Anda di halaman 1dari 12

RC146469 Lembar Kerja 1.

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

I. Tentukan lokasi studi Saudara


II. Terkait dengan lokasi studi tersebut dokumentasikan hasil survey Saudara
1. Melakukan survai lapangan ke lokasi pekerjaan dengan membawa peta lokasi yang
mendukung.
2. Koordinasi/ data rencana jaringan drainase kota dan arah perkembangan kota yang akan
datang.
3. Membuat sketsa sistem drainase di lokasi studi : bangunan drainase, arah aliran, tata guna
lahan.
4. Melakukan inventarisasi jaringan drainase yang sudah ada dan yang belum ada serta
kemungkinan perkembangan permukiman sesuai dengan rencana tata ruang kota.
5. Mengidentifikasi permasalahan drainase dari asal air (hujan/ pasang/ banjir kiriman sampai
ke saluran pembuangan yang dapat berupa sungai, boezem, laut, dll).
6. Mengkaji dan menganalisis data-data dan variable penentu dan kemungkinan
perkembangan permukiman yang akan datang.

1
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

CONTOH HASIL SURVEY

KONDISI DRAINASE EKSISTING KOTA LABUAN BAJO

I. Umum
Pengembangan suatu kawasan hendaknya diiringi dengan usaha penyediaan sarana dan prasarana
penunjang. Pada pengembangan kota ada beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian khususnya hal-hal
yang berkaitan dengan fasilitas umum. Sebagai contoh fasilitas umum yang perlu mendapat perhatian adalah
saluran drainase.

II. Gambaran Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan master plan drainage ini adalah di Kota Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Kota
Labuan Bajo terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur (Gambar 1).

Gambar 1. Kota Labuan Bajo

III. Survey dan Investigasi


Penyusunan Master Plan Drainage Kota Labuan Bajo diawali dengan kegiatan survey dan investigasi di
lapangan. Kegiatan tersebut memegang peranan penting dalam perencanaan drainase kawasan karena
menjadi titik awal penentuan langkah penanganan drainase. Survey yang dilakukan di lapangan diharapkan
akan mendapatkan data-data awal yang berguna bagi perencanaan selanjutnya. Kegiatan survey yang
dilakukan di Kota Labuan Bajo berfokus pada penilaian secara visual lokasi-lokasi yang mengalami masalah
drainase serta menggali informasi dari masyarakat mengenai permasalahan banjir atau genangan.
Survey yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Juli 2012 mengambil beberapa lokasi di Kota
Labuan Bajo yang mengalami permasalahan genangan. Lokasi-lokasi tersebut berdasarkan informasi awal
mengalami permasalahan genangan pada saat terjadi hujan, yaitu:

2
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Pertigaan arah Ruteng dan Pede


Jl. Soekarno-Hatta di depan Toko Muran dan Toko Surabaya Motor
Jl. Soekarno-Hatta di sekitar pintu masuk dermaga Ferry
Pertigaan Pasar Baru Labuan Bajo
Jl. Comodo depan Gereja
Jalan di pemukiman King Road Waemata
Jl. Comodo sekitar Jembatan Waemata 1
Jl. Eltari sekitar Jembatan Waemata 2 dan Bank NTT
Jalan di sekitar Klinik St. Yosep dan Sekolah Pelayaran Nasional
Jl. Mangga Golek di sekitar SMK Stela Maria
Jalan di sekitar Polres Manggarai Barat
Jalan di sekitar Kantor Bupati Manggarai Barat
Jalan di sekitar Jembatan Waemata 2
Jl. Frans Nala di sekitar Kantor Nakertrans
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, beberapa hal terkait dengan permasalahan yang terjadi
di lapangan untuk masing-masing lokasi tersebut diuraikan sebagai berikut.

a. Pertigaan Arah Ruteng dan Pede


Lokasi pertigaan arah Ruteng dan Pede terletak di sekitar Jembatan Waemata. Kondisi drainase
pada lokasi tersebut menurut pengamatan secara visual sudah terdapat saluran, baik jalan yang menuju
Pede ataupun Ruteng. Masalah genangan yang timbul adalah di ruas jalan yang menuju Pede. Saluran
tepi jalan yang terdapat di ruas jalan menuju Pede hanya berada di sisi kiri dan kanan jalan. Saluran sisi
kiri jalan memiliki lebar 0,30 m dan kedalaman 0,30 m terbuat dari pasangan batu kali, sedangkan
saluran sisi kanan jalan berupa saluran tanah dengan lebar kurang lebih 0,30 m akan tetapi tidak tertata
arah alirannya. Aliran di dalam saluran tersebut tidak dapat mengalir karena di dalam saluran
ditumbuhi rumput dan digunakan sebagai jalur pipa air bersih.
Timbulnya genangan pada lokasi tersebut menurut analisa hasil survey disebabkan karena aliran
air dari badan jalan menuju saluran tepi terhalang oleh bahu jalan yang lebih tinggi daripada saluran.
Selain itu tidak adanya street inlet (jalan masuk aliran ke saluran tepi) juga menjadi penyebab
menggenangnya air hujan di badan jalan.

3
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 2. Lokasi Genangan di Pertigaan Arah Ruteng dan Pede

b. Jl. Soekarno-Hatta di depan Toko Murah dan Toko Surabaya Motor


Jalan Soekarno Hatta merupakan jalan protokol yang menjadi pusat kegiatan perdagangan dan
pariwisata di Labuan Bajo. Bangunan yang berada di sepanjang Jl. Soekarno-Hatta relatif padat dengan
sedikit celah diantara bangunan yang satu dengan yang lain. Lebar badan jalan kurang lebih 10 m
dengan kontur yang bervariasi. Pada sisi kiri dan kanan jalan sudah dilengkapi dengan trotoar dengan
lebar kurang lebih 1 m. Pada trotoar sisi timur jalan (mendekati bukit) telah dibangun saluran air tepat
di bawah trotoar dengan lebar 0,60 m. Akan tetapi aliran saluran tersebut tidak tertata dengan baik,
sehingga air hanya menggenang di dalam saluran. Selain itu tumpukan sampah di saluran juga menjadi
penghambat aliran air yang akan menuju outlet.
Permasalahan drainase di depan Toko Murah dan Toko Surabaya Motor Jl. Soekarno-Hatta
adalah terjadinya genangan pada saat terjadi hujan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, genangan
yang terjadi disebabkan akibat kurang memadainya saluran tepi jalan khususnya saluran pada sisi barat
jalan. Saluran yang disediakan pada sisi barat jalan hanyalah berupa alur kecil dengan dimensi lebar
0,10 m dan kedalaman 0,05 m. Selain itu akses limpasan air hujan di badan jalan menuju saluran
kolektor sangat sedikit sehingga mengakibatkan menumpuknya air pada inlet saluran tepi jalan. Hal
lain yang menjadi masalah utama adalah dimensi saluran kolektor yang menjadi outlet menuju laut
tidak mencukupi, sehingga menghambat aliran air menuju pembuangan akhir.

4
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 3. Situasi Jl. Soekarno-Hatta Toko Murah dan Toko Surabaya Motor

Gambar 4. Saluran Kolektor Menuju Laut

c. Jl. Soekarno-Hatta di sekitar pintu masuk dermaga Ferry


Pada pintu masuk dermaga kapal ferry masalah yang terjadi relatif sama dengan permasalahan di
depan Toko Murah dan Toko Surabaya Motor. Kondisi saluran tepi yang tidak memadai serta
kurangnya akses menuju saluran kolektor menjadi penyebab utama terjadinya genangan di daerah
tersebut.

5
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 5. Kondisi Jl. Soekarno-Hatta di Sekitar Akses Masuk Pelabuhan

Gambar 6. Saluran Kolektor Menuju Laut

d. Pertigaan Pasar Baru Labuan Bajo


Area di sekitar pasar baru Labuan Bajo adalah kawasan perbukitan dengan tipikal topografi yang
bervariasi. Pasar Baru Labuan Bajo berada pada daerah cekungan sehingga rawan terjadi genangan
pada saat terjadi hujan. Kondisi drainase eksisting di area pasar baru sudah terbangun saluran dari
pasangan batu, akan tetapi dengan dimensi yang tidak seragam serta kemiringan saluran tidak teratur.
Dimensi saluran di pertigaan pasar baru adalah dengan lebar 1 m dan kedalaman 1 m, sedangkan pada
hulu saluran lebar 0,40 m dan kedalaman 0,50 m.
Saluran di pasar baru sebenarnya terhubung dengan alur di seberang jalan. Penghubung saluran
dan alur tersebut adalah gorong-gorong yang melintang jalan dengan dimensi lebar 1 m dan kedalaman
1,2 m. Menurut informasi dari warga pada saat turun hujan terjadi genangan pada pertigaan pasar baru
tersebut. Dengan melihat kondisi lapangan maka penyebab genangan tersebut kemungkinan disebabkan
oleh elevasi dasar saluran yang tidak teratur akibat adanya endapan dan sampah sehingga mengahmbat
aliran air. Selain hal tersebut inlet gorong-gorong yang terletak di depan dealer sepeda motor
kemungkinan tersumbat sampah sehingga tidak dapat mengalirkan air menuju alur di seberang jalan.

6
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 7. Saluran di Pasar Baru Labuan Bajo

Gambar 8. Kondisi Gorong-Gorong Penghubung


Saluran Pasar Baru dengan Alur

e. Jl. Comodo depan Gereja dan sekitar Jembatan Waemata 1


Jalan Comodo merupakan akses yang baru dibangun namun mengalami kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh adanya genangan. Hal tersebut tampak pada hasil survey di depan Gereja dan di
sekitar Jembatan Waemata 1. Jalan yang baru dibangun mengalami kerusakan parah di bagian
perkerasannya.
Pada lokasi di depan Gereja, di sepanjang jalan tidak terdapat saluran tepi dan juga kondisi lokasi
merupakan daerah cekungan sehingga air hujan berkumpul di titik tersebut tanpa bisa mengalir
kemanapun. Dengan adanya genangan air di badan jalan akan menyebabkan kondisi jenuh air di
7
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

lapisan sub grade jalan. Apabila jalan tersebut dilewati oleh kendaraan dengan beban berat, maka akan
terjadi tekanan hidraulik pada lapisan perkerasan dari bawah sehingga lama kelamaan menyebabkan
kerusakan pada jalan.
Area di sekitar Jembatan Waemata 1 juga mengalami masalah genangan pada jalan. Berdasarkan
hasil survey dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab terjadinya genangan pada jalan adalah
penampang geometri jalan yang cenderung miring ke arah median jalan. Kondisi tersebut
menyebabkan aliran air hujan yang jatuh di atas jalan akan menuju ke median, sedangkan pada median
jalan tidak terdapat saluran sehingga air akan berkumpul di tengah jalan. Hasil survey juga menemukan
kondisi bahwa saluran tepi yang ada di sepanjang jalan di sekitar Jembatan Waemata 1 hanya pada sisi
timur jalan dari pasangan batu kali dengan lebar 1 m dan kedalaman 1,2 m.

Gambar 9. Kondisi Jalan di Jalan Comodo Depan Gereja

Gambar 10. Kondisi Jalan dan Saluran


di Jalan Comodo Jembatan Waemata 1

f. Jalan di pemukiman King Road Waemata


Pemukiman King Road Waemata pada dasarnya sudah memadai dari segi fasilitas jalan dan
drainase. Jalan dengan lebar 6 m serta bahu jalan kiri dan kanan kurang lebih 4 m dilengkapi dengan
saluran pasangan batu pada sisi selatan jalan dengan lebar 1 m dan kedalaman 1,3 m. Saluran tersebut
8
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

dihubungkan oleh gorong-gorong menuju sungai Waemata. Kemungkinan penyebab terjadinya


genangan pada area tersebut adalah aliran air dari badan jalan tidak dapat langsung mengalir menuju
saluran karena jarak dari badan jalan ke saluran yang relatif panjang serta tidak adanya street inlet pada
saluran.

Gambar 11. Kondisi Jalan, Bahu Jalan dan Saluran


di Pemukiman King Road Waemata

g. Jl. Eltari sekitar Jembatan Waemata 2 dan Bank NTT


Lokasi genangan di Jl. Eltari adalah di antara jembatan dan Bank NTT. Penyebab terjadinya
genangan adalah karena jalan tersebut berada pada posisi cekungan dan tanggul saluran lebih tinggi
daripada elevasi jalan tersebut. Pada sisi utara jalan terdapat saluran dari pasangan batu dengan lebar 1
m dan kedalaman 1 m, sedangkan pada sisi selatan jalan terdapat Sungai Wae Kemiri yang sudah
diplengseng dengan pasangan batu kali.

Gambar 12. Kondisi Jalan dan Saluran Jl. Eltari

9
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 13. Sungai Wae Kemiri di Jl. Eltari

h. Jalan di sekitar Klinik St. Yosep dan Sekolah Pelayaran Nasional


Kondisi jalan yang berada di depan Klinik St Yosef dan Sekolah Pelayaran Nasional mengalami
kerusakan cukup parah. Pada sisi utara jalan terdapat saluran pasangan batu dengan lebar 0,80 m dan
kedalaman 1 m. Saluran tersebut berujung pada gorong-gorong yang menghubungkan saluran di sisi
selatan dan utara jalan. Hilir saluran masih berupa saluran tanah sehingga sering terjadi luberan air dari
saluran keluar ke Sekolah Pelayaran Nasional.

Gambar 14. Kondisi Saluran dan Gorong-Gorong

10
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

Gambar 15. Kondisi Hilir Saluran

i. Jl. Mangga Golek di sekitar SMK Stela Maria


Jalan Mangga Golek di area SMK Stela Maria merupakan daerah yang relatif rendah dan
merupakan hilir dari saluran area St Yosef. Aliran eksisting mengarah ke utara melalui saluran tanah di
sisi timur jalan. Saluran tepi jalan pada umumnya belum tertata dengan baik dan tidak terdapat di
sepanjang sisi jalan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat, ketika hujan dengan
intensitas tinggi akan terjadi genangan di sisi kiri dan kanan jalan. Hal tersebut dikarenakan tidak
terdapat saluran yang mengarahkan aliran menuju pembuangan akhir (sungai) sehingga air limpasan
hujan akan tertahan di lahan-lahan di tepi jalan.

Gambar 16. Situasi Jl. Mangga Golek


j. Jalan di sekitar Kantor Bupati Manggarai Barat
Kondisi drainase di sekitar Kantor Bupati Manggarai Barat tidak berbeda dengan lokasi lain.
Terdapat kerusakan jalan yang diakibatkan oleh genangan di badan jalan. Penyebab yang pertama
adalah pengaturan kemiringan jalan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Untuk jalan 2 jalur dengan
median, pengaturan kemiringan masing-masing jalur seharusnya miring ke arah luar. Pada kasus jalan
di sekitar kantor bupati tersebut, kemiringan jalur dibuat ke arah luar dan dalam sehingga air hujan
yang jatuh di atas jalan melimpasa ke sisi luar dan dalam. Limpasan air pada sisi dalam tersebut
menyebabkan terjadinya genangan karena tertahan oleh median, sedangkan untuk limpasan ke sisi luar
jalan karena tidak terdapat saluran tepi maka mengakibatkan akumulasi air pada titik tertentu yang
merupakan daerah cekungan.

Gambar 17. Situasi Jalan di Sekitar Kantor Bupati


11
RC146469 Lembar Kerja 1.2

SISTEM DRAINASE 4 SKS Bahan Kajian :


Nama : ___________________________
Prodi DIV Teknik Sipil Identifikasi masalah drainase di
lapangan
Dosen : Tatas, MT. NRP : ___________________________

k. Jl. Frans Nala (Kantor Nakertrans)


Lokasi genangan di Jl. Frans Nala di sekitar Kantor Nakertrans Labuan Bajo merupakan lokasi
yang terparah ketika terjadi genangan. Menurut informasi dari masyarakat, genangan biasanya sampai
masuk rumah dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama antara 1 2 jam.
Kondisi saluran drainase pada lokasi tersebut sebenarnya sudah cukup baik, akan tetapi karena
outlet dari sisi selatan jalan menuju timur jalan hanya berupa 1 gorong-gorong dengan lebar 1 m dan
kedalaman 1 m, tidak mencukupi untuk mengalirkan limpasan air dari daerah kantor Nakertrans.

Gambar 18. Situasi di Area Kantor Nakertrans

Gambar 19. Jl. Frans Nala Tampak dari Kantor Nakertrans

12

Anda mungkin juga menyukai