Anda di halaman 1dari 3

TUGAS IV PERPETAAN

KONDISI BUFFER DRAINASE DI SEMARANG UTARA


DENGAN QGIS 3.8

Disusun oleh :

Muhammad Fadel Nugraha 21080118130096

Departement Teknik Lingkungan


Universitas Diponegoro
PEMBAHASAN

Sistem drainase perkotaan adalah satu kesatuan sistem teknis dan non teknis dari prasarana
dan Sarana Drainase perkotaan. Objek tempat yang akan disasar adalah Kecamatan Semarang
Utara, Kota Semarang. Semarang Utara sebagai wilayah besar di Kota Semarang yang seringkali
terkena dampak yang besar jika terjadi banjir. Hal ini disebabkan Kondisi saluran drainase yang
lebih kecil (sekunder, tersier, dan seterusnya) dan Kapasitas saluran makin hari makin menurun
akibat sedimentasi, sampah, dan pemeliharaan yang kurang. Permasalahan tersebut perlu
diproyeksikan agar mendapatkan aliran air di Semarang Utara dapat tersalurkan dengan baik 1.
Dalam melakukan proyeksi tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
bahwa pasal 21 ayat 3 bahwa aturan aliran air untuk mengendalikan sistem aliran air hujan agar
mudah melewati belokan daerah curam, gorong-gorong, pertemuan saluran, bangunan terjun,
jembatan, tali air (street inlet), pompa, pintu air. Permodelan yang digunakan menggunakan
software QGIS 3.8.

Gambar 1 Proyeksi Buffer Drainase Kecamatan Semarang Utara

1
TD, Wismarini. 2011. Metode perkiraan laju aliran puncak (debit air) sebagai dasar analisis sistem drainase di daerah aliran sungai wilayah
semarang berbantuan SIG.
Adapun parameter yang digunakan dalam membuat proyeksi di QGIS 3.8 adalah sungai,
kontur, jalan, sistem drainase, rumah, taman, dan rel kereta api. Dengan permodelan QGIS 3.8,
sistem drainase di Semarang Utara dilakukan proyeksi untuk pelebaran ukuran drainase perkotaan
dengan penambahan 0.005x jarak. Tujuan dilakukan buffer sistem drainase adalah memperkecil
ruang banjir di Semarang Utara. Ketika dilakukan buffer dengan penambahan 0.005x tersebut,
terlihat di gambar 1 bahwa sistem drainase mengurangi luasan rumah (ditandai warna hijau
pekat), taman (ditandai warna pink), dan jalan (ditandai warna hitam). Namun, drainase yang
dicanangkan adalah drainase tertutup sehingga tidak mengurangi luasan area yang lain dan
memperbesar ruang aliran air.

Proyeksi drainase juga perlu ditinjau dari kontur. Area yang memiliki kontur tinggi perlu
diproyeksi untuk sistem drainase yang memerlukan kapasitas jaringan saluran
drainase yang memadai. Kapasitas untuk dataran tinggi dapat menggunakan rumus2 :

Dengan :

CW = koefisien (1,25).
L = panjang curb opening inlet (m).
W = lebar sisi penurunan (m).
D = kedalaman di pinggir diukur dari kemiringan melintang normal (m)

2
Lestari, Linda Budi, dkk. 2017. Perencanaan Sistem Drainase Kabupaten Magelang. JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL,
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 356 – 365. UNDIP : Semarang

Anda mungkin juga menyukai