksi
N
T
R 1.Pencemaran udara
U
K • Pada tahap konstruksi ini akan terdapat kegiatan yang dapat menimbulkan
S dampPada tahap konstruksi ini akan terdapat kegiatan yang dapat menimbulkan
I dampak terhadap penurunan kualitas udara yaitu kegiatan mobilisasi alat berat dan
material bangunan serta pekerjaan struktur bangunan. Pekerjaan tersebut
diprakirakan akan mengemisikan gas-gas maupun partikulat (debu). Emisi gas
(seperti CO, N0x, SO2) terutama yang berasal dari pembakaran bahan bakar
kendaraan yang digunakan, dan partikulat debu yang dihasilkan dari kegiatan
konstruksi.
• Dari hasil perhitungan konsentrasi pencemaran di udara ambien pada saat tahap
kontruksi diperkirakan dengan adanya input emisi gas dan partikulat ke udara
ambien pada masa konstruksi akan terjadi peningkatan konsentrasi pencemar di
udara ambien, tetapi peningkatan tersebut tidak melebihi baku mutu yang
dipersyaratkan.
K
O 2.Peningkatan Kebisingan
N
T • Pada tahap konstruksi, peningkatan kebisingan bersumber dari kegiatan
R mobilisasi alat berat dan material konstruksi serta pekerjaan struktur
U bangunan. Kebisingan yang timbul disebabkan oleh suara kendaraan, alat-
K
S
alat berat dan alat-alat mekanis lainnya yang digunakan
I • Kebisingan tersebut juga akan dirasakan dan berdampak langsung terhadap
para pekerja konstruksi dengan tingkat kebisingan yang didengar sebesar 73
dB(A), dengan nilai ambang batas untuk pekerja sebesar 85 dB(A) selama 8
jam (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.13/Men/X/2011)..
K
O 3. Gangguan Lalu Lintas
N
T Dengan adanya rencana pembangunan jalan jalur utara palabuhanratu-cisolok
R ini, gangguan lalu lintas terkait dengan kegiatan ini diperkirakan dapat terjadi
U
K
pada tahap pembangunan/konstruksi. Pada tahap konstruksi gangguan berasal
S dari kegiatan mobilisasi alat dan material, menuju dan dari lokasi
I pembangunan, yang diprakirakan akan mempengaruhi kinerja jaringan jalan di
sekitar lokasi kegiatan.
Namun pada masa konstruksi, peningkatan V/C ratio pada waktu puncak pada
Jalan Palabuhanratu - Cisolok masih berada pada kisaran 0,23 pada jam
puncak, dimana kondisi ini diprakirakan relatif masih sangat baik (lancar)
karena jumlah kendaraan melintas masih di bawah kapasitas jalan.
K
O 4. Kecepatan Jaringan Jalan
N
T Kecepatan jaringan jalan diprediksi tidak akan terlalu terpengaruh (menurun)
R akibat bertambahnya volume lalu lintas di ruas jalan Palabuhanratu - Cisolok
U
pada tahap konstruksi. Tambahan jumlah kendaraan yang datang dan pergi dari
K
S
lokasi kegiatan yang tercermin dari peningkatan V/C rasio, akan menurunkan
I tingkat kelancaran lalu lintas yang tercermin dalam kecepatan kendaraan
K
O 5.Terciptanya Kesempatan Kerja
N
T • Kegiatan mobilisasi tenaga kerja tahap konstruksi secara langsung
R memberikan dampak pada terciptanya kesempatan kerja bagi masyarakat
U
K
setempat khususnya pencari kerja di wilayah studi ini akan membutuhkan
S tenaga kerja sekitar 180 jiwa.
I • Berdasarkan data rona hasil wawancara dengan responden di wilayah studi
tingkat pengangguran masih cukup tinggi, sehingga dengan adanya kegiatan
yang memberikan prioritas terhadap angkatan kerja di wilayah studi dapat
mengurangi pengangguran yang ada.enaga kerja sekitar 180 jiwa.
K
O 6.Terciptanya Peluang Usaha
N
T
Pendapatan karyawan/tenaga kerja umumnya digunakan untuk keperluan
R
U
konsumsi pangan dan nonpangan. Pengeluaran karyawan untuk konsumsi
K pangan adalah sebesar 57,5% dan konsumsi nonpangan sebesar 42,5%
S (Siregar, G dan Herwanto, W, 2015). Pengeluaran untuk konsumsi pangan oleh
I karyawan akan dilakukan di wilayah terdekat dimana karyawan/tenaga kerja
berdomisili, maka berdasarkan uraian tersebut maka pendapatan tenaga kerja
yang bekerja di kegiatan ini 57,5% akan dibelanjakan di wilayah studi.
K
O 7.Peningkatan Air Larian
N
T Pada tahap kegiatan konstruksi, lahan di lokasi proyek akan menjadi lahan
R terbuka yang dipersiapkan untuk kegiatan konstruksi jalan, maka diprakirakan
U akan terjadi peningkatan koefisien runoff dari Cro = 0,30 menjadi Cro = 0,41.
K
S
Rencana pembangunan jalan jalur utara Palabuhanratu – Cisolok ini sepanjang
I
±17 Km dengan ROW 12 meter dan badan jalan 6 meter atau seluas 30,6 Ha..
Dengan peningkatan koefisien runoff tersebut, maka debit runoff akan
meningkat juga, yaitu dari 1,76 m3/detik pada kondisi awal (pra-konstruksi)
menjadi 2,41 m3/detik pada tahap konstruksi. Peningkatan runoff dari seluruh
luasan rencana pembangunan jalan jalur utara palabuhanratu - cisolok pada
tahap konstruksi adalah 0,65 m3/detik dari kondisi awal (pra-konstruksi).
K
O 8.Gangguan Kesehatan Masyarakat
N
T Kasus ISPA pada anak-anak atau balita yang diperberat akan dapat menimbulkan
R kematian. Kasus tahun 2010 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi
U yang terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita
K (Kemenkes RI, 2012).
S Dikhawatirkan terjadinya peningkatan kasus ISPA pada anak balita dan kelompok
I rentan. Seperti hal nya aktivitas mobilisasi kendaraan pengangkut bahan-bahan
material kebutuhan bangunan yang diperkirakan akan diangkut dengan ritase
pengangkutan melalui sepanjang pemukiman, yang juga dapat menyumbang
partikulat debu di sekitar area proyek. Dikhawatirkan akan memperberat kasus
penyakit pada paru-paru, ISPA, Influenza (batuk dan pilek), bronchitis, penyakit kulit
dan juga hipertensi oleh sebab adanya peningkatan debu dan kebisingan (lalu lalang
kendaraan pengangkut).
O
P Pengoperasian Jalan
E
R Pengoperasian jalan adalah membuka jalan yang telah selesai dibangun untuk
A keperluan pelayanan lalu lintas.
S
I

Pemeliharaan Jalan
1.Perawatan rutin
2. Perawatan berkala/periodic
3. Pelapisan ulang (overlay)
4. Melengkapi sarana jalan (rambu-rambu)
5. Pengecatan ulang marka jalan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai