Wilayah Studi
Kab. Garut
KONDISI WILAYAH STUDI
LETAK DAN ADMINISTRASI KAB. GARUT
1. Letak :
Utara : Kab. Bandung dan Kab. Sumedang
Timur : Kabupaten Tasikmalaya
Selatan : Samudera Indonesia
Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
Alternatif Trase
-Rute/trase
-Panjang dan ROW
-Karakteristik teknis lain
Rekomendasi
-Rekomendasi teknis
-Rekomendasi implementasi
ANALISIS MANFAAT (ROAD USER COST)
Biaya
Kurva Sediaan Kurva Sediaan
(Do-minimum) (Do-something)
A
C1
B
C2 Kurva
E Permintaan
V1 V2 Volume
Kurva Biaya
Total
Setelah Adanya
Perbaikan
Kurva Biaya (Produksi +
Total Transportasi)
Kondisi Awal C’
(Produksi + B’
Transportasi)
C B
D
Kurva Biaya Produksi
D’
Volume
V V’
PERENCANAAN TEKNIS (GEOMETRIK)
A. Alinemen Horizontal
Alinyemen horisontal adalah proyeksi sumbu jalan pada
bidang horizontal, yang terdiri dari trase lurus dan trase
lengkung, yang biasa dinamakan tikungan.
B. Alinemen Vertikal
Alinyemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan pada
bidang vertikal. Perencanaan alinyemen vertikal juga terdiri
dari bagian lurus dan bagian lengkung, yang merupakan
peralihan antara kedua macam kelandaian.
PERENCANAAN TEKNIS (PERKERASAN)
Perencanaan perkerasan meliputi bahan dan tebal
perkerasan. Adapun tipe yang dipakai adalah perkerasan
lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid
pavement). Dalam pekerjaan ini akan ditinjau berdasarkan
perencanaan perkerasan lentur.
ke Garut
Segment 2
Segment 3
Segment 1
Derajat
1 Kejenuhan (VCR) 0,58 0,77 1,08 0,44 0,59 0,82 0,27 0,36 0,51
2 Kecepatan 43 36 10 59 45 41 43 36 10
3 Derajat Iringan 0,77 0,85 0,93 0,68 0,77 0,86 0,54 0,63 0,73
Kinerja jaringan jalan Garut – Cikajang sudah mulai berkurang, Pada tahun 2018 derajat
kejenuhannya sudah di atas 1
Untuk jalan Garut – Bts. Garut/Tasikmalaya juga sudah mulai menurun
DATA SKUNDER PRODUKSI PERTANIAN
RUAS JALAN / TAHUN
2018 2023 2028 2018 2023 2028 2018 2023 2028 2018 2023 2028
Derajat
1 Kejenuhan 0,35 0,46 0,65 0,34 0,46 0,64 0,22 0,29 0,41 0,24 0,33 0,44
2 Kecepatan 59 45 41 50 45 41 48 44 40 48 44 38
Derajat
3 Iringan 0,61 0,70 0,80 0,61 0,68 0,80 0,47 0,56 0,66 0,51 0,59 0,68
Dengan adanya pembangunan jalan alternatif Cimaragas - Gandasari kinerja jaringan jalan
eksisting menjadi lebih baik. Hal ini karena sebagian lalu lintas akan beralih ke ruas jalan
ini.
Jalan Cimaragas – Gandasari diperkirakan sampai tahun 2028 kinerja pelayanannya juga
masih baik.
KONDISI PELAYANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT
PELAYANAN (VOLUME KAPASITAS RASIO /VCR)
NILAI TINGKAT KATEGORI KONDISI
PELAYANAN (VCR)
0 – 0,2 A • Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi;
• Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat
dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan
maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan;
• Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya
tanpa atau dengan sedikit tundaan.
0,2 – 0,44 B • Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas;
• Kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum
mempengaruhi kecepatan;
• Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih
kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.
0,45 – 0,74 C • Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan
dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi;
• Kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas
meningkat;
• Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan,
pindah lajur atau mendahului.
KONDISI PELAYANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT
PELAYANAN (VOLUME KAPASITAS RASIO /VCR)
NILAI TINGKAT KATEGORI KONDISI
PELAYANAN (VCR)
0,75 – 0,84 D • Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan
kecepatan masih ditolerir namun sangat terpengaruh oleh
perubahan kondisi arus;
• kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan
hambatan temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang
besar;
• Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam
menjalankan kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini
masih dapat ditolerir untuk waktu yang singkat.
0,85 – 1,0 E • Arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D dengan volume lalu
lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah;
• Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas
tinggi;
• Pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan durasi pendek.
Lebih 1 F • Arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang;
• Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi
kemacetan untuk durasi yang cukup lama;
• Dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0.
DATA SKUNDER PRODUKSI PERTANIAN
Produksi Tingkat Pertumbuhan Harga
Luas Lahan
Komoditi (Ton) Produksi Luas Lahan Petani
Eksisting (ha) Ton/ha (%) (Rp/kg)
Bawang 175 1719 9,82 2,20 16.000
Merah
Cabe 276 4125 14,94 2,60 15.000
Dari analisis sensitivitas biaya konstruksi pembangunan jalan naik sampai 30%,
kegiatan pembangunan jalan masih layak dilaksanakan. Hal ini terlihat nilai IRR
masih di atas 15% sedangkan BCR masih di atas 1 %. Demikian juga kalau biaya
pembangunan jalan turun maka indikator IRR dan BCR nya juga makin besar.
SENSITIVITAS BOK TERHADAP KELAYAKAN
EKONOMI
BOK Kendaraan Naik NPV IRR BCR
Naik 10% 275.267.332,35 30,87% 2,83
Naik 20% 269.198.409,91 30,48% 2,79
Naik 30% 263.129.487,46 30,09% 2,75
Turun 10% 287.405.177,25 31,65% 2,92
Turun 20% 293.474.099,69 32,05% 2,96
Turun 30% 299.543.022,14 32,44% 3,00
Dari analisis sensitivitas terhadap Biaya Operasi Kendaraan apabila BOK naik sampai
30%, kegiatan pembangunan jalan masih layak dilaksanakan. Hal ini terlihat nilai IRR
masih di atas 15% sedangkan BCR masih di atas 1%. Demikian juga kalau BOK turun
maka indikator IRR dan BCR nya juga makin besar.
RINGKASAN KAJIAN AWAL DAMPAK
LINGKUNGAN
ISU LINGKUNGAN KAJIAN LEBIH LANJUT DALAM TAHAPAN
YANG MITIGASI
STUDI AMDAL
TERIDENTIFIKASI
Perubahan Drainase Karakteristik drainase alami pada trase Penyelarasan rancangan teknik
Alami jalan yang ada dengan drainase alami
Mempertahankan drainase alami
untuk mengurangi kerusakan hutan
Perubahan Luas lahan semak belukar, perkebunan Perketat perijinan penggunaan
Penutupan Lahan dan pertanian lahan
Perubahan Timbulnya pusat-pusat kegiatan baru Menciptakan pusat-pusat pertum-
Aksesibilitas yang tidak terkendali buhan untuk peningkatan mobilitas
Jenis vegetasi hutan yang terdapat Mendorong pertumbuhan pada
sepanjang jalur koridor sektor pertanian/perikebunan
Perubahan gaya Mobilitas dan perilaku penduduk yang Menciptakan pusat-pusat pertum-
hidup berdiam di sekitar rute jalan yang akan buhan untuk peningkatan mobilitas
dibangun
Pengembangan Karakteristik geologi lokasi quary yang Merencanakan pemanfaatan lokasi
quary direncanakan quary, pada tahap pasca
Keanekaragaman hayati quary yang penambangan
direncanakan
TERIMA KASIH