Anda di halaman 1dari 9

DESAIN 3D SALURAN IRIGASI TRAPEZOIDAL

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK FREECAD


Trapezoidal Irrigation Channel 3d Design Using FreeCAD Software
Uswatul Lameiss Khazealdi1, Siti Inggum Gumilang2, Vianney Evita3, Fuad Rosyadi4,
Muhammad Ryan Devara5
Kamis Sore – Kelompok 6
1,2,3,4,5)
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper, Kampus
IPB Dramaga, Bogor, 16680
Email: vianney_evita@apps.ipb.ac.id

Abstrak: Aliran air dalam suatu saluran dapat berupa aliran saluran terbuka (open channel flow)
maupun aliran pipa (pipe flow). Kondisi fisik saluran terbuka jauh lebih bervariasi dibandingkan
dengan pipa. Kombinasi antara perubahan setiap parameter saluran akan mempengaruhi
kecepatan yang dimana kecepatan tersebut akan menentukan keadaan dan sifat aliran. Melalui hasil
penelitian tentang fenomena aliran, maka menjadi suatu langkah awal untuk mengembangkannya
secara lebih lanjut terhadap bangunan-bangunan yang bersifat prototype yang dapat merupakan
langkah aktual bagi upaya perencanaan, dimana parameter-parameter yang digunakan dalam
penelitian tersebut dapat diterapkan dalam perencanaan di lapangan. Penggunaan Microsoft Excel
sebagai salah satu metode untuk mendesain suatu saluran sudah banyak diterapkan. Oleh karena
itu, praktikum ini dibutuhkan agar mampu mendesain saluran irigasi sesuai dengan debit kebutuhan
dan mampu mengoptimalkan workbenches serta tools pada FreeCAD dalam membuat model
saluran irigasi 3D. Eksperimen Saluran Irigasi dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2019 di
Laboratorium Komputer Teknik Sipil dan Lingkungan pada pukul 16.00 – 18.00 WIB. Pembuatan
desain saluran irigasi dengan FreeCAD dilaksanakan dengan beberapa metode. Metode tersebut
berupa penggunaan workbench part, workbench part design, serta workbench draft. Irigasi dibuat
dengan sistem saluran terbuka dengan bentuk trapesium. Bentuk trapesium dipilih karena irisan
trapesium lebih mudah dibuat dan mempertimbangkan kondisi saluran alami di lapangan. Irigasi
didesain dengan sudut kemiringan 60ᵒ. Lebar dasar saluran sebesar 3.6 m; kedalaman sebesar 3.1
m; tinggi jagaan sebesar 0.5 m; lebar permukaan air 7.2 m; luas penampang basah saluran sebesar
12.8 m2; dan kedalaman hidrolik sebesar 1.6 m dianggap mampu mengalirkan air dengan debit 36
m3/detik.
Kata kunci: FreeCAD, saluran,Microsoft Excel

Abstract:Water flow in a channel can be either open channel flow or pipe flow. The physical
conditions of open channels are far more varied than pipes. The combination of changes in each
channel parameter will affect the speed at which the speed will determine the state and nature of the
flow. Through the results of research on the phenomenon of flow, it becomes a first step to develop
it further towards buildings that are prototypes that can be an actual step for planning efforts, where
the parameters used in the study can be applied in planning in the field. The use of Microsoft Excel
as one method for designing a channel has been widely applied. Therefore, this practicum is needed
in order to be able to design irrigation channels according to the discharge requirements and be
able to optimize workbenches and tools on FreeCAD in modeling 3D irrigation channels. The
Irrigation Channel Experiment is held on Thursday, March 28th 2019 in the Civil and Engineering
Computer Laboratory at 16.00 - 18.00 WIB. The design of irrigation canals with FreeCAD was
carried out with several methods. The method consists of the use of workbench parts, workbench
part designs, and workbench drafts. Irrigation is made with an open channel system with a
trapezoidal shape. The trapezoidal shape is chosen because the trapezoidal slices are easier to make
and consider the conditions of natural channels in the field. Irrigation is designed with a slope angle
of 60ᵒ. Channel base width of 3.6 m; depth of 3.1 m; freeboard of 0.5 m; water surface width 7.2 m;
the wet cross-sectional area of the channel is 12.8 m2; and the hydraulic depth of 1.6 m is considered
capable of flowing water with a flow of 36 m3/s.
Keywords: channel, FreeCAD, Microsoft Excel
PENDAHULUAN
Aliran air dalam suatu saluran dapat berupa aliran saluran terbuka (open channel
flow) maupun aliran pipa (pipe flow). Perbedaan antara saliran saluran terbuka dan
aliran pipa yaitu pada aliran saluran terbuka harus memiliki permukaan bebas (free
surface), sedangkan aliran pipa tidak. Aliran pipa tidak memiliki permukaan bebas
karena pada aliran pipa air harus mengisi seluruh saluran. Meskipun kedua jenis
aliran itu hampir sama, penyelesaian masalah aliran pada saluran terbuka jauh lebih
sulit dibandingkan dengan saluran pipa. Kondisi aliran pada saluran terbuka yang
rumit berdasarkan kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas cenderung
berubah sesuai dengan waktu dan ruang, dan juga bahwa kedalaman aliran, debit,
kemiringan dasar saluran dan permukaan bebas terkait satu sama lain. Selain itu,
Penampang melintang dalam pipa pada umumnya berebntuk lingkaran. Namun
pada saluran terbuka dapat beragam dari bentuk bundar sampai bentuk yang tidak
teratur (Junaidi 2014).
Penggolongan dalam saluran terbuka berdasarkan aliran air dengan permukaan
bebas membagi saluran menjadi dua yang pertama saluran alam (natural) yang
dapat disebut sebagai aliran bawah tanah dengan permukaan bebas seperti, anak
selokan kecil di pegunungan, selokan kecil, kali, sungai kecil dan sungai besar.
Kedua yaitu saluran buatan (artificial) yang merupakan saluran yang dibuat oleh
manusia yang diatur menurut keinginan atau dirancang untuk memenuhi
persyaratan tertentu dengan menerapkan teori hidrolika (Ven Te Chow 1992). Salah
satu pengelolaan sumber daya air yaitu saluran irigasi. Pembangunan saluran irigasi
sebagai penujang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat diperlukan,
sehingga kebutuhan air di lahan pertanian akan terjamin ketersediaanya walaupun
lahan tersebut berada jauh dari sumber air. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha
teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat
waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis (Sujarwadi 1990). Kondisi fisik
saluran terbuka jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan pipa. Kombinasi antara
perubahan setiap parameter saluran akan mempengaruhi kecepatan yang dimana
kecepatan tersebut akan menentukan keadaan dan sifat aliran (Junaidi 2014).
Melalui hasil penelitian tentang fenomena aliran, maka menjadi suatu langkah
awal untuk mengembangkannya secara lebih lanjut terhadap bangunan-bangunan
yang bersifat prototype yang dapat merupakan langkah aktual bagi upaya
perencanaan, dimana parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian
tersebut dapat diterapkan dalam perencanaan di lapangan. Hal ini tentunya
membutuhkan upaya yang detail dan ditunjang dengan peralatan yang cukup serta
metode yang tepat. Masalah yang terjadi pada saluran terbuka tentu saja
membutuhkan pengkajian untuk mendapatkan pemahaman terhadap antara lain
hubungan antara masing-masing parameter, serta sifat dari profil aliran, agar tidak
terjadi kesalahan dalam perencanaan (Binilang 2014). Pada era globalisasi sekarang
ini dan dengan perkembangan teknologi informasi (TI), semakin bertambah pula
kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan – masalahan
di berbagai bidang, diantaranya sistem pendukung keputusan berbasis komputer
(computer based decision support systems) (Turban et al 2005). Penggunaan
Microsoft Excel sebagai salah satu metode untuk mendesain suatu saluran sudah
banyak diterapkan. Oleh karena itu, praktikum ini dibutuhkan agar mampu
mendesain saluran irigasi sesuai dengan debit kebutuhan dan mampu
mengoptimalkan workbenches serta tools pada FreeCAD dalam membuat model
saluran irigasi 3D.

METODOLOGI
Eksperimen Saluran Irigasi dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2019 di
Laboratorium Komputer Teknik Sipil dan Lingkungan pada pukul 16.00 – 18.00
WIB. Alat dan bahan yang digunakan yaitu laptop yang dilengkapi dengan
perangkat lunak FreeCAD 64bit versi 0.16.6706 dan perangkat lunak Microsoft
Excel yang terlampir pada Lampiran 1 untuk pembuatan desain saluran irigasi.
Langkah-langkah pembuatan saluran irigasi dijelaskan secara sederhana pada
diagram alir berikut.

Mulai

Software Microsoft Excel dibuka

Data yang akan dikoding diketik dalam bentuk tabel dan kolom yang sesuai

Dimensi saluran irigasi trapezoidal dibuat menjadi tabel

Buka software FreeCAD

Create New Document diklik dengan metode Part Design

Create new sketch diklik lalu gambar sketsa dibuat dengan dimensi dari Microsoft
Excel

Top Width = 7.182237 m


Bottom width = 3.591119 m
Water Level = 3.11 m

Gambar 1 Diagram alir pembuatan saluran irigasi


A

Sketch yang sudah dibuat di-Pad untuk membuat volume

Sketch kedua dibuat untuk permukaan air

Sketch kedua di-Pad sebesar Sketch pertama

Apperance diklik untuk memberikan warna

Grafik model Scatter diklik pada menu insert

Selesai

Gambar 1 Diagram alir pembuatan saluran irigasi (lanjutan)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Irigasi merupakan suatu usaha penyediaan, pengaturan dan penyaluran air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi
air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan
mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam
rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Sistem irigasi di
Indonesia merupakan bagian dari sistem kehidupan sosial masyarakat yang cukup
tua keberadaannya. Dari sisi kesejarahan, sistem irigasi di Indonesia sudah ada
sejak jaman kerajaan sebelum penjajahan Belanda datang. Sehingga ketika ada
pihak-pihak yang membicarakan kebijakan sistem irigasi, siapapun pihak tersebut
perlu selalu berpijak pada realitas sistem irigasi yang telah ada (Irianto 2016).
Perencanaan jaringan irigasi mempertimbagkan faktor-faktor seperti medan
lapangan, ketersediaan air dan lain-lain. Sebelum merencanakan suatu daerah
irigasi harus diadakan penyelidikan mengenai jenis-jenis tanah pertanian yang akan
dikembangkan, bagian yang akan dilewati jaringan irigasi (kontur, sungai, desa dan
lainnya). Keseluruhan proses tersebut harus mempertimbangkan faktor ekonomis
dan dampak setelah serta sebelum pelaksanaan proyek.
Saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air bebas.
Semua titik disepanjang saluran memiliki tekanan yang sama pada permukaan air.
Saluran terbuka misalnya sungai (saluran alam), parameter salurannya sangat tidak
teratur baik terhadap ruang dan waktu. Parameter tersebut adalah tampang lintang
saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, pembendungan, debit aliran dan
sebagainya (Darmulia 2012). Saluran irigasi merupakan salah satu contoh dari
saluran terbuka. Saluran irigasi direncanakan dengan mempertimbangkan garis
kontur, sistem irigasi menggunakan gravitasi, yaitu air mengalir karena gaya tarik
bumi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah (Nurrocmad 1999). Irigasi
dibutuhkan orang untuk beberapa fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menambahkan air atau lengas tanah ke dalam tanah untuk memasok kebutuhan air
bagi pertumbuhan tanaman. Kemudian air irigasi juga dipakai untuk menjamin
ketersediaan air atau lengas apabila terjadi betatan (dry spell), menurunkan suhu
tanah, pelarut garam-garam dalam tanah, untuk mengurangi kerusakan karena frost
(jamur upas), untuk melunakkan lapis keras tanah (hard pan) dalam pengolahan
tanah (Setiyawan et al 2017).

Gambar 2 Saluran irigasi


Irigasi dibuat dengan sistem saluran terbuka dengan bentuk trapesium. Bentuk
trapesium dipilih karena irisan trapesium lebih mudah dibuat (Ashar et al 2012).
Selain itu irigasi dengan bentuk saluran trapesium dibuat karena
mempertimbangkan bentuk cekungan alami yang ada di lapangan. Perhitungan
dimensi dilalkukan dengan persamaan Manning. Selain itu untuk mendapatkan
saluran ideal dengan penampang berbentuk trapesium, maka sudut ideal yang
digunakan untuk menentukan kemiringan saluran sebesar 60ᵒ. Dimensi yang
didapatkan berupa lebar dasar saluran, lebar permukaan air, tinggi jagaan,
kedalaman saluran dan jari-jari hidrolik, serta luas penampang basah saluran. Hasil
praktikum menunjukkan lebar dasar saluran sebesar 3.6 m; kedalaman sebesar 3.1
m; tinggi jagaan sebesar 0.5 m; lebar permukaan air 7.2 m; luas penampang basah
saluran sebesar 12.8 m2; dan jari-jari hidrolik sebesar 1.6 m dianggap mampu
mengalirkan air dengan debit 36 m3/detik. Penentuan besar tinggi jagaan
dipengaruhi oleh debit air yang mengalir dalam saluran dan jenis pelapis dinding
saluran. Tinggi jagaan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya luapan dengan
mempertibangkan kemungkinan terjadinya erosi dan sedimentasi pada saluran.

SIMPULAN
Microsoft Excel dapat digunakan untuk mendesain suatu saluran irigasi
berbentuk trapezoidal. Irigasi didesain sebagai salah satu saluran terbuka. Irigasi
didesain dengan bentuk penampang trapesium dan sudut kemiringan 60ᵒ. Dimensi
yang didapatkan berupa lebar dasar saluran, lebar permukaan air, tinggi jagaan,
kedalaman saluran dan jari-jari hidrolik, serta luas penampang basah saluran. Hasil
praktikum menunjukkan lebar dasar saluran sebesar 3.6 m; kedalaman sebesar 3.1
m; tinggi jagaan sebesar 0.5 m; lebar permukaan air 7.2 m; luas penampang basah
saluran sebesar 12.8 m2; dan jari-jari hidrolik sebesar 1.6 m dianggap mampu
mengalirkan air dengan debit 36 m3/detik.
SARAN
Praktikum berlangsung dengan lancar. Namun, terdapat beberapa kendala yaitu
pada Microsoft Excel tidak mengeluarkan hasil dikarenakan kesalahan pada input
data. Maka dari itu, dibutuhkan ketelitian dalam melakukan input data pada
Microsoft Excel. Selain itu, dibutuhkan keterampilan dalam membuat gambar
saluran terbuka pada FreeCAD.

DAFTAR PUSTAKA
Ashar L.H., Purwanto, Respati. 2012. Analisis engaruh model sistem saluran
dengan pola styrofoam terhadap sifat fisis dan kekerasan produk puli pada
proses pengecoran aluminium daur ulang. Momentum. 8 (1): 48-55.
Binilang A. 2014. Kajian pengaruh hubungan antar parameter hidrolis terhadap
sifat aliran melewati pelimpah bulat dan setengah lingkaran pada saluran
terbuka. Jurnal Ilmiah Media Engineering. 4 (1) : 55-61.
Darmulia. 2012. Analisis karakteristik aliran melalui saluran terbuka menyempit
dengan variasi sudut pada meja analogi hidrolik. Jurnal Ilmu Teknologi. 7
(13): 964-969.
Irianto. 2016. Perencanaan saluran irigasi primer di desa maroko kabupaten
yahukimo provinsi papua. Jurnal Ilmiah Teknik dan Informatika. 1(1): 13-17.
Junaidi FF. 2014. Analisis distribusi kecepatan aliran sungai musi (ruas jembatan
ampera sampai dengan pulau kemaro). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.
2 (3) :542-552.
Nurrochmad F. 1999. Pengelolaan Sumberdaya Air. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Setiyawan, Affandy E, Anzar LA. 2017. Analisis kemiringan dasar saluran pada
saluran tersier daerah irigasi donggala kodi. Jurnal Infrastruktur. 7(2): 89-
102.
Sujarwadi. 1990. Teori dan Praktek Irigasi. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Turban E, Aronson J, Liang TP. 2005. Decision Support Systems and Intelligent
Systems 7 Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall.
Ven Te Chow. 1992. Aliran Melalui Saluran Terbuka. Jakarta (ID): Erlangga.
Lampiran 1 Alat dan bahan praktikum

Laptop

Aplikasi FreeCAD_64bit_v0.16.6706

Aplikasi Microsoft Excel


Lampiran 2 Hasil gambar menggunakan FreeCAD
Lampiran 3 Pembagian kerja

 Fuad: membuat gambar


 Ocha: membuat pendahuluan
 Inggum: membuat pembahasan
 Vita: membuat metodologi
 Ryan: membuat abstrak

Anda mungkin juga menyukai