Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS KOMPLEKS KANTOR BUPATI MINAHASA

MATA KULIAH : PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

TUGAS KE : 1 (SATU

NAMA : CHARINA ARTA ANDRIANI

NO.BP : 2017210115

KELAS/GROUP : TS-SEM7-B (SENIN 10:50)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1

FAKULTAS TEKNIK

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2020
ANALISIS SISTEM DRAINASE KOTA TONDANO
(STUDI KASUS KOMPLEKS KANTOR BUPATI MINAHASA)

1. Lokasi
Kantor Bupati Minahasa
( sumber : google map)

2. Permasalahan dan Penyebab

Kondisi sistem drainase kompleks kantor Bupati Minahasa yang mengalami penurunan dalam fungsi
pelayanannya disebabkan oleh jaringan dan kapasitas saluran drainase yang tidak memadai, mutu
operasi saluran drainase yang masih sub standar serta adanya degradasi kualitas catchment area di
hulu dan di hilir. Permasalahan yang sering muncul adalah genangan di ruas jalan sebelah Selatan dan
sebelah Barat kompleks kantor Bupati, yang terjadi pada saat curah hujan tinggi.

Gambar 4. Skema Sistem Drainase Eksisting dan Lokasi Genangan


menurut saya kasus ini di sebabkan oleh beberapa faktor:

1. lokasi yang mana kantor bupato Minahasa berada pada satu kompleks yang di kelilingi jalan
raya, atau minum nya tempat pembuangan atau saluran air.
2. Saluran-saluran air seperti gorong-gorong tersumbat jadi air hujan dan limpasan air dari
kawasan lain berkumpul dan mengakibatkan banjir.
3. Lokasi yang terletak di daerah cekungan dimana sarana drainase kurang memadai, dan lokasi
nya juga rendah yang mengakibatkan kawasan ini menerima limpasan dari kawasan lain.

3. Solusi

Jika menurut saya solusi untuk menyelesaikan kasus diatas adalah:

1. Dilakukan survey untuk mengechek saluran air mana saja yang mengalami penyumbatan
2. Perbaiki saluran saluran yang tersumbat, salah satu caranya dengan membuat gorong-gorong
yang lebih baik dan bekerja dengan maksimal.
3. Memasang saringan sampah pada bagian gorong-gorong
4. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat
5. Perlu dilakukan pemeliharaan secara bersama dan berkala baik pemerintah dan masyarakat
6. Terpenting jangan buang sampah sembarangan
7. Menanam pohon di sekitar jalan (bahu jalan) agar terjadi serapan air oleh pohon (Reboisasi)

Dalam Studi kasus yang saya baca tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan kasus adalah
sbb:

1. Sistem drainase eksisting di perlukan untuk mengetahui kondisi kapasitas dan permasalahan
pada saluran termasuk dampak akibat permasalahan tersebut.
2. Catchment area yang dihitung sesuai dengan kontur dan DPS dari masing-masing saluran.
3. Menentukan lokasi gorong-gorong sistem drainase
4. Genangan dapat diatasi dengan mengalihkan sebagian debit rencana dari pembuangan zona 1
ke zona 2
5. Persoalan sampah dapat diatasi dengan saringan sampah (trash rack) pada bagian inlet
gorong-gorong dan secara non teknis dapat diatasi dengan melibatkan peran serta masyarakat
dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai