Abstract: Interferometric SAR (InSAR) has become an effective way to measure objects in three
dimensions and conduct field surveys for civil and military applications. Important procedures for
processing Synthetic Aperture Radar (SAR) Interferometric (InSAR) have been studied, namely
coregistration on SAR images. Phase filtering and phase unwrapping are two important steps in
processing InSAR. The experiment are held on Friday, May 10th 2019 in the Civil and
Environmental Engineering’s Computer Laboratory at 13:30 - 16:30 WIB. The experiment is needed
to be able to understand and implement the stages in the Inteferometry process and be able to
operate Snaphu's special algorithms at the unwrapping stage. The experiment used ALOS PALSAR
satellite imagery data in 2007 and 2009 and Mint 64.vmx data for SNAPHU with coregisteration,
interferogram formation, topographic phase removal, phase filtering, and unwrapping with
SNAPHU. The corregisteration stage generates data with the _stack name with the resulting RGB
looking like yellow, red and green. The interferogram formation stage produces the product with
the coh_HH_stack_ifg band, showing high and low coherence estimates, while phase_HH_stack_ifg
shows the results of the interferometric phase band. The topographic phase removal stage produces
the product with the topophase_HH_stack_ifg_dinsar and phase_HH_stack_ifg_dinsar bands then
proceeds with phase filtering phase using Goldstein Phase Filtering and produces the product with
opened band is phase_HH_stack_ifg_dinsar_flt to reduce phase noise. The unwrapping process is
done with SNAPHU (statistical-cost, network-flow phaseunwrapping algorithm) using the VMware
program and generating products and processed on SNAP. The geocode stage uses Range-Doppler
Terrain Correction with band Unw_phase_ifg_HH and Phase_ifg_srd_HH with different color
results but the shape and position are tilted due to terrain correction.
Keywords: ALOS, interferometry, SAR, snaphu
1
243P_JUM1213_VNE44170039
PENDAHULUAN
Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses
pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan
dunia nyata dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan
dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Sesuai dengan
perkembangan teknologi, khususnya komputer grafik, basisdata, teknologi
informasi, dan teknologi satelit inderaja (penginderaan jauh/remote sensing), maka
kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis, dan penyajian data yang berstruktur
kompleks dengan jumlah besar makin mendesak. Struktur data kompleks tersebut
mencakup baik jenis data spasial maupun atribut. Dengan demikian, untuk
mengelola data yang kompleks ini, diperlukan suatu sistem informasi yang secara
terintegrasi mampu mengolah baik data spasial maupun data atribut ini secara
efektif dan efisien. Tidak itu saja, sistem inipun harus mampu menjawab dengan
baik pertanyaan spasial maupun atribut secara simultan. Dengan demikian,
diharapkan keberadaan suatu sistem informasi yang efisien dan mampu mengelola
data dengan struktur yang kompleks dan dengan jumlah yang besar ini dapat
membantu dalam proses pengambilan keputusan yang tepat (Harseno dan
Tampubolon 2007).
Interferometric SAR (InSAR) telah menjadi cara yang efektif untuk mengukur
objek dalam tiga dimensi dan melakukan survei medan untuk aplikasi sipil dan
militer. Prosedur penting dalam pemrosesan Synthetic Aperture Radar (SAR)
Interferometric (InSAR) telah dipelajari, yaitu coregistration pada citra SAR. Fase
filtering dan phase unwrapping adalah dua langkah penting dalam pemrosesan
InSAR, dan kinerjanya akan secara langsung mengurangi kualitas fase
interferometri dan keakuratan mengikuti produk. Selain itu, fase interferometri
lainnya untuk citra satelit dapat membuat citra yang dihasilkan semakin jelas dan
memiliki kombinasi warna yang beragam sehingga dapat mempermudah dalam
analisis datanya. Hasil citra dari fase interferometri dapat dilihat dengan cara
mengekpor hasil citra radar ke Snaphu, yang selanjutnya digunakan untuk fase
unwrapping (Li et al 2006). Oleh karena itu, praktikum ini dibutuhkan agar mampu
memahami dan melaksanakan tahapan-tahapan dalam proses Inteferometri dan
mampu mengoperasikan algoritma khusus Snaphu pada tahap unwrapping.
METODOLOGI
Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Mei 2019 di Laboratorium
Komputer Teknik Sipil dan Lingkungan pada pukul 13.30 – 16.30 WIB. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu laptop yang dilengkapi dengan perangkat lunak
Snaphu serta data citra terlampir pada Lampiran 1. Tahap praktikum ditunjukkan
dengan langkah-langkah dibawah ini.
Langkah pertama yaitu perangkat lunak Snaphu diaktifkan. Gambar citra yang
telah didapat kemudian diinput sehingga tampilan pada Snaphu seperti pada
Gambar 1. Import file yag akan diolah dengan meng-klik toolbar file pada pojok
kiri atas kemudian pilih menu Import, kemudian dipilih menu SAR Sensor,
kemudian dipilih menu ALOS PALSAR CEOS. Selanjutnya akan muncul jendela
baru untuk memilih file. Kemudian di-klik tombol OK. File yang digunakan yaitu
file yang diambil melalui satelit ALOS pada wilayah yang sama dengan waktu
2
243P_JUM1213_VNE44170039
pengambilan yang berbeda, yaitu pada 2007 dan 2009. Kedua file yang dibuka
dapat dilihat di Gambar 2 dna Gambar 3
3
243P_JUM1213_VNE44170039
4
243P_JUM1213_VNE44170039
5
243P_JUM1213_VNE44170039
(a) (b)
Gambar 8 Pengisian specify product subset(a) data 2007(b) data 2009
Selanjutnya gambar disimpan pada folder dengan nama “2. Subset” yang telah
dibuat sebelumnya dengan cara di-klik kanan pada file subset yang muncul
kemudian dipilih menu Save Product As seperti pada Gambar 9. Selanjutnya akan
muncul jendela baru untuk memilih folder tempat menyimpan file lalu dipilih
tombol Save seperti yang dapat dilihat pada Gambar 10.
6
243P_JUM1213_VNE44170039
7
243P_JUM1213_VNE44170039
(a) (b)
8
243P_JUM1213_VNE44170039
9
243P_JUM1213_VNE44170039
10
243P_JUM1213_VNE44170039
11
243P_JUM1213_VNE44170039
12
243P_JUM1213_VNE44170039
13
243P_JUM1213_VNE44170039
yang ada pada bands data hasil filtering dibuka seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 24.
14
243P_JUM1213_VNE44170039
15
243P_JUM1213_VNE44170039
16
243P_JUM1213_VNE44170039
17
243P_JUM1213_VNE44170039
(a) (b)
Gambar 30 Pengaturan (a)memori dan (b)always enable folder sharing
18
243P_JUM1213_VNE44170039
19
243P_JUM1213_VNE44170039
20
243P_JUM1213_VNE44170039
(a) (b)
Gambar 38 Hasil gambar (a) Geocoded Interferogram dan (b) Geocoded
Unwrapped Phase
21
243P_JUM1213_VNE44170039
22
243P_JUM1213_VNE44170039
23
243P_JUM1213_VNE44170039
menjadi master adalah data 2007 sedangkan data 2009 menjadi slave. CreateStack
diatur kemudian proses dimulai dan dihasilkan data dengan nama _stack. Stack
tersebut dibuka dengan RGB dengan band Intensity_HH, untuk Red adalah data
master, Green adalah data slave, dan Blue 0 sehingga menghasilkan data
coregistration dengan tampilan berwarna.
24
243P_JUM1213_VNE44170039
25
243P_JUM1213_VNE44170039
26
243P_JUM1213_VNE44170039
(a) (b)
Gambar 44 Hasil gambar (a) Geocoded Interferogram dan (b) Geocoded
Unwrapped Phase
27
243P_JUM1213_VNE44170039
SIMPULAN
Percobaan menggunakan data hasil citra satelit ALOS PALSAR tahun 2007 dan
2009 dan data Mint 64.vmx untuk SNAPHU dengan tahap coregisteration,
interferogram formation, topographic phase removal, phase filtering, serta
unwrapping dengan SNAPHU. Tahap corregisteration menghasilkan data dengan
nama _stack dengan RGB yang dihasilkan terlihat seperti kuning, merah dan hijau.
Tahap interferogram formation menghasilkan produk dengan band
coh_HH_stack_ifg, menunjukan estimasi koherensi tinggi dan rendah, sedangkan
phase_HH_stack_ifg menunjukan hasil dari interferometric phase band. Tahap
topographic phase removal menghasilkan produk dengan dengan band
topophase_HH_stack_ifg_dinsar dan phase_HH_stack_ifg_dinsar kemudian
dilanjutkan dengan tahap phase filtering menggunakan Goldstein Phase Filtering
dan menghasilkan produk dengan band yang dibuka adalah
phase_HH_stack_ifg_dinsar_flt untuk mengurangi noise pada fase. Proses
unwrapping dilakukan dengan SNAPHU (statistical-cost, network-flow phase-
unwrapping algorithm) menggunakan program VMware dan menghasilkan produk
dan diolah pada SNAP. Tahap geocode menggunakan Range-Doppler Terrain
Correction dengan band Unw_phase_ifg_HH dan Phase_ifg_srd_HH dengan hasil
warna berbeda namun bentuk dan posisinya miring akibat terrain correction.
Saran
Praktikum berlangsung dengan lancar. Namun, terdapat kendala yaitu software
dan gambar citra yang belum didapatkan,sementara praktikum akan berlangsung.
Sebaiknya, software dan gambar citra didistribusikan minimal 3 hari sebelum
praktikum berlangsung. Selain itu, keterampilan dalam mengoperasikan perangkat
lunak Snaphu dibutuhkan agar praktikum dapat berlangsung tanpa adanya
hambatan.
Daftar Pustaka
Bahr H. 2013. Orbital Effects in Spaceborne Synthetic Aperture Radar
Interferometry. Munchen (DE): Scientific Publishing.
Chen CW, Zebker HA. Phase unwrapping for large SAR interferograms: Statistical
segmentation and generalized network models. IEEE Transactions on
Geoscience and Remote Sensing. 40 (8): 1709-1719.
Harseno E, Tampubolon VI. 2007. Aplikasi sistem informasi geografis dalam
pemetaan batas administrasi, tanah, geologi, penggunaan lahan, lereng,
daerah istimewa yogyakarta dan daerah aliran sungai di jawa tengah
menggunakan software ArcView GIS. Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 1/th
XII/2007: 63-80.
Islam LJ, Prasetyo Y, Sudarsono B. 2017. Analisis penurunan muka tanah (land
subsidence) kota semarang menggunakan citra sentinel-1 berdasarkan
metode DInSAR pada perangkat lunak SNAP. Jurnal Geodesi. 6(2): 29 –
36.
28
243P_JUM1213_VNE44170039
Ismullah, IH. 2010. Pengadaan Data Spasial dengan Teknologi Radar. Jurnal PWK.
Vol 11(1): 48-56.
Li Z, Bao Z, Li H. 2006. Image autocoregistration and InSAR interferogram
estimation using joint subspace projection. IEEE Transactions on
Geoscience and Remote Sensing. 44(2): 288 – 297.
Li Z, Bethel J. 2008. Image coregistration in SAR interferometry. The International
Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information
Sciences. 37(B1): 433-438.
Li F. Goldstein, R. 1990. Studies of multibaseline spaceborne interferometric
synthetic aperture radars. IEEE Transactions on Geoscience and Remote
Sensing. 28(1): 88-97.
Ogundare JO. 2016. Precision Surveying: The Principles and Geomatics Practice.
Canada (US): John Wiley & Sons.
Septiana B, Wijaya AP, Suprayogi A. 2017. Analisis perbandingan hasil
orthorektifikasi metode Range Doppler Terrain Correction dan metode
SAR Simulation Terrain Correction menggunakan data SAR Sentinel – 1.
Jurnal Geodesi Undip. 6 (1): 148-157.
Veci L. 2015. Sentinel-1 Toolbox: Interferometry Tutorial [Internet]. [diunduh pada
15 Mei 2019]. Tersedia pada: http://step.esa.int.
29
243P_JUM1213_VNE44170039
Laptop
Aplikasi Snaphu
30