Analysis And Design Of Suranadi Road Drainage System, Narmada Sub-District, West
Lombok Regency
Artikel Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh:
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
ABSTRAK
Desa Suranadi Kecamatan Narmada adalah daerah pegunungan yang termasuk daerah wisata yang paling
unggul di Kabupaten Lombok Barat. Wilayah Suranadi memiliki permasalah saluran jalan yang tidak mampu
menampung debit banjir akibat limpasan air hujan tepatnya dari jalan pemengkolan selat hingga plang Lesehan Taufik II
yang memiliki Panjang 3.5 Km. Genanga air tersebut sangat mengganggu sistem transportasi sehingga sering terjadi
kecelakaan. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalah genangan tersebut yaitu
diperlukan saluran drainase jalan yang tepat.
Perencanaan ini menggunakan data curah hujan maksimum harian tahunan selama 10 tahun yaitu tahun 2009
sampai tahun 2018. Data yang ada sudah melalui tahap uji konsistensi dengan metode Rescaled Adjusted Partial Sums
(RAPS) dan dinyatakan konsisten. Proses perencanaan menggunakan persamaan – persamaan umum untuk
perencanaan saluran drainase yang meliputi rumus Monolobe, rumus Manning, dan rumus – rumus lainnya. Sedangkan
perhitungan Rencana Anggaran Biaya menggunakan Standar Satuan Harga terbaru 2018. Untuk rencana saluran drainase di
jalan Suranadi menggunakan Beton U-Ditch dengan tiga tipe dimensi 50 x 50 cm, 80 x 80 cm, 100 x 100 dan 2 type bentuk
gorong-gorong box culvert yaitu dimensi 50 x 50 cm dan 80 x 80 cm. Rencana anggaran biaya untuk pembangunan
saluran ini sebesar Rp.14,919,000,000 (Empat belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).
Sum
ber : Hasil analisis
𝑥̅= 1377
𝑥̅= 137.7
10
KONSISTEN
( 10−1 )(10−2)57.50³
Dari data curah hujan maksimum rata-rata, 𝐶𝑠 = 2.024
selanjutnya dihitung parameter statistik untuk d. Koefisien variasi (Cv)
memilih sebaran yang cocok. Analisis parameter 𝐶𝑣 = 𝑆
statistic curah hujan disajikan pada tabel dibawah ini 𝐶𝑣 = 57.50 𝑥
137.7
:
𝐶𝑣 = 0.418
e. Koefisien kurtosis
𝑖=1(Ck) Interval kelas I = data terkecil + Ik
𝑛 ( 𝑛−1 )(𝑛−2)(𝑛−3)𝑆⁴
𝐶k = 𝑛²𝑥 ∑ (𝑥𝑖−𝑥 )⁴ = 80 + 40.60
4
= 120.60
𝐶k = 10²𝑥 464256716.337
Interval kelas II = Interval kelas I + Ik
( 10−1 )(10−2)(10−3)57.50⁴
= 120.60 + 40.60
𝐶k = 8.427
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai = 161.20
Interval kelas III = Interval kelas II + Ik
𝐶𝑣 = 0.418, 𝐶𝑠 = 2.024 dan 𝐶k = 8.427 maka jenis sebaran
= 161.20 + 40.60
dipilih berdasarkan syarat-syarat seperti tercantum pada tabel
= 201.80
dibawah ini :
Interval kelas IV = Interval kelas III + Ik
= 201.80 + 40.60
Tabel 4 Persyaratan Parameter Statistik Suatu
= 242.40
Distribusi
Interval kelas V = Interval kelas IV +
No. Distribusi Persyaratan
Ik
1 Gumbel Cs = 1,14
Ck = 5,4 = 242.40 + 40.60
2 Normal Cs = 0 = 283
Ck = 3
e. Derajat kebebasan
3 Log Cs = Cv3 + 3Cv
Dk = k – (P + 1)
Normal Ck = Cv8 + 6Cv6 +
= 5 – (2 + 1) = 2
15Cv4 + 16Cv2 + 3
P = 2 untuk distribusi log pearson tipe
4 Log Selain dari nilai di
III
Pearson III atas
Tabel 5 Analisis Uji Chi-Kuadrat
Sumber : Bambang Triatmodjo, 2010 Interval Kelas Ei Oi Oi-Ei (Oi-Ei)
2
Tabel 4.4 menunjukan bahwa jenis agihan yang dipilih adalah 120.60 < x ≤ 161.20 2.00 4 2 4
Oi = jumlah data curah hujan yang memenuhi
Log Pearson III. 161.20< x ≤ 201.80 2.00 1 -1 1
Untuk α = 5 % Dk = 2 ; didapat X2 (Tabel 2.4) = 5.991
Uji Kecocokan 201.80 < x ≤ 242.40 2
2.00 0 -2 4
Untuk mengetahui data tersebut benar sesuai dengan X (hitung)𝐺𝑖=1
2
=∑ (Oi − Ei)
242.40 < x ≤ 283 2.00 1 -1 1
Ei
jenis sebaran teoritis yang dipilih sebelumnya maka perlu X (hitung) = 14
2
10
Jumlah = 1.4 10 10 0 14
dilakukan pengujian kecocokan sebelum dilakukan pengujian.
Maka, syarat : X2(hitung) < X2(tabel)
Ada 2 pengujian dalam menetukan
1.400 < 5.991 OK
kecocokan data yaitu Uji Chi-
Kesimpulan : Hipotesa Log Pearson III diterima.
Kuadrat dan Uji Smirnov-Kolmogorov.
1. Uji Chi-Kuadrat
2. Uji Smirnov-Kolmogorov
a. Penentuan Jumlah kelas
Selain pengujian kecocokan Chi-Kuadrat
k = 1 + 3,322 log n
maka perlu juga dilakukan pengujian kecocokan
k = 1 + 3,322 log 10
Smirnov-Kolmogorov. Data digambarkan pada kertas
k = 4,332 ≈ 5
probabilias dengan cara Weibull. Langkah
selanjutnya memploting data pada kertas kementakan
b. Penentuan interval kelas
lk =
(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)
𝑘
lk = 283−80
5
lk = 40.60
c. Sebaran analitis
Ei = 𝑛 = 10 =2
𝑘 5
d. Pembagian interval kelas
dengan peluang teoritis (P) sebagai sumbu X dan curah Tabel 7 Analisis Curah Hujan Rancangan Metode
hujan (log X) sebagai sumbu Y. Kemudian mencari Log Pearson III
peluang data pengamatan (P1) dengan cara menarik garis log Xi - (log Xi -
(log Xi -
penggambaran pada kertas distribusi Log Pearson III 3 ̅=∑ 𝑛117 2.068
log 𝑋𝑖 -0.044 = 2.111
0.002 0.000
̅𝑙𝑜𝑔𝑋
̅
(lampiran) didapat maka selanjutnya perlu dilakukan 4 93
b. Standar 1.968
deviasi ̅
𝑛 -0.144 0.021 -0.003
̅= 𝑖=1
21.212
2
pengujian kecocokan metode yang digunakan 5 102 ̅ ) 2.009 𝑛−1 -0.103 0.011 -0.001
10
dengan uji Smirnov Kolmogorov. 6 80
𝑆𝑙𝑜𝑔𝑥 =√
1.903
∑
-0.209
(𝐿𝑜𝑔 𝑋− ̅𝑙𝑜𝑔𝑋
0.044 -0.009
1saluran Jalan
Permukiman 0.545
0.436 0.85 0.413
2.195
Koefisien Pengaliran Lahan
1.214 0.15
Harga koefisien pengaliran ditentukan Vegetasi
= 0.413
=(0.545𝑥0.85)+(1.214𝑥0.15)+(0.439𝑥0.60)
𝐿𝑠𝐿𝑠
= (218.161−190.000)
=
1650
= 0.017
Kemiringan lahan (is) = ∆𝐻
𝐿
(𝑒0−𝑒1)
𝐿
=
(218.227−218.161)
= 0.007
10
Koefisien hambatan (nd) = 0.013 (Tabel
2.9)
Koefisien manning (n) = 0.013 (Tabel 2.10)
V(asumsi) = 1 m/dt
Maka t0𝑥3.28
=[ 2 x L x
3
𝑛
√𝑠
]
0.167
=[ 2 x3.28 x
10 x 3 0.013
√0.007
] 0.167
= 1.233 menit
Gambar 7 Waktu Konsentrasi
td = 1650 = 27.5
detik = 0.458 menit 60x1
Waktu Konsentrasi
tc = 1.233 + 0.458
Waktu konsentrasi adalah waktu yang
= 1.691 menit
diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang paling
Perhitungan hasil analisis waktu konsentrasi
jauh pada daerah aliran ke titik kontrol yang ditentukan di
untuk setiap saluran akan ditampilkan
bagian hilir suatu saluran. Waktu konsentrasi dapat
pada Tabel 9 Berikut ;
dihitung dengan membedakan dua komponen, yaitu (1) waktu
Tabel 9 Hasil Analisis Waktu Konsentrasi
yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampai
saluran terdekat t0 dan (2) waktu perjalanan dari
pertama masuk saluran sampai titik keluaran td yang dapat
ditulis sebagai berikut :
𝑡 = 𝑡 +𝑡
𝐶 0 𝑑
t0 = [2 𝑥3.28 x L x 𝑛 ] 0.167
menit
3 √𝑠
𝑡 =
𝑑 𝐿𝑠 menit Waktu konsentrasi yang digunakam adalah waktu
60𝑣
Berikut ini adalah contoh perhitungan waktu maksimum yaitu : 1.691 menit = 0.028 jam
konsentrasi pada saluran 1 :
Panjang lintasan aliran di dalam saluran (Ls) = 1650 m Analisis Intensitas Hujan
Panjang lintasan aliran di atas permukaan lahan (L) = 10 Analisis intensitas hujan memakai rumus
m Mononobe karena data curah hujan yang didapat berdasarkan
Elevasi awal saluran (E0) = + 218.161 Elevasi curah hujan harian.
akhir saluran (E1) = + 190.000 Elevasi awal Berikut ini contoh perhitungan intensitas hujan
lahan (e0) = +218.727 (Peta pada Saluran 1 berdasarkan kala ulang 5 tahun.
topografi) Besaran hujan dengan kala ulang 5 tahun (R24) = 168.170 mm
Waktu konsentrasi (tc) = 0.028 jam Maka : Debit Banjir Saluran
I=𝑅 Debit banjir saluran adalah total debit dari
[ ]
24
24 2/3
24
[ 0.028
𝑡𝑐 24 tiap-tiap saluran. Berikut ini contoh perhitungan debit banjir
= 168.170
] 2/3
1 168.170 0.028 629.534 Hasil analisis debit banjir saluran pada masing-
2 168.170 0.028 629.534 masing saluran dapat dilihat pada Tabel 4.12
3 168.170 0.028 629.534 berikut:
4 168.170 0.028 629.534
5 168.170 0.028 629.534 Tabel 12 Hasil Analisis Debit Banjir Rancangan
6 168.170 0.028 629.534 No Nama Sumber
Q : Hasil Analisis Qsal
Uraian
Karena saluran 1 dan saluran 2 berada di
Saluran Saluran (m /dt)3
(m /dt) 3
Kontrol :
Koefisien kontraksi : 0.900
Q total (rancangan) ≤ Q Saluran (kapasitas saluran ) Q saluran
koefisien gesekan pada dinding: 0.013 Lebar
=VxA
gorong-gorong (b) : 0.8 m
Q saluran = 1 R i A 2/3 1/2
Tinggi air digorong-gorong (h) : 0.8 m
𝑛
1.862 = 1 [ ] i (b x h)
𝐴 2/3 1/2
𝑛 𝑃[
] i [(b x h)
𝑏𝑥ℎ
2/3 1/2
Menghitung debit kapasitas Gorong-gorong
1.862 =
0.800𝑥 ℎ
1 𝑏+2ℎ
1.862 = 𝑛0.013 0.800+2ℎ
1
] 0.017 (0.800x 2/3 1/2 G1:
Q total (rancangan) ≤ Q Saluran (kapasitas saluran )
h) =0.600 Q saluran = V x A
Kemudian ditambahkan dengan tinggi jagaan 0.20 m Q saluran
R =i 1 A
2/3 1/2
𝑛 𝑃 [𝑏 𝑥 ℎ
1.862 = 1 𝑏+2ℎ [ 0.800𝑥]2/3ℎ i1/2 (b x h)
Tabel 14 Dimensi Saluran 1.862𝑛 = 10.800+2ℎ
0.013
] 0.017 (0.800x
2/3 1/2
h)
h = 0.600
untuk menentukan ruang bebas untuk
gorong-gorong maka dipakai tinggi gorong 0.800 m.
Selanjutnya untuk perhitungan saluran kapasitas dipakai
h : 0.800 m.
menentukan tipe gorong-gorong
Galia
H : 0.800 m Urugan Galian Volume Volume
Nama Stasi Tana n
Jarak
1.2D = 0.800 x 0.800 m = 0.640 m Salur onin h Tanah Saluran
(m) Galian Urugan
(m2)
Sehingga didapat H< 1.2D maka dipakai gorong- an g (m2) (m2)
(m )
3
(m )
3
5
257.5
215
429
6
Total 257.5
215
3
Saluran
U tipe 80 - 80 -120
1
600.0
500
667
(m)
4
(btg) 2
200.0
167
5
U tipe 100 - 100 -120
No
3
1586.5
1322
2644
4
1586.5
1322
7
Box Culver 50 - 50 -100
(btg) 1
4.000
4.000
4
8
Box Culver 80 - 80 -100
6
22.000
22.000
22
Sumber : Hasil Analisi
Untuk pekerjaan pemasangan uitset
dihitung dengan satuan per meter panjang sepanjang
1
Saluran 5. Sehingga volume pekerjaan pemasangan Untuk menghitung Rencana Anggaran
uitset untuk Saluran 5 adalah sebagai berikut: Biaya dapat dihitung menggunakan Rumus :
Diketahui : Panjang Saluran 1 = 261.5 m RAB bangunan = Volume x Harga per m bangunan 2
Pekerjaan
3 Pekerjaan Pemasangan U ditch Pemasangan U
3 ditch -
tipe 50 - 50 -
tipe 50 - 50 -120 btg 805,558.90 120 438 btg Rp 805,558.90 Rp 353,103,317.83
tipe 80 - 80 -
tipe 80 - 80 -120 btg 1,544,557.51 120 2732 btg Rp 1,544,557.51 Rp 4,219,216,257.99
tipe 100 - 100 -
120 2642 btg Rp 2,093,558.90 Rp 5,530,484,760.83
tipe 100 - 100 -120 btg 19,526.29 Pemasangan
Pekerjaan Pemasangan Tutup 4 Tutup U ditch
4 U ditch
tipe 50 - 60 438 btg Rp 391,558.90 Rp 171,633,317.83
8 saluran 1379 m
3
Rp 170,352.38 Rp. 234,957,548,46
Total Rp 14,918,302,976.82
8 Pekerjaan Urugan Tanah m 3
67,341.27
Pekerjaan pembongkaran
9 batukali m 3
170,352.38
Biaya untuk pembangunan jaringan 4. Dari hasil perhitungan rencana anggaran
drainase menggunakan beton U ditch dan box culvert di dijalan biaya diperoleh akumulasi biaya untuk
Suranadi sebesar Rp. 14,918,302,976.82 dan pembangunan jaringan drainase
dibulatkan menjadi Rp.14,919,000,000 (Empat belas miliar menggunakan beton U ditch dan Box
sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah). Culvert di Jalan Raya Suranadi Kecamatan
Kesimpulan Narmada Kabuaten Lombok Barat terbilang sebesar
Berdasarkan hasil analisis dalam bab
Rp.14,919,000,000 (Empat belas miliar
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
sembilan ratus sembilan puluh
berikut:
sembilan juta rupiah).
1. Berdasarkan perhitungan debit banjir yang
terjadi, didapat nilai debit banjir saluran
Saran
sebesar 1.862 m /det pada saluran 1 dan saluran
3
lain:
2. Berdasarkan hasil analisis perencanaan sistem
1. Sebelum merencanakan Saluran Drainase,
drainase jalan suranadi arah aliran airnya menuju
data-data topografi dan hidrologi harus
ke satu sungai berdasarkan Peta Topografi dan
benar-benar lengkap dan terbaru.
direncanakan 3 Tipe saluran yaitu Tipe A adalah
2. Dalam suatu perencanaan, dalam hal ini
Saluran 1 dan saluran 2, Tipe B adalah Saluran
perencanaan saluran drainase kita harus teliti
3 dan saluran 4, dan Tipe C adalah Saluran % dan
dalam perhitungan termasuk
Saluran 6.
penentuan dimensi saluran, agar air yang
3. Dari hasil perhitungan, diperoleh 3 Tipe
melalui drainase ini mengalir sesuai arah yang
saluran U-ditch yaitu Tipe A 80 x 80 cm (Saluran
direncanakan.
1 dan 2), tipe B 100 x 100 (Saluran 3 dan 4), Tipe C 50
x 50 cm (Saluran 5 dan 6), dan 2 Tipe bentuk 3. Adanya perawatan saluran yang baik karena
mengingat kondisi tofografi yang curam di Jalan
gorong-gorong Box Culvert yaitu Tipe A 80 x 80 cm
Suranadi sehingga tidak ada
(Saluran 1) dan Tipe C 50 x 50 cm (Saluran 6).
sedimentasi saat terjadi banjir.