Gambar 1: Toolbar ER Mapper
Sumber: www.google.com
Toolbar
ICON FUNGSI
New Untuk membuat window box
Open Untuk membuka file
Copy window Untuk mengkopi windows
Save Untuk menyimpan file atau data
Save as Untuk menyimpan data dalam format lain
Print Untuk mencetak data
Hand (roam) tool Untuk menggeser tampilan
Zoom tool Untuk memperbesar citra
Zoom box tool Untuk memperbesar citra dalam kotak
Pointer tool Untuk menunjukkan posisi pada tampilan
ICON FUNGSI
Refresh Untuk menetralkan atau merefresh tampilan citra
99% Contrast enhacement Untuk penajaman kontras
Stop Menghentikan posisi yang sedang berlangsung
1.3.4. Konversi Format Data
Langkah pertama dalam pengolahan citra adalah konversi data
sehingga data tersebut dapat dibaca dan dikenali oleh software yang
digunakan. Konversi data adalah pengubahan satu format data ke
format lain, ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
proses import maupun eksport data. Data yang di import maupun
di eksport ada dua jenis yaitu data raster dan data vektor. Sedangkan
penyimpanan data-data penginderaan jauh tersebut bisa disimpan
dalam tape magnetik, CD ROM, disket, zip drive, atau media
penyimpanan lainnya.
Data raster adalah salah satu jenis data masukan untuk pengolahan
data. Data raster meliputi data citra satelit, foto udara, digital terrain
model (DTM), data seismik dan data geofisika. Pada saat kita
mengimport sebuah file data raster citra (dengan menggunakan
program pengimpor ER Mapper), ER Mapper mengkonversikan data
1.3.5. Komposit Band
Tabel 1. Karakteristik band Landsat 8
Band Spektral Panjang Resolusi Kegunaan dalam pemetaan
Gelombang Spasial
(µ) (meter)
Band 1 – Coastal Aerosol 0,43 – 0,45 30 Penelitian Coastal dan Aerosol
Band 2 – Blue 0,45 – 0,51 30 Bathymetric mapping, distinguishing soil
from vegetation and deciduous from
coniferous vegetation
Band 3 – Green 0,53 – 0,59 30 Emphasizes peak vegetation, which is
useful for assessing plant vigor
Band 4 – Red 0,64 – 0,67 30 Discriminates vegetation slopes
Band 5 – Near InfraRed 0,85 – 0,88 30 Emphasizes biomass content and
shorelines
Band 6 – Short Wavelength 1,57 – 165 30 Discriminates moisture content of soil and
InfraRed vegetation; penetrates thin clouds
Band 7 – Short Wavelength 2,11 – 2,29 30 Improved moisture content of soil and
InfraRed vegetation and thin cloud penetration
Band 8 – Panchromatic 0,50 – 0,68 15 15 meter resolution, sharper image
definition
Band 9 – Cirrus 1,36 – 1,38 30 Improved detection of cirrus cloud
contamination
Band 10 – Long Wavelength 10,60 – 11,19 100 100 meter resolution, thermal mapping
InfraRed and estimated soil moisture
Band 11 – Long Wavelength 11,50 – 12,51 100 100 meter resolution, Improved thermal
InfraRed mapping and estimated soil moisture
Dari penjelasan Tabel 1 Karakteristik band Landsat 8, dapat dijelaskan
kombinasi band Landsat 8 untuk berbagai aplikasi atau penelitian dijelaskan
dalam Tabel 2. Penggunaan Kombinasi Band untuk Aplikasi atau Penelitian.
2. Data
N Gambar Nama File Eksistensi file Keterangan
O
1. Natural Natural.jpg Komposit
color band yang
digunakan
(KOMPOSI untuk
T BAND NO
menghasilka
1)
n band ini
adalah 4-3-2
2. Color Colorinfrared.jpg Komposit
InfraRed band yang
digunakan
(KOMPOSI untuk
T BAND NO
menghasilka
3)
n band ini
adalah 5-4-3
3. Agriculture Agriculture.jpg Komposit
band yang
(KOMPOSI digunakan
T BAND NO untuk
4)
menghasilka
n band ini
adalah 6-5-2
4. Vegetation Vegetationanalysis.jp Komposit
Analysis g band yang
digunakan
(KOMPOSI untuk
T BAND NO
menghasilka
10)
n band ini
adalah 6-5-4
5. Land Sat ERFIX.ers Land sat ini
yang akan digunakan
dikelola sebagai
pedoman
untuk
melakukan
koreksi
geometric
• Pada tahap ini dilakukan proses input data dengan cara Import File.
Device Name
• Data Raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan
pengelolahan citra dan lapran praktikum ini. Data Raster adalah
citra digital yang dibentuk dari elemen-elemen gambar (pixel) dan
dinyatakan dalam tingkat keabuan.
• Toolbar yang digunakan pertama adalah Algorithm. Algorithm
berfungsi untuk menampilkan isi dari algorithm dari window atau
tampilan yang dibuat sebelumnya
• Bila data yang digunakan adalah data asli dari citra landsat harus
diubah ukuran cellsize menjadi 30 meters
• Maka proses Input data telah selesai dan menghasilkan citra land sat
yang akan kita kelola
Penjelasan Output kedua: Mosaik Citra
• Pada tahap ini juga dilakukan tahap Duplicate layer yang
menghasilkan 10 layer dan masing- masing layer diganti menjadi
Band 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11 yang disebut dengan mosaic citra.
• Mosaik citra adalah proses menggabungkan atau menempelkan dua
atau lebih citra yang tumpeng tindih (overlapping) sehingga
menghasilkan citra yang representative dan kontinyu.
Penjelasan Output ketiga: Koreksi Radiometrik
• Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel
supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya
mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber
kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan obyek
dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan
merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena
adanya hamburan atau lebih kecil karena proses serapan.
• Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode
penyesuaian histogram. Pemilihan metode ini dilandasi oleh alasan
bahwa metode ini cukup sederhana, waktu yang digunakan untuk
pemrosesan lebih singkat dan tidak memerlukan perhitungan
matematis yang rumit.
• Langkah yang dilakukan adalah klik kanan ® Zoom ® Algorythm ®
Refresh Image
Penjelasan Output keempat: Koreksi Geometrik
• Ketika akurasi area, arah dan pengukuran jarak dibutuhkan, citra
mentah harus selalu diproses untuk menghilangkan kesalahan
geometric dan merektifikasi citra kepada koordinat system bumi
yang sebenarnya.
• Sebuah ground control point (GCP) adalah sebuah titik di permukaan
bumi dimana antara koordinat citra diukur dalam baris dan kolom)
dan proyeksi peta (diukur dalam derajat latitude longitude, meter
atau feet) dapat diidentifikasi.
• Rektifikasi adalah proses menggunakan GCP untuk transformasi
geometri citra sehingga masing-masing pixel terkait dengan sebuah
posisi di sistem koordinat bumi sebenarnya (seperti
latitude/longitude atau easting/northing).
• ERMapper Rectification utilities biasanya sering digunakan untuk
melaksanakan empat jenis operasi yang berbeda.
ü Image to map rectification menggunakan polynomial (titik
kontrol) atau gcocoding linier untuk merektifikasi sebuah citra
ke dalam sebuah datum dan proyeksi peta menggunakan GCP
ü Image to image rectification menggunakan polynomial (titik
kontrol) atau geocoding linier untuk merektifikasi satu citra ke
citra yang lainnya menggunakan GCP
ü Map to map transformation, mentranformasikan sebuah citra
yang sudah direktifikasi dari satu datum/proyeksi peta ke
datum/proyeksi peta lainnya.
ü Image rotation, merotasikan sebuah citra kedalam beberapa
derajat
• Prosedur Koreksi Geometrik Dalam laporan ini, penulis akan
menggunakan Geocoding Wizard untuk melaksanakan rektifikasi
citra.
• Dalam proses koreksi Geometrik ada beberapa langkah yang
dilakukan yaitu:
1. Start
è Dalam tahap ini dilakukan proses input data kembali,
memastikan ukuran pixel 30x30
2. Polynomial SetUp
è Dalam tahap ini dilakukan proses pengubahan
Polynomial order menjadi linear
3. GCP SetUp
è Dalam tahap ini dilakukan proses pengubahan yaitu:
§ Datum : WGS84
§ UTM : SUTM49
§ Coordinate system type : Eastings/Northings
4. GCP Edit
è Dalam tahap ini dilakukan proses penyesuaian koordinat
pada ER Mapper dengan koordinat lokasi sebenarnya
yang menggunakan aplikasi Google Earth.
è Setelah Eastings dan Northings terisi dengan koordinat
yang benar maka langkah yang harus dilakukan adalah
RMS
è RMS dianjurkan agar sampai pada hasil 0,00 yakni
memastikan lebih akuratnya data mengenai
koordinatnya.
è Penulis membuat RMS sampai pada titik 0,00
5. Rektifikasi
è Dalam koreksi geometric, proses rektifikasi (Rectify)
merupakan langkah terakhir
è Hasil dari langkah ini merupakan kesimpulan dari semua
langkah yang sudah dilakukan baik dari proses input
data kemudian proses koreksi radiometric dan pros
koreksi geometric.
Penjelasan Output keempat: Kombinasi Band
• Kombinasi band disebut dengan citra komposit karena dalam
prosesnya akan dilakukan penggabungan 3 kanal (band) untuk
mendapatkan warna merah (red), hijau (green) dan biru (blue).
• Kombinasi 4-3-2:
è Kombinasi ini merupakan kombinasi true color
composite atau warna permukaan bumi (natural color)
è NATURAL COLOR (Digunakan untuk analisis vegetasi.
Kombinasi ini digunakan untuk melihat kerapatan, beda
tinggi, dan dominasi vegetasi)
è Pada komposit band ini, vegetasi ditunjukan dengan
warna hijau atau bisa dikatakan dengan warna tampak
jika dilihat dengan mata
è Pada komposit band ini, kenampakan objek garis berupa
jalan dapat dilihat walaupun tidak terlalu spesifik dan
tersamarkan
• Kombinasi 5-4-3:
è Kombinasi ini digunakan untuk melihat biomass,
kerapatan, dan dominasi vegetasi. Kombinasi ini efektif
untuk analisis vegetasi kehutanan atau pertanian skala besar
è Pada kombinasi color infrared ditunjukkan daerah yang
bervegetasi dengan warna kemerahan.
è Kombinasi Color Infra Red (Vegetation) memberikan
pengguna banyak informasi dan kontras warna
è Warna merah semu dan hijau semu yang terlihat pada
objek-objek vegetasi terjadi karena vegetasi lebih kuat
memantulkan gelombang elektromagnetik pada panjang
gelombang inframerah dekat (near infrared), dan oleh
karena itu warna vegetasi menjadi berwarna merah
semu pada data citra satelit dengan kombinasi band RGB
543.
è Kombinasi band ini biasanya digunakan untuk analisis
vegetasi. Merah yang intens mewakili tanaman tumbuh
yang kuat yang menghasilkan banyak klorofil, sementara
nuansa merah yang lebih ringan masih vegetasi, tapi
mungkin juga tanaman / pohon dewasa atau tanaman
yang tidak sehat dan sehat.
• Kombinasi 6-5-2:
è Dengan kombinasi ini terlihat jelas garis pantai, biomass
(kerapatan vegetasi) dan kelerengan tempat vegetasi hidup
è Pada citra kombinasi agriculture ditunjukkan warna
tumbuh-tumbuhan dengan jelas yaitu dengan warna
kehijauan.
è Dalam gambar, hijau terang mewakili vegetasi yang kuat
dan sehat sementara tanaman non-tanaman, seperti pohon
dewasa, tampak hijau kusam.
è Kombinasi ini dinamakan Kombinasi Band
Vegetation
• Kombinasi 6-5-4:
è Kombinasi ini dikhususkan untuk analisis vegetasi,
sehingga sangat berguna untuk bidang kehutanan dan
pertanian. Analisis yang bisa dilakukan adalah analisis
kerapatan, dominasi vegetasi, luas tutupan lahan, sehingga
sangat bermanfaat bagi analisis inventarisasi SDA hutan.
è Kombinasi ini digunakan untuk menganalisis tumbuh-
tumbuhan.
è kombinasi ini akan memberikan banyak informasi dan
warna yang kontras. Vegetasi yang sehat akan berwarna
hijau cerah dan tanah berwarna lembayung muda
(mauve). Kombinasi ini sangat berguna dalam studi
vegetasi dan pertanian serta digunakan secara luas
dalam pengelolaan areal kayu dan serangan hama.
è Kombinasi ini dinamakan Kombinasi Band Vegetation
Analysis
4. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum komposit citra dapat disimpulkan bahwa
komposit citra bertujuan untuk memperoleh gambaran visual yang lebih
baik. Dan dengan penggabungan citra akan terdapat perbedaan citra
komposit dapat terlihat dari adanya warna yang berbeda dari tiap komposit.
Hal tersebut dapat memudahkan dalam proses pengidentifikasian suatu
objek dalam citra satelit.
Citra yang telah terkomposit memiliki warna masing-masing. Citra
Kompositsendiri bertujuan untuk memperoleh gambaran visual yang lebih b
aik. Sehingga pengamatan objek, pemilihan sampel, dan aspek estetika citra
di perbaiki. Dengan melakukan citra komposit atau menggabungkan/mengk
ompositkan saluran-saluran citra satelit akan terdapat perbedaan
citra komposit dapat terlihat dari adanya warna yang berbeda pula dari
masing-masing komposit. Hal tersebut akan lebih mudah dalam proses
pengidentifikasian suatu objek dalam citra satelit tersebut. Karena pada
setiap saluran yang telah terkompositkan akan memiliki warna masing-
masing
5. Daftar Pustaka
Anonim. 2012. ER Mapper. dalam www.oocities.org. diakses pada 20 november
yoh2017.
Malik,Abdul. 2016. Pengolahan citra dengan ER Mapper. dalam
yohwww.researchgate.net. Diakses pada 21 November 2017.
Saribu,Ridwan. 2008. Kontur Geografi. dalam www.konturgeo.co.id. diakses
pada yoh21 November 2017.
Lilesand, Thomas M., dan kiefer, Ralp W. 1990. Pengantar Penginderaan Jauh
yohDan Interpretasi Citra. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
6. Lampiran
6.1. Membuka software ER Mapper
6.2. Input data landsat yang akan diolah. Dengan cara pilih file pada menu
data ® Open
6.3. Langkah selanjutnya adalah
• Pilih Volume > Dimana data di save (gambar 1)
• Pilih data “LC81200652015165LGNOO_B1.TIF (gambar 2)
1 2
6.4. Citra akan tampil seperti pada gambar di bawah. Lalu klik Edit Algorithm
4
5
6 7
6.6.
8
6.7. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
• Pada hasil Algoritm , refresh color image dengan cara Klik kanan
> pilih Algoritm (Gambar 1)
• Pilih salah satu layer > Kemudian klik icon refresh image
(Gambar2)
• Hasil refresh image menghasilkan gambar yang lebih contrast
(Gambar 3)
• Klik toolbars Process lalu pilih Geocoding Wizard (Gambar 4)
• Pada toolbar pertama yaitu Start > Polynomial (Gambar 5)
• Pada toolbar kedua yaitu Polynomial Setup > Linear (Gambar
6)
• Pada toolbar ketiga yaitu GCP SetUp (Gambar 7)
ü Datum : WGS84
ü Projection :SUTM49
ü Coord sysyem type : Eastings/Northings
1
2
4
3
6
5
7
6.8. Langkah selanjutnya adalah
• Pada Tabel Geocoding Wizard letakan setiap point pada titik titik
yang kita inginkan (Gambar 1)
• Setelah dilakukan penitikan pada point yang kita inginkan maka
klik kanan > Pointer (Gambar 2)
• Untuk meningkatkan keakuratan data pada sistem koordinat
maka yang dilakukan adalah membuka aplikasi Google Earth
(Gambar 3)
• Setelah jendela Google Earth terbuka cari location di
semarang>Tools>Options (Gambar 4)
• Pointers titik koordinat agar koordinat pada Google Earth ssama
dengan ER Mapper danjuga dalam hal banyak titik koordinat.
(Gambar 5)
• Setelah mendapat kesesuaian titik koordinat pada Google Earth
dan ER Mapper maka pada pointers Google Earth maka kita akan
mendapat titik koordinat Easting dan Northings , lalu copy titik
itu dan paste di table ER Maper , lalu lakukan RMS (tingkat
kesalahan) sampai dengan 0,00 (Gambar 6)
• Langkah selanjutnya adalah Klik Toolbar Rectify (Gambar 7)
• Pada Google Earth Option
ü Show Lat / Long : Universal Transverse Mercator
ü Units of meansurement : Meters, Kilometers
• Pilih Save File and Start Rectification > Save (Gambar 8)
1 2
4 3
5
6 7
3
6.10. Langkah akhir adalah
• Setelah Layout Peta sudah di beri band yang diinginkan sesuai
dengan ketentuan (Gambar 1)
• Klik File>Save As (Gambar 2)
• Pilih media penyimpanan yang diinginkan dan ekstensi file
berupa*.jpg (Gambar 3)
3
6.11. Hasil laporan praktikum
1. Natural color ® Komposit Band 4-3-2
2. Color Infrared (Vegetation) ® Komposit Band 5-4-3
3. Agriculture ® Komposit Band 6-5-2
4. Vegetation Analysis ® Komposit Band 6-5-4