Anda di halaman 1dari 7

PROKONS: Jurnal Teknik Sipil ISSN : 1978-1784

Vol. 9, No. 1 (Pebruari), Halaman 20 – 26

PEMETAAN DRAINASE PERKOTAAN BERBASIS SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS DI KOTA SENGKANG, KABUPATEN WAJO,
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Zulvyah Faisal

Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang


Email:ephie_zulvyah@yahoo.com

Abstrak

Kota Sengkang terletak pada wilayah yang strategis sebagai pusat kota, sehingga menuntut perhatian khusus
terhadap penatan teknis terutama pada drainase perkotaan yang tidak berfungsi secara efektif dengan
menggunakan suatu Sistem Informasi Geografis yang berbasis database. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kondisi serta peta drainase yang ada di kota Sengkang dengan cara mengumpulkan data spasial dan
data atribut yang diperoleh langsung dari lapangan, kemudian mengolahnya dalam beberapa software diantaranya
Map Source, Map Info, Sengkang GIS Drainase Perkotaan v.1.0.2013, dan Google Erth yang selanjutnya akan
menjadi suatu program Sistem Informasi Geografis yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bagaimana kondisi drainase perkotaan yang ditampilkan melalui foto, video, dan
data GPS, dimana untuk drainase primer kondisinya masih memprihatinkan dan perlu perbaikan sedangkan untuk
drainase sekunder sudah cukup efektif namun ada beberapa titik tertentu yang masih perlu peningkatan. Penelitian
ini juga menginformasikan cara mengakses/ menampilkan peta drainase perkotaan melalui sistem web yang dapat
dilihat di seluruh dunia melalui software Google Erth. Dari penelitian ini dapat diperoleh suatu system informasi
berupa database yang terupdate ( terbaru ) sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses pengoperasian
dan pemeliharaan drainase perkotan kedepannya oleh pihak- pihak yang bersangkutan.

Kata Kunci : GIS, Drainase Perkotaan, Software Google Earth

Abstrack

Sengkang city lies in a strategic region as the center of town, so it requires special attention to technical
penatan especially in urban drainage does not function effectively by using a Geographic Information System-based
database. The purpose of this study was to determine the condition and map the existing drainage in town Sengkang
by collecting spatial data and attribute data obtained directly from the field, and then process it in some software
including Source Map, Map Info, Sengkang GIS Urban Drainage v.1.0. 2013, and Google Erth which in turn will
become a Geographic Information System program which can be accessed by the entire community. The results
show how the urban drainage conditions are shown through photos, videos, and where the GPS data to the primary
drainage conditions are still poor and needs improvement, while for secondary drainage is quite effective, but there
are some specific points that still need improvement. This study also inform how to access maps of urban drainage
through Google Earth software. This research can be obtained from an information system in the form of a database
that is updated (latest) so that it can be used as a reference for the operation and maintenance processes in urban
drainage in the future by the parties concerned.

Keywords: GIS, Urban Drainage, Software Google Earth

Pendahuluan Kedudukannya yang strategis sebagai pusat kota


Kota Sengkang adalah ibukota Kabupaten Wajo tersebut menuntut adanya perhatian khusus, salah
yang merupakan salah satu pusat kota yang terletak di satunya adalah penanganan penataan teknis sistem
Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki luas wilayah aliran drainase kota. Ini menjadi salah satu hal penting
secara keseluruhan adalah 38,27 km2 dengan suhu yang harus diperhatikan, karena jika sistem aliran
antara 29oC sampai 31oC dan curah hujan rata-rata tersebut tidak direncanakan dengan baik, maka dapat
150 mm/tahun. menimbulkan bencana banjir.
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

Di Kota Sengkang, tidak sedikit drainase yang b. Sistem saluran drainase sekunder yang
mengalami kerusakan atau tidak berfungsi secara mengalirkan buangan air hujan langsung ke
efektif, hal ini tentu akan menimbulkan dampak saluran drainase primer.
negatif bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu c. Sistem saluran drainase tersier adalah cabang
perlu dilakukan penelitian pada drainase perkotaan dari sistem sekunder yang menerima buangan
menggunakan suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) air hujan yang berasal dari persil bangunan atau
dengan penyajian informasi dalam bentuk web, saluran lokal.
sehingga memudahkan dalam mengaksesnya. Selain Permasalahan drainase perkotaan bukanlah hal yang
itu, teknologi SIG mengintegrasikan operasi sederhana. Ini dapat disebabkan karena kerusakan
pengolahan data berbasis database, seperti yang terjadi pada drainase itu sendiri, seperti lereng
pengambilan visualisasi serta berbagai keuntungan yang longsor, pasangan batu/beton yang terbongkar,
yang mampu ditawarkan melalui gambar-gambar kemiringan dasar yang tidak beraturan, serta
petanya. banyaknya sedimen pada saluran tersebut yang
Sekarang ini, banyak pemerintah kota maupun menyebabkan banjir jika tidak secepatnya
daerah, belum mempunyai sistem database ini ditanggulangi.
terutama untuk mengetahui kondisi drainase yang ada Menurut Rato (2007) banyak faktor yang
di daerah tersebut secara cepat dan akurat. Sistem mempengaruhi kerusakan pada drainase sehingga
database ini dikhususkan agar pemeliharaan drainase tidak berfungsi secara efektif dan efisien antara lain
merata, dan perbaikannya pun tidak berulang-ulang adalah :
pada satu lokasi saja, karena masih banyak drainase di 1. Peningkatan debit
Kota Sengkang yang kondisinya kurang baik dan 2. Manajemen sampah yang kurang baik memberi
kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. kontribusi percepatan pendangkalan /penyempitan
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, penulis saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran
memandang bahwa perlu untuk membahasnya drainase menjadi berkurang, sehingga tidak
kedalam suatu rencana penelitian dengan judul mampu menampung debit yang terjadi, air meluap
”Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasisi Sistem dan terjadilah genangan.
Informasi Geograsis di Kota Sengkang, Kabupaten 3. Peningkatan jumlah penduduk
Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan”. 4. Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang
sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu
Drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan,
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum dapat disamping itu peningkatn penduduk juga selalu
didefinisikan sebagai suatu baik yang berasal dari air diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair
hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari maupun pada sampah.
suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan/lahan 5. Amblesan tanah
tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai 6. Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang
usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian kota
kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut berada dibawah muka air laut pasang.
tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah 7. Penyempitan dan pendangkalan saluran
(Wismarini, 2010). 8. Reklamasi
Sistem drainase didefinisikan sebagai serangkaian 9. Limbah sampah dan pasang surut
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan Sistem Informasi Geografis (SIG)
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara 1. Definisi Sistem Informasi Geografis
optimal. Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran a. Geography
penerima (interceptor drain), saluran pengumpul Istilah ini digunakan karena GIS dibangun
(collector drain), saluran penerima (conveyor drain), berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’.
saluran induk (main drain) dan badan air penerima Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi
(receiving waters). (Wismarini, 2010). dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik,
Jenis-jenis sistem drainase ada beberapa kelompok budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan
antara lain: tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk
1. sistem drainase makro, seperti sungai atau kanal memberikan gambaran yang representatif dari
2. sistem drainase mikro yang berupa: spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya
a. sistem saluran drainase primer, yang menerima di bumi. Simbol, warna dan gaya garis
buangan air hujan baik dari saluran sekunder digunakan untuk mewakili setiap spasial yang
maupun saluran lainnya dan mengalirkan air berbeda pada peta dua dimensi (Mangatur,
hujan langsung ke badan penerima. 2010).
b. Information

21
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

Informasi adalah suatu data yang telah diproses diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti
sehingga dapat mengurangi ketidakjelasan mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
tentang keadaan atau suatu kejadian. referensi pengukuran.
Sedangkan kata data itu sendiri adalah fakta d. Sistem pelacakan kendaraan, GPS adalah
atau kenyataan yang sebenarnya. (Eka, 2011). sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan
Informasi juga dapat didefinisikan sebagai hasil GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa
dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang mengetahui keberadaan kendaraannya.
lebih berguna dan lebih berarti bagi e. Pemantau gempa, GPS dengan ketelitian
penerimanya yang menggambarkan suatu tinggi bisa digunakan untuk memantau
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) pergerakan tanah. Pemantauan pergerakan
yang digunakan untuk pengambilan keputusan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya
(Eka, 2011). gempa, baik pergerakan vulkanik/ tektonik.
c. System
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling 4. Software Sistem Informasi Geografis (Sengkang
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk GIS Drainase Perkotaan v.1.0.2013)
mencapai suatu kesatuan yang terdiri dari dua Software ini merupakan salah satu program Sistem
atau lebih komponen atau subsistem yang Informasi Geografis yang dapat menampilakan data-
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Eka, data informasi mengenai suatu objek yang dapat
2011). langsung terhubung ke program Google Earth
Secara umum Geographic Information System sehingga dapat diakses oleh seluruh dunia.
atau lebih dikenal dengan sebutan GIS Software Sengkang GIS Drainase Perkotaan
merupakan suatu sistem informasi yang v.1.0.2013 ini memberikan beberapa keutamaan
terintegrasi dan secara khusus digunakan untuk diantaranya dapat menginput data, mengupdate data,
mengelola berbagai data yang mempunyai dan menampilkan data visual berupa
suatu informasi dalam bentuk spasial foto/video/dimensi.
(keruangan) dimana teknologi sistem informasi
geografis ini dapat digunakan untuk Metode Penelitian
pengelolaan sumber daya, perencanaan Tempat dan Waktu Penelitian
pembangunan, dan kartografi (Mangatur,2010). Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan dengan
lokasi penelitian di Kota Sengkang, Kabupaten Wajo,
2. Fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG) Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah
sebagai berikut (Aini, 2007): Metode Perancangan
a. Akuisisi data dan proses awal meliputi: Langkah pertama yang dilakukan adalah studi
digitasi, editing, pembangunan topologi, pendahuluan, kemudian diikuti identifikasi masalah
konversi format data, pemberian atribut dll. yang dilanjutkan dengan penetapan tujuan penelitian
b. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan dan tinjauan pustaka, pengumpulan data yaitu data
data, permodelan bertingkat, pemodelan sekunder (peta wilayah Kota Sengkang dan peta
jaringan pencarian atribut dll. jaringan drainase Kota Sengkang) yang diperoleh dari
c. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : instansi-instansi terkait, hal ini bertujuan untuk
operasi pengukuran, analisis daerah memudahkan dalam menyelesaikan penelitian ini.
penyanggga, overlay, dll. Selanjutnya melakukan survey untuk pengumpulan
d. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : data primer. Survey data primer ini meliputi:
transformasi skala, generalisasi, peta topografi, 1. Data Spasial
peta statistik, tampilan perspektif. Data ini berupa hasil tracking drainase
menggunakan GPS (Global Positioning System)
3. GPS (Global Positioning System) dan pengambilan waypoint per-STA dan titik
GPS (Global Positioning System) adalah sistem kerusakannya.
satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki 2. Data Atribut
dan dikelola oleh Amerika Serikat. (Wahyu, 2008). Data situasi/kondisi drainase berupa video
Adapun fungsi dari GPS itu sendiri adalah: menggunakan handy cam, gambar dengan
a. Militer, GPS digunakan untuk keperluan menggunakan digital camera, serta ukuran
perang, seperti menuntun arah bom, atau dimensi drainase menggunakan meteran. Setelah
mengetahui posisi pasukan berada. itu dilakukan penyusunan database yang berbasis
b. Navigasi, GPS banyak juga digunakan sebagai SIG (Sistem Informasi Geografis).
alat navigasi seperti kompas.
c. Sistem Informasi Geografis, untuk keperluan
Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga

22
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

Instrumen Penelitian software Map Source. Adapun hasil tracknya seperti


Dalam penelitian ini instrumen yang dibutuhkan pada Gambar 2.
adalah :
1. Gps Map Garmin 76CSx
2. Handy cam
3. Digital Camera
4. Meteran
5. Baterai Alkaline
6. Konektor USB GPS
7. Laptop
8. Software Map Source, Map Info
9. Software Sengkang GIS Drainase Perkotaan
v.1.0.2013
10. Software Google Earth

Flowchart Penelitian
Gambar 2. Hasil track pada software map source

2. Data Atribut
Data ini berupa hasil foto menggunakan camera
digital, video menggunakan handycam, serta ukuran
dimensi drainase menggunakan meteran. Adapun hasil
data atribut yang kami peroleh diuraikan sebagai
berikut:
a. Hasil Penelitian pada Drainase Primer di Kota
Sengkang, Kabupaten Wajo seperti pada Tabel 1
dan Tabel 2.

Tabel 1. Dimensi dari tiap tipe dinding drainase


primer

Tabel 2. Persentase tingkat kerusakan drainase primer

Gambar 1. Diagram alir kegiatan penelitian

Hasil Dan Pembahasan b.


Berikut adalah hasil penelitian yang kami peroleh
dari drainase primer dan drainase sekunder yang ada
di kota Sengkang baik itu berupa data spasial maupun Hasil Penelitian pada Drainase Sekunder di Kota
data atributnya. Sengkang, Kabupaten Wajo seperti Tabel 3 dan
1. Data Spasial Tabel 4.
Data spasial ini berupa hasil tracking drainase
menggunakan GPS, baik itu waypoint per-STA
ataupun waypoint untuk titik kerusakannya. Data yang
diperoleh di lapangan selanjutnya diinput pada

23
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

Tabel 3. Dimensi dari tiap tipe dinding drainase


sekunder
Dimensi Dimensi
Tipe Dinding
No Kiri Kanan
Drainase
La Lb T La Lb t
1 Pasangan 20-160 20-185 15-200 20 -160 15-140 20-200
Batu
2 Tanah - - - - - -
3 Beton - - - - - -

Tabel 4. Persentase tingkat kerusakan drainase


sekunder

Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang telah diperoleh baik itu
berupa foto, video dan ukuran dimensi, selanjutnya
diinput pada software sistem informasi geografis yang
telah di install. Berikut adalah cara untuk melihat
hasil data akhir yang di masukkan pada software Gambar 3. Tampilan foto/video/ dimensi dari
tersebut. software
1. Cara melihat foto/video serta dimensi drainase
primer/sekunder pada software 2. Cara mengakses ke Google Earth
a. Menjalankan software Sengkang GIS Drainase a. Memilih salah satu objek yang akan di akses ke
Perkotaan v.1.0.2013 Google Earth
b. Aktifkan salah satu layer, klik kanan suatu b. Klik kanan pada objek tersebut kemudian pilih
objek yang akan dilihat informasi (foto/ ”Google”. Setelah itu akan muncul jendela
video/dimensi), selanjutnya pilih data untuk menyimpan file *.kml. Mencari lokasi
informasi. Lihat gambar yang di inginkan kemudian klik Save.
c. Klik salah satu data foto dan akan muncul foto c. Selanjutnya, akan muncul jendela Google
drainase yang diminta. Untuk melihat video Earth. Google Earth akan menunjukkan objek
dan dimensi drainase, langkah kerjanya sama drainase yang di akses. Contoh drainase yang
tetapi yang kita klik adalah data video dan data di akses ke Google Earth yaitu drainase Jalan
dokumen . Seroja. Lihat Gambar 4. Selanjutnya untuk
melihat informasi drainase, klik pada drainase
yang tergambar.

Gambar 4.a Jendela google earth

24
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

d. Jalan Andi Malingkaan, Jalan Bau Mahmud, Jl.


Jawa, Jalan R.A Kartini (sekitar daerah Pasar
Sentral), disebabkan sistem drainase yang tidak
berfungsi secara efektif karena tertutup banyak
sampah dan sedimen sehingga terjadi genangan
air.
e. Jalan Sawerigading (daerah Ammasangang),
penyebabnya adalah daerah ini tidak memiliki
sistem drainase sehingga terjadi genangan air yang
dapat menyebabkan banjir.
Gambar 4.b Jendela informasi drainase
Dari uraian mengenai kondisi drainase sekunder di
atas, dapat disimpulkan persentase dari tiap- tiap
3. Uraian mengenai kondisi drainase primer/
kerusakan yaitu untuk kategori banya sampah yaitu
sekunder di Kota Sengkang.
49,51%, untuk sedimen 27,19%, untuk lereng longsor
4.
2,91%, untuk kemiringan dasar tidak beraturan 3,88%,
Dari hasil penelitian ini juga, dapat diuraikan
dan pasangan batu terbongkar 16,51%. Jadi dapat
mengenai kondisi dari masing- masing drainase
dinyatakan bahwa sampah adalah faktor utama yang
primer dan sekunder yang ada di kota Sengkang.
menghambat kinerja drainase berfungsi secara
Untuk bagian drainase primer yang terdiri dari 8 ruas
optimal. Sehingga diperlukan adanya
kondisinya cukup memprihatinkan. Untuk drainase
pemeliharaan/pembersihan secara berkala dengan
primer yang terdiri dari 8 ruas, terlihat beberapa titik
membuat bak kontrol pada tiap- tiap drainase sekunder
kerusakan dengan persentase sebagai berikut: banyak
agar aliran air dapat dikontrol setiap saat, sehingga
sedimen (11,84%), banyak sampah (52,63%), lereng
tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat
longsor (1,32%), kemiringan dasar tidak beraturan
menyebabkan banjir seperti yang terjadi saat ini.
(2,63%) dan pasangan batu terbongkar (31,58%).
Pada ruas 1, 2, 3, 4 tingkat kerusakan yang paling
Kesimpulan
banyak terdapat pada kategori banyak sampah ,
Adapun yang dapat kami simpulkan, yaitu antara
sedangkan untuk ruas 5 dan 6 tingkat kerusakan yang
lain:
paling banyak terdapat pada kategori dinding drainase
1. Untuk membuat sistem informasi geografis peta
yang terbongkar, untuk ruas 7 dan 8 tergolong
drainase perkotaan di Kota Sengkang, Kabupaten
draniase yang baik.
Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, digunakan
Sedangkan untuk drainase sekunder, kondisinya
software-software seperti Map Source, Map Info,
lebih baik dibanding dengan drainase primer.
Sengkang GIS Drainase Perkotaan v.1.0.2013, dan
Berdasarkan penelitian yang kami amati, ada beberapa
Google Earth, dimana data- data yang diinput pada
drainase sekunder yang kondisinya cukup baik,
software tersebut adalah data spasial berupa hasil
diantaranya drainase di Jalan Serikaya, Jalan Rejeki,
tracking menggunakan GPS serta data atribut
Jalan Teratai, Jalan Kalimantan, Jalan Amanagappa,
berupa foto dan video.
Jalan Bali, Jalan Pengadilan, Jalan Mawar, Jalan
2. Peta drainase perkotaan berbasis sistem informasi
Empat Lima, Jalan Lembu 1, Jalan Lembu 2, Jalan
geografis yang ada di Kota Sengkang terdiri dari
Veteran, Jalan A.Koro, Jalan Flamboyan, dan Jalan
drainase primer sebanyak 8 ruas dan drainase
Lamadukkeleng.
sekunder sebanyak 73 ruas jalan ( kiri dan kanan ).
Namun ada juga beberapa drainase yang
Dimana peta ini merupakan suatu database yang
kondisinya masih perlu perbaikan sehingga di daerah
terupdate dan dapat diakses secara online.
tersebut masih rawan banjir, beberapa diantaranya:
3. Dari penelitian ini diperoleh beberapa informasi
a. Jalan Kejaksaan, disebabkan banyak sampah yang
mengenai sistem drainase perkotaan di Kota
memenuhi saluran, lereng yang longsor serta
Sengkang, Kabupaten Wajo diantaranya:
pasangan batu yang terbongkar, hal ini
a. Sistem drainase yang ada di Kota Sengkang
menyebabkan aliran air tertahan menuju ke main
saat ini sebagian besar sudah berfungsi dan
drain.
terdiri dari beberapa main drain yang
b. Jalan Beringin, disebakan ada sedimen/ rumput
kesemuanya bermuara ke sungai.
yang memenuhi saluran yang menghambat aliran
b. Panjang keseluruhan drainase primer adalah ±
air.
7,5 km dan panjang drainase sekunder ± 17
c. Jalan Andi Pagaru, disebabkan sebagian besar air
km
dari daerah Polres Wajo (Jalan Rusa) mengarah ke
c. Untuk drainase primer yang terdiri dari 8 ruas,
daerah Jalan Andi Pagaru, sedangkan sistem
terlihat beberapa titik kerusakan dengan
drainase di daerah ini tidak mampu mengalirkan
persentase sebagai berikut: banyak sedimen
air karena banyak sedimen yang tertimbun di
(11,84%), banyak sampah (52,63%), lereng
drainase.
longsor (1,32%), kemiringan dasar tidak

25
Pemetaan Drainase Perkotaan Berbasis….

beraturan (2,63%) dan pasangan batu


terbongkar (31,58%).
d. Untuk drainase sekunder yang terdiri dari 73
ruas jalan juga terlihat beberapa titik kerusakan
dengan persentase sebagai berikut: banyak
sedimen (27,19%), banyak sampah (49,51%),
lereng longsor (2,91%), kemiringan dasar tidak
beraturan (3,88%) dan pasangan batu
terbongkar (16,51%).

Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan mengenai
pengolahan data SIG ini, yaitu antara lain:
1. Data- data yang ada perlu diperbaharui (up to date)
setiap waktu agar dapat dijadikan sebagai sumber
informasi yang akurat bagi pemerintah dan
masyarakat untuk pengelolaan dan pemeliharaan
drainase secara efektif dan efisien.
2. Perlunya penambahan data- data yang kurang
lengkap untuk keperluan operasional dan
pemeliharaan drainase perkotaan kedepannya,
seperti: data elevasi, data curah hujan, data banjir
tahunan, data tata guna lahan, dan data jumlah
penduduk.

Daftar pustaka
Aini, Anisah. 2007. Sistem Informasi Geografis,
Pengertian dan Aplikasinya. Yogyakarta :
STIMIK AMIKOM Yogyakarta.
Eka, I Wayan. 2011. Sistem Informasi Geografis
Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata
Kabupaten Gianyar. Skripsi Universitas
Pembangunan Nasional” Veteran”.Yogyakarta.
Mangatur, Irma. 2010. Sistem Informasi Geografi dan
Penerapannya dalam Bidang HPT. Jatinagor.
Rato, 2007, Jenis Drainase dan
Permasalahannya,(Online),
http://rathocivil02.wordpress.com/2007/12/23/tuga
s-drainase/ diakses 10 Januari 2013)
Wahyu. 2008. Pengertian GPS (Online),
(http://gaulwahyu.wordpress.com/2008/10/16/peng
ertian-gps/ di akses 28 Desember 2012).
Wismarini, Dwiati. 2010. Analisis Sistem Drainase
Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi
Geografi dalam Membantu Pengambilan
Keputusan bagi Penanganan Banjir. Skripsi
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas
STikubank Semarang.

26

Anda mungkin juga menyukai