Anda di halaman 1dari 5

Praktikum ke-1 Hari/Tgl : 27 Februari 2013

M. K. Meteorologi Satelit Asisten :


1. FAUZAN NURRACHMAN G24080033
2. WINDA ARYANI G24090003
3. NURUL FAHMI G24090030
4. TOMMY SEPADINATA G24090032
5. NURJAMAN G24090046
6. EKO SURYANTO G24090054

Pengenalan Software Data Citra Satelit (ER Mapper)

Nama : Ryco Farysca Adi


NRP : G24100078

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
1. Latar Belakang
Kebutuhan akan aktivitas yang terkait informasi dalam bentuk peta ( khususnya tematik),
membuat beberapa pihak mulai berinisiatif untuk melakukan survei atau penelitian mengenai
sejauh mana kandungan atau presentase komponen spasial didalam data. Komponen spasial yang
tinggi ini juga merupakan salah satu jawaban atas pertanyaan mengapa makin banyak dan
beragamnya aktivitas yang memerlukan data spasial sebagai alat bantu. Jika diamati lebih jauh
lagi, ada beberapa alasan dalam penggunaan aplikasi pengindaraan jauh antara lain penggunaan
pengindraan jauh dapat membantu proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta
mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan fisik
dunia nyata. Selain itu dapat juga digunakan alat bantu utama yang interaktif, menarik dan
menantang di dalam usaha-usaha meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan
pendidikan mengenai ide-ide atau konsep lokasi dan ruang. Dengan segala daya tarik pengindraan
jauh yang luar biasa dan banyak mempesona banyak pihak yang dianggap sebagai bagian aktivitas
pekerjaan profesional dan juga merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dimana banyak
orang berpartisipasi dan bergembira bersama dengan hobi yang sama pula didalam pendidikan
geografi dan kepedulian geografi. Bersamaan dengan pertumbuhan kebutuhan terkait spasial,
munculah para pengembang dari beberapa kalangan; pemerintah; kampus/akademis dan pihak
swasta. Akibatnya pada saat ini sangat banyak perangkat lunak yang digunakan dalam pendukung
pengindaraan jauh salah satunya adalah perangkat lunak ER-Mapper. Walaupun deamikian masih
banyak lagi perangkat lunak yang beredaran luas yang dapat digunakan dengan variasi dan fitur
yang beragam.

2. Tujuan
Mengenali tampilan dan fungsi yang ada di perangkat lunak ERMapper serta melakukan
proses import dan penggabungan beberapa data citra Landsat

3. Tinjauan Pustaka
Metode pengindraan jauh banyak menghasilkan layers yang informasinya bersifat
komprehensif dan cenderung relatif aktual terutama dalam bentuk digital. Namun demikian, orde
aktualisasinya masih akan bergantung pada waktu perekaman data yang bersangkutan. Sejak
perekaman, data digital tersebut mengalami tahap-tahap preprosessing, pemeriksaan lapangan
(sampel), intepretasi, proses kartografis, produksi dan pemasaran. Produk asli atau hasil
perekaman teknik pengindraan jauh tentu saja masih mengandung beberapa kesalahan. Dengan
demikian, meskipun pengolahan citra digital tidak selalu berhubungan dengan data spasial, tetapi
pada aplikasi kebumian teknik pengindraan jauh selalu berdampingan dengan membutuhkan PCD.
Sehubungan dengan hal ini, maka sistem perangkat lunak bidang pengindraan jauh juga
merupakan sistem pengolahan citra. (Prahasta 2009)
Metode atau teknik pengambilan data yang paling sering dilakukan dan dimaksudkan
untuk pembuatan dan pengembangan data spasial adalah metode remote sensing yang merupakan
ilmu atau seni dalammendapatkan informasi objek, luasan atau bahkan suatu fenomena alamiah
melalui suatu analisis terhadap data yang diperoleh dari perangkat (sensor&platform) tanpa kontak
langsung dengan objek-objeknya. Teknik-teknik ini pada umumnya dapat dipisahkan melalui tipe
platform yang digunakan: satelit, pesawat terbang, atau yang lainnya. Tipe-tipe platform ini
beserta sensor-sensor terkait memiliki karakteristik yang khas dan nampak tidak mudah untuk
dibandingkan secara sederhana dan bersamaan. (Murni 1992)
Teknik remote sensing terdiri dari beberapa komponen dasar seperti target, sumber
energi, sensor dan jalur transmisi. Keempat komponen dasar ini bekerjasama untuk mengukur,
mengamati dan merekam data (dalam hal ini data energi gelombang elektronegatif) mengenai
target.

Energy Source Target Transmission Sensor


Citra digital merupakan reprentasi dua dimensi dari suatu objek didunia nyata. Khususnya
pada bidang remote sensing. Citra merupakan gambaran sebgaian permukaan bumi sebagaimana
terlihat dari luar ruang angkasa atau darri udara. Citra ini dapat di implementasikan kedalam dua
bentuk umum: analog atau digital. Citra digital pada dasarnya merupakan data rekaman sensor
dalam bentuk raster, master atau grid.dua dimensi: setiap elemenya disebut pixel yang nilai
koordinaatnya diketahui dalam setiap intensitasnya dan diwakili suatu nilai atau bilangan bulat.
Sistem citra digital berwarna dengan sistem RGBnya. Sistem ini sangat mirip dengan cara kerja
mata manusia dalam membedakan warna dengan menggunakan reseptor r, g dan b yang terdapat
pada retinanya. Oleh karena itu, pada citra berwarna, digital number akan ditranformasikan
kedalam pixel-pixel RGB untuk ditampilkan pada layar monitor komputer. (Burrough 1986 )
Pada sistem komputer, pada setiap digital number milik pixel berwarna, minimal,
dikodekan kedalam format bilangan digital 24- bit (3-bytes). Masing-masing bytes ( 8-bit) ini,
secara berurutan, dialokasikan untuk menyimpan nilai intensitas sebesar 28 (0-255) bagi (
komponen) warna primer ( merah, kuning, biru). Pada implementasinya setiap (file) citra 24-bit di
atas ( atau bahkan citra/band hasil pengamatan sensor-sensor satelit remote sensing) dapat
ditempuh dengan beberapa cara: sebuah citra dengan 3 byte berpixel, BIL, atau tiga citra dengan 1
byte perpixel. Sehubungan dengan hal ini dalam menampilkan citra digital berwarna 24-bit
perangkat lunak pengolahan citra akan lebih dahulu menanyakan urutan byte atau layer yang akan
diasumsikan sebagai band-band merah, hijau, dan biru. (Susanto 1986)
Satelit Landsat merupakan satelit yang berorbit sirkular yang diluncurkan Amerika
Serikat pada tanggal 15 april 1999. Landsat danya dilengkapi dengan sensor ETM+ buatan
Raytheon Santa Barbara Remote Sensing di Santa Barbara, California. Cita-citra digital hasil
perekaman sensor seri satelit Landsat yang berukuran 185kmx185km (1 scene) ini tersedia dalam
beberapa kelas. Antara lain : Level 0 ( Reformatted), Level 1 (Radiometrically Corrected) dan
Level 1 (System Corrected). (Schwantz 1985)

4. Metodologi
4.1 Alat dan Bahan
Laptop, perangkat lunak ERMapper, Data 2001 dan printer
4.2 Waktu dan Tempat
Rabu, 27 Februari 2013 di Laboratorium Komputer Departemen Geofisika Meteorologi
4.3 Langkah kerja
Mengimport data pada gambar peta
• Pilih tools edit algorithm
• Duplicate layer menjadi 3 dengan urutan band 3, band 2 dan band
1
• Masukan data gambar ke dalam band yang diinginkan
• Simpan dan beri nama sesuai dengan bandnya masing-masing

Mengimport formula pada data citra


• Pilih tools add new surface
• Masukan peta
• Duplicate layer menjadi 3 dengan urutan band 3, band 2 dan band 1
• Masukan data gambar ke dalam band yang diinginkan
• Cocokan nilai coordinate system dengan dengan letak band itu
tersendiri
• Pilih edit formula
• Masukan formula i1+i2+i3 (apply changes)
• Simpan hasil

Mengimport data pada gambar peta
• 1. pilih tools edit transform limit
• 2. Pilih limit-limit to actual
• 3. Lihat grid warnanya (sebelum dan setelah dikalkulasi)
• 4. Simpan dan beri nama sesuai dengan bandnya masing-masing

5. Hasil dan pembahasan

Gambar 1. Peta citra sebelum dikalkulasi Gambar 2. Grafik RGB transform sebelum kalkulasi

Gambar 3. Peta citra setelah dikalkulasi Gambar 4. Grafik transform setelah dikalkulasi

Pengindraan jauh merupakan sebuah introduksi yang pada awalnya peminat, pengguna,
atau penggiat peta baik dalam bentuk analog yang diubah kedalam bentuk digital berasal dari
berbagai kalangan yang bukan hanya diawali oleh dunia kemiliteran. Sifat alamiah dan
ilmiah aktivitas sehari-hari diketahui bahwa persentase atau proporsi komponen spasial
dalam berbagai bidang sangat tinggi. Sehubungan dengan ini pula banyak juga yang
memanfaatkan dalam dunia Website, portal, online business & maps dan utilitas.
Penggunaan pengindraan jauh masih dalam perkembangan dengan semakin beragamnya
tingkat kedalaman aplikasi, jenis perangkat lunak dan komponen sistem yang
membentuknya. Dilain pihak sudah banyak publikasi dan realitas yang bahkan menyatakan
hal bahwa pengindraan jauh sangat bermanfaat, mudah, tidak lama, dan murah. Oleh karena
itu semua kalangan perlu mencoba sendiri perangkat lunak terkait pengindraan jauh untuk
membuktikannya.
File yang disimpan pada ER-Mapper, Null value bernilai nol karena bertujuan untuk
menghilangkan kajian pada objek. Fokus kajian merupakan daratan dan lautan sehingga
perlu dilakukan pembedaan. Pembedaan tersebut dilakukan dengan masking citra, yaitu
memberikan bilangan nol pada daerah yang bukan laut. Langkah ini diperlukan agar objek
bukan daratan tidak memberikan pengaruh dalam langkah analisis dan tahapan-tahapan
selanjutnya.
Satelit pengindraan jauh bisa jadi membawa beberap sistem sensor secara simultan,
sementara itu setiap sensor dapat menghasilkan beberapa band citra. Masing-masing band
memiliki ciri kepekaan tersendiri dalam mendeteksi unsur-unsur spasial (aplikasi). Pada
praktikum dilakukan mengurutan data yaitu band 321. Hal ini berhubungan dengan True
Color Composite, kombinasi dari tiga band citra digital yang menghasilkan tampilan warna-
warna yang sama dengan tampilan aslinya dipermukaan bumi jika dilihat dengan mata
telanjang. Dengan demikian, citra warna asli ini dapat dibentuk dengan mengkombinasikan
band band visible merah, hijau, dan biru. Sehubungan dengan hal ini, maka dengan citra
landsat-5 sensor TM, dapat dibentuk citra warna asli berdasarkan kombinasi band 3 (merah)
sebagai band merah, band 2 ( hijau) sebagai band hijau, band 3 ( biru) sebagai band biru-
321, dengan warna yang sama maka setiap pengguna dapat membentuk citra warna asli
dengan menggunakan band-band multispectral yang berasal dari berbagai sensor satelit.
Nilai yang didapatkan pada transform peta yang sebelum dan setelah dikalkulasi terdapat
perbedaan dimana nilai yang sebelum dikalkulasi memiliki nilai range value yang lebih besar
yaitu antara 5-255 dan nilai yang setelah dikalkulasi sebesar 89-255. Hal ini terjadi karena
pada peta yang sudah dikalkulasi merupakan penggabungan dari semua peta sedangkan pada
peta yang sebelum dikalkulasi merupakan peta yang belum digabungkan sehingga gambar
yang didapat tidak lebih gelap dari peta yang digabungkan. Pada peta yang belum dikalkulasi
didapatkan nilai gridnya berada pada angka 39- 41 yang artinya pada peta dominan pada
warna bitu muda sedangkan untuk peta yang sudah dikalkulasi didapatkan nilai gridnya
sebesar 182-183 yang artinya pada peta dominan warna jingga.

6. Simpulan
Praktikum kali ini menggunakan perangkat lunak ER-Mapper yang merupakan
perangkat dalam mengolah data dan mengintepretasi citra satelit secara digital. Penggunaan
ER-Mapper membantu untuk mengetahui nilai dari digital number pada peta dengan range
value yang dipandang secara dua demensi dan tiga dimensi

7. Daftar Pustaka

Burrough. 1986. Principles of Geographic Information for Land Resources Assesment, Oxford
Univercity Press :New York

Murni. 1992. Pengantar Pengolahan Citra. Elex Media Komputindo : Jakarta

Prahasta,edy. 2009. Sistem Informasi Geografis. Informatika :Bandung

Schwantz. 1985. Remote Sensing : A Brief Introduction to Sensor, Platform, and Technique,
In : The surveillant Sciences- Remote Sensing of the Environment, R.K.Holz;ed,
John Wiley and Sons, New York

Susanto. 1986. Pengindraan jauh. Gajah Mada University press : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai